Anda di halaman 1dari 6

INDIKATOR PRAKTIK KINERJA KEPALA SEKOLAH

Berikut fokus perilaku yang diobservasi oleh atasan berdasarkan indikator yang dipilih pada tahap Perencanaan.

FOKUS PERILAKU YANG


INDIKATOR PERILAKU YANG DIANJURKAN PERILAKU YANG DIHINDARI KET
DIOBSERVASI
Presentasi visi-misi 1. Kepala Sekolah  Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk  Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak
sekolah mempresentasikan visi-misi dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan tanpa disertai penjelasan yang mudah dipahami
sekolah secara konkret,  Menyusun materi presentasi secara logis dan terstruktur,  Menyampaikan terlalu banyak informasi yang tidak
terstruktur, dan mudah dengan alur yang mudah diikuti. terkait langsung dengan visi misi sekolah
dipahami  Memberikan contoh atau situasi nyata yang relevan  Mempresentasikan visi misi dengan mengabaikan
dengan keseharian untuk menjelaskan visi-misi sekolah. tingkat pemahaman dan sudut pandang audiens
2. Kepala Sekolah melibatkan  Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan  Berbicara tanpa henti tanpa memberikan
audiens sepanjang presentasi diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens. kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi atau
yang meliputi perhatian,  Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk merespon.
interaksi, dan respon aktif memberikan komentar atau pertanyaan, mendorong  Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-
dialog dua arah. verbal dari audiens yang mungkin menunjukkan
 Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik kebosanan atau kebingungan.
non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau  Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling,
bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka. diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya.
3. Kepala Sekolah mengajak  Menjelaskan tindakan konkret yang bisa diambil oleh  Menyampaikan tindakan yang bersifat normatif tapi
audiens untuk beraksi sesuai audiens sesuai dengan peran dan tanggung jawab tidak konkret dan spesifik yang diharapkan dari
peran dan tanggung jawab mereka untuk mendukung visi-misi sekolah. audiens.
masing-masing  Menunjukkan bagaimana tindakan tersebut akan  Menyampaikan ajakan beraksi yang terlalu berat
berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran atau tidak realistis bagi audiens.
dan manfaat yang akan dirasakan oleh sekolah dan siswa.  Mengkomunikasikan ajakan beraksi dengan nada
 Menggunakan kata-kata yang menginspirasi dan menuntut, bukan menginspirasi audiens untuk
memotivasi audiens untuk terlibat aktif dalam bertindak demi masa depan siswa
mewujudkan visi-misi sekolah.
Presentasi program 1. Kepala Sekolah  Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk  Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak
sekolah menyampaikan informasi dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan tanpa disertai penjelasan yang mudah dipahami
dengan tepat, mudah  Menyoroti detail penting dari program sekolah yang  Menyampaikan semua detail program sehingga tidak
dipahami, dan relevan dengan berkaitan langsung dengan peningkatan kualitas terlihat hubungan antara program dengan
peningkatan pembelajaran pembelajaran. peningkatan kualitas pembelajaran
 Menjelaskan bagaimana program tersebut relevan dan  Gagal menghubungkan program dengan tujuan
mendukung tujuan umum sekolah dalam meningkatkan keseluruhan sekolah atau manfaatnya bagi proses
kualitas pembelajaran. pembelajaran.
2. Kepala Sekolah  Melakukan analisis data yang objektif dan akurat untuk  Menganalisis data dengan cara yang tidak tepat atau
menggunakan data yang menjelaskan pentingnya program sekolah. tidak mendukung pentingnya program sekolah
FOKUS PERILAKU YANG
INDIKATOR PERILAKU YANG DIANJURKAN PERILAKU YANG DIHINDARI KET
DIOBSERVASI
relevan untuk mendukung  Menyajikan data dan temuan dalam format yang jelas  Membanjiri audiens dengan terlalu banyak data atau
efektivitas program sekolah dan mudah dimengerti, seperti melalui grafik, tabel, atau informasi teknis yang sulit dipahami.
infografis.  Gagal menunjukkan bagaimana data dan bukti yang
 Menunjukkan hasil analisis data dalam mendukung disajikan secara langsung berhubungan dengan
pencapaian tujuan sekolah, khususnya peningkatan peningkatan kualitas pembelajaran.
kualitas pembelajaran.
