Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG


PENCEGAHAN ANEMIA DENGAN KONSUMSI TABLET TAMBAH
DARAH (TTD) DI SMA PLUS MARYAM
BINTI IBRAHIM

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan


Kelulusan Pesantren Dar Maryam Binti Ibrahim

Disusun Oleh :
AYESHA DARA PRIBADI
NISN. 0067801893

SMA PLUS MARYAM BINTI IBRAHIM


JLN. BANDA ACEH-MEDAN KM. 20, COT BAK TRIENG
TUMBO BARO KEC. KUTA MALAKA
KABUPATEN ACEH BESAR
2024
LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG


PENCEGAHAN ANEMIA DENGAN KONSUMSI TABLET
TAMBAH DARAH (TTD) DI SMA PLUS MARYAM
BINTI IBRAHIM

Karya Tulis Ilmiah


Ditulis guna melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat kelulusan pada
SMA Plus Maryam Binti Ibrahim

Disusun Oleh :
AYESHA DARA PRIBADI

( NISN )
0067801893

Disahkan Oleh:
Kepala Sekolah Plus Maryam Binti Ibrahim

M.Amri Rahman,S.Pd.i.

Pembimbing I Pembimbing II

M.Hanif,Lc.M.Ag. Sufriani,S.Pd.

ii
KATA PENGANTAR
‫الر ِحي ِْم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫ْــــــــــــــــــم هللا‬
ِ ‫بِس‬

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadhirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat
mengerjakan dan menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Gambaran
Pengetahuan Remaja Putri tentang Pencegahan Anemia dengan Konsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim. Shalawat dan
salam kita serahkan keharibaan junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW
yang telah membawa umatnya dari alam jahilyah ke alam yang berilmu
pengetahuan sebagaimana yang kita rasakan saat ini. Serta shalawat dan salam
juga kepada para sahabat dan keluarga beliau sekalian yang membantu beliau
dalam menegakkan pilar-pilar islam hingga ke pelosok-pelosok desa. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada :
1. Ust Amri Rahman,S.Pd.i, selaku Kepala Sekolah SMA Plus Maryam binti
Ibrahim.
2. Ust Muhammad Hanif,Lc.M.Ag, selaku pembimbing I penyusunan karya tulis
ilmiah ini yang telah meluangkan waktu untuk mengoreksi karya tulis ilmiah
ini.
3. Ibu Sufriani,Sp.d, Selaku pembimbing II penyusunan karya tulis ilmiah ini
yang telah meluangkan waktu untuk mengoreksi karya tulis ilmiah ini.
4. Keluarga dan sahabat yang telah memberikan doa, motivasi dan dukungan
kepada penulis selama penulis menjalani pendidikan.
5. Rekan – rekan santriwati Dar Maryam binti Ibrahim yang telah memberikan
semangat, dorongan dan bantuan kepada penulis selama penyusunan karya tulis
ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini baik dari segi susunannya
maupun isinya masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati
dan keterbukaan penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

iii
Meskipun karya tulis ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik
penulisan, bahasa, maupun cara menguraikannya, namun penulis berharap semoga
karya tulis ilmiah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang luas serta
bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua kalangan yang membacanya,
Amin!

Aceh Besar, Januari 2024

Penulis

iv
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 4


2.1 Anemia .............................................................................................. 4
2.2 Tablet Tambah Darah (TTD) ............................................................ 6
2.3 Pengetahuan ...................................................................................... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 9


3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 9
3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................ 9
3.3 Populasi dan Sampel ......................................................................... 9
3.4 Pengumpulan Data ............................................................................ 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 10


4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 10
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 10

