Judul Perancangan dan Pengujian Alat Penghitung Otomatis
Benih Ikan Menggunakan Teknologi Sensor Optik Nama Jurnal Jurnal Rekayasa Mesin Volume dan Halaman Volume: 8 Halaman: 141-148 Tahun 2017 Penulis Purbowaskito, W., & Handoyo, R. Link download https://rekayasamesin.ub.ac.id/index.php/rm/article/view/396 Reviewer Abdurrafi Al Faruq NIM 120400076 Latar Belakang Budidaya perikanan merupakan salah satu sektor yang penting dalam memenuhi kebutuhan protein hewani di Indonesia. Pembenihan ikan merupakan tahap awal dalam budidaya perikanan, di mana benih ikan diperlukan untuk dibudidayakan hingga menjadi ikan dewasa. Penghitungan jumlah benih ikan secara manual dapat menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu.
Oleh karena itu, penggunaan teknologi sensor optik dalam
penghitungan benih ikan secara otomatis menjadi solusi yang efektif. Sensor optik dapat mendeteksi pergerakan benih ikan dan menghitung jumlahnya dengan akurasi yang tinggi. Dalam penelitian ini, kami merancang dan menguji alat penghitung otomatis benih ikan menggunakan teknologi sensor optik. Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam penghitungan benih ikan secara manual adalah tugas yang rumit dan memakan waktu. Selain itu, kesalahan penghitungan dapat terjadi terutama saat ada lebih dari satu benih ikan yang tumpang tindih, di mana sensor hanya menghitung satu benih Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan menguji alat penghitung otomatis benih ikan menggunakan teknologi sensor optik. Alat ini diharapkan dapat memudahkan penghitungan jumlah benih ikan secara otomatis dengan akurasi yang tinggi Metode Penelitian Perancangan Alat: Dilakukan perancangan alat penghitung otomatis benih ikan menggunakan teknologi sensor optik. Alat ini terdiri dari sensor fototransistor dan LED yang dipasang pada pipa penyalur benih ikan. Sensor ini terhubung dengan mikrokontroler ATMega8 yang berfungsi sebagai timer/counter. Pengujian Alat: Dilakukan pengujian alat penghitung benih ikan dengan menggunakan tiga jenis jumlah acuan benih ikan (40, 50, dan 60). Pengujian dilakukan dengan mengalirkan benih ikan melalui pipa penyalur dan mengamati hasil penghitungan sensor optik. Data hasil pengujian dicatat dan dianalisis. Analisis Data: Data hasil pengujian alat dianalisis untuk menentukan akurasi penghitungan alat. Persentase ketepatan hitung dihitung dengan mengalikan rerata akurasi dengan 100%. Hasil Pemanfaatan teknologi sensor optik untuk penghitungan benih ikan dapat dilakukan dan bekerja dengan baik. Alat penghitung benih ikan yang dirancang menggunakan sensor optik mampu menghitung jumlah benih ikan secara otomatis dengan akurasi sebesar 91.4% . Kesalahan utama dalam penghitungan terjadi saat ada lebih dari satu benih ikan yang tumpang tindih, di mana sensor hanya menghitung satu benih. Hal ini disebabkan oleh kemampuan sensor yang hanya dapat membedakan antara ada dan tidak adanya cahaya Pembahasan Dalam penelitian ini, dilakukan perancangan dan pengujian alat penghitung benih ikan berbasis sensor optik. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini memiliki tingkat akurasi sebesar 91.4% dengan kesalahan sebesar 8.6% . Hal ini menunjukkan bahwa alat ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah benih ikan secara otomatis dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi akurasi penghitungan
adalah kemampuan sensor optik dalam membedakan antara ada dan tidak adanya cahaya. Ketika terjadi tumpang tindih antara benih ikan, sensor hanya dapat menghitung satu benih saja . Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan kemampuan sensor dalam mengenali dan menghitung benih ikan yang tumpang tindih.
Selain itu, hasil pengujian juga menunjukkan bahwa perilaku
benih ikan cenderung berenang berkerumun ke arah pojok bak penampung . Hal ini perlu diperhatikan dalam perancangan alat agar benih ikan dapat terdistribusi secara merata di dalam bak penampung.
