Skrpsi
Skrpsi
SKRIPSI
Oleh:
TIARA NURADILLAH
1900032023
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
YOGYAKARTA
2023
FINANCIAL SERVICES AUTHORITY SUPERVISION STRATEGY IN
IMPROVING SHARIA BANK COMPLIANCE (YOGYAKARTA
FINANCIAL SERVICES AUTHORITY STUDY)
THESIS
By:
Tiara Nuradillah
1900032023
FACULTY OF ISLAM
YOGYAKARTA
2023
i
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan skripsi yang
ditulis oleh:
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
ii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 1900032023
dari plagiasi. Jika kemudian hari terbukti melakukan plagiasi, maka saya siap
Tiara Nuradillah
NIM. 1900032023
iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Nomor: FAI/015/D.3/II/2021
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad
Dahlan
Mengetahui,
Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. Dwi Santosa Pambudi, S.H.I., M.S.I
NIPM. 19750902 200101 111 NIPM. 19860319 201610 111
0878390 0889835
iv
PERSETUJUAN TIM PENGUJI
UJIAN SKRIPSI
Penguji I : (……………..)
Penguji II : (……………..)
v
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Tiara Nuradillah
NIM. 1900032023
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES
Tiara Nuradillah
NIM. 1900032023
Mengetahui,
Pembimbing
vii
MOTTO
– Imam Syafi’I –
– QS Ar-Rahmaan : 13 –
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah dan segala puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya dengan rasa syukur yang mendalam
dengan telah di selesaikan skripsi ini penulis mempersembahkannya kepada:
1. Bapak Dwi Santosa Pambudi, S.H.I., M.S.I., selaku Ketua Program Studi
Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan;
2. Bapak Dr. Ridwan, M.Ag., selaku dosen pembimbing skripsi atas segala
bimbingan, arahan serta saran yang diberikan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik;
3. Seluruh dosen pengajar Perbankan Syariah Fakutas Agama Islam
Universitas Ahmad Dahlan yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
pengalaman yang tak ternilai selama penulis menempuh pendidikan di
Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan;
4. Kedua orang tua saya, Bapak Depi Putrawansyah dan Ibu Enlye Mariza,
Serta ketiga adek saya Diven Dwi Putra A dan Clara Iftina Rafifa, yang
selalu memberikan kasih sayang, do’a, nasehat, serta kesabaranya dan
dukungan yang luar biasa dalam setiap langkat penulis, yang merupakan
anugrah terbesar dalam hidup. Penulis berharap dapat menjadi anak yang
membanggakan;
5. Dan untuk sahabat tercinta saya Fathina Adila Fikriyya, Sholawati Burhan
Baruni, Rindiani Irawan dan Sekar Prembayun yang selalu memberi
dukungan dan motivasi dalam mengerjakan skripsi ini
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu dengan tulus dan ikhlas serta memberikan do’a sehingga dapat
terselesakannya skripsi ini;
7. Diri sendiri yang selalu optimis dan pantang menyerah sesulit apapun proses
penyusunan skripsi ini.
ix
TRANSLITERASI ARAB-LATIN
1. Konsonan Tunggal
x
ف fa’ f ef
ق qaf q qi
ك kaf k ka
ل lam l ‘el
م mim m ‘em
ن nun n ‘en
و waw w w
ه ha’ h ha
ء hamzah ` apostrof
ي ya’ y Ye
4. Vokal Pendek
َ a
Fathah Ditulis
فعل fa’ala
َ I
Kasrah Ditulis
ذكر Zukira
َ u
Dammah Ditulis
يدهب yazhabu
xi
5. Vocal Panjang
6. Vocal Rangkap
xii
8. Diikuti huruf Qamariyah ditulis dengan menggunakan huruf “al”.
Apabila Syamsiyah ditulis dengan menggandakan huruf Syamsiyah yang
mengikutinya.
Penulisannya
xiii
KATA PENGANTAR
xiv
ABSTRAK
Perbankan Syariah merupakan lembaga keuangan Islam atau bisa disebut
sebagai kerangka tata kelola keuangan berdasarkan Syariah Islam dalam
menajalankan semua operasinya. Namun tidak dipungkiri dalam perbankan Syariah
juga terdapat beberapa kasus seperti dalam penelitian ini yaitu Kasus financial
statement fraud yang terdapat pada perbankan syariah dimana berada pada
presentase tertinggi sehingga keberadaan OJK sebagai lembaga pengawas bank
syariah sengat penting untuk meminimalisir kecurangan-kecurangan dari beberapa
pihak dalam akad bank syariah.
Dalam hal ini studi ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Pengawasan
Ototritas Jasa Keuangan Dalam Meningkatkan Kepatuhan Bank Syariah. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif deskritif dengan melakukan wawancara
Bersama informan untuk mendapatkan informasi terkait rumusan masalah,
Hasil dari penelitian ini adalah 1). Strategi pengawasan otorita jasa keuangan
dalam meningkatkan kepatuhan bank syariah di Yogyakarta menggunakan metode
pengawasan berdasarkan resiko terbesar pada bank dan memberi kewajiban kepada
bank Syariah untuk melakukan laopran wajib minimalm1 bulan 1 kali 2).