BAB V PENUTUP ................................................................................. 11


5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 11
5.2 Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai usia
lanjut. Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada perempuan
usia ≥15 tahun sebesar 22,7%. Hal ini berarti sekitar 1 dari 5 anak remaja di
Indonesia menderita anemia (Kemenkes RI, 2020).
Remaja putri rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah
pada saat menstruasi. Selain itu diperburuk oleh kurangnya asupan zat besi,
dimana zat besi pada remaja putri sangat dibutuhkan tubuh untuk percepatan
pertumbuhan dan perkembangan. Anemia pada remaja putri akan berdampak pada
kesehatan, prestasi di sekolah dan berisiko anemia saat menjadi ibu hamil. Remaja
putri yang menderita anemia ketika menjadi ibu hamil berisiko melahirkan Bayi
Berat Lahir Rendah (Berat bayi ≤ 2500 gr) dan stunting, komplikasi kehamilan
lainnya dan persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan anak
(Kemenkes RI, 2018).
Rekomendasi WHO pada World Health Assembly (WHA) ke-65
menyepakati rencana aksi dan target global untuk gizi ibu, bayi dan anak, dengan
komitmen mengurangi separuh (50%) prevalensi anemia pada wanita usia subur
(WUS) pada tahun 2025. Menindaklanjuti rekomendasi tersebut maka pemerintah
Indonesia melakukan pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri
dan wanita usia subur dengan memprioritaskan pemberian Tablet Tambah Darah
(TTD) melalui Institusi Sekolah (Kemenkes RI, 2018).

1.2. RUMUSAN MASALAH


Data Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada
perempuan usia ≥15 tahun sebesar 22,7%. Hal ini berarti sekitar 1 dari 5 anak
remaja di Indonesia menderita anemia. Salah satu penyebab utama remaja putri
mengalami anemia adalah karena remaja putri mengalami haid setiap bulannya.

1
Anemia pada remaja putri dapat menyebabkan kurangnya konsentrasi belajar
hingga resiko komplikasi saat hamil dan melahirkan dimasa yang akan datang.
Pemerintah Indonesia melakukan pencegahan dan penanggulangan anemia pada
remaja putri dengan memprioritaskan pemberian tablet tambah darah (TTD)
melalui Institusi Sekolah. SMA Plus Maryam Binti Ibrahim memiliki siswi kelas
XII berjumlah 40 orang dan semuanya telah mengalami haid. Pengetahuan para
siswi tentang tablet tambah darah (TTD) sangatlah penting agar program
pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri melalui pemberian
tablet tambah darah (TTD) dapat mencapai target.
Berdasarkan data dan penjelasan diatas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran pengetahuan remaja putri tentang
pencegahan anemia dengan konsumsi tablet tambah darah (TTD) di SMA Plus
Maryam Binti Ibrahim Tahun 2024?”

1.3. TUJUAN PENELITIAN


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
pengetahuan remaja putri tentang pencegahan anemia dengan konsumsi tablet
tambah darah (TTD) di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim tahun 2024.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang anemia di SMA Plus
Maryam Binti Ibrahim tahun 2024.
2. Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang penyebab anemia di
SMA Plus Maryam Binti Ibrahim tahun 2024.
3. Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang gejala anemia di
SMA Plus Maryam Binti Ibrahim tahun 2024.
4. Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang dampak anemia di
SMA Plus Maryam Binti Ibrahim tahun 2024.
5. Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang pencegahan dan
penanggulangan anemia di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim tahun 2024.

2
6. Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang tablet tambah darah
(TTD) di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim tahun 2024.
7. Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang tujuan konsumsi
tablet tambah darah (TTD) di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim tahun 2024.
8. Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang manfaat konsumsi
tablet tambah darah (TTD) di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim tahun 2024.
9. Diketahuinya gambaran pengetahuan remaja putri tentang cara konsumsi tablet
tambah darah (TTD) di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim tahun 2024.

