PENDAHULUAN
manusia, baik masa lalu maupun masa kini, menyesuaikan antara waktu dan
tempat. Secara historis, musik mungkin telah hadir di leluhur manusia sebelum
selama setidaknya 55.000 tahun dan musik pertama mungkin telah ada di Afrika
https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/11/130000579/sejarah-musik-pada-
zaman-prasejarah pada pukul 19.09 WITA tanggal 09 Juli 2023) musik diduga
pertama kali dikenal pada periode Paleolitikum atau sekitar 300.000 hingga
12.000 tahun lalu. Namun, ada pula yang menyebut bahwa musik mulai dikenal
pada masa Homo Sapiens, yang hidup sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun lalu.
Para ahli berpendapat bahwa awal mula manusia prasejarah mengenal musik
adalah saat mereka mendengar beragam bunyi di alam. Bunyi di alam yang
makanan dan kebutuhan dasar lainnya sedang langka. Mungkin juga, budaya
1
percaya bahwa penggunaannya memengaruhi alam secara langsung. Dalam
kemudian berubah menjadi sarana untuk penghormatan terhadap roh leluhur. Pada
upacara kepercayaan.
digunakan saat ritual supaya menimbulkan suasana yang magis (dikutip pada
Diunduh pada
https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/11/130000579/sejarah-musik-pada-
zaman-prasejarah pada pukul 19.09 WITA tanggal 09 Juli 2023). Selain itu, musik
juga digunakan sebagai alat komunikasi, salah satunya adalah sebagai penanda
pengiring tarian dan simbol atau sarana ucapan syukur masyarakat prasejarah atas
kemudian memunculkan berbagai macam genre musik. Salah satu genre musik
yang muncul adalah pop-folk. Musik ini berkembang di sekitar pertengahan abad
ke-19 dan 20, bahkan ada juga yang mengatakan sebelum abad 19. Thomas
yang menggunakan istilah folk untuk menggambarkan tradisi, adat istiadat dan
kata folk song, folk music dan folk dance dalam setiap tulisannya. Namun istilah
2
https://www.djarumcoklat.com/article/sejarah-folk-dan-rasa-folk-kini pada pukul
industri musik Amerika. Bob Dylan juga terlibat dalam mempopulerkan nama
folk-kini pada pukul 21.32 WITA tanggal 10 Juli 2023). Sejak saat itu, bisa
https://kitaanaknegeri.com/kitapedia-sejarah-singkat-musik-folk-dan-
Gordon Tobing dengan grup vokalnya “Impola” sangat populer ditahun 1960an.
Di era saat ini banyak sekali musisi pop-folk yang bermunculan seperti Tigapagi,
Dialog Dinihari, Payung Teduh, Deugalih & Folks, Frau, Harlan Boer, Sir Dandy,
Adhitia Sofyan, Teman Sebangku, Nada Fiksi, Banda Neira, Semakbelukar, Rusa
senja yang memiliki ciri khas dengan liriknya yang puitis. Musik pop-folk juga
3
sosial yang sedang beredar. Sehingga yang menjadi kelebihan dari genre musik
pop-folk ini adalah dapat dengan mudah diterima banyak orang dari lirik-liriknya
yang terkesan sederhana, tetapi memiliki makna yang begitu dalam. Ciri khas
yang lain dari musik Folk adalah tidak terikat dan bebas dalam mengekspresikan
Kehadiran musik pop-folk dapat dimaknai sebagai bentuk titik temu antara
musik pop yang komersil dengan musik folk yang indie. Merujuk kata folk pada
musik folk diartikan sebagai folkfore atau kerakyatan, antitesa dari pop yang
diartikan populer. Karena sifat kerakyatannya, maka musik dengan genre folk
Musik genre pop-folk tidak hanya dapat dipahami sebagai media hiburan
semata, tetapi menjadi alat untuk gerakan sosial. Musik memiliki keterkaitan erat
dengan aneka persoalan sosial, termasuk politik, gerakan dan keagamaan. Bateson
(2022:23) dalam bukunya Irish American Civil War Songs Identity, Loyalty, and
menggerakkan orang.
Skala global, musik sebagai gerakan sosial dapat ditemukan pada Hippie
Movement di mana musik menjadi salah satu yang dominan dari gerakan anti
perang tersebut, terutama saat itu sebagai sarana protes atas perang Vietnam
sosial/ pada pukul 22.41 WITA tanggal 10 Juli 2023). Gerakan ini pun
berkembang menjadi gerakan hak asasi yang cukup luas di tahun 1960an.
4
Sedangkan dalam skala nasional, dapat ditemukan pada Iwan Fals, Slank,
Boomerang, sampai genre punk populer yang diwakili oleh Marjinal yang rajin
paling disukai masyarakat Indonesia pada tahun 2022. Hasil survei menunjukkan,
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/10/survei-dangdut-jenis-
musik-paling-disukai-masyarakat indonesia#:~:text=Skala%20Survei
%20Indonesia%20(SSI)%20merilis,dengan%20persentase%2058%2C1%25 pada
pukul 23.01 WITA tanggal 10 Juli 2023). Dangdut sendiri merupakan salah satu
musik populer di Tanah Air, yang telah berkembang pesat pada tahun 1960-an.
dengan tingkat pendidikan tertinggi sekolah dasar (SD) dengan persentase 67,3%.
SD 67,3%, tamat SMP 62,8%, tamat SMA 45,8%, dan Perguruan Tinggi 28,1%.
berkurang kesukaannya terhadap dangdut. Selain dangdut, posisi ke-2 jenis musik
paling disukai masyarakat Indonesia adalah musik pop dengan persentase sebesar
31,3%. Lalu, musik daerah berada di posisi ke-3 dengan persentase sebesar 3,9%.
Tabel 1.1
Jenis Musik Paling Disukai Masyarakat Indonesia (2022)
5
No Genre Musik Persentase
1 Dangdut 58,1
2 POP 31,3
3 Daerah 3,9
4 Keroncong 2,6
5 Religi 1,2
6 Jazz 0,4
7 Rock 0,4
8 Lainnya 2,3
Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/10/survei-dangdut-
jenis-musik-paling-disukai-masyarakat-indonesia
menunjukkan pula bahwa segmen kelas menengah dan generasi milenial yang
tingkat pendidikannya tinggi justru lebih memilih musik pop sebagai pilihannya.
