alamat e-mail:
irmawatidj@unm.ac.id
suardi@unm.ac.id
sitti.habibah@unm.ac.id
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pelaksanaan program merdeka belajar
kampus merdeka pada kegiatan mengajar, adaptasi teknologi dan bantuan administrasi
manajerial di sekolah mitra Kabupaten Gowa. Pendekatan penelitian menggunakan
metode kombinasi sekuensial atau sequential mixed-methods), menggabungkan metode
kuantitaif dan kualitatif. Lokasi penelitian terletak di sekolah mitra merdeka belajar
kampus merdeka Kabupaten Gowa. Prosedur pengumpulan data terdiri dari kegiatan
observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data kuantitatif
menggunakan teknik statistic deskriptif yang diukur melalui skala likert, adapun teknik
analisis kualitatif dilakukan dengan reduksi data, menyajikan data dan menarik
kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa pemenuhan kebutuhan sekolah mitra
pada pelaksanaan program merdeka belajar kampus merdeka pada program mengajar
berada pada kategori baik, program adaptasi teknologi berada pada kategori puas serta
pada program bantuan administrasi manajerial juga berada pada kategori puas. Sekolah
mitra sangat terbantu dengan adanya program merdeka belajar kampus merdeka dalam
peningkatan kualitas Sekolah.
Abstract: This study aims to determine the results of the implementation of the independent campus
learning program in teaching activities, technology adaptation and managerial
administrative assistance in partner schools of Gowa Regency. The research approach
uses sequential mixed-methods), combining quantitative and qualitative methods. The
research location is located at the independent learning partner school of the independent
campus of Gowa Regency. The data collection procedure consists of observation,
interview, questionnaire and documentation activities. Quantitative data analysis
techniques use descriptive statistical techniques measured through Likert scales, while
qualitative analysis techniques are carried out by reducing data, presenting data and
drawing conclusions. The results showed that the fulfillment of the needs of partner
schools in the implementation of the independent campus learning program in the
teaching program was in the good category, the technology adaptation program was in
the satisfied category and the managerial administrative assistance program was also in
the satisfied category. Partner schools are greatly helped by the existence of an
independent campus learning program in improving school quality.
merdeka dan ruang gerak yang sempit untuk sekolah mitra yang menunjang peningkatan
merdeka. kualitas pendidikan.
Langkah-langkah yang perlu
disiapkan dalam mengimplementasikan 2.3 Tahap Pelaksanaan Program
merdeka belajar, diantaranya: a) Kepala Merdeka Belajar Kampus Merdeka
sekolah; Menerapkan kebijakan yang dalam pemenuhan kebutuhan
mendukung pelaksanaan merdeka belajar, b) Sekolah Mitra, yaitu;
Guru; Menjadi sosok yang terbuka dan
menciptakan suasana pembelajaran yang 2.3.1 Mengajar
menyenangkan, c) Peserta didik; hendaknya Dalam mengajar, hal utama yang
psikologi peserta didik dalam keadaan siap dilakukan adalah memberikan stimulus awal
dan suasana hati yang bahagia, mulai kepada siswa, sudah sejauh mana peserta
dibiasakan untuk berpikir kritis dan selalu didik dalam memahami suatu materi
bersikap ingin tahu serta mampu pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
menganalisis pertanyaan terbuka, d) Wali pendapat Meldina (2019) yang mengatakan
murid dan lingkungan; dilibatkan secara bahwa kegiatan bertanya menjadi salah satu
aktif dalam pemantauan hasil belajar peserta stimulus yang tidak kalah penting untuk
didik dan mendukung kesinambungan antara menyalurkan rasa ingin tahu siswa, hal ini
