Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN PADA

KELUARGA BAPAK O

Kelas C

Tres Silowati
1406544255

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA BAPAK O

Kunjungan ke 5 Tanggal: 7-12-2018

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga Bapak O yang saya kelola merupakan keluarga inti atau nuclear family karena
rumah tangga keluarga Bapak O terdiri dari suami, istri, 3 anak perempuan, dan 4 anak laki-laki.
Bapak O berusia 57 tahun dan berprofesi sebagai supir angkot, sedangkan ibu R (istri Bapak O)
berusia 48 tahun sehari-harinya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Anak pertama Bapak. O dan
Ibu R, yaitu Tn. I saat ini berusia 31 tahun, anak kedua bernama Tn. M berusia 29 tahun, anak
ketiga bernama Tn. MI berusia 27 tahun. Selanjutnya, anak kelima Bapak. O dan Ibu R adalah Nn.
M usianya 21 tahun. Nn. MA merupakan anak keenam usianya 20 tahun, selanjutnya Nn. MR usia
16 tahun dan masih sekolah SMA kelas XI. Anak terakhir Bapak. O dan Ibu R yaitu An. MS,
berjenis kelamin laki-laki, usianya 10 tahun, masih sekolah dasar kelas IV. Anak keempat Bapak
O dan Ibu R sudah menikah sehingga sudah tidak tinggal bersama keluarga bapak O dan mulai
hidup mandiri dengan keluarga kecilnya. Semua anak-anak Bapak. O dan Ibu R yang sudah
dewasa sudah bekerja di pabrik.

Keluarga Bapak O merupakan keluarga yang berasal dari Jakarta (Betawi), bahasa yang
digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia. Keluarga Bapak O beragama islam. Bapak O dan
Ibu R memiliki pendidikan terakhir SD. Anak pertama, kedua, keempat, kelima dan keenam
merupakan lulusan SLTA sedangkan anak ketiga merupakan lulusan SLTP. Tahap perkembangan
keluarga bapak O berada di tahap keluarga dengan dewasa awal (31 tahun). Tahap perkembangan
keluarga yang belum terpenuhi yaitu keluarga belum melepas anak pertamanya untuk menjalankan
kehidupan secara mandiri terpisah dari kedua orangtuanya dan menikah. Tahap perkembangan
keluarga yang sudah terpenuhi yaitu anak pertama bapak O sudah bekerja di pabrik.

Keluarga bapak O tinggal di rumah berukuran 3.5m x 12m. Terdiri atas 1 kamar tidur, ruang
tamu, dapur, dan toilet. Jarak septik tank dengan sumber air ±5 meter. Pencahayaan ruangan cukup
terang, pintu rumah selalu terbuka sehingga sirkulasi udara cukup baik, dan pencahayaan pada
siang hari juga cukup terang. Kondisi rumah untuk ditinggali oleh 9 orang dapat dikatakan sangat
kecil dan terlalu padat penghuni. Keluarga Bapak O termasuk ke dalam keluarga menengah ke
bawah. Pencari nafkah utama adalah Bapak O. Bapak O sehari-harinya bekerja sebagai supir
angkot dari pagi hingga sore hari. Menurut Ibu R hasil kerja bapak hanya dapat digunakan untuk
membeli bahan kebutuhan rumah tangga. Ibu R mengatakan bahwa anak-anaknya yang sudah
bekerja turut membantu Bapak O dan Ibu R untuk membiayai keperluan lainnya seperti biaya
sekolah adik-adiknya. Ibu R mengatakan bahwa biasanya keluarga meluangkan waktu hari libur
untuk pergi makan, menonton tv bareng di rumah, jalan-jalan ke kebun binatang ragunan atau
TMII.
Rumah keluarga Bapak O sangat berdekatan dengan rumah tetangga lainnya. Salah satu
tetangga Bapak O adalah rumah mertuanya sendiri. Keluarga Bapak O memiliki hubungan yang
baik dengan para tetangganya. Bapak O dan Ibu R sudah tinggal di rumahnya sejak menikah
hingga sekarang. Ibu R mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat seperti pengajian setiap hari
rabu dan jumat. Selain itu, Ibu R juga mengikuti kegiatan senam yang diselenggarakan warga RW
5 setiap hari kamis. Sementara itu, bapak O juga mengikuti kegiatan dengan masyarakat sekitar
ketika ada kegiatan kerja bakti. Namun, kegiatan tersebut sudah lama tidak berjalan. Bapak O dan
anggota keluarga biasa berkumpul bersama saat malam hari apabila Bapak O dan anak-anak sudah
pulang bekerja. Saat berkumpul anak-anak suka bercerita dan curhat macam hal.
Keluarga memiliki pola komunikasi yang baik. Antar anggota keluarga cukup terbuka dalam
mengungkapkan pemikirannya. Anak-anak Bapak O dekat dengan kedua orangtua. Bapak O
merupakan kepala keluarga namun dalam memutuskan sesuatu dilakukan dengan musyawarah,
Bapak O memutuskan sesuatu dengan meminta pendapat anak-anaknya dan pengambilan
keputusan diserahkan kepada anak sulungnya, karena dianggap anak pertamanya yang paling
dewasa, banyak wawasan dan pendapatnya dianggap paling bijak. Anak-anak yang lainnya
menurut dan seringkali setuju dengan pendapat dan keputusan anak tertua Bapak O.

