Selama manusia hidup dan memiliki kekayaan, selama itu pula ancaman ba-
haya berlangsung. Jika ancaman bahaya itu sungguh-sungguh menjadi keny-
ataan sudah pasti akan dapat menimbulkan kerugian harta, cacat badan, atau
bahkan kematian. Dalam kehidupannya, manusia selalu menghadapi berbagai
risiko hidup, antara lain:
a. Risiko kematian adalah suatu peristiwa yang pasti terjadi, tetapi tidak dike-
tahui kapan akan terjadi. Kematian menyebabkan penghasilan lenyap dan
mengakibatkan kesulitan ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan.
b. Risiko hari tua adalah suatu peristiwa yang pasti terjadi dan dapat diperki-
rakan kapan akan terjadi, tetapi tidak diketahui berapa lama terjadi. Hari
tua menyebabkan ketidakmampuan untuk memperoleh penghasilan dan
mengakibatkan kesulitan ekonomi bagi diri sendiri dan keluarga.
c. Risiko kecelakaan adalah suatu peristiwa yang tidak pasti terjadi, tetapi
tidak mustahil terjadi. Kecelakaan dapat menyebabkan kematian atau keti-
dakmampuan. Merosotnya kondisi kesehatan, apalagi menjadi cacat seu-
mur hidup, menyebabkan kesulitan ekonomi bagi diri sendiri dan keluarga.
Oleh karena adanya risiko yang demikian, maka timbul kesadaran manusia
untuk saling bekerjasama menghindarkan atau minimal mengurangi akibat
dari risiko yang mungkin diderita tersebut. Kerjasama dikoordinir oleh pe-
rusahaan asuransi, dimana perusahaan asuransi memiliki prinsip menyebarkan
risiko kepada orang-orang yang mau bekerjasama.
Pada dasarnya asuransi jiwa adalah usaha kerjasama dari sejumlah orang
yang sepakat memikul kesulitan keuangan bila terjadi musibah terhadap salah
satu anggotanya. Perusahaan asuransi jiwa akan menanggulangi risiko keru-
gian finansial yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa yang tidak mungkin
dapat diperkirakan kapan terjadinya, seperti kecelakaan diri, sakit, cacat to-
tal sehingga tidak dapat bekerja lagi, usia tua, diberhentikan dengan hor-
mat/tidak hormat dari pekerjaan, dan meninggal dunia.
Setiap orang yang mengasuransikan jiwanya pada suatu perusahaan asur-
ansi berarti sepakat terhadap suatu perjanjian tertulis antara dia dengan pe-
rusahaan asuransi. Perjanjian itu disebut dengan polis asuransi. Polis asuransi
jiwa dibuat dengan itikad baik dari kedua pihak yang mengadakan perjan-
jian yaitu antara pihak pemegang polis (tertanggung) dan pihak perusahaan
asuransi (penanggung) yang memuat kewajiban dan hak tertentu dari masing-
masing pihak, seperti tanggal polis dikeluarkan, besar premi yang harus diba-
yar, jadwal pembayaran, jangka waktu kontrak asuransi, besar santunan asur-
ansi, penghentian kontrak asuransi, syarat-syarat pengajuan klaim dan lain-
nya.
Premi adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh tertanggung kepada
penanggung setiap jangka waktu tertentu. Karena kewajibannya membayar
1
premi asuransi, tertanggung berhak menerima sejumlah uang dari penang-
gung bila terjadi peristiwa-peristiwa tertentu yang disebut uang pertanggun-
gan (santunan/benefit). Sedangkan orang yang akan menerima uang pertang-
gungan bila terjadi peristiwa kematian disebut ahli waris. Dalam menen-
tukan besarnya premi asuransi didasarkan atas peluang meninggalnya sese-
orang, tingkat bunga, dan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan asuransi.
