Anda di halaman 1dari 13

PENGUMPULAN DATA SKUNDER DAN DAN SUMBER INFORMASI

NAMA PENULIS

Yusril Khoirul Anjar

M. Fauzi Faturrahman

M. Japar Sidik

NAMA AFILIASI

STAI AL-MASTURIYAH

KATA KUNCI

 Memanfaatkan teknologi informasi

 Meningkatkan kemampuan literasi informasi

 Meningkatkan koleksi dan fasilitas perpustakaan

 Mengatasi kendala teknologi

 Meningkatkan peran pihak sekolah

KEYWORD

- Utilize information technology

- Improve information literacy skills

- Improving library collections and facilities

- Overcoming technology barriers

- Increase the role of the school

ABSTRAK INGGRIS

The abstract discusses ways to overcome limitations in accessing and utilizing


information sources in a library. The suggested solutions include leveraging
information technology such as the internet and online databases, improving
information literacy skills, enhancing the library's collection and facilities, addressing
technological challenges, and increasing the school's support for the library. It is
important to remember that each obstacle requires a tailored approach to overcome
it.

ABSTRAK INDONESIA

Abstrak ini membahas cara-cara untuk mengatasi keterbatasan dalam mengakses dan
memanfaatkan sumber-sumber informasi di perpustakaan. Solusi yang disarankan
antara lain dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti internet dan database
online, meningkatkan kemampuan literasi informasi, meningkatkan koleksi dan fasilitas
perpustakaan, mengatasi tantangan teknologi, dan meningkatkan dukungan sekolah
terhadap perpustakaan. Penting untuk diingat bahwa setiap hambatan membutuhkan
pendekatan yang disesuaikan untuk mengatasinya.

PEMBAHASAN

MEMAHAMI PENGUMPULAN DATA SEKUNDER

Berikut adalah beberapa cara untuk mengevaluasi keaslian data yang diperoleh dari
penelitian sekunder, berdasarkan hasil pencarian:

1. Memeriksa kemutakhiran data: Kemutakhiran data merupakan faktor penting


yang harus diperhatikan karena data yang sudah usang dapat mempengaruhi
hasil penelitian secara negatif1.
2. Memeriksa relevansi data: Data yang digunakan harus relevan dengan topik
penelitian yang sedang dilakukan2.
3. Memeriksa cakupan data: Data yang digunakan harus mencakup seluruh aspek
yang dibutuhkan dalam penelitian.
4. Memeriksa validitas dan reliabilitas data: Validitas dan reliabilitas data harus
diperiksa untuk memastikan keaslian data yang digunakan.
5. Evaluasi kredibilitas data: Meskipun data sudah tersedia, evaluasi kredibilitas

1
DQLab. "Teknik Penelitian Sekunder dan Resikonya." https://dqlab.id/teknik-penelitian-sekunder-dan-
resikonya. Accessed 25 Sept. 2023.

2
IPB. "Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas Akhir Mahasiswa Edisi Ke-
4." https://simak.ipb.ac.id/Foto/Panduan/Dokumen_38.pdf. Accessed 25 Sept. 2023.
Dalam melakukan penelitian sekunder, penting bagi peneliti untuk berhati-hati dengan
mengevaluasi data sebelum menggunakannya. Peneliti harus memeriksa kemutakhiran
data, relevansi data, cakupan data, validitas dan reliabilitas data, serta kredibilitas data
untuk memastikan keaslian data yang digunakan.

- Lebih mudah diakses dibandingkan dengan data primer karena data sekunder
sudah tersedia di berbagai platform yang berbeda.
- Lebih ekonomis karena sebelumnya ada orang lain yang telah mengumpulkan
data sehingga para peneliti tidak perlu mencurahkan waktu, uang, tenaga dan
sumber daya lainnya untuk mengumpulkan data.3
- Menambah insight baru dan menjadi pelengkap dari data primer yang telah ada.

Kekurangan penggunaan penelitian sekunder:

- Data yang digunakan belum tentu sesuai dengan kebutuhan peneliti.


