Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BESAR

BAHASA INDONESIA

Nama: Gilbert Andreas


NIM: 1523008

Institut Teknologi Harapan Bangsa Program Studi


Teknik Industri 2023
PERKEMBANGAN MUSIK DANGDUT DI

INDONESIA

1. Pendahuluan

Musik dangdut, sebagai salah satu bentuk seni musik tradisional yang berkembang pesat di
Indonesia, memiliki sejarah panjang dan menarik. Perkembangan musik dangdut tidak hanya
mencerminkan dinamika budaya Indonesia, tetapi juga menciptakan identitas musik yang
unik dan mendalam. Dangdut berasal dari kata "dendang" yang berarti lagu, dan "dut" yang
merujuk pada alat musik tabla, menggambarkan perpaduan unsur-unsur musik tradisional dan
modern yang membedakan genre ini dari yang lain. Pertumbuhan musik dangdut secara
signifikan terjadi pada dekade 1970-an, ketika genre ini mengalami perubahan besar dalam
aransemen musik dan penampilan panggung (Luaylik and Khusyairi n.d.).

Dangdut bukan hanya sekadar musik, tetapi juga mengekspresikan kehidupan sehari-hari, dan
realitas sosial. Pada awalnya, dangdut mungkin dianggap sebagai musik rakyat, tetapi seiring
waktu, genre ini berhasil menyebar dan merambah ke segala lapisan masyarakat. Pengaruh
globalisasi juga turut memberikan warna baru dalam perkembangan musik dangdut di
Indonesia. Kolaborasi dengan unsur-unsur musik dari luar negeri memberikan kekayaan dan
variasi pada genre ini, sementara tetap mempertahankan ciri khas lokal. Selain itu, kemajuan
teknologi dan media massa memberikan platform yang lebih luas bagi artis dangdut untuk
mengekspresikan karya-karya mereka dan mencapai pendengar lebih luas, baik di dalam
maupun di luar negeri (Raditya n.d.-a). Tidak dapat dipungkiri bahwa musik dangdut juga
menghadapi tantangan dan kontroversi. Beberapa aspek seperti lirik yang provokatif dan
penampilan panggung yang dianggap kurang sesuai dengan nilai-nilai budaya tertentu telah
menciptakan debat di masyarakat. Meskipun begitu, daya tarik musik dangdut tetap kuat dan
terus berkembang (Afrinda 2016). Dalam makalah ini, kita akan menggali lebih dalam
mengenai sejarah perkembangan musik dangdut di Indonesia, mengidentifikasi faktor-faktor
yang memengaruhi evolusinya, dan melihat dampaknya terhadap budaya musik Indonesia
secara keseluruhan. Dengan memahami perjalanan panjang musik dangdut, kita dapat menilai
peran dan kontribusinya dalam membentuk identitas budaya Indonesia serta memahami
bagaimana genre ini terus berkembang dan relevan hingga saat ini.

2. Tinjauan Pustaka

a. Sejarah Musik Dangdut di Indonesia

Sejarah musik dangdut di Indonesia dimulai dengan pengaruh dari musik tradisional,
terutama dari daerah Jawa. Alat musik seperti tabla, kendang, dan gendang hadrah menjadi
cikal bakal alat musik yang dominan dalam genre dangdut. Gaya vokal dan melodi yang
kental dengan nuansa Jawa memberikan identitas awal bagi musik ini. Pada dasawarsa 1960-
an, musik dangdut mulai dipengaruhi oleh musik India dan Malaysia. Alat musik tabla dari
India dan irama musik Melayu turut menyatu dalam pengembangan dangdut. Ini menciptakan
perpaduan unik antara elemen tradisional dan modern dalam musik dangdut (Luaylik and
Khusyairi n.d.).

