Anda di halaman 1dari 10

ISSN 1978-3787 (Cetak) 3789

ISSN 2615-3505 (Online)


………………………………………………………………………………………………………
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PARIWISATA PADA PROGRAM
DIPLOMA TIGA PERJALANAN WISATA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM

Oleh
Primus Gadu1), Mahsun2) & Mohamad Jumail
1,2,3Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram
1
Email: primusgadu102@gmail.com, 2mahsun_pariwisata@yahoo.com &
3thegurujoe@gmail.com

Abstrak
Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram merupakan lembaga pendidikan pariwisata pertama dan
terpercaya di Nusa Tenggara Barat. Lembaga ini bernaung di bawah Yayasan Kertya Wisata Mataram
dan beralamat di jalan Panjitilar Negara No. 99X Kekalik Jaya dengan Tiga Program Studi unggulan
yaitu Program Strata Satu (S1) Pariwisata, Diploma Tiga (D3) Perhotelan dan Diploma Tiga (D3)
Perjalanan Wisata. Mengusung Visi “Unggul dan berdaya saing global berdasarkan budaya
Pariwisata” lembaga ini secara konsisten mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata
(hotel, restoran, dan agen perjalanan wisata) bermoral, beretika, dan berintegritas dan berdaya saing.
Ironisnya, rendahnya kemampuan berbicara bahasa Inggris juga diperkuat dengan adanya keluhan dari
para users dan stakeholders menjadi catatan penting pembelajaran bahasa Inggris di STP Mataram.
Sejatinya, kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris pelayan jasa industry pariwisata
(mahasiswa STP Mataram) menjadi sangat penting. Dengan demikian, model pembelajaran Bahasa
Inggris Pariwisata “Recording Video Coversation sangat urgen dilakukan. Urgensinya pembelajaran
jenis ini dapat mengubah model pembelajaran bahasa Inggris konvensional yang terkesan kaku,
monoton, tidak atraktif juga tidak interaktif kemudian diganti dengan model improftif berbasis
“Atraktif, Aktif, Interaktif dan Komunikatif“. Brumfit, 1979:42 menegaskan bahwa pembelajaran
komunikatif semata-mata membentuk kemampuan berkomunikasi aktif mahasiswa melalui
penggunaan bentuk-bentuk tuturan sesuai dengan fungsi-fungsi bahasa dalam proses pemahaman
maupun penggunaan. Pembelajaran Bahasa Inggris Pariwisata Recording Video Coversation
merupakan gabungan Students’ Centered Learning’ (SCL) dengan Audio-Lingual Method.
Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan observasi dan tesyaitu tes awal (pre-test) tes akhir
(post-test).Kemudian data dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif dimana dari hasil tes awal
dikomparasikan dengan hasil tes akhir. Hasil tes awal dan tes akhir diukur melalui rubrik keterampilan
berbicara; Accuracy, Sequential ideas, Fluency. Dengan luaran yang dicapai yaitu direkomendasinya
model pembelajaran Bahasa Inggris Pariwisata Recording video Conversation dan publikasi hasil
penelitian ini pada jurnal ilmiah terakreditasi.
Kata Kunci: Recording Video Conversation, Keterampilan Berbicara Perjalanan Wisata &
Bahasa Inggris.