semassif penikmat musik genre dangdut, pop, atau rock tetapi penikmat musik ini
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/12/01/bukan-pop-ini-genre-musik-
6
favorit-genz#:~:text=Mayoritas%20responden%20Gen%20Z%20justru,tahun%202000-
Tabel 2
Genre Musik yang Disukai Responden Gen Z* (Kuartal II 2022)
1 HipHop 31
2 Musik 90-an 29
3 Rock 27
4 Musik Pop 23
5 Musik 2000an 23
Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/12/01/bukan-pop-ini-
genre-musik-favorit-gen-z
Menurut survei Global Web Index (GWI), di kelompok responden usia 16-
24 tahun hanya ada 23% yang menyukai genre pop. Mayoritas responden Gen Z
yang menyukai musik tahun 90-an ada 29%, musik rock 27%, dan musik tahun
2000-an 23%. Kendati demikian, GWI menilai pasar musik saat ini tak
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/12/01/bukan-pop-ini-genre-musik-
favorit-genz#:~:text=Mayoritas%20responden%20Gen%20Z%20justru,tahun%202000-
7
Belum populernya genre musik pop-folk sebagaimana yang digambarkan
oleh dua hasil riset diatas yang kemudian membuat penulis tertarik untuk meneliti
lebih jauh mengenai posisi musik dengan genre pop-folk yang masih minor di
terhadap terjadinya suatu gerakan sosial. Selain itu, penulis tidak memilih genre-
genre musik yang telah memiliki pendengar skala massif seperti dangdut atau rock
sosial salah satunya sebagaimana yang dipaparkan oleh Shidiqy (2016:136) dalam
lagu dangdut. Dari hasil analisa ditemukan bahwa terdapat enam citra perempuan,
sebagai istri yang menderita, gadis lugu, penyanyi dangdut, wanita idaman lain,
wanita karier dan, perempuan yang materialistis. Keenam citra tersebut terbentuk
karena latar belakang budaya yang melingkupi produksi lagu-lagu tersebut adalah
dalam pertarungan wacana tubuh, seksualitas dan relasi kuasa atas tubuh yang
ekonomi. Sebuah konstruksi yang mengarah pada adanya sebuah cara untuk
8
menguasai. Dalam hal ini, biduanita telah mempolitisasi tubuhnya untuk
mendapatkan kuasa atas tubuh orang lain. Seorang biduanita tetap bisa
menjadikan tubuhnya sebagai subjek. Dalam hal ini, dia sendiri menjadi pelaku
yang berkuasa mengendalikan tubuhnya sendiri. Hal ini terlihat dari peristiwa
penonton di atas panggung yang memiliki posisi tawar dan negosiasi yang tinggi
Sebuah konstruksi yang mengarah pada adanya sebuah cara untuk menguasai.
Dua tulisan ilmiah tersebut tidak pelak telah memberikan suatu kesadaran
perempuan dalam industri musik dangdut. Sebuah gerakan sosial yang hadir dari
tulisan yang berangkat dari kondisi faktual/realita bahwa musik menjadi dimensi
yang wajib untuk diperhatikan dalam kehidupan manusia. Di titik tersebut, genre
dangdut sebagai salah satu aliran musik di Indonesia telah menjadi salah satu
meneliti lebih jauh mengenai posisi musik dengan genre pop-folk yang masih
9
terhadap terjadinya suatu gerakan sosial. Motif tersebut yang membuat penulis
tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai posisi dan hubungan musik dengan
Menelisik hubungan genre musik minor dengan gerakan sosial dapat pula
diamati pada tulisan Wibisono dan Drajat Tri Kartono (2016:70) yang berjudul
Gerakan Sosial Baru pada Musik: Studi Etnografi pada Band Navicula yang
menyebutkan bahwa habitus Navicula tentang kehidupan Tri Hita Karana sebagai
orang Bali; hubungan harmoni antara Tuhan, manusia dan alam semesta. Pesan
Rodhia (2018:iv) yang berjudul Musik Iksan Skuter: Gerakan Sosial Baru.
profesi. Iksan Skuter sebagai aktor dari gerakan sosial baru membuktikan bahwa
Dan terakhir tulisan dari Tamimi (2017:iv) yang berjudul Musik Sebagai Gerakan
10
Bercerita dalam mengusung gerakan sosial HAM. Tulisan ini menunjukan bahwa
gerakan sosial HAM yang dilakukan Merah Bercerita melalui media musik bisa
dikatakan efektif, selain menjadi sarana hiburan musik dijadikan sebagai media
merah bercerita menggunakan media lirik, tempo, nada, gambar yang kemudian
Pasca kemunculan grup band Kapal Udara dengan genre pop-folk nya telah
2016:14) menyatakan bahwa yang dimaksud gerakan sosial adalah upaya kolektif
yang ditujukan untuk suatu perubahan tatanan kehidupan yang baru. Dalam
hadir dikarenakan kekuatiran akan kondisi sama yang dipantik oleh narasi dan
mahasiswa FISIP Universitas yang berangkat dari fakta-fakta realitas dan irama
musik genre pop-folk dari Band Kapal Udara. Musik dalam aktivitas mahasiswa
11
program kerja mahasiwa yang menjadi pengurus di Lembaga mahasiswa FISIP
Universitas Hasanuddin pun memiliki unsur musik seperti program kerja Mini
Vertical Noise yang rutin diselenggarakan. Dari kegiatan tersebut kerap kali
tercipta suatu inisiasi-inisiasi untuk melakukan suatu aktivitas yang lebih besar
Berangkat dari hal tersebut, penulis kemudian untuk tertarik meneliti lebih
dalam mengenai hubungan antara musik dalam hal ini musik dengan genre pop-
masalah yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara
12
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan studi
b. Manfaat Praktis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi acuan untuk
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL
irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang
adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan
keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa
pertengahan, terus mengalami perubahan gramatik dan fungsinya dari satu periode
setidaknya ada enam periode musik dan memiliki gaya tertentu, yang secara
signifikan dan berkontribusi pada musik di era sekarang (dikutip pada pada
https://www.senibudayaku.com/2018/11/sejarah-perkembangan-musik-dunia.html
14
I. Zaman Abad Pertengahan (tahun 700-1.400). Abad Pertengahan adalah
zaman reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther pada tahun 1572.
kemunduran. Pada zaman ini alat musik piano dan organ sudah dikenal,
III. Zaman Barok (sekitar tahun 1600-1750) Kemajuan musik pada zaman
antaranya adalah aliran Barok. Istilah Barok berasal dari bahasa Italia
barocco yang artinya “eksentris, aneh”. Musik pada zaman ini dianggap
15
mewakili zaman yang sangat rumit dalam berbagai hal, mulai melodinya,
berkembang pada masa ini adalah opera, oratorio, musik kamar, dan
instrumentalia.
masa ini, seniman kembali menengok kepada gaya keemasan seni zaman
renaisans, musik zaman klasik juga merupakan reaksi atas zaman Barok.