Jadi tujuan pokok dari asuransi jiwa adalah perlindungan terhadap ahli waris
dari yang diasuransikan. Setiap orang yang mengasuransikan jiwanya pada su-
atu perusahaan asuransi berarti sepakat terhadap suatu kontrak tertulis (polis
asuransi) antara dia dengan perusahaan asuransi. Disini dibahas pembayaran
santunan dilaksanakan pada akhir tahun polis dan besarnya tergantung pada
premi. Sedangkan premi yang dibahas adalah premi bersih, yaitu premi yang
dihitung tanpa memperhatikan faktor biaya.
2
1.1|1 qx . Peluang orang tersebut meninggal antara usia x + 2 dan x + 3 adalah
2|1 qx , sehingga perusahaan asuransi harus membayar sebesar Rp. 1.2|1 qx dan
seterusnya. Sehingga premi tunggal bersih asuransi jiwa seumur hidup sebesar
Rp. 1 untuk seorang yang berusia x adalah
3
Sehingga diperoleh,
1
Ax:n = v.1qx + v 2 .1|1 qx + v 3 .2|1 qx + · · · + v n n−1|1 qx
v.dx v 2 .dx+1 v 3 .dx+2 v n .dx+n−1
= + + + ··· +
`x `x `x `x
v .dx + v .dx+1 + v .dx+2 + · · · + v n .dx+n−1
x+1 x+2 x+3
=
v x .`x
Cx + Cx+1 + Cx+2 + · · · + Cx+n−1
=
Dx
Mx − Mx+n
= (2)
Dx
Sehingga diperoleh,
1
Ax:n = Ax:n + n Ex
Mx − Mx+n v n .`x+n
= +
Dx `x
x+n
Mx − Mx+n v .`x+n
= +
Dx v x .`x
Mx − Mx+n Dx+n
= +
Dx Dx
Mx − Mx+n + Dx+n
= (3)
Dx
4
1.1.4 Asuransi Jiwa Ditunda
Asuransi jiwa ditunda hampir sama dengan asuransi jiwa berjangka yaitu
asuransi yang membayar kepada ahli waris apabila orang yang diasuransikan
meninggal dalam jangka waktu yang ditentukan yang disebut jangka waktu
polis. Jika orang yang diasuransikan masih hidup setelah jangka waktu yang
ditentukan selesai maka orang tersebut tidak akan mendapatkan apa-apa. Mis-
1
alkan m| Ax:n adalah premi tunggal bersih dari asuransi jiwa ditunda m tahun
sebesar Rp. 1 bagi seseorang yang berusia x selama jangka waktu n tahun,
yang berarti bila x meninggal antara usia x+m dan x+m+n tahun maka ahli
warisnya akan menerima santunan sebesar Rp. 1 pada akhir tahun x mening-
gal, tapi bila x meninggal sebelum mencapai usia x + m tahun atau hidup
mencapai usia x + m + n tahun maka tidak akan ada pembayaran, dan jika
diilustrasikan seperti terlihat pada Gambar 4,
Sehingga diperoleh,
1
v m+1 .dx+m v m+2 .dx+m+1 v m+3 .dx+m+2 v m+n .dx+m+n−1
m| Ax:n = + + + ··· +
`x `x `x `x
x+m+1 x+m+2 x+m+3 x+m+n
v .dx+m + v .dx+m+1 + v .dx+m+2 + · · · + v .dx+m+n−1
= x
v .`x
Cx+m + Cx+m+1 + Cx+m+2 + · · · + Cx+m+n−1
=
Dx
Mx+m − Mx+m+n
= (4)
Dx
Sedangkan untuk asuransi jiwa ditunda dwiguna dapat digambarkan seperti
pada Gambar 5. Sehingga diperoleh,
1
m| Ax:n = m| Ax:n
+ n Ex+m
Mx+m − Mx+m+n Dx+m+n
= +
Dx Dx
Mx+m − Mx+m+n + Dx+m+n
= (5)
Dx
Dan untuk asuransi jiwa ditunda seumur hidup dapat digambarkan seperti
5
pada Gambar 6. Sehingga diperoleh,
v m+1 .dx+m v m+2 .dx+m+1 v m+3 .dx+m+2
m| Ax = + + + ···
`x `x `x
v x+m+1 .dx+m + v x+m+2 .dx+m+1 + v x+m+3 .dx+m+2 + · · ·
=
v x .`x
Cx+m + Cx+m+1 + Cx+m+2 + · · · + Cw
=
Dx
Mx+m
= (6)
Dx
Contoh :
Amin berusia 30 tahun membeli asuransi dengan santunan 50 juta rupiah.