sekolah, rumah dan lingkungan, e) Dinas dikarenakan bertanya merupakan proses
pendidikan dan kebudayaan; menyediakan awal dalam berfikir. Kegiatan ini telah
pelatihan untuk meningkatkan kompetensi berlangsung sesuai dengan rencana awal
para guru dan menyiapkan pendampingan yakni melakukan pembelajaran secara
saat pelaksanaan merdeka belajar daring maupun luring di sekolah ataupun
(Mendikbud, 2020). dirumah, penerapan literasi dan numerasi di
Sekolah, memperbaiki karakter siswa dan
2.2 Pemenuhan Kebutuhan Sekolah meningkatkan minat siswa untuk belajar.
Mitra melalui pelaksanaan Kegiatan mengajar diantaranya membantu
Merdeka Belajar Kampus Merdeka guru mengajar dikelas; memberikan
Pelaksanaan Merdeka Belajar perubahan bagi guru dan siswa dalam
Kampus Merdeka (MBKM) berupa asistensi pembelajaran ke arah yang lebih baik;
mengajar untuk memberdayakan mahasiswa memperbaiki karakter siswa terutama dalam
dalam membantu proses pembelajaran di penggunaan bahasa siswa dalam kehidupan
Sekolah di berbagai desa/kota. Program ini sehari-hari; meningkatkan minat siswa dalam
didasari atas belum sepenuhnya efektif belajar.
pembelajaran daring maupun luring yang 2.3.2 Adaptasi Teknologi
dilaksanakan di masa pandemi Covid-19. Pada kegiatan adaptasi teknologi,
Hal tersebut terlihat dari kurangnya siswa yang dilakukan adalah nembantu guru
yang mendapat kesempatan mengasah menyediakan materi pembelajaran berbasis
kemampuan interpersonal dan teknologi, misalnya penayangan media
kepemimpinan. Untuk tingkat sekolah, pembelajaran berbasis video menggunakan
proses pembelajaran sangat terkendala laptop. Penayangan video ini sekaligus
dengan permasalahan logistik yang sangat mengajarkan siswa untuk melek teknologi
mempengaruhi efektivitas proses dan bahwa belajar dapat menggunakan
pembelajaran. Metode yang digunakan pada media apa saja. Membantu guru dalam
pengabdian berupa pengajaran langsung, mengaplikasikan Nitro Pro 10 dalam
membantu tugas tenaga pendidik dalam mengubah file word dan pdf, serta aplikasi
mengajar dan adaptasi teknologi serta MS. Excel dalam mengolah data dan nilai
membantu tugas administrasi sekolah siswa disekolah, sehingga tidak diperlukan
sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan lagi pengolahan secara manual. Selain itu,
membantu guru dalam mengoperasikan
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|5
printer scanner untuk scan data guru yang 3.3 Sumber Data
harus diperbaharui dan di upload. Teknik pemilihan sampel yang
2.3.3 Administrasi Manajerial Sekolah peneliti pilih adalah purposive sampling.
Pada kegiatan ini, pengabdi Purposive sampling adalah teknik
masyarakat yaitu mahasiswa membantu pengambilan sampel sumber data dengan
sekolah dalam menyediakan pojok baca pertimbangan tertentu. Maka dari itu
untuk siswa SD sehingga dengan adanya peneliti mempertimbangkan bahwa yang
pojok baca ini, minat literasi siswa menjadi dipilih sebagai sampel adalah pihak pihak
semakin meningkat. Menurut Wulanjani dan yang berada di sekolah mitra utamanya guru
Anggraeni (2019) membaca merupakan pamong dan kepala sekolah.
salah satu hal yang penting dalam segala 3.4 Prosedur Pengumpulan Data
macam proses pembelajaran. Membantu Data yang digunakan dalam
guru-guru dalam memperbaharui data penelitian ini yaitu berupa data kualitatif dan
sekolah serta melengkapi persyaratan data kuantitatif. Data kuantitatif dalam
sebagai pengajuan pencairan dana BOS. penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran
Selain itu, mahasiswa juga menyediakan angket kepada pihak pihak yang berada di
perangkat pembelajaran sebagai kelengkapan sekolah mitra utamanya guru pamong dan
administrasi dalam pembelajaran yakni RPP, kepala sekolah.