Hal ini tampak dari timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya
sensitif.
perasaan. Oleh karena itu, dinamika dan tempo banyak dipakai. Jika
masa ini musik mendapat perhatian yang cukup baik dari berbagai
kalangan, termasuk para filsuf. Musik mulai dianggap sebagai bidang yang
16
VI. Musik Zaman Peralihan (tahun 1880-1920) Musik zaman peralihan
yang mana sistem tonal tidak hanya dari nada-nada diatonis saja, tetapi
eksperimen musiknya.
VII. Musik Zaman Modern (tahun 1900-1950) Musik modern adalah musik
hasil dari evolusi berpuluh-puluh tahun, dari musik masa kini (baca:
lain di mana karya dari Maurice Ravel “Frontispice” untuk 2 piano dan 5
17
perkembangan “radikal” bahasa musik seperti penggunaan poliritme yang
kompleks dan permainan warna yang tidak biasa. Selain itu tanda-tanda ini
sudah terjadi pada aliran futurisme sekitar tahun 1913, yang digawangi
oleh Luigi Russolo dan kawan-kawan, dimana emansipasi noise sudah ada
pada aliran ini. Mereka sangat “memuliakan” mesin dan bahkan membuat
oleh musik beraliran Folk ini didominasi oleh suara-suara rakyat yang seolah-olah
mampu menghasilkan suara sendiri, dengan berbagai varian genre seperti folk
Tidak dapat dikatakan tepatnya tanggal berapa musik folk lahir di dunia,
tetapi berkembang di sekitar pertengahan abad ke-19 dan 20 ada yang mengatakan
juga bahkan lebih jauh lagi sebelum abad 19. Thomas William yang
18
berkebangsaan Inggris (1846) merupakan orang pertama yang menggunakan
istilah folk untuk menggambarkan tradisi, adat istiadat dan cerita rakyat yang
https://kitaanaknegeri.com/kitapedia-sejarah-singkat-musik-folk-dan-
Namun istilah ini hanya dikenal beberapa kelompok orang saja. Baru di
tahun 1960, istilah folk mulai digunakan di negeri Paman Sam hingga menyentuh
industri musik Amerika. Bob Dylan juga terlibat dalam mempopulerkan nama
Grammy tahun 1987. Sejak saat itu, folk resmi menjadi salah satu genre musik
Karena musik folk ini adalah musik etnik atau musik tradisional, musik ini
sangat erat kaitannya dengan etnografi. Corak musik folk ini berbeda-beda di
setiap wilayahnya. Mulai dari kota, suku, negara bahkan benua. Hal ini membuat
musik folk sangat kaya dalam instrumen, tune, pelafalan dan bahkan metode
produksinya.
Mengurut musik folk adalah musik yang semua orang nyanyikan, musik
19
lahirlah folk rock. Khas dengan sura gitar elektrik, kontra bass, mandolin hingga
tren memakai gitar 12 senar oleh Roger McGuinn (The Byrds) atau George
Harrison (The Beatles tahun ’64-’65). Folk Rock sendiri diistimewakan dengan
harmoni vokal rapat pada kalimat-kalimat dalam lagunya ditambah music folk
rock lebih menyentuh sisi realita manusia, fantasi hidup, pesan perdamaian,
kecintaan pada alam sampai berbicara mengenai revolusi dan warna kulit di lirik-
Musik ini baru berkembang di Inggris di era 60-70an dan dikenal dengan
pionir-pionir mereka seperti The Beatles, Pentangle dan Faiport Convention. Folk
rock Eropa merupakan perpaduan folk rock dengan folk khas Eropa sendiri seperti
Irish Folk, Scott Folk, Cornwall dan Brittany Folk. Sedangkan di Amerika, folk-
rock menjelma menjadi media ekspresi pergerakan kamum Hippie yang saat itu
sedang menjadi budaya popular. New York yang menjadi ‘markas’ folk-rock pun
mengembangkan sayap dengan cepat ke penjuru dunia, dimulai dari Denver, San
Fransisco, Poenix hingga penjuru Inggris. Diujung era 30an sampai 40an, konon
katanya Almanac Singer, The Weaver dan Leadbelly merupakan nenek moyang
progress yang baik, dari instrumen musik yang melibatkan alat musik tradisional
hingga antusiasme dari para penggemarnya. Sebut saja pentolan musik folk
Indonesia Gordon Tobing, Franky Sahilatua, Iwan Fals (era 80’-90’an), Ebiet G.
20
Ade, Guruh Gipsy hingga Vicky Sianipar, Discus, Navicula, Ubiet dan yang
lainnya.
suaranya yang khas, Gordon berhasil mempopulerkan lagu folk Indonesia, tidak
strategi yang sangat tepat: memakai bahasa Batak dalam lirik-lirik lagu utamanya.
untuk membawakan lagu folk Indonesia, dari mengisi acara Press Fest di Jerman
pada 1965 serta terpilih oleh Tim Ahli Seni Australia untuk mewakili Asia pada
acara Art Festival of Perth pada 1969. Gelombang musik folk Amerika seperti
Joan Baez, Peter Seeger, Phil Ochs, Bob Dylan hingga kelompok seperti Crosby,
Stills, Nash & Young tentunya menjadi pemantik berkembangnya skena musik
folk di Indonesia. Setidaknya tercatat tiga kota besar di Indonesia memiliki figur
folk terkenal yakni Jakarta, Bandung dan Surabaya. Di Jakarta ada Kwartet
Vokal Grup. Di Bandung ada Trio Bimbo hingga Remy Sylado. Sementara di
Surabaya ada Lemon Tees yang didukung Gombloh dan Leo Imam Soekarno atau
menjadi pemicu kemunculan acara seperti Parade Folk Songs yang berlangsung
pada 8 Juli 1973 di Youth Center Bulungan Jakarta Selatan. Acara itu diisi sederet
kelompok seperti Noor Bersaudara, Gipsy, Prambors Vokal Grup pimpinan Iwan
Martipala serta Remy Sylado Company. Setahun berikutnya digelar pula acara
Pesta Folk Songs se-Jawa yang berlangsung di Gedung Merdeka, Jalan Asia
21
Afrika, Bandung, yang menampilkan kembali Noor Bersaudara dan Prambors
Vokal Grup dari Jakarta serta Manfied Vraliyoka dan Lemon Never Forget dari
Surabaya, Azwar AN & The Ones dari Yogyakarta, Daniel Alexey dari Semarang,
serta Singing Student Bandung (Double SB), The Gangs, The Mad, Numphist
Group, Hande Bolon, GPL Unpad dan Remy Sylado Company (dikutip pada
https://kitaanaknegeri.com/kitapedia-sejarah-singkat-musik-folk-dan-
seperti duo Franky & Jane, Mogi Darusman, Tara & Jayus, Tika & Sita, Iwan
Fals, Wanda Chaplin, Tom Slepe, Doel Sumbang, Ritta Rubby Hartland, Elly
Sunarya hingga Ully Sigar Rusady, Ebiet G Ade serta Kelompok Kampungan dari
kelompok ini cepat merasuk telinga dan menjadi populer di masyarakat. Tapi dari
sekian banyak musisi, mungkin Iwan Fals yang bisa dikatakan sebagai musisi folk
bagaimana manusia dan dampak musik satu sama lain disebut dengan studi
sosiologi musik. Studi ini mencakup berbagai ide tentang bagaimana perubahan
nilai dan keadaan masyarakat dapat tercermin dalam musik populer dari budaya
atau sub-budaya tertentu. Kajian sosiologi ini sering meneliti bagaimana dan
22
mengapa kelompok budaya tertentu sangat mengidentifikasikan diri
dengan genre musik tertentu.
bertindak sebagai sarana untuk memberikan suara terhadap budaya minoritas. Hal
satukelompok demografis pertamayang tertarik untuk itu adalah remaja, tertarik u
ntuk menyatakan gayamusik untuk tema tema pemberontakandan ketidaksesuaian.
