Anda di halaman 1dari 18

Nama : Abdurrafi Al Faruq

Nim : 120400076
Kelas : RB

Judul Perancangan dan Pengujian Alat Penghitung Otomatis


Benih Ikan Menggunakan Teknologi Sensor Optik
Nama Jurnal Jurnal Rekayasa Mesin
Volume dan Halaman Volume: 8 Halaman: 141-148
Tahun 2017
Penulis Purbowaskito, W., & Handoyo, R.
Link download https://rekayasamesin.ub.ac.id/index.php/rm/article/view/396
Reviewer Abdurrafi Al Faruq
NIM 120400076
Latar Belakang Budidaya perikanan merupakan salah satu sektor yang penting
dalam memenuhi kebutuhan protein hewani di Indonesia.
Pembenihan ikan merupakan tahap awal dalam budidaya
perikanan, di mana benih ikan diperlukan untuk dibudidayakan
hingga menjadi ikan dewasa. Penghitungan jumlah benih ikan
secara manual dapat menjadi tugas yang rumit dan memakan
waktu.

Oleh karena itu, penggunaan teknologi sensor optik dalam


penghitungan benih ikan secara otomatis menjadi solusi yang
efektif. Sensor optik dapat mendeteksi pergerakan benih ikan
dan menghitung jumlahnya dengan akurasi yang tinggi. Dalam
penelitian ini, kami merancang dan menguji alat penghitung
otomatis benih ikan menggunakan teknologi sensor optik.
Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam penghitungan benih ikan
secara manual adalah tugas yang rumit dan memakan waktu.
Selain itu, kesalahan penghitungan dapat terjadi terutama saat
ada lebih dari satu benih ikan yang tumpang tindih, di mana
sensor hanya menghitung satu benih
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan menguji alat
penghitung otomatis benih ikan menggunakan teknologi sensor
optik. Alat ini diharapkan dapat memudahkan penghitungan
jumlah benih ikan secara otomatis dengan akurasi yang tinggi
Metode Penelitian Perancangan Alat: Dilakukan perancangan alat penghitung
otomatis benih ikan menggunakan teknologi sensor optik. Alat
ini terdiri dari sensor fototransistor dan LED yang dipasang
pada pipa penyalur benih ikan. Sensor ini terhubung dengan
mikrokontroler ATMega8 yang berfungsi sebagai timer/counter.
Pengujian Alat: Dilakukan pengujian alat penghitung benih ikan
dengan menggunakan tiga jenis jumlah acuan benih ikan (40,
50, dan 60). Pengujian dilakukan dengan mengalirkan benih
ikan melalui pipa penyalur dan mengamati hasil penghitungan
sensor optik. Data hasil pengujian dicatat dan dianalisis.
Analisis Data: Data hasil pengujian alat dianalisis untuk
menentukan akurasi penghitungan alat. Persentase ketepatan
hitung dihitung dengan mengalikan rerata akurasi dengan
100%.
Hasil Pemanfaatan teknologi sensor optik untuk penghitungan benih
ikan dapat dilakukan dan bekerja dengan baik. Alat penghitung
benih ikan yang dirancang menggunakan sensor optik mampu
menghitung jumlah benih ikan secara otomatis dengan akurasi
sebesar 91.4% .
Kesalahan utama dalam penghitungan terjadi saat ada lebih dari
satu benih ikan yang tumpang tindih, di mana sensor hanya
menghitung satu benih. Hal ini disebabkan oleh kemampuan
sensor yang hanya dapat membedakan antara ada dan tidak
adanya cahaya
Pembahasan Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan dan pengujian alat
penghitung benih ikan berbasis sensor optik. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa alat ini memiliki tingkat akurasi sebesar
91.4% dengan kesalahan sebesar 8.6% . Hal ini menunjukkan
bahwa alat ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah benih
ikan secara otomatis dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi akurasi penghitungan


adalah kemampuan sensor optik dalam membedakan antara ada
dan tidak adanya cahaya. Ketika terjadi tumpang tindih antara
benih ikan, sensor hanya dapat menghitung satu benih saja .
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut
untuk meningkatkan kemampuan sensor dalam mengenali dan
menghitung benih ikan yang tumpang tindih.

Selain itu, hasil pengujian juga menunjukkan bahwa perilaku


benih ikan cenderung berenang berkerumun ke arah pojok bak
penampung . Hal ini perlu diperhatikan dalam perancangan alat
agar benih ikan dapat terdistribusi secara merata di dalam bak
penampung.

