INDUKSI MATEMATIKA
➢ Induksi matematika merupakan suatu metode pembuktian untuk pernyataan yang
berkaitan dengan bilangan bulat (kasus diskrit).
➢ Langkah (i) disebut sebagai basis induksi dan langkah (ii) dikatakan sebagai langkah
induksi.
➢ Langkah induksi berisi asumsi yang menyatakan bahwa 𝑆(𝑛) benar. Asumsi tersebut
dinamakan hipotesis induksi.
➢ Statement 𝑆(𝑛) terkadang disebut juga pernyataan 𝑝(𝑛).
Contoh soal.
1. Buktikan bahwa jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah 1⁄2 (𝑛(𝑛 + 1)).
Penyelesaian.
Misalkan pernyataan 𝑝(𝑛): 1 + 2 + ⋯ + 𝑛 = 1⁄2 (𝑛(𝑛 + 1))
Dengan menggunakan prinsip induksi sederhana, akan dibuktikan 𝑝(𝑛) benar untuk
semua bilangan bulat positif 𝑛 ≥ 1.
(i) Untuk 𝑛 = 1, 𝑝(1): 1 = 1⁄2 (1(1 + 1)) = 1 benar.
(ii) Asumsikan 𝑝(𝑛): 1 + 2 + ⋯ + 𝑛 = 1⁄2 (𝑛(𝑛 + 1)) benar.
Akan dibuktikan 𝑝(𝑛 + 1) benar
𝑝(𝑛 + 1) = (1 + 2 + ⋯ + 𝑛) + (𝑛 + 1) = 1⁄2 (𝑛(𝑛 + 1)) + (𝑛 + 1)
1
= (𝑛(𝑛 + 1) + 2(𝑛 + 1))
2
1 1
= 2 ((𝑛 + 1)(𝑛 + 2)) = 2 ((𝑛 + 1)((𝑛 + 1) + 1))
sehingga 𝑝(𝑛 + 1) benar
Jadi jelas terbukti bahwa jumlah bilangan bulat positif dari 1 sampai n adalah
1⁄2 (𝑛(𝑛 + 1)).
2. Buktikan bahwa jumlah 𝑛 buah bilangan bulat ganjil positif pertama adalah 𝑛2 .
Penyelesaian.
Misalkan pernyataan 𝑝(𝑛): 1 + 3 + ⋯ + (2𝑛 − 1) = 𝑛2
Dengan menggunakan prinsip induksi sederhana, akan dibuktikan 𝑝(𝑛) benar untuk
semua bilangan bulat positif 𝑛 ≥ 1.
(i) Untuk 𝑛 = 1, 𝑝(1): 1 = 12 = 1 benar.
(ii) Asumsikan 𝑝(𝑛): 1 + 3 + ⋯ + (2𝑛 − 1) = 𝑛2 benar.
Akan dibuktikan 𝑝(𝑛 + 1) benar.
𝑝(𝑛 + 1) = (1 + 3 + ⋯ + (2𝑛 − 1)) + (2𝑛 + 1) = 𝑛2 + (2𝑛 + 1) = (𝑛 + 1)2
sehingga 𝑝(𝑛 + 1) benar
Jadi jelas terbukti bahwa jumlah 𝑛 buah bilangan bulat ganjil positif pertama adalah 𝑛2 .
4. Buktikan bahwa banyaknya himpunan bagian yang dapat dibentuk dari sebuah himpunan
yang beranggotakan 𝑛 elemen adalah 2𝑛 untuk semua bilangan bulat positif 𝑛 ≥ 1.
Penyelesaian.
Misalkan 𝐴 adalah suatu himpunan yang beranggotakan 𝑛 elemen, atau ditulis |𝐴| = 𝑛.
Misalkan ℘(𝐴) adalah himpunan bagian yang dapat dibentuk dari 𝐴.
Dengan demikian pernyataan 𝑝(𝑛): |℘(𝐴)| = 2𝑛 .
Akan dibuktikan 𝑝(𝑛) benar untuk semua bilangan bulat positif 𝑛 ≥ 1 dengan
menggunakan prinsip induksi sederhana.
(i) Untuk 𝑛 = 1, 𝑝(1): |℘(𝐴)| = 21 = 2 benar karena ℘(𝐴) = {∅, 𝐴} dengan 𝐴 adalah
suatu himpunan yang beranggotakan 1 elemen.
(ii) Asumsikan 𝑝(𝑛): |℘(𝐴)| = 2𝑛 benar.
Akan dibuktikan 𝑝(𝑛 + 1) benar.
Misalkan 𝐴 = {1, 2, ⋯ , 𝑛} dan ℘(𝐴) = {𝑋1 , 𝑋2 , ⋯ , 𝑋2𝑛 }.
Kemudian, misalkan 𝐴′ = 𝐴 ∪ {𝑛 + 1} sedemikian sehingga |𝐴′| = 𝑛 + 1.
Karena ℘(𝐴′) = ℘(𝐴) ∪ {𝑋𝑖 ∪ {𝑛 + 1} | 𝑋𝑖 ∈ ℘(𝐴)}, maka
|℘(𝐴′)| = |℘(𝐴)| + |{𝑋𝑖 ∪ {𝑛 + 1} | 𝑋𝑖 ∈ ℘(𝐴)}|
= 2𝑛 + 2𝑛 = 2 ∙ 2𝑛 = 2𝑛+1
sehingga 𝑝(𝑛 + 1) benar.