1.4. MANFAAT PENELITIAN


1.4.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
pembacanya tentang gambaran pengetahuan remaja putri tentang pencegahan
anemia dengan konsumsi tablet tambah darah (TTD) di SMA Plus Maryam Binti
Ibrahim.
1.4.2. Manfaat Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi remaja putri di SMA Plus
Maryam Binti Ibrahim, remaja putri lainnya, masyarakat luas dan tenaga
kesehatan, sehingga pencegahan anemia pada remaja putri dengan konsumsi tablet
tambah darah (TTD) dapat berjalan optimal dan mencapai target maksimal.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. ANEMIA
2.1.1. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam
darah lebih rendah dari normal (WHO, 2011). Hemoglobin adalah salah satu
komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat oksigen
dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Oksigen diperlukan oleh
jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya. Hemoglobin dibentuk dari gabungan
protein dan zat besi. Anemia atau kekurangan gizi besi dapat ditentukan melalui
pemeriksaan darah di laboratorium (Kemenkes RI, 2018).
Anemia merupakan sebuah kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb)
dalam sel darah merah lebih rendah dari yang seharusnya. Untuk rematri (remaja
putri) dikatakan anemia apabila Hb < 12 gr/dl. Hemoglobin berfungsi untuk
mengikat oksigen dan menghantarkan oksigen ke seluruh sel jaringan tubuh,
termasuk otot dan otak untuk melakukan fungsinya (Margarini, E. 2021).

2.1.2. Penyebab Anemia pada Remaja Putri


Menurut Kemenkes RI (2018), anemia terutama disebabkan karena
produksi sel darah merah yang kurang dan kehilangan darah dalam jumlah yang
banyak. Beberapa hal penyebab remaja putri mengalami anemia diantaranya
adalah :
1. Rendahnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi, seperti : hati,
daging (sapi dan kambing), unggas (ayam, bebek, burung), ikan, sayuran
berwarna hijau tua (bayam, singkong, kangkung) dan kelompok kacang-
kacangan (tempe, tahu, kacang merah).
2. Perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan.
3. Perdarahan mendadak dalam jumlah banyak, seperti kecelakaan.
4. Metode diet yang keliru.

4
2.1.3. Anemia pada Remaja Putri
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja
adalah penduduk dalam rentan usia 10 sampai dengan 18 tahun. Remaja putri
(rematri) lebih mudah mengalami anemia, karena :
1. Remaja putri yang mengalami haid akan kehilangan darah setiap bulan
sehingga membutuhkan zat besi dua kali lipat saat haid. Remaja putri juga
terkadang mengalami gangguan haid seperti haid yang lebih panjang dari
biasanya atau darah haid yang keluar lebih banyak dari biasanya
2. Remaja putri yang memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan pesat
sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat.
3. Remaja putri seringkali melakukan diet yang keliru yang bertujuan untuk
menurunkan berat badan, diantaranya mengurangi asupan protein hewani yang
dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin darah.

2.1.4. Gejala Anemia


Gejala yang sering ditemui pada penderita anemia adalah 5 L (Lesu, Letih,
Lemah, Lelah, Lalai), disertai sakit kepala dan pusing (kepala muter), mata
berkunang-kunang, mudah mengantuk, cepat capai serta sulit konsentrasi. Secara
klinis penderita anemia ditandai dengan “pucat” pada muka, kelopak mata, bibir,
kulit, kuku dan telapak tangan (Kemenkes RI, 2018).

2.1.5. Dampak Anemia pada Remaja Putri


Anemia dapat menimbulkan dampak negatif pada remaja putri, antara lain
cepat lelah, menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terpapar penyakit
infeksi, menurunkan kebugaran tubuh, menurunkan konsentrasi dan prestasi
belajar dan menurunnya ketangkasan berpikir karena kurangnya oksigen ke sel
otak (Ruth, Y. 2023).

2.1.6. Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri


Menurut Ruth, Y. (2023), upaya pencegahan dan penanggulangan anemia
dilakukan dengan memberikan asupan zat besi yang cukup ke dalam tubuh untuk