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa batasan yang perlu


diperhatikan. Pertama, pengujian dilakukan dengan
menggunakan tiga jenis jumlah acuan benih ikan. Pengujian
lebih lanjut dengan variasi jumlah benih ikan dapat dilakukan
untuk memperoleh data yang lebih lengkap. Kedua, pengujian
dilakukan dalam kondisi laboratorium. Pengujian di lapangan
dengan kondisi yang lebih kompleks juga perlu dilakukan untuk
memastikan kehandalan alat ini dalam berbagai situasi.
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa saran untuk
pengembangan selanjutnya. Pertama, perlu dilakukan
pengembangan sensor optik agar dapat mengenali dan
menghitung benih ikan yang tumpang tindih dengan lebih
akurat. Penggunaan teknologi sensor lain seperti sensor
ultrasonik atau sensor penglihatan komputer juga dapat
dipertimbangkan
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa alat
penghitung benih ikan berbasis sensor optik yang dirancang
memiliki tingkat akurasi sebesar 91.4% dengan kesalahan
sebesar 8.6% . Hal ini menunjukkan bahwa alat ini dapat
digunakan untuk menghitung jumlah benih ikan secara otomatis
dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Saran Pengembangan teknologi sensor optik: Penelitian ini
menggunakan sensor optik untuk menghitung benih ikan.
Namun, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut pada
teknologi sensor optik ini untuk meningkatkan akurasi dan
kemampuan dalam menghitung benih ikan yang tumpang tindih

Judul SISTEM KENDALI KEKERUHAN DAN pH AIR KOLAM


BUDIDAYA IKAN NILA
Nama Jurnal ELKHA
Volume dan Halaman Volume 12 Halaman: 99-104
Tahun 2020
Penulis Ali Basrah Pulungan, Aditya Manggala Putra, Hamdani, and
Hastuti
Link download https://jurnal.untan.ac.id/index.php/Elkha/article/view/40688
Reviewer Abdurrafi Al Faruq
NIM 120400076
Latar Belakang Latar belakang penelitian ini adalah untuk memonitor dan
mengendalikan tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan
secara real-time. Kualitas air yang baik sangat penting dalam
budidaya ikan, karena tingkat pH yang tidak sesuai dan
kekeruhan air yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan dan
pertumbuhan ikan . Oleh karena itu, pengembangan alat
pemantauan real-time untuk mengukur dan mengendalikan
tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan akan membantu
peternak ikan dalam menjaga kualitas air yang optimal untuk
pertumbuhan ikan
Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam budidaya ikan di kolam
adalah fluktuasi tingkat pH dan kekeruhan air. Tingkat pH yang
tidak sesuai dapat menyebabkan stres pada ikan dan
mengganggu sistem pencernaan mereka, sedangkan kekeruhan
air yang tinggi dapat menghambat penetrasi cahaya dan
mengganggu pertumbuhan fitoplankton yang menjadi sumber
makanan ikan . Oleh karena itu, monitoring dan pengendalian
tingkat pH dan kekeruhan air secara real-time sangat penting
untuk menjaga kualitas air yang optimal bagi pertumbuhan dan
kesehatan ikan
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan alat
pemantauan real-time yang dapat mengukur dan mengendalikan
tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan. Dengan adanya
alat ini, diharapkan peternak ikan dapat secara efektif
memantau dan menjaga kualitas air kolam agar sesuai dengan
kebutuhan ikan dalam pertumbuhan dan kesehatannya
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen. Peneliti mengembangkan alat pemantauan
real-time untuk tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan dan