PENDAHULUAN kemudian diterjemahkan secara komprehensif


Bahas Inggris sebagai media interaksi dan dan dituangkan dalam bentuk Visi Sekolah
mutlak dibutuhkan manusia dalam berinteraksi Tinggi Pariwisata Mataram yakni “Unggul dan
baik antar individu, kelompok dan masyarakat berdaya saing global berdasarkan budaya
(English is a global language). Tanpa Pariwisata”, dimana penguatan Sumber Daya
kemampuan berbahasa Inggris yang memadai, Manusia (SDM) Pariwisata (hotel, restoran, dan
seseorang dihadapkan dengan kemampuan dan agen perjalanan wisata) bermoral, beretika, dan
pemahaman tehnologi dan informasi, wawasan berintegritas sesuai budaya pariwisata menjadi
dan pengetahuan global rendah. Pernyataan ini konsentrasi utama.
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.1 Agustus 2020
Open Journal Systems
3790 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
Visi STP Mataram “Unggul dan berdaya seperti handycam, handphone camera, camera
saing global berdasarkan budaya Pariwisata”, digital dan sejenisnya.
tampaknya belum memiliki makna ketika Sekolah Tinggi Pariwisata (STP)
kemampuan berbahasa Inggris sebagai media Mataram merupakan lembaga pendidikan
komunikasi verbal mahasiswa dengan tamu pariwisata pertama dan terpercaya di Nusa
(visitors) (hotel, restoran, dan agen perjalanan Tenggara Barat. Lembaga ini bernaung di bawah
wisata) masih rendah. Adapun keluhan para users Yayasan Kertya Wisata Mataram dan beralamat
dan stake holders sebagai penguat lainnya. di jalan Panjitilar Negara No. 99X Kekalik Jaya
Menyikapi hal tersebut maka review dan inovasi dengan Tiga Program Studi unggulan yaitu
terhadap model pembelajaran bahasa Inggris Program Strata Satu (S1) Pariwisata, Diploma
menjadi titik perhatian dan penting dilakukan. Tiga (D3) Perhotelan dan Diploma Tiga (D3)
Namun pada bagian lain, fakta menunjukkan Perjalanan Wisata. Penelitian ini dilakukan
bahwa perubahan kemampuan berbicara terhadap mahasiswa Program Diploma Tiga (D3)
menggunakan bahasa Inggris mahasiswa STP konsentrasi Perjalanan Wisata.
Mataram terjadi (1) ketika mahasiswa selesai Dari uraian latar belakang kemudian
mengikuti program On The Job Training (OJT). dirumuskan permasalahan yaitu “Bagaimanakah
Tentu saja lokasi atau tempat On The Job pengaruh model pembelajaran Bahasa Inggris
Training sangat berpengaruh. Resort hotel sangat Pariwisata “Recording Video Coversation”
berpotensi untuk mengubah kemampuan terhadap keterampilan berbicara Mahasiswa
berbahasa Inggris daripada mahasiswa yang Program Studi Diploma Tiga Perjalanan Wisata
mengambil tempat On The Job Training di City STP Mataram?”
hotel, (2) “Recording video conversation” Penelitian ini mencakup beberapa
diimplementasikan dalam pembelajaran Bahasa rumusan luaran capaian yaitu:
Inggris Pariwisata. Pembelajaran Bahasa Inggris (1) Direkomendasinya model pembelajaran
Pariwisata Recording video conversation Bahasa Inggris Pariwisata. Rujukkannya
merupakan gabungan Students’ Centered berdasarkan hasil rekomendasi dosen STP
Learning’ (SCL) dengan Audio-Lingual Method Mataram”.
dimana tujuannya yakni mengubah model (2) Dipublikasinya hasil penelitian pada jurnal
pembelajaran bahasa Inggris konvensional; kaku, ilmiah terakreditasi.
monoton, tidak atraktif dan interaktif kemudian Tuntutan kemampuan berbicara
diganti dengan model pembelajaran berbasis menggunakan bahasa Inggris pada industri
“Atraktif, Aktif, Interaktif dan Komunikatif“. pelayanan jasa pariwisata menjadi sangat
Pembelajaran komunikatif semata-mata penting. Untuk itu, STP Mataram telah
membentuk kemampuan berkomunikasi aktif menyediakan fasilitas pembelajaran dan
mahasiswa melalui penggunaan bentuk-bentuk ketersedian jenis buku relevan terpenuhi. Namun,
tuturan sesuai dengan fungsi-fungsi bahasa dalam fakta menunjukkan bahwa ketersedian buku,
proses pemahaman maupun penggunaan dosen berpengalaman, dan fasilitas pembelajaran
(Brumfit, 1979:42). yang yang baik tidak memberikan perubahan
Recording Video conversation signifikan terhadap kemampuan bahasa Inggris
dimaksudkan untuk menyampaikan pesan adanya mahasiswa maka penelitian ini dilakukan dengan
“modifikasi model pembelajaran tukar peran harapan memberikan kontribusi berupa: (1)
(role-playing) yang dilaksanakan dalam ruang perbaikan model (revised model) pembelajaran
