Anda di halaman 1dari 3

EDITORIALS

Komplikasi Pasca Anestesia Spinal: Apa saja yang harus kita


waspadai?
Anggara Gilang Dwiputra
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia - RSPUN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

DOI: 10.55497/majanestcricar.v41i1.316

Anestesia neuraksial merupakan salah satu Kejadian hipotensi yang disebabkan oleh
alternatif teknik pembiusan selain anestesia anestesia spinal terjadi pada 16-33% kasus.
umum. Istilah anestesia neuraksial merujuk Kejadian ini meningkat pada pasien geriatri.
pada teknik dimana obat anestesi lokal diberikan Hipotensi ini disebabkan oleh penurunan tahanan
di dalam atau sekitar Sistem Saraf Pusat (SSP). vaskular sistemik dan curah jantung. Terdapat
Anestesia spinal merupakan teknik anestesia beberapa teori penyebab terjadinya hipotensi
neuraksial dimana obat anestesi lokal diberikan pasca anestesia spinal. Pertama, blok simpatis
tepat di ruang intratekal (ruang subarachnoid). dari T1 hingga L2 menyebabkan vasodilatasi
Teknik ini pertama kali dilakukan pada tahun arteriolar sehingga terjadi penurunan SVR. Kedua,
1898 oleh August Bier di Jerman.1 penurunan tonus vasomotor vena meningkatkan
pooling vena sehingga terjadi penurunan aliran
Anestesia spinal merupakan teknik anestesia darah balik yang dapat menyebabkan curah
yang paling sering dipilih dan dikerjakan jantung menurun.5 Tatalaksana yang dapat
pada operasi ektermitas bawah, anorektal, dilakukan pada komplikasi ini adalah pemberian
urologi, obstetrik dan ginekologi, dan tindakan vasopressor. Fenilefrin merupakan pilihan
abdomen bagian bawah.2 Tindakan in dipilih pertama obat vasopresor untuk hipotensi
oleh anestesiologis dan pasien karena memiliki pasca spinal pada pasien sectio cesarea, karena
kelebihan dapat memberikan efek anestesi dan memiliki risiko minimal terjadinya asidosis fetal.6
analgesia secara bersama-sama, mencegah Alternatif obat lain yang dapat diberikan adalah
komplikasi pernapasan serius dari anestesi efedrin atau norepinefrin.7–9 Pemberian terapi
umum, dan tingkat kepuasan pasien yang tinggi.3 cairan dapat dipertimbangkan bila tidak respons
dengan vasopressor.
Meskipun umumnya dianggap aman, anestesia
spinal tetap dapat menyebabkan beberapa Insiden bradikardia pasca spinal terjadi sekitar
komplikasi. Walaupun sebagian besar komplikasi 13% dari pasien yang menjalani anestesia spinal,
anestesia spinal memiliki insiden yang rendah, dengan insiden yang lebih tinggi pada pasien
kita tetap perlu waspada.1 Berdasarkan studi, dengan laju nadi awal <60x/menit, pasien ASA
komplikasi yang paling sering adalah hipotensi, 1, pasien dengan riwayat minum obat beta-
bradikardia, dan mual/muntah.4 Komplikasi adrenergik bloker, dan pasien dengan blok
umum lainnya adalah nyeri punggung, nyeri spinal setinggi T5 atau lebih.10 Bradikardia
kepala pasca dural-puncture (post-dural puncture spinal disebabkan adanya tonus parasimpatis
headache/PDPH), total spinal anesthesia, cedera yang kuat karena terjadi blok cardioaccelerator
neurologis, hematoma spinal, dan sindrom saraf simpatis pada level T1 hingga T5 dan
neurologis transien (transient neurological juga terjadi penurunan preload. Penurunan
syndrome).1 preload menyebabkan bradikardia dengan

