1) Perencanaan
Khoiriyah (2016:4) menjelaskan bahwa perencanaan sarana dan prasarana adalah
suatu proses memikirkan dan menetapkan program pengadaan fasilitas sekolah, baik yang
berbentuk sarana maupun prasarana pendidikan dimasa yang akan datang untuk mencapai
tujuan tertentu.
(Fardiyono, 2015:36) Kegiatan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan sangat
penting guna menghindari terjadinya kesalahan yang tidak diinginkan. Proses
perencanaan harus dilakukan dengan cermat dan teliti baik berkaitan dengan karakteristik
sarana dan prasarana yang dibutuhkan, jumlahnya, jenisnya, dan kendala serta manfaat.
Perencanaan yang matang sangat berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
(Sutomo, 121:2016) Dalam pengadakan perencanaan sarana dan prasarana sekolah
dilalui tahap-tahap tertentu, yaitu sebagai berikut:
a) Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan sekolah yang diajukan oleh
setiap unit kerja dan atau mengeventarisasi kekurangan perlengkapan sekolah.
b) Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan sekolah untuk periode tertentu.
c) Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang
telah tersedia sebelumnya.
d) Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran sekolah yang tersedia.
Apabila dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan
yang diperlukan, maka perlu diadakannya seleksi terhadap seluruh kebutuhan
yeng direncanakan dengan melihat urgensi setiap perlengkapan yang diperlukan.
e) Membuat daftar skala pioritas atas rencana kebutuhan berdasarkan tingkat urgensi.
f) Penetapan rencana pengadaan akhir. Dalam proses perencanaan ini, seluruh
personel sekolah harus ikut terlibat agar dapat diketahui secara pasti apa saja yang
menjadi kebutuhan sekolah. Pelaksanaan ini perlu diadakannya analisis yang teliti
serta memperhatikan kualitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan, selain itu,
lebih penting lagi perencanaan ini harus melihat dana atau anggaran yang tersedia.
2) Pengadaan
(Fardiyono, 2015:41) Pengadaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan lanjutan
dari perencanaan dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Pengadaan sarana
dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen sarana dan
prasarana pendidikan yang merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana
dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan. pengadaan merupakan serangkaian
kegiatan menyediakan berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan hasil
perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran sehingga berjalan
secara efektif dan efisien sesuai tujuan pendidikan.
Mengutip dari Fardiyono (2015:41) Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen
Pendidikan Nasional dalam buku Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Persekolahan Berbasis Sekolah (2007: 17), menjelaskan prosedur pengadaan barang dan
jasa harus mengacu pada Peraturan Menteri No. 24 tahun 2007. Pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah umumnya melalui prosedur sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana,
b. mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan,
c. membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujukan kepada
pemerintah bagi sekolah negeri, pihak yayasan sekolah swasta,
d. bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk
mendapat persetujuan dari pihak yang dituju, dan
e. setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akan dikirim ke
sekolah yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.
Maka menurut prosedur pengadaan sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengadaan terdiri dari; penetapan
pengadaan sarana dan prasarana, pengajuan proposal pengadaan sarana dan prasarana,
menentukan cara pengadaan sarana danprasarana, serta pengiriman dan pengontrolan sarana
dan prasarana sesuai permohonan sekolah.
3) Inventaris
Fardiyono dalam tulisannya (2015:46) mengutip dari Direktorat Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional (2007: 41) bahwa inventarisasi sarana dan prasarana
pendidikan merupakan kegiatan pencatatan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah
kedalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut tata cara yang
berlaku.
Tujuan dari kegiatan inventaris ini adalah pencatatan seluruh aset yang dimiliki
sekolah agar terkontrol dan terawasi secara rinci sehingga memudahkan pelaporan sarana
dan prasarana sekolah. Inventarisasi agar lebih terkelola dengan baik maka perlu
pengadministrasian seperti pembuatan buku inventaris, buku pembelian, buku
penghapusan, dan kartu barang. Selain itu, perlu klasifikasi dan pengkodean sarana dan
prasarana untuk memudahkan dalam pencarian informasi sarana dan prasarana.
5) Pengawasan
(Sutomo, 2016:122) merupakan satu kegiatan dalam manajemen sarana prasana yang
dilaksanakan oleh pemimpin organisasi. Perlu adanya pengawasan secara berkala
sebagai upaya membantu personel sekolah dalam menjaga, memelihara, dan
memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah sebaik mungkin demi keberhasilan
proses pengadaan kegiatan di sekolah.
Khoiriyah. S, dkk. 2016. Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan Sdn 1 Pendowo Asri
Dente Teladas Tulang Bawang. Bandar Lampung: FKIP UNILA
Nurabadi, Ahmad. Triwiyanto, Teguh (Ed.). 2014. Manajemen Sarana & Prasarana
Pendidikan. Malang: FIP UNM
Fardiyono, Arisandi. 2015. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan di Sekolah Dasar
Kanisius Eksperimental (SDKE) Mangunan. Skripsi. UNY