- Validitas atau kualitas data sulit dipastikan karena sulit untuk mengetahui secara
persis bagaimana data dikumpulkan dan seberapa baik proses pengumpulan
data dijalankan.4
- Peneliti perlu melakukan validasi lebih lanjut terhadap data yang dikumpulkan
dari sumber yang tersedia karena data sekunder ini tidak dikumpulkan oleh
peneliti sendiri.
- Data mungkin atau mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan seorang peneliti.

Dalam penggunaan penelitian sekunder, terdapat keuntungan seperti lebih mudah


diakses, lebih ekonomis, dan menambah insight baru. Namun, terdapat juga
kekurangan seperti data yang digunakan belum tentu sesuai dengan kebutuhan
peneliti, validitas atau kualitas data sulit dipastikan, dan data mungkin atau mungkin
tidak sesuai dengan kebutuhan seorang peneliti. Oleh karena itu, peneliti perlu
mempertimbangkan keuntungan dan kekurangan tersebut sebelum memutuskan
untuk menggunakan penelitian sekunder.

3
Gramedia. "Cara Menulis Footnote dengan Baik serta Penjelasan
Lengkapnya." https://www.gramedia.com/literasi/cara-menulis-footnote/. Accessed 25 Sept. 2023.
4
UIN Malang. "Metode Pengumpulan Data Penelitian
Kualitatif." https://uin-malang.ac.id/r/110601/metode-pengumpulan-data-penelitian-kualitatif.html.
Accessed 25 Sept. 2023.
- **Pilih sumber data yang terpercaya**: Memilih sumber data yang terpercaya
adalah langkah penting dalam memastikan kevalidan data sekunder yang
digunakan.
- Sumber data yang terpercaya dapat mencakup lembaga pemerintah, institusi
pendidikan, atau organisasi yang memiliki reputasi baik.
- **Periksa kemutakhiran data**: Memilih sumber data yang memiliki data
terbaru akan membantu memastikan relevansi dan keakuratan informasi yang
digunakan dalam penelitian.
- **Pilih sumber data yang relevan dengan topik penelitian**: Memilih sumber
data yang sesuai dengan topik penelitian akan membantu dalam mendapatkan
informasi yang relevan dan bermanfaat.
- Misalnya, jika penelitian Anda tentang perkembangan teknologi, sumber data
yang relevan dapat berupa laporan industri atau jurnal ilmiah tentang inovasi
teknologi terkini.
- **Periksa metode pengumpulan data**: Memahami metode pengumpulan data
yang digunakan oleh sumber data sekunder dapat membantu dalam
mengevaluasi kevalidan dan keakuratan informasi yang diperoleh.
- Misalnya, jika sumber data menggunakan metode survei, periksa pertanyaan
yang diajukan dan sampel yang digunakan untuk memastikan kualitas data yang
diperoleh.
- **Gunakan lebih dari satu sumber data**: Menggunakan lebih dari satu sumber
data sekunder dapat membantu dalam memperoleh perspektif yang lebih
lengkap dan memvalidasi hasil penelitian.
- Membandingkan data dari beberapa sumber yang berbeda juga dapat
membantu dalam mengidentifikasi kesalahan atau inkonsistensi dalam data yang
digunakan5.

Dalam memilih sumber data yang valid dan relevan dalam penelitian sekunder, penting
untuk memilih sumber data yang terpercaya, memeriksa kemutakhiran data, memilih
sumber data yang relevan dengan topik penelitian, memeriksa metode pengumpulan
data, dan menggunakan lebih dari satu sumber data. Dengan memperhatikan faktor-
5
DQLab. "Kenali Teknik Preprocessing untuk Mengolah Big Data." https://dqlab.id/kenali-teknik-
preprocessing-untuk-mengolah-big-data. Accessed 25 Sept. 2023.
faktor ini, peneliti dapat memastikan keakuratan dan kevalidan data sekunder yang
digunakan dalam penelitian mereka.

