Anda di halaman 1dari 15

LATAR BELAKANG

Beberapa waktu lalu Fireware telah menyelenggarakan pembukaan mega-event


“Clean Collaborations” di kantor pusatnya yang berlokasi di Jl. Beverly Hills No. 211, Bandung,
Jawa Barat. Pada hari pembukaan, seluruh karyawan, mulai dari top management hingga staf
sangat sibuk melakukan berbagai urusan terkait keperluan upacara pembukaan. Setelah
kegiatan selesai, sekitar pukul 21.00 WIB, Managing Director Fireware, Elena Jovanka,
memutuskan untuk mempersilakan seluruh karyawan kantor kembali ke rumah agar mereka
dapat beristirahat. Kegiatan membereskan kantor tidak mungkin lagi dilanjutkan melihat
seluruh karyawan sudah lelah bekerja mempersiapkan pembukaan selama tiga hari berturut-
turut.
Tanpa disadari, ternyata momen ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab untuk melakukan tindakan perusakkan dan pencurian yang merujuk pada aktivitas
sabotase. Pada tanggal 24 September 2021, berbagai kerusakan terjadi di beberapa titik di
Gedung Pusat Fireware dan dokumen-dokumen penting telah dicuri.
Pada saat kejadian, satpam di sekitar komplek Gedung Pusat Fireware mengaku tidak
melihat adanya aktivitas tersebut, tetapi ia mengaku bahwa sempat melihat beberapa orang
mencurigakan bergerak mondar-mondir di sekitar Gedung Fireware, tepatnya di tempat
parkir dan halaman depan.
Kami meyakini hal ini dilakukan oleh beberapa pekerja dari PT Krisan Group Indonesia
karena bukti-bukti kuat, seperti kamera cctv, ID Card yang ditemukan di kamar mandi
karyawan, serta sidik jari merujuk pada pihak yang bersangkutan. Kami menduga mereka
telah lama mengintai dan memetakan denah kantor Fireware karena mempertimbangkan
ketepatan pelaku dalam memilih merusak fasilitas yang jarang dilalui orang dan berhasil
mencuri dokumen penting perusahaan.
KRONOLOGI
Kejadian ini disadari pertama kali oleh Managing Director Fireware, Elena Jovanka,
setelah Ia sampai di kantor (tepatnya parkiran) pada tanggal 24 September 2021 pukul 06.15
WIB.

KRONOLOGI KAMIS, 23 SEPTEMBER 2021


• Pukul 21.00 WIB Seluruh karyawan kantor diperbolehkan pulang.
• Pukul 21.45 WIB Gedung Fireware telah kosong, pintu-pintu dikunci, dan lampu dimatikan
oleh satpam.
• Pukul 21.55 WIB Satpam menutup gedung dan memastikan semua aman. Gedung masih
kondusif dan tidak ada tanda-tanda sabotase/kerusakan.
• Pukul 23.35 WIB Satpam melihat pot di belakang gedung rusak.

KRONOLOGI JUM’AT, 24 SEPTEMBER 2021


• Pukul 06.15 WIB
Elena mengaku melihat papan iklan Clean Collaborations di tempat parkir rusak.
• Pukul 06.22 WIB
Elena memasuki gedung kantor dan naik menuju lantainya.
• Pukul 06.26 WIB
Elena menyadari banyak dokumen berserakan di atas meja sekretaris.
• Pukul 06.28 WIB
Setelah memperhatikan banyak hal tidak wajar terjadi, Elena langsung menghubungi
satpam yang bertugas.
• Pukul 06.30 WIB
Satpam menghampiri dan mengecek beberapa titik di gedung Fireware. Mereka
menemukan banyak kerusakan terjadi.
• Pukul 07.00 WIB
Karyawan mulai memadati gedung kantor. Satpam memeriksa satu persatu karyawan
apakah ada yang masih di sekitar kantor setelah pukul 23.00 WIB.
• Pukul 08.00 WIB
Elena memutuskan untuk menghubungi polisi karena berdasarkan pemantauannya tidak
ada karyawan yang dicurigai. Selain itu, tindakan ini cukup ekstrim dan menunjukkan
banyak kejanggalan.
• Pukul 09.00 WIB
Polisi datang untuk memeriksa TKP dan mengumpulkan barang bukti. Karyawan
dipulangkan agar tidak mengganggu penyelidikan.
Mulai tanggal 24 September polisi mengambil alih kasus ini dan menemukan beberapa
bukti yang merujuk pada beberapa tersangka yang diduga pelaku.
BUKTI
Setelah dilakukan olah TKP, polisi menemukan beberapa bukti kuat yang mengarah
kepada identitas pelaku sabotase/perusakan ini. Berikut adalah bukti-buktinya:
• Bukti pertama:

Papan iklan Clean Collaborations yang terletak di gedung parkir Fireware telah
dirusak dengan beberapa cipratan oli dan cat.
• Bukti kedua

Pot di halaman belakang gedung hancur.