Hitunglah premi tunggal bersih, jika asuransinya adalah:
1. Asuransi seumur hidup
6
Jawab :
Diketahui x = 30 tahun, santunan 50 juta
4. = 50.106 DM430
10| A30
40
= 50.106 . 165359,8889
440800,58
= 18756768, 525
Jadi Amin harus membayar premi tunggal bersih sebesar 18756768,525
dengan maksud jika dia meninggal setelah berusia 40 tahun maka ahli
warisnya memperoleh santunan 50 juta. Tetapi jika dia meninggal se-
belum berusia 40 tahun, maka tidak ada pembayaran santunan.
5. 1
= 50.106 M40D−M
10| A30:25 30
65
= 50.106 . 165359,8889−87499,6261
440800,58
= 8831687, 88
Jadi Amin harus membayar premi tunggal bersih sebesar 8831687,88
dengan maksud jika dia meninggal antara usia 40 tahun dan 65 tahun
maka ahli warisnya memperoleh santunan 50 juta. Tetapi jika di usia 65
tahun di masih hidup atau sebelum usia 40 tahun dia meninggal, maka
tidak ada pembayaran santunan.
6. = 50.106 M40 −M
10| A30:25
65 +D65
D30
= 50.106 . 165359,8889−87499,6261+116088,15
440800,58
= 21999564, 157
Jadi Amin harus membayar premi tunggal bersih sebesar 21999564,157
dengan maksud jika dia meninggal antara usia 40 tahun dan 65 tahun
maka ahli warisnya memperoleh santunan 50 juta. Dan jika di usia 65
tahun di masih hidup, maka dia akan memperoleh uang sebesar 50 juta.
Tetapi jika dia meninggal sebelum berusia 40 tahun, maka tidak ada
pembayaran santunan.
7
Soal:
zk+1 dihitung sejak polis diterbitkan, dimana tahun terjadinya kematian adalah
K + 1 yang didefinisikan sebagai variabel random diakrit nilai bulat terbesar
dari sisa usia masa depan. Variabel random dari nlai sekarang zk+1 dinyatakan
dengan Z.
8
1.2.1 Asuransi Jiwa Berjangka n-Tahun (n-year Term Insurance)
Asuransi berjangka n-tahun dengan memberikan santunan/manfaat/benefit
sebesar 1 unit pada akhir tahun kematian
1, k = 0, 1, . . . , (n − 1)
bk+1 =
0, untuk lainnya
dengan
vk+1 = v k+1
v K+1 , K = 0, 1, . . . , (n − 1)
Z=
0, untuk lainnya
Nilai sekarang (present value) aktuaria untuk asuransi berjangka n-tahun adalah:
n−1
X n−1
X
k+1
1
Ax:n = E[Z] = v k| qx = v k+1 k px qx+k
k=0 k=0
dengan
n−1
X
2
Ax:n
1 = v −2δ(k+1) k px qx+k (10)
k=0
9
Contoh 8:
Jika `x = 100 − x untuk 0 ≤ x ≤ 100 dan i = 0, 05, hitunglah nilai sekarang
dari asuransi jiwa jangka waktu 25 tahun bagi seorang berusia 40 tahun den-
1
gan santunan 1 rupiah (A40:25 ).
Jawab:
Diketahui `x = 100 − x untuk 0 ≤ x ≤ 100, i = 0, 05, x = 40 dan n = 25.
Terlebih dahulu dicari k| qx .
