2, August 2018
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penguasaan kosakata dengan
keterampilan menulis karangan deskriptif bahasa Jerman. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan tes tertulis. Data dianalisis melalui korelasi Product Moment.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA yang yang terdiri dari 1 kelas, berjumlah 20
orang. Sampel dipilih menggunakan teknik Total Sampling yaitu seluruh siswa kelas XI IPA
yang berjumlah 20 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis karangan deskriptif
bahasa Jerman Siswa kelas XI IPA SMA Karya Sahari Bulukumba (r h=0,609 > rt=0,444).
ABSTRACT
The purpose of the study was to know the relationship between vocabulary mastery with a
descriptive essay writing skills of language Germany. Data was collected using writing skill
test. Data were analyzed through the Product Moment correlation. The population of this
research is the grade XI IPA which consisting of 1 class, numbered 20 people. The sample
was selected using the technique of Total Sampling namely whole grade XI IPA that add up
to 20 students. The results of this study showed that there is a significant relationship between
vocabulary mastery with a descriptive essay writing skills of language Germany grade XI IPA
SMA Karya Sahari Bulukumba (rh = 0,609 > rt = 0,444).
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman menuntut yang sangat penting di era komunikasi
manusia untuk ikut berkembang dan salah global, khususnya penguasaan bahasa asing,
satu aspek perkembangan yang menjadi sebab dengan penguasaan bahasa asing yang
tuntutan adalah komunikasi. Seseorang baik perkembangan informasi dan teknologi
berkomunikasi dengan individu lain dunia dapat diketahui dan diikuti
menggunakan bahasa. Bahasa merupakan perkembangannya.
media yang sangat penting dalam Saat ini pembelajaran bahasa asing
berkomunikasi untuk menyampaikan telah banyak diajarkan di Indonesia mulai
informasi, ide atau gagasan yang dapat dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah
mempererat hubungan sosial antar individu. Menengah Atas. Bahasa asing yang menjadi
Kemampuan berbahasa merupakan tuntutan mata pelajaran di sekolah yaitu bahasa
Hubungan Penguasaan Kosa Kata – Hasrar et all. (page 32-40) 33
dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kata yang merupakan gabungan dari kata-
keterampilan menulis bahasa Jerman siswa kata yang sama atau berbeda masing-masing
kelas XI IPA SMA 3 Palangkaraya termasuk dengan artinya sendiri. Definisi lain yang
kategori rendah dengan persentase 34,5%. senada dengan pendapat di atas dikemukakan
Rahman (2015) menyimpulkan bahwa oleh Scholl dalam Harum (2015: 9) bahwa
keterampilan menulis yang berhubungan Als Wortschatz bezeichnet man die
dengan penguasaan gramatik siswa termasuk Gesamheit der Wörter einer Sprache;
dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata Gesamheit der Wörter, die jemanden
23,8 atau dengan persentase 72,39%. anwenden kann, dalam hal ini kosa kata
Nurliana (2015) dalam penelitiannya menunjukkan keseluruhan kata-kata suatu
menyimpulkan bahwa terdapat Hubungan bahasa; keseluruhan kata-kata yang dapat
antara Penguasaan Kosakata dengan digunakan oleh seseorang. Dari beberapa
Keterampilan Menulis Karangan Sederhana definisi tentang kosakata di atas, dapat
bahasa Jerman. Berdasarkan koefiensi- disimpulkan bahwa kosakata merupakan
koefiensi korelasi yang diperoleh dapat semua kata yang terdapat dalam suatu bahasa
ditulis: (rt 0,421≥ rt 0,355). Berdasarkan dan merupakan pembendaharaan kata yang
uraian di atas, maka perlu dilakukan dimiliki oleh seseorang.
penelitian untuk mengetahui kontribusi
KETERAMPILAN MENULIS
penguasaan kosakata terhadap keterampilan
menulis karangan deskriptif yang dilakukan Keterampilan adalah kemahiran
di SMA Karya Sahari Bulukumba. seseorang yang dimilki dari hasil latihan
terus menerus dalam melakukan suatu hal.
KOSAKATA Keterampilan juga dapat dikatakan sebagai
Kosakata merupakan salah satu unsur kemapuan untuk menggunakan akal, ide,
yang sangat penting. Kosakata suatu bahasa pikiran, gagasan dan kreativitas dalam
ialah perbendaharaan kata-kata dalam suatu mengerjakan, mengubah ataupun, membuat
bahasa yang digunakan oleh seseorang dalam sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga
kegiatan menulis dan berbicara. Tarigan menghasilkan sebuah nilai hasil dari
(2011:3) menjelaskan bahwa kosakata ialah pekerjaan itu. Seperti yang dikemukakan
kata-kata yang tidak mudah berubah atau oleh Tarigan (2013: 3) keterampilan adalah
sedikit sekali kemungkinannya dikutip dari kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
bahasa lain. Sedangkan menurut Hiebert dan dari hasil praktik dan banyak latihan.