melakukan pengujian alat tersebut pada kolam uji dengan
menggunakan bibit ikan nila sebanyak 2.000 ekor . Pengujian
dilakukan selama 7 hari dengan memberikan pakan ikan secara
teratur dua kali sehari. Selama pengujian, dilakukan
pengukuran tingkat kekeruhan menggunakan sensor TDS-10
dan dibandingkan dengan alat ukur turbidity meter untuk
mendapatkan persentase kesalahan . Selain itu, pengendalian
tingkat keasaman air juga dilakukan dengan menambahkan dan
mengurangi cairan pH menggunakan 2 buah motor DC sebagai
pompa . Monitoring dan pengendalian dilakukan secara real-
time melalui smartphone menggunakan wifi module ESP8266
Hasil enelitian ini menghasilkan alat pemantauan dan pengendalian
real-time untuk tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan.
Alat ini berhasil mengendalikan tingkat kekeruhan dengan
secara otomatis mengganti air di kolam ketika melebihi batas
yang ditentukan. Selain itu, alat ini juga mampu mengatur
tingkat keasaman air dengan menambahkan larutan pH up atau
pH down sesuai kebutuhan. Monitoring dan pengendalian
tingkat pH dan kekeruhan dilakukan secara real-time melalui
aplikasi smartphone, memberikan kemudahan bagi peternak ika
Pembahasan Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan alat pemantauan
dan pengendalian real-time untuk tingkat pH dan kekeruhan air
di kolam ikan. Alat ini berhasil mengendalikan tingkat
kekeruhan dengan mengganti air kolam secara otomatis ketika
melebihi batas yang ditentukan. Selain itu, alat ini juga mampu
mengatur tingkat keasaman air dengan menambahkan larutan
pH up atau pH down sesuai kebutuhan. Monitoring dan
pengendalian tingkat pH dan kekeruhan dilakukan secara real-
time melalui aplikasi smartphone, yang memudahkan peternak
ikan dalam memantau dan mengendalikan kualitas air kolam
Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan alat pemantauan dan pengendalian real-time
untuk tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan telah
berhasil. Alat ini mampu mengendalikan tingkat kekeruhan
dengan mengganti air kolam secara otomatis dan mengatur
tingkat keasaman air dengan menambahkan larutan pH up atau
pH down sesuai kebutuhan. Monitoring dan pengendalian
dilakukan secara real-time melalui aplikasi smartphone, yang
memudahkan peternak ikan dalam menjaga kualitas air kolam.
Implementasi sistem ini pada kolam uji menunjukkan hasil
yang positif dalam menjaga tingkat pH dan kekeruhan yang
diinginkan. Sistem ini juga memiliki persentase kesalahan yang
rendah dalam pengukuran tingkat kekeruhan. Dengan demikian,
alat ini dapat menjadi solusi yang efektif dalam memantau dan
mengendalikan kualitas air kolam ikan
Saran Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan pengujian
dan validasi lebih lanjut terhadap alat pemantauan dan
pengendalian pH dan kekeruhan air di kolam ikan. Pengujian
dapat dilakukan pada kolam dengan skala yang lebih besar dan
dengan variasi kondisi lingkungan yang lebih kompleks. Selain
itu, penelitian dapat melibatkan lebih banyak jenis ikan dan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi kualitas air, seperti suhu dan oksigen terlarut.
Validasi alat juga dapat dilakukan dengan membandingkan hasil
pengukuran dengan metode laboratorium yang lebih akurat.
Dengan melakukan penelitian lebih lanjut, dapat diperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang kinerja alat dan
potensi pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan
efektivitasnya dalam menjaga kualitas air kolam ikan

