Anda di halaman 1dari 6

Prinsip Asuransi

Insurable interest (kepentingan terhadap objek)


Insurable Interest (kepentingan untuk mengasuransikan) merupakan prinsip asuransi yang
memberikan hak kepada tertanggung yang diakui secara hukum untuk mengasuransikan
jiwa maupun aset, karena adanya hubungan keuangan antara tertanggung dengan jiwa
maupun aset yang akan diasuransikan.
Ulmost good faith (itikad baik)
Prinsip utmost good faith dibuat untuk melindungi kepentingan semua pihak, baik nasabah
maupun penyedia asuransi. Karena itu, penting bagi kedua pihak untuk merealisasikannya.
Untuk pihak nasabah, hal ini berawal dari pengisian Formulir Permohonan Asuransi Jiwa
(SPAJ) saat hendak mengajukan diri ke perusahaan
Indemnity (kembali pada posisi semula)
Prinsip Indemnity diartikan sebagai Kompensasi keuangan yang pasti dan cukup untuk
mengembalikan posisi keuangan Tertanggung setelah peristiwa kerugian, sama dengan
posisi keuangan sesaat sebelum terjadinya peristiwa kerugian tersebut.
Proximate cause (sebab akibat yang berantai)
Proximate Cause (Penyebab Utama yang Paling Dominan) merupakan penyebab paling
utama yang menyebabkan terjadinya kerugian. Misalnya: seseorang kehilangan kendali dan
jatuh dari sepeda motornya sehingga meninggal dunia
Subrogation
Jadi, bisa dibilang subrogasi adalah prinsip asuransi yang memberikan hak penuntutan ganti
rugi dari tertanggung kepada penanggung atau hak untuk meminta penggantian ganti rugi
kepada pihak ketiga yang menyebabkan terjadinya kerugian
Contribution
Contribution (Pertanggungan Bersama-Sama) merupakan hak setiap penanggung untuk
mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung risiko yang terjadi, meskipun
tidak harus sama nilai kewajibannya dalam memberikan ganti rugi.
Pelaksanaan prinsip Indemnity

 Pembayaran tunai atas suatu klaim dengan


penyerahan langsung kepada tertanggung atau
kepada pihak ketiga dalam hal tanggung gugat
 Penggantian (replacement) atas barang
tertanggung dalam bentuk barang yang sama
 Perbaikan (repair) barang milik tertanggung
menjadi bentuk / kondisi semula (kerusakan
kendaraan)
 Pembangunan kembali (reinstatement), biasanya
pada property insurance

Contoh prinsip Proximate Cause

 Badai menerpa dan menghantam tembok dinding


pagar
 Tembok roboh menyebabkan instalasi listrik rusak
 Rusak instalasi listrik menimbulkan korsleting dan
percikan api
 Percikan api menimbulkan kebakaran
 Pemadam kebakaran menyemprotkan air
 Air yang disemprotkan menimbulkan kerusakan
barang lain yang tidak terbakar

Insurable risk

 Jiwa, harta benda, hak dan kepentingan


 Sesuatu yang dapat ditertanggungkan
 Memiliki hubungan hukum dengan objek

Syarat Insurable Risk

Loss and Unexpected


Kerugian harus dapat diukur / dipastikan waktu dan
tempatnya serta sulit diperkirakan kejadiannya

Reasonable
Nilai benda yang dipertanggungkan cukup material
Catastrophic
Risiko harus tidak menimbulkan kerugian yang sangat
besar

Homogeneous
Barang yang diasuransikan bukan yang unik melainkan
banyak barang serupa atau sejenis

Peril dan Hazards

 “Peril” dapat diartikan sebagai penyebab suatu


kerugian
 “Hazards” adalah setiap keadaan yang dapat
menciptakan kesempatan timbulnya kerugian dari
suatu Peril

Contoh Peril dan Hazards :

 Merokok dalam fabrik dinamit (hazards)


 Rem mobil tidak berfungsi (hazards)
 Tabrakan beruntun (peril)
 Banjir mangakibatkan kerugian petani (peril)

Jenis Hazards

Physical hazards
Yang timbul dari kondisi fisik, penggunaan barang yang dipertanggungkan
Contoh : garasi dijadikan fabrik petasan

Morale hazards
Berkaitan dengan sifat dan perbuatan si tertanggung
Contoh : meninggalkan mobil tanpa terkunci, took dibakar untuk mendapatkan penggantian

Penggolongan asuransi

Asuransi jiwa :

 Asuransi kecelakaan diri


 Asuransi Tabungan
 Asurasi berjangka
 Anuitas
Asuransi kerugian :

 Asuransi kebakaran
 Asuransi pengangkutan
 Asuransi penerbangan
 Asuransi kecelakaan
 Asuransi tanggung gugat
 Reasuransi

Penyebaran risiko

Co-insurance
 Pertanggungan dilakukan oleh beberapa perusahaan asuransi atas satu objek
pertanggung
 Salah satu perusahaan asuransi bertindak sebagai Leader untuk mengelola
pertanggungan

Re-insurance

 Suatu perusahaan menutup risiko asuransi dalam jumlah besar lebih dulu
 Kemudian penanggung menyebarkan risiko kepada beberapa perusahaan lain atas
asuransi yang telah ditutupnya

Fungsi Reasuransi

 Meningkatkan kapasitas akseptasi sehingga


pertanggungan yang ditutup bisa melebih batas
kemampuannya
 Alat penyebaran risiko sehingga tidak
terkosentrasi pada jenis asuransi tertentu
 Meningkatkan kestabilan usaha karena klaim
ditanggung bersama sehingga tidak mengguncang
keuangan perusahaan
 Meningkatkan kepercayaan karena risiko yang
diambil mendapat jaminan dari perusahaan
asuransi lain
Manfaat asuransi

 Rasa aman dan perlindungan


 Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
 Polis dapat dijadikan jaminan kredit
 Sebagai tabungan dan sumber pendapatan
 Alat penyebaran risiko
 Membantu peningkatan kegiatan usaha

Keuntungan bagi Perusahaan


Asuransi
 Keuntungan dari premi yang diterima
 Keuntungan dari penyertaan modal di perusahaan
lain
 Keuntungan dari hasil bunga dari investasi pada
surat berharga
 Keuntungan selisih premi asuransi dengan
Reasuransi

Polis Asuransi
Pasal 255 KUHD mengatur tentang kontrak
asuransi yang umumnya disingkat “DICE”,
merupakan akronim dari :

D = Declaration

I = Insurance

C = Condition

E = Exclution

Isi Polis Asuransi


 Perusahaan asuransi penanggung
 Nama si tertanggung
 Apa yang dipertanggungkan
 Jangka waktu pertanggungan
 Jumlah yang dipertanggungkan
 Besarnya premi
 Jenis bisnis
Lembaga penunjang asuransi
 Pialang Asuransi
 Pialang Reasuransi
 Penilai Kerugian
 Konsultan Aktuaria
 Agen Asuransi

Investasi dana perusahaan Asuransi


Sejalan dengan risiko yang dihadapi datang tidak terduga
maka perusahaan asuransi menjaga likuidatas dana dengan
cara penempatan pada :

 Deposito
 Saham, Obligasi
 Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
 Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
 Surat Pengakuan Hutang
 Penyertaan
 Tanah dan bangunan (maksimum 40 % dari modal)
 Penyertaan
 Hipotik

Anda mungkin juga menyukai