Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan pengumpulan data pada sampel dengan jumlah 60

responden yang dilakukan selama 2 Minggu pada bulan November 2023 dan

data terkumpul, selanjutnya peneliti melakukan proses pengolahan data dan

menganalisa data. Hasil penelitian yang menjelaskan Hubungan Perilaku

Caring Perawat Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pada Pasien Kanker

Payudara Dalam Menjalani Kemoterapi di RS Hermina Sukabumi adalah

sebagai berikut :

1. Analisa Univariat

a. Analisa Univariat Karakteristik Responden

Karakteristik dalam penelitian ini meliputi umur.

1) Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Hasil penleitian gambaran karakteristik responden

berdasarkan umur di sajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1

65
66

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur pasien


dengan kanker payudara di Rs Hermina
Sukabmi
Umur Jumlah Persentase %

Pertengahan (Midel 40 66,6


age) 42-50

Lansia (elderly) 51- 20 33,4


60

Jumlah 60 100

Rentang usia menurut WHO (2013)

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh data bahwa responden

yang berusia Pertengahan (Midel age) 42-50 (66,6%) dan yang

berusia Lansia (elderly) 55-56 sebanyak (33,4%).

b. Analisa Univariat Variabel

1) Gambaran Perilaku Caring Perawat Terhadap Tingkat Kecemasan

Pasien Kanker Payudara Di RS Hermina Sukabumi

Hasil penleitian gambaran Perilaku Caring Perawat

Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien di sajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Perilaku Caring Perawat


Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Kanker
Payudara Di RS Hermina Sukabumi
Perilaku Caring Jumlah Persentase %

Baik 31 51,7

Kurang baik 29 48,3

Jumlah 60 100
67

Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh data responden

menyatakan perilaku caring perawat baik sebanyak 31 responden

(51,7%), dan responden menyatakan perilaku caring perawat

kurang baik sebanyak 29 responden (48,3%).

2) Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Pada Pasien Kanker

Payudara Dalam Menjalani Kemoterapi di RS Hermina Sukabumi

Hasil penleitian gambaran tingkat kecemasan pasien pada

pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi bentuk

distribusi frekuensi. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Distribusi Tingkat Kecemasan Pasien Pada


Pasien Kanker Payudara Dalam Menjalani
Kemoterapi di RS Hermina Sukabumi
Tingkat kecemasan Jumlah Persentase %

Tidak ada 11 18,3


kecemasan

Ringan 13 21,7

Sedang 12 20,0

Berat 12 20,0

Sangat Berat 12 200

Jumlah 60 100

Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh data bahwa responden

dengan tingkat tidak ada kecemasan sebanyak 11 responden

(18,3%), tingkat kecemasan ringan sebanyak 13 responden

(21,7%), tingkat kecemasan sedang sebanyak 12 responden

(20,0%), tingkat kecemasan berat sebanyak 12 responden (20,0%),


68

dan tingkat kecemasan sangat berat sebanyak 12 responden

(20,0%).

2. Analisis Bivariat

a. Hubungan Perilaku Caring Perawat Terhadap Tingkat Kecemasan

Pasien Pada Pasien Kanker Payudara Dalam Menjalani Kemoterapi

Pada RS Hermina Sukabumi

Hasil penleitian Perilaku Caring Perawat Terhadap Tingkat

Kecemasan Pasien Pada Pasien Kanker Payudara Dalam Menjalani

Kemoterapi Pada RS Hermina Sukabumi. Selengkapnya dapat dilihat

pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Tabulasi Silang Perilaku Caring Perawat Terhadap


Tingkat Kecemasan Pasien Pada Pasien Kanker
Payudara Dalam Menjalani Kemoterapi Pada RS
Hermina Sukabumi
Tingkat kecemasan

Tida Sa
Perilaku P
k ada ng %
Caring Ring Sed Be To Value
kece % % % % at %
an ang rat tal
masa be
n rat

Baik 9 29,0 12 38,7 8 25,8 1 3,2 1 3,2 31 100

Kurang 0,001
2 6,9 1 3,5 4 13,8 11 37,9 11 37,9 29 100
baik

Jumlah 11 18,3 13 21,7 12 20,0 12 20,0 12 20,0 60 100

Berdasarkan tabel 4.4 Tabulasi silang perilaku caring perawat

terahadap tingkat kecemasan pasien pada pasien kanker payudara

dalam menjalani kemoterapi dapat dilihat bahwa dari 31 responden

(100%) perilaku caring perawat baik sebanyak 9 responden (29,0%)


69

tingkat kecemasan pasien tidak ada kecemasan, sebanyak 12 responden

(38,7%) tingkat kecemasan pasien ringan, sebanyak 8 responden

(25,8%) tingkat kecemasan pasien sedang, sebanyak 1 responden

(3,2%) tingkat kecemasan pasien berat dan sebanyak 1 responden

(3,2%) tingkat kecemasan pasien sangat berat.