• Bukti Ketiga

Kaca belakang gedung (tidak jauh dari tempat parkir) pecah.


• Bukti keempat

Dokumen dan selebaran berserakan di meja sekretaris yang berada di lantai 4. Beberapa
dokumen juga ditanyakan hilang.
• Bukti Kelima

Tanda pengenal pekerja dari PT Krisan Group Indonesia ditemukan di selokan yang berada di
sekitar kamar mandi belakang gedung.
• Bukti Keenam

Pintu kamar mandi karyawan di lantai bawah yang berada di bagian belakang gedung rusak.
Pelaku diduga memasuki gedung melalui ventilasi kamar mandi ini.
• Bukti Ketujuh

Ventilasi kamar mandi belakang rusak karena dibuka secara paksa.


• Bukti kedelapan

Beberapa sidik jari yang ditemukan di gagang pintu kamar mandi, meja sekretaris, dan
papan iklan ini menunjukkan beberapa orang yang sama.
• Bukti Kesembilan

Kamera pengawas di lantai dasar menangkap pelaku sempat mencoba untuk membuka
jendela kaca di dekat lobi pada pukul setengah 3 dini hari.
SAKSI

• Elena Jovanka Denisa


Elena Jovanka adalah managing director Fireware Indonesia yang pertama kali
menyadari bahwa ada kejanggalan di sekitar gedung pusat Fireware di Jl. Beverly Hills No.
211, Bandung, Jawa Barat.
Keterangan:
Saya meminta karyawan untuk pulang pada sekitar pukul 9 malam dan melanjutkan
aktivitas pada esok paginya (24/09). Tidak lama setelah saya menginstruksikan demikian, saya
juga bergegas pulang. Saya memina sekuriti untuk memastikan semua pulang dengan aman
dan gedung dikunci setelah tidak ada lagi orang. Kemudian hari berikutnya, seperti biasa, saya
selalu datang sekitar pukul 6-6.15 ke kantor untuk mempersiapkan pekerjaan saya. Saya kaget
karena baliho di parkiran banyak cipratan oli. Saya melanjutkan perjalanan ke kantor sembari
melihat keadaan sekitar. Di lobi saya tidak melihat ada hal aneh. Namun, meja sekretaris yang
berada di depan ruangan saya terlihat sangat berantakan daripada semalam. Saya menelfon
sekuriti dan memintanya untuk mengecek seluruh gedung.

• Satpam 1, Daffa Andika


Keterangan:
Setelah semua pulang, saya dan rekan saya Hakky memastikan gedung telah kosong
dan mengunci semua pintu, baik di luar maupun dalam gedung. Pada tanggal 23 September
2021 sekitar pukul 23.35 WIB saya melihat pot di belakang Gedung Fireware rusak. Saya
menduga itu terjadi karena ulah anjing atau kucing yang tidak sengaja memecahkan pot
tersebut sehingga saya tidak memeriksa lebih lanjut ke bagian dalam kantor. Sekitar sejam
sebelumnya, saya dan Hakky sempat melihat ada lelaki yang mondar-mandir di sekitar tempat
parkir. Dia menggunakan pakaian rapi, jadi kami kira dia sedang menunggu jemputan.

• Satpam 2, Hakky Anshary


Saya bertugas pada hari itu bersama Daffa, kami berdua sepanjang hari bersama. Kami
memastikan semua lemari, laci, pintu, dan lain-lain sudah tertutup dan terkunci aman.
Setelah itu, kami kembali ke pos dan tidak melihat ada yang mencurigakan selain orang yang
berada di parkiran dan pot yang rusak di belakang gedung.