Subkultur tertentu memunculkan gayamusik tertentu pula. Misal; punk, techno,
danmusik etnik semua mewujud dalam beberapajenis subkultur yangmeliputi juga
Grundlagen der Musik (1921). Studi oleh Max Weber dari rasionalisasi sampai
dasar-dasar sosial musik adalah usaha perintis dari era modern. Dalam suatu
yang berpola dan sangat bervariasi terungkap dalam adat istiadat dan konvensi
pengerasan menjadi lembaga atau mencair dalam mode dan mode (dikutip pada
23
https://www.rumahsosiologi.com/tulisan/artikellepas/265-max-weber-
Menurut Weber, dalam stereotip generasi yang lebih tua, musik milik di
antara kegiatan spiritual, di dalam dunia yang berpikir dalam hal kontras antara:
yang suci dan sekuler, spiritual dan material, terminologi ini secara langsung
tepat. Karena dalam musik (dan seni lainnya) aktivitas manusia mengasumsikan
sifat intensitas tanpa tujuan praktis, disiplin tanpa pembatasan yang diberlakukan
secara eksternal. Tidak heran bahwa dalam seni seseorang sering merasa bahwa ia
berada di dunia semangat murni dengan aktivitas spontan dan aturan yang
dipaksakan sendiri naik, kadang-kadang, untuk lirik ekspresi diri. Moralis dan
politisi, humanis dan agama, telah melihat bahwa kedua bidang ini, artistik dan
sikap tersebut bahkan muncul kembali di ranah sosiologi seni dan kritik sosial
2023).
instrumen. Hal itu berasal pengembangan sistem tonal Diatonis untuk proses
menengah. Bahan musik secara progresif dibersihkan dari semua bahan yang tepat
24
untuk itu dalam kondisi feodal: bahan musik dan idiom semakin terbatas elemen
dan non-Eropa, yang tersapu oleh prinsip-prinsip Diatonis yang menjadi dasar
https://www.rumahsosiologi.com/tulisan/artikellepas/265-max-weber-
tergantung baik pada kondisi kekuatan sosial dan persyaratan serta pada
emosional musik, yang sering tidak konsisten dengan teori rasionalisasi progresif
bahan musik yang Weber telah berevolusi dari filsafat abad ke-19 tentang
25
der neuen Musik, Adorno jauh melampaui Weber dalam menyelidiki masalah
tidak langsung. Pengaruhnya adalah lebih besar pada sosiologi budaya secara
sebagai hanya bagian dari yang lebih komprehensif sejarah sosial. Meskipun
idiom musik dan penataan bahan untuk tingkat ekstrim, tidak ada bukti bahwa
kejelasan konsep tersebut sehingga dapat diperoleh batasan dan koridor yang
gerakan sosial lebih sebagai suatu bentuk dari tindakan kolektif (collective action)
yang mengelompokkan gerakan sosial sebagai salah satu bentuk dari collective
26
behavior (Locher, 2002 dalam Sukmana, 2016:2). Sedangkan menurut Crossley
(2002 dalam Sukmana, 2016:2), perilaku kolektif merupakan salah satu dimensi
yang bertujuan untuk meningkatkan status, kekuasaan, atau pengaruh dari seluruh
kelompok, bukan untuk seorang atau beberapa orang (Zomeren, 2009 dalam
Sukmana, 2016:3). Mengacu kepada konsep Olson, maka inti dari konsep
makna subjektif dalam tindakan mereka (Ritzer & Goodman, 2011: 136-137).
Kondisi seperti ini tidak muncul dalam konteks perilaku kolektif (collective
behavior).
gerakan sosial dari bentuk perilaku kolektif yang lainnya, seperti: crowd
dilihat dari tiga aspek, yakni: (a) Pengorganisasian (Organized); (b) Pertimbangan
dikemukakan berbagai definisi tentang gerakan sosial dari beberapa ahli sebagai
27
atau menghambat suatu perubahan sosial (encourages or discourages social
tersebut, maka dapat digarisbawahi dua hal ciri utama dari gerakan sosial, yakni:
adanya aktivitas yang diorganisir dan adanya tujuan yang berkaitan dengan suatu
kolektif yang ditujukan untuk suatu perubahan tatanan kehidupan yang baru. Ciri
utama dari pandangan Spencer adalah adanya upaya kolektif (bersama) dan upaya
tersebut diarahkan untuk terjadinya perubahan suatu tatanan yang lebih baik lagi
sosial adalah bentuk perilaku kolektif yang bertahan cukup lama, terstruktur, dan
a. sejumlah orang,
sosial,
cukup lama.
tipe perilaku kolektif yang lainnya. Stolley (2005 dalam Sukmana, 2016:25),
upaya mencapaian tujuan tertentu melalui tindakan yang menentang status quo,
28
wewenang dan budaya yang sudah mapan. Orang-orang yang melakukan suatu
Singh (2001). Menurut Singh (2001 dalam Sukmana, 2016:27), secara umum
tradisi teoritis studi tentang Gerakan Sosial dapat diklasifikasikan ke dalam tiga
klasifikasi, yakni: (1) Klasik; (2) NeoKlasik, dan (3) Gerakan Sosial Baru
(Kontemporer).