perkuliahan kemudian mahasiswa diberikan bahasa Inggris. (2) Rujukkan model
tugas mandiri (personal assignment) yaitu pembelajaran mandiri mahasiswa. (3) Referensi
melakukan rekaman percakapan dengan tamu untuk penelitian sejenis dan relevan.
asing/penutur berbahasa Inggris (English
speaking man) dengan menggunakan media
Vol.15 No.1 Agustus 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 3791
ISSN 2615-3505 (Online)
………………………………………………………………………………………………………
LANDASAN TEORI Keterampilan berbicara memiliki kaitan erat
Berbicara dan Keterampilan Berbicara dengan berbagai keterampilan mikro seperti;
Berbicara merupakan sebuah bentuk (1) menghasilkan ujaran-ujaran bahasa yang
penyampaian informasi dengan menggunakan bervariasi; (2) menghasilkan fonem fonem dan
kata-kata atau kalimat yang beragam tergantung varian-varian alofon lisan yang berbeda dalam
dari para penuturnya. Richard dalam Pratiwi bahasa Inggris; (3) menghasilkan pola-pola
(2012:13) membagi fungsi berbicara menjadi tiga tekanan, kata-kata yang mendapat dan tidak
sebagai berikut: mendapat tekanan, struktur ritmis dan intonasi;
(1) Berbicara sebagai interaksi. (4) menghasilkan bentuk-bentuk kata dan frasa
Fungsi berbicara sebagai interaksi mengacu yang diperpendek; (5) menggunakan sejumlah
pada kegiatan percakapan yang biasa kata yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan
dilakukan dan berhubungan dengan fungsi pragmatis; (6) menghasilkan pemberbicaraan
sosial. Beberapa kemampuan yang ikut yang fasih dalam berbagai kecepatan yang
dilibatkan dalam kegiatan berbicara sebagai berbeda; (7) mengamati bahasa lisan yang
sebuah interaksi, antara lain: (a)Membuka dan dihasilkan dan menggunakan berbagai strategi
menutup percakapan; (b) Memilih topik; (c) yang bervariasi, yang meliputi pemberhentian
Membuat percakapan-percakapan kecil/ringan; sementara, pengoreksian sendiri, pengulangan,
(d) Bergurau; (e) Menceritakan kejadian dan untuk kejelasan pesan; (8) menggunakan kelas
pengalaman pribadi; (f) Dilakukan secara kata (kata benda, kata kerja, dll.) sistem
bergantian; (g) Adanya interupsi/menyela (tenses, agreement dan plural), pengurutan
percakapan; (h) Bereaksi terhadap satu sama kata, pola-pola, aturan-aturan dan bentuk
lain; (i) Menggunakan gaya berbicara yang ellipsis; (9) menghasilkan pemberbicaraan
sesuai. yang menggunakan elemen-elemen alami
(2) Berbicara sebagai transaksi. Pada bagian ini dalam frasa, stop, nafas dan kalimat yang
kegiatan berbicara difokuskan pada pesan yang tepat; (10) mengekspresikan makna tertentu
ingin disampaikan dalam kegiatan berbicara dalam bentuk-bentuk gramatika yang berbeda;
sebagai contoh hubungan komunikasi (11) menggunakan bentuk-bentuk kohesif dalam
menerima dan memberi informasi jelas diskursus lisan; (12) menyelesaikan fungsi-
danakurat terhadap pesan yang disampaikan fungsi komunikasi dengan tepat menurut
daripada peserta tutur. situasi, partisipan dan tujuan; (13)
(3) Berbicara sebagai penampilan. Kegiatan menggunakan register, implikatur, aturan-
berbicara guna menyampaikan informasi di aturan pragmatik dan fitur-fitur sosiolinguistik
depan umum atau peserta menjadi fokus yang tepat dalam komunikasi langsung; (14)
perhatian. Polanya satu arah atau dua arah menunjukkan hubungan antara kejadian dan
(dialog). Dalam konteks ini Richard dalam mengomunikasikan hubungan-hubungan antara
Pratiwi (2012:13) menguraikannya sebagai ide utama, ide pendukung, informasi lama,
berikut; (a) fokus pada pesan yang ingin informasi baru, generalisasi dan contoh, (15)
disampaikan kepada peserta, (b) menggunakan bahasa wajah, kinetik, bahasa
mementingkan bentuk dan ketepatan ucapan, tubuh dan bahasa-bahasa nonverbal yang
(c) bahasa yang digunakan terkesan seperti lainnya bersamaan dengan bahasa verbal untuk
bahasa tulis, (d) lebih sering monolog, dan (e) menyampaikan makna dan mengembangkan dan
struktur dan urutannya dapat diprediksi. menggunakan berbagai strategi berbicara, seperti
Sedangkan keterampilan berbicara memberi tekanan pada kata kunci, parafrase,
merupakan kemampuan mengungkapkan menyediakan konteks untuk menginterpretasikan
pendapat atau pikiran dan perasaan kepada makna-makna kata, meminta pertolongan dan
seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara tepat menilai seberapa baik interlokutor
secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. memahami apa yang dikatakan.
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.1 Agustus 2020
Open Journal Systems
3792 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
Pembelajaran Bahasa Inggris Praktis dimanfaatkan dalam pembelajaran berbahasa
Dalam pembelajaran bahasa yang Inggris.
sifatnya praktis, materi pelatihan berbahasa Pembelajaran Bahasa Inggris Pariwisata
dominan pada pelatihan keterampilan Recording Video conversation dimaksudkan
berbahasa yaitu bagaimana bahasa itu untuk menyampaikan pesan adanya “modifikasi
dimanfaatkan dalam keterampilan berbicara model pembelajaran tukar peran (role-playing)
(speaking), keterampilan menyimak (listening) yang dilaksanakan dalam ruang perkuliahan
yaitu kemampuan mengucapkan bunyi dan kemudian mahasiswa diberikan tugas mandiri
mengidentifikasi bunyi; sehingga dapat (personal assignment) yaitu melakukan rekaman
memahami dam mengerti kosakata yang percakapan dengan orang asing (penutur bahasa
diucapkan oleh seseorang; keterampilan Inggris) menggunakan media handycam,
membaca (reading); yakni memahami dan handphone camera, camera digital dan
mengerti pesan yang disampaikan oleh seseorang sejenisnya.
melalui teks tertulis dan dapat memberi respon
yang tepat, baik sifatnya perbuatan maupun METODE PENELITIAN
sifatnya tulisan, keterampilan menulis Rancangan Model Penelitian
(writing), yakni kemampuan seseorang Rancangan model alur penelitian terlihat
menuliskan pesannya untuk disampaikan pada diagram berikut ini:
kepada pembaca atau mitra berkomunikasi.
Berkenan dengan pembelajaran bahasa
Inggris praktis, Larsen-Freeman (1986)
menyarankan pendekatan audio-lingual
method, dikombinasikan dengan pendekatan
komunikatif sebagaimana telah dikembangkan
oleh Littlewood (1981). Kalau kita cermat
kombinasi pendekatan ini dapat saja lebih
efektif mencapai target pembelajaran bahasa
inggris yang sifatnya praktis. Pada pendekatan
audio-lingual method, berfungsi membentuk
kebiasaan atau habit melalui teknik drillnya;
yakni penekanan pada audio-lingual yaitu
latihan mengidentifikasi bunyi sampai pada
PendekatanPenelitian
pemahaman secara otomatis terhadap utterance
Pendekatan kualitatif dan pendekatan
yang disampaikan. Keterampilan ini dapat
kuantitatif digunakan dalam penelitian ini.
terbentuk bunyi dan kosakata diperdengarkan
Pendekatan kualitatif berkaitan deskripsi
berulang-ulang kemudian diikuti latihan
bagaimana video tugas mandiri mmpu
pengucapan yang bertubi-tubi, dengan
meningkatkan keterampilan berbicara
demikian proses ini dapat membentuk
mahasiswa. Sedangkan pendekatan kuantitatif
koordinasi otomatis antara pendengaran dengan
berhubungan dengan perbandingan dari hasil tes
kemantapan pengucapan secara otomatis,
yang diperoleh dari hasil tes awal (pre-test), tes
disamping itu kosakata dan kalimat dapat pula
akhir (post-test).
terekam dengan optimal dalam otak. Disinilah
Teknik Pengumpulan Data
dosen dituntut memiliki daya cipta merancang
Berikut merupakan langkah-langkah
materi pelatihan yanga kreatif, dan dapat
pengumpulan data:
mengantarkan trainee mampu berkomunikasi
dan berinteraksi. Berkenan dengan tujuan ini
maka pendekatan kombinatif sangat tepat
Vol.15 No.1 Agustus 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 3793
ISSN 2615-3505 (Online)
………………………………………………………………………………………………………
(1) Observasi. Melakukan pengamatan langsung X : Mean
dan pencatatan fenomena-fenomena yang ∑N : Nilai total yang diperoleh
tampak pada 19 orang mahasiswa. mahasiswa
(2) Tes. Memberikan tes awal (pre-test) dan tes N : Jumlah Mahasiswa
akhir (post-test) untuk mengukur kemampuan Sedangkan untuk menginterpretasi skor
berbicara bahasa Inggris mahasiswa. yang berkaitan dengan penilaian ketermpilan
Teknik Analisis Data berbicara mahasiswa menggunakan kriteria
Penelitian ini menggunakan analisis penilaian sebagai berikut:
deskriptif kualitatif dimana dari hasil tes awal No Skor Tingkat
dikomparasikan dengan hasil tes akhir. Kemampuan
Sedangkan untuk mengukur hasil tes awal dan tes 1 81-100 Sangat Baik (A)
akhir diperlukan rubrik keterampilan berbicara 2 61-80 Baik (B)
berikut ini: 3 41-60 Cukup (C)
4 21-40 Kurang (D)
5 0-20 Sangat Kurang (E)