5
meningkatkan pembentukan hemoglobin. Upaya yang dapat dilakukan
diantaranya adalah :
1. Meningkatkan konsumsi makanan sumber zat besi
Makanan sumber zat besi dapat terdiri dari sumber pangan hewani dan sumber
pangan nabati, seperti : hati, daging (sapi dan kambing), unggas (ayam, bebek,
burung), ikan, sayuran berwarna hijau tua (bayam, singkong, kangkung) dan
kelompok kacang-kacangan (tempe, tahu, kacang merah).
2. Mengkonsumsi buah dan sayur sumber vitamin A, C dan E
Vitamin A memiliki manfaat meningkatkan produksi sel darah merah. Vitamin
C membantu penyerapan zat besi dari makanan sehingga diproses menjadi sel
darah merah. Vitamin E merupakan antioksidan yang dapat membantu
memperkuat sistem kekebalan tubuh. Beberapa buah dan sayur yang kaya
vitamin A, C dan E adalah mangga, jeruk, jambu air, papaya, alpukat, wortel,
bayam, brokoli dan lain-lain.
3. Konsumsi tablet tambah darah (TTD)
Remaja merupakan salah satu kelompok yang upaya peningkatan zat besinya
tidak cukup hanya dengan perubahan perilaku konsumsi pangan. Salah satu
program penanggulangan yang dilakukan pemerintah adalah dengan pemberian
tablet tambah darah (TTD). Remaja putri disarankan untuk mengkonsumsi
TTD satu tablet per minggu. Konsumsi TTD dengan dosis yang tepat dapat
mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi di dalam tubuh.
4. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik dengan berolahraga ringan seperti jalan santai, lari, berenang
atau bersepeda yang rutin setiap 3-4 kali dalam seminggu dapat memacu
pertumbuhan lebih banyak sel darah merah untuk mencegah terjadinya anemia.

2.2. TABLET TAMBAH DARAH (TTD)


2.2.1. Pengertian Tablet Tambah Darah (TTD)
Pemberian tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri merupakan salah
satu upaya pemerintah untuk memenuhi asupan zat besi untuk mencegah anemia

6
pada remaja putri. Tablet tambah darah (TTD) merupakan suplemen zat gizi yang
mengandung 60 mg zat besi dan 0,25 mg asam folat (Kemenkes RI, 2020).

2.2.2. Tujuan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)


Tujuan utama pemberian tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri
adalah untuk mencegah anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasi di
sekolah, selain itu pemberian tablet tambah darah juga untuk mempersiapkan
kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang ibu. Pemberian TTD
pada remaja putri ini untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan tubuh
pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR) (Kemenkes RI, 2020).

2.2.3. Manfaat Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)


Menurut Dinkes Bandung (2023), ada sederet manfaat minum tablet
tambah darah (TTD) untuk remaja putri, yaitu :
1. Mencegah anemia
2. Meningkatkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar meningkat
3. Mengatasi lemah, letih, lesu, lunglai dan cepat lelah.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tidak mudah sakit.
5. Menunjang fase Tumbuh Kembang

2.2.4. Cara Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)


Pemberian tablet tambah darah (TTD) dilakukan pada remaja putri mulai
usia 12-18 tahun di institusi Pendidikan (SMP dan SMA atau yang sederajat)
melalui UKS/M. Tablet tambah darah (TTD) diminum secara teratur satu tablet
setiap minggunya, selama 52 (lima puluh dua) minggu. Agar penyerapannya
efektif, tablet tambah darah (TTD) harus diminum bersama air putih dan tidak
boleh diminum bersama dengan teh, kopi atau susu karena akan menghambat
penyerapan zat besi (Kemenkes RI, 2020).

7
2.3. PENGETAHUAN
Pengetahuan ialah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan
raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga
(Notoatmodjo, S. 2012).
Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan psikis dalam menumbuhkan
sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan
merupakan stimulasi terhadap tindakan seseorang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang ialah pendidikan, pekerjaan, umur, minat,
pengalaman, kebudayaan lingkungan sekitar dan informasi (Kholid, A. 2012).

8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim. Waktu
penelitian adalah tanggal 22 s/d 26 Januari 2024.

3.2. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN


Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok.

3.3. POPULASI DAN SAMPEL


3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswi kelas XII-A yang berjumlah 25 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang digunakan untuk penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian
ini menggunakan teknik total sampling, yaitu besar sampel sama dengan jumlah
populasi. Maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 25 orang.