Metode pengumpulan data kuantitatif:

- Bersifat numerik dan dapat diukur menggunakan angka6.


- Menggunakan metode survei dengan kuesioner sebagai alat untuk
mengumpulkan data.
- Data yang dihasilkan bersifat deskriptif dan dapat diolah dengan teknik statistik.
- Digunakan untuk menjawab pertanyaan "apa" dan "berapa".
- Contoh sumber data kuantitatif: dataset statistik.

Metode pengumpulan data kualitatif:

- Bersifat deskriptif dan tidak dapat diukur dengan angka7.


- Menggunakan teknik-teknik seperti wawancara, observasi, dan studi kasus untuk
mengumpulkan data.
- Data yang dihasilkan bersifat naratif dan dapat diolah dengan teknik analisis
kualitatif.
- Digunakan untuk menjawab pertanyaan "bagaimana" dan "kenapa".
- Contoh sumber data kualitatif: buku, jurnal, koran, dan dokumen lainnya.

Dalam penelitian sekunder, peneliti perlu memilih metode pengumpulan data yang
sesuai dengan tujuan penelitian dan jenis data yang dibutuhkan. Metode pengumpulan
data kuantitatif lebih cocok digunakan untuk data yang bersifat numerik dan dapat
diukur, sedangkan metode pengumpulan data kualitatif lebih cocok digunakan untuk
data yang bersifat deskriptif dan naratif.

6
adan Bahasa Kemdikbud. "Penelitian Bahasa Dan
Sastra." https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/resource/doc/files/POS_Penelitian_Bahasa_dan_Sastra.
pdf. Accessed 25 Sept. 2023.
7
Santoso, Singgih. "Metode Penelitian Kualitatif." Universitas Negeri Semarang,
2018, http://lib.unnes.ac.id/40372/1/Metode%20Penelitian%20Kualitatif.pdf. Accessed 25 Sept. 2023.
1. Menentukan tujuan penelitian: Menentukan tujuan penelitian yang jelas akan
membantu dalam memfokuskan rumusan masalah dan memilih data yang
relevan untuk penelitian8.
2. Mengevaluasi data yang tersedia: Mengevaluasi data yang tersedia dari
berbagai sumber akan membantu dalam memilih data yang paling relevan dan
valid untuk penelitian.
3. Memperjelas pertanyaan penelitian: Memperjelas pertanyaan penelitian akan
membantu dalam memfokuskan rumusan masalah dan memilih data yang
relevan untuk penelitian.
4. Membuat kerangka teoritis: Membuat kerangka teoritis akan membantu dalam
memperjelas konsep dan variabel yang akan diteliti, sehingga memudahkan
dalam memilih data yang relevan untuk penelitian.
5. Menggunakan lebih dari satu sumber data: Menggunakan lebih dari satu
sumber data akan membantu dalam memperoleh perspektif yang lebih lengkap
dan memvalidasi hasil penelitian.

Dalam mempertajam rumusan masalah dalam penelitian sekunder dengan


menggunakan data yang tersedia, penting untuk menentukan tujuan penelitian yang
jelas, mengevaluasi data yang tersedia, memperjelas pertanyaan penelitian, membuat
kerangka teoritis, dan menggunakan lebih dari satu sumber data. Dengan
memperhatikan faktor-faktor ini, peneliti dapat mempertajam rumusan masalah dan
memilih data yang relevan dan valid untuk penelitian mereka.

