Anda di halaman 1dari 11

[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan

Volume [1] no [1]


Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)

PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKOLAH MITRA MELALUI


PROGRAM MBKM (STUDI PELAKSANAAN PROGRAM KAMPUS
MENGAJAR DI KABUPATEN GOWA)

Irmawati1, Suardi 2, Sitti Habibah 3


Jurusan Administrasi Pendidikan
Universitas Negeri Makassar

alamat e-mail:
irmawatidj@unm.ac.id
suardi@unm.ac.id
sitti.habibah@unm.ac.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pelaksanaan program merdeka belajar
kampus merdeka pada kegiatan mengajar, adaptasi teknologi dan bantuan administrasi
manajerial di sekolah mitra Kabupaten Gowa. Pendekatan penelitian menggunakan
metode kombinasi sekuensial atau sequential mixed-methods), menggabungkan metode
kuantitaif dan kualitatif. Lokasi penelitian terletak di sekolah mitra merdeka belajar
kampus merdeka Kabupaten Gowa. Prosedur pengumpulan data terdiri dari kegiatan
observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data kuantitatif
menggunakan teknik statistic deskriptif yang diukur melalui skala likert, adapun teknik
analisis kualitatif dilakukan dengan reduksi data, menyajikan data dan menarik
kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa pemenuhan kebutuhan sekolah mitra
pada pelaksanaan program merdeka belajar kampus merdeka pada program mengajar
berada pada kategori baik, program adaptasi teknologi berada pada kategori puas serta
pada program bantuan administrasi manajerial juga berada pada kategori puas. Sekolah
mitra sangat terbantu dengan adanya program merdeka belajar kampus merdeka dalam
peningkatan kualitas Sekolah.

Kata kunci: MBKM, Pemenuhan kebutuhan, Sekolah Mitra

Abstract: This study aims to determine the results of the implementation of the independent campus
learning program in teaching activities, technology adaptation and managerial
administrative assistance in partner schools of Gowa Regency. The research approach
uses sequential mixed-methods), combining quantitative and qualitative methods. The
research location is located at the independent learning partner school of the independent
campus of Gowa Regency. The data collection procedure consists of observation,
interview, questionnaire and documentation activities. Quantitative data analysis
techniques use descriptive statistical techniques measured through Likert scales, while
qualitative analysis techniques are carried out by reducing data, presenting data and
drawing conclusions. The results showed that the fulfillment of the needs of partner
schools in the implementation of the independent campus learning program in the
teaching program was in the good category, the technology adaptation program was in
the satisfied category and the managerial administrative assistance program was also in
the satisfied category. Partner schools are greatly helped by the existence of an
independent campus learning program in improving school quality.

Keywords: MBKM, Fulfillment, Partner Schools


[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|2

1. PENDAHULUAN Pembelajaran daring ini dianggap sebagai


Pelaksanaan Merdeka Belajar satu-satunya media penyampai materi antara
Kampus oleh mahasiswa dan dampaknya guru dan siswa, dimasa darurat pandemi
terhadap sekolah, siswa, tenaga pendidik dan Covid-19 saat ini.
kependidikan. Merdeka (MBKM) berupa Bagi tenaga pendidik yang sudah
asistensi mengajar untuk memberdayakan terbiasa menggunakan pembelajaran secara
mahasiswa dalam membantu proses tatap muka, tentunya akan merasa tidak siap
pembelajaran di Sekolah yang terdapat di dengan perubahan sistem pembelajaran yang
berbagai desa/kota. Program ini didasari atas baru. Perubahan yang terjadi secara
belum efektifnya pembelajaran daring yang mendadak dan tergolong cepat ini adalah
dilaksanakan di masa pandemi Covid-19 dan akibat dari penyebaran Covid-19 sehingga
untuk membantu sekolah mitra dalam membuat semua orang dipaksa untuk melek
memenuhi kebutuhan yang menunjang teknologi. Siswa yang seharusnya bisa
tercapainya tujuan pendidikan. Sejak Maret belajar secara tatap muka disekolah dan
2020, WHO yang merupakan organisasi memerlukan bimbingan secara langsung oleh
kesehatan dunia menetapkan Corona Virus guru, dipaksa harus belajar jarak jauh secara
Disease (Covid-19) sebagai pandemi yang online. Atas kondisi tersebut, maka melalui
telah melanda lebih dari 200 negara di dunia Direktorat Pembelajaran dan
(Sohrabi dkk, 2020). Sebagai langkah Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal
pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi Pendidikan Tinggi menyusun Program
penyebaran Covid-19 dilakukan beberapa Kampus Mengajar Angkatan 1. Kampus
tindakan seperti mulai dari kampanye untuk Mengajar Angkatan 1 (KM Angkatan 1)
dirumah saja, social and physical distancing, merupakan salah satu bentuk pelaksanaan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)
pergeseran libur lebaran, hi ngga pelarangan berupa asistensi mengajar untuk
mudik. Kebijakan-kebijakan tersebut memberdayakan mahasiswa dalam
dilakukan agar masyarakat tetap berada membantu proses pembelajaran di sekolah
dirumah, baik bekerja, belajar, maupun yang terdapat di berbagai desa/kota di
beribadah (Rigianti, 2020). Indonesia. Menurut Suhartoyo dkk (2020)
Kondisi ini tentunya memberikan hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
dampak yang cukup besar terhadap dunia kompetensi baik soft skills maupun hard
pendidikan. Pembelajaran yang awalnya skills agar lebih siap dan relevan dengan
tatap muka juga beralih dengan kebutuhan zaman sebagai pemimpin masa
pembelajaran jarak jauh secara daring depan bangsa yang unggul dan
(online). Peralihan pembelajaran ini tentunya berkepribadian baik.
memberikan dampak bagi tenaga pendidik Merdeka belajar sendiri menurut
maupun peserta didik, mengingat hal ini Siregar dkk (2020) memiliki esensi bahwa
terjadi secara mendadak dan tanpa adanya peserta didik nantinya akan memiliki
persiapan sebelumnya. Pembelajaran daring bebebasan dalam berfikir baik secara
merupakan suatu cara yang baru dalam individu maupun secara kelompok, sehingga
proses belajar dan mengajar yang di masa mendatang akan dapat melahirkan
menggunakan media elektronik khususnya peserta didik yang kritis, unggul, inovatif,
jaringan internet dalam penyampaian suatu kolaboratif, serta partisipatif.
pembelajaran. Menurut Imania (2019) Adapun ruang lingkup Program
pembelajaran daring merupakan suatu Kampus Mengajar mencakup pembelajaran
pembelajaran konvensional yang di semua mata pelajaran yang berfokus pada
menggunakan jaringan internet dan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi, dan
dituangkan melalui format digital. bantuan administrasi manajerial sekolah.
Dengan program tersebut, diharapkan
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|3

mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan


mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter sekolah mitra yang menunjang peningkatan
serta memiliki pengalaman belajar. Selain kualitas pendidikan.
itu, melalui program ini diharapkan terjadi Pada penelitian ini, peneliti
peningkatan efektivitas proses pembelajaran mengambil langkah-langkah strategis dalam
sebagai bentuk pemenuhan Kebutuhan melakukan penelitian. Langkah pertama
Sekolah Mitra Melalui pelaksanaan Program dalam penelitian ini peneliti lebih dulu
MBKM yang terdiri dari beberapa kegiatan melakukan observasi terhadap situasi
seperti mengajar, adaptasi teknologi, dan pelaksanaan kegiatan Kampus Mengajar di
administrasi manajerial sekolah kabupaten Gowa, setelah itu peneliti
Untuk mengetahui bahwasanya melakukan wawancara dengan beberapa
kebutuhan sekolah mitra belum atau telah Guru pamong maupun tenaga pendidik dan
terpenuhi setelah diadakannya pelaksanaan kependidikan yang berada di sekolah mitr
Program Kampus Mengajar maka perlu sambil mengajukan permohonan ijin
diadakan penelitian untuk melihat kondisi penelitian. Setelah permohonan ijin
yang sebenarnya ada di lapangan setelah dikabulkan, maka peneliti mulai melakukan
program dilaksanakan. Oleh karena itu pengumpulan data melalui observasi,
peneliti mengangkat penelitian dengan judul wawancara, dokumentasi dan penyebaran
“Pemenuhan Kebutuhan Sekolah Mitra angket kepada guru pamong maupun tenaga
Melalui Program MBKM (Studi Pelaksanaan pendidik dan kependidikan yang ada di
Program Kampus Mengajar di Kabupaten sekolah mitra untuk memperolah hasil yang
Gowa)”. sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dari
Sekolah yang menjadi mitra dari berbagai sudut pandang.
pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan Pemenuhan kebutuhan Sekolah
program Kampus Mengajar yang menjadi mitra pada pelaksanaan program MBKM
fokus dalam penelitian ini terletak di daaerah dapat dilihat dari 3 hal yang berdampak pada
Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. proses pembelajaran dan peningkatan
Kabupaten yang langsung berbatasan dengan kualitas sekolah yaitu; kemampuan
ibukota provinsi dan terletak di tempat yang mengajar, adaptasi teknologi dan
strategis. administrasi manajerial sekolah
Pelaksanaan Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM) berupa asistensi
mengajar untuk memberdayakan mahasiswa 2. KAJIAN TEORI
dalam membantu proses pembelajaran di 2.1 Landasan Merdeka Belajar
Sekolah di berbagai desa/kota. Program ini Kampus Merdeka
didasari atas belum sepenuhnya efektif Gagasan Merdeka Belajar disusun
pembelajaran daring maupun luring yang oleh Nadiem Makarim selaku Menteri
dilaksanakan di masa pandemi Covid-19. Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Hal tersebut terlihat dari kurangnya siswa dalam mencetak Sumber Daya Manusia
yang mendapat kesempatan mengasah (SDM) yang unggul dengan mengutamakan
kemampuan interpersonal dan implementasi nilai-nilai karakter supaya
kepemimpinan. Untuk tingkat sekolah, daya pikir, kreativitas setiap pelajar
proses pembelajaran sangat terkendala berkembang (Savitri, 2020). Merdeka
dengan permasalahan logistik yang sangat Belajar merupakan proses pembelajaran
mempengaruhi efektivitas proses secara alami untuk mencapai kemerdekaan.
pembelajaran. Metode yang digunakan pada Diperlukan belajar merdeka terlebih dahulu
pengabdian berupa pengajaran langsung, karena bisa jadi masih ada hal-hal yang
membantu tugas tenaga pendidik dalam membelenggu rasa kemerdekaan, rasa belum
mengajar dan adaptasi teknologi serta
membantu tugas administrasi sekolah
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|4