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa batasan yang perlu
diperhatikan. Pertama, pengujian dilakukan dengan menggunakan tiga jenis jumlah acuan benih ikan. Pengujian lebih lanjut dengan variasi jumlah benih ikan dapat dilakukan untuk memperoleh data yang lebih lengkap. Kedua, pengujian dilakukan dalam kondisi laboratorium. Pengujian di lapangan dengan kondisi yang lebih kompleks juga perlu dilakukan untuk memastikan kehandalan alat ini dalam berbagai situasi. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa saran untuk pengembangan selanjutnya. Pertama, perlu dilakukan pengembangan sensor optik agar dapat mengenali dan menghitung benih ikan yang tumpang tindih dengan lebih akurat. Penggunaan teknologi sensor lain seperti sensor ultrasonik atau sensor penglihatan komputer juga dapat dipertimbangkan Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa alat penghitung benih ikan berbasis sensor optik yang dirancang memiliki tingkat akurasi sebesar 91.4% dengan kesalahan sebesar 8.6% . Hal ini menunjukkan bahwa alat ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah benih ikan secara otomatis dengan tingkat akurasi yang tinggi. Saran Pengembangan teknologi sensor optik: Penelitian ini menggunakan sensor optik untuk menghitung benih ikan. Namun, perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut pada teknologi sensor optik ini untuk meningkatkan akurasi dan kemampuan dalam menghitung benih ikan yang tumpang tindih
Judul SISTEM KENDALI KEKERUHAN DAN pH AIR KOLAM
BUDIDAYA IKAN NILA Nama Jurnal ELKHA Volume dan Halaman Volume 12 Halaman: 99-104 Tahun 2020 Penulis Ali Basrah Pulungan, Aditya Manggala Putra, Hamdani, and Hastuti Link download https://jurnal.untan.ac.id/index.php/Elkha/article/view/40688 Reviewer Abdurrafi Al Faruq NIM 120400076 Latar Belakang Latar belakang penelitian ini adalah untuk memonitor dan mengendalikan tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan secara real-time. Kualitas air yang baik sangat penting dalam budidaya ikan, karena tingkat pH yang tidak sesuai dan kekeruhan air yang tinggi dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan ikan . Oleh karena itu, pengembangan alat pemantauan real-time untuk mengukur dan mengendalikan tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan akan membantu peternak ikan dalam menjaga kualitas air yang optimal untuk pertumbuhan ikan Permasalahan Permasalahan yang dihadapi dalam budidaya ikan di kolam adalah fluktuasi tingkat pH dan kekeruhan air. Tingkat pH yang tidak sesuai dapat menyebabkan stres pada ikan dan mengganggu sistem pencernaan mereka, sedangkan kekeruhan air yang tinggi dapat menghambat penetrasi cahaya dan mengganggu pertumbuhan fitoplankton yang menjadi sumber makanan ikan . Oleh karena itu, monitoring dan pengendalian tingkat pH dan kekeruhan air secara real-time sangat penting untuk menjaga kualitas air yang optimal bagi pertumbuhan dan kesehatan ikan Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan alat pemantauan real-time yang dapat mengukur dan mengendalikan tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan. Dengan adanya alat ini, diharapkan peternak ikan dapat secara efektif memantau dan menjaga kualitas air kolam agar sesuai dengan kebutuhan ikan dalam pertumbuhan dan kesehatannya Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Peneliti mengembangkan alat pemantauan real-time untuk tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan dan melakukan pengujian alat tersebut pada kolam uji dengan menggunakan bibit ikan nila sebanyak 2.000 ekor . Pengujian dilakukan selama 7 hari dengan memberikan pakan ikan secara teratur dua kali sehari. Selama pengujian, dilakukan pengukuran tingkat kekeruhan menggunakan sensor TDS-10 dan dibandingkan dengan alat ukur turbidity meter untuk mendapatkan persentase kesalahan . Selain itu, pengendalian tingkat keasaman air juga dilakukan dengan menambahkan dan mengurangi cairan pH menggunakan 2 buah motor DC sebagai pompa . Monitoring dan pengendalian dilakukan secara real- time melalui smartphone menggunakan wifi module ESP8266 Hasil enelitian ini menghasilkan alat pemantauan dan pengendalian real-time untuk tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan. Alat ini berhasil mengendalikan tingkat kekeruhan dengan secara otomatis mengganti air di kolam ketika melebihi batas yang ditentukan. Selain itu, alat ini juga mampu mengatur tingkat keasaman air dengan