tradisi klasik meliputi sebagian besar studi-studi dalam perilaku kolektif seperti:
utamanya oleh para psikolog sosial Barat dan para sejarawan dari sebelum tahun
1950-an. Dalam tradisi klasik, akar konseptual studi Gerakan sosial dan tindakan
kolektif sebagian terletak dalam tradisi psikolog sosial klasik. Kontribusi dari para
psikolog seperti karya Gabriel Tarde tentang Laws and Imitation (1903), karya
Gustave Le Bon tentang The Crowd (1909), karya William McDougall tentang
The Group Mind (1920), serta karya E. D. Martin tentang The Behavior of Crowd
(1929) dapat membantu untuk memaparkan fondasi teoritis dalam studi perilaku
War (1920), yang merupakan sebuah studi tentang perilaku kelompok dalam
29
yang berpengaruh untuk studi serupa yang menekankan pada stres dan dampaknya
pada perilaku kelompok manusia dalam ilmu sosial. Paradigma klasik dan neo-
klasik pada tindakan kolektif, khususnya neoklasik, tetap dominan hingga 1970-
an, baik yang merujuk pada studi tentang crowd, suatu kolektifitas yang liar
dipublikasikan setelah tahun 1950-an. Tradisi ini dibagi lagi dalam dua model
Gerakan Sosial Lama, yaitu fungsional dan dialektika Marxis. Tidak seperti studi
gerakan sosial dalam tradisi klasik, studi gerakan sosial pada tradisi neo-klasik
Gerakan Sosial Baru (New Social Movements) atau Gerakan Sosial Kontemporer,
muncul sekitar era tahun 1960-an dan 1970-an terutama di kalangan masyarakat
Eropa dan Amerika (Singh, 2001 dalam Sukmana, 2016:29). Masyarakat Eropa
dan Amerika saat itu menyaksikan munculnya gerakan skala besar sekitar isu-isu
tujuan dan nilai-nilai dari gerakan ini secara esensial bersifat universal, yakni
kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. Berbeda dengan model Gerakan
Sosial Lama (Klasik dan Neo-klasik), maka model Gerakan Sosial Baru tidak
30
perjuangan kelas. Dengan demikian, Gerakan Sosial Baru tidak tertarik dengan
pemerintahan Negara. Namun demikian, strategi dan tujuan dari Gerakan Sosial
Baru (GSB) memiliki sedikit kesamaan dengan model Gerakan Sosial Lama, yaitu
(1980), Cohen (1985), Slater (1985) dan Touraine (1985), ekspresi Gerakan Sosial
terjadinya perubahan bentuk dari Gerakan sosial yakni dari bentuk Gerakan Sosial
Lama (klasik dan neo-klasik) kepada bentuk Gerakan Sosial Baru. Dengan kata
perubahan bentuk dari Gerakan Sosial (Singh, 2001 dalam Sukmana, 2016:28).
klasifikasi studi teoritis tentang tindakan kolektif dan gerakan sosial, maka teori-
Crowd;
31
b. Gerakan Sosial Lama/Gerakan Sosial Neo-Klasik, teori-teorinya meliputi
lain: (1) The Resource Mobilization Theory; dan (2) The Identity-Oriented
Theory.
Pengelompokkan tipe Gerakan sosial ini didasarkan atas berbagai aspek, yakni
berdasarkan aspek tujuan gerakan dan metode yang digunakan dalam mencapai
jumlah besarnya (tingkat) perubahan (how much changed), maka gerakan sosial
(1) Gerakan Sosial Alternatif, yaitu gerakan sosial yang tingkat ancamanya
terhadap status quo sangat kecil karena sasaran dari Gerakan sosial ini
populasi.
(2) Gerakan Sosial Pembebasan, yaitu suatu tipe Gerakan sosial yang
(3) Gerakan Sosial Reformasi, yaitu tipe gerakan sosial yang ditujukan hanya
32
(4) Gerakan Sosial Revolusi, merupakan suatu tipe gerakan sosial yang paling
Setiap peristiwa gerakan sosial, selain ada pihak yang mendukung, juga
tidak akan lepas dari adanya pihak yang menentang atau menolak. Manurut
gerakan sosial menginginkan adanya suatu perubahan atau untuk menjaga sesuatu
agar tidak berubah, maka di dalamnya akan ada orang atau pihak yang tidak
paling besar terhadap suatu gerakan sosial biasanya berasal dari mereka yang
a) Ejekan bisa menjadi cara yang sangat efektif dalam menolak atau melawan
tujuan gerakan, dengan cara melecehkan gerakan di mata orang lain dalam
relatif kuat tampak seperti bekerjasama dalam suatu gerakan sosial, atau
33
c) Kontrol Sosial Formal seringkali menghadapi resistensi dari pihak yang
terjadinya suatu gerakan sosal yang justru tidak diinginkan oleh para
beberapa peneliti, seperti Blumer (1969), Mauss (1975), dan Tilly (1978), dapat
34
Menurutnya, mengacu kepada sejarah pola gerakan sosial di Amerika, maka
memahami sistem hukum dan politik yang berfungsi efektif dalam diri
mereka.
(2) Image: Positive Image (Citra: Citra Psoitif) Keberhasilan gerakan sosial
(3) Tactics: Socially Accepted Tactics (Taktik: Taktik yang Dapat Diterima
(4) Goals: Socially Acceptable Goals (Tujuan: Tujuan yang Dapat Diterima
Secara Sosial) Suatu gerakan sosial akan berhasil apabila pihak luar
(outsiders) merasa yakin bahwa tujuan utama gerakan sosial adalah hanya
kepentingan mereka.
gerakan sosial yang berhasil, memadukan teknik dan pesan mereka untuk
35
menghindari keterasingan dari pendukung politik dan finansial potensial
yang memungkinkan.
bawah ini.
dianggap tidak cukup memadai dalam menjelaskan gerakan sosial baru. Teori
lokal.
solidaritas dari kelompok yang terlibat dalam aksi kolektif. Teori Identitas
36
rasionalitas dari neo-utilitarian dan voluntaristik dalam menjelaskan aksi kolektif
beberapa elemen repertoar dari teori Marxist seperti gagasan tentang perjuangan
Formasi-formasi sosial baru dan gerakan sosial baru seperti ekologi, feminisme,
perdamaian dan mobilisasi akar rumput melampaui ide tentang kelas dan
tindakan diri mereka tidak dalam rangka mengusung nilai-nilai tenaga kerja akan
capitalism (Singh, 2001). Bentuk-bentuk sosial ini, merupakan sifat yang muncul
dari refleksi kritis kontemporer dan aplikasi empirisme ekspresif sebagai metode
37
Dalton dan Kuechler (Hunt & Benford, 2004 dalam Sukmana, 2016:72)
struktur, gaya, dan tujuan. Dalam beberapa hal, identitas kolektif menggantikan
Lebih lanjut, Hunt dan Benford (Snow, Soule, & Kriesi, 2004 dalam
kemajuan yang sangat menarik dalam memahami tentang gerakan sosial. Lebih
penting lagi adalah bahwa identitas kolektif, solidaritas, dan komitmen dapat
psikologi sosial, dan sosiologi makro tentang gerakan sosial. Teori tentang aksi
38
investasi individu dalam garis aksi individu yang konsisten dengan garis aksi yang
individu dan kolektivitas melalui perhatian yang utama kepada aktivitas individu.