3.4. PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan
kuesioner berisi 10 pertanyaan kepada siswi kelas XII-A yang berjumlah 25
orang.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN


Tabel 4.1
Gambaran Pengetahuan Remaja Putri tentang Pencegahan Anemia dengan
Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim
Tahun 2024
Tingkat Pengetahuan Frekuensi %
Baik 18 72
Cukup 5 20
Kurang 2 8
Total 25 100

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 25 responden remaja putri


di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim, sebanyak 18 responden (72%) memiliki
pengetahuan baik, sebanyak 5 responden (20%) memiliki pengetahuan cukup dan
sebanyak 2 responden (8%) memiliki pengetahuan kurang tentang pencegahan
anemia dengan konsumsi tablet tambah darah (TTD).

4.2. PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 responden, 72% responden
memiliki pengetahuan baik, 20% responden memiliki pengetahuan cukup dan 8%
responden memiliki pengetahuan kurang tentang pencegahan anemia dengan
konsumsi tablet tambah darah (TTD). Pengetahuan responden yaitu remaja putri
tentang pencegahan anemia dengan konsumsi tablet tambah darah (TTD) dapat
mempengaruhi tingkat konsumsi tablet tambah darah (TTD), dimana semakin
kurang tingkat pengetahuan maka tingkat konsumsi tablet tambah darah (TTD)
juga akan semakin menurun hal tersebut karena ketidaktahuan akan manfaat dari
tablet tambah darah (TTD) dan resiko yang dapat terjadi jika mengalami anemia.

10
BAB V
PENUTUP

5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang “Gambaran
pengetahuan remaja putri tentang pencegahan anemia dengan konsumsi tablet
tambah darah (TTD) di SMA Plus Maryam Binti Ibrahim Tahun 2024”, maka
dapat disimpulkan bahwa dari 25 responden, 72% responden memiliki
pengetahuan baik, 20% responden memiliki pengetahuan cukup dan 8%
responden memiliki pengetahuan kurang tentang pencegahan anemia dengan
konsumsi tablet tambah darah (TTD).

5.2. SARAN
5.2.1. Kepada SMA Plus Maryam Binti Ibrahim
Diharapkan kepada pimpinan dan pengajar di SMA Plus Maryam Binti
Ibrahim agar dapat terus memfasilitasi para siswi untuk mendapatkan informasi
terkait pencegahan anemia dengan konsumsi tablet tambah darah (TTD).

5.2.1. Kepada Tenaga Kesehatan


Diharapkan kepada tenaga kesehatan di wilayah SMA Plus Maryam Binti
Ibrahim agar dapat memberikan penyuluhan dan melakukan kunjungan secara
rutin terkait pencegahan anemia dengan konsumsi tablet tambah darah (TTD) di
SMA Plus Maryam Binti Ibrahim khusunya dan sekolah-sekolah lainnya pada
umumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Kabupaten Bandung. 2023. Manfaat Tablet Tambah Darah Bagi Remaja
Putri. Bandung : Dinas Kesehatan Kab. Bandung. Akses di
https://diskes.badungkab.go.id pada 23 Januari 2024.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Pedoman Pencegahan dan


Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur
(WUS). Jakarta : Kementerian Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Pedoman Pemberian Tablet


Tambah Darah (TTD) Bagi Remaja Putri – Pada Masa Pandemi Covid
19. Jakarta : Kementerian Kesehatan.

Kholid, Ahmad. 2012. Promosi Kesehatan : dengan Pendekatan Teori Perilaku.


Jakarta. PT. RajaGrafindo

Margarini, E. 2021. Remaja Putri Sehat Bebas Anemia di Masa Pandemi Covid-
19. Jakarta : Kementerian Kesehatan. Akses di
https://ayosehat.kemkes.go.id pada 23 Januari 2024.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta.


Rineka Cipta.

Ruth, Yolanda. 2023. Remaja Putri Sehat Bebas Anemia. Yogyakarta : Dinas
Kesehatan Yogyakarta. Akses di https://dinkes.jogjaprov.go.id pada 23
Januari 2024.

Anda mungkin juga menyukai