HASIL DAN PEMBAHASAAN


Penjelasan tentang hasil penelitian
difokuskan pada data dan analisis dari
permasalahan yang dikaji mencakup data
kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
menunjukkan hasil belajar mahasiswa dalam
bentuk persen dan nilai rata-rata yang diperoleh
dari hasil test awal dan tes akhir. Selanjutnya,
data keterampilan berbicara bahasa Inggris
mahasiswa pada Program studi Diploma Tiga
Perjalanan Wisata Mataram diuraikan secara
kualitatif. Hasil pre-test and post test diuraikan
sebagai berikut:
Presentasi Hasil Pre-test
Pada bagian ini, peneliti
mempresentasikan hasil pre-test terhadap 19
orang mahasiswa. Materi tes awal terkait
Dalam menentukan perolehan nilai tes hasil dengan objek wisata di pulau Lombok. Berikut
belajar masing-masing mahasiswa dan rata-rata table uraian hasil pre-test mahasiswa.
kelas digunakan rumus sebagai berikut: Tabel 1. Pre-test record
a. Nilai tes hasil belajar mahasiswa No Nama Indicator Jumlah
menggunakan rumus: Penilaian skor
Nilai = Nilai yang diperoleh siswa x A F SI
100 1 Ahmad 60 60 60 180
Jumlah skor maksimal Jamiluddin
b. Rata-rata kelas menggunakan rumus: 2 Ayuni 60 65 65 190
X = ∑N x 100 Nurzahira
N 3 Erwin Eka 55 60 60 175
Yono
(Arikunto, 2006)
Keterangan:
http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.1 Agustus 2020
Open Journal Systems
3794 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
4 Farid Febrian 60 65 65 190 Selanjutnya, peneliti melakukan
Maulana analisis data berdasarkan hasil tes awal (pre-
5 Hidayatulloh 60 60 60 180 test) mahasiswa. Berikut uraiannya:
Natik Nuri a. Menentukan skor maksimal ideal (SMI)
6 I Wayan 80 80 80 240 Skor maksimal adalah skor yang
Sukerate mungkin dicapai apabila tiga indicator berbicara
7 Ivan 60 65 65 190 terpenuhi dengan baik SMI = 100
Kurniawan b. Menentukan mean ideal (MI)
8 Jainipurnawan 85 85 85 255 1
Mi  xSMI
9 Lalu Yogi 55 60 60 175 2
Ailda Pratama 1
 x100
10 Mitadi 60 60 60 180 2
11 Muhammad 65 70 75 210 = 50
Ali c. Menentukan standar defiasi ideal (SDI)
12 Pompey 60 60 60 180 SDi = 1/3 x Mi
Romanesko = 1/3 x 50
13 Rohil Laili 60 65 65 190 = 16,
Utami 67
14 Supiandika 80 80 80 240
15 Tzatza Puspa 50 60 60 170 d. Menentukan kriteria kemampuan berbicara
Angelica M. 1) Taraf kemampuan tinggi MI + SDI = 50 +
16 Yayan 55 60 60 175 16,67 = 66,67 ke atas
Pebrianto 2) Taraf kemampuan sedang MI - SDI = 50 -
17 Zulkipli 60 60 60 180 16,67 = 33,33
18 Dedi Gunawan 60 65 65 190 3) Taraf kemampuan rendah MI _ SDI = 50 -
19 Yusfi Mansur 50 60 60 170 16,67 = 33,33 ke bawah.