Tahun 1970-an menjadi tonggak sejarah dengan munculnya sosok Rhoma Irama sebagai
"Raja Dangdut." Irama menciptakan gaya dangdut yang lebih modern dengan memadukan
unsur-unsur musik rock dan India. Lirik lagu-lagunya seringkali menyampaikan pesan moral
dan keagamaan, dan dia menjadi ikon yang memopulerkan dangdut ke seluruh penjuru
Indonesia (Frederick 1982). Pada dekade 1980-an, dangdut koplo mulai berkembang,
khususnya di Jawa Timur. Alat musik kendang, gender, dan suling ditambahkan untuk
memberikan nuansa yang lebih kental dari budaya Jawa Timur. Dangdut juga menjadi pusat
kontroversi terkait lirik yang dianggap provokatif dan penampilan panggung yang dianggap
kurang sesuai dengan nilai-nilai budaya tertentu. Meskipun demikian, beberapa seniman
dangdut, seperti Inul Daratista, sukses menghadapi kontroversi ini dan memperluas cakupan
penggemar (Wiradharma and S 2016).

Pada era 2000-an, musik dangdut semakin terpengaruh oleh globalisasi. Kolaborasi dengan
seniman internasional, adaptasi elemen-elemen musik barat, dan eksperimen dengan genre
lain menghasilkan variasi baru dalam musik dangdut, menjadikannya lebih dinamis dan
relevan. Perkembangan media sosial dan platform daring seperti YouTube telah memperluas
jangkauan musik dangdut. Artis-artis dangdut modern menggunakan media ini untuk
mempromosikan karya-karya mereka, menciptakan fanbase yang besar, dan menjadikan
dangdut sebagai bagian penting dari industri musik Indonesia. Saat ini, musik dangdut terus
berkembang dengan variasi yang lebih kaya. Dangdut elektronik (dangdut koplo modern),
dangdut pop, dan dangdut reggae menjadi bagian dari evolusi genre ini. Berbagai seniman
dari berbagai daerah di Indonesia turut andil dalam merajut kisah panjang musik dangdut.
Dengan menyusuri sejarah panjang ini, kita dapat melihat bagaimana musik dangdut tidak
hanya berkembang sebagai sebuah genre musik, tetapi juga mencerminkan perubahan
budaya, sosial, dan politik di Indonesia sepanjang beberapa dekade.

b. Dangdut sebagai Representasi Budaya

Dangdut, sebagai genre musik yang merakyat dan populer di Indonesia, tidak hanya sekadar
merupakan bentuk hiburan semata, tetapi juga mencerminkan budaya Indonesia. Musik
dangdut mencerminkan keberagaman budaya yang ada di dalam negeri, menggabungkan
unsur-unsur musik tradisional, seperti gamelan dan kendang, dengan pengaruh modern yang
khas (Weintraub 2006). Dangdut menggabungkan musik tradisional dan musik modern .
Sebagai wujud nyata dari keberagaman budaya Indonesia, dangdut sering kali mencakup lirik
yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, kegembiraan, kesedihan, dan cerita-cerita
kehidupan Masyarakat (Weintraub 2006). Dalam irama dan melodi yang energetik, dangdut
menjadi medium yang menghubungkan berbagai lapisan masyarakat, memperlihatkan bahwa
budaya tidak terbatas pada kalangan tertentu, melainkan diakses dan dinikmati oleh berbagai
golongan. Selain itu, busana dan tarian dalam pertunjukan dangdut juga menjadi aspek
penting yang mencerminkan kekayaan warisan budaya (Raditya 2013). Kostum yang
berkilauan, dengan sentuhan tradisional, menciptakan identitas visual yang kuat untuk genre
ini. Gerakan tarian yang dinamis dan ekspresif turut menggambarkan keindahan dan keelokan
budaya Indonesia.
Dangdut bukan hanya sekadar musik, melainkan simbol integrasi budaya yang
mencerminkan semangat gotong-royong dan kebersamaan. Melalui iramanya yang menggigit
dan liriknya yang menyentuh hati, dangdut menjadi suara yang mengikatkan perbedaan dan
merayakan persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia. Dengan demikian, dangdut
memainkan peran penting dalam menyuarakan identitas dan keberagaman budaya Indonesia
yang kaya dan mempesona.

c. Musik dangdut dikenal secara global

Musik dangdut, yang berasal dari Indonesia, telah berhasil mengukir jejaknya dan dikenal
secara global. Fenomena ini tidak hanya terbatas pada perbatasan geografis, melainkan
mencerminkan daya tarik universal dari genre musik ini. Seiring dengan kemajuan teknologi
dan globalisasi, musik dangdut telah menyebar melampaui batas-batas negara asalnya.
Kolaborasi antara penyanyi dangdut Indonesia dengan artis internasional, serta adaptasi
elemen-elemen dangdut dalam karya-karya musik internasional, telah memberikan kontribusi
signifikan terhadap penyebaran pengaruh dan popularitas dangdut di seluruh dunia
(Weintraub 2006).