menambahkan larutan pH up atau pH down sesuai kebutuhan. Monitoring dan pengendalian tingkat pH dan kekeruhan dilakukan secara real-time melalui aplikasi smartphone, memberikan kemudahan bagi peternak ika Pembahasan Pada penelitian ini, dilakukan pengembangan alat pemantauan dan pengendalian real-time untuk tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan. Alat ini berhasil mengendalikan tingkat kekeruhan dengan mengganti air kolam secara otomatis ketika melebihi batas yang ditentukan. Selain itu, alat ini juga mampu mengatur tingkat keasaman air dengan menambahkan larutan pH up atau pH down sesuai kebutuhan. Monitoring dan pengendalian tingkat pH dan kekeruhan dilakukan secara real- time melalui aplikasi smartphone, yang memudahkan peternak ikan dalam memantau dan mengendalikan kualitas air kolam Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pengembangan alat pemantauan dan pengendalian real-time untuk tingkat pH dan kekeruhan air di kolam ikan telah berhasil. Alat ini mampu mengendalikan tingkat kekeruhan dengan mengganti air kolam secara otomatis dan mengatur tingkat keasaman air dengan menambahkan larutan pH up atau pH down sesuai kebutuhan. Monitoring dan pengendalian dilakukan secara real-time melalui aplikasi smartphone, yang memudahkan peternak ikan dalam menjaga kualitas air kolam. Implementasi sistem ini pada kolam uji menunjukkan hasil yang positif dalam menjaga tingkat pH dan kekeruhan yang diinginkan. Sistem ini juga memiliki persentase kesalahan yang rendah dalam pengukuran tingkat kekeruhan. Dengan demikian, alat ini dapat menjadi solusi yang efektif dalam memantau dan mengendalikan kualitas air kolam ikan Saran Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan pengujian dan validasi lebih lanjut terhadap alat pemantauan dan pengendalian pH dan kekeruhan air di kolam ikan. Pengujian dapat dilakukan pada kolam dengan skala yang lebih besar dan dengan variasi kondisi lingkungan yang lebih kompleks. Selain itu, penelitian dapat melibatkan lebih banyak jenis ikan dan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas air, seperti suhu dan oksigen terlarut. Validasi alat juga dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan metode laboratorium yang lebih akurat. Dengan melakukan penelitian lebih lanjut, dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang kinerja alat dan potensi pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitasnya dalam menjaga kualitas air kolam ikan
Judul PENGONTROLAN SUHU AIR PADA KOLAM
PENDEDERAN DAN PEMBENIHAN IKAN NILA BERBASIS ARDUINO Nama Jurnal Jurnal Sustainable: Jurnal Hasil Penelitian & Industri Terapan Volume dan Halaman Volume 4 Halaman: 1-10 Tahun 2013 Penulis Armanto Pardamean Simanjuntak, Rozeff Pramana.,ST,MT Link download https://scholar.google.com/scholar? hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pengukuran+suhu+dalam+kolam+ika n&oq= Reviewer Abdurrafi Al Faruq NIM 120400076 Latar Belakang Kolam ikan merupakan salah satu tempat penting dalam budidaya ikan. Suhu air yang tepat sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan ikan. Perubahan suhu air yang ekstrem dapat menyebabkan stres pada ikan dan bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengontrol suhu air di kolam ikan agar tetap dalam rentang yang optimal. Permasalahan Pengontrolan suhu air di kolam ikan secara manual dapat menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu. Petani ikan perlu memantau suhu air secara terus-menerus dan mengambil tindakan yang tepat jika suhu air di luar rentang yang diinginkan. Hal ini dapat mengganggu efisiensi dan produktivitas budidaya ikan. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengontrol suhu air di kolam ikan menggunakan Arduino. Sistem ini menggunakan sensor thermistor untuk membaca suhu air di kolam dan Arduino untuk mengambil keputusan berdasarkan hasil pembacaan tersebut. Jika suhu air di bawah suhu normal, sistem akan mengaktifkan sistem pemanasan menggunakan heater. Jika suhu air terlalu tinggi, sistem akan mengaktifkan sistem pendinginan dengan metode pergantian air kolam. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya ikan dengan mengontrol suhu air secara otomatis menggunakan Arduino Metode Penelitian Desain Sistem: Penelitian ini menggunakan desain sistem kontrol suhu air di kolam ikan menggunakan Arduino. Sistem ini terdiri dari sensor thermistor untuk membaca suhu air, Arduino sebagai pengontrol, dan sistem pemanasan atau pendinginan untuk menjaga suhu air di dalam rentang yang optimal . Pengumpulan Data: Data suhu air di kolam ikan dikumpulkan menggunakan sensor thermistor yang terhubung dengan Arduino. Sensor ini akan terus membaca suhu air secara periodik dan mengirimkan data ke Arduino untuk diproses . Pengolahan Data: Arduino akan memproses data suhu yang diterima dari sensor thermistor. Berdasarkan hasil pembacaan suhu, Arduino akan mengambil keputusan untuk mengaktifkan sistem pemanasan atau pendinginan sesuai dengan kebutuhan . Implementasi Sistem: Setelah sistem dirancang dan data suhu terkumpul, sistem kontrol suhu air di kolam ikan menggunakan Arduino akan diimplementasikan. Sistem ini akan diuji dan dijalankan dalam kondisi nyata di kolam ikan . Pengujian dan Evaluasi: Setelah implementasi, sistem akan diuji untuk memastikan bahwa kontrol suhu air berjalan dengan baik. Pengujian dilakukan dengan mengamati respons sistem terhadap perubahan suhu air dan membandingkannya dengan suhu yang diinginkan. Evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi kinerja sistem dan mengidentifikasi kemungkinan perbaikan atau peningkatan yang dapat dilakukan Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian suhu air di kolam pembibitan dan pembenihan ikan nila menggunakan Arduino berhasil diimplementasikan. Sistem ini menggunakan ATMega 328P yang terintegrasi dengan papan Arduino sebagai pengendali. Nilai suhu diperoleh melalui sensor termistor dan diproses menggunakan persamaan Steinhart-Hart. Output kontrol memiliki dua keadaan: mengaktifkan pemanas atau melakukan pergantian air. Pemanas akan diaktifkan ketika suhu turun di bawah toleransi minimum, sedangkan pergantian air akan diaktifkan ketika suhu melebihi toleransi maksimum. Nilai suhu dapat dipantau melalui aplikasi perangkat lunak yang dirancang menggunakan Visual Basic 6.0 dan disimpan dalam database Microsoft Access. Perangkat pemantauan memiliki dua mode: manual dan otomatis. Hasil pengujian menunjukkan deviasi pengukuran suhu rata-rata sebesar 0,273131%, dan sistem kontrol relay untuk pemanas dan sirkulasi berfungsi dengan baik Pembahasan Sensor termistor mampu membaca suhu air dengan akurasi yang tinggi, dan Arduino dapat memproses data suhu tersebut dengan cepat. Berdasarkan hasil pembacaan suhu, Arduino mengambil keputusan untuk mengaktifkan pemanas jika suhu air di bawah toleransi minimum, atau melakukan pergantian air jika suhu air melebihi toleransi maksimum Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian suhu air di kolam pembibitan dan pembenihan ikan nila menggunakan Arduino telah berhasil diimplementasikan. Sistem ini mampu membaca suhu air dengan akurasi yang baik melalui sensor termistor dan mengambil keputusan untuk mengaktifkan pemanas atau melakukan pergantian air sesuai dengan nilai suhu yang terdeteksi. Aplikasi perangkat lunak yang dirancang juga memungkinkan pengguna untuk memantau suhu air secara real- time. Pengujian sistem menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan rata-rata penyimpangan pengukuran suhu yang rendah dan sistem kontrol relay yang berfungsi dengan baik. Dengan adanya sistem ini, petani ikan dapat menjaga suhu air di kolam pembibitan dan pembenihan ikan nila dalam rentang yang optimal, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas ikan nila yang dibudidayakan Saran Salah satu saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengeksplorasi penggunaan strategi kontrol yang berbeda dalam sistem pengendalian suhu air untuk kolam pembibitan dan pembenihan ikan nila. Misalnya, mengimplementasikan algoritma kontrol logika fuzzy atau algoritma kontrol PID dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi sistem dalam menjaga suhu air yang diinginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan kinerja berbagai strategi kontrol dalam hal stabilitas suhu, konsumsi energi, dan efektivitas keseluruhan sistem
Judul Model Sistem Buka/Tutup Pelindung Tanaman