`x+k − `x+k+1 1
k| qx = k px qx+k = =
`x 100 − x
1 1
k| q40 = =
100 − 40 60
Sehingga
24
X 1
1
A40:25 = 1, 05−(k+1) .
k=0
60
1
= a
60 25 0,05
1 1 − (1, 05−25 )
=
60 0, 05
1
= (14, 093944457)
60
= 0, 234899076
Jadi nilai sekarang dari asuransi jiwa jangka waktu 25 tahun bagi seorang
berusia 40 tahun dengan santunan 1 rupiah adalah 0,234899076 rupiah. Jika
santunannya adalah 50 juta rupiah maka nilai sekarang dari asuransi jiwa
jangka waktu 25 tahun bagi seorang berusia 40 tahun adalah 11.744.953,81
rupiah
10
1.2.3 Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment Insuransce)
Asuransi dwiguna n-tahun dengan jumlah unit pembayaran pada akhir tahun
kematian adalah kombinasi asuransi berjangka n-tahun dan asuransi dwiguna
murni (pure endowment) n-tahun. Fungsi untuk asuransi dwiguna adalah:
bk+1 = 1, k = 0, 1, . . .
k+1
v , k = 0, 1, . . . , (n − 1)
vk+1 =
v n , k = n, n + 1, . . .
K+1
v , K = 0, 1, . . . , (n − 1)
Z = n
v , K = n, n + 1, . . .
Nilai sekarang (present value) aktuaria untuk asuransi dwiguna n-tahun adalah:
n−1
X
Ax:n = v k+1 k px qx+k + v n n px (13)
k=0
bk+1 = k + 1, k = 0, 1, . . .
vk+1 = v k+1 , k = 0, 1, . . .
Z = (K + 1)v K+1 , K = 0, 1, . . .
Nilai sekarang dari asuransi jiwa seumur hidup dengan santunan yang meningkat
setiap tahun disimbolkan dengan (IA)x adalah:
∞
X ∞
X
(IA)x = (k + 1)v k+1 k| qx = (k + 1)v k+1 k px qx+k (14)
k=0 k=0
11
Nilai sekarang (present value) aktuaria untuk asuransi berjangka n-tahun san-
tunan menurun setiap tahun adalah:
n−1
X
1
(DA)x:n = (n − k)v k+1 k| qx
k=0
n−1
X
= (n − k)v k+1 k px qx+k
k=0
n−1
X
(n − k) v k k px (vqx+k )
=
k=0
n−1
X
= (n − k)k|1 Ax (15)
k=0
Contoh 9:
Seorang berusia 40 tahun mengikuti asuransi jiwa dengan santunan kematian
25 juta dibayarkan pada akhir tahun kematian. Jika diberikan suku bunga
i = 0, 05 dan fungsi survival s(x) = 100 − x, x = 0, 1, 2, . . . , 100, hitunglah
nilai sekarang aktuaria untuk
12
Jawab:
Diketahui fungsi survival s(x) = 100 − x, x = 0, 1, 2, . . . , 100, maka
s(40 + k) 100 − 40 − k 60 − k
k p40 = = =
s(40) 100 − 40 60
s(40 + k + 1) 100 − 40 − k − 1 59 − k 1
q40+k = 1 − =1− =1− =
s(40 + k) 100 − 40 − k 60 − k 60 − k
60 − k 1 1
k| q40 = k px qx+k = =
60 (60 − k) 60
1 1
v = =
1 + 0, 05 1, 05
a. Asuransi seumur hidup
ω−40
X 1
A40 = 25.106 .1, 05−(k+1) .
k=0
60
60
X 1
= 25.106 .1, 05−(k+1) .
k=0
60
1
= 25.106 . a
60 61 0,05
1 − (1, 05−61 )
6 1
= 25.10 .
60 0, 05
1
= 25.106 . (18, 98027574)
60
= 7.908.448, 224
13
c. Asuransi berjangka 25 tahun
24
X 1
1
A40:25 = 25.106 .1, 05−(k+1) .
k=0
60
24
X 1
= 25.106 .1, 05−(k+1) .
k=0
60
1
= 25.106 . a
60 25 0,05
1 − (1, 05−25 )
6 1
= 25.10 .
