Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika (JPPM) / Vol II No 1 Februari 2020

PROFIL KEMAMPUAN MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN SAINTIFIK OLEH CALON GURU MATEMATIKA

Enika Wulandari
IAIN Salatiga
enika.wulandari@iainsalatiga.ac.id

ABSTRAK
Pokok kajian dalam penelitian kualitatif ini adalah kemampuan mahasiswa
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan pendekatan saintifik pada
mata pelajaran Matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.
Subjek populasi dalam penelitian ini adalah 16 mahasiswa Program Studi Tadris
Matematika IAIN Salatiga yang mengikuti mata kuliah Microteaching kelas I pada
semester genap tahun akademik 2018/2019. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini berupa pedoman observasi RPP, polling, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: 1) penyusunan RPP yang dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai calon
guru bersifat menyesuaikan dan mengacu pada rujukan di internet dan buku siswa
Kurikulum 2013, 2) Sebagian mahasiswa sebagai calon guru belum mengetahui revisi
Kurikulum 2013 yang didasarkan pada Permendikbud No. 22 Tahun 2016 yang
mempengaruhi penyusunan RPP dari aspek kompetensi, dan 3). Berdasarkan pengambilan
data, ditemukan kesalahan dalam mencantumkan kompetensi dasar, menyusun indikator
pencapaian kompetensi, menyusun tujuan pembelajaran dengan aspek ”condition” yang
belum spesifik dan tanpa kriteria “degree”, ditemukan RPP yang tidak menyertakan uraian
materi dalam RPP, sebagian kecil materi dan LKPD menggunakan konteks dan masalah
bermuatan HOTS (Higher Order Thinking Skill), sebagian mahasiswa menguraikan materi
dan menyusun LKPD secara kontekstual, mahasiswa menggunakan model pembelajaran
yang dapat memfasilitasi pendekatan saintifik akan tetapi mengalami ketidakpahaman
dalam menentukan sintaks RPP yang menggunakan variasi pendekatan dan model
pembelajaran, seluruh mahasiswa mencantumkan sumber belajar yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran, seluruh mahasiswa mencantumkan perlengkapan pembelajaran
dengan memanfaatkan ICT.
Kata kunci: analisis RPP, pendekatan saintifik, calon guru matematika

PENDAHULUAN 2016 mengenai Standar Proses Pendidikan


Guru memiliki peran yang sangat Dasar dan Menengah disebutkan prinsip-
penting dalam pengembangan kurikulum. prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 yang
Sebagai bagian dari pengembangan salah satunya adalah perubahan dari
kurikulum, guru merencanakan, pendekatan tekstual menuju proses sebagai
melaksanakan, dan mengevaluasi penguatan penggunaan pendekatan ilmiah.
pembelajaran. Kualitas dari kegiatan Pendekatan ilmiah inilah yang diwujudkan
pengembangan kurikulum tersebut sebagai pendekatan saintifik.
selanjutnya akan menentukan kualitas Salah satu tahap yang dilaksanakan
pendidikan. guru dalam pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum yang saat ini diterapkan di adalah perencanaan pembelajaran melalui
Indonesia adalah Kurikulum 2013. Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Pembelajaran (RPP). RPP disusun
Kebudayaan (Permendikbud) No. 22 Tahun
Hal | 88
Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika (JPPM) / Vol II No 1 Februari 2020