Hidroponik Otomatis Menggunakan Raspberry Pi Pico Nama Jurnal Jambura Journal of Electrical and Electronics Engineering Volume dan Halaman Volume 4 dan halaman 175-181 Tahun 2022 Penulis Ike Retna Kusumawati, F.X. Wisnu Yudo Untoro * Link download https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjeee/article/view/ 14420 Reviewer Abdurrafi Al Faruq NIM 120400076 Latar Belakang Latar belakang penelitian ini adalah untuk menguji respon pelindung tanaman hidroponik terhadap perlakuan tetes air pada kondisi cahaya gelap dan terang. Pengujian dilakukan dengan memberikan perlakuan tetes air pada papan sensor air hujan dan mengamati respon pelindung. Permasalahan 1. Risiko air hujan pada tanaman hidroponik: Tanaman hidroponik rentan terkena air hujan saat hujan. Air hujan dalam jumlah besar dapat menyebabkan hilangnya air nutrisi dalam wadah hidroponik dan merusak lapisan lilin daun tanaman . 2. Gangguan pertumbuhan tanaman: Air hujan yang mengenai tanaman hidroponik dapat menghambat pertumbuhan akar tanaman dan menyebabkan rendahnya penyerapan unsur hara . 3. lahan: Pemanfaatan lahan terbatas atau pekarangan dalam meningkatkan sumber pendapatan dapat terhambat oleh risiko air hujan pada tanaman hidroponik . 4. tanaman hidroponik: Diperlukan sistem buka/tutup otomatis untuk melindungi tanaman hidroponik dari air hujan. Penggunaan Raspberry Pi Pico dengan mikrokontroller RP2040 diharapkan dapat mengatasi masalah ini Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji respon pelindung tanaman hidroponik terhadap perlakuan tetes air pada kondisi cahaya terang dan gelap . 2. Untuk mengevaluasi efektivitas sistem buka/tutup otomatis menggunakan motor servo dalam melindungi tanaman hidroponik dari air hujan . 3. Untuk menganalisis pengaruh jumlah tetes air pada papan sensor air hujan terhadap respon pelindung tanaman hidroponik . 4. Untuk mengidentifikasi pengaruh kondisi cahaya (terang/gelap) dan waktu (siang/malam) terhadap pergerakan motor servo dalam sistem buka/tutup otomatis Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hasil 1. Sistem buka/tutup otomatis menggunakan mikrokontroler Raspberry Pi Pico RP2040 secara efektif melindungi tanaman hidroponik dari air hujan. Ketika tetes air hujan pada papan sensor air kurang dari empat, model pelindung tetap terbuka. Namun, ketika tetes air hujan melebihi empat, model pelindung ditutup. 2. Motor servo merespons perubahan kelembaban pada papan sensor air hujan, sehingga model pelindung terbuka atau ditutup sesuai dengan kondisi tersebut . 3. Integrasi modul sensor hujan, sensor LDR, RTC, dan motor servo dengan mikrokontroler Raspberry Pi Pico RP2040 berhasil mengendalikan sistem buka/tutup otomatis untuk melindungi tanaman hidroponik Pembahasan Dalam penelitian ini, dilakukan pembahasan mengenai implementasi sistem buka/tutup otomatis menggunakan mikrokontroler Raspberry Pi Pico RP2040 untuk melindungi tanaman hidroponik dari air hujan . Sistem ini terdiri dari modul sensor hujan, sensor LDR, RTC, dan motor servo yang terintegrasi dengan Raspberry Pi Pico Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan mikrokontroler Raspberry Pi Pico RP2040 dalam mengembangkan sistem buka/tutup otomatis untuk melindungi tanaman hidroponik dari air hujan adalah efektif dan layak digunakan . Sistem ini mampu merespons perubahan kelembaban pada papan sensor air hujan dan menggerakkan model pelindung tanaman hidroponik secara otomatis . Integrasi komponen seperti modul sensor hujan, sensor LDR, dan RTC dengan Raspberry Pi Pico RP2040 memungkinkan pengolahan informasi masukan dan kontrol yang efektif Dengan demikian, sistem ini dapat membantu mengurangi risiko kerusakan tanaman hidroponik akibat air hujan di area terbuka Saran Pengembangan sistem buka/tutup otomatis yang lebih canggih dengan menggunakan sensor-sensor tambahan, seperti sensor suhu dan kelembaban udara, untuk mengoptimalkan kondisi pertumbuhan tanaman hidroponik.
Judul Kajian Tingkat Akurasi Sensor pada Rancang
Bangun Alat Ukur Total Dissolved Solids (TDS) dan Tingkat Kekeruhan Air Nama Jurnal Jurnal Fisika Volume dan Halaman Volume 9 dan Halaman 37-49 Tahun 2019 Penulis Rahmi Putri Wirman, Indrawata Wardhana, dan Vandri Ahmad Isnaini Link download https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jf/article/ view/17056 Reviewer Abdurrafi Al Faruq NIM 120400076 Latar Belakang Air sebagai sumber daya alam yang vital bagi makhluk hidup. Namun, pencemaran air telah terjadi akibat berbagai kegiatan manusia yang menghasilkan limbah dari rumah tangga, industri, peternakan, pertanian, dan kegiatan lainnya. Permintaan air semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Sebagai contoh, di Kota Semarang, perusahaan air lokal (PDAM) hanya dapat menyediakan pasokan air bersih sebesar 1.800 liter per detik, sedangkan kebutuhan pasokan air bersih untuk penduduk adalah 3.500 liter per detik .