60 0, 05
1
= 25.106 . (14, 09394457)
60
= 5.872.476, 903
14
1 1 − (1, 05−25 )
6 6 −25 35
= 25.10 . + 25.10 .(1, 05)
60 0, 05 60
1
= 25.106 . (14, 09394457) + 25.106 .(0, 17225995)
60
= 5.872.476, 903 + 4.306.498, 754
= 10.178.975, 66
1 6 −1 1 6 −2 1 6 −3 1
(IA)40:4 = 25.10 (1, 05) + 27.10 (1, 05) + 29.10 (1, 05)
60 60 60
1
+31.106 (1, 05)−4
60
1
25.106 (1, 05)−1 + 27.106 (1, 05)−2 + 29.106 (1, 05)−3 + 31.106 (1, 05)−4
=
60
1
25.106 (1, 05)−1 + (25.106 + 2.106 )(1, 05)−2 + (25.106 + 4.106 )(1, 05)−3
=
60
1
(25.106 + 6.106 )(1, 05)−4
+
60
1
(23.106 + 1.2.106 )(1, 05)−1 + (23.106 + 2.2.106 )(1, 05)−2
=
60
1
(23.106 + 3.2.106 )(1, 05)−3 + (23.106 + 4.2.106 )(1, 05)−4
+
60
3
X
6 6 −(k+1) 1
= (23.10 + (k + 1).2.10 )(1, 05)
k=0
60
1
= (23.809.523, 81 + 24.489.795, 92 + 25.051.290, 36 + 25.503.776, 72)
60
= 1.647.673, 163
15
1 6 −1 1 6 −2 1 6 −3 1
(DA)40:5 = 25.10 (1, 05) + 24.10 (1, 05) + 23.10 (1, 05)
60 60 60
1 1
+22.106 (1, 05)−4 + 21.106 (1, 05)−5
60 60
1
25.106 (1, 05)−1 + 24.106 (1, 05)−2 + 23.106 (1, 05)−3
=
60
1
22.106 (1, 05)−4 + 21.106 (1, 05)−5
+
60
1
= ((20 + 5).106 )(1, 05)−1 + ((20 + 4).106 )(1, 05)−2 + ((20 + 3).106 )(1, 05)
60
1
((20 + 2).106 )(1, 05)−4 + ((20 + 1).106 )(1, 05)−5
+
60
4
X
6 6 −(k+1) 1
= (20.10 + (n − k).10 )(1, 05)
k=0
60
23.809.523, 81 + 21.768.707, 48 + 19.868.264, 77 + 18.099.454, 45 + 16.454.049,
=
60
= 1.666.666, 667
Soal:
Seorang berusia 30 tahun mengikuti asuransi jiwa dengan santunan kematian
50 juta dibayarkan pada akhir tahun kematian. Jika diberikan suku bunga
i = 0, 04 dan fungsi survival s(x) = 110 − x, x = 0, 1, 2, . . . , 110, hitunglah
nilai sekarang aktuaria untuk
16
2 Asuransi dengan Manfaat Dibayarkan Seketika
pada Saat Kematian (Kontinu)
Pada model asuransi yang dibayarkan seketika pada saat kematian atau dise-
but dengan model kontinu, besarnya manfaat kematian dan waktu pembayaran
hanya bergantung pada lamanya waktu yang ditentukan saat asuransi diter-
bitkan sampai tertanggung meninggal. Untuk menghitung besarnya manfaat
kematian, model yang digunakan adalah fungsi manfaat bt dan fungsi diskonto
vt . Dalam model ini vt adalah faktor diskonto suku bunga saat diterbitkan-
nya polis sampai dengan manfaat kematian dibayarkan, dengan t akan semakin
besar atau sama dengan periode sejak polis diterbitkan sampai dengan tertang-
gung meninggal. Untuk fungsi diskonto, diasumsikan bahwa besarnya tingkat
suku bunga telah ditentukan
Didefinisikan fungsi nilai manfaat/santunan/benefit kematian pada saat
sekarang dari zt , yaitu:
zt = bt vt (16)
dengan zt adalah nilai sekarang (present value) untuk polis dari pembayaran
manfaat kematian.
