52213.1”
DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD GIFARI RAMDHANI
NIS : 202110191
PROGRAM KEAHLIAN : TEKNOLOGI PESAWAT UDARA
KOMPETENSI KEAHLIAN : AIRFRAME MECHANIC
LEMBAR PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan oleh
PT. DIRGANTARA INDONESIA (IAe)
52213.1”
Menyetujui :
PEMBIMBING SUPERVISOR
Mengetahui :
KEPALA DEPARTEMEN
PUSAT PEMBELAJARAN
HERI KSUMAYADI
NIK. 950121
i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
MENYETUJUI / MENGESAHKAN
Hasil Laporan Praktik Kerja Industri
Disusun Oleh :
Nama : MUHAMMAD GIFARI RAMDHANI
NIS : 202110191
Program Keahlian : Teknologi Pesawat Udara
Kompetensi Keahlian : Airframe Mechanic
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Kepala SMKN 12 Bandung
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senanti
asa melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya dan memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan kerja praktik di PT. Dirgantara
Indonesia (IAe)dan menyelesaikan laporan kerja praktik ini dengan baik.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil dari kegiatan selama mengikuti Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN) juga sebagai sarana untuk mengutarakan segala ilmu
pengetahuan dan wawasan yang telah didapatkan selama melaksanakan kegiatan P
raktik Kerja Industri yang bertempat di PT. Dirgantara Indonesia (IAe) yang berlo
kasi di area Jl. Pajajaran No. 154, Husein Sastranegara selama kurang lebih 3
(tiga) bulan terhitung dari tanggal 06 Juli 2023 sampai tanggal 30 September 2023.
Praktik Kerja Industri ini merupakan suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan ol
eh seluruh taruna-taruni SMK NEGERI 12 BANDUNG yang dijadikan sebagai pe
nerapan atas apa yang telah diperoleh selama Kegiatan Belajar Mengajar di sekola
h untuk diterapkan di dunia industri.
Dalam mengikuti kegiatan pelaksanaan Praktik Kerja Industri maupun dalam p
enyusunan laporan tidak lepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak bai
k bantuan secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu penyus
un pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang s
ebesar-besarnya kepada:
iii
A. Pihak Industri
1. Bapak. Gita Wiryawan, selaku Direktur Utama PT. Dirgantara Indonesia
2. Bapak. Rakhmat Hidayat, selaku Koordiator PKL
3. Bapak. Rejadi, selaku Pengurus Data Laporan
4. Bapak. M. Tohir, selaku supervisor Sub Assy All Program
5. Bapak. Hadi Sopian, selaku Pembimbing I
6. Bapak. Rakhmat Hidayat, selaku Pembimbing II
7. Seluruh Staf dan Karyawan PT. Dirgantara Indonesia (Persero) yang
telah berjasa membimbing dari awal kegiatan Prakerin hingga kegiatan
Prakerin berakhir, Penulis ucapkan terimakasih atas bimbingannya
kepada penulis dan rekan-rekan penulis selama berada di PT. Dirgantara
Indonesia (Persero).
Pihak Sekolah
1. Bapak Bambang Satriadi, M.Sn, selaku Kepala SMK Negeri 12
Bandung.
2. Bapak Ahmad Suhendra S.Pd, selaku Wakil Kepala Hubungan Bidang
Industri.
3. Bapak Ferdinand Aruan M.T, selaku Staf Hubungan Bidang Industri.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Prakerin ini masih ba
nyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik mengenai materi maupun penyajian
nya. Akan tetapi kami mengharapkan agar Laporan Prakerin ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Semoga amal dan
budi baik semua pihak mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
v
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Rasional............................................................................................................1
1.9.1 Visi.......................................................................................................11
1.9.2 Misi......................................................................................................11
vi
2.2.2 Proses assembly 212-52213.1.............................................................16
3.2 Pembahasan...................................................................................................34
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................54
4.1 Kesimpulan....................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................56
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 2.23 Sealant..........................................................................................................33
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasional
utuhnya yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Es
ilmu pengetahuan teknologi dan seni, memiliki kesehatan jasmani dan rohani, me
miliki kepribadian yang mantap, mandiri dan kreatif memiliki keterampilan hidu
n dan kebangsaan yang mampu mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas Dan
Pendidikan sistem ganda menjadi salah satu model pendidikan yang paling e
ompentisi.