Kesesuaian strategi pengawasan otoritas jasa keuangan dalam meningkatkan
kepatuhan bank syariah berdasarkan pojk yang telah di atur oleh Otoritas Jasa
Keuangan sudah sesuai dengan mengatur pola pola dari ketentuan supaya tidak
terjadinya farud. Sehingga dalam hal ini bisa di simpulkan bahwa: 1) Strategi
pengawasan otoritas jasa keuangan dalam meningkatkan kepatuhan bank syariah di
Yogyakarta menggunakan metode pengawasan berdasarkan resiko terbesar pada
bank, untuk resiko BPRS resikonya adalah menghimpun dan menyalurkan dana,
yang di namakan resiko kredit; 2) Berdasarkan POJK yang telah di atur oleh
Otoritas Jasa Keuangan sudah sesuai dengan mengatur pola pola dari ketentuan
supaya tidak terjadinya fraud.
xv
ABSTRACT
Sharia banking is an Islamic financial institution or can be called a financial
governance framework based on Islamic Sharia in carrying out all its operations.
However, it cannot be denied that in Sharia banking there are also several cases
such as in this research, namely cases of financial statement fraud in Islamic
banking which are in the highest percentage so that the existence of the OJK as a
supervisory institution for Islamic banks is very important to minimize fraud from
several parties in bank contracts. sharia.
In this case, this study aims to determine the Supervision Strategy of the
Financial Services Authority in Improving Sharia Bank Compliance. This research
uses a descriptive qualitative method by conducting interviews with informants to
obtain information related to the problem formulation,
The results of this research are 1). The financial services authority's
supervisory strategy in increasing compliance with sharia banks in Yogyakarta
uses a supervisory method based on the greatest risk to the bank and places
obligations on sharia banks to carry out mandatory reports at least 1 month 1 x 2).
The suitability of the financial services authority's supervisory strategy in
improving sharia bank compliance based on the POJK that has been regulated by
the Financial Services Authority is in accordance with regulating the pattern of
provisions so that farud does not occur. So in this case it can be concluded that: 1)
The supervisory strategy of the financial services authority in increasing the
compliance of sharia banks in Yogyakarta uses a supervisory method based on the
biggest risk to the bank, for BPRS risk the risk is collecting and distributing funds,
which is called credit risk; 2) Based on POJK which has been regulated by the
Financial Services Authority, it is in accordance with regulating the pattern of
provisions so that fraud does not occur.
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
NOTA DINAS ........................................................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR....................................................................... iv
PERSETUJUAN TIM PENGUJI .........................................................................v
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT .................................................................. vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES ...................................................... vii
MOTTO .............................................................................................................. viii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN .................................................x
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xiv
ABSTRAK ............................................................................................................xv
ABSTRACT ........................................................................................................ xvi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xvii
DAFTAR TABEL ................................................................................................xx
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xxii
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................7
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................7
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................7
E. Sistematika Penulisan ..................................................................................8
BAB II : KAJIAN PUSTAKA.............................................................................11
A. Landasan Teori ...........................................................................................11
1. Strategi ................................................................................................11
2. Pengawasan .........................................................................................16
3. Otoritas Jasa Keuangan .......................................................................18
4. Kepatuhan Bank Syariah .....................................................................23
5. Dewan Pengawasan Syariah ...............................................................26
xvii
B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................29
C. Kerangka Teori...........................................................................................34
BAB III : METODE PENELITIAN ...................................................................36
A. Jenis Penelitian ...........................................................................................36
B. Lokasi Penelitihan ......................................................................................37
C. Sumber Data ...............................................................................................37
D. Instrumen Penelitian...................................................................................38
E. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................38
F. Teknik Analisis Data ..................................................................................39
BAB IV : HASIL PENELIAN DAN PEMBAHASAN......................................40
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .........................................................40
1. Sejarah Otoritas Jasa keuangan ...........................................................40
2. Visi dan Misi Otoritas Jasa Keuangan ................................................43
3. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Otoritas Jasa Keuangan .....................44
4. Struktur Organisasi ..............................................................................45
B. Hasil Penelitian ..........................................................................................47
1. Strategi pengawasan otorita jasa keuangan dalam meningkatkan
kepatuhan bank syariah di Yogyakart .................................................48
2. Kesesuaian strategi pengawasan otoritas jasa keuangan dalam
meningkatkan kepatuhan bank syariah berdasarkan pojk yang
telah di atur oleh Otoritas Jasa Keuangan ...........................................50
C. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................53
1. Strategi pengawasan otorita jasa keuangan dalam meningkatkan
kepatuhan bank syariah di Yogyakarta ...............................................53
2. Kesesuaian strategi pengawasan otoritas jasa keuangan dalam
meningkatkan kepatuhan bank syariah berdasarkan pojk yang
telah di atur oleh Otoritas Jasa Keuangan ...........................................56
BAB V : PENUTUP .............................................................................................60
A. Kesimpulan ................................................................................................60
B. Saran ...........................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................62
xviii
LAMPIRAN ..........................................................................................................66
xix
DAFTAR TABEL
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Kantor Otoritas Jasa keuangan Daerah Istimewah Yogyakarta .................... 43
Gambar 4.3 Foto peneliti dengan para informan saat wawacara sedang berlangsung ...... 50
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
pasar yang lebih luas untuk produk dan layanan keuangan islam. Islam Financial
signifikan, diikuti dengan perkembangan asuransi syariah (takaful) dan pasar modal
semakin banyaknya produk dan layanan syariah serta infrastuktur yang mendukung
indeks keuangan syariah terbesar di dunia (Sholikah & Zuraya, 2018). Dari zaman
handal merupakan suatu hal yang sangat penting yang wajib dimiliki setiap badan
membutuhkan sistem keuangan yang handal dan stabil agar dapat memajukan
cukup signifikan, hal inilah yang mendasari lahirnya undang-undang No.21 tahun
2008. Hingga April 2021, sektor perbankan syariah di Yogyakarta terdiri dari 9
Bank Umum Syariah (BUS) dengan total aset sebesar 399,886 miliar rupiah dan
1
2
sebanyak 37 kantor, 20 Unit Usaha Syariah (UUS) dengan total aset sebesar
194,091 miliar rupiah, serta 16 Bank Pembiayaan Mikro Syariah (BPRS) dengan
Kerangka peraturan untuk lembaga islam dapat disebut sebagai kerangka tata
kelola Syariah yang mengatur dan mengawasi lembaga keuangan islam untuk
tiga bentuk: Sepenuhnya Islami, Sistem Ganda dan Inklusi Netral atau parsial.