Judul PENGONTROLAN SUHU AIR PADA KOLAM


PENDEDERAN DAN PEMBENIHAN IKAN NILA
BERBASIS ARDUINO
Nama Jurnal Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian & Industri
Terapan
Volume dan Halaman Volume 4 Halaman: 1-10
Tahun 2013
Penulis Armanto Pardamean Simanjuntak, Rozeff Pramana.,ST,MT
Link download https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengukuran+suhu+dalam+kolam+ika
n&oq=
Reviewer Abdurrafi Al Faruq
NIM 120400076
Latar Belakang Kolam ikan merupakan salah satu tempat penting dalam
budidaya ikan. Suhu air yang tepat sangat penting untuk
kesehatan dan pertumbuhan ikan. Perubahan suhu air yang
ekstrem dapat menyebabkan stres pada ikan dan bahkan
kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol suhu air di
kolam ikan agar tetap dalam rentang yang optimal.
Permasalahan Pengontrolan suhu air di kolam ikan secara manual dapat
menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu. Petani ikan
perlu memantau suhu air secara terus-menerus dan mengambil
tindakan yang tepat jika suhu air di luar rentang yang
diinginkan. Hal ini dapat mengganggu efisiensi dan
produktivitas budidaya ikan.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengontrol suhu air di
kolam ikan menggunakan Arduino. Sistem ini menggunakan
sensor thermistor untuk membaca suhu air di kolam dan
Arduino untuk mengambil keputusan berdasarkan hasil
pembacaan tersebut. Jika suhu air di bawah suhu normal, sistem
akan mengaktifkan sistem pemanasan menggunakan heater.
Jika suhu air terlalu tinggi, sistem akan mengaktifkan sistem
pendinginan dengan metode pergantian air kolam. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan
produktivitas budidaya ikan dengan mengontrol suhu air secara
otomatis menggunakan Arduino
Metode Penelitian Desain Sistem: Penelitian ini menggunakan desain sistem
kontrol suhu air di kolam ikan menggunakan Arduino. Sistem
ini terdiri dari sensor thermistor untuk membaca suhu air,
Arduino sebagai pengontrol, dan sistem pemanasan atau
pendinginan untuk menjaga suhu air di dalam rentang yang
optimal .
Pengumpulan Data: Data suhu air di kolam ikan dikumpulkan
menggunakan sensor thermistor yang terhubung dengan
Arduino. Sensor ini akan terus membaca suhu air secara
periodik dan mengirimkan data ke Arduino untuk diproses .
Pengolahan Data: Arduino akan memproses data suhu yang
diterima dari sensor thermistor. Berdasarkan hasil pembacaan
suhu, Arduino akan mengambil keputusan untuk mengaktifkan
sistem pemanasan atau pendinginan sesuai dengan kebutuhan .
Implementasi Sistem: Setelah sistem dirancang dan data suhu
terkumpul, sistem kontrol suhu air di kolam ikan menggunakan
Arduino akan diimplementasikan. Sistem ini akan diuji dan
dijalankan dalam kondisi nyata di kolam ikan .
Pengujian dan Evaluasi: Setelah implementasi, sistem akan
diuji untuk memastikan bahwa kontrol suhu air berjalan dengan
baik. Pengujian dilakukan dengan mengamati respons sistem
terhadap perubahan suhu air dan membandingkannya dengan
suhu yang diinginkan. Evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi
kinerja sistem dan mengidentifikasi kemungkinan perbaikan
atau peningkatan yang dapat dilakukan
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian suhu
air di kolam pembibitan dan pembenihan ikan nila
menggunakan Arduino berhasil diimplementasikan. Sistem ini
menggunakan ATMega 328P yang terintegrasi dengan papan
Arduino sebagai pengendali. Nilai suhu diperoleh melalui
sensor termistor dan diproses menggunakan persamaan
Steinhart-Hart. Output kontrol memiliki dua keadaan:
mengaktifkan pemanas atau melakukan pergantian air. Pemanas
akan diaktifkan ketika suhu turun di bawah toleransi minimum,
sedangkan pergantian air akan diaktifkan ketika suhu melebihi
toleransi maksimum. Nilai suhu dapat dipantau melalui aplikasi
perangkat lunak yang dirancang menggunakan Visual Basic 6.0
dan disimpan dalam database Microsoft Access. Perangkat
pemantauan memiliki dua mode: manual dan otomatis. Hasil
pengujian menunjukkan deviasi pengukuran suhu rata-rata
sebesar 0,273131%, dan sistem kontrol relay untuk pemanas
dan sirkulasi berfungsi dengan baik
Pembahasan Sensor termistor mampu membaca suhu air dengan akurasi
yang tinggi, dan Arduino dapat memproses data suhu tersebut
dengan cepat. Berdasarkan hasil pembacaan suhu, Arduino
mengambil keputusan untuk mengaktifkan pemanas jika suhu
air di bawah toleransi minimum, atau melakukan pergantian air
jika suhu air melebihi toleransi maksimum
Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sistem
pengendalian suhu air di kolam pembibitan dan pembenihan
ikan nila menggunakan Arduino telah berhasil
diimplementasikan. Sistem ini mampu membaca suhu air
dengan akurasi yang baik melalui sensor termistor dan
mengambil keputusan untuk mengaktifkan pemanas atau
melakukan pergantian air sesuai dengan nilai suhu yang
terdeteksi. Aplikasi perangkat lunak yang dirancang juga
memungkinkan pengguna untuk memantau suhu air secara real-
time. Pengujian sistem menunjukkan hasil yang memuaskan,
dengan rata-rata penyimpangan pengukuran suhu yang rendah
dan sistem kontrol relay yang berfungsi dengan baik. Dengan
adanya sistem ini, petani ikan dapat menjaga suhu air di kolam
pembibitan dan pembenihan ikan nila dalam rentang yang
optimal, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan
kualitas ikan nila yang dibudidayakan
Saran Salah satu saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk
mengeksplorasi penggunaan strategi kontrol yang berbeda
dalam sistem pengendalian suhu air untuk kolam pembibitan
dan pembenihan ikan nila. Misalnya, mengimplementasikan
algoritma kontrol logika fuzzy atau algoritma kontrol PID dapat
meningkatkan akurasi dan efisiensi sistem dalam menjaga suhu
air yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan
membandingkan kinerja berbagai strategi kontrol dalam hal
stabilitas suhu, konsumsi energi, dan efektivitas keseluruhan
sistem