sosial yang eksis dalam dan bersama kelompok. Solidaritas melakukan eksplorasi
tentang hubungan individu dan kolektivitas dengan fokus utama pada kolektivitas.
kaitan antara identitas kolektif, solidaritas, dan komitmen dengan gerakan sosial,
sebagai berikut:
Soule, & Kriesi, 2004 dalam Sukmana, 2016:162), identitas kolektif adalah
identitas personal. Identitas kolektif mungkin pertama kali dikonstruksi oleh orang
39
nama, narasi, simbol, gaya verbal, ritual, pakaian, dan sebagainya, meskipun tidak
tidak berimplikasi pada kalkulasi rasional sebagai evaluasi pilihan interes. Tidak
Kedua; solidaritas dan gerakan sosial. Solidaritas memiliki dua ciri, yaitu
corpus dan spiritus. Aspek Corpus dalam solidaritas terkait dengan ciri-ciri fisik
esensial dari identitas personal dan sosial. Identitas kolektif tergantung atas
identifkasi fisik tubuh dengan aktor terkait. Bagi beberapa kelompok, identifikasi
fisik aktor dipeerlukan sebagai gambaran atau citra entitas aktual. Sedangkan
dalam gerakan sosial. Zurcher dan Snow (Snow, Soule, & Kriesi, 2006: 440
bervariasi dari satu gerakan ke gerakan yang lainnya, termasuk juga dalam
gerakan yang sama. Kanter (Snow, Soule, & Kriesi, 2006: 440 dalam Sukmana,
kesediaan atau kerelaan diri untuk syarat bagi suatu relasi sosial. Bagi Kanter,
40
2.1.5 Kapal Udara Band
Salah satu band yang mengadopsi aliran folk yaitu band Kapal Udara. Kapal
Udara adalah salah satu band yang sedang menjadi perhatian dari penikmat musik
bagi kaum muda maupun tua di Kota Makassar. Mereka senang menyampaikan
yang mudah dicerna dan membuat para pendengar bergoyang seperti tengah
terhibur bersama. Di tahun 2017, Kapal Udara meluncurkan album mini Seru dari
Hulu, berisi lima lagu: Menyambut, Melaut, Menanam, Menari dan Merantau.
Akun youtube Kapal Udara tercatat memiliki 3.580 subscribers dan akun
Kapal Udara adalah band yang mengusung genre folk dan berbasis di
Makassar. Band yang terbentuk pada 2015 dan beranggotakan empat personil
yaitu Muhammad Ayat (Ayat) sebagai vokalis, Saleh Hariwibowo (Ale) sebagai
gitaris, Mardhan Maing (Dadang) sebagai bassis dan Bobhy Pramusdi (Bobby)
sebagai drummer. Semua personil band ini pernah mengecap bangku pendidikan
di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin. Kampus tempat
dimana Kapal Udara kemudian dibentuk dan tumbuh (dikutip Diunduh pada
https://kumparan.com/millennial/band-indie-kapal-udara-suarakan-isu-sosial-
41
dalam-bermusik-apa-alasannya-1v1T35A6htl/full pada pukul 22.26 WITA pada
27 Juli 2023).
Tema sosial yang menjadi karakter dalam karya-karya Kapal Udara hingga
di tahun yang keenam ini sangat dipengaruhi oleh wacana yang mereka dapatkan
Antropologi dan Sosiologi, tempat para personil Kapal Udara pernah menimba
ilmu.
Soal kelindan Kapal Udara dan isu sosial ini dapat mulai diamati dalam
mini album pertama Suara dari Hulu yang dirilis pada 2017. Mini album ini berisi
lima lagu dengan judul “Menyambut, Melaut, Menanam, Menari, dan Merantau”.
Hulu dalam tajuk album ini mengacu ke tempat segala hal dimulai dan segala
desa sebagai hulu dan kota sebagai hilir nya. Sebagai sumber penghidupan, desa
menghidupi kota dengan hasil panen pertanian, hasil tangkapan laut dan hasil
berpusat pada kota. Hasilnya, desa semakin terpinggirkan dan ditinggalkan. Seru
dari Hulu adalah upaya mikro yang dirancang untuk mendokumentasikan dan
Kapal Udara pada tahun 2021 melaksanakan silent party yang digagas
secara kolaboratif antara Kapal Udara dan Kedai Buku Jenny. Pertunjukan ini
dirancang untuk menjumpai teman-teman Kapal Udara yang hampir setahun saat
42
langsung tanpa membuat kerumunan dan tetap mengindahkan protokol kesehatan
di masa pandemi. Silent party sendiri dilaksanakan di tiga titik yaitu titik pertama
di Kedai Buku Jenny, titik kedua di Taman Wijaya Kusuma Banta-Bantaeng, dan
Universitas Hasanuddin dengan lirik lagu Kapal Udara band yang akan diuraikan
sebagai berikut:
a. Hubungan lirik lagu Kapal Udara band yang bergenre pop-folk dengan
Lirik lagu yang diusung oleh Kapal Udara band adalah lirik lagu yang
liriknya puitis dan gampang dicerna dan menggunakan alat musik yang
dan menghayati makna dari lagu-lagu Kapal Udara band maka tingkat
Hasanuddin dengan lirik lagu Kapal Udara band yang bergenre pop-folk.
43
Gerakan sosial merupakan upaya mencapaian tujuan tertentu melalui
tindakan yang menentang status quo, wewenang dan budaya yang sudah
dapat menjadi inspirasi lahirnya lagu-lagu yang dibuat oleh Kapal Udara
band.
Berdasarkan uraian di atas maka lirik lagu Kapal Udara band yang
bergenre pop-folk dan gerakan sosial yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas
digambarkan kedalam satu model bagan, hubungan antar variabel yang akan
R1
X Y
R2
Keterangan gambar:
X = Variabel lirik lagu Kapal Udara band yang bergenre pop-folk
Y = Variabel gerakan sosial yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas
Hasanuddin
44
r1 = Hubungan lirik lagu Kapal Udara band yang bergenre pop-folk dengan
Hasanuddin dengan lirik lagu Kapal Udara band yang bergenre pop-folk.
hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima
untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta atau kondisi yang diamati
dilapangan.
b. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gerakan sosial yang
45
2.4. PENELITIAN TERDAHULU.
Berikut adalah riset-riset ilmiah mengenai musik dan gerakan sosial yang
sudah pernah dilakukan sebelumnya. Riset terdahulu ini penting untuk melihat
Penelitian
merepresentasikan
kebudayaan Bugis-
Makassar
46
orang Bali; hubungan
Modal simbolik
Navicula menjelaskan di
47
yang disampaikan, Borneo
pemberontakan kultural
melalui merchandise
gerakan.
merah bercerita
48
simbolik dalam penyampain
pesan.