8
Sutrisno, Edi. "Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan." Research Repository of IAIN
Ponorogo, 2018, http://repository.iainponorogo.ac.id/484/1/METODE%20PENELITIAN%20KUALITATIF
%20DI%20BIDANG%20PENDIDIKAN.pdf. Accessed 25 Sept. 2023.
MEMANFAATKAN SUMBER INFORMASI YANG ADA

Berikut adalah beberapa cara memanfaatkan sumber informasi yang ada di


perpustakaan:

1. Membaca: Salah satu cara paling umum untuk memanfaatkan sumber


informasi di perpustakaan adalah dengan membaca buku, jurnal, majalah, dan
publikasi lainnya yang tersedia di perpustakaan9.
2. Meminjam: Perpustakaan juga menyediakan layanan peminjaman buku dan
media lainnya. Dengan meminjam, pemustaka dapat membawa sumber
informasi tersebut ke rumah dan memanfaatkannya sesuai kebutuhan.
3. Memfotokopi: Jika pemustaka membutuhkan salinan dari sumber informasi
tertentu, perpustakaan juga menyediakan layanan fotokopi. Namun, perlu
diingat bahwa beberapa sumber informasi mungkin tidak dapat difotokopi
karena hak cipta.
4. Menggunakan koleksi digital: Beberapa perpustakaan juga menyediakan koleksi
digital yang dapat diakses melalui internet. Pemustaka dapat memanfaatkan
koleksi digital ini untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
5. Menggunakan layanan referensi: Perpustakaan juga menyediakan layanan
referensi untuk membantu pemustaka dalam mencari informasi yang
dibutuhkan. Layanan referensi ini dapat berupa konsultasi dengan pustakawan
atau pencarian melalui database online.

Dalam memanfaatkan sumber informasi di perpustakaan, pemustaka juga perlu


memperhatikan etika dan aturan yang berlaku di perpustakaan, seperti tidak merusak
atau mencuri sumber informasi, serta mengembalikan sumber informasi yang dipinjam
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

1. Keterbatasan akses: Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah


keterbatasan akses terhadap sumber informasi tertentu. Hal ini dapat
disebabkan oleh keterbatasan koleksi perpustakaan atau keterbatasan akses ke
sumber informasi digital.

9
UIN Alauddin Makassar. "ANALISIS PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SD NEGERI 18
KALOSI KABUPATEN ENREKANG." http://repositori.uin-alauddin.ac.id/7840/1/IKE%20WARNINDA.pdf.
Accessed 25 Sept. 2023.
2. Keterbatasan waktu: Pemustaka seringkali memiliki keterbatasan waktu dalam
memanfaatkan sumber informasi di perpustakaan. Hal ini dapat disebabkan
oleh kesibukan atau jadwal yang padat.
3. Keterbatasan pemahaman: Pemustaka mungkin mengalami kesulitan dalam
memahami informasi yang diperoleh dari sumber informasi tertentu. Hal ini
dapat disebabkan oleh kompleksitas atau bahasa yang sulit dipahami.
4. Kurangnya perhatian pihak sekolah: Kendala yang sering terjadi pada
perpustakaan sekolah adalah kurangnya perhatian pihak sekolah akan
pengembangan perpustakaan. Hal ini dapat menyebabkan keterbatasan koleksi
dan fasilitas perpustakaan.
5. Mainset buruk: Kendala lain yang sering dihadapi adalah mainset buruk
terhadap perpustakaan. Beberapa orang mungkin menganggap perpustakaan
sebagai tempat yang membosankan atau tidak berguna.

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, dapat dilakukan dengan cara


memanfaatkan teknologi informasi, seperti internet dan database online, serta
meningkatkan kemampuan literasi informasi.

Selain itu, perpustakaan juga dapat meningkatkan koleksi dan fasilitas yang tersedia
untuk memudahkan pemustaka dalam memanfaatkan sumber informasi.

1. Memanfaatkan teknologi informasi: Salah satu cara untuk mengatasi


keterbatasan akses dan waktu adalah dengan memanfaatkan teknologi
informasi, seperti internet dan database online. Dengan teknologi ini,
pemustaka dapat mengakses sumber informasi dari mana saja dan kapan saja10.
2. Meningkatkan kemampuan literasi informasi: Pemustaka dapat meningkatkan
kemampuan literasi informasi untuk mengatasi keterbatasan pemahaman
terhadap informasi yang diperoleh. Kemampuan literasi informasi dapat
membantu pemustaka dalam memahami dan mengevaluasi sumber informasi
yang diperoleh.
3. Meningkatkan koleksi dan fasilitas perpustakaan: Perpustakaan dapat
meningkatkan koleksi dan fasilitas yang tersedia untuk memudahkan
pemustaka dalam memanfaatkan sumber informasi. Hal ini dapat dilakukan