Judul Model Sistem Buka/Tutup Pelindung Tanaman


Hidroponik Otomatis Menggunakan Raspberry Pi
Pico
Nama Jurnal Jambura Journal of Electrical and Electronics
Engineering
Volume dan Halaman Volume 4 dan halaman 175-181
Tahun 2022
Penulis Ike Retna Kusumawati, F.X. Wisnu Yudo Untoro *
Link download https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjeee/article/view/
14420
Reviewer Abdurrafi Al Faruq
NIM 120400076
Latar Belakang Latar belakang penelitian ini adalah untuk menguji
respon pelindung tanaman hidroponik terhadap
perlakuan tetes air pada kondisi cahaya gelap dan
terang. Pengujian dilakukan dengan memberikan
perlakuan tetes air pada papan sensor air hujan dan
mengamati respon pelindung.
Permasalahan 1. Risiko air hujan pada tanaman hidroponik:
Tanaman hidroponik rentan terkena air hujan
saat hujan. Air hujan dalam jumlah besar dapat
menyebabkan hilangnya air nutrisi dalam wadah
hidroponik dan merusak lapisan lilin daun
tanaman .
2. Gangguan pertumbuhan tanaman: Air hujan
yang mengenai tanaman hidroponik dapat
menghambat pertumbuhan akar tanaman dan
menyebabkan rendahnya penyerapan unsur hara
.
3. lahan: Pemanfaatan lahan terbatas atau
pekarangan dalam meningkatkan sumber
pendapatan dapat terhambat oleh risiko air
hujan pada tanaman hidroponik .
4. tanaman hidroponik: Diperlukan sistem
buka/tutup otomatis untuk melindungi tanaman
hidroponik dari air hujan. Penggunaan
Raspberry Pi Pico dengan mikrokontroller
RP2040 diharapkan dapat mengatasi masalah
ini
Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji respon pelindung tanaman
hidroponik terhadap perlakuan tetes air pada
kondisi cahaya terang dan gelap .
2. Untuk mengevaluasi efektivitas sistem
buka/tutup otomatis menggunakan motor servo
dalam melindungi tanaman hidroponik dari air
hujan .
3. Untuk menganalisis pengaruh jumlah tetes air
pada papan sensor air hujan terhadap respon
pelindung tanaman hidroponik .
4. Untuk mengidentifikasi pengaruh kondisi
cahaya (terang/gelap) dan waktu (siang/malam)
terhadap pergerakan motor servo dalam sistem
buka/tutup otomatis
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen.
Hasil 1. Sistem buka/tutup otomatis menggunakan
mikrokontroler Raspberry Pi Pico RP2040
secara efektif melindungi tanaman hidroponik
dari air hujan. Ketika tetes air hujan pada papan
sensor air kurang dari empat, model pelindung
tetap terbuka. Namun, ketika tetes air hujan
melebihi empat, model pelindung ditutup.
2. Motor servo merespons perubahan kelembaban
pada papan sensor air hujan, sehingga model
pelindung terbuka atau ditutup sesuai dengan
kondisi tersebut .
3. Integrasi modul sensor hujan, sensor LDR,
RTC, dan motor servo dengan mikrokontroler
Raspberry Pi Pico RP2040 berhasil
mengendalikan sistem buka/tutup otomatis
untuk melindungi tanaman hidroponik
Pembahasan Dalam penelitian ini, dilakukan pembahasan mengenai
implementasi sistem buka/tutup otomatis
menggunakan mikrokontroler Raspberry Pi Pico
RP2040 untuk melindungi tanaman hidroponik dari air
hujan . Sistem ini terdiri dari modul sensor hujan,
sensor LDR, RTC, dan motor servo yang terintegrasi
dengan Raspberry Pi Pico
Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan mikrokontroler Raspberry Pi Pico
RP2040 dalam mengembangkan sistem buka/tutup
otomatis untuk melindungi tanaman hidroponik dari
air hujan adalah efektif dan layak digunakan . Sistem
ini mampu merespons perubahan kelembaban pada
papan sensor air hujan dan menggerakkan model
pelindung tanaman hidroponik secara otomatis .
Integrasi komponen seperti modul sensor hujan, sensor
LDR, dan RTC dengan Raspberry Pi Pico RP2040
memungkinkan pengolahan informasi masukan dan
kontrol yang efektif Dengan demikian, sistem ini
dapat membantu mengurangi risiko kerusakan
tanaman hidroponik akibat air hujan di area terbuka
Saran Pengembangan sistem buka/tutup otomatis yang lebih
canggih dengan menggunakan sensor-sensor
tambahan, seperti sensor suhu dan kelembaban udara,
untuk mengoptimalkan kondisi pertumbuhan tanaman
hidroponik.

Judul Kajian Tingkat Akurasi Sensor pada Rancang


Bangun Alat Ukur Total Dissolved Solids (TDS)
dan Tingkat Kekeruhan Air
Nama Jurnal Jurnal Fisika
Volume dan Halaman Volume 9 dan Halaman 37-49
Tahun 2019
Penulis Rahmi Putri Wirman, Indrawata Wardhana, dan Vandri
Ahmad Isnaini
Link download https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jf/article/
view/17056
Reviewer Abdurrafi Al Faruq
NIM 120400076
Latar Belakang Air sebagai sumber daya alam yang vital bagi makhluk
hidup. Namun, pencemaran air telah terjadi akibat
berbagai kegiatan manusia yang menghasilkan limbah
dari rumah tangga, industri, peternakan, pertanian, dan
kegiatan lainnya. Permintaan air semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan penduduk. Sebagai
contoh, di Kota Semarang, perusahaan air lokal
(PDAM) hanya dapat menyediakan pasokan air bersih
sebesar 1.800 liter per detik, sedangkan kebutuhan
pasokan air bersih untuk penduduk adalah 3.500 liter
per detik .