bahan ajar dan materi ajar, media Metode pengumpulan data dalam
pembelajaran, lembar kerja peserta didik penelitian kualitatif ada dua yang pokok,
(LKPD), instrumen evaluasi/penilaian, serta yaitu pengamatan dan wawancara.
bahan evaluasi setiap tema pembelajaran. Pengamatan (observasi) yaitu
memperhatikan obyek secara akurat,
3. METODOLOGI PENELITIAN mencatat fenomena yang muncul dan
3.1 Pendekatan Penelitian mempertimbangkan hubungan antara spek
Berdasarkan pada masalah dan dalam phenomena tersebut. Sedangkan
tujuan penelitian, maka penelitian ini wawancara merupakan percakapan atau
menggunakan pendekatan mixed method Tanya jawab. Dokumentasi merupakan
dengan menggunakan metode kombinasi pelengkap dalam dalam pengumpulan data.
sekuensial (Sequential Mixed-Methods) Maka dari itu, pengumpulan data dalam
(Craswell, 2010). Pada metode kuantitatif penelitian ini adalah observasi, wawancara
digunakan survey cross-sectional ex-post- dan dokumentasi
facto, yaitu bentuk penelitian yang 3.5 Teknik Analisis Data
variabelnya tidak perlu dikendalikan atau Data yang diperoleh dalam
dimanipulasi secara langsung oleh peneliti. penelitian ini bersifat kuantitatif (berupa
Perwujudan variable bebas telah terjadi angket) sehingga perlu diolah untuk proses
secara alamiah atau tidak dapat dimanipulasi penarikan kesimpulan. Adapun teknik
(Kerlinger, 2002). Pada metode kulitatif analisis data yang digunakan adalah teknik
digunakan model Miles, Huberman & hitung statistic deskriptif. Adapun analisis
Saldana yaitu melalui proses data collection, data kualitatif yaitu reduksi data, menyajikan
data condetation, datadisplay dan data, menarik kesimpulan
veryfication/conclusion (Miles, Huberman &
Saldana, 2014). 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Program kampus mengajar adalah
Lokasi penelitian ini adalah sekolah suatu program yang memberikan kesempatan
mitra program Medeka Belajar Kampus kepada mahasiswa selama 1 semester untuk
Merdeka di Kabupaten Gowa, Sulawesi membantu para guru dan kepala sekolah
Selatan. Penelitian dilaksanakan selama 6 jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan
bulan yang direncanakanakan dimulai pada kegiatan pembelajaran dan administrasi
bulan Juni hingga Desember.
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|6
peserta didik, selain itu program ini juga kinerja yang dirasa masih kurang atau
membantu tenaga pendidik dalam belum dilakukan dalam upaya pemenuhan
pengembangan metode pembelajaran kebutuhan sekolah mitra.
sekolah mitra. Hadiyati, dkk (2017) menyatakan
b) Kendala dalam penerapan program bahwa tahap penentu keberhasilan suatu
kampus mengajar yaitu biasanya di kegiatan terletak pada tahap pelaksanaan.
beberapa sekolah mitra terdapat jadwal Adapun tahap pelaksanaan kampus mengajar
kegiatan mahasiswa yang berbenturan terbagi menjadi 3 yakni mengajar, adaptasi
dengan kegiatan sekolah yang telah teknologi dan administrasi sekolah.