PP PERDATIN 1
MajAnestCriCare Vol. 41 No.1

refleks yang berespons terhadap renggangan midline dibanding lateral, jenis obat anestesi
volume intrakardiak dan/atau reseptor lokal, dan pengalaman klinis operator. Gejala
pacemaker. Penurunan cepat volume ventrikel khas nyeri kepala pasca spinal adalah nyeri
kiri dianggap sebagai penyebab bradikaria tumpul di bagian frontal-oksipital ketika pasien
berat hingga asistol karena aktivasi refleks berdiri atau duduk tegak. Kondisi apapun yang
Bezold-larisch. Bradikardia ringan-sedang dapat meningkatkan tekanan intrakranial dapat
dapat diberikan 0,4-1 mg sulfat atropin secara memperberat gejala. Onset nyeri kepala ini dapat
intravena, dapat diulang setiap 5 menit, tetapi muncul segera ataupun timbul setelah beberapa
tidak melebihi 2 mg. Pada kasus bradikardia hari, bergantung pada laju kebocoran larutan
hebat, epinefrin 5-20 mcg dapat diberikan cerebrospinal. Durasi gejalanya berlangsung
secara intravena dan dosis dapat ditingkatan sekitar 5-7 hari.15 Untuk tatalaksana nyeri kepala
secara bertahap setiap menit hingga efek yang ini, tambalan darah epidural (epidural blood
diinginkan tercapai.11 patch) masih merupakan tatalaksana yang paling
efektif dengan tingkat kesuksesan yang tinggi.
Insiden mual-muntah terkait anestesia spinal Tatalaksana lain yang bisa dilakukan adalah
sangat bervariasi, berkisar antara 30-40%. istirahat (bedrest), hidrasi, pemberian kafein,
Tanpa profilaksis antiemetik, sekitar 30% pasien dan analgesik.16
mengalami mual-muntah pasca operasi, dimana
insiden tertinggi terjadi pada 6 jam pertama Komplikasi lain pasca anestesia spinal adalah
pasca operasi. Mual-muntah terkait anestesia gangguan neurologis, yang sebagian besar
spinal memiliki beberapa etiologi diantaranya, bersifat sementara. Angka kejadiannya
hipotensi, hiperaktivitas vagal, nyeri viseral, dilaporkan sebesar 35 per 10.000 kasus.17
opioid intravena dan agen uterotonika.12 Obat Walaupun angka kejadiannya kecil, namun bila
yang sering digunakan sebagai antiemetik adalah terjadi, dapat mempengaruhi kualitas hidup
golongan antihistamin seperti dimenhidrinat, pasien. Beberapa faktor yang diperkirakan
antagonis serotonin (ondansetron), antagonis sebagai penyebab gangguan neurologis
dopamin (metokloperamid) dan kortikosteroid adalah, trauma mekanik langsung pada saraf,
(deksametason). Untuk mengurangi mual dan trauma mekanik karena injeksi intraneural,
muntah yang terkait dengan hipotensi karena neurotoksisitas anestesi lokal, iskemia karena
blok neuraksial, dapat diberikan infus cairan efek tekanan/hidrostatik dari injeksi intraneural/
kristaloid atau koloid sebelum dan saat blok perineural, dan neurotoksisitas dan iskemia
neuraksial dilakukan. Utamanya, penurunan karena penambahan epinefrin.18 Mengetahui
tekanan darah sebaiknya ditatalaksana dengan sejak awal adanya gangguan neurologis pasca
pemberian obat antihipotensi. Tindakan lainnya spinal merupakan hal yang penting. Pemeriksaan
yang dapat dilakukan adalah penggunaan MRI dapat dipertimbangkan untuk menegakkan
dosis kecil anestesi lokal, penambahan opioid diagnosis. Pemeriksaan neurologis lainnya
intratekal untuk mengurangi dosis anestesi lokal, seperti EMG, dapat dipertimbangkan apabilla
dan penggunaan anestesi lokal hiperbarik.13 hasil MRI normal. Penanganan komplikasi
neruologis pasca spinal disesuaikan dengan
Insiden sakit kepala setelah anestesia spinal diagnosis dan hasil temuan dari pemeriksaan
sangat bervariasi. Pada anestesia spinal dengan penunjang. Beberapa komplikasi neurologis
jarum quincke, insiden nyeri kepala sebesar memerlukan intervensi pembedahan.
36% dengan jarum 22G, 25% dengan jarum
25G, 2-12% dengan jarum 26G, dan kurang Pada edisi kali ini, terdapat laporan kasus
dari 2% pada jarum 27G atau yang lebih kecil.14 mengenai komplikasi neurologis pasca spinal
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya berupa drop foot. Dari laporan kasus ini,
sakit kepala pasca spinal, diantaranya adalah diharapkan dapat menjadi pembelajaran
usia, jenis kelamin, kehamilan, riwayat nyeri mengenai pencegahan, identifikasi dan
kepala pasca spinal sebelumnya, ukuran jarum, penanganan komplikasi neurologis pasca
bentuk ujung jarum, arah bevel saat penusukan, anestesia spinal khususnya kejadian drop foot.
jumlah percobaan penusukan, pendekatan
PP PERDATIN 2
MajAnestCriCare Vol. 41 No.1