Di Indonesia, regulasi mengenai kualitas air minum


diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 492
tahun 2010, yang menyatakan bahwa air minum yang
aman bagi manusia ditentukan oleh parameter-
parameter fisik, mikrobiologis, kimiawi, dan
radioaktif. Parameter kualitas air bersih juga diatur
oleh Peraturan Menteri Perindustrian No. 78 tahun
2016, dengan tingkat kekeruhan air bersih sebesar 25
NTU dan Total Dissolved Solids (TDS)
Permasalahan Permasalahan utama yang ditangani dalam penelitian
ini adalah kebutuhan akan alat yang dapat diandalkan
dan terjangkau untuk mengukur Total Dissolved Solids
(TDS) dan kekeruhan air guna menilai kualitas air
minum. Alat-alat yang sudah ada di pasaran seringkali
mahal dan sulit diakses, terutama bagi perusahaan air
lokal dan masyarakat di negara berkembang. Oleh
karena itu, diperlukan pengembangan alat pengukur
TDS dan kekeruhan air yang murah dan akurat yang
dapat digunakan oleh perusahaan air lokal dan
masyarakat untuk memastikan keamanan air minum.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan alat pengukur Total Dissolved Solids
(TDS) dan tingkat kekeruhan air yang murah dan
akurat. Alat ini diharapkan dapat digunakan oleh
perusahaan air lokal dan masyarakat untuk memantau
kualitas air minum mereka. Dengan adanya alat ini,
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan
pentingnya air bersih dan membantu dalam menjaga
kebersihan dan keamanan air minum bagi masyarakat
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen. Sampel air yang
diproduksi oleh perusahaan air lokal (PDAM) dan
kemudian difilter kembali digunakan sebagai objek
penelitian.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat pengukur
TDS dan tingkat kekeruhan air yang dikembangkan
memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mengukur
kualitas air. Pengukuran TDS pada sampel air dengan
pengotor zat pewarna menunjukkan hasil yang linier
dan memiliki tingkat koefisien korelasi yang tinggi
antara alat yang dikembangkan dengan alat yang sudah
terkalibrasi. Namun, pengukuran tingkat kekeruhan air
pada sampel air dengan pengotor zat pewarna
menggunakan alat yang dikembangkan memiliki
tingkat akurasi yang kurang baik. Sedangkan,
pengukuran TDS dan tingkat kekeruhan air pada
sampel air dengan pengotor kopi menunjukkan hasil
yang baik dan memiliki pola yang serupa dengan alat
yang sudah terkalibrasi. Koefisien korelasi antara alat
yang dikembangkan dengan alat yang sudah
terkalibrasi juga tinggi. Oleh karena itu, alat pengukur
TDS dan tingkat kekeruhan air yang dikembangkan ini
dapat digunakan sebagai alternatif yang murah dan
akurat untuk memantau kualitas air minum
Pembahasan Dalam penelitian ini, alat pengukur TDS dan tingkat
kekeruhan air yang dikembangkan berhasil
menghasilkan hasil pengukuran yang linier dan
memiliki tingkat akurasi yang baik pada sampel air
dengan pengotor kopi. Namun, alat ini tidak
memberikan hasil pengukuran yang baik pada sampel
air dengan pengotor zat pewarna. Hasil pengukuran
dari alat yang dikembangkan dibandingkan dengan
hasil pengukuran dari alat yang sudah terkalibrasi di
Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Jambi. Koefisien korelasi antara alat yang
dikembangkan dengan alat yang sudah terkalibrasi
juga tinggi, menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik
antara kedua alat tersebut
Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
alat pengukur TDS dan tingkat kekeruhan air yang
dikembangkan memiliki tingkat akurasi yang baik
dalam mengukur kualitas air. Alat ini dapat digunakan
untuk mengukur TDS dan tingkat kekeruhan air pada
sampel air dengan pengotor kopi dengan hasil yang
linier dan pola yang serupa dengan alat yang sudah
terkalibrasi. Namun, alat ini tidak memberikan hasil
pengukuran yang baik pada sampel air dengan
pengotor zat pewarna. Oleh karena itu, pengembangan
lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan akurasi
pengukuran pada sampel air dengan pengotor zat
pewarna. Meskipun demikian, alat pengukur TDS dan
tingkat kekeruhan air yang dikembangkan ini dapat
menjadi alternatif yang murah dan akurat untuk
memantau kualitas air minum, terutama bagi
perusahaan air lokal dan masyarakat di negara
berkembang
Saran Melakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan
akurasi pengukuran pada sampel air dengan pengotor
zat pewarna. Dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan penggunaan sensor atau metode
pengukuran yang lebih sensitif terhadap partikel-
partikel kecil yang terlarut dalam air