Jumlah 3660 Jadi, rerata skor 1.94 hasil pre-test
Rata-rata 1.94 kemampuan berbicara bahasa Inggris mahasiswa
Keterangan: Perjalanan Wisata STP Mataram berada pada
A : appropriatnes of using grammar kategori RENDAH. Sedangkan untuk
F : Fluency on speaking mendapatkan gambaran utuh tentang
SI : sequential ideas (the ideas place keterampilan berbicara, peneliti kemudian
chronologically order) mengadakan tes akhir (post test).
Merujuk hasil data hasil pre-test di atas Presentasi Hasil Post test
peneliti kemudian menguraikan nilai konversi Post test dilakukan terhadap 19
penilaian kemampuan berbicara bahasa Inggris mahasiswa. Nilai hasil post test terlihat pada tabel
mahasiswa Program PW seperti pada table berikut.
No Nama Indicator Jumlah skor
berikut ini. Penilaian
Jumlah Skor Rerata Skor Klasifikasi
Nilai A F SI
81-100 5 4,01-5,00 Sangat Baik 1 Ahmad Jamiluddin 55 60 60 175
2 Ayuni Nurzahira 70 70 75 215
61-80 4 3,01-4,00 Baik 3 Erwin Eka Yono 60 65 60 185
41-60 3 2,01-3,00 Cukup 4 Farid Febrian Maulana 65 70 65 200
5 Hidayatulloh Natik N 60 65 65 190
21-40 2 1,01-2,00 Kurang 6 I Wayan Sukerate 90 90 90 270
7 Ivan Kurniawan 70 70 65 205
0-20 1 0-1,00 Sangat Kurang
8 Jainipurnawan 95 95 95 285
9 Lalu Yogi Ailda P 60 65 60 185
10 Mitadi 65 65 60 190
Vol.15 No.1 Agustus 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 3795
ISSN 2615-3505 (Online)
………………………………………………………………………………………………………
11 Muhammad Ali 80 80 75 235 Tabel 2 Hasil Pre-test dan Post-test
12 Pompey Romanesko 65 65 60 190
No Penilaian Jumlah No Penilaian Jumlah
13 Rohil Laili Utami 70 70 65 205 PRE-TEST skor POST-TEST skor
14 Supiandika 80 80 85 245
15 Tzatza Puspa Angel. 60 65 60 185
A F SI A F SI
M.
1 55 60 60 180 1 55 60 60 175
16 Yayan Pebrianto 65 60 60 185
17 Zulkipli 60 60 60 180 2 65 65 65 190 2 70 70 75 215
18 Dedi Gunawan 65 70 65 200
3 55 60 60 175 3 60 65 60 185
19 Yusfi Mansur 65 60 60 185
Jumlah 3910 4 60 65 65 190 4 65 70 65 200
Rata-rata 2.05 5 60 60 60 180 5 60 65 65 190
Keterangan: 6 85 85 90 240 6 90 90 90 270
A : the appropriatnes of using grammar 7 60 65 65 190 7 70 70 65 205
F : Fluency on speaking 8 90 90 90 255 8 95 95 95 285
SI : sequential ideas (the ideas flow
9 55 60 60 175 9 60 65 60 185
chronologically order)
10 60 60 60 180 10 65 65 60 190
Selanjutnya, peneliti melakukan
11 70 75 75 210 11 80 80 75 235
analisis berdasarkan hasil tes akhir (post-test)
12 60 60 60 180 12 65 65 60 190
mahasiswa sebagai berikut:
13 60 65 65 190 13 70 70 65 205
a. Menentukan skor maksimal ideal (SMI)
Skor maksimal adalah skor yang 14 75 80 85 240 14 80 80 85 245

mungkin dicapai apabila tiga indicator berbicara 15 50 60 60 170 15 60 65 60 185

terpenuhi dengan baik SMI = 100 16 55 60 60 175 16 65 60 60 185

b. Menentukan mean ideal (MI) 17 60 60 60 180 17 60 60 60 180


1 18 60 65 65 190 18 65 70 65 200
Mi  xSMI
2 19 50 60 60 170 19 65 60 60 185

1 Jumlah 3660 Jumlah 3910


 x100 Rata-rata 1.94 Rata-rata 2.05
2
= 50 Tabel di atas menggambarkan nilai awal
c. Menentukan standar defiasi ideal (SDI) (pre-test) diperoleh Mahasiswa yaitu rerata 1.94
SDi = 1/3 x Mi atau pada kategori RENDAH. Sedangkan nilai
= 1/3 x 50 post test dengan rata-rata 2,05 pada ketegori
= 16, CUKUP. Hasil dari indicator Accuracy ini dalam
67 test awal nilai rat-rata yang di peroleh Mahasiswa
adalah 62, 3 (Baik), dan indicator Fluency on
d. Menentukan kriteria kemampuan berbicara speaking 66.05 (Baik) sedangkan dari indicator
4) Taraf kemampuan tinggi MI + SDI = 50 + sequential ideas (flow chronologically order) (SI)
16,67 = 66,67 ke atas dengan nilai rata-rata 66,57 (Baik). Jadi, untuk
5) Taraf kemampuan sedang MI - SDI = 50 - masing-masing indicator kemampuan mahasiswa
16,67 = 33,33 berada pada kategori BAIK. Kemudian dari hasil
6) Taraf kemampuan rendah MI _ SDI = 50 - post test didapati uraian untuk masing-masing
16,67 = 33,33 ke bawah. indicator yaitu; Accuracy (68.4) berada pada
Jadi, rerata skor 2.05 dari hasil post-test kategori BAIK, Fluency on speaking 69.7 pada
berbicara mahasiswa berada pada kategori kategori BAIK, sedangkan sequential ideas (flow
CUKUP. chronologically order) (SI) mendapatkan nilai
Selanjutnya, peneliti mempresentasikan rata-rata 67.6 (BAIK). Dari hasil post test untuk
data hasil tes awal dengan data hasil tes akhir, masing-masing indicator berada pada kategori
seperti pada table berikut. BAIK.