DAFTAR PUSTAKA 9. Kinsella SM, Carvalho B, Dyer RA, Fernando R,


1. Olawin A, DAS J M. Spinal anesthesia. McDonnell N, Mercier FJ, et al. International
StatPearls. Treasure Island: Statpearls consensus statement on the management
Publishing; 2022. of hypotension with vasopressors during
2. Zeleke TG, Mersha AT, Endalew NS, Ferede caesarean section under spinal anaesthesia.
YA. Prevalence and factors associated with Anaesthesia. 2018;73(1):71–92.
back pain among patients undergoing spinal 10. Kang S, Chae YJ, Park SK, Kim TG, Joe HB.
anesthesia at the University of Gondar Prevention of bradycardia during spinal
Comprehensive and Specialized Hospital, anesthesia under dexmedetomidine sedation
North West Ethiopia: an institutional in older adults. J Clin Med. 2022;11(21).
based cross-s ectional study. Adv Med. 11. Neal JM. Hypotension and bradycardia during
2021;2021:1–8. spinal anesthesia: Significance, prevention,
3. Yüksek A, Miniksar ÖH, Honca M, Öz H. and treatment. Tech Reg Anesth Pain Manag.
Incidence and causes of failed spinal 2000;4(4):148–54.
anesthesia. Dubai Med J. 2020;3(2):50–4. 12. Ashagrie HE, Filatie TD, Melesse DY, Mustefa
4. Algarni RA, Albakri HY, Albakri LA, Alsharif SY. The incidence and factors associated with
RM, Alrajhi RK, Makki RM, et al. Incidence intraoperative nausea and vomiting during
and risk factor of spinal anesthesia-related cesarean section under spinal anesthesia,
complications after an elective cesarean July 2019. An institution based cross sectional
section: a retrospective cohort study. Cureus study. Int J Surg Open. 2020;26:49–54.
[Internet]. 2023;15(1). 13. Jelting Y, Klein C, Harlander T, Eberhart L,
5. Hofhuizen C, Lemson J, Snoeck M, Scheffer Roewer N, Kranke P. Preventing nausea and
GJ. Spinal anesthesia-induced hypotension vomiting in women undergoing regional
is caused by a decrease in stroke volume anesthesia for cesarean section: Challenges
in elderly patients. Local Reg Anesth. and solutions. Local Reg Anesth. 2017;10:83–
2019;12:19–26. 90.
6. Veeser M, Hofmann T, Roth R, Klöhr S, 14. Weji BG, Obsa MS, Melese KG, Azeze GA.
Rossaint R, Heesen M. Vasopressors for Incidence and risk factors of postdural
the management of hypotension after puncture headache: prospective cohort
spinal anesthesia for elective caesarean study design. Perioper Med. 2020;9(1):1–6.
section. Systematic review and cumulative 15. Jabbari A, Alijanpour E, Mir M, Hashem NB,
meta-analysis. Acta Anaesthesiol Scand. Rabiea SM, Rupani MA. Post spinal puncture
2012;56(7):810–6. headache, an old problem and new concepts:
7. Biricik E, Ünlügenç H. Vasopressors for the Review of articles about predisposing factors.
treatment and prophylaxis of spinal induced Casp J Intern Med. 2013;4(1):595–602.
hypotension during caesarean section. 16. Kwak K-H. Post-dural puncture headache.
Turkish J Anaesthesiol Reanim. 2021;49(1):3– Korean J Anesthesiol. 2017;70(2):136–43.
10. 17. Dastkhosh A, Razavi M, Gilani MT. Foot drop
8. Herbosa GAB, Tho NN, Gapay AA, after spinal anesthesia for cesarean section:
Lorsomradee S, Thang CQ. Consensus A case report. Local Reg Anesth. 2018;11:45–
on the Southeast Asian management of 7.
hypotension using vasopressors and adjunct 18. Kent CD, Bollag L. Neurological adverse events
modalities during cesarean section under following regional anesthesia administration.
spinal anesthesia. J Anesth Analg Crit Care. Local Reg Anesth. 2010;3(1):115–23.
2022;2(1):1–16.

PP PERDATIN 3

Anda mungkin juga menyukai