dan lembaga keuangan yang didasarkan pada prinsip syariah dan mereka melarang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lembaga yang berdiri sejak tahun 2012 tepatnya
dan pengawasan pada kegiatan jasa keuangan Indonesia. Otoritas jasa keuangan
dengan tujuan agar semua sektor jasa keuangan terselangara secara adil, teratur,
l l l l l l l l l l l l l
Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bappepam LK) dan saat ini
l l l l l
Dengan adanya OJK, maka secara otomatis mengambil alih fungsi regulator
l l l l l l
dan pengawasan pada perbankan yang sebelumnya di jalankan oleh Bank Central
l l l l l l l
yaitu Bank Indonesia (BI). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi lembaga
l l l l l l
dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar l l l l l l l l
serta ketentuan yang dibuat DSN-MUI berlaku secara nasional. Untuk upaya
l l l l l L l l l L l l
for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) dan berbagai fatwa OIC Fiqh Academy l l l
4
Development Bank (IDB), dan Islamic Financial Services Board (IFSB) (Furqani
l l l l l l
2017).
perbankan lainya. Aturan baru yang dikeluarkan OJK dimana salah satu tugas dan
l l l l l l l
syariah.
Nota kesepahaman telah dibuat antara OJK dan Dewan Syariah Nasional
l l l l l
Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) pada tahun 2014 untuk mendukung sektor
l L l L l l l l l l l
mempertahankan hukum islam dan pemeritahan hukum islam. Menurut Ali (2013)
l l l l l l l l l l l
ini merupakan ketaatan dan kesesuaian system keuangan syariah dengan prinsip
l l l l l l l l l l
syariah, yang dasarnya di gali dari sumber utama yaitu al qur’an dan hadis serta l l l l l l
ijtihad Industri keuangan merupakan sektor bisnis yang memiliki tingkat risiko
l l l l l l l
paling tinggi dibanding dengan l industri lainya (Ahmed, 2008). Dalam hal ini,
l l
sharia dalam harmoni dengan kegiatan bisnis (Maslihatin & Riduwan, 2020). l l l
5
perizinan satu pintu. Ditinjau dari hukum Islam sistem pengawasan OJK pada
l l l l l l l l
perbankan syariah hanya dalam bentuk memberikan aturan dan ketentuan terkait
l l l l l l l l l l
pengelolaan dan perizinan perbankan dalam hal ini melakukan pengawasan secara
l l l l l l l l
langsung dengan berkerja sama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) untuk
l l l l l l l l
pada tahun 2020, menyatakan kerugian yang diakibatkan oleh kecurangan secara
l l l l l l l l
global pada perbankan syariah menduduki peringkat tertinggi dari tiga kasus l l l l l l l
Dimana kasus fraud ini terjadi pada Bank Mandiri di katagorikan cukup tinggi
l l l l l
observasi awal yang dilakukan penulis di seminar yang diisi Kepala Kantor OJK
l l l l l l
pengawasan secara umum atau secara langsung (on-site supervision) pada Bank
l l l l l l l l l l
Syariah hanya pada awal tahun 2014 sedangkan selama terjadi covid-19 OJK tidak l l l l
langsung turun. l l l
syariah yang berada pada prosentase tertinggi sehingga keberadaan OJK sebagai
l l l l l l l l
beberapa pihak dalam akad bank syariah menjadi sengat penting. Penting untuk
l l l l l l l l
kepatuhan bank syariah. Oleh karena itu penelitihan ini diberi judul, “Strategi
l l l l l l l l l l
B. Rumusan Masalah
meningkatkan kepatuhan bank syariah berdasarkan pojk yang telah di atur oleh
l l l l l l l
C. Batasan Masalah
Bank Syariah.