merdeka dan ruang gerak yang sempit untuk sekolah mitra yang menunjang peningkatan
merdeka. kualitas pendidikan.
Langkah-langkah yang perlu
disiapkan dalam mengimplementasikan 2.3 Tahap Pelaksanaan Program
merdeka belajar, diantaranya: a) Kepala Merdeka Belajar Kampus Merdeka
sekolah; Menerapkan kebijakan yang dalam pemenuhan kebutuhan
mendukung pelaksanaan merdeka belajar, b) Sekolah Mitra, yaitu;
Guru; Menjadi sosok yang terbuka dan
menciptakan suasana pembelajaran yang 2.3.1 Mengajar
menyenangkan, c) Peserta didik; hendaknya Dalam mengajar, hal utama yang
psikologi peserta didik dalam keadaan siap dilakukan adalah memberikan stimulus awal
dan suasana hati yang bahagia, mulai kepada siswa, sudah sejauh mana peserta
dibiasakan untuk berpikir kritis dan selalu didik dalam memahami suatu materi
bersikap ingin tahu serta mampu pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
menganalisis pertanyaan terbuka, d) Wali pendapat Meldina (2019) yang mengatakan
murid dan lingkungan; dilibatkan secara bahwa kegiatan bertanya menjadi salah satu
aktif dalam pemantauan hasil belajar peserta stimulus yang tidak kalah penting untuk
didik dan mendukung kesinambungan antara menyalurkan rasa ingin tahu siswa, hal ini
sekolah, rumah dan lingkungan, e) Dinas dikarenakan bertanya merupakan proses
pendidikan dan kebudayaan; menyediakan awal dalam berfikir. Kegiatan ini telah
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi berlangsung sesuai dengan rencana awal
para guru dan menyiapkan pendampingan yakni melakukan pembelajaran secara
saat pelaksanaan merdeka belajar daring maupun luring di sekolah ataupun
(Mendikbud, 2020). dirumah, penerapan literasi dan numerasi di
Sekolah, memperbaiki karakter siswa dan
2.2 Pemenuhan Kebutuhan Sekolah meningkatkan minat siswa untuk belajar.
Mitra melalui pelaksanaan Kegiatan mengajar diantaranya membantu
Merdeka Belajar Kampus Merdeka guru mengajar dikelas; memberikan
Pelaksanaan Merdeka Belajar perubahan bagi guru dan siswa dalam
Kampus Merdeka (MBKM) berupa asistensi pembelajaran ke arah yang lebih baik;
mengajar untuk memberdayakan mahasiswa memperbaiki karakter siswa terutama dalam
dalam membantu proses pembelajaran di penggunaan bahasa siswa dalam kehidupan
Sekolah di berbagai desa/kota. Program ini sehari-hari; meningkatkan minat siswa dalam
didasari atas belum sepenuhnya efektif belajar.
pembelajaran daring maupun luring yang 2.3.2 Adaptasi Teknologi
dilaksanakan di masa pandemi Covid-19. Pada kegiatan adaptasi teknologi,
Hal tersebut terlihat dari kurangnya siswa yang dilakukan adalah nembantu guru
yang mendapat kesempatan mengasah menyediakan materi pembelajaran berbasis
kemampuan interpersonal dan teknologi, misalnya penayangan media
kepemimpinan. Untuk tingkat sekolah, pembelajaran berbasis video menggunakan
proses pembelajaran sangat terkendala laptop. Penayangan video ini sekaligus
dengan permasalahan logistik yang sangat mengajarkan siswa untuk melek teknologi
mempengaruhi efektivitas proses dan bahwa belajar dapat menggunakan
pembelajaran. Metode yang digunakan pada media apa saja. Membantu guru dalam
pengabdian berupa pengajaran langsung, mengaplikasikan Nitro Pro 10 dalam
membantu tugas tenaga pendidik dalam mengubah file word dan pdf, serta aplikasi
mengajar dan adaptasi teknologi serta MS. Excel dalam mengolah data dan nilai
membantu tugas administrasi sekolah siswa disekolah, sehingga tidak diperlukan
sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan lagi pengolahan secara manual. Selain itu,
membantu guru dalam mengoperasikan
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|5