Judul SIMULASI ALAT PENJARING IKAN OTOMATIS


DENGAN PENGGERAK MOTOR SERVO
CONTINUOUS, SENSOR JARAK HC-SR04 DAN
TOMBOL, MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA
Nama Jurnal Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Volume dan Halaman Volume 12 dan halaman 39-47
Tahun 2019
Penulis Muhammad Akmal Mulyono
Link download https://journal.stekom.ac.id/index.php/Bisnis/article/view/
82
Reviewer Abdurrafi Al Faruq
NIM 120400076
Latar Belakang kebutuhan untuk mengembangkan alat penjaring ikan
otomatis. Saat ini, proses penjaring ikan masih dilakukan
secara manual oleh petani ikan, yang membutuhkan waktu
dan tenaga yang cukup banyak. Dengan adanya alat
penjaring ikan otomatis, diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas dalam proses penjaring ikan
Permasalahan Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah
belum adanya sistem yang dapat memanen ikan secara
efisien dengan hasil maksimal di tempat budidaya ikan
Marina Semarang. Hal ini menyebabkan biaya dan waktu
yang tinggi dalam proses penjaring ikan
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan alat
penjaring ikan otomatis yang efisien dan dapat
meningkatkan produktivitas dalam proses penjaring ikan di
tempat budidaya ikan Marina Semarang
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan Research and Development (R&D).
Pendekatan ini melibatkan pengembangan dan pengujian
produk atau alat tertentu
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat penjaring ikan
otomatis yang dikembangkan menggunakan penggerak
motor servo continuous, sensor jarak HC-SR04, dan
pengaktivasi tombol menggunakan Arduino Mega berhasil
dibuat dan dapat bekerja sesuai dengan urutan sistem yang
telah dirancang
Pembahasan Dalam penelitian ini, dilakukan pengembangan alat
penjaring ikan otomatis menggunakan penggerak motor
servo continuous, sensor jarak HC-SR04, dan pengaktivasi
tombol menggunakan Arduino Mega. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa alat ini dapat bekerja dengan baik
sesuai dengan urutan sistem yang telah dirancang .

Selain itu, alat penjaring ikan otomatis ini memiliki


beberapa keunggulan, seperti kemudahan penggunaan
dengan hanya menekan tombol untuk mengaktifkannya .
Alat ini juga dapat membantu pengusaha budidaya ikan
skala kecil dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas
dalam proses penjaring ikan . Meskipun terdapat beberapa
kegagalan baca ketinggian pada sensor ultrasonik, alat ini
tetap dapat berfungsi dengan baik
Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa alat
penjaring ikan otomatis yang dikembangkan menggunakan
penggerak motor servo continuous, sensor jarak HC-SR04,
dan pengaktivasi tombol menggunakan Arduino Mega
berhasil dibuat dan dapat bekerja sesuai dengan urutan
sistem yang telah dirancang
Saran 1. Menambahkan sistem keamanan seperti penghenti
otomatis atau alarm jika alat mengalami malfungsi .
2. Memperkuat rangka, motor servo, dan jala agar alat
dapat menampung lebih banyak ikan sekaligus .
3. Melakukan uji coba dan pengujian lebih lanjut untuk
memastikan keefektifan dan kehandalan alat dalam
berbagai kondisi .
4. Mengoptimalkan penggunaan sensor jarak HC-SR04
untuk menghindari kegagalan baca ketinggian .
5. Melakukan studi lebih lanjut tentang efisiensi dan
produktivitas alat penjaring ikan otomatis ini dalam
budidaya ikan skala kecil

Judul Sipekernik: Sistem Pemantau Kekeruhan Air dan


Pengairan pada Akuaponik Menggunakan Sensor
Turbidity, LDR dan Water Level
Nama Jurnal Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia
Volume dan Halaman Volume 4 dan halaman 262-271
Tahun 2023
Penulis Nur Aziezah,Walidatush Sholihah,Inna Novianty,Mega
Romadhona,Anggi Mardiyono

Link download https://journal.sekawan-org.id/index.php/jtim/article/view/


324
Reviewer Abdurrafi Al Faruq
NIM 120400076
Latar Belakang Penelitian dilakukan untuk mengatasi masalah limbah air
dan kontaminasi dalam sistem akuaponik. Studi ini
bertujuan untuk mengembangkan sistem yang dapat
memantau kekeruhan air dan mengotomatisasi irigasi untuk
meningkatkan efisiensi air dan mengurangi kontaminasi
limbah. Para peneliti juga bertujuan untuk mempromosikan
penggunaan akuaponik sebagai metode yang berkelanjutan
untuk membudidayakan tanaman dan ikan.
Permasalahan Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah limbah
air dan kontaminasi dalam sistem akuaponik. Masalah ini
disebabkan oleh kurangnya pengawasan terhadap kualitas
air dan kurangnya pengaturan irigasi yang efisien. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
sistem yang dapat memantau kekeruhan air dan
mengotomatisasi irigasi untuk meningkatkan efisiensi air
dan mengurangi kontaminasi limbah.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan
sebuah sistem yang dapat memantau kekeruhan air dan
mengotomatisasi irigasi pada sistem akuaponik. Sistem ini
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan
mengurangi kontaminasi limbah dalam sistem akuaponik.
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk
mempromosikan penggunaan akuaponik sebagai metode
yang berkelanjutan untuk membudidayakan tanaman dan
ikan. Tahap pengujian dilakukan untuk membuktikan
bahwa sistem atau prototipe alat yang dibuat bekerja sesuai
tujuan.
Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas
empat tahap yaitu analisis permasalahan, perancangan,
pembuatan alat dan pengujian sistem. Tahap analisis dibagi
dua, yaitu analisis masalah dan analisis kebutuhan. Analisis
masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang
ada pada sistem akuaponik. Analisis kebutuhan bertujuan
untuk mengidentifikasi kebutuhan untuk mengatasi
masalah. Tahap kedua yaitu perancangan. Pada tahap ini
dibuat suatu rancangan dari solusi masalah pada tahap
sebelumnya. Tahap perancangan terdiri atas perancangan
proses menggunakan flowchart, perancangan blok diagram
alat dan skema rangkaian elektronik. Tahap ini bertujuan
untuk memberikan gambaran pokok dari penyelesaian
masalah pada sistem akuaponik. Tahap pembuatan alat
merupakan tahap penerapan sistem penyelesaian masalah
yang sudah dirancang pada tahap sebelumnya. Tahap ini
mencakup perakitan komponen dan program untuk
mengontrol rangkaian komponen. Tahap pengujian adalah
tahap yang bertujuan untuk menguji alat. Tahap pengujian
dilakukan untuk membuktikan bahwa sistem atau prototipe
alat yang dibuat bekerja sesuai tujuan.
Hasil Hasil pengujian pada Sipekernik menunjukkan tingkat
akurasi yang baik. Pengujian pada sensor turbidity
menghasilkan rata-rata error sebesar 2.18%. Pengujian
pada sensor water level dilakukan dua kali yaitu saat
pengurasan air kolam dan saat pengisian air kolam. Saat
pengurasan air kolam, rata-rata error sensor water level
sebesar 4,51% sedangkan saat pengisian air kolam rata-rata
error sensor water level sebesar 4,62%. Dari hasil
pengujian ini, dapat disimpulkan bahwa sistem yang
dikembangkan dapat memantau kekeruhan air dan
mengotomatisasi irigasi pada sistem akuaponik dengan
akurasi yang baik. Selain itu, sistem ini juga dapat
meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi
kontaminasi limbah dalam sistem akuaponik.
Pembahasan Pada suatu sistem akuaponik, permasalahan yang biasa
terjadi yaitu pompa pada akuaponik sering tersumbat.
Pompa tersumbat karena air kolam ikan yang sudah
kotor.Hal ini juga dapat disebabkan karena terlalu lama
jeda waktu pengurasan air kolam darisatu waktu ke waktu
lainnya. Hal ini mengakibatkan air kolam berubah warna
dan
terkadang menimbulkan bau yang tak sedap. Selain itu, air
pada pipa instalasi akuaponik sering menggenang, sehingga
membuat daun tanaman berubah warna menjadi kuning.
Kesimpulan 1. Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa prototipe
Sipekernik dapat membantu petani akuaponik dalam
mengontrol kualitas air dan nutrisi bagi tanaman.
Sipekernik juga dapat membantu dalam menjaga
pertumbuhan dan hasil tanaman yang optimal
2. Parameter kekeruhan yang direkomendasikan yang
digunakan dalam Sipekernik adalah 25 NTU. Jika air
di kolam menjadi keruh atau nilainya melebihi 25
NTU, maka kolam ikan harus dikuras.
3. Sipekernik membantu dalam mengontrol kualitas air
dan nutrisi bagi tanaman dalam akuaponik dengan
memantau kekeruhan dan level air di kolam.
Sipekernik memberi peringatan kepada petani ketika
air menjadi keruh atau level air terlalu rendah atau
tinggi. Hal ini membantu petani untuk mengambil
tindakan korektif untuk menjaga kualitas air dan
nutrisi yang optimal bagi tanaman.
Saran 1. Melakukan penelitian tentang efektivitas penggunaan
Sipekernik dalam menghemat air dan mengurangi
kontaminasi limbah pada sistem akuaponik.
2. Melakukan penelitian tentang bagaimana fitur-fitur
Sipekernik bekerja secara bersama-sama untuk
memantau kualitas air dan irigasi dalam akuaponik,
serta bagaimana penggunaannya dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas sistem akuaponik.
3. Melakukan penelitian tentang batasan atau tantangan
dalam penggunaan Sipekernik dalam akuaponik,
seperti biaya, keandalan, dan kemudahan
penggunaan, serta bagaimana cara mengatasinya
agar sistem ini dapat digunakan secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai