Anda di halaman 1dari 3

PROSES PEMBENTUKAN TULANG/OSIFIKASI

Osifikasi adalah proses pembentukan tulang yang dibedakan menjadi


dua :

1. Osifikasi Intramembran
 Osifikasi primer yaitu hanya terjadi satu kali
 Sel asal : Sel-sel mesenkim (sel pada jaringan embrio yang
kelak akan menumbuhkan jaringan ikat dewasa, pembuluh
darah, dan otot polos)
 Waktu : terjadi saat minggu kedelapan kehidupan embrio
 Tempat terjadi : pada tulang pipih, seperti tulang tengkorak
 Proses : Sel mesenkim berdiferensiasi menjadi osteoblast
dan membentuk pusat osifikasi. Osteoblas menyekresi
osteoid (matriks organic). Osteoid mengalami klalsifikasi
karena pengendapan garam garam mineral. Terbentuk
osteosit (osteoblast yang terpendam dalam matriks). Tapi
sebelumnya osteoblast membentuk juluran juluran antarsel
yang disebut kanalikuli yang memungkinkan terjadinya
transport nutrisi antarsel. Matriks yang terbentuk akan
membentuk trabekula (anyaman-anyaman ditengah tulang).
Trabekula ini akan membentuk tulang spons (bagian Tengah)
yang berongga untuk tempat masuknya pembuluh darah,
tulang kompak (bagian tepi), dan periostem (bagian luar).

2. Osifikasi Endokondral
 Proses Ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras
 Sel asal : sel tulang rawan/kondrosit
 Waktu : Berlangsung dua kali yaitu saat embrio (osifikasi
primer) dan saat masa remaja usia 18-25 tahun atau setelah
kelahiran (osifikasi sekunder)
 Tempat terjadi : Tulang pipa dan pendek, seperti tulang
paha, ruas jari tangan atau kaki.
 Proses : Rangka embrio tersusun dari tulang rawan hialin.
Pusat osifikasi primer terbentuk dibagian diafisis dibagian
Tengah tulang. Kondrosit mengalami proliferasi (jumlah sel
semakin banyak dan membesar). Kondrosit yang paling tua
mengalami kalsifikasi sehingga sel akan mati. Osteoklas
membersihkan/menghancurkan sel kondrosit yang mati dan
ruangan yang kosong diisi oleh osteoblast yang berasal dari
pembuluh darah. Terbentuklah pusat osifikasi primer di
diafisis. Osteoblas menyekresi matriks organic dan
osteoblast sendiri juga akan terendam dalam matriks non
organic namun tidak mati karena membentuk saluran
kanalikuli untuk transport nutrisi antarsel. Osteoblas yang
terendam disebut osteosit yang sudah tidak bisa mensekresi
matriks lagi namun berfungsi dalam pertukaran kalsium
antara tulang dengan darah. Untuk perikondrium yang
mengelilingi diafisis akan berubah menjadi periosteum. Zona
osifikasi endokondral ini akan meluas sampai ke epifisis dan
terbentuk pusat osifikasi sekunder yang terjadi setelah
kelahiran. Mengapa kita bisa bertambah tinggi ? karena
tulang itu bisa mengalami pertumbuhan Panjang oleh
aktivitas kondrosit yang ada di cakram/lempeng epifisis
hingga umur 25 tahun. Namun seiring pertambahan umur
diafisis dan epifisis akan menyatu sehingga tidak
memungkinkan adanya pertumbuhan Panjang tulang.
Namun ada juga beberapa factor pertumbuhan tulang seperti
factor genetic dari orangtuanya, factor nutrisi tulang, dan
factor hormon, ataupun factor penyakit yang menghambat
pertumbuhan tulang.

Anda mungkin juga menyukai