D. Tujuan Penelitian
untuk:
l l
E. Manfaat Penelitian
Selain tujuan penelitihan, ada manfaat yang dapat diambil dari penelitihan ini.
l l l l l l l
1. Manfaat Teoritis l
a. Bagi penulis l l
Perbankan Syariah serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti
l l l l l l
b. Bagi Akademik l
c. Bagi Pembaca l
2. Manfaat Praktis
Penelitihan ini dapat memberikan manfaat bagi OJK, bahwa banyak strategi
l l l l l
F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini dapat dijelaskan secara garis besar dengan total 5 bab yang
l l l l l l
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab pendahuluan yang menjadi pengantar menjelaskan mengapa
l l l l l l l l l l
penelitihan ini menarik untuk diteliti, apa yang diteliti, dan untuk apa penelitian
l l l l l l l l l l l
dilakukan, pada bab ini diuraikan tentangan latar belakang masalah, perumusan
l l l l l l l
Bab ini merupakan landasan teori, kajian pustaka, terdiri dari penelitihan terdahulu
l l l l l l l l l l
Bab ini menjelaskan tentang metode penelitihan, yang terdiri dari waktu dan lokasi
l l l l l l l l l
Bab ini menjelaskan dari hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari
l l l l l l
gambaran umum lokasi penelitian, hasil analisis data penelitian, hasil analisis data
l l l l l l
dan pembahasan.
l
10
Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang di peroleh, serta saran-
l l l l l l l l l
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Strategi
Kata strategi bersal dari kata strategos dalam bahasa yunani merupakan l l l l l l
gabungan dari stratos atau tentatra dan ego atau pemimpin. Suatu strategi
l l l l l l l l l
mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada
l l l l l l l l l
dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Strategi ialah suatu l l l l l l l l l l l
margin yang lebih besar, kesempatan yang lebih besar untuk memperpanjang l l l l l l l l l l
dan memelihara posisi yang kuat terhadap pesaing. Dari definisi tersebut
l l l l l l l l l
perusahaan ingin lakukan untuk mencapai suatu tujuan yang telah di tetapkan
l l l l l l l l l l l l
ssebelumnya. l l l
11
12
fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau
l l l l l l l l l l
tidak.
memengaruhi organisasi. l l l
dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang
l l l l
dilakukan. l
alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing dengan melihat faktor
l l l l l l l l l l l l
menjadikan keuntungan baik untuk perusahaan maupun pihak lain yang berada
l l l l l l l l l l l
strategi: l
tujuan, lebih terikat waktu, dapat diukur dan dapat dijumlahkan atau di
l l l l l l l l l
b. Lingkungan l
c. Kemampuan internal l l l
pada kekuatan internal dengan apa yang akan mereka buat (Andespa,
l l l l l l l l
2019).
d. Kompetisi l
dilakukan untuk mencapai suatu target, oleh karena itu hal ini tidak
l l l l l l l l l l
e. Pembuatan strategi
l l l
yang akan dibuat dari kegiatan berpusat pada siapa yang membuat l l l l l l
f. Komunikasi l
itu pesan, gagasan atau gagasan dari suatu pihak kepada pihak lain yang
l l l l l l
2019).
Strategi yang tepat akan mencapai tujuan yang diinginkan oleh organisasi.
l l l l l l
antara lain:
15
depan. l
bidang.
pengambilan keputusan.
l l l l
tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan shingga dapat dijadikan pedoman dan
l l l l l l
16
tujuan dan sasaran serta prioritas pembangunan di suatu bidang. Sesuai dengan
l l l l l l l l l l
2. Pengawasan
2008).
dilakukan secara rutin tidak boleh terputus, dan dilakukan secara melekat serta
l l l l l l l l l l l l
dengan rencana yang telah menjamin bahwa berbagai kegiatan tersebut untuk
l l l l l l l l l l l
proses, output serta sarana dan prasarana dalam kegiatan operasional suatu
l l l l l l l l
perusahaan.
l l
Tujuan agar yang dihasilkan sesuai dengan rencana menurut kasmir salah
l l l l l l l l l
dengan cara membuat seseorang menjadi bekerja dengan baik, karena merasa
l l l l l l l l l l l
adanya pengelolaan dan pengawasan maka biaya yang tidak perlu keluar dapat
l l l l l l l
dilakukan sendiri secara langsung oleh atasan terhadap bawahan pada saat
l l l l l l
pemantauan terutama terhadap kesalahan kinerja yang luar biasa dari hasil
l l l l l l l l
cara kombinasi langsung dan tidak langsung (Malayu S.P. Hasibuan, n.d.). l l l l
18
Selain itu, pengawasan syariah secara umum mempunyai fungsi dasar bank
l l l l l l l l l
syariah yang bisa dikatakan sama dengan bank konvensional. Prinsip umum l l l l
tersebut tercermin dari kepatuhan terhadap peraturan dan ketaatan pada prinsip
l l l l l l l l l l l
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga independen yang bebas dari l l l l l l l
campur tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang untuk
l l l l l l l l l
jasa keuangan, mulai dari sektor perbankan, pasar modal, dan keuangan. sektor
l l l l l l l l
Otoritas Jasa Keuangan yang diresmikan pada 16 Juli 2012. Ada lima tahapan l l l l
yang telah dilalui OJK sebelum akhirnya OJK menjalankan seluruh rangkaian
l l l l l l l l l
Keuangan NonBank.l l
dari BI.
(LKM).