Prakerin siswa SMAK bertujuan untuk mengetahui lebih dini dari lingkunga
n kerja sesuai dengan bidangnya, tidak hanya kompetisi yang dibutuhkan, tetapi ju
ga social skill bagaimana berinteraksi dengan sesama teman, anak buah, atasan, m
enyampaikan pesan perintah dan sebagainya yang tidak diajarkan di sekolah Melal
1
1.2 Landasan Hukum
No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (UUSPN), dan Keputusan
ruan, dan Permen No. 22 tahun 2006 tentang Standar isi yang antara lam dijelask
an sebagai berikut:
lur yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah"
c. UUSPN,Bab XIII. Pasal 47 ayat (1) "Masyarakat sebagai mitra Pemerintah ber
ndidikan nasional
1
3
Sekolah guna mencapai kompetensi yang dipersyaratkan, melalui ikut serta terjun
D) yang tidak dapat di pelajari di sekolah bisa didapatkan atau di pelajari siswa d
a. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta Inst
Pembuatan laporan yang merupakan karya tulis adalah kewajiban bagi setiap
n ini.
2. Siswa mampu mencari alternatif pemecahan kejuruan secara lebih luas dan me
1.Bagian Persiapan
Secara berurutan berisi: (a) halaman judul, (b) halaman pengesahan oleh indu
stri, (c) halaman pengesahan oleh sekolah, (d) kata pengantar, (e) daftar isi,
Secara berurutan berisi: (a) rasional, (b) landasan hukum, (c) pengertian prakt
ek kerja industri, (d) tujuan PRAKERIN, (e) tujuan penulisan laporan, (f) sist
ematika penulisan laporan (g) sejarah dan profil perusahaan PT. Dirgantara I
ndonesia, (h) profil data perusahaan, (i) visi dan misi PT. Dirgantara Indonesi
hasan diantaranya seputar (a) Perakitan pesawat terbang, (b) Pengertian seal
ant (c) Pengaplikasian sealant pada right outer support assy 212-52213.1
Berisi tentang bagian penutup laporan, kesimpulan dan saran dari hasil prakt
ek kerja industri.
6. Daftar Pustaka
7. Lampiran-Lampiran
3
ebenarnya telah muncul sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Saat itu upaya
perintisan dilakukan dengan peralatan dan material yang cukup sederhana. Tercat
at dalam sejarah pesawat pertama yang diterbangkan tahun 1948 dilapangan udar
a Maospati dengan nama RIX WEL-I hasil Wiwik Soepomo, disusun tahun 1954
0. Tidak hanya itu badan yang diprakarsai Nurtanio bernama Depot Penyelidikan.
3
Percobaan dan Pembuatan Pesawat Terbang (DPPP) yang didirikan Agustus 199
atik.
Pada tahun 1962 nama DPPP diubah menjadi Lembaga Persiapan Industri Pe
nerbangan (LAPIP) sesuai dengan misi dan saran yang ingin di capainya. Selanju
tnya pada tahun 1966 di ubah menjadi Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio
(LIPNUR) sebagai penghormatan jasa jasa Nurtanio yang meninggal saat uji terb
ang.