49
BAB III
METODE PENELITIAN
frasa pendekatan penelitian dan frasa metode penelitian. Penyamaan makna dua
tidak boleh disamakan artinya karena keduanya mengacu kepada hal yang
berbeda.
ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang
50
(2011:42) adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang
mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah
Lokasi penulisan adalah tempat dimana proses studi yang digunakan untuk
penulisan sangat penting karena berhubungan dengan data-data yang harus dicari
sesuai dengan fokus yang ditentukan, lokasi penulisan juga menentukan apakah
data memenuhi syarat baik volume maupun karakter data yang dibutuhkan dalam
penulisan. Penulisan ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Tamalanrea, Kota Makassar. Lokasi ini dipilih dikarenakan dua alasan yaitu:
Hasanuddin. Kedua, terdapat program kerja seperti Mini Vertical Noise yang
terdapat pertunjukan musik didalamnya dan program kerja seperti Diskusi dan
51
masyarakat menjadi sinyal akan adanya relasi atau hubungan antara musik dan
lebih dua bulan, yaitu bulan September 2023 sampai bulan Oktober 2023.
Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu: Pertama, data primer yang
langsung dari lokasi atau objek yang diteliti. Penulis mendapatkan data primer
52
Jumlah Keseluruhan 2833 2234 2234
yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui literatur yang relevan
dengan judul penelitian seperti buku-buku, artikel dan makalah yang memiliki
teknik statistik untuk menganalisis hasilnya. Data kuantitatif adalah data yang
teknik korelasi untuk mengetahui arah dan Pengumpulan data yang akan
dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan survei dan metode tes.
Dalam survei digunakan angket sebagai alat pengumpul data yang sebelumnya
akan diuji validitas dan reliabilitas. Begitu pula pada metode tes menggunakan
soal yang sebelumnya akan diuji validitas dan reliabilitas. Setelah pengumpulan
data penelitian selesai, langkah berikutnya adalah pengolahan data. Dalam proses
ini digunakan teknik analisis statistik. Hal yang perlu diperhatikan sebelum
dilakukan analisis statistik adalah kondisi semua harus baik, yaitu semua data
53
Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap dua variabel yaitu satu
variabel bebas dan satu variabel terikat. Hubungan diantara variabel sifatnya
respirokal, dimana jika variabel yang satu dengan variabel lainnya saling
suatu simbol. Untuk variabel musik diberi simbol X dan variabel gerakan sosial
X Y
sebagai berikut:
54
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
Musik Pop-Folk Musik yang liriknya puitis dan gampang lirik lagu.
modern Gambar
Tempo
Gerakan Sosial Upaya mencapaian tujuan tertentu melalui Tipologi Gerakan Sosial
Tahap-Tahap dalam
Gerakan Sosial
Faktor-Faktor Penentu
Keberhasilan dan
Kegagalan Gerakan
Sosial
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Untuk membuat sebuah batasan populasi, terdapat tiga kriteria yang harus
55
terpenuhi, yaitu isi, cakupan, dan waktu (Prasetyo & Lina Miftahul Jannah, 2005:
target, yaitu populasi spesifik yang relevan dengan tujuan atau masalah penelitian.
Penyebabnya adalah tidak ada daftar yang presisi dari anggota populasi yang
populasi target.
b. Sampel.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik penarikan sampel dalam
sampling).
sampel atau elemen secara acak, dimana setiap elemen atau anggota populasi
56
mahasiswa yang berkuliah di Universitas Hasanuddin dan bergabung dalam
n=
1+N(e)²
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = tingkat error
sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 339 mahasiswa dengan
57
Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan metode sebagai
berikut:
a. Observasi.
Peneliti untuk mengetahui sesuatu yang sedang terjadi atau yang sedang
obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang sedang dilakukan. Pengamatan
b. Angket.
yang dianggap mewakili untuk memberikan informasi yang baik dan akurat
58
menggunakan metode ini, peneliti sesungguhnya menyusun sebuah instrumen
pengumpulan data laporan-sendiri yang diisi atau dilengkapi oleh para partisipan
2010:272).
penelitian menurut Sugiyono adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dari pengertian tersebut dapat
dipahami bahwa instrument merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh
peneliti dalam menggunakan metode pngumpulan data secara sistematis dan lebih
bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh data di lapangan.
a. Angket
b. Pedoman observasi
c. Pedoman dokumentasi
59
operasionalnya, selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
jenis validitas yang dipilih, maka dalam menghitung menggunakan rumus korelasi
product momen dari Karl Pearson. Adapun rumus tersebut dikutip dari J. Sitorus,
(1990:39).
Syarat lain yang juga penting bagi seorang peneliti adalah reabilitas.
Reabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa untuk mengukur obyek yang sama, akan
60
instrumen digunakan teknik Alfa Cronbach. Rumus Alfa Cronbach yang dikutip
kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8
adalah baik.
A. Editing
dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data yang
dan bersifat koreksi. Pada kesempatan ini, kekurangan data atau kesalahan data
dapat dilengkapi atau diperbaiki baik dengan pengumpulan data ulang atau
61
B. Coding
termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam
C. Skoring
paradigma alur penelitian dengan mengikuti skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Pada skala likert variabel yang diukur dijabarkan
sebagai dasar atau titik tolak dalam menyusun item-item instrumen yang dapat
menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
skala Likert dapt dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
membuat klasifikasi dan kategori yang cocok tergantung pada anggapan atau
62
Tabel 3.2 Skala Likert
Skoring Penelitian
Jawaban Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
D. Tabulasi
Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi
data untuk mendapatkan pola hubungan, tema dan menafsirkan apa yang
bermakna dan dimuat dalam laporan penulisan (Afrizal, 2015:19). Analisis data
merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Peneliti harus
63
memastikan pola analitis mana yang akan digunakan, apakah analisis statistik atau
dan membatasi temuan-temuan hingga menjadi satu data yang teratur, tersusun
serta lebih berarti. Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan bantuan SPSS.
Selain untuk memudahkan proses analisis data, SPSS juga membantu peneliti
Sesuai dengan apa yang dicapai dalam penelitian ini, maka data yang telah
statistik dimulai dari statistik deskriptif untuk mengetahui berapa besar rerata
skor, median, mode, simpangan baku serta distribusi frekuensi dari data yang
dipengaruhi dari dalam diri peneliti atau secara subyektif. Kemudian analisis yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik analisis korelasi sederhana dan
dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas data dan lineritas data.