Merujuk pada Pasal 1 angka 1 jo Pasal 2 ayat (1) UU No. 21 Tahun 2011
l l l L L l
lembaga keuangan yang bebas dari campur tangan pihak manapun kecuali hal-
l l l l l l l l
kepentingan konsumen dan masyarakat. Fungsi dan Tugas OJK (Otoritas Jasa
l l l l l l
sektor jasa keuangan seperti sektor perbankan, pasar modal, dan non-bank.
l l l l l l l
Tugas OJK: OJK bertugas mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan
l l l l l l l l l
oleh OJK sebagai Tim Pengembangan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Digital
l l l l L l l
Selanjutnya, OJK membentuk dua unit kerja baru terkait Fintech, yaitu Grup
l l l l l l l l l l l l l
OJK, 2017)
dan dinamika di bidang inovasi digital. Forum ini akan memfasilitasi dan l l
antara lain:
terkait dan pihak terkait lainnya dengan para pelaku start-up Fintech
l l l l l l l
Kepatuhan syariah merupakan isu sensitif yang dihadapi bank syariah. Hal
l l l l l l
ini berkaitan dengan apakah kegiatan bank syariah sudah sesuai dengan prinsip
l l l l l l l
syariah atau belum. Bagi bank syariah yang belum memenuhi syariah l l l l l l l l
compliance maka bank tersebut tidak dapat diperlakukan sebagai bank syariah l l l l l l l
(Ullah, 2014). Dari sisi nasabah Muslim, kepatuhan syariah sangat penting,
L l l l l
perwujudan prinsip dan aturan syariah yang harus dipatuhi dalam perbankan
l l l l l l l
untuk memastikan penerapan prinsip syariah (DPS) dengan baik. Fungsi dan
l l l l l l l
peran DPS dalam bank syariah ini tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan
l l l
23
harapan pelanggan, pasar, dan masyarakat secara keseluruhan. Bank yang lalai l l l l l l
risiko hukum, kerugian material, dan rusaknya reputasi bank sebagai akibat
l l l l l l l l l
(Novita, 2019)
syariah adalah semua ketentuan yang didasarkan pada sumber hukum. Itu harus l l l l l l l l l l l
Tahun 1992 menjadi UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, inilah titik
l l L L l l l
perbankan syariah. Namun, hal tersebut tidak lepas dari pengelolaan kepatuhan
l l l l l l l l l l
bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang
l l l l l l l l l l
undangan yang berlaku. ketentuan bahwa dengan beralihnya fungsi, tugas, dan
l l l l l l l l l l
fungsi kepatuhan bank umum harus diatur kembali. Peraturan OJK No.
l l l l l l l l l l
berikut: l l
25
Jika industri keuangan syariah menyimpang dari fatwa DSN, maka DSN
l l l l
dapat memberikan sanksi berupa teguran. Ketika DSN menerima laporan dari
l l l l l l l l l
peraturan yang ada, dimana surat peringatan akan dikeluarkan. Jika industri
l l l l l l l
instansi terkait lainnya. Sanksi pidana juga dapat dikenakan kepada mereka
l l l l l l
Umum Syariah, bank wajib memiliki satu orang direktur kepatuhan. Peraturan
L l l l l l l l l l
perbankan syariah menggunakan model bisnis yang sedikit lebih rumit. Dalam
l l l l l l l
hal ini, Dewan Pengawasan Syariah atau (DPS) tidak hanya membutuhkan
l l l l l l
kemampuan anggota dewan syariahh dan staf serta pekerja lainnya, tetapi juga
l l l l l l l l
2018).
pengawasanya.
l
ada produk baru dari bank syariah akan diperikasa dan dinasihati oleh
l l l l
keuangan syariah.
l l
syariah, dengan tanggung jawab yang diatur oleh ketentuan hukum yang ketat.
l l l l l l l l l l
Namun, jika dilihat konteks hukum, peraturan, dan praktik keuangan syariah,
l l l l l l l l
DPS ini ditempatkan secara strategis. Dan posisi DPS ini menentukan l l l l l l
28
profesional yang tinggi, serta pengetahuan, keahlian, dan wawasan yang luas
l l l l l l l
lembaga keuangan syariah agar sesuai dnegan ketentuan dan prinsip syariah
l l l l l l l l l
yang telah difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional. Fungsi utama Dewan
l l l l l l
Pengawas Syariah adalah sebagai penasehat dan pemberi saran kepada direksi,
l l l l l l l l
pimpinan unit usaha syariah dan pimpinan kantor cabang syariah mengenai l l l l
hal-hal yang terkait dengan aspek syariah dan sebagai mediator antara lembaga l l l l l l
usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari lembaga keuangan syariah
l l l l l l l l
yang memerlukan kajian dan fatwa dari Dewan Syariah Nasional. Posisi l l l l
Teknis (JUKNIS). Hal ini dianggap penting agar para anggota dewan pengawas
l L l l l
lebih efektif dan efisien, sehingga jalannya perusahaan dapat secara murni
l l l l l l l l l l
sesuai dengan prinsip syariah. DPS memiliki peran penting dan strategis dalam
l l l l l l l
bank syariah sesuai dengan prinsip syariah. Karena pentingnya peran DPS ini, l l l l l l
tahun 2008 tentang perbankan syariah. Dengan demikian, secara yuridis, DPS
l l l l l l l
B. Penelitian Terdahulu
Erwanda,
L Pada Perbankan l atas pembiayaan yang l
diamanatkan Undang- L
Syari'ah untuk l l
melaksanakan l
pengawasan terhadap
l l
menjalankan kegiatan
l l
operasionalnya, termasuk
l l l
merupakan produk l l l
perbankan syariah
l
Jasa Keuangan
l l menunjukan bahwa l l l
(Masyithoh, Pengawasan
l Jambi pada Bank Jambi
2018) Perbankan Syariah
l Syariah dilakukan di l
meminta berkas-berkas
l l l
diperiksa. Pemeriksaan l l l
meliputi penghimpunan
l l l l
pemeriksaan laporan
l l
31
sistem pengawasan, l l
dalam pemantauan l l
dilakukan pengawasan l l
khusus. l l
3. Miftakhul l Jurnal
l Peran Otoritas Jasa
l Hasil penelitian ini OJK l l
Huda (2021)
l Keuangan dalam
l l merupakan lembaga yang
l l l
Pengawasan
l dibentuk dengan tujuan l l l l l
(Huda, 2021)
l Kesehatan
l l supaya seluruh kegiatan
l l l l l
Perbankan di
l jasa keuangan bisa l l
mampu mewujudkan l l l l
tumbuh secara
l l l
berkesinambungan dan
l l l
meberikan perlindungan
l l l l
32
masyarakat. Pengawasan l
pengawasan tidak
l
surveillance) dan
l l l
site inspection). l l
Tingkatan pengawasan l
pengawasan normal,
l
pengawasan khusus.