Di Indonesia, regulasi mengenai kualitas air minum
diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010, yang menyatakan bahwa air minum yang aman bagi manusia ditentukan oleh parameter- parameter fisik, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif. Parameter kualitas air bersih juga diatur oleh Peraturan Menteri Perindustrian No. 78 tahun 2016, dengan tingkat kekeruhan air bersih sebesar 25 NTU dan Total Dissolved Solids (TDS) Permasalahan Permasalahan utama yang ditangani dalam penelitian ini adalah kebutuhan akan alat yang dapat diandalkan dan terjangkau untuk mengukur Total Dissolved Solids (TDS) dan kekeruhan air guna menilai kualitas air minum. Alat-alat yang sudah ada di pasaran seringkali mahal dan sulit diakses, terutama bagi perusahaan air lokal dan masyarakat di negara berkembang. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan alat pengukur TDS dan kekeruhan air yang murah dan akurat yang dapat digunakan oleh perusahaan air lokal dan masyarakat untuk memastikan keamanan air minum. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan alat pengukur Total Dissolved Solids (TDS) dan tingkat kekeruhan air yang murah dan akurat. Alat ini diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan air lokal dan masyarakat untuk memantau kualitas air minum mereka. Dengan adanya alat ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan membantu dalam menjaga kebersihan dan keamanan air minum bagi masyarakat Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sampel air yang diproduksi oleh perusahaan air lokal (PDAM) dan kemudian difilter kembali digunakan sebagai objek penelitian. Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat pengukur TDS dan tingkat kekeruhan air yang dikembangkan memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mengukur kualitas air. Pengukuran TDS pada sampel air dengan pengotor zat pewarna menunjukkan hasil yang linier dan memiliki tingkat koefisien korelasi yang tinggi antara alat yang dikembangkan dengan alat yang sudah terkalibrasi. Namun, pengukuran tingkat kekeruhan air pada sampel air dengan pengotor zat pewarna menggunakan alat yang dikembangkan memiliki tingkat akurasi yang kurang baik. Sedangkan, pengukuran TDS dan tingkat kekeruhan air pada sampel air dengan pengotor kopi menunjukkan hasil yang baik dan memiliki pola yang serupa dengan alat yang sudah terkalibrasi. Koefisien korelasi antara alat yang dikembangkan dengan alat yang sudah terkalibrasi juga tinggi. Oleh karena itu, alat pengukur TDS dan tingkat kekeruhan air yang dikembangkan ini dapat digunakan sebagai alternatif yang murah dan akurat untuk memantau kualitas air minum Pembahasan Dalam penelitian ini, alat pengukur TDS dan tingkat kekeruhan air yang dikembangkan berhasil menghasilkan hasil pengukuran yang linier dan memiliki tingkat akurasi yang baik pada sampel air dengan pengotor kopi. Namun, alat ini tidak memberikan hasil pengukuran yang baik pada sampel air dengan pengotor zat pewarna. Hasil pengukuran dari alat yang dikembangkan dibandingkan dengan hasil pengukuran dari alat yang sudah terkalibrasi di Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jambi. Koefisien korelasi antara alat yang dikembangkan dengan alat yang sudah terkalibrasi juga tinggi, menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik antara kedua alat tersebut Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa alat pengukur TDS dan tingkat kekeruhan air yang dikembangkan memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mengukur kualitas air. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur TDS dan tingkat kekeruhan air pada sampel air dengan pengotor kopi dengan hasil yang linier dan pola yang serupa dengan alat yang sudah terkalibrasi. Namun, alat ini tidak memberikan hasil pengukuran yang baik pada sampel air dengan pengotor zat pewarna. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan akurasi pengukuran pada sampel air dengan pengotor zat pewarna. Meskipun demikian, alat pengukur TDS dan tingkat kekeruhan air yang dikembangkan ini dapat menjadi alternatif yang murah dan akurat untuk memantau kualitas air minum, terutama bagi perusahaan air lokal dan masyarakat di negara berkembang Saran Melakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan akurasi pengukuran pada sampel air dengan pengotor zat pewarna. Dapat dilakukan dengan mempertimbangkan penggunaan sensor atau metode pengukuran yang lebih sensitif terhadap partikel- partikel kecil yang terlarut dalam air