3. Kepala Sekolah melibatkan  Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan  Berbicara tanpa henti tanpa memberikan
audiens sepanjang presentasi diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens. kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi atau
yang meliputi perhatian,  Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk merespon.
interaksi, dan respon aktif memberikan komentar atau pertanyaan, mendorong  Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-
dialog dua arah. verbal dari audiens yang mungkin menunjukkan
 Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik kebosanan atau kebingungan.
non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau  Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling,
bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya.
Menceritakan 1. Kepala Sekolah  Mengumpulkan data, testimoni, dan bukti lainnya yang  Mengumpulkan data, testimoni, dan bukti lainnya
praktik baik menunjukkan dokumentasi menunjukkan efektivitas praktik baik kepemimpinan yang bersifat umum dan tidak relevan dengan praktik
kepemimpinan praktik baik yang relevan dan pembelajaran. baik kepemimpinan pembelajaran
pembelajaran berdampak pada  Menyajikan dokumentasi praktik baik dalam konteks  Menyajikan dokumentasi yang tidak berhubungan
kepemimpinan pembelajaran menceritakan upaya mengatasi tantangan peningkatan atau berlawanan dengan upaya mengatasi tantangan
kualitas pembelajaran peningkatan kualitas pembelajaran
 Menyajikan dokumentasi dengan cara yang terstruktur,  Menyajikan dokumentasi dengan cara yang tidak
mudah diikuti, dan relevan dengan praktik baik terstruktur, sulit diikuti, atau kurang relevan dengan
kepemimpinan pembelajaran yang diceritakan. praktik baik kepemimpinan pembelajaran yang
diceritakan
2. Kepala Sekolah  Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti termasuk  Menggunakan istilah yang kompleks dan abstrak
menyampaikan informasi dalam menjelaskan istilah kompleks yang digunakan tanpa disertai penjelasan yang mudah dipahami
dengan tepat, mudah  Menyoroti detail penting praktik baik kepemimpinan  Menyampaikan semua detail praktik baik
dipahami, dan relevan dengan pembelajaran yang berkaitan langsung dengan kepemimpinan pembelajaran sehingga tidak terlihat
peningkatan pembelajaran peningkatan kualitas pembelajaran. hubungan antara program dengan peningkatan
 Menjelaskan bagaimana praktik baik kepemimpinan kualitas pembelajaran
pembelajaran tersebut relevan dan mendukung tujuan  Gagal menghubungkan praktik baik kepemimpinan
umum sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan tujuan keseluruhan sekolah
pembelajaran atau manfaatnya bagi proses pembelajaran.
3. Kepala Sekolah melibatkan  Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan  Berbicara tanpa henti tanpa memberikan
audiens sepanjang presentasi diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens. kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi atau
yang meliputi perhatian,  Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk merespon.
FOKUS PERILAKU YANG
INDIKATOR PERILAKU YANG DIANJURKAN PERILAKU YANG DIHINDARI KET
DIOBSERVASI
interaksi, dan respon aktif memberikan komentar atau pertanyaan, mendorong  Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-
dialog dua arah. verbal dari audiens yang mungkin menunjukkan
 Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik kebosanan atau kebingungan.
non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau  Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling,
bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka. diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya.
Memandu 1. Kepala Sekolah memimpin  Mendengarkan kontribusi peserta dengan seksama dan  Datang ke pertemuan tanpa persiapan yang
perencanaan diskusi dengan fokus pada merespons atau menindaklanjutinya secara konstruktif memadai, termasuk kekurangan agenda yang jelas.
pembelajaran pencapaian tujuan yang  Fasilitasi Diskusi: Mengarahkan diskusi agar tetap fokus  Mendominasi percakapan dan tidak memberi
ditetapkan secara efektif dan pada tujuan pertemuan dan mendorong partisipasi dari kesempatan kepada peserta lain untuk berkontribusi.
efisien semua peserta.  Mengizinkan pertemuan berlangsung terlalu lama
 Memberikan ringkasan yang jelas dari hasil pertemuan atau tidak selesai tepat waktu.
dan tindak lanjut yang diperlukan.
2. Kepala Sekolah  Memperhatikan konteks dimana data dikumpulkan dan  Membuat keputusan penting tanpa dasar data yang
menggunakan hasil analisis dianalisis untuk memastikan relevansi dan solid atau hanya berdasarkan intuisi.
data sebagai dasar keakuratannya.  Tidak berbagi atau menjelaskan data yang relevan
pengambilan keputusan terkait  Mengkomunikasikan temuan dan data secara jelas dengan anggota tim atau pemangku kepentingan
rencana pembelajaran kepada semua pemangku kepentingan terkait. lainnya.
