Anda di halaman 1dari 2

TRIGGER PRAKTIKUM

KEPERAWATAN KELUARGA

1. Sebuah keluarga terdiri dari suami (Bp. A usia 30 tahun) dan istri (Ibu B usia 25 tahun).
Pasangan suami istri tersebut baru menikah 1 tahun yang lalu dan tinggal di rumah
kontrakan. Pendidikan Bp.A adalah SMA dan pendidikan Ibu B adalah SMP. Bp.A bekerja
di rumah makan dan pulang kerja menjadi tukang ojek online. Ibu memiliki Riwayat
operasi kista ovarium pada 3 bulan setelah menikah. Saat ini ibu B pingin segera hamil,
namun takut dengan Riwayat operasi kistanya. Ibu B menanyakan bagaimana
mempersiapkan kehamilannya kepada perawat.
2. Sebuah keluarga terdiri dari suami (Bp. C usia 30 tahun), istri (Ibu D usia 27 tahun),
anak pertama perempuan (An. E usia 15 bulan dan anak kedua perempuan (By.F usia 2
minggu). Keluarga tinggal di sebuah perumahan. Bp. C bekerja sebagai karyawan BUMN
dan Ibu D bekerja sebagai PNS. Ibu D juga mengeluh suaminya sibuk bekerja dan sering
keluar kota sehingga ibu D merasa kelelahan merawat anak pertama dan bayinya.
Sehari-hari terdapat asisten rumah tangga yang membantu mengurus rumah, namun
tidak menginap. Ibu D mengatakan dirinya kesulitan menyusui anaknya karena ASI
sedikit dan lecet. Ibu D memikirkan untuk memberikan tambahan susu formula, apalagi
ini akan memudahkan saat dirinya sudah masuk kerja kembali.
3. Sebuah keluarga terdiri dari suami (Bp.G usia 35 tahun), istri (ibu H usia 32 tahun), dan
anak perempuan (An.I usia 4 tahun). Keluarga tinggal di rumah sendiri di sebuah
pedesaan. Bp.G berpendidikan SMP yang bekerja sebagai buruh tani dan Ibu H seorang
ibu rumah tangga dengan pendidikan SMP. Pendapatan keluarga tidak menentu
biasanya per bulan 1.5 juta, Ibu H mengeluh anaknya susah makan dan suka makan
jajanan ringan. Hasil penimbangan An. I di posyandu BB 12 kg, TB 92 cm. Ibu
mengatakan biasanya masak seadanya dan anaknya sering dibelikan kuah bakso.
4. Sebuah keluarga terdiri dari suami (Bp J usia 38 tahun), istri (Ibu K usia 35 tahun), anak
pertama laki-laki (An. L usia 8 tahun), dan anak kedua perempuan (An M usia 4 tahun),
nenek (Ibu N usia 61 tahun). Bp J bekerja sebagai petugas keamanan pabrik dan Ibu K
membuka marung makan. Ibu K mengatakan An L gemuk sejak kelas TK. Saat ini An L
memiliki BB 38 kg dan TB 125 cm. An L suka makan bahkan sehari bisa 5 kali makan
dengan porsi banyak dan biasanya di rumah hanya main HP.
5. Sebuah keluarga terdiri dari suami (Bp O usia 40 tahun), istri (Ibu P usia 38 tahun), anak
pertama perempuan (An. R usia 14 tahun), dan anak kedua laki-laki (An S usia 8 tahun),
nenek (Ibu T usia 65 tahun). Bp O bekerja sebagai tukang bangunan dan Ibu P membuka
warung kelontong. Ibu P mengatakan bahwa anaknya baru saja menstruasi. Ibu P
bingung bagaimana memberikan penjelasan kepada anaknya tentang merawat daerah
kewanitaan. An R tampak malu saat ditanya perawat.
6. Sebuah keluarga terdiri dari suami (Bp U usia 50 tahun), istri (Ibu W usia 48 tahun),
anak pertama laki-laki (Sdr. Y usia 24 tahun), dan anak kedua perempuan (An Z usia 17
tahun), nenek (Ibu T usia 70 tahun). Bp U bekerja petani, Ibu W berjualan sayur di pasar,
dan Sdr. Y sebagai tukang ojek. Ibu W mengatakan suaminya kadang batuk karena
merokok sejak muda, dan anaknya (Sdr Y) juga ikut merokok. Ibu W sudah capek
menasihati suami dan anaknya untuk berhenti merokok. Ibu W memikirkan Sdr. Y yang
belum menikah, namun suaminya biasa saja. Hasil pemeriksaan ibu W didapatkan TD
160/90 mmHg.
7. Sebuah keluarga terdiri dari suami (Bp A usia 55 tahun), istri (Ibu B usia 52 tahun), anak
pertama laki-laki (Bp. C usia 30 tahun), menantu (ibu D usia 28 tahun), cucu (An E usia 5
tahun). anak kedua perempuan (Sdr. F usia 24 tahun). Bp A bekerja sebagai petani, Bp C
sebagai sopir, dan Sdr F sebagai penjahit, sedangkan Ibu B dan ibu D adalah ibu rumah
tangga. Ibu B mengeluh badannya semakin kurus dan sering kencing. Hasil pemeriksaan
terakhir Ibu B di puskesmas yaitu gula darah 301 mg/dl. Ibu B tidak memiliki pantangan
makanan, biasanya apa yang dimasak menantunya selalu dimakan. Keluarga tidak
memiliki kebiasaan olahraga. Keluarga hanya periksa jika ada keluhan, bahkan Ibu B
tidak minum obat anti diabetes.
8. Sebuah keluarga terdiri dari suami (Bp U usia 70 tahun), istri (Ibu W usia 65 tahun). Bp
U adalah seorang pensiunan guru dan Ibu W adalah seorang ibu rumah tangga. Ibu W
mengatakan bahwa Bp U akhir-akhir ini sering lupa meletakkan barang, bahkan susah
mengingat nama cucunya yang tinggal di luar kota. Ibu W sering mengingatkan Bp U
tentang hal-hal sederhana seperti dimana meletakkan barang, waktu makan, waktu
mandi, waktu sholat. Ibu W mengatakan cemas jika kondisi suaminya semakin
memburuk. Semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh Ibu W karena Bp U kesulitan
memahami perintah, seperti saat dimintai tolong mengangkat jemuran Bp U malah
memasukkan jemuran ke mesin cuci. Ibu W mengatakan kadang lelah karena mengurus
rumah dan merawat Bp U sendirian, apalagi Ibu W juga sudah tua dan sering nyeri
sendi.
Petunjuk:
a. Setiap kelompok mendapat 1 trigger
b. Kelompok melakukan roleplay pengkajian keperawatan keluarga. (kasus bisa
dikembangkan secara mandiri oleh kelompok)
c. Hasil pengkajian akan dilanjutkan untuk praktik berikutnya (analisis data, prioritas
diagnosis keperawatan, rencana intervensi, implementasi, dan evaluasi).

Anda mungkin juga menyukai