berdasarkan silabus dan memuat Komponen pertama adalah


karakteristik kurikulum. kompetensi. Kompetensi merupakan salah
Berkaitan dengan tahap perencanaan satu core Kurikulum 2013. Hal ini
pembelajaran yang diwujudkan dalam RPP, disebutkan dalam Permendikbud No. 22
menurut Ko, Sammons, dan Bakkum (2013, Tahun 2016 bahwa pergeseran arah
p.2) berdasarkan bukti penelitian, guru yang pembelajaran yang diamanatkan dalam
efektif memiliki kriteria sebagai berikut: Kurikulum 2013 adalah dari pembelajaran
menetapkan dan memahami tujuan berbasis konten menuju pembelajaran
pengajaran, menguasai konten kurikulum berbasis kompetensi. Dasar pencantuman
dan strategi untuk mengajarkannya, kompetensi pada RPP Kurikulum 2013
mengkomunikasikan kepada siswa adalah Standar Isi yang tertuang dalam
mengenai kemampuan apa yang diharapkan Permendikbud No. 37 Tahun 2018 tentang
dari mereka, dan mengapa menggunakan Perubahan Atas Peraturan Menteri
materi pengajaran secara profesional untuk Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24
mencurahkan lebih banyak waktu untuk Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
praktek yang memperkaya dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
menerangkan kebenaran konten, Yang Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
memiliki pengetahuan tentang siswanya, dan Pendidikan Menengah. Dalam
menyesuaikan pengajaran untuk kebutuhan penelitian ini akan diungkap apakah
siswa dan mengantisipasi kesalahpahaman mahasiswa sebagai calon guru telah
dalam pengetahuan yang dimiliki siswa, mengetahui Permendikbud No. 37 Tahun
mengajari para murid strategi meta- 2018 sebagai rujukan penyusunan RPP
cognitive dan memberi mereka kesempatan Kurikulum 2013 dalam aspek kompetensi.
untuk menguasainya, mengarahkan pada Aspek kompetensi terdiri dari
tujuan pembelajaran kognitif yang kompetensi spiritual, sosial, pengetahuan,
berorientasi pada kemampuan tingkat tinggi dan keterampilan. Aspek kompetensi dalam
sebagaimana kemampuan tingkat berpikir Kurikulum 2013 dapat dikatakan memiliki
tingkat rendah, memantau pemahaman hirarki dan kategori. Hirarki adalah pada
siswa dengan menawarkan umpan balik keberadaan Kompetensi Inti (KI) dan
yang sesuai, mengintegrasikan pengajaran Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi inti
dengan mata pelajaran lain, bertanggung merupakan gambaran secara kategorial
jawab atas hasil (outcome) siswa. Unsur- mengenai kompetensi dalam aspek sikap,
unsur keefektivan yang dikemukakan oleh pengetahuan, dan keterampilan yang harus
Ko, Sammons, dan Bakkum tersebut dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang
apabila diimplementasikan dalam aspek sekolah, kelas dan mata pelajaran. KI
perencanaan mengajar maka akan dispesifikkan dalam Kompetensi Dasar
mempengaruhi corak rencana pengajaran (KD) yang merupakan kemampuan spesifik
yang diwujudkan dalam Rencana yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). keterampilan yang terkait muatan atau mata
Berdasarkan telaah referensi yang pelajaran. Adapun yang dimaksud dengan
dilakukan, diperoleh kriteria substanstif kategori dalam kompetensi pada Kurikulum
RPP Kurikulum 2013 yang meliputi 2013 adalah keberadaan kompetensi
kompetensi, indikator pencapaian spiritual, sosial, pengetahuan, dan
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi keterampilan.
pembelajaran, model pembelajaran, sumber Komponen kedua adalah indikator
belajar yang mencakup Lembar Kegiatan pencapaian kompetensi. Indikator harus
Peserta Didik (LKPD), penilaian, dan dapat diukur sehingga dinyatakan dalam
perlengkapan pembelajaran. kata kerja operasional. Indikator juga harus
disusun secara memadai berdasarkan KD
Hal | 89
Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika (JPPM) / Vol II No 1 Februari 2020

