Secara garis besar materi dari UU P2SK mencakup 2 (dua) bagian yakni :
Dengan merujuk pada sumber-sumber yang telah kami telusuri terkait dengan UU
P2SK maka dapat kami rangkum hal-hal yang perlu menjadi atensi sebagai berikut :
(1) Pejabat BI, OJK & LPS Tidak Boleh Berasal Dari Partai Politik Baik
Sebagai Anggota Maupun Pengurus
c) BAB IXA terkait Badan Supervisi Otoritas Jasa Keuangan89 C ayat (4)
huruf c yang berbunyi :
“bukan pengurus partai politik;”
Di aturan sebelumnya, pejabat BI, OJK dan LPS diperbolehkan dari partai
politik asalkan mundur setelah terpilih. Di aturan baru ini, sebelum
dicalonkan mereka sudah harus mengundurkan diri dari partai politik
OJK juga memiliki tambahan tugas baru di sektor koperasi, di mana koperasi
yang melaksanakan kegiatan di sektor jasa keuangan segala perizinan,
pengaturan dan pengawasannya akan dilakukan oleh OJK.
LPS berfungsi:
BAB XIII tentang Lembaga Keuangan Mikro Pasal 193 yang berbunyi :
Pasal 8
“Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Bank yang status pengawasannya
sebagai Bank dalam pengawasan intensif atau Bank dalam pengawasan khusus,
diubah status pengawasannya dan dinyatakan sebagai Bank Dalam Penyehatan
oleh OJK berdasarkan Undang-Undang ini.”
Lebih lanjut dengan merujuk pada BAB XXIV terkait Ketentuan Penutup Pasal 321
sampai dengan Pasal 328 menyatakan bahwa :
- Rujukan Pasal yang kami kutip dalam Resume ini kami ambil dari RUU P2SK yang
belum disahkan.
Sumber :