Artikel Grevira Pinontoan
Artikel Grevira Pinontoan
Abstract : This study aims to describe the process of forming German and Indonesian noun
configurations as well as describe, analyze and find out how the agreements and
differences of noun configurations in German and Indonesian are. The method
used in this study is a qualitative descriptive method with a contrastive analysis
approach. The data collection technique used in this research is library research.
The data to be collected is in the form of primary data (books) related to the
formation of nouns in German and Indonesian. The results of this study indicate
that there are similarities and differences in the process of forming German and
Indonesian noun composites. One of the sellers is in German and in Indonesian
there is a noun configuration. Meanwhile, the difference is that all composite
nouns in German must have an Article and the purchase of this Article is using
the second word Article (Bestimmungswort) and in Indonesian there is no noun
Article. Therefore, one of the possible mistakes made by German learners in
forming nominal composites is the difficulty in determining the article for the
newly formed configuration because they might place the article from the first
word. Many students have difficulty determining which noun articles that are
incorporated in a composite can represent the composite article.
1. Baik dalam bahasa Jerman maupun 1. Kesalahan yang akan diprediksi terjadi
bahasa Indonesia terdapat komposita dalam proses pembentukan komposita
nomina. nomina bahasa Jerman adalah sulitnya
2. Jenis-jenis kata yang dirangkaikan bagi para pembelajar menetukan Artikel
menjadi komposita adalah nomina + untuk komposita yang baru dibentuk
nomina, verba + nomina, adjektiv + karena kemungkinan mereka akan
nomina, adverb + nomina. menempatkan Artikel dari kata yang
pertama. Banyak pembelajar yang
Perbedaan : mengalami kesulitan menentukan Artikel
nomina mana yang tergabung dalam melainkan dengan menuliskan morfem utuh.
suatu komposita yang dapat mewakili Contohnya: tempat lahir = nomina + nomina
Artikel komposita tersebut. (die Geburtsort).
2. Selain kesalahan di atas diprediksi juga Selain yang telah dijelaskan di atas, data
bahwa pembelajar akan menggunakan mengungkapkan juga bahwa semua
verba secara utuh dalam pembentukan komposita nomina dalam bahasa Jerman
komposita dari verba dan nomina. harus memiliki Artikel dan penentuan Artikel
ini adalah menggunakan Artikel kata yang
kedua (Bestimmungswort). Sedangkan,
4. KESIMPULAN dalam bahasa Indonesia tidak mengenal
Berdasarkan hasil penelitian proses Artikel kata benda.
pembentukan komposita nomina bahasa Jika dikaitkan dengan padanan maknanya
Jerman dan bahasa Indonesia dengan dalam bahasa Indonesia maka bahasa Jerman
menggunakan analisis kontrastif maka dapat menerapkan MD (menerangkan (M) dan
ditarik kesimpulan bahwa untuk diterangkan (D). Contohnya der Schreibtisch
pembentukan komposita nomina bahasa (schreiben= M dan Tisch= D), die Haustuer
Jerman melalui terjadi proses penggabungan (Haus =M dan Tuer= D), die Altstadt (alt= M
antara (nomina + nomina), (verba + nomina), dan Stadt= D). Sedangkan, dalam bahasa
(adjektiv + nomina), (adverb + nomina), dan Indonesia yang diterapkan adalah DM
(preposisi + nomina). Sedangkan, dalam (diterangkan = D dan menerangkan = M).
bahasa Indonesia melalui proses Contohnya stadion sepakbola (stadion = D
penggabungan antara (nomina + nomina), dan sepakbola = M), meja tulis (meja = D
(nomina + verba) dan (nomina + adjektiv). dan tulis = M).
Dalam penggabungan kata bahasa Terungkap juga dari data bahwa dalam
Jerman antara nomina + nomina biasanya, penulisannya kata komposita bahasa Jerman
terdapat sisipan dari kedua kata yang tidak terpisah tetapi menjadi satu kata baru
digabungkan. Contohnya: die Arbeit + s + (Haustuer, Altstadt). Sedangkan, dalam
das Zimmer = das Arbeitszimmer (,,kamar bahasa Indonesia untuk penulisannya tepisah
kerja”). Dari contoh di atas, dapat dilihat (meja tulis).
terdapat sisipan s diantara kata yang
digabungkan. Selanjutnya, dalam DAFTAR PUSTAKA
penggabungan kata antara verba + nomina,
verba yang menjadi kata pertama Bingku, S. M. 2017. Buku Ajar Linguistik
kompositumnya hanya diambil Bahasa Jerman 2. Kementrian
Verbstammnya saja. Contohnya: kochen + Pendidikan Nasonal Universitas Negeri
der Kurs = der Kochkurs (koch = Stamm) Manado Lembaga Pembinaan dan
(,,kursus memasak”). Terdapat pengecualian, Pengembangan Aktivitas Intruksional
contohnya: lesen + das Buch = das Lesebuch, (LP2AI).
