Tendensi pusat dapat dipengaruhi oleh nilai ekstrim.
Misalnya, jika kita memiliki data 1, 2, 3, 4, dan 100, maka
rata-ratanya adalah 25. Namun, simpangan standarnya adalah 70. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut tersebar sangat luas, dengan nilai 100 yang sangat jauh dari nilai-nilai lainnya. Tendensi pusat tidak dapat digunakan untuk membandingkan dua kelompok data yang memiliki ukuran yang berbeda. Misalnya, jika kita memiliki kelompok data A dengan 100 data dan kelompok data B dengan 10 data, maka rata-rata kedua kelompok data tersebut mungkin akan sama. Namun, jika kita menghitung simpangan standarnya, maka simpangan standar kelompok data B akan lebih kecil daripada simpangan standar kelompok data A. Hal ini menunjukkan bahwa data kelompok data B lebih terpusat daripada data kelompok data A. Dengan menggunakan simpangan, kita dapat mengatasi kelemahan-kelemahan tendensi pusat tersebut. Simpangan standar dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh data tersebar dari titik tengah, terlepas dari nilai ekstrim. Simpangan standar juga dapat digunakan untuk membandingkan dua kelompok data yang memiliki ukuran yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh penerapan simpangan dalam statistika: Dalam statistik deskriptif, simpangan standar dapat digunakan untuk menggambarkan penyebaran data. Dalam statistik inferensial, simpangan standar dapat digunakan untuk membuat interval kepercayaan dan uji hipotesis. Dalam statistik ekonomi, simpangan standar dapat digunakan untuk mengukur risiko investasi. Secara umum, simpangan adalah ukuran penyebaran data yang sangat berguna dalam statistika. Simpangan dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang seberapa jauh data tersebar dari titik tengah, terlepas dari nilai ekstrim. Simpangan juga dapat digunakan untuk membandingkan dua kelompok data yang memiliki ukuran yang berbeda.