Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raana Purayya

NIM : 07031282328075
Kelas : B Indralaya
Dosen : Farisha Sestri Musdalifah, S.Sos., M.Si.

Tabel Analisis Fenomena Sosial


No Foto Analisis Fenomena Pada Foto yang Diambil
1.
Foto ini adalah suasana bioskop Cinepolis saat
weekend di Palembang Icon. Pada foto ini, terlihat
bahwa suasana bioskop sangatlah ramai mengingat saat
itu sedang weekend, sehingga banyak orang yang ingin
menonton film terbaru.
Sesuai dengan materi Perspektif Sosiologi, bahwa
salah satu perspektif sosiologi adalah seeing the
personal choice in social context, fenomena dimana
pilihan atau keputusan pribadi atau personal dapat
dengan mudah dipengaruhi oleh masyarakat sosial.
Dilihat dari perspektif sosiologi tersebut, saya pribadi
yang awalnya hanya ingin berbelanja saja disana,
setelah melihat ramainya bioskop saat itu, lalu
terpengaruhi juga oleh teman teman saya untuk ikut
menonton, timbullah rasa goyah, dan sedikit Fomo,
fear of missing out, jadi rencana awal saya yang tadi
hanya ingin berbelanja, jadi ikut-ikutan ingin menonton
film disana.

2.
Foto ini merupakan bentuk interaksi antara teman
kelas saya Ahmad Iqbal Alfachrezi dengan Indra Galih
Tegar yang berlokasikan di kantin FISIP.
Sesuai dengan materi Interaksi Sosial, yang artinya
hubungan timbal balik yang dinamis antara individu
dan individu, antara individu dan kelompok, maupun
antar kelompok.Untuk mendalami interaksi sosial,
diperlukan pendekatan yang dinamakan
Interaksionisme Simbolik. Lalu konsep definisi situasi
juga diperlukan dalam Interaksi Sosial.
Fenomena yang terjadi digambar merupakan wujud
terjadinya pemikiran Hall yang mengemukakan bahwa
dalam interaksi dijumpai aturan tertentu dalam hal
penggunaan ruang. Dalam situasi sosial, orang
cenderung menggunakan 4 macam jarak : jarak intim,
jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik.
Dari fenomena disamping, rule of interaction yang
mereka gunakan adalah jarak sosial (antara 4-12 kaki).
Terlihat mereka berinteraksi dan berbicara secara
normal dan tidak saling menyentuh.
3.
Foto ini merupakan kegiatan dimana seorang ayah
yang sedang mengajarkan atau membimbing anak
perempuannya membaca Al-Quran. Sesuai dengan
materi Sosialisasi, hal ini seperti layaknya pemikiran
Berger yang mendefinisikan sosialisasi sebagai “a
process by wich a child learns to be a participant
member of society” (Berger, 1978:116).
Agen sosialisasi yang berperan penting pada
fenomena tersebut ialah keluarga. Getrude Jaeger
mengemukakan bahwa peran orang tua dalam agen
sosialisasi sangatlah penting. Dengan bekal dan ilmu
yang diajarkan oleh orang tua, anak diharapkan dapat
terlindung terhadap hal-hal yang buruk yang mungkin
bisa terjadi di luar sana.

4.
Foto yang terdapat pada gambar disamping
merupakan suasana sore hari di Gang Buntu, dimana
para buruh pekerja harian sedang bekerja bersama.
Sesuai dengan adanya materi Stratifikasi Sosial, yaitu
adanya ketidaksamaan (inequality) diantara status
individu dan kelompok yang terdapat di dalamnya.
Sistem kelas stratifikasi terbukatersebut merupakan
pembedaan masyarakat berdasarkan status ekonomi
yang dimilikinya dalam kehidupan bermasyarakat.
Kelompok yang terdapat pada gambar merupakan
kelompok kelas bawah, atau kelompok yang dikuasai.
Buruh pekerja harian dikuasai oleh seorang bos, yang
boleh jadi merupakan yang tergolong dalam kelas
menengah, maupun kelas atas.

5. Foto ini merupakan sekumpulan kelompok 6 Latihan


Dasar Organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu
Komunikasi. Hal ini berkaitan dengan materi
Kelompok Sosial yang merupakan suatu gejala yang
sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di
dalamnya.
Berdasarkan klasifikasi dari Robert Bierstedt,
terdapat 4 jenis kelompok , yaitu kelompok statistik,
kelompok kemasyarakatan, kelompok sosial, dan
kelompok asosiasi. Fenomena disamping termasuk
kedalam kelompok asosiasi, dimana para anggotanya
mempunyai kesadaran jenis yang sama (sama sama
mahasiswa ilmu komunikasi), dan memiliki persamaan
kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama
(bertujuan mengikuti LDO Himakom).
Dan para anggota kelompok pun melakukan interaksi
dan hubungan sosial, melakukan kontak dan juga
berkomunikasi.
6. Foto ini merupakan keadaan atau suasana sore hari di
jalan lalu lintas perempatan kertapati di Palembang.
Terlihat dalam foto, bahwa seorang petugas polisi
sedang menyetopi 2 pengendara motor kearah pinggir.
Sesuai dengan materi Konformitas dan
Penyimpangan, fenomena yang terjadi disamping
merupakan satu bentuk penyimpangan, dimana salah
satu pengendara sepeda motor itu tidak memakai helm
seperti yang diatur dalam undang undang No.22 tahun
2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal
106 ayat (8) , yang isinya “Setiap orang yang
mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda
motor wajib mengenakan helm yang memenuhi standar
nasional Indonesia.
Penyimpangan sendiri dalam ilmu sosiologi
merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang
dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas
toleransi (James vander Zanden, 1979). Menggali
tentang teori penyimpangan, fenomena yang terjadi
disamping termasuk Teori Fungsi Durkheim, yang
menurutnya, penyimpangan itu perlu ada bagi
masyarakat. Tidak ada masyarakat yang seragam secara
keseluruhan, maka dari itu dibutuhkan kejahatan dalam
masyarakat agar moralitas dan hukum dapat
berkembang secara normal. Seperti halnya kasus ini,
jika tidak ada pengemudi yang melanggar aturan lalu
lintas, maka tugas polisi tidak maksimal, sehingga
penyimpangan/kejahatan/pelanggaran itu perlu, hanya
bisa di minimalisir agar hukum tetap berjalan dengan
normal.

Anda mungkin juga menyukai