Pada 29 responden (100%) perilaku caring perawat kurang baik

sebanyak 2 responden (6,9%) tingkat kecemasan pasien tidak ada

kecemasan, sebanyak 1 responden (3,4%) tingkat kecemasan pasien

ringan, sebanyak 4 responden (13,8%) tingkat kecemasan pasien

sedang, sebanyak 11 responden (37,9%) tingkat kecemasan pasien

berat, dan sebanyak 11 responden (37,9%) tingkat kecemasan sangat

berat.

Hasil uji statistik analisa bivariat diperoleh nilai P-value 0,001

yang berarti H0 ditolak, maka terdapat hubungan perilaku caring

perawat terhadap tingkat kecemasan pasien kanker payudara di Rs

Hermina Sukabumi.

B. Pembahasan

1. Gambaran Perilaku caring perawat di RS Hermina Sukabumi

Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh data responden menyatakan

perilaku caring perawat baik sebanyak 31 responden (51,7%), dan

responden menyatakan perilaku caring perawat kurang baik sebanyak 29

responden (48,3%). Data tersebut menunjukkan sebagian besar responden


70

mengatakan periaku caring perawat baik dan sebagian responden

mengatakan perilaku caring perawat kurang baik.

Dari hasil pengumpulan data ini bahwa sebagian besar perawat

telah melakukan caring dengan baik karena responden merasakan bahwa

perawat telah memberikan kenyamanan, menjaga privasi, perawat peka

dan tanggap saat merespon keluhan pasien. Dan perilaku ini juga di

pengaruhi oleh standar mutu pelayanan yang sudah di terapkan di RS

Hermina Sukabumi, di mana setiap jenis pelayan terkhususnya di lokasi

pelayanan yang di lalukan oleh profesi perawat sudah di perlengkapi

dengan standar prosedurnya dan dilakukan uji dan monitoring secara

berkala berdasarkan mekanisme mutu yang sudah ada.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan Ubaidilah (2016) yang

menyatakan bahwa responden menyatakan mayoritas perawat melakukan

perilaku caring secara optimal yaitu sebanyak 33 responden 91.7%.

Wijayanti dan Liatika (2019), menyatakan caring merupakan moral ideal

keperawatan yang meliputi keinginan dan kesungguhan untuk merawat,

serta menerapkan perilaku caring. Perilaku caring dapat dilakukan dalam

bentuk komunikasi, tanggapan positif, dukungan, atau intervensi fisik oleh

perawat. Caring sebagai suatu pengaruh yang digambarkan sebagai suatu

emosi, perasaan belas kasih atau empati terhadap pasien yang

menggerakkan keinginan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan

bagi pasien, perilaku caring harus ada dalam diri seorang. Kurangnya

caring perawat dalam pelayanan keperawatan berdampak pada turunnya


71

kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat sehingga dapat

menurunkan tingkat kepuasan pasien dan peningkatan hari rawat

(Pakpahan dan Sibuan, 2021). Caring secara umum merupakan suatu

kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan

waspada, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta dan

menyayangi (Kusnanto, 2019).

Tujuan tindakan caring adalah untuk bisa memberikan asuhan fisik

dengan memperhatikan emosi dan meningkatkan rasa aman nyaman

terhadap pasien. Caring juga menekankan harga diri individu artinya

dalam melaksanakan praktik keperawatan, seorang perawat harus bisa

menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien

sehingga dapat memberikan pelayanan yang tepat (Kusnanto, 2019)

Hasil dari penelitian di dapatkan bahwa responden yang terbanyak

pada usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 42-50 tahun

(WHO 2013). Hal ini di karenakan kelompok usia tersebut berdasarkan

data dari rekam medis RS Hermina Sukabumi memang memiliki

persentase yang lebih banyak di banding kelompok usia yang lain. Pada

umumnya, orang-orang yang berada pada risiko yang lebih tinggi terkena

penyakit penting untuk mengetahui bahwa penyedia layanan kesehatan

adalah para profesional yang kompeten dan siap untuk merawat mereka.

Hal ini didukung oleh Manurung & Hutasoit, 2013 Bahwa usia

berhubungan dengan kebutuhan caring pasien dan perilaku caring.


72

Semakin tua usia pasien, semakin besar pentingnya perilaku caring

perawat dan kebutuhan caring, (Manurung & Hutasoit, 2013).

Perilaku caring telah memerankan bagian terpenting dalam

keperawatan, yamg meliputi empat konsep paradigma dalam dunia

keperawatan yaitu manusia adalah sasaran dari apa yang kita lakukan,

merawat adalah apa yang kita lakukan, kesehatan merupakan tujuan dari

tindakan keperawatan, dan lingkungan adalah tempat dimana kita merawat

pasien. Inti dari teori keperawatan yaitu melakukan dan menguraikan dari

empat konsep tersebut (Watson, 2007, dalam Nurhayati 2020).