• Staf Public Relations Department, Kate Kanaga


Saya bersama rekan saya Humaira, sekretaris Managing Director Fireware, pulang
sekitar pukul 21.45. Kami termasuk yang terakhir pulang karena Humaira harus
menyelesaikan beberapa pekerjaannya terlebih dahulu dan menyusun dokumen-dokumen
yang berada di sekitar mejanya. Sebelum pulang kami tidak melihat ada yang mencurigakan
di dalam dan luar gedung.

• Sekretaris Managing Director Fireware, Humaira Wauttier


Saya pulang bersama rekan saya Humaira sebelum jam 10. Saya terlambat karena harus
merapikan dokumen yang diantarkan selama rangkaian pembukaan tadi. Saya dan Kate
pulang dengan taksi online menuju indikos kami sekitar jam 10.
KERJA SAMA DENGAN AHLI HUKUM

Kasus ini telah dipercayakan untuk diurus kepada kuasa hukum Fireware Indonesia,
Mochtar Karuwin & Komar Lawfirm. Mochtar Karuwin & Komar Lawfirm telah menjadi
konsultan hukum Fireware sejak perusahaan didirikan tanggal 2 November 2017. Fireware
memilih Mochtar Karuwin & Komar Lawfirm berkat eksistensi dan kemampuan lawyer-nya
dalam menyelesaikan berbagai kasus besar di Indonesia.
Mochtar Karuwin & Komar Lawfirm merupakan salah satu kantor hukum terbesar di
Indonesia. Sebagian pengacara pada firma ini adalah lulusan Amerika Serikat, Inggris,
Belanda, Australia dan Jepang. Banyak pengacara ternama yang menyatakan bahwa Mochtar
Karuwin & Komar Lawfirm menjadi standar kualitas kerja kantor hukum di Indonesia.
Fireware yang diwakili oleh Mochtar Karuwin & Komar Lawfirm akan merundingkan
lebih lanjut kerugian yang dialami oleh perusahaan bersama kuasa hukum PT Krisan Group
Indonesia. Namun, sebelumnya Mochtar Karuwin & Komar Lawfirm telah mempersiapkan
tuntutan pidana dan ganti rugi atas kasus ini.
TUNTUTAN HUKUM

• Pasal 167 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ayat 1.

“Barang siapa memaksa masuk ke dalam rumah, ruangan atau pekarangan tertutup yang
dipakai orang lain dengan melawan hukum atau berada di situ dengan melawan hukum,
dan atas permintaan yang berhak atau suruhannya tidak pergi dengan segera, diancam
dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah.”

• Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP ayat 1

“Barangsiapa mengambil suatu benda, yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan
orang lain, dengan maksud untuk memiliki secara melawan hukum. Maka diancam karena
pencurian dengan hukuman penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling
banyak Sembilan ratus rupiah.”

• Pasal 406 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ayat 1

“Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan,


merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu
yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah.”

• Fireware juga menuntut PT Krisan Group Indonesia untuk mengganti seluruh kerugian dan
kerusakan Gedung Pusat Fireware yang akan dibicarakan lebih lanjut melalui kuasa hukum
kedua pihak.
SOLUSI
Dengan menimbang kerugian yang diakibatkan, Fireware, yang diwakili oleh kuasa
hukum dari Mochtar Karuwin & Komar Lawfirm, memastikan bahwa kasus ini akan dilanjutkan
ke pengadilan. Kami menuntut pelaku atas tindakannya berdasarkan Pasal 167 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) ayat 1 Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) ayat 1, dan Pasal 406 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ayat 1. Selain itu,
Fireware meminta pelaku untuk membayar seluruh kerugian akibat kerusakan Gedung
Fireware. Berkas perkara kasus ini akan segera diserahkan ke pengadilan paling lambat 21
hari setelah kasus diumumkan.
REFERENSI
https://www.99.co/blog/indonesia/masuk-rumah-orang-tanpa-izin/
https://bantuanhukum.or.id/saksi-ahli-kuatkan-posisi-zulkarnaen-manula-yang-dituduh-
melakukan-penyerobotan-lahan/
https://www.neliti.com/id/publications/281810/pertanggungjawaban-pidana-perusakan-
barang-yang-dilakukan-bersama-sama
https://news.detik.com/berita/d-1966149/ini-10-law-firm-papan-atas-indonesia/5
https://putusan3.mahkamahagung.go.id/search.html/?q=%22362%20kuhp%20jo.%20pasal
%2053%20ayat%20(1)%20kuhp%22

Anda mungkin juga menyukai