BAB I
INDUKSI MATEMATIKA, KETERBAGIAN, FPB, DAN KPK
KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa dapat memahami konsepawal teori bilangan yang mencakup tentang
induksi matematika, teorema keterbagian, faktor persekutuan terbesar dan kelipatan
persekutuan terkecil beserta sifat-sifatnya dan mampu menerapkannya dalam
pemecahan masalah.
URAIAN MATERI
A. Induksi Matematika
Definisi 1.1 Prinsip Urutan yang Rapi (Well-Ordering Principle)
Suatu himpunan S disebut terurut rapi jika setiap himpunan bagian yang
tidak kosong dari S mempunyai unsur terkecil.
Contoh 1.1.
𝑀 = {−1,0,2}
Himpunan bagian yang tidak kosong dari 𝑀 adalah −1 , 0 , 2 , −1,0 ,
Teori Bilangan 1
−1,2 , 0,2 , {−1,0,2}.
−1 mempunyai unsur terkecil −1, sebab −1 ≤ −1.
0 mempunyai unsur terkecil 0, sebab 0 ≤ 0.
2 mempunyai unsur terkecil 2, sebab 2 ≤ 2.
−1,0 mempunyai unsur terkecil −1, sebab −1 ≤ −1 dan −1 ≤ 0.
−1,2 mempunyai unsur terkecil −1, sebab −1 ≤ −1 dan −1 ≤ 2.
0,2 mempunyai unsur terkecil 0, sebab 0 ≤ 0 dan 0 ≤ 2.
−1,0,2 mempunyai unsur terkecil −1, sebab −1 ≤ −1, −1 ≤ 0 dan
−1 ≤ 2.
Karena setiap himpunan bagian dari 𝑀 mempunyai unsur terkecil maka 𝑀
adalah himpunan yang terurut rapi.
Kita tahu bahwa jumlah dari 5 bilangan ganjil pertama adalah 25 karena
1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25. Bagaimana dengan jumlah dari 100, 200, dan 𝑛
bilangan ganjil pertama?Jika kita hitung satu persatu tentunya hal tersebut akan
membutuhkan waktu yang lama sehingga kita perlu mengonjektur suatu
formula dari penjumlahan tersebut.
1 = 1 = 12
1+3 = 4 = 22
1+3+5 = 9 = 32
1+3+5+7 = 16 = 42
1+3+5+7+9 = 25 = 52
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 = 36 = 62
Dari hasil diatas, kita dapat menduga bahwa formula untuk mencari jumlah
dari 𝑛 bilangan ganjil pertama adalah 𝑛2 atau bisa kita tulis:
𝑛
2𝑖 − 1 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + ⋯ + (2𝑖 − 1) = 𝑛2
𝑖=1
Sekarang bagaimana kita bisa membuktikan bahwa dugaan kita tersebut benar
untuk semua 𝑛 ∈ ℕ?
2 Teori Bilangan
Bab I Induksi Matematika, Keterbagian, FPB, dan KPK
2𝑖 − 1 = 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + ⋯ + (2𝑖 − 1) = 𝑛2
𝑖=1
Bukti:
𝑛
𝑆 𝑛 = 2𝑖 − 1 = 𝑛2
𝑖=1
Teori Bilangan 3
𝑛 1
(2𝑖 − 1) = 2𝑖 − 1 = 2 1 − 1 = 1
𝑖=1 𝑖=1
2 2
dan𝑛 = 1 =1
Misalkan 𝑆(𝑘) benar, yaitu untuk 𝑛 = 𝑘:
𝑘
2𝑖 − 1 = 1 + 3 + 5 + ⋯ + ( 2𝑘 − 1) = 𝑘 2
𝑖=1
2𝑖 − 1 = 1 + 3 + 5 + ⋯ + ( 2𝑘 − 1) + (2 𝑘 + 1 − 1
𝑖=1
= 𝑘2 + 2 𝑘 + 1 − 1
= 𝑘 2 + 2𝑘 + 1
= (𝑘 + 1)2
Jadi,𝑆(𝑛) benar untuk sebarang 𝑛 ∈ ℕ.
Contoh 1.3.
Buktikan untuk sebarang 𝑛 ∈ ℕ,
𝑛
1
𝑖 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + ⋯ + 𝑖 = 𝑛(𝑛 + 1)
2
𝑖=1
Bukti:
𝑛
1
𝑆 𝑛 = 𝑖 = 𝑛(𝑛 + 1)
2
𝑖=1
𝑖=1
𝑖=1
1 1 1
dan2 𝑛 𝑛 + 1 = 2 . 1. 1 + 1 = 2 . 2 = 1
4 Teori Bilangan
Bab I Induksi Matematika, Keterbagian, FPB, dan KPK
B. Keterbagian
Pada bab ini kita akan mempelajari keterbagian pada bilangan-bilangan
bulat. Untuk keperluan ini kita memerlukan pemahaman tentang sifat-sifat
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan-bilangan
bulat.Sifat-sifat keterbagian itu sendiri merupakan dasar pengembangan teori
Teori Bilangan 5