l l l
Muhammad
l Otoritas Jasa menunjukkan bahwa
l l l
(Muhammad,
l Pengembangan
l l dan proses pengawasan l l
Pengawasan Bank
l BPR. Penjelasan l l
Perkreditan Rakyat
l l mengenai proses
l l l
bermasalah.
l
Musyfikah
l Keuangan dan
l l menunjukkan bahwa
l l l
Terhadap
l perbankan syariah
l
33
Perbankan Syariah
l dilakukan oleh 2 (dua) l l l
eksternal. Dalam
l l
menjalankan tugasnya, l l
berwenang menilail l l
operasional perbankan l l
Subaidah
l Dalam Melakukan l l pasal 69 ayat (1) huruf (a) l l
Ratna Juita
l Fungsi Pengawasan
l l menjelaskan bahwa tugas l l l
Perbankan Syariah
l dalam mengatur dan l l
Subaidah
l tugas pengaturan dan
l l l
Ratna Juita,
l pengawasan yang l
microprudential. BI tetap l l l
memiliki tugas l l
pengaturan perbankan
l l l
terkait macroprudential.
l l l
Keuangan
l l Model Pengawasan l l
(Kusuma,
l l Kemudahan
l l Otoritas Jasa Keuangan l l
Keuangan Mikro
l l Keuangan Mikro Syariah
l l
melakukan in class l l
sanksi administrasi,
mencabut ijin usaha, l l l
inspeksi. l
C. Kerangka Teori
dibuatlah kerangka teori dari penelitihan. Kerangka teori ini dibuat agar
l l l l l l l l
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
fenomena sosial terjadi. Laporan tertulis akhir penelitian ini terdiri dari
l l l l l l l l
Pengumpulan data dalam penelitian ini sebagian besar dalam bentuk studi
l l l l l l l l l l
kasus. Studi kasus adalah fokus pada satu kesatuan untuk menghasilkan
l l l l l l l l l l
36
37
B. Lokasi Penelitihan
Keuangan Yogyakarta. Jl. Jend. Sudirman No.20, Gowongan, Kec. Jetis, Kota
l l l l l l
C. Sumber Data
berikut:
l l
a. Data Primer, yaitu data yang didapatkan atau diperoleh secara langsung dari l l l l l l l
b. Data Sekunder, Data sekunder pada penelitihan ini di ambil secara tidak l l l l l l l l l
D. Instrumen Penelitian
berperan sebagai instrumen data sekaligus. Instrumen lain dan daftar observasi
l l l l l l l l l l
beberapa revisi untuk membuat instrumen diterima dan valid. Oleh karena itu,
l l l l l l l l l l l l l
Dalam skripsi ini penulis melakukan pengumpulan data ada empat teknik l l l l l l l l l
a. Observasi l
penempatan bidang kerja setiap minggu nya berbeda di semua bidang yang ada
l l l l l l l l l
b. Wawancara
Daӏam haӏ ini peneӏiti akan meӏakukan wawancara secara ӏangsung sesuai l l l l l l l l
dengan kebutuhan data yaitu dengan bagian pengawasan bank syariah yang ada
l l l l l l l
c. Dokumentasi l l
ӏainnya.
