Anda di halaman 1dari 10

PERHITUNGAN BIAYA LOADING PREMI KOTOR DENGAN

HUKUM DE MOIVRE PADA ASURANSI JIWA

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Disusun oleh :
Arini Risanti
3125130793

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan rasya syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena dengan
Rahmat dan Ridho-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada wak-
tunya, yang saya beri judul Perhitungan biaya loading premi kotor dengan
hukum de moivre pada asuransi jiwa. Tujuan penyelesaian skripsi ini adalah
untuk memenuhi persyaratan kelulusan guna mendapatkan gelar Sarjana Sa-
ins pada Program Studi Matematika di Universitas Negeri Jakarta. Didalam
pengerjaan skripsi ini telah melibatkan banyak orang yang setia memberi du-
kungan, motivasi, kritik, dan saran yang membangun. Oleh sebab itu, saya
sebagai penulis skripsi ini berterima kasih kepada :

1. Ibu penulis yang selalu mengalirkan doa-doa dan harapannya kepada


penulis.

2. Ibu Dr.Lukita Ambarwati, S.Pd,M.Si., selaku Ketua Program Studi Ma-


tematika Jurusan Matematika Universitas Negeri Jakarta.

3. Bapak Drs. Sudarwanto, M.Si, DEA, selaku dosen pembimbing satu


sidang proposal skripsi yang telah memberi masukan dalam pelaksanaan
dan penulisan sidang proposal skripsi

4. Ibu Debby Agustine, M.Si., selaku dosen pembimbing dua sidang propo-
sal skripsi yang telah memberi masukan dalam pelaksanaan dan penulian
sidang proposal skripsi

5. Rib’iyah Noor, selaku teman setia dalam perkuliahan juga teman seper-
juangan dalam mengerjakan dan menyelesaikan skripsi ini.

6. Divisi KUR Askrindo, selaku divisi tempat saya bekerja yang menemani
saya dalam suka dan duka sehingga terselesaikannya skripsi ini

7. Seluruh jajaran dosen Matematika FMIPA UNJ yang telah memberikan


ilmunya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna.


Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan agar
dalam penyusunan skripsi di masa yang akan datang dapat lebih baik lagi.
Penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita
semua dan berguna untuk perkembangan ilmu selanjutnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia terdapat dua kategori asuransi yaitu asuransi perorangan dan
asuransi gabungan. Yang membedakannya yaitu jumlah sitertanggung, dima-
na asuransi perorangan terdiri dari satu orang sedangkan asuransi gabungan
terdiri dari dua orang atau lebih. Berdasarkan waktu perlindungan asuransi
terdiri dari asuransi jiwa seumur hidup, asuransi jiwa berjangka dan asuransi
jiwa dwiguna.
Peserta yang mengikuti program asuransi jiwa maka akan menyepakati se-
buah kontrak, dimana dalam kontrak perusahaan asuransi akan membayarkan
sejumlah uang kepada peserta asuransi dalam bentuk uang pertanggungan
apabila terjadi klaim dan peserta akan membayarkan sejumlah kepada peru-
sahaan asuransi yang disebut premi. Premi adalah serangkaian pembayaran
yang dilakukan peserta kepada perusahaan asuransi dalam jangka waktu yang
telah ditentukan. Premi yang dibayarkan oleh peserta berbentuk premi ko-
tor, dimana dari premi kotor tersebut terdapat loading yang akan digunakan
oleh perusahaan asuransi manajemen sebuah produk asuransi yang ditawarkan
kepada masyarakat.
Untuk menentukan loading diperlukan premi tunggal, nilai tunai anuitas
awal hidup dan premi tahunan yang dipengaruhi oleh peluang hidup seseorang
dan peluang meninggal seseorang. Ada beberapa cara untuk menentukan lo-
ading dengan menggunakan hukum De Moivre yang pada dasarnya hukum
tersebut digunakan untuk percepatan mortalita. Dengan dipengaruhi oleh
fungsi kepadatan peluang maka hukum De Moivre dapat digunakan untuk
menentukan peluang hidup seseorang dan peluang meninggal seseorang.
Pada skripsi ini, dibahas tentang loading yaitu selisih dari premi kotor
dan premi bersih yang terdapat pada Futami, dengan jangka pertanggungan
asuransi jiwa berjangka yang merupakan suatu jangka waktu tertentu dimana
perusahaan asuransi membayarkan uang pertangungan kepada tertanggung
bila peserta meninggal dalam jangka waktu tersebut pada Achidijat, dengan

1
2

mengunakan hukum De Moivre yang terdapat pada Finan

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas
adalah

1. Bagaimana penerapan hukum De Moivre pada perhitungan loading pre-


mi kotor pada asuransi jiwa?

2. Bagaimana perbandingan perhitungan loading premi kotor pada asuransi


jiwa dengan hukum De Moivre dan tanpa hukum De Moivre?

1.3 Pembatasan Masalah


Untuk mempermudah penjelasan dalam skripsi ini, maka penulis perlu mem-
berikan batasan masalah agar pembahasan tidak keluar dari rumusan masalah
yang ditetapkan. Adapun batasan masalahnya adalah:

1. Anuitas yang digunakan adalah anuitas hidup

2. Premi yang digunakan adalah premi tahunan asuransi jiwa berjangka

3. Dalam perhitungan biaya loading menggunakan hukum de moivre

1.4 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah , adapun tujuan penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan De Moivre pada perhitungan biaya loading


premi asuransi jiwa berjangka.

2. Untuk mengetahui perbandingan biaya loading menggunakan hukum de


moivre dan tanpa hukum de moivre
3

1.5 Manfaat Penulisan


Manfaat yang diharapkan dari skripsi ini adalah :

1. Bagi penulis :
a. Menambah pengetahuan mengenai perhitungan biaya loading dan
dijadikan sebagai pelajaran untuk penulis di masa depan setelah lulus
kuliah.

2. Bagi pembaca :
a. Memberikan informasi mengenai penggunaan hukum de moivre pada
perhitungan biaya loading
b. Pembaca mengetahui perbedaan hasil biaya loading dengan hukum
de moivre dan tanpa hukum de moivre

3. Bagi Ilmu Pengetahuan :


a. Skripsi ini dapat dijadikan sumber refrensi untuk penelitian berikut-
nya
b. Memberikan masukan khususnya dalam pembelajaran matematika
asuransi.
BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas fungsi survival, tabel mortalita, hukum de moivre,
tingkat bunga, anuitas untuk menemukan perhitungan biaya loading.

2.1 Fungsi Survival


Perkiraan peluang hidup dapat digunakan untuk memperkirakan usia manusia
untuk hidup, sebagai landasan perhitungan premi dalam asuransi umum, dan
memperkirakan pertumbuhan atau pengurangan populasi. Alat untuk mem-
perkirakan peluang hidup sering disebut dengan fungsi survival. Biasanya
fungsi ini dibahas dalam asuransi jiwa.
Misal X adalah variabel acak kontinu dan FX (x) merupakan fungsi distri-
busi X dimana FX (x) didefinisikan sebagai berikut:

FX (x) = P (X ≤ x) x ≥ 0. (2.1)

Pada dunia aktuaria FX (x) diartikan sebagai peluang seseorang akan mening-
gal sebelum atau pada usia x tahun.
Fungsi survival dari x dinotasikan dengan S(x) adalah peluang seseorang
akan bertahan hidup sampai usia x dan didefinisikan dengan:

S(x) = 1 − FX (x) (2.2)


= P (X > x) x≥0

dengan asumsi Fx (0) = 0 dan s(0) = 1. Fungsi s(x) disebut fungsi survival
untuk setiap x positif (Bowers, dkk, 1997:52)

2.2 Tabel Mortalita


Tabel mortalitas (kematian) sangat penting dalam perhitungan anuitas dan
asuransi jiwa. Tabel ini disusun berdasarkan rumus-rumus matematika dan
probabilitas. Tabel mortalita berisi peluang seseorang meninggal menurut
umur dari kelompok orang yang diasuransikan. Faktor utama yang sangat

4
5

berpengaruh pada tingkat kematian atau mortalita adalah usia. Tingkat mor-
talita akan semakin besar dengan semakin lanjutnya usia.
Tabel Mortalita terdiri dari beberapa kolom yang terdiri dari kolom x yang
menyatakan kolom untuk umur peserta, kemudian kolom lx yang menyatakan
jumlah orang yang tepat berusia x,dx menyatakan jumlah orang yang mening-
gal dari usia x sampai x + 1. Kolom qx menyatakan seseorang yang berusia
x meninggal sebelum usia x + 1, Kolom px menyatakan suatu peluang hidup
seseorang yang berusia x, kemudian kolom dx merupakan harapan hidup dari
seseorang yang berusia x, dinyatakan dalam:

dx = lx − lx+1 (2.3)

n dx = lx − lx+n (2.4)

Peluang seseorang berusia x akan tetap hidup paling sedikit n tahun, dinya-
takan dalam simbol n px , dimana :
lx+n
n px = (2.5)
lx
Peluang seseorang berusia x akan meninggal sebelum berusia x + n tahun,
dinyatakan dalam simbol:
n dx
n qx = (2.6)
lx
Tabel standar yang digunakan para aktuaris di Indonesia ini ada berbagai
jenis, yaitu CSO 1958, CSO 1980, TMI I, TMI II, dan GAM 1971. Walaupun
demikian tabel standar ini menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan pada
perhitungan probabilitas meninggal.

2.3 Fungsi Survival dan Hukum De Moivre


Hukum De Moivre ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Abraham
De Moivre pada tahun 1729. Pada dasarnya hukum De Moivre diperoleh dari
fungsi kepadatan peluang, yang diperoleh dari distribusi seragam.
Hubungan antara fungsi survival dan hukum De Moivre adalah sebagai
berikut:
x
s(x) = 1 − (2.7)
ω
6

2.4 Tingkat Bunga


Bunga didefinisikan sebagai kompensasi peminjaman modal yang dibayarkan
kepada pemilik modal. Bunga majemuk adalah suatu perhitungan bunga di-
mana besar pokok jangka investasi selanjutnya adalah besar pokok sebelumnya
ditambah dengan besar bunga yang diperoleh (Futami, 1993). Besar bunga
majemuk dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Sn = P (1 + i)n (2.8)

dimana
Sn = nilai akhir
P = Modal awal (nilai sekarang)
i = tingkat bunga
n = jangka waktu
Perhitungan nilai sekarang atau disebut faktor diskonto adalah nilai se-
karang dari satu unit mata uang yang dibayarkan satu tahun dari sekarang.
Faktor diskonto dinotasikan v. Jika ingin mengakumulasikan satu unit mata
uang pada akhir tahun maka besar pokok senilai v akan diinvestasikan pada
awal tahun dengan suku bunga tahunan sebesar i. Berdasarkan tingkat bunga
majemuk, faktor diskonto dapat dihitung sebagai berikut:

1 = v(1 + i)
1
v= (2.9)
1+i
berdasarkan Persamaan (2.6) maka didapatkan
1
vn = (2.10)
(1 + i)n

dimana:
v = faktor diskonto
n = jangka waktu
Selanjutnya nilai v akan disebut dengan nilai sekarang
Tingkat diskonto adalah ukuran bunga yang dibayarkan pada awal periode
(rasio jumlah bunga yang diperoleh satu periode untuk jumlah yang diinves-
tasikan pada akhir periode). Tingkat diskonto dinotasikan dengan d dimana
jika satu unit mata uang dipinjam dan bunga dibayarkan pada awal periode
7

maka yang diterima adalah 1 − d, nilai akumulasi pada akhir tahunnya akan
sebesar 1.
d
i =
1−d
d = i(1 − d)
= i − id
i
=
1+i
hubungan v dan d adalah sebagai berikut:

d = iv

Nilai sekarang dari bunga yang dibayarkan pada akhir tahun merupakan dis-
konto yang dibayarkan pada awal tahun.

2.5 Anuitas
Anuitas adalah serangkaian pembayaran yang dilakukan secara berkala. Anu-
itas terbagi dua, Anuitas pasti dan Anuitas hidup. Anuitas pasti serangkaian
pembayaran tanpa syarat, sedangkan anuitas hidup tergantung hidup dan ma-
tinya seseorang.

2.5.1 Anuitas Pasti

2.5.2 Anuitas Hidup

2.6 Asuransi Jiwa


2.6.1 Asuransi Jiwa Berjangka n Tahun
Perusahaan asuransi berjanji untuk membayarkan sejumlah polis pada si pe-
nerima uang atas kematian dari si tertanggung hanya jika si tertanggung me-
ninggal dalam n tahun setelah polis dikeluarkan

2.6.2 Asuransi Jiwa Dwiguna Murni


Asuransi jiwa dwiguna murni adalah suatu kontrak asuransi jiwa di mana pe-
megang polis, mulai dari saat kontrak dimulai sampai dengan jangka waktu
8

tertentu tetap maka pemegang polis tersebut menerima sejumlah uang per-
tanggungan.

2.6.3 Asuransi Jiwa Dwiguna


Asuransi jiwa dwiguna adalah gabungan dari asuransi berjangka dan dwiguna
murni sehingga meskipun jangka waktu asuransi sudah habis, pemegang polis
tetap mendapatkan uang santunan.

2.7 Premi
2.7.1 Premi Bersih
premi yang diperuntukkan untuk membayar manfaat asuransi yang dijanjikan
kepada Pemegang Polis dan belum termasuk Loading Expenses

2.7.2 Premi Kotor


Premi Netto yang telah ditambahkan dengan biaya-biaya yang diperlukan Per-
usahaan Asuransi (Loading Expenses)

2.8 Loading
Biaya-biaya (loading Expense) dikelompokan menurut sifatnya :Biaya Pertama
(Initial Cost) dan Biaya Berulang (Renewal Cost)

Anda mungkin juga menyukai