 Mengevaluasi keputusan yang dibuat dan bersedia  Menolak untuk merevisi keputusan meskipun data
menyesuaikan rencana berdasarkan data baru atau tren baru menunjukkan kebutuhan untuk perubahan atau
yang muncul. penyesuaian.
3. Kepala Sekolah memandu  Mendefinisikan kriteria yang spesifik, realistis, dan dapat  Menetapkan kriteria yang tidak jelas, tidak terukur,
penetapan kriteria dan diukur untuk monitoring efektivitas pelaksanaan rencana atau tidak realistis sehingga sulit untuk dimonitoring
mekanisme monitoring pembelajaran.  Mengabaikan untuk membuat keputusan mekanisme
pelaksanaan pembelajaran  Menetapkan cara monitoring yang tepat, realistis dan monitoring berkala sehingga kesempatan untuk
sepanjang semester efektif untuk mengumpulkan data tentang pelaksanaan pembenahan dan perbaikan terlewat.
rencana pembelajaran.  Mengabaikan partisipasi dan umpan balik dari guru,
 Melibatkan guru, peserta didik dan pihak lain dalam peserta didik dan pihak lain dalam proses
proses monitoring untuk mendapatkan perspektif monitoring.
beragam dan umpan balik yang komprehensif.
Refleksi 1. Kepala Sekolah memandu  Terbuka dalam mengakui kesulitan yang dihadapi dan  Menghindari atau menolak membahas kesulitan
pengelolaan refleksi mendalam termasuk menganalisisnya secara mendalam untuk memahami yang dihadapi, sehingga peluang untuk belajar dari
kurikulum sekolah membicarakan umpan balik penyebab dan dampaknya. pengalaman terlewat.
dari warga sekolah secara  Melakukan refleksi secara jujur dan objektif, tanpa  Hanya melakukan refleksi yang bersifat permukaan
terbuka menyalahkan atau membuat justifikasi yang tidak perlu. tanpa mengeksplorasi masalah secara lebih
 Mencari contoh spesifik dari pengalaman atau situasi mendalam, termasuk menyalahkan keadaan atau
tertentu untuk mendukung refleksi. kondisi sarana prasarana.
FOKUS PERILAKU YANG
INDIKATOR PERILAKU YANG DIANJURKAN PERILAKU YANG DIHINDARI KET
DIOBSERVASI
 Menolak untuk melihat dari perspektif orang lain
atau mempertimbangkan pendapat yang berbeda.
2. Kepala Sekolah  Menjelaskan cara pelibatan warga sekolah yang mudah  Menjelaskan umpan balik dari warga sekolah secara
menunjukkan keterlibatan dan realistis serta hasil umpan balik spesifik dari warga umum dan tidak menjelaskan cara mendapatkannya
warga sekolah dalam refleksi sekolah terhadap kurikulum sekolah  Bersikap defensif terhadap umpan balik dari warga
pelaksanaan kurikulum  Menerima umpan balik dari warga sekolah dengan sikap sekolah termasuk bersikukuh dengan pendapatnya
terbuka dan merespon secara konstruktif untuk sendiri dan menyalahkan keadaan
peningkatan kualitas pembelajaran  Mengabaikan umpan balik dari warga sekolah
 Menghargai dan mempertimbangkan berbagai sudut termasuk menghindari pembicaraan tentang
pandang dari warga sekolah termasuk dari kelompok kesulitan dan perbedaan sudut pandang
minoritas dalam proses refleksi.pengelolaan kurikulum
sekolah
3. Kepala Sekolah  Menunjukkan sikap terbuka dan kesediaan untuk  Menunjukkan keengganan untuk menerima
menunjukkan kesediaan menerima penyesuaian konsep dan pelaksanaan perubahan, meskipun ada bukti yang menunjukkan
melakukan kurikulum berdasarkan hasil refleksi. kebutuhan untuk adaptasi terhadap kurikulum
adaptasi/pembaharuan  Mempertimbangkan pilihan adaptasi dan pembaharuan  Menetapkan perubahan atau pembaharuan
kurikulum berdasarkan refleksi kurikulum dengan meminta masukan untuk analisis kurikulum secara terburu-buru tanpa analisis dan
warga sekolah kelebihan dan kelemahan setiap pilihan perencanaan yang memadai
 Menerapkan perubahan atau pembaharuan kurikulum  Mengabaikan dampak pembaharuan kurikulum pada
secara bertahap dan sistematis, memastikan transisi yang peserta didik, guru, orangtua dan pengelolaan
mulus bagi warga sekolah. pembelajaran secara keseluruhan
Aktivasi kegiatan 1. Kepala Sekolah  Memilih kata-kata yang jelas dan mudah dipahami untuk  Menggunakan bahasa atau istilah yang terlalu teknis
komunitas belajar menyampaikan informasi mengkomunikasikan informasi tentang komunitas belajar. atau jargon tanpa penjelasan yang mudah dipahami
dengan tepat, mudah  Menyusun informasi dengan urutan yang logis dan  Menyampaikan informasi secara acak atau tanpa
dipahami, dan relevan dengan mudah diikuti. struktur yang jelas.