http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.1 Agustus 2020


Open Journal Systems
3796 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....
Linguistic Competence (Structures) PENUTUP
Pada bagian ini, peneliti menemukan Kesimpulan
kesalahan tata bahasa Linguistic Competence Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
(Structures) seperti pada table berikut ini: disimpulkan bahwa model pembelajaran Bahasa
Fakta Seharusnya Inggris Pariwisata Recording video conversation
I am study at I study at Mataram mahasiswa program Studi Perjalan Wisata
Mataram Tourism Tourism Institute Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram belum secara
I am colleage at I study at Mataram signifikan berhasil mengubah keterampilan
STP Mataram Tourism Institute berbahasa Inggris. Ada beberapa pengaruh yang
Sendang Gile is Sendang Gile is timbul yaitu a) rasa percaya diri yang kurang, b)
location at…. located at…. pemahaman bahasa Inggris dasar masih sangat
The name was The name was taken…. rendah, c) motivasi belajar bahasa Inggris sangat
take…. (passive) (passive) rendah, partisipasi dan kesadaran mahasiswa
Mayura park was Mayura park was sangat redah untuk mengubah kemampuan
beach… built… berbahasa.
I from D3 Tour and I am from D3 Tour and Saran
convention convention Beberapa rumusan saran untuk perbaikan
He is here He was here yesterday model pembelajaran bahasa Inggris pada
yesterday mahasiswa Program Studi Perjalanan Wisata
He go to Sengigi He went to Sengigi last Sekolah Tinggi Mataram yaitu; (1)Pembelajaran
last night night bahasa Inggris Pariwisata Recording video
how long have you How long have you conversation sangat “Atraktif, Aktif, Interaktif
been stay in been staying in dan Komunikatif“sehingga harus dilaksanakans
Berikut merupakan kutipan transkrip text ecara intesif dan terukur, (2) Dorongan atau
percakapan: motivasi dapat membangkitkan rasa percaya diri
Hello my friend, by the way what is your mahasiswa untuk membangun komunikasi dan
name….Every holiday Igo to Bali. I stay in interaksi dengan wisatawan asing. Realnya
Lombok. Last time I work at Senggigi as a waiter. mahasiswa diminta berbicara di depan kelas
Sometimes I bring guest to Kuta. Then after that menyampaikan pendapat, ide, bertanya, dan
I go Malaysia. I have work in Malaka. How do merespon pertanyaan secara langsung, (2)
you like Lombok? I wanna bring my family to Mahasiswa diberikan penguatan kemampuan
Bali. If you don’t mind I deliver you to Lembar dasar Bahasa Inggris (Basic English Grammar)
because I stay near there. dengan merujuk pada practical basic speaking
Peneliti memberikan catatan penting skill yang relevan.
terkait hasil temuan penelitian terhadap
Mahasiswa Program Studi Perjalanan Wisata DAFTAR PUSTAKA
STP Mataram yaitu: [1] Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu
(1) Penggunaan to be (am, is, are, was, were) Pendekatan Praktik. Jakarta. PT. Rineka
yang disatukan dengan kata kerja dalam Cipta
kala sekarang belum tepat. [2] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
(2) Pemahaman tentang kalimat pasif sangat 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
rendah, pola/rumusan untuk membuat Jakarta: Balai Pustaka.
kalimat pasif belum dipahami dengan baik. [3] Gadu, 2016.Model Pembelajaran bahasa
(3) Penggunaan kala lampau (past tense), Inggris Profesi Interaktif Komunikatif pada
sekarang (present), dan akan datang mahasiswa Akademi Pariwisata Mataram
(future) masih sangat rendah. tahun akademik 2013/2014”. Vol.10 No.2

Vol.15 No.1 Agustus 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems
ISSN 1978-3787 (Cetak) 3797
ISSN 2615-3505 (Online)
………………………………………………………………………………………………………
Februari 2016. ISSN-1978-3787.Media Bina
Ilmiah: Mataram
[4] Pratiwi Yudha Eka Ayu Ida. 2012.
Keterampilan Berbicara Dengan Metode
Debat Plus dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris Pada siswa Kelas XI IPA SMA
Pariwisata Kertawisata Denpasar.Thesis.
Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Denpasar Bali
[5] Sirin Nunn. R. 2005. “Competence and
Teaching English as An International
Language” Volume 7: ASIAN EFL Journal.

http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI Vol.15 No.1 Agustus 2020


Open Journal Systems
3798 ISSN No. 1978-3787 (Cetak)
ISSN 2615-3505 (Online)
……………………………………………………………………………………………………....

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Vol.15 No.1 Agustus 2020 http://ejurnal.binawakya.or.id/index.php/MBI


Open Journal Systems

Anda mungkin juga menyukai