A. Uji normalitas
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan Chi Kuadrat,
64
Apabila harga chi kuadrat yang diperoleh melalui hitungan lebih kecil dari
harga chi kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5 % pada derajat kebebasan
jumlah kelas interval dikurangi satu (k–1) maka data dari variabel tersebut
berdistribusi normal. Sebaliknya jika harga chi kuadrat melalui hitungan atau
observasi lebih besar dari harga chi kuadrat tabel maka data tersebut
berikut: Ho ditolak jika: chi hitung (0,05 (k–1)) > chi tabel (0,05 (k–1)) Ho
diterima jika: chi hitung (0,05 (k–1)) < chi tabel (0,05) (k–1).
B. Uji Linearitas
tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga F hasil analisis (Fa) lebih kecil
dari Ftabel (Ft) maka hubungan kriterium dengan prediktor adalah hubungan
65
linier. Jika F hasil analisis (Fa) lebih besar dari Ftabel (Ft) maka hubungan
C. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis
(SD), median (Me) dan modus (Mo). Tujuan lebih lanjut dari analisis
digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis nihil (Ho) untuk hipotesis
yang diuji dan hipotesis alternatif untuk hipotesis yang diajukan Hipotesis
66
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka teknik
analisis product moment digunakan untuk menguji hipotesis (1) dan (2) yaitu
untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dan antara variabel bebas
Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha
ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt) maka
Tabel 3.3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0, 20 – 0, 399 Rendah
0, 40 – 0, 599 Sedang
0, 60 – 0, 799 Kuat
67
DAFTAR PUSTAKA
Andjani, Karina (2022). Musik dan Masyarakat: Filsafat Musik Theodor Adorno.
CV. Marjin Kiri: Tangerang Selatan.
Afrizal (2015). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung
Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu.
RajaGrafindo Persada:Jakarta.
Abbas Tashakkori, C. T. (2010). Handbook of Mixed Methods In Social &
Behavioral Research. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Ahdiat, Adi (2022). Bukan Pop, Ini Genre Musik Favorit Gen Z. Diunduh pada
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/12/01/bukan-pop-ini-genre-
musik-favorit-gen z#:~:text=Mayoritas%20responden%20Gen%20Z
%20justru,tahun%202000-an%2023%25 pada pukul 23.21 WITA (10 Juli 2023)
Bateson, Catherine V. (2022). Irish American Civil War Songs Identity, Loyalty,
and Nationhood. LSU Press: Baton Rouge
Dihni, Vika Azkiya (2022). Jenis Musik Paling Disukai Masyarakat Indonesia.
Diunduh pada
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/10/survei-dangdut-
jenis-musik-paling-disukai-masyarakat indonesia#:~:text=Skala%20Survei
%20Indonesia%20(SSI)%20merilis,dengan%20persentase
%2058%2C1%25 pada pukul 23.01 WITA (10 Juli 2023)
Hasymi, Fahri (2017). Sejarah Singkat Musik Folk dan Perkembangannya di
Indonesia. Diunduh pada https://kitaanaknegeri.com/kitapedia-sejarah-
singkat-musik-folk-dan-perkembangannya-di-indonesia/ pada pukul 22.07
WITA (10 Juli 2023)
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada (GP
Press)
Millennial (2021). Band Indie Kapal Udara Suarakan Isu Sosial dalam Bermusik,
Apa Alasannya?. Diunduh pada https://kumparan.com/millennial/band-
indie-kapal-udara-suarakan-isu-sosial-dalam-bermusik-apa-alasannya-
1v1T35A6htl/full pada pukul 18.50 WITA (09 Juli 2023).
Maulana, Moh. Faiz (2020). Dangdut Koplo: Tubuh, Seksualitas dan Arena
Kekuasaan Perempuan. MUQODDIMA: Jurnal Pemikiran dan Riset
Sosiologi. Vol.1. hal.198
Montri, Caesar (2019). Apa Itu Musik Folk? Ini Loh Penjelasannya Loopers!.
Diunduh pada https://ilmupedia.co.id/articles/penjelasan-tentang-musik-
folk/full pada pukul 20.40 WITA (27 Juli 2023)
68
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Priyatno, Duwi. 2012. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20.
Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET (ANDI).
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman (2011). Teori Sosiologi: Dari Teori
Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial
Postmodern. Kreasi Wacana: Yogyakarta.
Ridho A.M., Moh (2019) Strategi Komunikasi Pemasaran Musik Indie Melalui
New Media (Studi Kasus Band Kapal Udara Kota Makassar). Sarjana
thesis, Universitas Hasanuddin
Rafiqamila, Nayinda (2016). Sejarah Folk dan Rasa Folk Masa Kini. Diunduh
pada https://www.djarumcoklat.com/article/sejarah-folk-dan-rasa-folk-kini
pada pukul 21.32 WITA (10 Juli 2023)
Rodhia, Zidni (2018) Musik Iksan Skuter: Gerakan Sosial Baru. Sarjana thesis,
Universitas Brawijaya
Sukmana, Oman (2016). Konsep dan Teori Gerakan Sosial. Intrans Publishing:
Malang.
Soejono, Soekanto (2017). Sosiologi Suatu Pengantar. PT. RajaGrafindo Persada:
Jakarta.
Sugiyono. (2014). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Sunarto (2021). Max Weber: Rasionalisasi dan Sosiologi Musik. Diunduh pada
https://www.rumahsosiologi.com/tulisan/artikellepas/265-max-weber-
rasionalisasi-dan-sosiologi-musik pada pukul 22.22 WITA (27 Juli 2023).
Sejarah Perkembangan Musik Dunia (Masa Awal Hingga Modern. Diunduh pada
https://www.senibudayaku.com/2018/11/sejarah-perkembangan-musik-
dunia.html pada pukul 20.20 WITA (27 Juli 2023)
Subroto, Lukman Hadi (2022). Sejarah Musik Pada Zaman Prasejarah. Diunduh
pada https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/11/130000579/sejarah-
musik-pada-zaman-prasejarah pada pukul 19.09 WITA (09 Juli 2023)
Shidiqy, Hasby Ash- (2016). Citra Perempuan Dalam Lagu-Lagu Dangdut:
Analisa Feminisme Dalam Budaya Populer. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah
Peradaban Islam. Vol.13. hal. 136.
Styawan, Wahyu Eka (2022). Membincangkan Musik dan Gerakan Sosial.
Diunduh pada https://omong-omong.com/membincangkan-musik-dan-
gerakan-sosial/ pada pukul 22.41 WITA (10 Juli 2023)
69
Tamimi, Reza Ulva dan Fajar Junaedi, S.Sos. M.Si. (2017) Musik Sebagai Media
Gerakan Sosial Baru (Studi Kualitatif Deskriptif dengan Menggunakan
Teori Interaksionisme Simbolik tentang Grup Musik Merah
Bercerita). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wibisono, Gunawan dan Drajat Tri Kartono (2016). Gerakan Sosial Baru pada
Musik: Studi Etnografi pada Band Navicula. Jurnal Analisa Sosiologi.
Vol. 5 hal. 69-84
70