berhubungan dengan masalah yang dibahas untuk dapat disajikan dalam bentuk
l l l l l l l l
hasil penelitian. l l
penulis melsakukan data yang didapat. Dalam penelitian ini, data dianalisis
l l l l l l
analisis sebagai terdiri dari tiga arus aktivitas yang bersamaan: Reduksi Data,
l l l l l l
tertulis atau transkripsi. Reduksi data sering pilihan paksa tentang aspek
l l l l l l l l
tampilan membantu Penelitih memahami apa yang sedang terjadi dan apa l l l l l l l
bukti-bukti yang konsisten dan vaӏid pada saat peneӏiti kembaӏi keӏapangan
l l l l l l l
kesimpulan, yang mudah dipahami oleh peneliti lain. Dari data yang teӏah
l l l l l l l
keuangan
l l yang terpercaya,
l l melindungi l l kepentingan l l konsumen l l dan
kantor regional III Jawa Tengah dan DIY. Secara umum, Otoritas Jasa
l l l l l
Kantor Otoritas Jasa Keuangan DIY Berdiri pada tahun 2015 yang pada l l l l
Namun pada 2020 lokasi Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY berpindah
l l l l
di Jl. Jend. Sudirman No.20, Gowongan, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta, Daerah
l l l l l
Hamengkubuwana X. l l l
42
43
Gambar 4:1
Kantor Otoritas Jasa keuangan Daerah Istimewah Yogyakarta
a. Visi OJK
Visi Visi OJK adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan l l l l l l
b. Misi OJK
jasa keuangan l l
keuangan. OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan
l l l l l l l l
penetapan pembubaran
l l l l
4. Struktur Organisasi
anggota
Strategis II l
c. Kepalal Eksekutif
L l l Pengawas l Perbankan
l memimpinl bidang
Risiko
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan
Sumber:https://www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/Pages/Struktur-
l l l l l l
Organisasi.aspx
B. Hasil Penelitian
keuangan maupun yang berkaitan dengan prinsip syariah agar mencakup juga
l l l l l l l l l
Dewan Syariah Nasional yang merupakan bagian dari Majelis Ulama Indonesia
l l l l L l
syariah. DSN mengeluarkan fatwa tentang jenis kegiatan keuangan syariah dan l l l l l l l l
sebagai berikut :
l l l
saat ini diawasi oleh lembaga keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) l l l l l l
wawancara penelti dengan Ibu Kurnia Febra Mikaza Selaku Kepala bagian l l l l l l l l l
undang minimal 1 Tahun sekali, dengan melakukan audit, selain itu juga
l l l l l l l l l l
Yang di maksud pengawasan secara on side dan off side adalah dari l l l l l
sampaikan untu melaporkan beberapa hal kepada OJK ada yang rutin, ada
l l l l l l l
melakukan laporan ke OJK, ada pun sifat laporan tersebut ada yang rutin
l l l l l l l l
sampaikan kepada OJK tahunan nanti akan kami Analisa, kemudian ada l l l l
yag semesteran, ada yang bulanan seperti laporan keuangan ada juga
l l l l l l l l l
yang tri wulanan yang di lakukan tiga bulan sekali, yang dinamakan l l l l
terbesar pada bank, untuk resiko BPRS resikonya adalah menghimpun dan
l l l l l l l l
menyalurkan dana, yang di namakan resiko kredit. Selain itu Otoritas Jasa
l l l l l l
berikut : l l
50
Gambar 4:3
Foto peneliti dengan para informan saat wawacara sedang
berlangsung
Governance. l l
namanya Fraud kan bisa terjadi karena kelalaian manusia juga, sehingga l l l l l l l
sendiri” l
Dari wawacara di atas dapat di lihat bahwa pihak OJK mengatur pola l l
pola dari ketentuan supaya tidak terjadinya fraud, namun untuk fraud ini l l l l l l l l l l
bisa terjadi di akibatkan oleh kelalaian dari pihak bank itu sendiri. Bagian
l l l l l
yang terpenting dari sistem pengawasan bank yang efektif adalah evaluasi
l l l l l l l l
manajemen bank di level tinggi dan menengah untuk lebih memahami hal-
l l l l l l l l l l
memberikan sanksi berupa teguran tertulis dan denda dan yang paling
l l l l l l l l l
dengan Ibu Kurnia Febra Mikaza , tentang sanksi yang di berikan jika ada
l l l l l l
bulanan, laporan bulanan itu terdiri dari berbagai crom, dam crom itu
l l l l l l
terdiri dari berbagai kolom dan biasanya kalau mereka salah lapor disitu
l l l l l l
saknsinya itu adalah teguran tertulis dan denda, jika sudah masuk tahap l l l l l l l l
kepatuhan bank syariah berdasarkan POJK yang telah di atur oleh Otoritas
l l l l l l
pola dari ketentuan supaya tidak terjadinya fraud. Bagian yang terpenting l l l l l l l l
kebijakan, praktek dan prosedur yang dijalankan oleh bank, ini hanya
l l l l l
terhadap praktek bank. Selain itu pihak OJK Yogyakarta juga meberikan
l l l l l l l
sanksi berupa teguran tertulis dan denda dan yang paling berat adalah
l l l l l l l l
Gambar 4:4
Foto peneliti dengan para informan
saat ini diawasi oleh lembaga keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) l l l l l l
terbesar pada bank, untuk resiko BPRS resikonya adalah menghimpun dan
l l l l l l l l
menyalurkan dana, yang di namakan resiko kredit. Selain itu Otoritas Jasa
l l l l l l
bank.
pula tujuan dari pembinaan dan pengawasan bank oleh Bank Indonesia
l l l l l l l
tersebut, yakni:
l l l
55
1) Kedua fungsi itu harus dilakukan oleh bank Indonesia selaku bank
l l l l l l l l l l
tindakan-tindakan perbaikan. l
prinsip kehatihatian l
pengawasan bank oleh Bank Indonesia, yang dapat di baca pada penjelasan
l l l l l
perbankan yang sehat dan efisien. sehingga kesehatannya tetap terjaga dan
l l l l l l l l l
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan jurnal yang di tulis oleh l l l l l l l
atas dapat ditarik kesimpulan bahwa peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) l l l l l
tidak langsung (off site supervision) dan pengawasan langsung (on site l l l l l l l
dengan mengatur pola pola dari ketentuan supaya tidak terjadinya fraud,,.
l l l l l l l l l
Bagian yang terpenting dari sistem pengawasan bank yang efektif adalah l l l l l l
Yogyakarta juga meberikan sanksi berupa teguran tertulis dan denda dan l l l l l l l l l l
yang berlaku. Secara umum dapat diketahui bahwa DPS hanya berwenang
l l l l l l l l l
diinginkan masyarakat.