yang dipilih. Kriteria memadai dilihat dari menyatakan objek langsung dari
kata kerja operasional pada KD yang dalam Matematika meliputi fakta, konsep, prinsip,
hal ini merujuk pada Taksonomi Bloom dan keterampilan.
mengenai proses berfikir yang diharapkan. Komponen kelima adalah model
Sebagai contoh, jika KD menggunakan kata pembelajaran. Beberapa di antara model
kerja “membedakan P dan Q” maka pembelajaran yang dapat dilaksanakan
indikatornya dikatakan memadai jika terdiri untuk mengakomodasi pendekatan saintifik
dari menyebutkan karakteristik P, adalah problem based learning, project
menyebutkan karakteristik Q, dan based learning, cooperative learning,
menyebutkan perbedaan karakteristik P dan discovery learning, inquiry learning. Adapun
Q. pendekatan saintifik dilaksanakan dalam
Komponen ketiga adalah tujuan lima langkah yaitu mengamati, menanya,
pembelajaran. Gallego (2014, p.9) mengumpulkan informasi, mengasosiasi
memberikan dua contoh format tujuan informasi, dan mengomunikasikan.
pembelajaran yaitu: 1) siswa+deskripsi hasil Komponen keenam adalah sumber
(outcome) dari pembelajaran+dengan cara belajar. Sumber belajar dapat berupa
(konten spesifik); dan (2) infinitif+objek lingkungan, orang, buku, Lembar Kegiatan
langsung (konten spesifik)+penutup. Peserta Didik (LKPD). Sumber belajar
Pendapat lain mengenai tujuan sebaiknya disusun oleh guru dengan
pembelajaran mencakup aspek Audience (A), pertimbangan dapat menyesuikan dengan
Behaviour (B), Condition (C), dan Degree of tujuan pembelajaran dan karakteristik
Mastery (D) (Boz dan Boz, 2006; peserta didik. Sumber belajar memuat
Instructional Design Knowledge Base, karakteristik sebagaimana materi
2002–2006; Mager, 1997; O’Bannon, 2008; pembelajaran.
Seels dan Glasgow, 1990; Smaldino et al., Komponen ketujuh adalah LKPD.
2007 dalam Boikhutso, 2010, p.209). LKP dalam Kurikulum 2013 digunakan
Audience merupakan subjek pembelajaran oleh siswa untuk menemukan konsep dan
dalam hal ini siswa sedangkan behaviour atau mengasosiasi informasi. Pada
bermakna kemampuan yang harus dikuasai Kurikulum 2013 terdapat pergeseran
oleh siswa setelah mengikuti pembelajaran paradigma bahwa LKPD bukan kumpulan
(Nugroho, 2017, p.1). Condition bermakna soal dalam proses drill, tetapi lebih kepada
kondisi di mana behaviour ditunjukkan oleh cara yang disusun untuk memberikan sarana
audience dan degree merupakan kriteria atau aktivitas bagi siswa. Aktivitas ini merupakan
tingkat performa yang diharapkan dari bagian dari proses pembelajaran dengan
audience (Zulkarnaen, Raharjo, Sutarto, pendekatan ilmiah sebagaimana
2016, p.9). diamanatkan dalam standar proses
Komponen keempat adalah materi Kurikulum 2013.
pembelajaran. Materi merupakan juga core Komponen kedelapan adalah
kurikulum. Akan tetapi pada Kurikulm 2013 penilaian. Penilaian oleh guru mata
materi disusun dalam rangka mencapai pelajaran Matematika dilaksanakan untuk
kompetensi. Gallego (2014, p.13) kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
menyatakan bahwa materi merujuk pada Kompetensi keterampilan pada mata
pengetahuan yang harus diperoleh oleh pelajaran Matematika Kurikulum 2013 lebih
siswa dalam cara yang signifikan dalam kepada keterampilan berfikir. Hal ini
rangka mendorong pengembangan sosial berpengaruh pada teknik dan instrumen
dan personalnya. Gallego menyatakan penilaian kompetensi keterampilan.
bahwa materi berkaitan dengan fakta, Penilaian harus didasarkan pada kisi-
konsep, prosedur, sikap, dan nilai. Hal ini kisi penilaian. Kisi-kisi disusun berdasarkan
senada dengan pernyataan Bell (1979) yang indikator pencapaian kompetensi.
Hal | 90
Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika (JPPM) / Vol II No 1 Februari 2020

