Anda di halaman 1dari 6

6.

MANAJEMEN SARANA PRASARANA


A. Pengertian Sarana dan Prasarana Sekolah
(Khoiriyah, 2016:2) Keberhasilan tujuan pendidikan melalui kegiatan pembelajaran di
sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah ketersediaan sarana dan
prasarana pendidikan yang sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sarana dan
prasarana pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam menunjang proses
pembelajaran di sekolah. Maka, keberadaan sarana dan prasarana di sekolah perlu dikelola
dengan sungguh-sungguh guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Sarana dan prasarana pendidikan terdiri atas dua unsur, yaitu sarana dan prasarana.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung menunjang
proses belajar mengajar, seperti; ruang kelas, gedung, meja kursi, dan media pembelajaran.
Sedangkan prasarana adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang berjalannya
proses belajar mengajar, jenis-jenis prasarana pendidikan di sekolah biasa diklasifikasikan
menjadi dua macam, yaitu.
a. Prasarana pendidikan yang dapat secara langsung digunakan untuk proses belajar
mengajar, seperti halaman sekolah, taman sekolah, ruang perpustakaan.
b. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar
mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar
mengajar. Contoh prasarana sekolah jenis tersebut diantaranya adalah ruang kantor,
kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan
sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
(Fardiyono, 2015:13) Sarana dan prasarana merupakan komponen dalam proses
pembelajaran yang mendukung potensi masing-masing peserta didik di setiap satuan
pendidikan baik formal maupun non formal. Sarana dan prasaran merupakan suatu kebutuhan
yang harus tersedia untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan peningkatan mutu
pendidikan serta dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Sebagai unsur yang memberikan sumbangsih besar terhadap berjalannya proses
pendidikan, maka sarana dan prasarana perlu dikelola dengan sungguh-sungguh agar unsur
ini dapat menyokong terwujudnya cita-cita sekolah secara optimal. Manajemen sarana
prasarana sangat dibutuhkan dalam rangka memperlancar jalannya kegiatan di sekolah.
B. Pengertian Manajemen Sarana Prasarana Sekolah
(Sutomo, 2016:119) Manajemen sarana prasarana adalah proses kerjasama
pendayagunaan semua sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. (Nurabadi, 2014:1) Manajemen sarana
dan prasarana pada dasarnya merupakan suatu bidang kajian manajemen sekolah atau
administrasi, sekaligus menjadi tugas pokok kepala sekolah. (Fardiyono, 2015:4) Dalam
buku Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan Persekolahan Berbasis Sekolah yang
disusun oleh Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional (2007:3),
dijelaskan bahwa manajemen sarana dan prasarana diharapkan dapat membantu sekolah
dalam merencanakan kebutuhan fasilitas, mengelola pengadaan fasilitas, mengelola
pemeliharaan fasilitas, mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasarana, serta mengelola
kegiatan penghapusan barang inventaris sekolah.
(Sutomo, 119:2016) Dari Ibrahim Bafadal (2003), tujuan manajemen sarana dan
prasarana pendidikan sebagai berikut:
a) Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan secara hati-hati dan saksama, sehingga sekolah atau
madrasah memiliki sarana dan prasarana yang baik sesuai dengan kebutuhan dana
yang efisien.
b) Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien.
c) Mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan secara teliti dan
efisien, supaya keberadaan sarana dan prasarana tersebut selalu dalam keadaan
siap pakai ketika akan digunakan atau diperlukan.
Sehingga, tujuan dari manajemen saran dan prasarana pendidikan yaitu agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal dan professional (yang berkaitan dengan sarana
dan prasarana) terhadap proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. (Nurabadi, 2014:1) Agar sarana dan prasarana tersebut
memberikan kontribusi yang berarti pada jalannya proses pendidikan, hendaknya
manajemen sarana dan prasarana dikelola dengan baik. Rohiat (2008:26) menjelaskan
bahwa pengelolaan manajemen sarana dan prasarana meliputi:
1) Perencanaan,
2) Pengadaan,
3) Inventaris,
4) Pemeliharaan,
5) Pengawasan,
6) dan penghapusan.

1) Perencanaan
Khoiriyah (2016:4) menjelaskan bahwa perencanaan sarana dan prasarana adalah
suatu proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan fasilitas sekolah, baik yang
berbentuk sarana maupun prasarana pendidikan dimasa yang akan datang untuk mencapai
tujuan tertentu.
(Fardiyono, 2015:36) Kegiatan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan sangat
penting guna menghindari terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan. Proses
perencanaan harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik
sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya, dan kendala serta manfaat.
Perencanaan yang matang sangat berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
(Sutomo, 121:2016) Dalam pengadakan perencanaan sarana dan prasarana sekolah
dilalui tahap-tahap tertentu, yaitu sebagai berikut:
a) Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh
setiap unit kerja dan atau mengeventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
b) Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu.
c) Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang
telah tersedia sebelumnya.
d) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia.
Apabila dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan
yang diperlukan, maka perlu diadakannya seleksi terhadap seluruh kebutuhan
yeng direncanakan dengan melihat urgensi setiap perlengkapan yang diperlukan.
e) Membuat daftar skala pioritas atas rencana kebutuhan berdasarkan tingkat urgensi.
f) Penetapan rencana pengadaan akhir. Dalam proses perencanaan ini, seluruh
personel sekolah harus ikut terlibat agar dapat diketahui secara pasti apa saja yang
menjadi kebutuhan sekolah. Pelaksanaan ini perlu diadakannya analisis yang teliti
serta memperhatikan kualitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan, selain itu,
lebih penting lagi perencanaan ini harus melihat dana atau anggaran yang tersedia.