printer scanner untuk scan data guru yang 3.3 Sumber Data
harus diperbaharui dan di upload. Teknik pemilihan sampel yang
2.3.3 Administrasi Manajerial Sekolah peneliti pilih adalah purposive sampling.
Pada kegiatan ini, pengabdi Purposive sampling adalah teknik
masyarakat yaitu mahasiswa membantu pengambilan sampel sumber data dengan
sekolah dalam menyediakan pojok baca pertimbangan tertentu. Maka dari itu
untuk siswa SD sehingga dengan adanya peneliti mempertimbangkan bahwa yang
pojok baca ini, minat literasi siswa menjadi dipilih sebagai sampel adalah pihak pihak
semakin meningkat. Menurut Wulanjani dan yang berada di sekolah mitra utamanya guru
Anggraeni (2019) membaca merupakan pamong dan kepala sekolah.
salah satu hal yang penting dalam segala 3.4 Prosedur Pengumpulan Data
macam proses pembelajaran. Membantu Data yang digunakan dalam
guru-guru dalam memperbaharui data penelitian ini yaitu berupa data kualitatif dan
sekolah serta melengkapi persyaratan data kuantitatif. Data kuantitatif dalam
sebagai pengajuan pencairan dana BOS. penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran
Selain itu, mahasiswa juga menyediakan angket kepada pihak pihak yang berada di
perangkat pembelajaran sebagai kelengkapan sekolah mitra utamanya guru pamong dan
administrasi dalam pembelajaran yakni RPP, kepala sekolah.
bahan ajar dan materi ajar, media Metode pengumpulan data dalam
pembelajaran, lembar kerja peserta didik penelitian kualitatif ada dua yang pokok,
(LKPD), instrumen evaluasi/penilaian, serta yaitu pengamatan dan wawancara.
bahan evaluasi setiap tema pembelajaran. Pengamatan (observasi) yaitu
memperhatikan obyek secara akurat,
3. METODOLOGI PENELITIAN mencatat fenomena yang muncul dan
3.1 Pendekatan Penelitian mempertimbangkan hubungan antara spek
Berdasarkan pada masalah dan dalam phenomena tersebut. Sedangkan
tujuan penelitian, maka penelitian ini wawancara merupakan percakapan atau
menggunakan pendekatan mixed method Tanya jawab. Dokumentasi merupakan
dengan menggunakan metode kombinasi pelengkap dalam dalam pengumpulan data.
sekuensial (Sequential Mixed-Methods) Maka dari itu, pengumpulan data dalam
(Craswell, 2010). Pada metode kuantitatif penelitian ini adalah observasi, wawancara
digunakan survey cross-sectional ex-post- dan dokumentasi
facto, yaitu bentuk penelitian yang 3.5 Teknik Analisis Data
variabelnya tidak perlu dikendalikan atau Data yang diperoleh dalam
dimanipulasi secara langsung oleh peneliti. penelitian ini bersifat kuantitatif (berupa
Perwujudan variable bebas telah terjadi angket) sehingga perlu diolah untuk proses
secara alamiah atau tidak dapat dimanipulasi penarikan kesimpulan. Adapun teknik
(Kerlinger, 2002). Pada metode kulitatif analisis data yang digunakan adalah teknik
digunakan model Miles, Huberman & hitung statistic deskriptif. Adapun analisis
Saldana yaitu melalui proses data collection, data kualitatif yaitu reduksi data, menyajikan
data condetation, datadisplay dan data, menarik kesimpulan
veryfication/conclusion (Miles, Huberman &
Saldana, 2014). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Program kampus mengajar adalah
Lokasi penelitian ini adalah sekolah suatu program yang memberikan kesempatan
mitra program Medeka Belajar Kampus kepada mahasiswa selama 1 semester untuk
Merdeka di Kabupaten Gowa, Sulawesi membantu para guru dan kepala sekolah
Selatan. Penelitian dilaksanakan selama 6 jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan
bulan yang direncanakanakan dimulai pada kegiatan pembelajaran dan administrasi
bulan Juni hingga Desember.
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|6