Instrumen yang digunakan sedapat mungkin Pembelajaran Matematika, Teori


bermuatan HOTS (Higher Order Thinking Pembelajaran, Metodologi Pembelajaran
Skill), berupa soal non rutin, dan Matematika, Evaluasi Hasil Pembelajaran
kontekstual. Matematika, dan Mikroteaching. Pada mata
Komponen kesembilan adalah kuliah Mikroteaching, mahasiswa
perlengkapan pembelajaran. Paerlengkapan melaksanakan simulasi pembelajaran yang
pembelajaran didasarkan pada tujuan didahului dengan kegiatan perencanaan
pembelajaran. Perlengkapan pembelajaran pembelajaran.
dapat memanfaatkan Information and Menjadi penting untuk mengetahui
Communicaton Technology (ICT). sejauh mana mahasiswa sebagai calon guru
Sejumlah penelitian menunjukkan Matematika dalam menyusun RPP
adanya permasalahan dalam pengembangan Kurikulum 2013. RPP pada Kurikulum
Kurikulum 2013 khususnya pada 2013 didasarkan pada pendekatan saintifik
penyusunan Rencana Pelaksanaan yang selanjutnya disebut sebagai RPP
Pembelajaran (RPP). Penelitian yang saintifik. Berkaitan dengan pentingnya
dilakukan oleh Nurzain (2015, pp.65-66) di menelaah RPP, analisis artefak (dokumen)
sebuah sekolah di Kota Tegal, Jawa Tengah seperti perencanaan pembelajaran,
menunjukkan bahwa terdapat permasalahan penugasan yang diberikan oleh guru, hasil
dalam orisinalitas penyusunan RPP mata dan metode penilaian, atau kegiatan siswa
pelajaran Matematika dan hasil analisis RPP terlihat sebagai cara yang wajib ditempuh
Kurikulum 2013 termasuk kategori kurang. untuk menilai efektivitas pengajaran (Coe,
Di Kota Banda Aceh, dinyatakan hasil et.al., 2014, p.36). Pernyataan Coe, et.al.
penelitian bahwa hasil telaah RPP berada tersebut menunjukkan bahwa analisis RPP
pada kategori kurang yang diperoleh dari penting dilakukan untuk mengetahui
perumusan indikator, kegiatan pembelajaran efektivitas pengajaran yang dilakukan oleh
dengan sintak model yang dipilih, alokasi guru.
waktu, dan penyusunan rubrik penilaian Informasi mengenai kemampuan
(Ernawati dan Safitri, 2017, p.49). calon guru dalam menyusun RPP dapat
Senada dengan dua penelitian digunakan sebagai bahan refleksi bagi
tersebut, Lestari (2015, p.53) menyatakan perguruan tinggi khususnya dalam hal
hasil penelitian di enam sekolah pilot of project evaluasi mata kuliah berkaitan dengan
Kurikulum 2013 Kota Semarang yaitu RPP pengajaran. Informasi mengenai
berada pada kriteria sesuai dan kurang kemampuan calon guru dalam menyusun
sesuai, pemahaman guru terhadap RPP RPP juga dapat ditindaklanjuti dengan
Kurikulum 2013 tergolong kurang baik, penelitian lanjutan antara lain berkaitan
kemampuan guru dalam menyusun RPP dengan pengembangan kemampuan
tergolong kurang mampu. Hasil-hasil penyusunan RPP, deskripsi kemampuan
penelitian tersebut mengindikasikan bahwa mengajar, dan deskripsi kemampuan
terdapat permasalahan dalam penyusunan melaksanakan evaluasi pembelajaran.
RPP Kurikulum 2013 oleh guru.
Berdasarkan kondisi tersebut, menjadi METODE PENELITIAN
penting untuk menyiapkan calon guru agar
Penelitian ini merupakan penelitian
mampu menyusun RPP Kurikulum 2013
deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada
dengan baik. Penyiapan tersebut telah
semester genap tahun akademik 2018/2019
diamanatkan dalam kurikulum pendidikan
di IAIN Salatiga. Penelitian bertujuan
tinggi khususnya di Program Studi Tadris
mendeskripsikan kemampuan calon guru
Matematika IAIN Salatiga melalui mata
Matematika dalam menyusun RPP saintifik.
kuliah yang mendukung penyiapan
Subjek penelitian adalah mahasiswa
kompetensi guru antara lain Perencanaan
Hal | 91
Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika (JPPM) / Vol II No 1 Februari 2020