2) Pengadaan
(Fardiyono, 2015:41) Pengadaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan lanjutan
dari perencanaan dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Pengadaan sarana
dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen sarana dan
prasarana pendidikan yang merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana
dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan. pengadaan merupakan serangkaian
kegiatan menyediakan berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan hasil
perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran sehingga berjalan
secara efektif dan efisien sesuai tujuan pendidikan.
Mengutip dari Fardiyono (2015:41) Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen
Pendidikan Nasional dalam buku Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Persekolahan Berbasis Sekolah (2007: 17), menjelaskan prosedur pengadaan barang dan
jasa harus mengacu pada Peraturan Menteri No. 24 tahun 2007. Pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah umumnya melalui prosedur sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana,
b. mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan,
c. membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujukan kepada
pemerintah bagi sekolah negeri, pihak yayasan sekolah swasta,
d. bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk
mendapat persetujuan dari pihak yang dituju, dan
e. setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke
sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.
Maka menurut prosedur pengadaan sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengadaan terdiri dari; penetapan
pengadaan sarana dan prasarana, pengajuan proposal pengadaan sarana dan prasarana,
menentukan cara pengadaan sarana danprasarana, serta pengiriman dan pengontrolan sarana
dan prasarana sesuai permohonan sekolah.

3) Inventaris
Fardiyono dalam tulisannya (2015:46) mengutip dari Direktorat Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional (2007: 41) bahwa inventarisasi sarana dan prasarana
pendidikan merupakan kegiatan pencatatan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah
kedalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut tata cara yang
berlaku.
Tujuan dari kegiatan inventaris ini adalah pencatatan seluruh aset yang dimiliki
sekolah agar terkontrol dan terawasi secara rinci sehingga memudahkan pelaporan sarana
dan prasarana sekolah. Inventarisasi agar lebih terkelola dengan baik maka perlu
pengadministrasian seperti pembuatan buku inventaris, buku pembelian, buku
penghapusan, dan kartu barang. Selain itu, perlu klasifikasi dan pengkodean sarana dan
prasarana untuk memudahkan dalam pencarian informasi sarana dan prasarana.

4) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Pemeliharaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang berupa menjaga
keberlangsungan fungsi sarana dan prasarana pendidikan agar dapat digunakan secara
berulang. Fardiyono dalam tulisannya (2015:43) mengutip dari Direktorat Tenaga
Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional (2007: 31) bahwa pemeliharaan sarana
dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan
pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan.
Macam-macam pemeliharaan yaitu perawatan terus menerus, perawatan berkala,
perawatan darurat, dan perwatan preventif. Hal ini disesuaikan dengan jenis barang,
jumlah
barang, dan terutama kondisi barang.
(Sutomo, 2016:123) pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah jika
ditinjau dari sifatnya terdapat beberapa macam:
a) Pemeliharaan bersifat
- Pengecekan
- Pencegahan
- Perbaikan ringan
- Perbikan berat
b) Waktu pemeliharaan
- Setiap hari
- Pemeliharaan berkala

5) Pengawasan
(Sutomo, 2016:122) merupakan satu kegiatan dalam manajemen sarana prasana yang
dilaksanakan oleh pemimpin organisasi. Perlu adanya pengawasan secara berkala
sebagai upaya membantu personel sekolah dalam menjaga, memelihara, dan
memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah sebaik mungkin demi keberhasilan
proses pengadaan kegiatan di sekolah.

6) Penghapusan sarana dan prasarana


Kegiatan ini merupakan pembebasan sarana dan prasarana dari
pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Secara operasional kegiatan ini bertujuan menghilangkan sarana dan prasarana dari
daftar inventarisasi karena sudah tidak memiliki fungsi dalam kegiatan pembelajaran.
(Sutomo, 2016:123) Barang-barang yang dapat dihapuskan dari daftar inventaris
harus memenuhi salah satu atau lebih syarat-syarat berikut.
1) Dalam keadaan rusak berat yang sudah dipastikan tidak dapat diperbaiki
lagi atau dipergunakan lagi.
2) Perbaikan akan menelan biaya yang sangat besar sehingga merupakan
pemborosan uang negara.
3) Secara teknis dan ekonomis kegunaan tidak seimbang dengan biaya
pemeliharaan.
4) Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini, seperti mesin tulis biasanya
diganti dengan IBM atau personal computer.
5) Barang-barang yang jika disimpan lebih lama akan rusak dan tidak dapat
dipakai lagi. Penyusutan diluar kekuasaan pengurus barang (biasanya bahan
kimia)
5) Dicuri, dibakar, diselewengkan, musnah akibat bencana alam dan lain
sebagainya.

Khoiriyah. S, dkk. 2016. Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Sdn 1 Pendowo Asri
Dente Teladas Tulang Bawang. Bandar Lampung: FKIP UNILA

Nurabadi, Ahmad. Triwiyanto, Teguh (Ed.). 2014. Manajemen Sarana & Prasarana
Pendidikan. Malang: FIP UNM

Fardiyono, Arisandi. 2015. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Sekolah Dasar
Kanisius Eksperimental (SDKE) Mangunan. Skripsi. UNY

Anda mungkin juga menyukai