Daya tarik musik dangdut di tingkat global dapat dilihat dari resepsi positif yang diterimanya
dalam berbagai festival musik internasional dan konser dunia. Penyanyi dangdut Indonesia
tidak hanya menjadi peserta, tetapi juga menjadi sorotan utama dalam berbagai platform
internasional (Frederick 1982). Melalui keunikan melodi, ritme yang energetik, dan tarian
yang memukau, musik dangdut berhasil menarik perhatian audiens global yang kini semakin
terbuka terhadap keanekaragaman musik dari berbagai belahan dunia (Weintraub 2006).
Selain itu, popularitas musik dangdut di media sosial dan platform streaming global juga
menjadi indikator kuat bahwa genre ini telah berhasil menembus pasar internasional. Video
musik dangdut yang viral di platform seperti YouTube mencapai jutaan penonton dari
berbagai negara, menunjukkan daya tarik yang melintasi batas-batas budaya. Dengan
demikian, musik dangdut bukan hanya sekadar fenomena lokal, tetapi juga merupakan salah
satu ekspor budaya Indonesia yang berhasil menancapkan kakinya di panggung dunia.
(Weintraub 2006).
3. Metode penelitian

Metode penelitian ini didasarkan pada analisis literatur dari berbagai jurnal terkait
perkembangan musik dangdut di Indonesia. Pendekatan ini digunakan untuk menggali
pemahaman mendalam tentang sejarah, pengaruh, dan dampak musik dangdut dalam konteks
budaya Indonesia dan di tingkat global. Berikut adalah rangkuman dari beberapa jurnal yang
menjadi dasar penelitian:

NO Jurnal
1 Perkembangan Musik Dangdut Indonesia 1960an-1990an, oleh: Fathin Luaylik
2 Dangdut dan Keberadaannya di Masyarakat, oleh: Moh. Muttakin
3 Tinjauan Karakteristik Dangdut Koplo Sebagai Perkembangan Genre Musik
Dangdut, oleh: Denis Setiaji
4 Dangdut Koplo: Selera Lokal Menjadi Selera Nasional, oleh: Michael H.B Raditya
5 Roma Irhama And The Dangdut, oleh: William h. Freddrick
6 Sarkasme Dalam Lirik Lagu Dangdut Kekinian, oleh: Putri Dian Afrinda
7 Dangdut Koplo: Memahami Perkembangan Hingga Pelarangan, oleh: Michael H.B
Raditya
8 Metafora Dalam Lirik Lagu Dangdut: Kajian Semakin Kognitif, oleh: Gunawan
Wiradharma
9 Dangdut Soul: Who are ‘the people’ in Indonesian Popular Music?, oleh: Andrew N.
Weintraub
10 Hibriditas Musik Dangdut dalam Masyarakat Urban, oleh: Michael H.B Raditya

4. Hasil Analisis

Musik dangdut terus menerus berkembang seiring berjalannya waktu, Mulai dari tahun 1960
awal mulanya dangdut diciptakan sampai sekarang musik dangdut dikenal secara global.
Berikut adalah hasil analisis perkembangan musik dangdut mulai dari tahun 1960-2023:
Perkembangan music dangdut tahun 1960-1999

Tahun Perkembangannya
1960 - Munculnya genre musik dangdut pertama kali di Indonesia
- Penggunaan alat musik tradisional seperti tabla dan gendang

1970 - Era keemasan musik dangdut dengan artis- artis seperti Rhoma Irama yang
membawa inovasi dalam musik dangdut
- Perubahan besar dalam penampilan panggung dan kostum

1980 - Pengaruh musik barat semakin terlihat, terutama dalam penggunaan gitar
Listrik dan keyboard
- Munculnya Dangdut Koplo