sekolah. Program ini dilaksanakan secara Interval Kategori F %


bertahap dalam upaya meminimalisir 26 ≤ x < 32 Sangat Baik 14 14
berbagai kendala dalam Pendidikan dan x 100=42 , 42 %
33
bertujuan meningkatkan kualitas mutu 20 ≤ x < 26 Baik 19 19
Pendidikan di Indonesia. Berikut ini adalah x 100=57 , 58 %
hasil penelitian kuantitatif dan kualitatif 33
yang diperoleh berdasarkan hasil sebaran 14 ≤ x < 20 Cukup Baik - -
angket dan wawancara, observasi dan 8 ≤ x < 14 Buruk - -
dokumentasi kegiatan kampus mengajar
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
sekolah mitra (studi kasus pelaksanaan 4.1.2 Analisis Kuantitatif pada
program kampus mengajar di Kabupaten Instrument Adaptasi Teknologi
Gowa). Pada Instrument mengajar terdapat 6
4.1 Hasil Penelitian pertanyaan tertutup yang diajukan kepada 33
Hasil analisis untuk instrumen responden untuk mengetahui apakah
pemenuhan kebutuhan Mitra yang dalam hal pelaksanaan program adaptasi teknologi di
ini adalah sekolah yang menjadi mitra dalam sekolah mitra Kabupaten Gowa telah
melaksanakan kegiatan Kampus Mengajar. terpenuhi. Dalam Penelitian ini penulis
Hasil analisis tersebut ditunjukkan sebagai menggunakan rumus skala likert agar
berikut. indikator pertanyaan dapat diukur melalui
4.1.1 Analisis Kuantitatif pada sebaran angket yang terdiri dari empat
Instrument Mengajar kategori pilihan dengan kriteria sangat puas,
Pada Instrument mengajar terdapat 8 puas, cukup puas, tidak puas. Skor tertinggi
pertanyaan tertutup yang diajukan kepada 33 bernilai 4 dan skor terendah bernilai 1,
responden untuk mengetahui apakah adapun pendekatan Thurstone digunakan
pelaksanaan program mengajar di sekolah untuk mencari interval yaitu
mitra Kabupaten Gowa telah terlaksana Interval=
dengan baik atau buruk. Dalam Penelitian ini Jumlah skor mak−Jumlah skor min
penulis menggunakan rumus skala likert agar jumlahkategori
indikator pertanyaan dapat diukur melalui
sebaran angket yang terdiri dari empat 24−6
Interval =
kategori pilihan dengan kriteria sangat baik, 4
baik, cukup baik, buruk. Skor tertinggi
bernilai 4 dan skor terendah bernilai 1, 18
Interval =
adapun pendekatan Thurstone digunakan 4
untuk mencari interval yaitu :
Interval = Interval = 4.5
Jumlah skor mak−Jumlah skor min
Tabel 4.1.2 Tabel Hasil Analisis Instrumen
jumlahkategori adaptasi teknologi
24−6 Interval Kategori F %
Interval = 19.5 ≤ x Sangat 12 12
4 x 100=36 , 36 %
< 24 Puas 33
18 15 ≤ x < Puas 21 21
Interval = 19.5
x 100=63 , 64 %
4 33
10.5 ≤ x Cukup - -
Interval = 4.5 < 15 Puas
6≤ x < Tidak - -
Tabel 4.1.1 Tabel Hasil Analisis Instrumen 10.5 Puas
Mengajar
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|7

persentase 63 , 64 % .Adapun bantuan


4.1.3 Analisis Kuantitatif pada Administrasi Manajerial yang dilakukan
Instrument bantuan administrasi berada pada kategori “Puas” dengan
manajerial persentase sebesar 75 , 76 %.
Pada Instrument mengajar terdapat 6 Berdasarkan analisis data kuantitatif
pertanyaan tertutup yang diajukan kepada 33 dari sebaran angket, maka dapat dipahami
responden untuk mengetahui apakah bahwa dalam tahapan pelaksanaan program
pelaksanaan program bantuan administrasi kampus mengajar memberikan manfaat
manajerial sekolah mitra Kabupaten Gowa kepada sekolah, dengan kehadiran
telah tepat sasaran. Dalam Penelitian ini mahasiswa menjadi solusi dalam mengisi
penulis menggunakan rumus skala likert agar kekurangan guru pada proses belajar
Indikator pertanyaan dapat diukur mengajar disituasi pandemi serta bantuan
melalui sebaran angket yang terdiri dari administrasi sekolah. Pengakuan lain yang
empat kategori pilihan dengan kriteria sangat diperoleh pada tahap pelaksanaan
puas, puas, cukup puas, tidak puas. Skor “mengajar” yaitu mahasiswa mampu berfikir
tertinggi bernilai 4 dan skor terendah bernilai kritis, inovatif dan mampu membuat
1, adapun pendekatan Thurstone digunakan program kerja dengan menyesuaikan
untuk mencari interval yaitu : kebutuhan sekolah sehingga aktifitas yang
Interval = dilakukan dapat meningkatkan keterampilan
Jumlah skor mak−Jumlah skor min dan motivasi siswa. Penjelasan tentang tahap
jumlahkategori pelaksanaan “Adaptasi Teknologi” yaitu
mahasiswa mampu mengemas pembelajaran
24−6 secara menarik dan menyesuaikan dengan
Interval =
4 karakteristik dan menyesuaikan dengan
tingkat perkembangan siswa. Mahasiswa
18 mampu memfasilitasi metode pembelajaran
Interval = yang menarik dan memberi penghargaan
4
kepada siswa dengan cara memajang hasil
Interval = 4.5 karya siswa di kelas. Yang berikunya adalah
bantuan “Administrasi Manajerial” yang
Tabel 4.3 Tabel Hasil Analisis Instrumen diberikan kepada tenaga kependidikan
Bantuan Administrasi Manajerial adalah solusi tentang cara efektif dalam
Interval Kategori F % pembuatan segala sesuatu yang berkaitan
19.5 ≤ x Sangat 8 12
< 24 Puas
x 100=24 dengan
, 24 % pengerjaan administrasi sekolah
33 sehingga pengerjaannya lebih efektif dan
15 ≤ x < Puas 25 21 efisien.
19.5
x 100=75 , 76 %
33
4.1.4 Analisis Kualitatif Instrumen
10.5 ≤ x Cukup - -
Penelitian
< 15 Puas
Pada penelitian ini terdapat 3
6≤ x < Tidak - -
responden dan 5 pertanyaan wawancara,
10.5 Puas
hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai
Berdasarkan Tabel 4.1, 4.2, dan 4.3
berikut.
maka dapat diketahui bahwa pemenuhan
a) Tanggapan Sekolah Mitra terhadap
kebutuhan sekolah mitra melalui program
Program Kampus Mengajar diantaranya
MBKM dikabupaten Gowa yaitu, untuk
yaitu, program kampus mengajar
kegiatan mengajar termasuk dalam kategori
dianggap memberikan nilai tambah bagi
“Baik” dengan tingkat persentase 57 , 58 %.
sekolah sebab program nyata ini
Pada kegiatan Adaptasi Teknologi berada memotivasi serta meningkatkan
pada kategori “Puas” dengan tingkat kemampuan numerasi dan literasi
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|8