2. Gambaran Tingkat Kecemasan Pasien Pada Pasien Kanker Payudara

Dalam Menjalani Kemoterapi di RS Hermina Sukabumi

Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh data bahwa responden dengan

tingkat tidak ada kecemasan sebanyak 11 responden (18,3%), tingkat

kecemasan ringan sebanyak 13 responden (21,7%), tingkat kecemasan

sedang sebanyak 12 responden (20,0%), tingkat kecemasan berat sebanyak

12 responden (20,0%), dan tingkat kecemasan sangat berat sebanyak 12

responden (20,0%). Berdasarkan pada data tesebut sebagian besar pasien

mengalami kecemasan ringan dalam menjalani kemoterapi dan sebagian

pasien mengalami kecemasan berat dalam menjalani kemoterapi.

Kecemasan baru nyata dirasakan apabila keseimbangan diri

terganggu, artinya kita baru bisa mengalami manakala kita mempersepsi

tekanan dari stressor melebihi daya tahan yang kita punya untuk

menghadapi tekanan tersebut (yang kita persepsi lebih ringan dari


73

kemampuan kita memahaminya) maka cekaman kecemasan belum nyata.

Akan tetapi apabila tekanan tersebut bertambah besar (baik dari stressor

yang sama atau stressor yang lain secara bersama) maka cekaman menjadi

nyata, kita kewalahan dan merasakan kecemasan (Mursadinur, 2016).

Menurut Kusumawati (2014) tingkat kecemasan bermula dari

kecemasan ringan, sedang, berat dan panik. Dengan adanya sikap perawat

yang hangat, penuh perhatian dan tegas, pasien akan mendapat

pengalaman emosional yang baik. Adanya perilaku caring yang cukup dari

perawat akan meminimalkan kejadian kecemasan (Depkes RI, 1983 dalam

Kurniawan 2018).

Kecemasan dapat menyebabkan respon kognitif, psikomotor dan

fisiologis yang tidak nyaman. Cara untuk mengurangi rasa tidak nyaman

ini, yaitu individu harus mencoba mengurangi tingkat ketidaknyamanan

dengan cara melakukan perilaku adaptif yang baru atau mekanisme

pertahanan. Perilaku adaptif dapat menjadi hal yang positif dan dapat

membantu individu untuk beradaptasi dan belajar. Sedangkan respon

negatif dari kecemasan dapat menimbulkan perilaku maladaptive. Respon

individu terhadap kecemasan berbeda-beda seperti kecemasan ringan,

kecemasan sedang, kecemasan berat, sampai dengan panik (Gail W

Stuart, 2018). Tingkat kecemasan seseorang bisa berubah-ubah mengikuti

perubahan situasi dan perubahan organismik sebagai sesuatu keadaan

(Kusumastuti, 2018).
74

Hasil dari penelitian di dapatkan bahwa responden yang

terbanyak pada usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 42-50

tahun. (WHO 2013). Prevalensi tingkat kecemasan lebih tinggi pada

kelompok usia termuda dan terendah pada orang dewasa yang lebih tua,

kemungkinan karena lebih banyak gangguan hidup sehari-hari pada pasien

kanker yang lebih muda, sementara pasien yang lebih tua mungkin sudah

memiliki gangguan fungsi, kognitif dan emosional yang lebih siap untuk

menerima penyakit (Kusumaastusi, 2018).

3. Hubungan Perilaku Caring Perawat Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien

Pada Pasien Kanker Payudara Dalam Menjalani Kemoterapi Pada RS

Hermina Sukabumi

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa total dari 31 responden

(100%) perilaku caring perawat baik sebagian besar tingkat kecemasan

pasien ringan sebanyak 12 responden (20,0%). Sementara dari 29

responden (100%) perilaku caring perawat kurang baik sebagian besar

pasien mengalami Tingkat kecemasan berat dan sangat berat sebanyak 11

responden (18,3%), hasil uji statistik analisa bivariat diperoleh nilai P-

value 0,001 yang berarti H0 ditolak, maka terdapat hubungan perilaku

caring perawat terhadap tingkat kecemasan pasien kanker payudara di rs

hermina sukabumi.

Berdasarkan data pada table 4.5 menunjukan semakin baik tingak

perilaku caring perawat terhadap pasien kanker payudara dalam menjalani

kemoterapi makan tingkat kecemasannya ringan, begitupun sebaliknya.


75

Temuan tersebut menunjukkan bahwa perilaku caring perawat memiliki

peran penting dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien, perawat yang

menunjukkan kepedulian terhadap pasien secara tidak langsung dapat

memberikan sebuah bentuk dukungan, sehingga dapat menurunkan tingkat

kecemasan.