10
UIN Sumatera Utara. "PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP PEMANFAATAN KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN
KHUSUS BANK INDONESIA MEDAN." http://repository.uinsu.ac.id/10856/1/Skripsi%20Habiba%20Nur
%20Maulida%2021-converted.pdf. Accessed 25 Sept. 2023.
dengan cara menambah koleksi buku dan media lainnya, serta meningkatkan
fasilitas seperti layanan internet dan fotokopi.
4. Mengatasi kendala teknologi: Jika kendala yang dihadapi adalah keterbatasan
teknologi, seperti ketersediaan jaringan internet dan sinyal yang buruk, dapat
dilakukan dengan cara memperbaiki atau meningkatkan infrastruktur teknologi
yang tersedia.
5. Meningkatkan peran pihak sekolah: Pihak sekolah dapat meningkatkan peran
dan dukungan terhadap perpustakaan untuk mengatasi kendala-kendala yang
dihadapi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan perhatian yang lebih
terhadap pengembangan perpustakaan dan memberikan dukungan terhadap
penggunaan teknologi informasi di perpustakaan.

Dalam mengatasi kendala dalam memanfaatkan sumber informasi, perlu diingat


bahwa setiap kendala memiliki solusi yang berbeda-beda tergantung pada jenis
kendala yang dihadapi. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis terhadap kendala yang
dihadapi dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.

1. Informasi merupakan kebutuhan utama: Informasi menjadi kebutuhan utama


selain sandang, pangan, dan papan.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, informasi dibutuhkan untuk mengambil
keputusan yang tepat dan memperoleh pengetahuan yang lebih luas.
3. Perpustakaan sebagai sumber informasi: Perpustakaan merupakan lembaga
informasi dan gerbang untuk akses ke informasi.
4. Perpustakaan memiliki koleksi buku dan media lainnya yang dapat
dimanfaatkan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
5. Meningkatkan kemampuan literasi informasi: Dengan memanfaatkan sumber
informasi, pemustaka dapat meningkatkan kemampuan literasi informasi yang
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan literasi informasi
dapat membantu pemustaka dalam memahami dan mengevaluasi sumber
informasi yang diperoleh11.
6. Meningkatkan kualitas hidup: Memanfaatkan sumber informasi juga dapat
meningkatkan kualitas hidup seseorang. Dengan memperoleh pengetahuan

11
BACA: JURNAL DOKUMENTASI DAN INFORMASI. "Meningkatkan keterampilan literasi informasi
masyarakat melalui program wisata literasi." https://jurnalbaca.pdii.lipi.go.id/baca/article/download/
812/pdf_1. Accessed 25 Sept. 2023.
yang lebih luas, seseorang dapat mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan dalam berbagai bidang.
7. Digitalisasi sumber informasi: Digitalisasi sumber informasi dapat meningkatkan
akses dan manfaat pelayanan sumber informasi.
8. Dalam era digital, memanfaatkan teknologi informasi dapat memudahkan
pemustaka dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Dalam kesimpulannya, memanfaatkan sumber informasi yang ada sangat penting


dalam kehidupan sehari-hari karena dapat membantu dalam mengambil keputusan
yang tepat, meningkatkan kemampuan literasi informasi, meningkatkan kualitas hidup,
dan memudahkan akses ke informasi dengan adanya digitalisasi sumber informasi.

