Anda di halaman 1dari 3

A.

Sikap Positif terhadap Pancasila

Sikap positif terhadap Sila Pertama Pancasila, melibatkan

pengakuan, penghormatan, dan penerimaan terhadap prinsip dasar ini

sebagai pijakan moral dan spiritual dalam kehidupan individu dan

masyarakat.

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Toleransi Antar agama

b. Penghayatan Nilai Spiritualitas

c. Menghormati Agama sebagai Landasan Moral

d. Menjunjung Tinggi Bhinneka Tunggal Ikae. Penghormatan terhadap Tempat Ibadah

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

a. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia

b. Menghormati Pendapat Orang Lain

c. Menolong Sesama yang Membutuhkan

d. Bersikap Sopan dan Ramah

e. Menghindari Diskriminasi

3. Sila Persatuan Indonesia

Sikap positif terhadap sila ketiga Pancasila, melibatkan

komitmen terhadap kesatuan, integritas, dan persatuan dalam

keragaman budaya, suku, agama, dan Bahasa di Indonesia. Berikut

sikap positif sila ketiga Pancasila.

a. Keragaman budaya

b. Toleransi antarbudaya

c. Pengakuan kesatuan nasional

d. Menghormati identitas lokal


e. Mengatasi perpecahan

f. Partisipasi aktif dalam pembangunan nasional

4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan

dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

B. Implementasi Pancasila terhadap Kehidupan Bermasyarakat dan

Hubungannya dengan Agama

Pancasila sebagai dasar negara dan landasan ideal bangsa

Indonesia dewasa ini dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa

Indonesia dari ancaman disintegrasi selama lebih dari lima puluh tahun.

Namun sebaliknya sakralisasi dan penggunaan berlebihan dari ideologi

negara dalam format politik orde baru banyak menuai kritik dan protes

terhadap Pancasila. Sejarah implementasi Pancasila memang tidak

menunjukkan garis lurus bukan dalam pengertian keabsahan

substansialnya, tetapi dalam konteks implementasinya. Tantangan

terhadap Pancasila sebagai kristalisasi pandangan politik berbangsa dan

bernegara bukan hanya berasal dari faktor domestik, tetapi juga dunia

internasional.Implementasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatnya

merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun

pengimplementasian tersebut diperinci dalam berbagai macam bidang,

antara lain POLEKSOSBUDHANKAM dan pendidikan.

1. Pancasila sebagai Paradigma dalam Kehidupan Beragama

Pancasila yang di dalamnya terkandung dasar filsafat hubungan negara dan agama merupakan karya
besar bangsa Indonesia melalui The Founding Fathers Negara Republik Indonesia. Konsep pemikiran
para pendiri negara yang tertuangdalamPancasila merupakan karya khas yang secara antropologis
merupakan local genius bangsa Indonesia (Ayathrohaedi dalam Kaelan, 2012). Begitu pentingnya
memantapkan kedudukan Pancasila, maka Pancasila pun mengisyaratkan bahwa kesadaran akan
adanyaTuhan milik semua orang dan berbagai agama. Tuhan menurut terminologi Pancasila adalah
Tuhan Yang Maha Esa, yang tak terbagi, yang maknanya sejalan dengan agama Islam, Kristen, Buddha,
Hindu dan bahkan juga Animisme (Chaidar, 1998: 36).

2. Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik

Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasarkan pada dasar ontologis manusia. Hal
ini di dasarkan pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek negara. Oleh karena itu
kehidupan politik harus benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.
Pengembangan politik negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini harus mendasarkan pada
moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila Pancasila dan esensinya, sehingga praktik-praktik politik
yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.

3. Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi

Di dalam dunia ilmu ekonomi, terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga lazimnya
pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan jarang mementingkan moralitas
kemanusiaan. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju pada ekonomi kerakyatan, yaitu
ekonomi yang humanistik yang mendasarkan pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas
(Mubyarto, 1999). Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan saja, melainkan demi
kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat.

4. Implementasi Pancasila dalam Bidang sosial dan budaya

5. Implementasi Pancasila dalam Bidang pertahanan dan keamanan

6. Implementasi Pancasila dalam Bidang Pendidikan

7. Pancasila sebagai paradigma pembaruan hukum dan pengembangan hak asasi manusia

Anda mungkin juga menyukai