peserta didik, selain itu program ini juga kinerja yang dirasa masih kurang atau
membantu tenaga pendidik dalam belum dilakukan dalam upaya pemenuhan
pengembangan metode pembelajaran kebutuhan sekolah mitra.
sekolah mitra. Hadiyati, dkk (2017) menyatakan
b) Kendala dalam penerapan program bahwa tahap penentu keberhasilan suatu
kampus mengajar yaitu biasanya di kegiatan terletak pada tahap pelaksanaan.
beberapa sekolah mitra terdapat jadwal Adapun tahap pelaksanaan kampus mengajar
kegiatan mahasiswa yang berbenturan terbagi menjadi 3 yakni mengajar, adaptasi
dengan kegiatan sekolah yang telah teknologi dan administrasi sekolah.
disusun terlebih dahulu dalam program 4.2.1 Mengajar
kerja, selain itu tidak ditemukan kendala Dalam mengajar, hal utama yang
lain yang berarti sebab terjalin dilakukan adalah memberikan stimulus awal
kolaborasi yang efektif antara guru kepada siswa, sudah sejauh mana peserta
pamong dan mahasiswa. didik dalam memahami suatu materi
c) Harapan Sekolah/Mitra terhadap pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
pemerintah melalui Program Kampus pendapat Meldina (2019) yang mengatakan
Mengajar diantaranya yaitu, pemerintah bahwa kegiatan bertanya menjadi salah satu
diharapkan memiliki konsistensi dan stimulus yang tidak kalah penting untuk
komitmen yang kuat dalam menyalurkan rasa ingin tahu siswa, hal ini
melaksanakan program kampus merdeka dikarenakan bertanya merupakan proses
dan memaksimalkan pelaksanaannya. awal dalam berfikir. Kegiatan ini telah
Pemerintah juga diharapkan dapat berlangsung sesuai dengan rencana awal
melihat situasi dan kebutuhan sekolah yakni melakukan pembelajaran secara daring
dan sebaiknya mahasiswa yang terlibat maupun luring di sekolah ataupun dirumah,
pada program kampus. penerapan literasi dan numerasi di SD,
d) Mengajar adalah mahasiswa dari memperbaiki karakter siswa dan
rumpun keilmuan pendidikan sehingga meningkatkan minat siswa untuk belajar.
paham dengan tugas tenaga pendidik. Adapun dampak yang dirasakan siswa yakni
e) Komunikasi antara mahasiswa dengan meningkatnya motivasi dan minat belajar
guru pamong/guru kelas terjalin dengan siswa baik dari segi literasi maupun dari segi
baik dan efektif, mahasiswa senantiasa numerasi. Hal tersebut telah sesuai dengan
selalu berkonsultasi terhadap ketercapaian yang termuat dalam tujuan
pelaksanaan maupun kendala yang Program Kampus Mengajar. Sedangkan
dihadapi terkait dengan program kerja dampak yang dirasakan oleh guru dan
yang dilakukan. sekolah yakni dapat memudahkan dan
f) Program Kampus mengajar dianggap membantu guru dalam melakukan
sangat layak direkomendasikan untuk pembelajaran daring maupun luring. Hal ini
sekolah lain sebab kampus merdeka ini diperkuat dengan meningkatnya minat siswa
memiliki program yang baik sehingga dalam belajar pada saat materi menganalisis
memberikan dampak yang positif bagi suatu permasalahan sederhana menggunakan
proses belajar mengajar, penggunaan media laptop dengan menonton sebuah video
teknologi dan bantuan administrasi yang diputar dan ditonton diawal
manajerial. pembelajaran. Setelah adanya pembelajaran
yang inovatif, selain minat belajar siswa,
4.2. Pembahasan kemampuan siswa dalam berfikir kritis juga
Pembahasan disini menjelaskan meningkat dengan baik, hal ini dibuktikan
ringkasan hasil analisis pemenuhan antusiasme siswa dalam belajar dan nilai
kebutuhan sekolah mitra dalam pelaksanaan raport yang meningkat.
program MBKM. Semua hasil yang didapat
menjadi tolok ukur untuk meningkatkan lagi 4.2.2 Adaptasi Teknologi
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|9

