Anda di halaman 1dari 6

PENETAPAN

Nomor 195/Pdt.G/2024/PA.Ptk

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA


PENGADILAN AGAMA PONTIANAK

Memeriksa dan mengadili perkara perdata agama pada tingkat pertama telah
menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara:
PENGGUGAT, NIK. - tempat dan tanggal lahir Pontianak, 14 Oktober
1996, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Mengurus
Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kelurahan Sungai
Jawi Luar, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak;
Penggugat;
Lawan
TERGUGAT, NIK. -, tempat dan tanggal lahir Teluk Air, 16 Februari
1993, agama Islam pekerjaan Karyawan Swasta,
pendidikan SLTA, bertempat tinggal Kelurahan Sungai
Jawi Dalam, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak;
Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;


Telah mempelajari berkas perkara;

DUDUK PERKARA
Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tanggal 02 Februari 2024
yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pontianak, Nomor
195/Pdt.G/2024/PA.Ptk, tanggal 02 Februari 2024, dengan dalil-dalil pada
pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan pada
tanggal 15 Februari 2019 yang tercatat oleh Pegawai Pencatat Nikah pada
Kantor Urusan Agama Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak,
Provinsi Kalimantan Barat, sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta
Nikah Nomor: XXXX/042/II/2019, tertanggal 151 Februari 2019;

Halaman 1 dari 6 halaman, Putusan Nomor 195/Pdt.G/2024/PA.Ptk


2. Bahwa, setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah milik
orang tua Penggugat sebagaimana Alamat Penggugat, hingga akhirnya
Penggugat dan Tergugat berpisah;
3. Bahwa dari pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 1
(satu) orang anak yang bernama ANAK P DAN T, lahir di Pontianak,
tanggal 13 Desember 2019;
4. Bahwa pada awalnya rumah tangga Penggugat dan Tergugat rukun dan
harmonis, namun sejak bulan Januari 2020 rumah tangga Penggugat dan
Tergugat mulai bermasalah;
5. Bahwa sebab-sebab terjadinya pertengkaran antara Penggugat dan
Tergugat karena:
5.1. Tergugat banyak menjalin hubungan/selingkuh dengan perempuan
lain yang diketahui Penggugat dari chat what'sapp handphone
Tergugat yang bermesra-mesraan dengan perempuan lain tersebut;
5.2. Tergugat sering emosi dan mencaci maki Penggugat seperti anjing
kau, sial kau, bodoh, yang mana hal tersebut terjadi di setiap kali ada
pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat;
5.3. Tergugat mulai berubah menjadi kurang peduli terhadap Penggugat
dan anak Penggugat dengan Tergugat, tanpa alasan yang tidak
diketahui Penggugat sejak bulan April 2023;
6. Bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat
semakin tajam dan memuncak terjadi pada tanggal 18 Agustus 2023
karena Tergugat ketahuan telah menikah secara siri dengan perempuan
yang bernama WIL, yang mana Penggugat mendapat informasi tersebut
dari sepupu Tergugat;
7. Bahwa setelah kejadian di posita 6 (enam) di atas, Tergugat pergi
meninggalkan Penggugat dan Tergugat tidak dapat dihubungi lagi oleh
Penggugat yang disebabkan Tergugat memblokir akses komunikasi
Penggugat hingga sekarang;
8. Bahwa dengan sebab-sebab tersebut di atas, Penggugat merasa sudah
tidak sanggup bertahan lagi untuk melanjutkan hubungan pernikahan
bersama Tergugat dan oleh karenanya Penggugat berkesimpulan lebih baik

Halaman 2 dari 6 halaman, Putusan Nomor 195/Pdt.G/2024/PA.Ptk


bercerai dengan Tergugat dengan mengajukan Gugatan Cerai di
Pengadilan Agama Pontianak;
9. Bahwa oleh karena anak hasil perkawinan Penggugat dan Tergugat
tersebut yang bernama ANAK P DAN T, lahir di Pontianak, tanggal 13
Desember 2019 masih di bawah umur, maka Penggugat mohon ditetapkan
sebagai pemegang hak hadhanah (pemeliharaan) atas anak hasil
perkawinan antara Penggugat dan Tergugat tersebut;
10. Bahwa, anak Penggugat dan Tergugat yang bernama ANAK P DAN T,
lahir di Pontianak, tanggal 13 Desember 2019 masih sangat membutuhkan
biaya pemeliharaan Rp1.000.000 (satu juta rupiah) biaya pendidikan
Rp1.000.000 (satu juta rupiah) dan kesehatan Rp1.000.000 (satu juta
rupiah) sampai dengan dewasa/mandiri yang ditaksir biaya per bulan untuk
keseluruhan anak sejumlah Rp3.000.000 (tiga juta rupiah). Oleh karena itu,
Penggugat mohon agar Tergugat dihukum untuk memberikan nafkah untuk
anak tersebut per bulan yang diberikan melalui Penggugat sejak amar
putusan dijatuhkan sampai anak-anak tersebut dewasa/mandiri dengan
kenaikan 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) persen setiap tahunnya di
luar biaya pendidikan dan Kesehatan;
11. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat
perkara ini;
Berdasarkan alasan atau dalil-dalil Penggugat sebagaimana tersebut di
atas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Pontianak Cq.
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, untuk menjatuhkan
putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menjatuhkan talak satu ba'in shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap
Penggugat (PENGGUGAT);
3. Menetapkan secara hukum anak atas nama yang bernama ANAK P DAN T,
lahir di Pontianak, tanggal 13 Desember 2019 berada dibawah asuhan dan
pemeliharaan Penggugat selaku ibu kandungnya;
4. Menghukum Tergugat untuk memberikan nafkah pemeliharaan (hadhanah)
anak yang bernama ANAK P DAN T, lahir di Pontianak, tanggal 13

