Anda di halaman 1dari 11

BENTUK DAN

PILIHAN KATA

MATERI PERTEMUAN KE-4


BENTUK KATA
Bahasa memiliki dua aspek, yaitu:

1. Aspek Bentuk: merujuk pada wujud visual


suatu Bahasa.
k/ u/ r/ s/ i
2. Aspek Makna: merujuk pada merujuk pada
pengertian yang ditimbulkan oleh wujud
visual bahasa itu.

Dalam bahasa Indonesia, proses


pembentukan kata dapat dilakukan dengan
pengimbuhan:
Maknanya: tempat duduk yang
a. awalan (prefiks),
berkaki dan bersandaran.
b. akhiran (sufiks),

c. sisipan (infiks),

d. gabungan imbuhan (konfiks)


Bentukan Kata dengan Imbuhan
meN- (-kan) dan peN- (-an)
1. Imbuhan meN- dan peN- berubah menjadi me- dan pe- jika dirangkaikan dengan kata dasar yang berawal dengan
fonem /r,l.m,n,w,y,ng,ny)

2. Imbuhan meN- dan peN- berubah menjadi men- dan pen- jika dirangkaikan dengan kata dasar yang berawal dengan
fonem /t,d,c,j,z,sy/

3. Imbuhan meN- dan peN- berubah menjadi mem- dan pem- jika dirangkaikan dengan kata dasar yang berawal dengan
fonem /p,b,f,v/

4. Imbuhan meN- dan peN- berubah menjadi meng- dan peng- jika dirangkaikan dengan kata dasar yang berawal
dengan fonem /k,g,h,kh, dan vokal/

5. Imbuhan meN- dan peN- berubah menjadi meny- dan peny- jika dirangkaikan dengan kata dasar yang berawal
dengan fonem /s/

6. Imbuhan meN- dan peN- berubah menjadi menge- dan penge- jika dirangkaikan dengan kata dasar yang hanya
terdiri dari satu suku kata.

7. Fonem /k,p,t,s/ pada awal kata dasar luluh jika mendapat imbuhan meN- atau peN-
PILIHAN KATA (DIKSI)
Ada dua istilah yang berkaitan dengan masalah ini, yaitu istilah pemilihan kata dan pilihan kata.

Pemilihan kata adalah proses atau tindakan memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat.

Pilihan kata adalah hasil dari proses atau tindakan tersebut.

Contoh:

1. Diam!

2. Tutup mulutmu!

3. Saya harap Anda tenang.

4. Jangan berisik!

5. Dapatkah Anda tenang sebentar?


Ungkapan tersebut pada dasarnya mengandung informasi yang sama, tetapi dinyatakan dengan pilihan kata
a.

yang berbeda-beda.
b. Hal yang perlu diperhatikan:
◦ Situasi pembicaraan: resmi dan tidak resmi
◦ Lawan bicara : siapa lawan bicara, bagaimana kedudukan/status sosialnya, seberapa dekat hubungan
pembicara dan lawan bicara (akrab atau tidak akrab)
◦ Sarana bicara : lisan atau tulis
b. Perbedaan pilihan kata itu dapat menimbulkan kesan dan efek komunikasi yang berbeda pula. Kesan dan
efek itulah yang perlu dijaga dalam berkomunikasi jika tidak ingin situasi pembicaraan menjadi rusak.
c. Pilihan kata hendaknya diperhatikan benar-benar agar bahasa yang digunakan menjadi efektif dan mudah
dipahami sebagaimana yang dimaksudkan.
Kriteria Pemilihan Kata

1. Ketepatan
2. Kecermatan
3. Keserasian
Kriteria Ketepatan
Ketepatan dalam pemilihan kata berkaitan dengan kemampuan
memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan
gagasan itu dapat diterima secara tepat pula oleh pembaca atau
pendengarnya.
Dapat dicapai jika pemakai bahasa mampu memahami perbedaan;
- kata-kata yang bermakna denotatif dan konotatif
- kata-kata yang bersinonim
Kriteria Kecermatan
Kecermatan dalam pemilihan kata berkaitan dengan kemampuan memilih kata yang
memang benar-benar diperlukan untuk mengungkapkan gagasan-gagasan tertentu.
Beberapa hal penyebab kemubadziran dalam pemilihan kata:
1. Penggunaan makna jamak ganda
2. Penggunaan kata yang mempunyai kemiripan makna atau fungsi secara berganda
3. Penggunaan makna kesalingan secara berganda
4. Pemilihan kata yang menyebabkan konteks kalimatnya kurang tepat
Kriteria Keserasian
Kemampuan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks
pemakaiannya.
Perlu diperhatikan:
a. Hubungan makna kata yang satu dan yang lain
b. Kelaziman penggunaan kata-kata tertentu
Beberapa Penggunaan Diksi yang Tidak
Tepat

1. Pemakaian kata ganti saya, kita, dan kami


2. Pemakaian kata kebijakan dan kebijaksanaan
3. Pemakaian kata mantan dan bekas
4. Pemakaian kata jam dan pukul
5. Pemakaian kata dari dan daripada
Contoh
1. Para guru-guru SD hadir dalam pertemuan itu.

2. Kita harus belajar agar supaya dapat mencapai cita-cita.

3. Ia berjalan bergandengan.

4. Adi dan Adit saling bersalam-salaman.

5. Kursi ini terbuat daripada kayu.

6. Ia sering berkunjung ke Yogya, di mana dulu ia mengikuti kuliah.

Anda mungkin juga menyukai