Anda di halaman 1dari 2

EINLEITUNG

Dalam mempelajari suatu bahasa, struktur dan tata bahasa dari bahasa tersebut juga perlu
dipelajari. Begitu pula dalam mempelajari bahasa Jerman. Tata bahasa Jerman memiliki
bperbedaan dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa Ibu. Salah satu perbedaannya terletak pada
Konjugasi kata kerja. Konjugasi kata kerja merupakan perubahan kata kerja sesuai Subjek atau
pelaku, Jumlah, dan sistim kala (zeitform). Perubahan ini biasanya terjadi pada endungen atau
akhiran dari kata kerja yang akan dikonjugasikan. Subjek ich diakhiri –e, du diakhiri –st,
er/sie/es diakhiri –t, wir diakhiri –en, ihr diakhiri –t, dan sie/Sie diakhiri –en, seperti contoh
berikut : 1) ich komme aus Indonesien, 2) du kommst aus Indonesien, 3) Thomas kommt aus
Indonesien, 4) wir kommen aus Indonesien.

Selain itu dalam mengkonjugasi kata kerja, juga perlu diperhatikan aturan konjugasi
yaitu terdapat tiga jenis Verba yaitu Schwache Verben atau kata kerja lemah, Starke Verben atau
kata kerja kuat serta Gemischte Verben atau kata kerja campuran. Kata kerja lemah
dikonjugasikan secara beraturan atau regelmässig dan tidak mengalami perubahan stamm
ketika dikonjugasi. Sedangkan kata kerja kuat dikonjugasikan secara tidak beraturan atau
unrägelmassig dan mengalami perubahan stamm pada bentuk konjugasi subjek orang kedua dan
ketiga tunggal (du, er, sie, es). Aturan konjugasi kata kerja inilah yang membuat mahasiswa
mengalami kesulitan dalam mengkonjugasi kata kerja bahasa Jerman. Seperti pengalaman
penulis pada semester 1, banyak mahasiswa yang masih mengalami kesualitan dalam
mengkonjugasi kata kerja. Hal ini membuat penulis tertarik untuk melakukan penulisan tentang
kesalahan mahasiswa dalam mengkonjugasi kata kerja bahasa Jerman.

HAUPTEIL

Menurut Yunia (2011: 36) Kata kerja bahasa Jerman terdiri dari beberapa jenis dengan ciri
dan kekhasannya masing-masing. Satu kesamaannya adalah semua kata kerja tersebut harus
dikonjugasikan terlebih dulu saat diletakan dalam sebuah rangkaian kalimat utuh. Konjugasi kata
kerja ini disesuaikan dengan tergantung pada subjek atau Nominativ yang diiringinya.

Pendapat lain tentang konjugasi “Als konjugation (von leiteinisch coniugatio verbindung),
Verbflexion, Verbalflexion, Flexion der Verben bezeichnet man in der Grammatik die
formenbildung (Morphologie) eines verbs (Zeitworts) nach den Markmalen person, Numerus,
Tempus, Modus, Genus verbi und Aspekt”. Dalam
https://de.m.wikipedia.org/Konjugation_(Grammatik).

SCHLUSS

Untuk dapat menigkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengkonjugasi kata kerja bahasa
Jerman perlu dilihat bahwa masing-masing siswa memiliki pengetahuan awal yang berbeda,
mengingat ada sebagian mahasiswa yang mendapat bahasa Jerman di SMA sehingga mereka bisa
lebih memahami tentang konsep konjugasi dan ada juga yang tidak dapat bahasa Jerman di
SMA. Dengan demikian mahasiswa yang tidak mendapat bahasa Jerman di SMA atau yang tidak
memeiliki pengetahuan awal tentang konjugasi lebih diupayakan agar dapat setara dengan yang
teman lain.

Anda mungkin juga menyukai