Hasil pengkajian pada kunjungan pertama dan kedua didapatkan data bahwa Ibu R
mengalami hipertensi yang diketahui sejak 1 tahun lalu. Ibu R mengatakan ada riwayat hipertensi
dari ayahnya. Ibu R mengeluhkan pusing, dan terkadang pegal-pegal di tengkuk. Ibu R berobat ke
puskesmas untuk mengontrol tekanan darahnya sebulan sekali. Selain tekanan darah tinggi, ibu R
juga mengatakan memiliki kolesterol yang tinggi. Hasil pemeriksaan terakhir satu bulan yang lalu
yaitu 253 mg/dL. Ibu R sudah melakukan pemeriksaan rutin di Posbindu atau Puskesmas satu
bulan sekali. Ibu R mendapatkan obat amlodipine (1x1), vitamin b1 (1x1), serta simvastatin (1x1)
saat periksa. Ibu R rutin mengkonsumsi obat hipertensi setiap mau tidur. Aktivitas yang biasa
dilakukan oleh Ibu R yaitu mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci baju, menyapu,
mengepel, menggosok baju, dan memasak. Ibu R juga mengatakan bahwa ia cukup aktif mengikuti
kegiatan senam setiap hari kamis. Ibu R mengatakan bahwa ia suka mengonsumsi goreng-
gorengan. Ibu R mengatakan frekuensi makannya sehari 3 kali dengan jumlah sekitar satu centong
nasi dan ditambah lauk pauk yang biasa beliau masak. Ibu R mengatakan setiap hari pasti ada
sayuran yang dikonsumsi. Namun, untuk konsumsi buah belum diterapkan, hanya kadang-kadang
saja apabila ada. Saat ditanya makanan yang dikonsumsi pada satu hari kemarin, Ibu R mengatakan
menu makan pagi yang dikonsumsi adalah nasi uduk, menu makan siangnya telur dadar dan sayur
sop, dan makan malamnya nasi goreng. Ibu R mengatakan sudah tahu apabila dirinya mempunyai
kolesterol tinggi, namun cukup kesulitan untuk tidak mengonsumsi nasi goreng dan gorengan
lainnya, setiap hari pasti ada gorengan yang sediakan di rumah karena suami ibu R sangat
menyukainya juga. Ibu R mengatakan suka sayang dengan makanan yang ada apabila tidak
dikonsumsi. Ibu R mengatakan jarang mengonsumsi minuman kopi, namun cukup sering
mengonsumsi teh manis. Ibu R mengatakan hanya menggunakan 1 sendok gula pasir saat
membuat minuman teh. Ibu R mengatakan sudah membatasi garam saat memasak. Ibu R
mengatakan sehari biasanya menggunakan garam 1 sendok ketika memasak. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik didapatkan hasil tekanan darah Ibu R 140/90 mmHg, nadi 64x/menit, RR
18x/menit, suhu 36,5° C, SpO2 98%, dan kolesterol 171mg/dL. Sedangkan hasil pemeriksaan
tekanan darah Bapak O 140/80 mmHg, nadi 65x/menit, RR 18x/menit, suhu 36,3° C, SpO2 98%.
Berdasarkan hasil pengkajian berat badan Ibu R yaitu 57,5 Kg dan tinggi badan 146 cm dengan
IMT 26,9 Kg/cm2 (Kelebihan berat badan).

