Anda di halaman 1dari 5

Bab I Induksi Matematika, Keterbagian, FPB, dan KPK

BAB I
INDUKSI MATEMATIKA, KETERBAGIAN, FPB, DAN KPK

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat memahami konsepawal teori bilangan yang mencakup tentang
induksi matematika, teorema keterbagian, faktor persekutuan terbesar dan kelipatan
persekutuan terkecil beserta sifat-sifatnya dan mampu menerapkannya dalam
pemecahan masalah.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Mahasiswa dapat menggunakan induksi matematika dalam pembuktian teori
bilangan.
2. Mahasiswa dapat mendefinisikan relasi terbagi, faktor persekutuan dan
kelipatan persekutuan, FPB dan KPK dari dua bilangan bulat.
3. Mahasiswa dapat membuktikan beberapa teorema yang berkaitan dengan
keterbagian, FPB dan KPK.
4. Mahasiswa dapat menentukan FPB dan KPK dari bilangan-bilangan bulat
5. Mahasiswa dapat menerapkan konsep dan sifat-sifat keterbagian, FPB dan
KPK dalam pemecahan masalah matematika yang terkait.

URAIAN MATERI
A. Induksi Matematika
Definisi 1.1 Prinsip Urutan yang Rapi (Well-Ordering Principle)
Suatu himpunan S disebut terurut rapi jika setiap himpunan bagian yang
tidak kosong dari S mempunyai unsur terkecil.
Contoh 1.1.
𝑀 = {−1,0,2}
Himpunan bagian yang tidak kosong dari 𝑀 adalah −1 , 0 , 2 , −1,0 ,

Teori Bilangan 1
−1,2 , 0,2 , {−1,0,2}.
−1 mempunyai unsur terkecil −1, sebab −1 ≤ −1.
0 mempunyai unsur terkecil 0, sebab 0 ≤ 0.
2 mempunyai unsur terkecil 2, sebab 2 ≤ 2.
−1,0 mempunyai unsur terkecil −1, sebab −1 ≤ −1 dan −1 ≤ 0.
−1,2 mempunyai unsur terkecil −1, sebab −1 ≤ −1 dan −1 ≤ 2.
0,2 mempunyai unsur terkecil 0, sebab 0 ≤ 0 dan 0 ≤ 2.
−1,0,2 mempunyai unsur terkecil −1, sebab −1 ≤ −1, −1 ≤ 0 dan
−1 ≤ 2.
Karena setiap himpunan bagian dari 𝑀 mempunyai unsur terkecil maka 𝑀
adalah himpunan yang terurut rapi.
Kita tahu bahwa jumlah dari 5 bilangan ganjil pertama adalah 25 karena
1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25. Bagaimana dengan jumlah dari 100, 200, dan 𝑛
bilangan ganjil pertama?Jika kita hitung satu persatu tentunya hal tersebut akan
membutuhkan waktu yang lama sehingga kita perlu mengonjektur suatu
formula dari penjumlahan tersebut.
1 = 1 = 12
1+3 = 4 = 22
1+3+5 = 9 = 32
1+3+5+7 = 16 = 42
1+3+5+7+9 = 25 = 52
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 = 36 = 62
Dari hasil diatas, kita dapat menduga bahwa formula untuk mencari jumlah
dari 𝑛 bilangan ganjil pertama adalah 𝑛2 atau bisa kita tulis:
𝑛

2𝑖 − 1 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + ⋯ + (2𝑖 − 1) = 𝑛2
𝑖=1

Sekarang bagaimana kita bisa membuktikan bahwa dugaan kita tersebut benar
untuk semua 𝑛 ∈ ℕ?

2 Teori Bilangan
Bab I Induksi Matematika, Keterbagian, FPB, dan KPK

Teorema 1.1 (Prinsip Induksi Matematika)


𝑆(𝑛)adalah suatu pernyataan yang memenuhi hubungan untuk satu atau
lebih 𝑛 ∈ ℕ.
Jika : (a). 𝑆(1) ∈ 𝑆
(b). 𝑆 𝑘 ∈ 𝑆 berakibat 𝑆(𝑘 + 1) ∈ 𝑆
Maka S memuat semua bilangan asli, yaitu 𝑆 = ℕ.
Bukti:
Misalkan 𝑆 ⊂ ℕ dan unsur-unsur 𝑆 memenuhi suatu hubungan, serta (a)
dan (b) dipenuhi oleh 𝑆. Harus dibuktikan bahwa 𝑆 = ℕ.Kita gunakan
bukti tidak langsung.
Andaikan𝑆 ≠ ℕ, maka tentu ada 𝐵 ⊂ ℕ dan 𝐵 ≠ ∅ yang mana 𝐵 = {𝑚 ∈
ℕ, 𝑚 ≠ 𝑆}. Karena 𝐵 ⊂ ℕ dan 𝐵 ≠ ∅ maka menurut prinsip urutan yang
rapi, 𝐵 mempunyai unsur terkecil yaitu 𝑘, 𝑘 ∈ 𝐵, 𝑘 ∉ 𝑆.
𝑘 ≠ 1karena 1 ∈ 𝑆, maka 𝑘 > 1.
𝑘 > 1maka 𝑘 − 1 > 0, akibatnya 𝑘 − 1 ∈ ℕ.
𝑘adalah unsur terkecil dari 𝐵, akibatnya 𝑘 − 1 ∉ 𝐵 sebab 𝑘 − 1 < 𝑘.
Karena 𝑘 − 1 ∉ 𝐵, maka 𝑘 − 1 ∈ 𝑆.
𝑘 − 1 ∈ 𝑆dan𝑆 memenuhi (b), maka 𝑘 + 1 − 1 ∈ 𝑆 atau 𝑘 ∈ 𝑆.
Terjadi kontradiksi antara 𝑘 ∉ 𝑆dan 𝑘 ∈ 𝑆, sehingga pengandaian salah.
Jadi, 𝑆 = ℕ.
Contoh 1.2.
Buktikan untuk sebarang 𝑛 ∈ ℕ,
𝑛