Jadi jelas terbukti bahwa himpunan bagian yang dapat dibentuk dari sebuah himpunan
yang beranggotakan 𝑛 elemen adalah 2𝑛 untuk semua bilangan bulat positif 𝑛 ≥ 1.
Contoh soal.
1. Untuk semua bilangan bualat non negatif n, buktikan bahwa
20 + 21 + ⋯ + 2𝑛 = 2𝑛+1 − 1.
Penyelesaian.
Misalkan pernyataan 𝑝(𝑛): 20 + 21 + ⋯ + 2𝑛 = 2𝑛+1 − 1
Dengan menggunakan prinsip induksi yang dirampatkan, akan dibuktikan 𝑝(𝑛) benar
untuk semua bilangan bulat 𝑛 ≥ 0.
(i) Untuk 𝑛 = 0, 𝑝(0): 20 = 1 = 20+1 − 1 benar.
(ii) Asumsikan 𝑝(𝑛): 20 + 21 + ⋯ + 2𝑛 = 2𝑛+1 − 1 benar.
2. Buktikan bahwa untuk membayar biaya pos sebesar 𝑛 sen dolar (𝑛 ≥ 8), 𝑛 selalu dapat
digunakan biaya perangko 3 sen dan 5 sen dolar.
Penyelesaian.
Misalkan pernyataan 𝑝(𝑛): untuk semua bilangan bulat 𝑛 ≥ 8, 𝑛 = 3𝑥 + 5𝑦 dengan 𝑥
dan 𝑦 merupakan suatu bilangan bulat.
Dengan menggunakan prinsip induksi yang dirampatkan, akan dibuktikan 𝑝(𝑛) benar
untuk semua bilangan bulat 𝑛 ≥ 8.
(i) Untuk 𝑛 = 8, 𝑝(8): 8 = 3 ∙ 1 + 5 ∙ 1 benar.
(ii) Asumsikan 𝑝(𝑛): 𝑛 = 3𝑥 + 5𝑦 benar.
Akan dibuktikan 𝑝(𝑛 + 1) benar
𝑛 + 1 = (3𝑥 + 5𝑦) + (3 ∙ 2 − 5 ∙ 1) = 3(𝑥 + 2) + 5(𝑦 − 1)
sehingga 𝑝(𝑛 + 1) benar.
Jadi terbukti bahwa untuk membayar biaya pos sebesar 𝑛 sen dolar (𝑛 ≥ 8), 𝑛 selalu
dapat digunakan biaya perangko 3 sen dan 5 sen dolar. ■
3. Di dalam sebuah pesta, setiap tamu berjabat tangan dengan tamu lainnya hanya sekali.
Jika ada 𝑛 orang tamu maka buktikan bahwa jumlah jabat tangan yang terjadi adalah
1⁄2 (𝑛(𝑛 − 1)).
Penyelesaian.
Misalkan pernyataan 𝑝(𝑛): jumlah jabat tangan yang terjadi di antara 𝑛 tamu adalah
1⁄2 (𝑛(𝑛 − 1)) untuk setiap bilangan bulat 𝑛 ≥ 2.
Dengan menggunakan prinsip induksi yang dirampatkan, akan dibuktikan 𝑝(𝑛) benar
untuk semua bilangan bulat 𝑛 ≥ 2.
(i) Untuk 𝑛 = 2, 𝑝(2): jumlah jabat tangan yang terjadi di antara 2 tamu adalah
1⁄2 (2(2 − 1)) = 1 benar.
(ii) Asumsikan 𝑝(𝑛) benar yaitu jumlah jabat tangan yang terjadi di antara 𝑛 tamu adalah
1⁄2 (𝑛(𝑛 − 1)).
Akan dibuktikan 𝑝(𝑛 + 1) benar. Misalkan 𝑥 adalah tamu ke- 𝑛 + 1.
Karena tamu 𝑥 harus bejabat tangan dengan 𝑛 tamu yang lain, maka
𝑝(𝑛 + 1) = 𝑝(𝑛) + 𝑛 = 1⁄2 (𝑛(𝑛 − 1)) + 𝑛
= 1⁄2 (𝑛(𝑛 − 1) + 2𝑛) = 1⁄2 (𝑛2 + 𝑛)
= 1⁄2 ((𝑛 + 1)((𝑛 + 1) − 1))
sehingga 𝑝(𝑛 + 1) benar.
Jadi terbukti bahwa jumlah jabat tangan yang terjadi di antara 𝑛 tamu adalah
1⁄2 (𝑛(𝑛 − 1)) untuk setiap bilangan bulat 𝑛 ≥ 2. ■
Contoh soal.
Tunjukkan bahwa untuk setiap bilangan bulat 𝑛 ≥ 2, 𝑛 dapat dinyatakan sebagai perkalian
dari satu atau lebih bilangan prima.
Penyelesaian.
Misalkan pernyataan 𝑝(𝑛): 𝑛 dapat dinyatakan sebagai perkalian dari satu atau lebih
bilangan prima untuk setiap bilangan bulat 𝑛 ≥ 2.
Dengan menggunakan prinsip induksi yang dirampatkan, akan dibuktikan 𝑝(𝑛) benar
untuk semua bilangan bulat 𝑛 ≥ 2.