Selanjutnya, sisa waktu sejak diterbitkannya polis sampai dengan tertang-
gung meninggal dinyatakan sebagai variabel random sisa usia yag diasuran-
sikan dan dinotasikan T = T (x), sehingga nilai sekarang dari manfaat kema-
tian yang dibayarkan dapat dinyatakan sebagai variabel random zT , kecuali
apabila diperlukan penguraian dari model zt = bt vt . Dibentuk variabel ran-
dom baru yang dinotasikan dengan Z dengan model sebagai berikut:
Z = bt vt (17)
17
2. Untuk t dengan nilai bt = 0, nilai vt tidak relevan atau tidak mempen-
garuhi Z
Contoh 10:
Jika `x = 100 − x untuk 0 ≤ x ≤ 100 dan tingkat suku bunga kontinu 0, 05,
hitunglah nilai sekarang dari asuransi jiwa kontinu jangka waktu 25 tahun bagi
1
seorang berusia 50 tahun dengan santunan 1 rupiah ( Ā50:25 ).
Jawab:
Diasumsikan mortalita mengikuti `x = 100 − x untuk 0 ≤ x ≤ 100, δ = 0, 05,
x = 50 dan n = 25.
Terlebih dahulu dicari µ(x).
18
Sehingga
Z 25
1
Ā50:25 = e−δt e−µt µx dt
0
Z 25
1 1
= e−0,05t e−( 100−50 )t dt
100 − 50 0
Z 25
1
= 0, 02 e−(0,05+ 100−50 )t dt
Z0 25
= 0, 02 e−0,07t dt
0
2
= − e−0,07t |25
0
7
2 −0,07t 0
= e |25
7
2
1 − e−0,07.(25)
=
7
= 0, 236064587
Jadi nilai sekarang dari asuransi jiwa kontinu jangka waktu 25 tahun bagi
seorang berusia 50 tahun dengan santunan 1 rupiah adalah 0,236064587 rupiah.
Jika santunannya adalah 50 juta rupiah maka nilai sekarang dari asuransi jiwa
jangka waktu 25 tahun bagi seorang berusia 40 tahun adalah 11.803.229,38
rupiah
bt = 1, t ≥ 0
vt = v t , t ≥ 0
Z = vT , T ≥ 0
19
Contoh 11:
Suatu polis asuransi jiwa seumur hidup untuk seorang berusia x dengan man-
faat 40 juta rupiah. Manfaat meninggal dibayarkan pada saat meninggal
dunia. Jika fungsi densitas peluang (pdf) dari future lifetime T untuk x adalah
t
5000
, 0 ≤ t ≤ 100
f (t) =
0, lainnya
dan δ = 0, 10. Hitunglah premi tunggal bersihnya (net single premium / NSP).
Jawab:
Z 100
Āx = e−δt fT (t)dt
Z0 100
t
= e−0,10t dt
0 5000
Z 100
1 t
= − de−0,10t
0, 10 0 5000
Z 100
1 t −0,10t −0,10t dt
= − e − e
0, 10 5000 0 5000
Z 100
t −0,10t 100 1
= − e |0 + e−0,10t dt
500 500 0
t −0,10t 100 1
= − e |0 − e−0,10t |100 0
500 50
t −0,10.(100) 1 −0,10.(100)
− e0
= − e − e
500 50
1 11 −10
= − e
50 50
Sehingga
1 11
N SP = bt Āx = 40.10 6
− e−10 = 799.600, 4806
50 50
Jadi premi tunggal bersih dari asuransi jiwa kontinu seumur hidup bagi seorang
berusia x tahun dengan santunan 40 juta rupiah adalah 799.600,4806 rupiah
20
atau
1
Āx:n = Āx:n + n Ex (22)
dan 2
V ar(Z) = 2 Āx:n − Āx:n (23)
Contoh 12:
Suatu polis asuransi jiwa seumur hidup tertunda 5 tahun untuk seorang berusia
x. Manfaat meninggal dibayarkan pada saat meninggal dunia. Jika diketahui
laju kematian konstan µ = 0, 04 dan δ = 0, 10, hitung nilai sekarang aktuari-
anya.