Kamil (2005:3) mengatakan ‘‘Generally, Menurut Zainurrahman (2013: 12) bahwa
vocabulary ist the knowledge of meanings of keterampilan bahasa dibagi menjadi dua
words’’ dalam artian adalah kosakata dapat jenis, yaitu keterampilan yang biasa
didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan diperoleh secara alami dan keterampilan
tentang arti kata. yang hanya diperoleh melalui latihan-latihan
Selanjutnya Djiwandono (2008:126) dan penguasaan konsep tertentu. Lebih lanjut
mengemukakan pengertian kosakata ialah Tarigan (2013: 1) berpendapat bahwa
sebagai pembendaharaan kata-kata dalam keterampilan itu erat pula hubungan dengan
berbagai bentuknya yang meliputi: kata-kata proses-proses yang mendasari bahasa. bahasa
lepas dengan atau tampa imbuhan, dan kata- seseorang mencerminkan pikirannya.
Hubungan Penguasaan Kosa Kata – Hasrar et all. (page 32-40) 35
bahasa Jerman siswa kelas XI IPA SMA deskriptif bahasa Jerman adalah 45,75
Karya Sahari Bulukumba berada pada dengan tingkat keterampilan sebesar 45,75%.
kategori Cukup dengan rata-rata 45,75 dan Skor yang diperoleh siswa pada
memiliki persentase sebesar 45,75%. penguasaan kosakata dan keterampilan
Sehingga dapat di simpulkan bahwa menulis karangan deskriptif selanjutnya
keterampilan menulis karangan deskriptif dianalisis dengan menggunakan teknik
bahasa Jerman siswa belum memadai karena korelasi Product Moment, dari hasil
siswa masih banyak melakukan kesalahan perhitungan diperoleh hasil bahwa rhitung lebih
baik secara leksik, morfologis, sintaksis, dan besar daripada rtabel (rh>rt) yaitu 0,609 >
ortografis dan juga menganggu urutan logika 0,444. Dengan demikian, dapat disimpulkan
dan pemahaman dalam karangan deskriptif. bahwa terdapat korelasi yang signifikan
Data hasil penelitian pada tes antara penguasaan kosakata dengan
penguasaan kosakata terdiri atas empat jenis keterampilan menulis karangan deskriptif
tes. Tes tersebut adalah tes mencocokan arti bahasa Jerman. Penguasaan kosakata
kata, kata sifat (Adjektiv), kata kerja (Verb), memegang peranan penting terhadap
dan kata penghubung (Konjungtion). Skor keterampilan menulis karangan, karena
maksimal pada tes tersebut adalah 50. dalam membuat karangan terjadi transfer ide
Berdasarkan hasil analisis data, dapat dan gagasan kepada pembaca. Dalam proses
diketahui bahwa skor rata-rata yang penyampaian gagasan tersebut seorang siswa
diperoleh siswa pada tes mencocokkan arti harus memaparkan dan mendeskripsikan ide
kata adalah 11,85 (79%), selanjutnya pada dan gagasannya dengan kata-kata tentang
tes menyusun kata sifat adalah 7,1 (71%), suatu benda, tempat, suasana, keadaan atau
kemudian tes menentukan kata kerja 8,45 aktivitas objek yang mereka lihat. Sehingga
(56,33%) dan pada tes menentukan kata siswa dituntut untuk memiliki penguasaan
penghubung adalah 8,45 (79%). kosakata yang luas agar mampu
Data hasil penelitian pada tes mendeskripsikan ide dan gagasannya dalam
keterampilan menulis karangan deskriptif bentuk karangan.
terdiri dari dua aspek. Kedua aspek tersebut Siswa yang memiliki sedikit
ialah aspek komunikatif dan aspek tata penguasaan kosakata cenderung lebih ribut
bahasa. skor maksimal berdasarkan dua dan banyak tanya selama proses pembuatan
aspek tersebut adalah 7 setelah dikonversi karangan berlangsung. Berbeda dengan siswa
menjadi 100. Berdasarkan hasil analisis data, yang penguasaan kosakatanya luas ia akan
dapat diketahui bahwa skor rata-rata yang lebih mudah dan cepat dalam membuat
diperoleh siswa pada aspek komunikatif karangan. Dengan demikian dapat dikatakan
adalah 1,45 (48,33%) dan pada aspek tata bahwa siswa yang penguasaan kosakatanya
bahasa adalah 1,75 (43,75%). Berdasarkan rendah membutuhkan waktu yang lama
analisis data, dapat diketahui bahwa skor dalam menghasilkan sebuah karangan dan
rata-rata yang diperoleh siswa pada tes yang penguasaan kosakatanya banyak
penguasaan kosakata adalah 35,3 dengan cenderung membutuhkan waktu yang lebih
tingkat penguasaan 70,6% dan skor rata-rata singkat dalam proses pembuatan karangan
pada tes keterampilan menulis karangan deskripsi dalam bahasa Jerman. Selain itu
kualitas hasil karangan pun dapat dibedakan.
38 Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra Vol.2, No.2, August 2018