Program Studi Tadris Matematika Fakultas HASIL PENELITIAN DAN


Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga PEMBAHASAN
sebanyak 16 orang yang mengikuti mata Hasil penelitian yang pertama
kuliah Microteaching kelas I. Pengumpulan mengenai proses yang dilaksanakan oleh
data dilaksanakan melalui polling, observasi mahasiswa dalam menyusun RPP. Dari data
dokumen, dan wawancara. Instrumen polling diketahui bahwa 15 mahasiswa
penelitian berupa polling, pedoman melakukan penyesuaian dengan merujuk
observasi dokmen RPP saintifik, dan pada internet dan buku Kurikulum 2013.
pedoman wawancara. Data polling Sebanyak 1 mahasiswa secara total
digunakan untuk mengetahui menggunakan contoh RPP yang digunakan
kecenderungan cara responden dalam pada sebuah sekolah. Hasil ini menunjukkan
menyusun RPP. Melalui observasi dokumen bahwa penyusunan RPP oleh mahasiswa
RPP yang telah disusun diperoleh data bersifat menyesuaikan dan mengacu pada
mengenai profil kemampuan menyusun rujukan di internet dan buku siswa
RPP disesuaikan dengan komponen Kurikulum 2013. Belum ditemukan
substantif RPP. Selanjutnya, dilakukan mahasiswa yang secara runtut
wawancara untuk mengetahui data yang mengembangkan RPP secara mandiri.
tidak dapat diperoleh melalui observasi dan Berikut disajikan grafik mengenai kategori
untuk melakukan pemeriksaan data. cara penyusunan RPP.

16
14
12
10
8
Cara
6
4
2
0
Penyesuaian Mengembangkan

Gambar 1
Cara Penyusunan RPP

Selanjutnya hasil penelitian diuraikan menyusun indikator secara memadai.


berdasarkan elemen substantif RPP Seorang mahasiswa menggunakan kata kerja
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran tidak operasional yaitu “memahami”.
Matematika. Pada aspek pertama, mengenai Seorang mahasiswa yang lain menggunakan
kompetensi, 10 dari 16 mahasiswa telah kata “mempresentasikan contoh
mencantumkan KI dan KD mengacu pada penggunaan” dari sebuah kompetensi
Permendikbud No.57 Tahun 2018. Adapun keterampilan dalam bidang matematika.
sisanya mencantumkan KD dengan Setelah dilakukan observasi lebih lanjut
berpedoman pada stuktur kurikulum pada aspek penilaian, penilaian terhadap
sebelum dilakukan revisi. indikator dilakukan pada hal yang berkaitan
Pada aspek indikator pencapaian dengan keterampilan konkret.
kompetensi, 14 dari 16 mahasiswa telah Pada aspek tujuan pembelajaran,
menggunakan kata kerja operasional dan semua mahasiswa telah merumuskan tujuan

Hal | 92
Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika (JPPM) / Vol II No 1 Februari 2020