Judul SIMULASI ALAT PENJARING IKAN OTOMATIS
DENGAN PENGGERAK MOTOR SERVO CONTINUOUS, SENSOR JARAK HC-SR04 DAN TOMBOL, MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA Nama Jurnal Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Volume dan Halaman Volume 12 dan halaman 39-47 Tahun 2019 Penulis Muhammad Akmal Mulyono Link download https://journal.stekom.ac.id/index.php/Bisnis/article/view/ 82 Reviewer Abdurrafi Al Faruq NIM 120400076 Latar Belakang kebutuhan untuk mengembangkan alat penjaring ikan otomatis. Saat ini, proses penjaring ikan masih dilakukan secara manual oleh petani ikan, yang membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Dengan adanya alat penjaring ikan otomatis, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses penjaring ikan Permasalahan Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah belum adanya sistem yang dapat memanen ikan secara efisien dengan hasil maksimal di tempat budidaya ikan Marina Semarang. Hal ini menyebabkan biaya dan waktu yang tinggi dalam proses penjaring ikan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan alat penjaring ikan otomatis yang efisien dan dapat meningkatkan produktivitas dalam proses penjaring ikan di tempat budidaya ikan Marina Semarang Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Research and Development (R&D). Pendekatan ini melibatkan pengembangan dan pengujian produk atau alat tertentu Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat penjaring ikan otomatis yang dikembangkan menggunakan penggerak motor servo continuous, sensor jarak HC-SR04, dan pengaktivasi tombol menggunakan Arduino Mega berhasil dibuat dan dapat bekerja sesuai dengan urutan sistem yang telah dirancang Pembahasan Dalam penelitian ini, dilakukan pengembangan alat penjaring ikan otomatis menggunakan penggerak motor servo continuous, sensor jarak HC-SR04, dan pengaktivasi tombol menggunakan Arduino Mega. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat ini dapat bekerja dengan baik sesuai dengan urutan sistem yang telah dirancang .
Selain itu, alat penjaring ikan otomatis ini memiliki
beberapa keunggulan, seperti kemudahan penggunaan dengan hanya menekan tombol untuk mengaktifkannya . Alat ini juga dapat membantu pengusaha budidaya ikan skala kecil dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses penjaring ikan . Meskipun terdapat beberapa kegagalan baca ketinggian pada sensor ultrasonik, alat ini tetap dapat berfungsi dengan baik Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa alat penjaring ikan otomatis yang dikembangkan menggunakan penggerak motor servo continuous, sensor jarak HC-SR04, dan pengaktivasi tombol menggunakan Arduino Mega berhasil dibuat dan dapat bekerja sesuai dengan urutan sistem yang telah dirancang Saran 1. Menambahkan sistem keamanan seperti penghenti otomatis atau alarm jika alat mengalami malfungsi . 2. Memperkuat rangka, motor servo, dan jala agar alat dapat menampung lebih banyak ikan sekaligus . 3. Melakukan uji coba dan pengujian lebih lanjut untuk memastikan keefektifan dan kehandalan alat dalam berbagai kondisi . 4. Mengoptimalkan penggunaan sensor jarak HC-SR04 untuk menghindari kegagalan baca ketinggian . 5. Melakukan studi lebih lanjut tentang efisiensi dan produktivitas alat penjaring ikan otomatis ini dalam budidaya ikan skala kecil
Judul Sipekernik: Sistem Pemantau Kekeruhan Air dan
Pengairan pada Akuaponik Menggunakan Sensor Turbidity, LDR dan Water Level Nama Jurnal Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia Volume dan Halaman Volume 4 dan halaman 262-271 Tahun 2023 Penulis Nur Aziezah,Walidatush Sholihah,Inna Novianty,Mega Romadhona,Anggi Mardiyono
Link download https://journal.sekawan-org.id/index.php/jtim/article/view/
324 Reviewer Abdurrafi Al Faruq NIM 120400076 Latar Belakang Penelitian dilakukan untuk mengatasi masalah limbah air dan kontaminasi dalam sistem akuaponik. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan sistem yang dapat memantau kekeruhan air dan mengotomatisasi irigasi untuk meningkatkan efisiensi air dan mengurangi kontaminasi limbah. Para peneliti juga bertujuan untuk mempromosikan penggunaan akuaponik sebagai metode yang berkelanjutan untuk membudidayakan tanaman dan ikan. Permasalahan Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah limbah air dan kontaminasi dalam sistem akuaponik. Masalah ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan terhadap kualitas air dan kurangnya pengaturan irigasi yang efisien. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem yang dapat memantau kekeruhan air dan mengotomatisasi irigasi untuk meningkatkan efisiensi air dan mengurangi kontaminasi limbah. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah sistem yang dapat memantau kekeruhan air dan mengotomatisasi irigasi pada sistem akuaponik. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi kontaminasi limbah dalam sistem akuaponik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mempromosikan penggunaan akuaponik sebagai metode yang berkelanjutan untuk membudidayakan tanaman dan ikan. Tahap pengujian dilakukan untuk membuktikan bahwa sistem atau prototipe alat yang dibuat bekerja sesuai tujuan. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas empat tahap yaitu analisis permasalahan, perancangan, pembuatan alat dan pengujian sistem. Tahap analisis dibagi dua, yaitu analisis masalah dan analisis kebutuhan. Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang ada pada sistem akuaponik. Analisis kebutuhan bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan untuk mengatasi masalah. Tahap kedua yaitu perancangan. Pada tahap ini dibuat suatu rancangan dari solusi masalah pada tahap sebelumnya. Tahap perancangan terdiri atas perancangan proses menggunakan flowchart, perancangan blok diagram alat dan skema rangkaian elektronik. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran pokok dari penyelesaian masalah pada sistem akuaponik. Tahap pembuatan alat merupakan tahap penerapan sistem penyelesaian masalah yang sudah dirancang pada tahap sebelumnya. Tahap ini mencakup perakitan komponen dan program untuk mengontrol rangkaian komponen. Tahap pengujian adalah tahap yang bertujuan untuk menguji alat. Tahap pengujian dilakukan untuk membuktikan bahwa sistem atau prototipe alat yang dibuat bekerja sesuai tujuan. Hasil Hasil pengujian pada Sipekernik menunjukkan tingkat akurasi yang baik. Pengujian pada sensor turbidity menghasilkan rata-rata error sebesar 2.18%. Pengujian pada sensor water level dilakukan dua kali yaitu saat pengurasan air kolam dan saat pengisian air kolam. Saat pengurasan air kolam, rata-rata error sensor water level sebesar 4,51% sedangkan saat pengisian air kolam rata-rata error sensor water level sebesar 4,62%. Dari hasil pengujian ini, dapat disimpulkan bahwa sistem yang dikembangkan dapat memantau kekeruhan air dan mengotomatisasi irigasi pada sistem akuaponik dengan akurasi yang baik. Selain itu, sistem ini juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengurangi kontaminasi limbah dalam sistem akuaponik. Pembahasan Pada suatu sistem akuaponik, permasalahan yang biasa terjadi yaitu pompa pada akuaponik sering tersumbat. Pompa tersumbat karena air kolam ikan yang sudah kotor.Hal ini juga dapat disebabkan karena terlalu lama jeda waktu pengurasan air kolam darisatu waktu ke waktu lainnya. Hal ini mengakibatkan air kolam berubah warna dan terkadang menimbulkan bau yang tak sedap. Selain itu, air pada pipa instalasi akuaponik sering menggenang, sehingga membuat daun tanaman berubah warna menjadi kuning. Kesimpulan 1. Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa prototipe Sipekernik dapat membantu petani akuaponik dalam mengontrol kualitas air dan nutrisi bagi tanaman. Sipekernik juga dapat membantu dalam menjaga pertumbuhan dan hasil tanaman yang optimal 2. Parameter kekeruhan yang direkomendasikan yang digunakan dalam Sipekernik adalah 25 NTU. Jika air di kolam menjadi keruh atau nilainya melebihi 25 NTU, maka kolam ikan harus dikuras. 3. Sipekernik membantu dalam mengontrol kualitas air dan nutrisi bagi tanaman dalam akuaponik dengan memantau kekeruhan dan level air di kolam. Sipekernik memberi peringatan kepada petani ketika air menjadi keruh atau level air terlalu rendah atau tinggi. Hal ini membantu petani untuk mengambil tindakan korektif untuk menjaga kualitas air dan nutrisi yang optimal bagi tanaman. Saran 1. Melakukan penelitian tentang efektivitas penggunaan Sipekernik dalam menghemat air dan mengurangi kontaminasi limbah pada sistem akuaponik. 2. Melakukan penelitian tentang bagaimana fitur-fitur Sipekernik bekerja secara bersama-sama untuk memantau kualitas air dan irigasi dalam akuaponik, serta bagaimana penggunaannya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem akuaponik. 3. Melakukan penelitian tentang batasan atau tantangan dalam penggunaan Sipekernik dalam akuaponik, seperti biaya, keandalan, dan kemudahan penggunaan, serta bagaimana cara mengatasinya agar sistem ini dapat digunakan secara optimal.