2𝑖 − 1 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + ⋯ + (2𝑖 − 1) = 𝑛2
𝑖=1

Bukti:
𝑛

𝑆 𝑛 = 2𝑖 − 1 = 𝑛2
𝑖=1

𝑆(1)benar sebab untuk 𝑛 = 1:

Teori Bilangan 3
𝑛 1

(2𝑖 − 1) = 2𝑖 − 1 = 2 1 − 1 = 1
𝑖=1 𝑖=1
2 2
dan𝑛 = 1 =1
Misalkan 𝑆(𝑘) benar, yaitu untuk 𝑛 = 𝑘:
𝑘

2𝑖 − 1 = 1 + 3 + 5 + ⋯ + ( 2𝑘 − 1) = 𝑘 2
𝑖=1

Akan dibuktikan 𝑆(𝑘 + 1) benar, yaitu:


𝑘+1

2𝑖 − 1 = 1 + 3 + 5 + ⋯ + ( 2𝑘 − 1) + (2 𝑘 + 1 − 1
𝑖=1

= 𝑘2 + 2 𝑘 + 1 − 1
= 𝑘 2 + 2𝑘 + 1
= (𝑘 + 1)2
Jadi,𝑆(𝑛) benar untuk sebarang 𝑛 ∈ ℕ.
Contoh 1.3.
Buktikan untuk sebarang 𝑛 ∈ ℕ,
𝑛
1
𝑖 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + ⋯ + 𝑖 = 𝑛(𝑛 + 1)
2
𝑖=1

Bukti:
𝑛
1
𝑆 𝑛 = 𝑖 = 𝑛(𝑛 + 1)
2
𝑖=1

𝑆(1)benar sebab untuk 𝑛 = 1:


1

𝑖=1
𝑖=1
1 1 1
dan2 𝑛 𝑛 + 1 = 2 . 1. 1 + 1 = 2 . 2 = 1

Misalkan 𝑆(𝑘) benar, yaitu untuk 𝑛 = 𝑘:


𝑘
1
𝑖 = 1+2+3+4+5+6+⋯+𝑘 = 𝑘(𝑘 + 1)
2
𝑖=1

4 Teori Bilangan
Bab I Induksi Matematika, Keterbagian, FPB, dan KPK

Akan dibuktikan 𝑆(𝑘 + 1) benar, yaitu:


𝑘
1
𝑖 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + ⋯ + 𝑘 + (𝑘 + 1) = 𝑘(𝑘 + 1) + (𝑘 + 1)
2
𝑖=1
1
= 𝑘+1 𝑘+1
2
1
= 𝑘+1 . . 𝑘+2
2
1
= (𝑘 + 1)(𝑘 + 2)
2
Jadi,𝑆(𝑛) benar untuk sebarang 𝑛 ∈ ℕ.
Contoh 1.4.
Buktikan 𝑛 < 2𝑛 untuk semua 𝑛 ∈ ℕ.
Bukti:
𝑆 𝑛 = 𝑛 < 2𝑛
𝑆(1)benar sebab untuk 𝑛 = 1: 1 < 21 = 2
Misalkan 𝑆(𝑘) benar, yaitu: 𝑘 < 2𝑘
Akan ditunjukkan benar untuk 𝑆(𝑘 + 1), yaitu: 𝑘 + 1 < 2𝑘+1
𝑘 < 2𝑘
𝑘 + 1 < 2𝑘 + 1
𝑘 + 1 < 2𝑘 + 2𝑘 (𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏 2𝑘 ≥ 1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑘 ≥ 1)
𝑘 + 1 < 2.2𝑘
𝑘 + 1 < 2𝑘+1
Jadi,𝑆(𝑛) benar untuk sebarang 𝑛 ∈ ℕ.

B. Keterbagian
Pada bab ini kita akan mempelajari keterbagian pada bilangan-bilangan
bulat. Untuk keperluan ini kita memerlukan pemahaman tentang sifat-sifat
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan-bilangan
bulat.Sifat-sifat keterbagian itu sendiri merupakan dasar pengembangan teori

Teori Bilangan 5

Anda mungkin juga menyukai