peningkatan pembelajaran  Menjelaskan tujuan dan manfaat komunitas belajar dari  Menjelaskan tujuan dan manfaat komunitas belajar
sudut pandang dan kepentingan guru serta dampaknya sebatas dari sudut pandang regulasi dan kepentingan
pada peningkatan kualitas pembelajaran satuan pendidikan
2. Kepala Sekolah  Melakukan analisis data yang objektif dan akurat untuk  Menganalisis data dengan cara yang tidak tepat atau
menggunakan data yang menjelaskan pentingnya komunitas belajar tidak mendukung pentingnya komunitas belajar
relevan untuk mendukung  Menyajikan data dan temuan dalam format yang jelas  Membanjiri audiens dengan terlalu banyak data atau
efektivitas komunitas belajar dan mudah dimengerti, seperti melalui grafik, tabel, atau informasi teknis yang sulit dipahami.
infografis.  Menunjukkan praktik baik yang tidak relevan dengan
 Menunjukkan cerita praktik baik sebagai bukti efektivitas peran komunitas belajar dalam peningkatan kualitas
komunitas belajar dalam peningkatan kualitas pembelajaran
pembelajaran.
FOKUS PERILAKU YANG
INDIKATOR PERILAKU YANG DIANJURKAN PERILAKU YANG DIHINDARI KET
DIOBSERVASI
3. Kepala Sekolah melibatkan  Mengajukan pertanyaan yang merangsang pemikiran dan  Berbicara tanpa henti tanpa memberikan
audiens sepanjang presentasi diskusi untuk mendorong partisipasi aktif dari audiens. kesempatan bagi audiens untuk berinteraksi atau
yang meliputi perhatian,  Menyediakan kesempatan bagi audiens untuk merespon.
interaksi, dan respon aktif memberikan komentar atau pertanyaan, mendorong  Tidak memperhatikan atau mengabaikan sinyal non-
dialog dua arah. verbal dari audiens yang mungkin menunjukkan
 Menyesuaikan gaya presentasi berdasarkan umpan balik kebosanan atau kebingungan.
non-verbal dari audiens, seperti ekspresi wajah atau  Tidak menyertakan aktivitas interaktif seperti polling,
bahasa tubuh, untuk menjaga keterlibatan mereka. diskusi kelompok, atau aktivitas partisipatif lainnya.
Siklus peningkatan 1. Kepala Sekolah memandu  Mendiskusikan Target Perilaku yang relevan dengan  Menuntut Target Perilaku yang banyak dan pada
kualitas praktik Diskusi Persiapan observasi indikator kinerja serta realistis untuk dipraktikkan dan level yang sulit dipraktikkan oleh guru
pembelajaran kinerja guru secara terbuka, ditingkatkan kualitasnya oleh guru  Membiarkan guru memilih sendiri rencana
realistis dan relevan dengan  Mendiskusikan rencana pembelajaran yang sesuai pembelajaran, tanpa memberi arahan dan umpan
peningkatan kinerja kebutuhan guru, dan realistis dilakukan balik
 Mendiskusikan rencana observasi kinerja yang relevan  Menetapkan standar perilaku yang harus dilakukan
dengan rencana pembelajaran serta realistis dilakukan guru dengan mengabaikan konteks rencana
pembelajaran
2. Kepala Sekolah  Memastikan lingkungan observasi nyaman dan  Membiarkan lingkungan observasi yang
melaksanakan Observasi mendukung, meminimalisir gangguan untuk pengamatan menegangkan atau banyak gangguan
Kinerja guru secara efektif yang efektif.  Membuat catatan perilaku yang bersifat normatif
dengan menetapkan rating  Mencatat perilaku-perilaku kunci yang relevan dengan dan umum atau tidak spesifik
berdasarkan bukti perilaku kriteria observasi kinerja  Menetapkan rating observasi yang berlebihan
 Menetapkan rating observasi kinerja yang realistis berdasarkan kesan umum yang didapatkan
berdasarkan bukti-bukti yang tercatat.
3. Kepala Sekolah memandu  Menggunakan teknik pertanyaan dan diskusi yang  Menunjukkan komunikasi yang bersifat normatif
Diskusi dan Refleksi Tindak menumbuhkan keberanian guru mengakui kesulitan yang sehingga guru ragu-ragu dalam melakukan refleksi
Lanjut secara terbuka dan dialaminya  Mendikte atau membiarkan guru menetapkan tujuan
realistis dengan peningkatan  Mendiskusikan kesepakatan tujuan dan rencana belajar dan rencana belajar untuk peningkatan kinerjanya
kinerja yang relevan dengan kesulitan guru serta realistis  Memberikan nasihat yang bersifat normatif tapi tidak
dilakukan spesifik menyebutkan perilaku yang perlu diperbaiki
 Memberikan umpan balik yang konstruktif dan
menumbuhkan kesadaran guru belajar meningkatkan
kinerjanya
Refleksi program 1. Kepala Sekolah memandu  Terbuka dalam mengakui kesulitan yang dihadapi dan  Menghindari atau menolak membahas kesulitan
pengembangan refleksi mendalam termasuk menganalisisnya secara mendalam untuk memahami yang dihadapi, sehingga peluang untuk belajar dari
kompetensi guru membicarakan kesulitan dalam penyebab dan dampaknya. pengalaman terlewat.
pengembangan kompetensi  Melakukan refleksi secara jujur dan objektif, tanpa  Hanya melakukan refleksi yang bersifat permukaan
FOKUS PERILAKU YANG
INDIKATOR PERILAKU YANG DIANJURKAN PERILAKU YANG DIHINDARI KET
DIOBSERVASI
guru menyalahkan atau membuat justifikasi yang tidak perlu. tanpa mengeksplorasi masalah secara lebih
 Mencari contoh spesifik dari pengalaman atau situasi mendalam, termasuk menyalahkan keadaan atau
tertentu untuk mendukung refleksi. kondisi sarana prasarana.
 Menolak untuk melihat dari perspektif orang lain
atau mempertimbangkan pendapat yang berbeda.
2. Kepala Sekolah melibatkan  Membangun suasana pertemuan yang nyaman dan  Membiarkan suasana pertemuan yang menegangkan
guru dalam memberikan terbuka bagi siapa saja untuk menyampaikan umpan dan kaku sehingga melahirkan keraguan
umpan balik termasuk balik menyampaikan umpan balik
terhadap jenis dan besaran  Aktif mendorong guru untuk memberikan umpan balik  Mengabaikan atau tidak menghargai umpan balik
dukungan ke guru tentang program pengembangan kompetensi. yang diberikan oleh guru.
 Menerima dan menanggapi umpan balik dari guru secara  Tidak memperhatikan atau menanggapi kebutuhan
konstruktif dan menggunakannya untuk perbaikan spesifik dan dukungan yang dibutuhkan oleh guru.
program.
3. Kepala Sekolah  Mengajak dan memberi kesempatan pada guru  Memberi seruan pada guru untuk menerapkan hasil
mengeksplorasi hasil menceritakan penerapan hasil program pengembangan pengembangan kompetensinya
pengembangan kompetensi kompetensi  Mengabaikan kekeliruan atau bahkan menilai buruk
pada perubahan praktik dan  Mengakui kekeliruan guru sebagai sebuah upaya belajar kekeliruan guru
kualitas pembelajaran guru yang penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran  Membicarakan topik yang bersifat normatif atau
 Menceritakan hasil pengumpulan data sebelum regulasi untuk menuntut guru melakukan
pertemuan berupa praktik baik guru atau respon dari pengembangan kompetensi guru
peserta didik

Anda mungkin juga menyukai