Jawab:
Z ∞
5| Āx = v t t px µx (t)dt
Z5 ∞
= e−δt e−µt µx (t)dt
Z5 ∞
= e−0,10t e−0,04t (0, 04)dt
Z5 ∞
= e−0,14t (0, 04)dt
5
0, 04 −0,14t ∞
= − e |5
0, 14
2 −0,7
= e
7
= 0, 1418815115 ≈ 0, 14188
21
3 Hubungan Antara Asuransi yang Dibayarkan
Seketika pada Saat Kematian dan Asuransi
yang Dibayarkan pada Akhir Tahun Kema-
tian
Pada kedua jenis asuransi tersebut dapat diperoleh hubungan asuransi jiwa se-
umur hidup dengan manfaat kematian sebesar 1 unit yang dibayarkan seketika
pada saat kematian. Dari Persamaan (24) diketahui
Z ∞ Z 1 Z ∞
t t
Āx = E[Z] = v t px µx (t)dt = v t px µx (t)dt + v t t px µx (t)dt
0 0 1
Karena s+1 px µx (s+1) = pxs px+1 µ(x+s+1), maka bentuk integral kedua pada
(30) menjadi vpx Āx+1 , sehingga diperoleh
Z 1
Āx = v t t px µx (t)dt + vpx Āx+1 = Āx:1
1 + vp Ā
x x+1 (27)
0
t px µx (t) = qx , 0 ≤ t ≤ 1 dan y = 0, 1, · · ·
i
Jika kedua ruas pada Persamaan (16) dikalikan dengan δ
maka
i i i
Ax = vqx + vpx Ax+1 (29)
δ δ δ
Dengan melihat Persamaan (32) dan (33) daat diperoleh hubungan antara
asuransi yang dibayarkan seketika pada saat kematian dan asuransi yang diba-
yarkan pada akhir tahun kematian, yaitu
i
Āx = Ax (30)
δ
22
Contoh:
Diberikan asumsi, kematian terdistribusi secara merata, i = 0, 05, q35 = 0, 01
dan Ā36 = 0, 185. Hitunglah A35
Jawab:
Diketahui i = 0, 05, q35 = 0, 01 dan Ā36 = 0, 185.
Ditanya A35 , deangan A35 = vq35 + vp35 A36 Terlebih dahulu dihitung
Soal:
1. Jika µ(x) = µ suatu konstanta positif untuk semua x > 0. Buktikan
µ
Āx = µ+δ
2. Fungsi survival diasumsikan mengikuti hukum De Moivre’s dengan ω =
100 dan i = 0, 10. Hitunglah nilai sekarang aktuaria asuransi jiwa kon-
1
tinu berjangka 10 tahun bagi seorang berusia 30 tahun ( Ā30:10 ).
1
3. Diberikan Āx:n = 0, 4275, δ = 0, 055 dan µx+t = 0, 045 untuk suatu t.
Hitunglah nilai sekarang aktuaria asuransi jiwa kontinu dwiguna n-tahun
bagi seorang berusia x tahun ( Āx:n ).
Referensi
1. Bower, N.L., Gerber, H.U., Hickman, J.C., Jones, D.A., and Nesbitt,
C.J., Actuarial Mathematics. The Society of Actuaries. 1997.
2. Effendie, A.R., Matematika Aktuaria dengan Software R, UGM Press,
2014.
3. Rakhman, A. dan Effendie, A.R, Matematika Aktuaria, Universitas Ter-
buka, 2013.
23