1990 - Globalisasi membawa pengaruh music internasional yang lebih terasa dalam
musik dangdut
- Perkembangan teknologi dan media masa memperluas jangkauan dan
pupularitas musik dangdut

Perkembangan musik Dangdut tahun 2000-2023

Tahun Perkembangannya
2000 Menyaksikan terusnya popularitas dangdut
2005 Munculnya koplo modern
2010 Teknologi semakin canggih dan makin memperluas jangkauan musik Dangdut
2015 Kolaborasi dengan seniman internasional mulai terjadi
2017 Dangdut terus berkembang dangan adopsi elemen music elektronik
2020 Peningkatan konsumsi digital melalui platform streaming
2021 Perkembangan music dangdut terus menciptakan tren-tren baru di sosial media
2023 Sampai sekarang music dangdut terus memberikan terobosan-terobosan yang
kreatif
5. Kesimpulan

Dalam rentang waktu dari tahun 1960 hingga 2023, musik dangdut di Indonesia mengalami
perkembangan yang signifikan, menciptakan identitas unik dan mendalam dalam budaya
musik Indonesia. Sejak awal kemunculannya, dangdut tidak hanya menjadi bentuk hiburan
semata, tetapi juga menggambarkan perjalanan panjang budaya Indonesia dan dinamika
sosial yang terus berubah. Pada dekade 1970-an, era keemasan musik dangdut dengan sosok
seperti Rhoma Irama membawa inovasi besar dalam aransemen musik dan penampilan
panggung. Perkembangan ini terus berlanjut melalui dekade-dekade berikutnya, melibatkan
kolaborasi dengan musik internasional, pengaruh globalisasi, dan adaptasi teknologi modern.

Dangdut juga bukan hanya menjadi musik semata, melainkan cerminan budaya yang ada di
Indonesia. Meskipun dihadapkan pada tantangan dan kontroversi, seperti lirik provokatif dan
penampilan panggung yang memicu debat, daya tarik musik dangdut tetap kuat dan terus
berkembang. Dengan adanya kolaborasi, adaptasi genre, dan terobosan kreatif, dangdut terus
menciptakan tren baru dan relevan hingga saat ini.

Daftar Pustaka

Afrinda, Putri Dian. 2016. “SARKASME Dalam LIRIK LAGU DANGDUT KEKINIAN
(KAJIAN SEMANTIK).” Gramatika STKIP PGRI Sumatera Barat 2(2). doi:
10.22202/jg.2016.v2i2.1040.

Frederick, William H. 1982. “Rhoma Irama and the Dangdut Style: Aspects of Contemporary
Indonesian Popular Culture.” Indonesia 34:102. doi: 10.2307/3350952.

Luaylik, Fathin, and Johny A. Khusyairi. n.d. “PERKEMBANGAN MUSIK DANGDUT


INDONESIA 1960AN-1990AN.” 1.

Raditya, Michael H. B. 2013. “Hibriditas Musik Dangdut dalam Masyarakat Urban.” 13(1).

Raditya, Michael H. B. n.d.-a. “DANGDUT KOPLO: SELERA LOKAL MENJADI


SELERA NASIONAL.”

Raditya, Michael H. B. n.d.-b. “DANGDUT KOPLO: SELERA LOKAL MENJADI


SELERA NASIONAL.”

Setiaji, Denis. 2017. “TINJAUAN KARAKTERISTIK DANGDUT KOPLO SEBAGAI


PERKEMBANGAN GENRE MUSIK DANGDUT.” Handep: Jurnal Sejarah dan
Budaya 1(1):19–34. doi: 10.33652/handep.v1i1.13.

Weintraub, Andrew N. 2006. “Dangdut Soul: Who Are ‘the People’ in Indonesian Popular
Music?” Asian Journal of Communication 16(4):411–31. doi:
10.1080/01292980601012444.

Wiradharma, Gunawan, and Afdol Tharik W. S. 2016. “METAFORA DALAM LIRIK LAGU
DANGDUT: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF.” Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan
Sastra Indonesia 7(1):5. doi: 10.21009/ARKHAIS.071.02.

Anda mungkin juga menyukai