pertama ketika asset LAPINUR (TNI AU) dengan ATTP (Pertamina) dilembur
i menjadi salah satu kekuatan dirgantara nasional sebab dari situlah sejarah indust
Pada periode ini juga segala aspek baik inspraktruktur, fasilitas, sumber daya
manusia hukum dan peraturan, berserta semua yang berkaitan dan mendukung ke
1985 PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio diubah menjadi PT. Industri Pesawa
ogi canggih dan konsep transformasi teknologi yang memberikan hasil yang opti
mal sebagai upaya untuk menguasai teknologi penerbangan dalam waktu yang rel
3
atif singkat yaitu 20 tahun. Berpegangan pada filosofi transformasi teknologi “Be
berhasil mentransfer teknologi penerbangan yang rumit dan terbaru. IPTN secara
anufacture pesawat komuter kecil dan sedang. IPTN berkerja sama pihak pabrika
ar, CN 235, NBO 105, NBK 117, BN 109, SA 330 Puma, Nas 332 Super Puma d
an Nbell 412. Hal ini kemudian berlanjut pada keberhasilan membuat pesawat N
hid pada tanggal 24 Agustus 2000 meresmikan perubahan nama IPTN menjadi P
nafas dan paradigma baru bagi perusahaan. Meski persoalan yang muncuipun se
makin rumit dan kompleks, hal ini disebabkan oleh volume bisnis jauh lebih keci
l dari sumber daya yang tersedia, pengaruh SP-FKK sangat besar dalam pengelol
na mestinya, ketidak adaan modal kerja beban gaji melebihi kemampuan serta be
ban hutang yang masih besar (SLA & RDI). Upaya penyelamatan PT. Dirgantara
Indonesia akhirnya dilakukan didasarkan atas beberapa fakta bahwa PT. DI adala
hubungan kedirgantaraan.
3
ng Plan (PMP) para karyawan IPTN telah meyakini telah berhasil dalam fase alih
teknologi. Pada fase inilah beberapa helikopter (Rotary Wing) dan pesawat bersa
yap tetap (Fixed Wing) telah berhasil diprosuksi dan dipasarkan. Program pertam
a PT. IPTN adalah memproduksi helikopter NBO-105 dibawah lisensi dari Messe
rsmith Bolkow Blohm (MBB) Jerman Barat. Untuk jenis pesawat bersayap tetap a
A) Spanyol. Selanjutnya pada tahun 1979 ditanda tangani kerjasama anatara PT.
dan NAS-332 Super Puma. Pada tahun yang sama pula PT. IPTN bekerjasama de
pesawat ini menggunakan dua buah mesin turboprop CT-7 buatan general electri
c, Amerika. Kapasitas pesawat ini adalah 35-44 penumpang. Pesawat ini diumum
uni 1981. Kehadiran PT. IPTN dalam percaturan industri pesawat terbang interna
3
sional lebih mantap lagi dengan ditanda tangani beberapa kerjasama internasional
lainnya.
Telepon : (022)-6054121
Website : https://www.indonesian-aerospace.com
E-mail : sekretariatptdi@indonesian-aerospace.com
1.9.1 Visi
ngkutan penumpang dan kargo, baik untuk kepentingan komersial maupun milite
1.9.2 Misi
dang industri dirgantara yang berorientasi bisnis dan mampu mendukung kepenti
dara yang menghubungkan wilayah antar kota, antar provinsi, dan antar pulau.
12
URAIAN KHUSUS
a) Pengertian Perakitan
Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap,
dan dapat juga terbang dengan tenaga sendiri. Secara umum istilah pesawat terbang s
ering juga disebut dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat deng
an tujuan pendefinisian yang sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosf
er udara.
rd parts komponen maupun unit hingga menjadi produk jadi atau setengah jadi. Dala
m perakitan pesawat terbang, maupun komponen atau unit semuanya dirakit menggun
akan standard parts untuk menghasilkan suatu produk pesawat terbang atau kompone
Proses perakitan pesawat terbang ialah ditentukan menurut aturan kerja yaitu Pro
b) Tingkat Perakitan
Tingkat perakitan pada garis besarnya dibagi menjadi empat bagian yaitu :
13
1) Sub-sub Assembly
Sub-sub assembly adalah perakitan awal parts dimulai dari parts yang terkecil d
engan menggunakan standard parts dirakit menjadi satu komponen yang menghasilk
2) Sub Assembly
Sub Assembly adalah perakitan komponen- komponen atau parts dari gabungan-
3) Semi Assembly
4) Final Assembly
njadi satu assembly dan dilengkapi dengan equipment dan system selanjutnya bersam
a-sama dengan assembly yang lain dirakit menjadi pesawat terbang. Setelah mengala
mi fungsional test, leveling,weighting, rigghing, dan ground test pesawat untuk siap u
ji terbang.
