Anda di halaman 1dari 2

Name : Theresa Elisabeth W.

Class : X MIPA 1

Inggris Lintas Minat

Banjir

Banjir adalah fenomena alam yang biasa terjadi di daerah yang banyak dialiri aliran sungai.
Dalam pembicaraan komprehensif, banjir merupakan bagian dari siklus hidrologi, yaitu air di
atas permukaan bumi bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi dapat dilihat bahwa volume air
yang mengalir di atas permukaan bumi sangat ditentukan oleh laju curah hujan, dan laju
peresapan air ke tanah.

Air hujan mencapai permukaan bumi dan mengalir di atas permukaan bumi, bergerak menuju lau
melalui jurang. Jurang dimulai di daerah yang paling tinggi di suatu wilayah, berupa dataran
tinggi, pegunungan atau perbukitan, dan berakhir di pantai ketika air mengalir ke laut. Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika aliran melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan.

Banjir air sungai dapat disebabkan oleh banyak faktor. Pertama, banjir disebabkan oleh durasi.
Pengendapan hujan atau salju yang mencair dengan cepat melebihi kapasitas alur sungai.
Disebabkan oleh hujan muson yang sangat deras, angin topan dan depresi tropis, angin luar
ruangan dan hujan mempengaruhi suhu panas salju. Drainase hambatan tak terduga seperti tanah
longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan air sungai meluap perlahan lahan. Kedua,
banjir sungai disebabkan oleh kecepatan. Ini termasuk juga genangan dari curah hujan konvektif
(badai petir besar) atau pelepasan secara tiba-tiba batuan sedimen hulu yang terbentuk di
belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.

Ada dua jenis dampak banjir. Yang pertama adalah dampak utama. Ini merupakan kerusakan
secara fisik. Banjir dapat merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan,
sistem saluran pembuangan, jalan raya, dan kanal. Yang kedua adalah dampak sekunder. Yaitu
air banjir yang dapat mencemari persediaan air. Air minum yang bersih sangat langka.
Selanjutnya, banjir menyebabkan penyakit. Ini adalah kondisi yang tidak sehat. Banjir dapat
menyebarkan penyakit yang terbawa oleh air. Kemudian, banjir menyebabkan kelangkaan hasil
pertanian yang disebabkan oleh gagalnya panen. Namun, dataran rendah dekat sungai
bergantung pada batuan sedimen sungai akibat banjir untuk meningkatkan mineral pada tanah
lokal. Kemudian, banjir dapat menyebabkan kelangkaan spesies yang tidak bisa hidup karena
tidak dapat bernapas. Setelah itu, banjir dapat menyebabkan putusnya jalur transportasi sehingga
sulit untuk mengirim bantuan darurat kepada orang yang sedang membutuhkan. Sementara itu
dampak jangka panjang dari banjir adalah kesulitan ekonomi. Permukiman banjir menyebabkan
kerusakan di bidang pariwisata, menurunnya minat wisatawan, biaya pembangunan kembali,
kelangkaan bahan makanan yang menyebabkan harga menjadi lebih tinggi, dan lain lain.
Namun, banjir juga dapat memberikan banyak manfaat, seperti mengisi suplai air tanah,
menyuburkan dan memberikan nutrisi ke dalam tanah. Air banjir menyediakan air yang cukup
pada musim hujan kering dan semi kering yang tidak menentu sepanjang tahunnya. Tawar
menawar air banjir berperan penting dalam menyeimbangkan ekosistem di koridor sungai dan
menjadi faktor utama dalam menyeimbangkan keanekaragaman makhluk hidup di dataran.
Banjir menambahkan banyak nutrisi ke danau dan sungai yang semakin mempromosikan industri
perikanan di tahun-tahun mendatang. Itu juga dikarenakan dataran banjir cocok untuk dijadikan
tempat pengembangbiakan ikan (predasi dan nutrisi sedikit).
Pencegahan dan penanggulangan banjir tidak dapat diatasi oleh pemerintahan sendiri atau
perorangan saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk menghindari kota-
kota dari banjir besar. Tindakan yang dapat dilakukan yaitu membuang air banjir melalui lubang
resapan air, menambah ruang terbuka hijau, dan mengubah perilaku masyarakat yang tidak lagi
menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa. Meninggikan rumah memang bisa
menyelamatkan harta benda kita saat terjadi banjir. Banjir yang disebabkan manusia, orang-
orang juga harus bersama-sama menyelamatkan kota.
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisir dan terkoordinasi agar
dapat dilaksanakan secara efektif. Sebuah komunitas atau organisasi harus dibentuk untuk
mengambil langkah-langkah awal dan mengorganisir partisipasi masyarakat dalam pencegahan
banjir. Pencegahan banjir dilakukan secara bertahap, mulai dari pencegahan banjir bagian
penanganan sebelum banjir, dan pemulihan pasca banjir. Tahapan-tahapan tersebut berada dalam
suatu siklus kegiatan yang berkesinambungan untuk pencegahan banjir. Kegiatan pencegahan
banjir mengikuti suatu siklus (life cycle) yang dimulai dari banjir, dan mengkajinya sebagai
masukan untuk pencegahan banjir sebelum kembali lagi. Pencegahan dilakukan secara
menyeluruh, berupa aktivitas fisik, seperti pembangunan pengendalian banjir di daerah aliran
sungai hingga daerah dataran banjir dan kegiatan non fisik seperti pengelolaan lahan,
penggunaan sistem peringatan dini banjir.

Anda mungkin juga menyukai