Pada kegiatan adaptasi teknologi, Setelah kegiatan dilakukan, peserta didik


yang dilakukan adalah nembantu guru maupun guru sekolah sangat antusias dan
menyediakan materi pembelajaran berbasis termotivasi untuk melakukan kegiatan
teknologi, misalnya penayangan media belajar mengajar dengan efektif dan efisien.
pembelajaran berbasis video menggunakan Selain itu, adaptasi teknologi dan juga
laptop. Penayangan video ini sekaligus administrasi sekolah juga berjalan dengan
mengajarkan siswa untuk melek teknologi baik perubahan kearah yang lebih baik pada
dan bahwa belajar dapat menggunakan saat kegiatan berlangsung.
media apa saja. Membantu guru dalam Berdasarkan hasil wawancara
mengaplikasikan Nitro Pro 10 dalam dengan mitra yang menyatakan bahwa
mengubah file word dan pdf, serta aplikasi mereka sangat terbantu dengan kehadiran
MS. Excel dalam mengolah data dan nilai mahasiswa-mahasiswa di sekolah.
siswa disekolah, sehingga tidak diperlukan Mahasiswa-mahasiswa ini membawa
lagi pengolahan secara manual. Selain itu, semangat baru yang salah satunya adalah
membantu guru dalam mengoperasikan dengan membawa metode pengajaran yang
printer scanner untuk scan data guru yang diadopsi dari bangku kuliah. Metode praktek
harus diperbaharuidan di upload. Oleh pengajaran yang terbilang baru untuk lokasi
karena itu, dibutuhkan pemahaman kepada rujukan pemerintah tempat mahasiswa
guru dan siswa tentang pentingnya teknologi melaksanakan Kampus Mengajar membuat
pada masa sekarang. Dampak yang dirasakan siswa menjadi lebih termotivasi untuk
dengan adanya penggunaan teknologi pada belajar dan meringankan beban guru dan
pembelajaran jarak jauh dapat berlangsung tenaga kependidikan di sekolah.
dengan efektif, efisien, serta waktu dan 5 KESIMPULAN DAN SARAN
tempat yang tidak mengikat tanpa harus 5.1 Kesimpulan
bertatap muka. Hal ini juga sesuai dengan Berdasarkan pembahasan hasil
Astini (2020) yang mengatakan bahwa penelitian maka dapat disimpulkan bahwa :
pemanfaatan teknologi informasi sangat 5.1.2 Pelaksanaan program mengajar di
membantu dalam proses pembelajaran di sekolah mitra Kabupaten Gowa telah
masa pandemi Covid-19’. terlaksana dengan baik, Hal ini
diperkuat dengan meningkatnya
4.2.3 Membantu administrasi sekolah
Pada kegiatan ini, pengabdi minat siswa dalam belajar pada saat
masyarakat yaitu mahasiswa membantu materi menganalisis suatu
sekolah dalam menyediakan pojok baca permasalahan sederhana
untuk siswa SD sehingga dengan adanya menggunakan media laptop dengan
pojok baca ini, minat literasi siswa menjadi menonton sebuah video yang diputar
semakin meningkat. Menurut Wulanjani dan dan ditonton diawal pembelajaran.
Anggraeni (2019) membaca merupakan
Setelah adanya pembelajaran yang
salah satu hal yang penting dalam segala
macam proses pembelajaran. Membantu inovatif, selain minat belajar siswa,
guru-guru dalam memperbaharui data kemampuan siswa dalam berfikir
sekolah serta melengkapi persyaratan kritis juga meningkat dengan baik,
sebagai pengajuan pencairan dana BOS. hal ini dibuktikan antusiasme siswa
Selain itu, mahasiswa juga menyediakan dalam belajar dan nilai raport yang
perangkat pembelajaran sebagai kelengkapan meningkat.
administrasi dalam pembelajaran yakni RPP,
5.1.3 Pelaksanaan program adaptasi
bahan ajar dan materi ajar, media
pembelajaran, lembar kerja peserta didik teknologi di sekolah mitra
(LKPD), instrumen evaluasi/penilaian, serta Kabupaten Gowa telah terpenuhi dan
bahan evaluasi setiap tema pembelajaran. memuaskan, Dampak yang
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
| 10