Sealant adalah material sealing yang dapat diterapkan dalam kondisi basah (pas
ta) dan harus mengeras (curing) pada waktu tertentu (curing time) mampu diterapka
n dalam jangka waktu tertentu (application time), serta tertentu pula waktu pengerin
13
peredaman,mencegah kebocoran,mencegah galvanic corrosion. Sealant berperan pe
nting serta berpengaruhi terhadap performace aircraft misalnya sealant pada fuel tan
k disini termasuk area yang kritis karena bila terjadi kebocoran bahan bakar, dapat
Sealing merupakan salah satu proses yang cukup critical pada sub. assy atau
structure pesawat udara, karena sealant dipakai untuk mempertahankan cabin press
ure, menggurangi vibrasi dan bahaya api, termasuk kelembaban, mencegah korosi d
an mengisi celah atau gap yang terdapat pada aircraft , sealing adalah suatu proses
menahan zat cair dan gas didalam suatu area tertentu atau mencegahnya masuk keda
lam suatu area yang mana zat cair dan gas tersebut tidak ada.
Secara umum aplikasi dari sealant dilakukan dengan cara mengisi atau m
emasukkan sealant ke dalam rongga atau celah dari dua atau lebih part yang digabu
ng. Sehingga secara umum pemilihan material sealant dan cara aplikasinya ditentuk
1.Mencegah kebocoran bahan bakar, bila dipergunakan pada area integral fuel tank.
3.Mencegah masuknya cairan atau gas korosif ke celah sambungan, bila dipergunak
ea.
surfacer.
13
16
Sebelum melakukan Aplikasi sealant pada support, maka perlu dilakukan persiap
an agar proses berjalan sesuai dengan prosedur dan terhindar dari hal-hal yang tidak d
1. Gunakanlah safety equipment atau alat pelindung diri (APD) yang lemgkap
2. Siapkan tools yang akan digunakan, periksa kuantitas tools dan periksa
4. Periksa process sheet dan technical sheet,dan juga baca keduanya untuk
lancar
1. Operasi 0100
Catatan umum :
2. Operasi 0200
3. Operasi 0300
dan
212-52213-05 1 Partisi
-212-52213-06 1 Bagian
-212-52213-01 1 Piring
-212-52213-13 1 Piring
Telusuri oril dan bor lubang paku keling yang disertakan untuk lubang pelat mur
16
-212-52213-14 1 Piring
-212-52213-04 1 Piring
·212-52213-09 1 Piring
212-52213-11 1 Piring
212-52213-23 1 Piring
Sentuh area goresan seperlunya dengan Epoxy Primer Code 600 (CAN13001)
sebagai perl·D·P.60
4.Operasi 0400
5. Operasi 0500
6. Operasi 0600
Inspeksi
periksa bagian-bagian yang terpasang apakah ada kondisi yang tidak memuaskan
7. Operasi 0700
dan amankan
n l+D-N-16
Catat operasi aplikasi aktual yang telah selesai pada TS 212 AS 001
8. Operasi 0800
Inspeksi
9. Operasi 0900
Menandai dengan P/N, dan Jid. Tidak ada bagian assy sesuai CANB0004
Menggambar Ind
Jika sudah selesai melakukan Aplikasi sealant pada support maka sudah mas
uk ke tahap final inspection. Di tahap ini di jelaskan beberapa hal yang harus
dilakukan:
2. Apabila ada kerusakan maka lakukan repair dengan segera pada benda k
erja
3. Bersihkan tools yang sudah diganakan dan periksa tools, pastikan kuanti
erja wajib mematuhi peraturan ini agar dalam setiap aktivitas pekerjaannya terhin
dar dari kecelakaan. Oleh sebab itulah perusahaan wajib memfasilitasi keselamata
n kerja dengan alat pelindung diri, begitu pula PT Dirgantara Indonesia. Adapun f
1.Wearpack(Pakaian Kerja)
Setiap pekerja wajib memakai wearpack. Wearpack ini berfungsi untuk melind
ungi tubuh para pekerja dari kotoran debu, bubuk besi,sealant dan sebagainya.
2.Googles
Berfungsi untuk melindungi mata pekerja dari debu dan bram pada saat pengeb
oran.
24
3.Ear Plug
Berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan yang dapat menggangu pend
4.Masker
Masker ini digunakan pada saat pekerja melakukan pekerjaan yang dapat meng
ganggu pernafasan, seperti proses apply sealant dan proses pembersihan part yan
6.Safety Shoes
Digunakan untuk melindungi kaki dari alat dan benda yang terjatuh tanpa disen
gaja.