1. Menggunakan mesin pencari online: Salah satu cara paling umum untuk
memanfaatkan sumber informasi di era digital adalah dengan menggunakan
mesin pencari online seperti Google. Dengan mesin pencari ini, pemustaka
dapat mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan mudah.
2. Mengakses koleksi digital: Beberapa perpustakaan juga menyediakan koleksi
digital yang dapat diakses melalui internet. Pemustaka dapat memanfaatkan
koleksi digital ini untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
3. Menggunakan media sosial: Media sosial dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh informasi terbaru dan terkini mengenai berbagai topik. Namun,
perlu diingat bahwa informasi yang diperoleh dari media sosial perlu
diverifikasi kebenarannya.
4. Mengikuti kursus online: Kursus online dapat menjadi sumber informasi yang
baik untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Kursus online
dapat diakses dari mana saja dan kapan saja.
5. Menggunakan aplikasi mobile: Terdapat banyak aplikasi mobile yang dapat
dimanfaatkan untuk memperoleh informasi, seperti aplikasi berita, aplikasi
kesehatan, dan aplikasi pendidikan12.

Dalam memanfaatkan sumber informasi di era digital, perlu diingat bahwa informasi
yang diperoleh perlu diverifikasi kebenarannya dan perlu diambil dari sumber yang

12
OSF. "1 QUIZLET1: PENGGUNAAN APLIKASI SMARTPHONE UNTUK SISWA DALAM MENDUKUNG
MOBILE LEARNING2." https://osf.io/zxw7e/download. Accessed 25 Sept. 2023.
terpercaya. Selain itu, perlu juga memperhatikan etika dan aturan yang berlaku dalam
penggunaan sumber informasi digital.

KESIMPULAN

Dalam memanfaatkan sumber informasi di perpustakaan, pemustaka perlu


memperhatikan etika dan aturan yang berlaku di perpustakaan, seperti tidak merusak
atau mencuri sumber informasi, serta mengembalikan sumber informasi yang dipinjam
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kendala yang sering dihadapi dalam
memanfaatkan sumber informasi di perpustakaan adalah keterbatasan akses, waktu,
pemahaman, kurangnya perhatian pihak sekolah, dan mainset buruk. Untuk mengatasi
kendala tersebut, dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi,
meningkatkan kemampuan literasi informasi, meningkatkan koleksi dan fasilitas
perpustakaan, mengatasi kendala teknologi, dan meningkatkan peran pihak sekolah.
Dalam memilih sumber data yang valid dan relevan dalam penelitian sekunder, penting
untuk memilih sumber data yang terpercaya, memeriksa kemutakhiran data, memilih
sumber data yang relevan dengan topik penelitian, memeriksa metode pengumpulan
data, dan menggunakan lebih dari satu sumber data. Dalam mempertajam rumusan
masalah dalam penelitian sekunder dengan menggunakan data yang tersedia, penting
untuk menentukan tujuan penelitian yang jelas, mengevaluasi data yang tersedia,
memperjelas pertanyaan penelitian, membuat kerangka teoritis, dan menggunakan
lebih dari satu sumber data. Dalam memilih metode pengumpulan data dalam
penelitian sekunder, peneliti perlu memilih metode pengumpulan data yang sesuai
dengan tujuan penelitian dan jenis data yang dibutuhkan. Metode pengumpulan data
kuantitatif lebih cocok digunakan untuk data yang bersifat numerik dan dapat diukur,
sedangkan metode pengumpulan data kualitatif lebih cocok digunakan untuk data
yang bersifat deskriptif dan naratif.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Pedoman Perpustakaan Sekolah.


Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Prasetyo, A. (2017). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Deepublish.

Pusat Perbukuan. (2015). Pedoman Pengembangan Perpustakaan Sekolah. Jakarta:


Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sutrisno, A. (2018). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.


Tim Pengembang Perpustakaan Sekolah. (2017). Panduan Pengembangan
Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Widyastuti, E., & Sutrisno, A. (2019). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.


Yogyakarta: Deepublish.

Yulianto, A. (2018). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Deepublish.

Yulianto, A., & Sutrisno, A. (2019). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta:


Deepublish.

Yulianto, A., & Widyastuti, E. (2019). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.


Yogyakarta: Deepublish.

Yulianto, A., Sutrisno, A., & Widyastuti, E. (2019). Pengelolaan Perpustakaan


Sekolah. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai