Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1

Tuton Bahasa Indonesia/MKDU4110

1. Bahasa Indonesia Sebagai lambang kebanggaan nasional adalah bahasa Indonesia yang
mempunyai nilai-nilai sosial, budaya luhur bangsa. Dengan nilai yang dimiliki merupakan cermin
bangsa Indonesia, untuk itu kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga, menjunjung tinggi
dan mempertahankan nilai-nilai yang terkadung di dalamnya serta mengamalkan sesuai dengan
isi nilai sosial dan budaya luhur bangsa.
Sebagai wujud rasa bangga terhadap bahasa Indonesia, kita harus menggunakan bahasa
Indonesia setiap hari terutama di lingkungan sekolah dan tanpa ada rasa rendah diri, dan acuh tak
acuh. untuk itu sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus menjaga bahasa sesuai
dengan isi sumpah pemuda tersebut diatas.
Bahasa Indonesia Sebagai lambang identitas Nasional Berarti bahwa bahasa Indonesia
dapat mengetahui identitas kewarganegaraan seseorang dan juga dapat membedakan antar negara
lain, yaitu karakter, kpribadian, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Harus di wujudkan dan
dijaga jangan sampai kepribadian tersebut diatas tidak tercermin di dalamnya.

2. Fungsi-fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, diantaranya:


a. Bahasa Resmi di Indonesia
b. Bahasa Pengantar Pendidikan
c. Alat Komuikasi
d. Alat Pengembang Kebudayaan dan IPTEK

3. Ia , setuju.

Bahasa itu indah: dengan bahasa kita bisa merangkai kata-kata yang manis untuk
mengungkapkan rasa kepada seseorang yang kita sayangi, kita bisa merangkai puisi, syair atau
lagu yang bisa membuat hati berbunga-bunga.

Bahasa itu dinamis : bahasa tidak berhenti begitu saja, bahasa bisa berubah sewaktu-waktu sesuai
dengan kemajuan jaman, seperti jaman indonesia masih dijajah atau awal-awal kemerdekaan,
ejaan yang digunakan ejaan lama, sekarang menjadi ejaan EYD, dulu penulisan nama suharto
ditulis Soeharto, sekarang suharto.
Bahasa itu produktif : kita bisa menyusun huruf yang sama menjadi beberapa kata yang berbeda,
itu menunjukkan bahwa bahasa itu produktif, seperti huruf, LIMA, kita bisa ubah menjadi ILMA,
MAIL, LIMA, AMIL, MILA, ALIM, dan lain sebagainya.

4. Saya menggunakan bahasa Indonesia di lingkungan kerja saja karena di lingkungan rumah saya
lebih banyak menggunakan bahasa sunda sebagai bahasa daerah di tempat saya tinggal.
Penggunaan bahasa Indonesia di tempat kerja saya pun terkadang diselingi oleh bahasa daerah
disela-sela jam makan siang dan jam beristirahat. Terkadang dengan sunda, jawa, betawi bahkan
bali. Juga akibat dari perkembangan IPTEK yang pesat, tak jarang pulang bahasa Indonesia
dicampur dengan bahasa Inggris.

Lingkungan tempat kerja saya yakni lingkungan Sekolah Dasar (SD), jadi kental sekali dalam
penggunaan bahasa Indonesia ketika bekerja, menemui anak-anak, member pengarahan dan
instruksi dan lain sebagainya.

Karena dibiasakan oleh lingkungan yang menuntut saya untuk selalu menggunakan bahasa
Indonesia yang baku, saya menjadi seseorang yang terbiasa menggunakan bahasa Indonesia yang
baku juga dalam kehidupan komunikasi maya. Entah sudah berapa tahun kebiasaan ini berjalan,
sedikit sulit mengubahnya. Terkadang saya disebut sebagai seseorang yang kurang asyik karena
tata bahasa saya yang tertata, terkadang ada yang memperolok. Begitulah orang-orang
berpandangan pada kebiasaan saya. Tetapi menurut saya hal-hal seperti kebiasaan saya ini justru
perlu untuk tetap ada pada diri saya karena bisa sangat bermanfaat dalam pekerjaan dan
lingkungan atau koordinasi organisasi. Buktinya adalah, oleh karena kebiasaan saya ini, saya
sering ditunjuk sebagai pembuat pengumuman dengan kata-kata bahasa Indonesia yang sopan
tentunya untuk para orangtua. Meskipun pengumumannya hanya via whatsapp, namun hal
tersebut penting untuk dipertimbangkan, karena tidak semua orang bisa mengutarakan apa yang
ia maksud dengan kata-kata yang baik dan sopan.

Penggunaan bahasa Indonesia pun menjadi sangat penting untuk anak didik saya terutama di usia-
usia dini. Mereka haruslah mendapatkan edukasi penggunaan tata bahasa Indonesia yang baik
sejak dini agar kelak mereka dapat mewarisi banyak kosa-kata bahasa Indonesia yang mungkin
suatu saat nanti akan tergantikan karena globalisasi dan perkembangan dunia yang semakin
menggila.

5. Pidato Bung Tomo 1945

Bismillahirahmanirrahim. Merdeka!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota


Surabaya. Kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini tentara inggris telah menyebarkan
pamplet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua. Kita diwajibkan untuk
dalam waktu yang mereka tentukan menyrahkan senjata –senjata yang telah kita rebut dari tangan
nya tentara jepang. Mereka telah minta supaya datang pada mereka itu dengan mengangkat
tangan. Mereka telah meminta supaya kita semua datangpada mereka itu dengan membawa
berndera merah putih tanda bahwa kita telah menyerah kepada mereka.

Saudara-saudara di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah


menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya, pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,
pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal pulau Bali, pemuda-
pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda Aceh,
pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini. Di dalam pasukan-
pasukan mereka masing-masing dengan pasukan-pasukan rakyat yang di bentuk di kampung-
kampung telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol, telah menunjukkan satu
kekuatan sehinggga mereka itu terjepit dimana-mana. Hanya karena taktik yang licik dari pada
mereka itu saudara-saudara dengan mendatangkan presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke
Surabaya ini, maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pertempuran tetapi pada masa itu
mereka telah memperkuat diri dan setelah kuat sekarang inilah keadaanya. .

Saudara-saudara, kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima
tantangan tentara inggris itu dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya ingin
mendengarkan jawaban rakyat Indonesia, ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda
Indonesia yang ada di Surabaya ini, dengarkanlah ini tentara inggris, ini jawaban kita, ini jawaban
rakyat Surabaya, ini jawaban pemuda Indonesia kapada kau sekalian.

Hai tentara inggris kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera merah putih untuk
takluk kepadamu. Kau menyuruh kita mengangkat tangan kaki kepada mu. Kau menyuruh kita
membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu.
Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur
kita dengan kekuatan yang ada, tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik
kain putih, merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun
juga.

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting! tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak, baru kalau kita ditembak maka kita akan ganti menyerang mereka itu.
Kita tunjukkan bahwa kita ini benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan
kita tetap merdeka atau mati. Dan kita yakin saudara-saudara pada akhirnya pastilah kemenangan
akan jatuh ke tangan kita, sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-
saudara tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar! Merdeka!

Anda mungkin juga menyukai