Halaman 3 dari 6 halaman, Putusan Nomor 195/Pdt.G/2024/PA.Ptk


Desember 2019 Sejumlah Rp3.000.000 (tiga juta rupiah) setiap bulan yang
diberikan melalui Penggugat terhitung sejak amar putusan dijatuhkan sampai
anak tersebut dewasa/mandiri dengan kenaikan sebesar 5 (lima) sampai
dengan 10 (sepuluh) persen setiap tahunnya di luar biaya pendidikan dan
kesehatanMembebankan biaya perkara menurut hukum;
5. Membebankan biaya perkara ini menurut ketentuan hukum yang berlaku;
Atau apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Bahwa pada persidangan yang telah ditetapkan Penggugat telah
datang menghadap di persidangan, sedangkan Tergugat tidak datang
menghadap di persidangan dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap
sebagai wakil/kuasanya yang sah, meskipun berdasarkan surat panggilan
(relaas) Nomor 195/Pdt.G/2024/PA.Ptk tanggal 5 Februari 2024yang dibacakan
di persidangan Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut;
Bahwa Majelis Hakim telah menasehati Penggugat agar berdamai
dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;
Bahwa Penggugat menyatakan bhwa Tergugat tinggal di Kabupaten
Ketapang karena Tergugat bekerja di PT. XXXX Ketapang dan bukan tinggal di
alamat Tergugat tersebut di atas;
Bahwa untuk mempersingkat uraian penetapan ini, segala yang tercatat
dalam berita acara sidang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
penetapan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana terurai di atas;
Menimbang, bahwa Tergugat tidak datang menghadap di persidangan
dan tidak menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil/kuasanya yang
sah, meskipun berdasarkan surat panggilan (relaas) Nomor
195/Pdt.G/2024/PA.Ptk tanggal 5 Februari 2024yang dibacakan di persidangan
Tergugat telah dipanggil secara resmi dan patut;

Halaman 4 dari 6 halaman, Putusan Nomor 195/Pdt.G/2024/PA.Ptk


Menimbang, bahwa Penggugat telah menyatakan di persidangan
bahwa Tergugat bertempat tinggal di Kabupaten Ketapang karena Tergugat
bekerja di PT. Sinar Mas, dan bukan tinggal di alamat Tergugat tersebut di atas
Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan di atas, Majelis Hakim
berpendapat gugatan Penggugat cacat formil karena Penggugat
mengalamatkan kediaman Tergugat bukan kediaman Tergugat yang
sebenarnya. Oleh karenanya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Onvantkelijke Verklaard);
Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk bidang
perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan
Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara ini dibebankan
kepada Penggugat;
Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum
syar’i yang berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI:
1. Menyatakan Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk
datang menghadap di persidangan, tidak hadir;
2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvantkelijke
Verklaard);
3. Membebakan kepada kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini
sejumlah Rp345.000,00 (tiga ratus empat puluh lima ribu rupiah);
Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada hari
Selasa tanggal 13 Februari 2024 Masehi bertepatan dengan tanggal 3 Sya'ban
1445 Hijriyah oleh Hj. Andriani, S.Ag., M.E. sebagai Ketua Majelis, Drs. A.
Fuadi dan Arwin Indra Kusuma, S.H.I., M.H. sebagai Hakim Anggota dan
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua
Majelis dengan hadiri para Hakim Anggota tersebut dan Istikal Rahman., SH
sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya
Tergugat;

Halaman 5 dari 6 halaman, Putusan Nomor 195/Pdt.G/2024/PA.Ptk


Ketua Majelis,

T.t.d
Hj. Andriani, S.Ag., M.E.
Hakim Anggota, Hakim Anggota,

T.t.d T.t.d
Drs. A. Fuadi Arwin Indra Kusuma, S.H.I., M.H.
Panitera Pengganti,

T.t.d
Istikal Rahman., SH

Perincian biaya :
1. PNBP : Rp60.000,00
2. Proses : Rp75.000,00
3. Panggilan : Rp200.000,00
4. Meterai : Rp10.000,00
Jumlah : Rp345.000,00
(tiga ratus empat puluh lima ribu rupiah)

Halaman 6 dari 6 halaman, Putusan Nomor 195/Pdt.G/2024/PA.Ptk

Anda mungkin juga menyukai