26
Alat standar adalah alat yang memiliki dokumenstandar yang dikenal dengan
istilah alat standar procesioning yang merupakan peralatan yang banyak dijual da
n mudah diperoleh dipasaran. Alat standar yang digunakan dalam proses pengerja
an logamlembaran dilakukan.
a. Drill Gun
Drill Gun adalah alat yang digunakan untuk menenpatkan mata bor Yang fung
Rivet Gun adalah alat yang digunakan untuk menempelkan paku rivet.Alat i
ni juga merupakan pemukul yang digerakan secara pneumatik. Pada alat ini ter
dapat pengatur untuk mengukur tenaga pukulan yang diinginkan. Rivet Set ada
lah alat bantu untuk melampirkan daya pada kepala rivet, bentuk dan ukuranny
a bermacam-macam sesuai dengan ukuran dan bentuk paku keling yang diingi
nkan.
29
c. Bucking Bar
Bucking Bar adalah alat yang digunakan untuk mengeluarkan sunk rivet ya
ng akan ditembak oleh rivet gun pada saat kepala keling ditembak.
d. Cleco Fastener
Cleco Fastener adalah alat yang digunakan untuk pengikat bagian sem
entara agar tidak terjadi pergeseran saat proses pengeboran atau riveti
ng. Cleco Fastener juga memiliki ukuran yang bermacam dengan war
e. Piler
f. Microstop
drill yang terdiri dari beberapa ukuran beberapa ukuran microstop dril
g. Clamp
Clamp sama seperti ragum, Sama dengan perkakas alat bantu ini
portable.
h. Vernier Valiper
f. Sealant
BAB III
3.2 Pembahasan
Laporan Kerja Harian yang dilampirkan ini telah mendapat pengesahan dari p
embimbing selama melaksanakan Praktik Kerja. Laporan Kerja Harian ini berisi s
emua kegiatan yang penulis kerjakan dengan bimbingan dari pembimbing dan dis
menambah ilmu dan wawasan pekerjaan yang dilakukan dalam (Nama Kegiatan)
- Alat Tulis
- Pas foto 3x4
- Biodata diri
Langkah Kerja :
1. Mengisi formulir data diri dan melengkapi persyaratan industri.
2. Memberikan data diri yang telah diisi dan pas foto 3x4 ke pengurus diklat.
3. Melakukan perekaman sidik jari.
Referensi :
Instruktur Diklat
Pembimbing, Peserta,
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
Referensi :
Instruktur Diklat
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1. Tracing benda kerja dengan sisi acuan sesuai patokan, kemudian lakukan
penitikan pada semua plat sehingga pengeboran menjadi tepat (presisi), setelah
itu lakukan pengeboran sesuai perencanaan.
2. Rivet sisi kanan dan kiri secara zig-zag.
Referensi :
Instruktur Diklat
Pembimbing, Peserta,
- Penyiku
- Scrapper
Langkah Kerja :
1. Mengikir Balok menggunakan Kikir Kasar 300
2. Dilanjut menggunakan Kikir Halus 300
3. Membuang sisi yang tajam menggunakan Scrapper
4. Mengecek sisi balok menggunakan Penyiku
Referensi :
Instruktur Diklat
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1
Referensi :
Instruktur Diklat
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1. Menganalisa benda kerja yang sudah disediakan
2. Melakukan pengukuran menggunakan Vernier Caliper
Referensi :
Instruktur Diklat
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1
Referensi :
Instruktur Diklat
Pembimbing, Peserta,
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1. Tuangkan M.E.K / aseton kepada majun.
2. Lalu mulailah membersihkan komponen-komponen Engine Cowling.
Referensi :
Instruktur KP 4
Pembimbing, Peserta,
Referensi :
Instuktur KP 4
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1. Pasang Benda Kerja pada jig yang sudah ditentukan.