disusun terlebih dahulu dalam program 4.2.1 Mengajar
kerja, selain itu tidak ditemukan kendala Dalam mengajar, hal utama yang
lain yang berarti sebab terjalin dilakukan adalah memberikan stimulus awal
kolaborasi yang efektif antara guru kepada siswa, sudah sejauh mana peserta
pamong dan mahasiswa. didik dalam memahami suatu materi
c) Harapan Sekolah/Mitra terhadap pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
pemerintah melalui Program Kampus pendapat Meldina (2019) yang mengatakan
Mengajar diantaranya yaitu, pemerintah bahwa kegiatan bertanya menjadi salah satu
diharapkan memiliki konsistensi dan stimulus yang tidak kalah penting untuk
komitmen yang kuat dalam menyalurkan rasa ingin tahu siswa, hal ini
melaksanakan program kampus merdeka dikarenakan bertanya merupakan proses
dan memaksimalkan pelaksanaannya. awal dalam berfikir. Kegiatan ini telah
Pemerintah juga diharapkan dapat berlangsung sesuai dengan rencana awal
melihat situasi dan kebutuhan sekolah yakni melakukan pembelajaran secara daring
dan sebaiknya mahasiswa yang terlibat maupun luring di sekolah ataupun dirumah,
pada program kampus. penerapan literasi dan numerasi di SD,
d) Mengajar adalah mahasiswa dari memperbaiki karakter siswa dan
rumpun keilmuan pendidikan sehingga meningkatkan minat siswa untuk belajar.
paham dengan tugas tenaga pendidik. Adapun dampak yang dirasakan siswa yakni
e) Komunikasi antara mahasiswa dengan meningkatnya motivasi dan minat belajar
guru pamong/guru kelas terjalin dengan siswa baik dari segi literasi maupun dari segi
baik dan efektif, mahasiswa senantiasa numerasi. Hal tersebut telah sesuai dengan
selalu berkonsultasi terhadap ketercapaian yang termuat dalam tujuan
pelaksanaan maupun kendala yang Program Kampus Mengajar. Sedangkan
dihadapi terkait dengan program kerja dampak yang dirasakan oleh guru dan
yang dilakukan. sekolah yakni dapat memudahkan dan
f) Program Kampus mengajar dianggap membantu guru dalam melakukan
sangat layak direkomendasikan untuk pembelajaran daring maupun luring. Hal ini
sekolah lain sebab kampus merdeka ini diperkuat dengan meningkatnya minat siswa
memiliki program yang baik sehingga dalam belajar pada saat materi menganalisis
memberikan dampak yang positif bagi suatu permasalahan sederhana menggunakan
proses belajar mengajar, penggunaan media laptop dengan menonton sebuah video
teknologi dan bantuan administrasi yang diputar dan ditonton diawal
manajerial. pembelajaran. Setelah adanya pembelajaran
yang inovatif, selain minat belajar siswa,
4.2. Pembahasan kemampuan siswa dalam berfikir kritis juga
Pembahasan disini menjelaskan meningkat dengan baik, hal ini dibuktikan
ringkasan hasil analisis pemenuhan antusiasme siswa dalam belajar dan nilai
kebutuhan sekolah mitra dalam pelaksanaan raport yang meningkat.
program MBKM. Semua hasil yang didapat
menjadi tolok ukur untuk meningkatkan lagi 4.2.2 Adaptasi Teknologi
[JAK2P] Jurnal Administrasi, Kebijakan, dan Kepemimpinan Pendidikan
Volume [1] no [1]
Volume ... Nomor ... Bulan Tahun
e-ISSN: xxxx-xxxx dan p-ISSN: xxxx-xxxx
(Received: bulan-Tahun; Reviewed: Bulan-Tahun; Published: Bulan Tahun)
|9
Merdeka Belajar.Jurnal
Pembelajaran Pemberdayaan
Masyarakat (JP2M). 1(3), 161
Widiyono, Aan., Saidatul Irfana, dan
Kholida Firdausia. (2021).
Implementasi Merdeka Belajar
Melalui Kampus Mengajar Perintis di
Sekolah Dasar. Metode Diktatik
Jurnal Pendidikan Ke-SD-an. 16(2),
102-107
Wulanjani, Arum Nisma., Candradewi
Wahyu Anggraeni. (2019).
Meningkatkan Minat Membaca
Melalui Gerakan Literasi Membaca
Bagi Siswa Sekolah Dasar.
Proceeding Of Biology Education.
3(1), 26-31