yang sehat. l
kelangsungan
l l usahanya. l Umumnya, L l frekuensi l l l pengawasan
l dan
pemantauan
l l kondisi Bank dilakukan l secara l normal sedangkan l
PENUTUP
A. Kesimpulan
secara rutin.
l l
atur oleh Otoritas Jasa Keuangan sudah sesuai dengan mengatur pola pola
l l l l l l l l l l
dari ketentuan supaya tidak terjadinya fraud. Bagian yang terpenting dari
l l l l l l l l
praktek dan prosedur yang dijalankan oleh bank, ini hanya dapat dilakukan
l l l l l
Selain itu pihak OJK Yogyakarta juga meberikan sanksi berupa teguran
l l l l l l l l l
tertulis dan denda dan yang paling berat adalah penurunan Kesehatan bank
l l l l l l l l l
60
61
Syariah tersebut. l l l
B. Saran
penelitian agar lebih memahami apa yang akan dibahas melalui referensi
l l l l l l l l l
Ahmad Ibrahim Abu Sinn. (2008). Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis l l l l l
Journal. l
Barus, U. M., & Erwanda, Y. D. (2019). Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dan
l L L l l l
Publikasi, 16. l
Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2007). Choosing Among Five Approaches Choosing
l l l l
Dhian Indah Astanti dan Subaidah Ratna Juita. (2018). Kewenangan otoritas jasa l l l l
62
63
https://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/salimiya/article/view/385/344
l l l l l
Kasim, S. R., & Bukido, R. (2018). Urgensi Hukum Kepatuhan Syariah Dalam
l L l l l l l
Perbankan
l Syariah Di Indonesia. l Potret l Pemikiran,
l 22(2).
https://doi.org/10.30984/pp.v22i2.781
149–200.
Maslihatin, A., & Riduwan, R. (2020). Analisis Kepatuhan Syariah pada Bank l l l
https://doi.org/10.32483/maps.v4i1.47
Renaisan. l
Noranisa, N., & Ilyas, M. (2022). Otoritas Jasa Keuangan Dan Pengawasan l l l
65. https://doi.org/10.37726/ee.v3i1.32 l l
23. https://doi.org/10.20859/jar.v3i1.75
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2019a). Tujuan dan Fungsi Otoritas Jasa
l l l l l
Keuangan (OJK).
l l
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2019b). Visi dan Misi Otoritas Jasa Keuangan
l l l l
(OJK).
Jurnal
l Penegakan l l Hukum l l Dan Keadilan,
l 1(1), 41–51.
https://doi.org/10.18196/jphk.1103
65
Prabowo, B. A., & Jamal, J. Bin. (2017). Peranan Dewan Pengawas Syariah l l l
Jurnal
l Hukum l l IUS L QUIA L IUSTUM, L L 24(1), 113–129.
https://doi.org/10.20885/iustum.vol24.iss1.art6 l l
https://doi.org/10.5296/jmr.v7i2.6989
Sutedi, A. (2014). Perbankan Syariah, Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum. PT.
l l l l l l l l l
Ghalia Indonesia. l
https://doi.org/10.1108/IMEFM-06-2012-0051 L
Pustaka. l
LAMPIRAN
66
67
Pegawai OJK
l 1. Strategi Otoritas
l 1. Bagaimana Strategi l
keuangan dalam
l l
meningkatkan
l
kepatuhan bank
l l
Syariah ?
2. Bagaimana OJK
meningkatkan
l
kepatuhan melalui
l l l l
2. Peningkatan
l 1. Apakah Ada
Layanan mekanismel l
pelaporan atau
l l
saluran komunikasi
l l
bagi masyarakat
untuk melaporkan
l l l
Syariah ?
2. Bagaimana ojk
mengukur l l l
keberhasilan strategi
l l l
70
dalam
meningkatkan l
kepaturan bank
l l
syari’ah ?
3. Rencana Kedepan
l l l 1. Apa rencana l
meningkatkan l
efektivitas strategi
l l l
pengawasan
l
terhadap bank
l
Syariah ?
4. Kepatuhan Bank
l l 1. Apa kriteria yang di l
menilai kepatuhan l l l
Syariah di saat
melanggar peraturan l l l
yang di tetapakan ? l
71
5. Meningkatkan
l 1. Apakah ada strategi l
pemahaman bank
l atau program l
untuk meningkatkan
l l l
pemahaman dan l
kesadaran bankl
syariah tentang l
POJK ?
2. Bagaiaman OJK
merespon tentang l l l
trend industry l l
perbank an Syariah
l
untuk memastikan
l l l
strategi pengawasan l l
tetap efektiv ?
l l l
6. Keberhasilan
l l 1. Apakah strategi l
berhasil dalam l
meningkatkan l
kepatuhan bank l l
Syariah ?
72
2. Bagaimana strategi l
kesesuaian startegi
l l l l
pengawasan OJK
l
dalam
menimgkatkan
l
kepatuhan bank
l l
syariah ?
73
5. Dokumentasi Penelitian
a. Kantor OJK Yogyakarta
1. Nama Lengkap l :
2. Tempat Tanggal Lahir
l :
3. Nama Ayah :
4. Nama Ibu l :
5. Alamat :
6. EmailL :
7. No. HP/WA :
B. Pendidikan Formal
1. SD/MI :
2. SMP/MTs :
3. SMA/SMK/MA :
C. Pelatihan/Kursus/Workshop
1. …..
2. ….
D. Pengalaman Organisasi :
1. …..
2. …..