dirasakan dengan adanya 5.2.3 Bagi Mitra Pemerintah Daerah agar


penggunaan teknologi pada dapat meningkatkan partisipasi dan
pembelajaran jarak jauh dapat dukungannya dalam pelaksanaan
berlangsung dengan efektif, efisien, program yang dilaksanakan
serta waktu dan tempat yang tidak
mengikat tanpa harus bertatap muka. 6. Referensi
Hal ini juga sesuai dengan Astini Annisa, Adel Wiliah, Nia Rahmawati.
(2020) yang mengatakan bahwa (2020). Pentingnya Pendidikan
pemanfaatan teknologi informasi Karakter Pada Anak Sekolah Dasar di
sangat membantu dalam proses Zaman Serba Digital. Jurnal
Pendidikan dan Sains. 2(1), 35-48
pembelajaran di masa pandemi
Astini, Ni Komang Suni. (2020).
Covid-19. Pemanfaatan Teknologi Informasi
5.1.4 Pelaksanaan program bantuan Dalam Pembelajaran Tingkat Sekolah
administrasi manajerial sekolah Dasar Pada Masa Pandemi Covid-19.
mitra Kabupaten Gowa telah tepat Jurnal Lampuhyang. 11(2), 13-25
sasaran dan memuaskan, membantu Hadiyati, Fatkhurahman, dan Bambang
guru-guru dalam memperbaharui Suroto. (2017). Pelatihan Manajemen
Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi
data sekolah serta melengkapi
Tenaga Pendidik Di SMP N 3
persyaratan sebagai pengajuan Kampar Kiri Tengah. DINAMISIA
pencairan dana BOS. Selain itu, Jurnal Pengabdian Kepada
mahasiswa juga menyediakan Masyarakat. 1(1), 122-128
perangkat pembelajaran sebagai Imania, Kuntum An Nisa. (2019).
kelengkapan administrasi dalam Rancangan Pengembangan Instrumen
Penilaian Pembelajaran Berbasis
pembelajaran yakni RPP, bahan ajar
Daring. Jurnal PETIK. 5, 31-47
dan materi ajar, media pembelajaran, Kemendikbud. (2021). Panduan Program
lembar kerja peserta didik (LKPD), Kampus Mengajar Angkatan 1.
instrumen evaluasi/penilaian, serta Jakarta : Kemendikbud
bahan evaluasi setiap tema Meldina, Tika. (2019). Implementasi Model
pembelajaran. Learning Start With A Question
5.2 Saran Strategi Meningkatkan Keterampilan
Berdasarkan hasil penelitian di Bertanya Siswa Sekolah Dasar.
lapangan, perlu menyampaikan saran TERAMPIL Jurnal Pendidikan Dan
kepada pihak terkait : Pembelajaran Dasar. 6(2). 211-219.
5.2.1 Bagi Kemdikbudristek diharapkan Rigianti, Henry Aditia. (2020). Kendala
Pembelajaran Daring Guru Sekolah
dapat mengevaluasi Kembali
Dasar di Kabupaten Banjarnegara.
program dalam pelibatan Universitas Elementary School Jurnal
serta persyaratan kompetensi yang Pendidikan dan Pembelajaran Ke-
dimiliki mahasiswa SD-an. 7(2), 297-302
5.2.2 Bagi penegelola MBKM Universitas Sohrabi, C., Alsafi, Z., O’Neil., (2020).
Negeri Makassar dapat World Health Organization Declares
meningkatkan pemanfaatan sistem Global Emergency : A Review of The
2019 Novel Coronavirus (COVID-
MBKM sehingga tidak terkendala
19). International Journal of Surgery
dalam proses peninputan nilai Suhartoyo, E., dkk. (2020). Pembelajaran
mahasiswa. Kontekstual Dalam Mewujudkan
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
| 11

Merdeka Belajar.Jurnal
Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat (JP2M). 1(3), 161
Widiyono, Aan., Saidatul Irfana, dan
Kholida Firdausia. (2021).
Implementasi Merdeka Belajar
Melalui Kampus Mengajar Perintis di
Sekolah Dasar. Metode Diktatik
Jurnal Pendidikan Ke-SD-an. 16(2),
102-107
Wulanjani, Arum Nisma., Candradewi
Wahyu Anggraeni. (2019).
Meningkatkan Minat Membaca
Melalui Gerakan Literasi Membaca
Bagi Siswa Sekolah Dasar.
Proceeding Of Biology Education.
3(1), 26-31

Anda mungkin juga menyukai