pembelajaran dengan format audience, Pada aspek sumber belajar, 16


behaviour, dan condition. Dalam mahasiswa mencantumkan buku siswa
merumuskan condition beberapa mahasiswa Kurikulum 2013, buku guru Kurikulum
masih merumuskan secara umum seperti 2013, internet, bahan ajar yang disusun
pada kalimat “Setelah melalui proses guru, LKPD, lingkungan (berupa koperasi
kegiatan mengamati, menanya, sekolah, media cetak), dan sumber lain yang
mengumpulkan informasi, mengelola relevan. Sumber belajar lingkungan memiliki
informasi, dan mempresentasikan hasil karakteristik kontekstual. Adapun buku
mengolah informasi dalam penugasan siswa Kurikulum 2013, buku guru
individu dan kelompok, diharapkan siswa Kurikulum 2013, internet, bahan ajar yang
mampu menentukan rata-rata (mean) suatu disusun guru, dan LKPD, dapat disusun
kumpulan data. 3 dari 16 mahasiswa telah sehingga bermuatan kontekstual baik pada
mampu menyusun tujuan pembelajaran konteks masalah matematis yang disajikan
secara lengkap dengan format audience, untuk mengorientasikan siswa maupun
behaviour, condition, dan degree. Adapun salah masalah matematis yang digunakan untuk
satu contohnya adalah “Diberikan sebuah mengasosiasi informasi.
contoh data, siswa dapat menyajikan data Pada aspek LKPD, seluruh
dalam bentuk diagram lingkaran dengan mahasiswa telah memfungsikan LKPD
tepat. untuk menemukan konsep dan atau
Pada aspek materi pembelajaran, 6 mengasosiasi informasi. LKPD telah
dari 16 mahasiswa tidak menyertakan materi menggunakan notasi dan konsep sesuai
sebagai bagian tidak terpisahkan dari RPP. kaidah ilmu Matematika. Sebagian besar
Dari 10 mahasiswa yang menyusun materi, LKPD menggunakan soal rutin. Sebanyak 6
sebagian besar mencantumkan notasi yang mahasiswa menyusun LKPD yang
matematika secara benar dan menggunakan bermuatan kontekstual. Ditemukan dua
konsep matematis secara benar pula. LKPD yang menyajikan open ended problem.
Adapun ketidaksesuaian yang ditemukan Salah satu open ended problem tersebut adalah
adalah tidak terdapat visualiasi objek pada “Berikan dua contoh dua bilangan bulat
materi yang berkaitan dengan geometri. negatif, bandingkan keduanya, dan tentukan
Seorang mahasiswa menyatakan materi bilangan bulat yang lebih kecil; sertakan
secara kontekstual. alasanmu.
Pada aspek model pembelajaran, Bentuk ketidaksesuaian yang
semua mahasiswa menggunakan ditemukan dalam aspek LKPD adalah
pendekatan ilmiah dengan model pencantuman gambar objek berdimensi tiga
pembelajaran yang sesuai antara lain untuk diidentifikasi sebagai dua objek yang
problem based learning, project based kongruen. Hal ini tidak sesuai dengan
earning, dan cooperatif learning. Pada materi pembelajaran yaitu kekongruenan
kegiatan pendahuluan, dicantumkan pada bangun datar. Selain itu, warna dan
kegiatan substantif yaitu pengkondisian posisi objek hendaknya dapat dibedakan
siswa, apersepsi, dan menyatakan tujuan sehingga dapat mendukung pemahaman
serta manfaatt pembeajaran. Pada kegiatan konsep mengenai kongruen oleh siswa.
inti, mahasiswa menentukan langkah Dalam aspek penilaian, 15 dari 16
pembelajaran berdasarkan sintaks model mahasiswa menyusun kisi-kisi penilaian
pembelajran yang digunakan. Adapun kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
bagian penutup terdiri dari refleksi, kegiatan Bentuk ketidaksesuaian pada aspek
merangkum materi menggunakan bahasa penilaian adalah adanya ketidaruntutan
sendiri, informasi mengenai pembelajaran penyusunan kisi-kisi yaitu didasarkan pada
yang akan datang, dan kata positik kepada kompetensi dasar lalu dilakukan
siswa. penyusunan indikator soal. Proses yang
Hal | 93
Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika (JPPM) / Vol II No 1 Februari 2020