2. Marking benda kerja terlebih dahulu sesuai dengan gambar proses.
3. Pasang Locator pada Jig sebelum memulai proses Drilling.
4. Mulailah proses Drilling sesuai dengan Marking
3. Pasang Cleco Fastener pada Lubang yang sudah di Bor
Referensi :
Instruktur KP 4
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1. Pasang benda kerja pada Jig yang sudah di tentukan menggunakan Clamp
2. Pasang Locator pada Jig sebelum memulai proses Drilling.
3. Pasang Cleco Fastener pada Lubang yang sudah di Bor
4. Pasang Rivet sementara untuk pemasangan Skin pada Engine Cowling
5. Mulaiah Proses drilling skin menggunakan lubang yang sudah ada pada rangka
Referensi :
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1. Lakukan proses Deburing memakai Comet pada benda kerja yang telah dibor.
2. Setelah itu pasang Cleco Fastener (lewati 1 lubang) pada lubang yang sudaah di
Deburing.
3. Setelah itu mulailah proses Riveting pada Skin yang sudah dibor dan Deburing.
Referensi :
Instruktur KP 4
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1. Lakukan Marking terlebih dahulu untuk proses Drilling.
2. Pasang benda kerja pada Jig yang sudah di tentukan menggunakan Clamp.
3. Pasang Locator pada Jig sebelum memulai proses Drilling.
4. Setelah itu mulailah proses Drilling pada benda kerja yang telah di Marking.
5. Setelah selesai proses Drilling lalu lakukanlah proses Deburing.
6. Setelah itu pasanglah Cleco Fastener pada lubang yang telah di bor dan di
Deburing.
Referensi :
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1. Memasang Part yang akan di bor pada jig yang sudah ditentukan
2. Melakukan pengeboran pada titik yang ada pada jig
3. Lalu memasang Cleco Fastener sebagai penahan sementara
Referensi :
Pembimbing, Peserta,
Pembimbing, Peserta,
Langkah Kerja :
1
Referensi :
Pembimbing, Peserta,
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu program di jenjang
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang dibuat dan ditujukan untuk
memajukan pendidikan. Dengan adanya program PRAKERIN ini akan membantu
pihak Sekolah untuk mempersiapkan anak didiknya dan akan mampu menunjang
kegiatan belajar mengajar. Melalui PRAKERIN ini para siswa akan mendapatkan
sangat banyak ilmu pengetahuan, wawasan keterampilan, dan pengalaman yang
sangat berharga.
Berdasarkan hasil praktek kerja yang dilaksanakan di PT. Dirgantara
Indonesia pada tanggal 06 Juli 2023 sampai 30 September 2023 dan dengan usaha
dan keterbatasan yang ada, penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja
Industri. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Penulis juga mengucapkan terimakasih dan
memberikan pengharapan yang setinggi-tingginya kepada guru-guru pembimbing
di sekolah juga dengan karyawan PT. Dirgantara Indonesia yang telah banyak
membimbing, memberi kontribusi, dan memberi kesempatan untuk melaksanakan
praktek kerja. Setelah mengamati dan mempelajari permasalahan yang dihadapi
selama melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang berlangsung
selama kurang lebih 3 bulan, berdasarkan hasil uraian kegiatan prakerin kami di
PT. Dirgantara Indonesia kami mengambil kesimpulan sebagai berikut:
4.2 Saran
Beberapa saran yang penulis berikan baik kepada pihak perusahaan maupun
kepada pihak sekolah, semoga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kegiatan-
kegiatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
2. NIS : 202110191
Nama Peserta,
Bandung,26 September2023
Mengetahui,
Pembimbing Industri Peserta Prakerin
Minggu Ke
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Orientasi
2 Organisasi
Manajemen
Industri/ Perusahaan
4 Pencatatan dengan
Pembimbing
Prakerin
5 Konsultasi dengan
Pembimbing Industri
untuk penyusunan
Laporan
6 Penyempurnaan
Laporan
Nama Peserta,
Mengetahui,
Koordinator PKL di Industri Pembimbing Industri
Mengetahui,
Koordinator PKL di Industri Pembimbing Industri
1 Keterampilan
Dasar (Dasar
Profesi)
2 Pengetahuan /
Teori yang
menunjang
3 Keselamatan
Kerja
4 Sikap
5 Lain-lain
HADI SOPIAN
NIK. 130081