(,,buku bacaan”), les- adalah Stamm dan e Chaer, Abdul 2008. Morfologi Bahasa
adalah sisipan. Selanjutnya dalam Indonesia.PendekatanProses.Jakarta:PT
penggabungan antara (adjektiv + nomina), Rineka Cipta.
(adverb + nomina) dan (preposisi + nomina) Erlangga, Heru. 2011. Analisis Kontrastif
hanya diaplikasikan sesuai kata yang Sumimasen Bahasa Jepang dengan
digabungkan. Contohnya: (1) alt + die Stadt Punten Bahasa Sunda Dari Segi Makna
= die Altstadt (,,kota tua”), (2) abend + das Dan Penggunaannya. Skripsi. Bandung:
Essen = das Abendessen (,,makan malam”), Universitas Komputer Indonesia.
(3) vor + die Speise = die Vorspeise Gani dan Arsyad. 2018. Kajian Teoritis
(,,makanan pembuka”). Sebaliknya dalam Struktur Internal Bahasa ( Fonologi,
bahasa Indonesia proses komposita nomina Morfologi, Sintaksis, dan Semantik).
tidak mengalami penyederhanaan verba Jurnal Bahasa dan Sastra Arab,V 7 N 1.
1-20.Surabaya:Universitas Rasmini, Ni Putu. 2013. Kompositum
Muhammadiyah Gresik. Nomina Bahasa Jerman dan
Kabangunang, C. 2013. Pembentukan Anak Padanannya Dalam Bahasa Indonesia.
Kalimat yang berperan sebgai Obyek Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri
Kalimat dalam Bahasa Jerman dan Yogyakarta.
Bahasa Indonesia. (Suatu Analisis Salamah, S. (2022). Pemerolehan Bahasa
Kontratif). Skripsi. Tondano: Univesitas Pertama Pada Anak Usia Dini. Jurnal
Negeri Manado. Penelitian Pendidikan Bahasa Dan
Kusuma, Alam B. 2016. Pemerolehan Sastra, 7(1), 27-34.
Bahasa Pertama sebagai Dasar Sengko, M. M. G. 2022. Afiksasi Pembentuk
Pembelajaran Bahasa Kedua. Jurnal Kata Benda Bahasa Jerman dan Bahasa
Komunikasi dan Pendidikan Islam, V 5 Indonesia. (Suatu Analisis Kontrastif).
N 2, 117-141. Skripsi. Tondano: Univesitas Negeri
Misdawati. 2019. Analisis Kontrastif dalam Manado.
Pembelajaran Bahasa. Jurnal Bahasa Setiyadi dan Salim. 2013. Pemerolehan
dan Sastra Arab. Malang: Universitas Bahasa Kedua Menurut Stephen
Negeri Malang. Krashen. Jurnal At-Ta’dib, V 8 N2, 265-
Mulya, I. G. B. A. 2020. Analisis Makna 280.
Verba Majemuk Owaru dalam Bahasa Siahaan, J. (2012). Analisis Morfologis
Jepang. Jurnal Pendidikan Bahasa Adjektiva Bahasa Jerman. Jurnal
Jepang, V 6 N 3, 287-293. Pendidikan bahasa Jerman -, 1-10
Nugraheni, L., & Ahsin, M. N. (2021). Tajudin, Nur. 2016. Analisis Kontrastif
Pemerolehan Bahasa pada Anak Usia Dalam Studi Bahasa. Skripsi. Bandung:
Dini di Desa Hadiwarno Kecamatan Universitas Padjajaran Bandung.
Mejobo Kabupaten Kudus. Jurnal Verhaar, J.W.M. 2008. ”Asas-Asas
Educatio FKIP UNMA, 7(2), 375-381. Linguistik Umum”. Yogyakarta: Gadjah
Permanasari. D. 2019. Kemampuan Menulis Mada.University Press.
Teks Drama Pada Siswa Kelas VIII Wicaksono, A. 2015. Teori Pembelajaran
SMP N 25 Bandar Lampung. Jurnal bahasa. Yogyakarta: Garudhawa
Kajian Bahasa dan Sastra. Bandar
Lampung.