seharusnya dilakukan adalah menyusun soal mahasiswa mencantumkan perlengkapan


berdasarkan indikator pencapaian pembelajaran dengan memanfaatkan ICT.
kompetensi. 15 dari 16 mahasiswa Penelitian ini dapat ditindaklanjuti
mencantumkan pedoman penskoran dan dengan penelitian lanjutan berkaitan dengan
penentuan nilai. Dari 15 mahasiswa pengembangan kemampuan penyusunan
tersebut, 1 mahasiswa menyusun pedoman RPP, deskripsi kemampuan mengajar dan
penskoran secara kurang terperinci yaitu deskripsi kemampuan melaksanakan
hanya mencantumkan skor maksimal tanpa evaluasi pembelajaran ditinjau dari
mencantumkan kriteria penilaian secara kemampuan menyusun RPP. Berkaitan
bergradasi di luar skor maksimal. dengan hasil penelitian, diharapkan bagi
Pada aspek perlengkapan pihak perguruan tinggi agar dapat
pembelajaran, seluruh mahasiswa telah melakukan monitoring dan evaluasi
mencantumkan perlengkapan pembelajaran khususnya dalam hal pelaksanaan mata
dengan didasarkan pada tujuan kuliah yang mendukung kompetensi
pembelajaran. Seluruh mahasiswa mengajar bagi calon guru Matematika.
mencantumkan perlengkapan pembelajaran
yang menggunakan pemanfaatan Information DAFTAR PUSTAKA
and Communicaton Technology (ICT).
Coe, Robert, et. al. (2014). What Makes
Great Teaching? Review of the
SIMPULAN
Underpinning Research.
Melalui penelitian ini diperoleh Gallego. (2014). Lesson planning in
simpulan sebagai berikut: 1) Sebagian besar Primary and Secondary Education.
responden belum mengetahui revisi Ko, Sammons, dan Bakkum. (2013).
Kurikulum 2013 yang didasarkan pada Effective Teaching: a Review of
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 yang Research and Evidence. Berkshire:
mempengaruhi penyusunan RPP dari aspek CfBT Education Trust 2013.
kompetensi. 2). Berdasarkan pengambilan Boikhutso, K. (2010). The Teory into
data, ditemukan kesalahan dalam Practice Dilemma: Lesson Planning
mencantumkan kompetensi dasar, Challenges Facing Botswana
menyusun indikator pencapaian Student-Teacher. Improving
kompetensi, menyusun tujuan pembelajaran Schools. Volume 13 Number 3
dengan aspek ”condition” yang belum spesifik November 2010, p.205-220.
dan tanpa kriteria “degree”, ditemukan RPP Gallego, M.R.R. (2014). Lesson planning
yang tidak menyertakan uraian materi dalam in Primary and Secondary
RPP, sebagian kecil materi dan LKPD Education. P.9.
menggunakan konteks dan masalah
Zulkarnaen, I., Raharjo, H.P., Sutarto.
bermuatan HOTS (Higher Order Thinking
(2016). Modul Guru Pembelajar.
Skill), sebagian mahasiswa menguraikan
Jakarta: Direkorat Jenderal Guru
materi dan menyusun LKPD secara
dan Tenaga Kependidikan
kontekstual, mahasiswa menggunakan
Kementerian Pendidikan dan
model pembelajaran yang dapat
memfasilitasi pendekatan saintifik akan Kebudayaan.
tetapi mengalami ketidakpahaman dalam Permendikbud No. 22 Tahun 2016
menentukan sintaks RPP yang mengenai Standar Proses
menggunakan variasi pendekatan dan model Pendidikan Dasar dan Menengah.
pembelajaran, seluruh mahasiswa Permendikbud No. 37 Tahun 2018 tentang
mencantumkan sumber belajar yang sesuai Perubahan Atas Peraturan Menteri
dengan tujuan pembelajaran, seluruh Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
24 Tahun 2016 tentang Kompetensi
Hal | 94
Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika (JPPM) / Vol II No 1 Februari 2020

Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran


pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
Nugroho, I.A. (2017). Menulis Tujuan
Pembelajaran.
Nurzain, L. (2015). Analisis Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Matematika Kurikulum 2013 Kelas
X Semester I Tahun Ajaran
2014/2015 di MAN Babakan Tegal.

Hal | 95

Anda mungkin juga menyukai