Perawat yang menerapkan perilaku caring yang baik akan

meninggalkan kesan yang positif oleh pasien sehingga timbul kenyamanan

dalam proses tindakan keperawatan. Perilaku caring yang baik diharapkan

mampu menurunkan tingkat kecemasan pasien terhadap tindakan

kemoterapi. Penilaian yang positif dari pasien akan berdampak pada

meningkatnya rasa percaya pasien dan keluarganya terhadap pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh perawat (Elvandi, 2020). Perawat yang

menerapkan perilaku caring menggambarkan keahlian secara intelektual

dan interpersonal sebagai tenaga kesehatan yang profesional sehingga

dapat menurunkan tingkat kecemasan pasien secara menyeluruh. Oleh

sebab itu, perilaku caring sangat penting untuk diterapkan dalam proses

pemberian asuhan keperawatan. Perilaku caring yang diberikan secara

tepat dalam asuhan keperawatan, salah satunya dapat diterapkan dalam

asuhan psikologis pasien terutama perihal kecemasan pasien (Aliftitah dan

Suprayitno, 2017).

Hasil penelitian tentang adanya hubungan caring perawat dengan

tingkat kecemasan pasien, mendukung hasil penelitian terdahulu.

Sulistyanto (2016) meneliti tentang hubungan antara persepsi pasien


76

tentang perilaku caring perawat dengan kecemasan pasien kemoterapi

pada kanker payudara di RS PK. Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini

menunjukkan adanya hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat

kecemasan pasien, yaitu semakin tinggi caring perawat, maka tingkat

kecemasan pasien akan menurun. Penelitian Kholisah (2013) meneliti

tentang hubungan caring perawat dan kepuasan pasien di RS PKU

Muhammadiyah Temanggung. Penelitian ini menunjukkan adanya

hubungan yang signifikan caring perawat dengan tingkat kepuasan pasien,

danya perilaku caring yang baik, maka akan berdampak pada tingkat

kecemasan pasien. Hal ini dikarenakan bahwa pasien tidak merasakan

sendiri, merasa diperhatikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan Trisnawati

(2021), dapat disimpulkan bahwa semakin tingginya caring atau sikap

peduli perawat kepada pasien akan memberikan efek kepuasan pada pasien

karena merasa perawat memberikan perhatiannya terkait gangguan

kesehatan yang dirasakan, salah satunya kecemasan pasien berkurang,

sehingga menumbuhkan sikap semangat dan menumbuhkan motivasi

ekstrinsik bagi pasien untuk menjalankan pengobatan sesuai dengan

standar yang ditentukan oleh profesional tenaga kesehatan di Rumah Sakit,

sehingga kesembuhan bisa tercapai.

Pasien kanker yang memiliki keinginan tinggi untuk sembuh

akan menjalankan prosedur kemoterapi secara tertib berdasarkan

penjadwalan yang telah ditetapkan, sehingga derajat kesehatan pasien


77

dapat dicapai secara optimal. Berdasarkan penelitian mengenai hubungan

perilaku caring yang dilakukan perawat dengan kepatuhan pasien kanker

dalam melaksanakan tindakan kemoterapi dapat di simpulkan bahwa

perilaku caring perawat berdampak pada pasien, yaitu meningkatkan

motivasi untuk mematuhi prosedur kemoterapi yang dijadwalkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Puji

Astuti, Sih Ageng Lumadi, Rahmawati Maulidia (2023), sebagian besar

yaitu sejumlah 21 responden (51.22%) menerapkan perilaku caring yang

cukup dan sejumlah 28 responden (68.29%) memiliki tingkat kecemasan

ringan. Artinya terdapat hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat

kecemasan pasien kanker di IRNA 1 RSUD dr. Saiful Anwar Malang.

Penelitian ini menunjukkan P value sebesar 0.030<(0.05).

Perawat harus menjaga perilaku caring di ranah pelayanan mana

pun, termasuk di rumah sakit, khususnya dalam hal ini bagi pasien-pasien

kemoterapi. Caring akan memunculkan sikap disiplin dalam menjalani

pengobatan, dan menumbuhkan kepribadian pasien untuk memperhatikan

kesehatannya. Peneliti berpendapat bahwa perawat yang menerapkan

perilaku caring dalam asuhan keperawatan bisa mengurangi tingkat

kecemasan yang dialami keluarga pasien. Sehingga tercipta rasa aman dan

nyaman terhadap segala tindakan keperawatan yang diberikan perawat

kepada pasien. sehingga pasien akan lebih mempercayai perawat sebagai

tenaga yang ahli dalam bidang kesehatan dalam upaya pemulihan pasien

kanker payudara.

Anda mungkin juga menyukai