Saat dikaji mengenai stressor yang sedang dihadapi Ibu R saat ini, Ibu R mengatakan
sedang kepikiran dengan anak perempuan kelimanya yang dalam waktu dekat akan
melangsungkan lamaran dan menikah. Sebagai Ibu yang sudah merawat dan membesarkan
anaknya, Ibu R merasa khawatir, dan sedih karena sebentar lagi anaknya akan berpisah dengan
beliau. Meskipun Ibu R juga merasa senang karena anaknya akan dipersunting orang yang
dicintainya. Sedangkan terkait stressor jangka panjangnya, Ibu R mengakui bahwa terkait masalah
ekonomi merupakan stresor, namun hal tersebut sudah biasa dan sudah dianggap lumrah. Jadi
meskipun ekonomi keluarga dapat dikatakan pas-pasan namun Ibu R merasa cukup dan bersyukur.
Menurutnya, pemasukan dan pengeluaran dapat cukup apabila dapat di atur dengan baik.
Lima tugas keluarga Ibu R yang telah dilakukan yaitu, mengenal masalah hipertensi. Tahap
ini ditandai dengan keluarga mengetahui bahwa Ibu R memiliki hipertensi. Tahap kedua yaitu
memutuskan untuk memberi perawatan hipertensi. Keluarga memiliki kemauan untuk melakukan
perawatan hipertensi. Ketiga melakukan perawatan hipertensi, keluarga belum mengetahui tentang
perawatan hipertensi selain mengonsumsi obat antihipertensi. Tahap keempat yaitu memodifikasi
lingkungan, seperti dalam mengatur diet yang tepat untuk hipertensi. Keluarga belum mengetahui
diet yang tepat dan cara mengatur diet untuk penderita hipertensi. Kelima menggunakan pelayanan
kesehatan, Ibu R biasanya memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau posbindu secara rutin
sebulan sekali.

Pertemuan sebelumnya dibahas sedikit mengenai pengertian, penyebab, tanda dan gejala
hipertensi, komplikasinya dan penanganannya dari faktor resiko seperti stres, nyeri tengkuk,
kurang aktivitas, manajemen diet. Tindakan psikomotor yang sudah diajarkan kepada keluarga
yaitu teknik relaksasi napas dalam dan penanganan nyeri tengkuk. Dari hasil pertemuan tersebut
Ibu R tampak antusias untuk mengetahui tentang cara-cara untuk mengendalikan tekanan darah
tinggi. Oleh sebab itu pada pertemuan selanjutnya akan dijelaskan tentang cara penanganan
hipertensi terkait manajemen diet hipertensi yang tepat.

B. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Tidak ada data yang perlu dikaji di pertemuan 5

C. Masalah Keperawatan

- Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (00078)

2. PROSES KEPERAWATAN

a. Diagnosa keperawatan keluarga

Diagnosa 1: Promosi Kesehatan

Kelas 2: Manajemen Kesehatan

Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (00078)


Definisi: Pola pengaturan dan pengintegrasian ke dalam kebiasaan terapeutik hidup sehari-hari
untuk tindakan terapeutik terhadap penyakit dan sekuelannya yang tidak memuaskan untuk
memenuhi tujuan kesehatan spesifik.

b. Tujuan Umum

Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami hipertensi dengan memahami dan menerapkan manajemen diet hipertensi.

Level 1: Domain 4. Pengetahuan kesehatan dan perilaku

Level 2: Kelas S. Pengetahuan Kesehatan

Level 3 Hasil: Pengetahuan Manajemen Hipertensi (1837)

Indikator:

183721 Menentukan diet hipertensi

183722 Strategi dalam merubah kebiasaan diet

183723 Strategi untuk meningkatkan kepatuhan diet

c. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x45 menit keluarga mampu:


TUK 3: Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan hipertensi
Prosedur NIC:
Pengajaran: Peresepan Diet (5614)
Aktivitas:
 Pantau pola makan saat ini dan sebelumnya
 Ajarkan klien jenis-jenis makanan yang sesuai dengan diet yang disarankan
 Jelaskan pada klien mengenai tujuan kepatuhan terhadap diet yang disarankan
 Instruksikan klien untuk menghindari makanan yang dipantang dan mengkonsumsi
makanan yang diperbolehkan
 Bantu klien untuk memilih makanan kesukaan yang sesuai dengan diet yang disarankan
 Observasi bagaimana klien memilih makanan
 Libatkan pasien dan keluarga
3. RENCANA KEGIATAN

a. Topik: Manajemen diet hipertensi

b. Metode: Pendidikan kesehatan mengenai diet hipertensi, tanya jawab, demonstrasi pemilihan
makanan sesuai dengan diet hipertensi.

c. Media dan Alat

1. Leaflet
2. Lembar balik
3. Gambar makanan, gambar piring
4. Sphygmomanometer
5. Stetoskop

c. Waktu dan Tempat

Hari, tanggal : Jumat, 7-12-2018


Pukul : 08.00-08.45 Wib
Tempat : Rumah Bapak O/ Ibu R
4. KRITERIA EVALUASI

a. Kriteria Struktur

 Mahasiswa mampu membuat laporan pendahuluan dan dikonsultasikan kepada


pembimbing 2 kali sebelum kunjungan keluarga
 Kontak waktu dengan keluarga Bapak O/ Ibu R
 Mahasiswa menyediakan alat dan media yang dibutuhkan
 Keluarga bersedia dengan rencana kegiatan

b. Kriteria Proses

 Keluarga menerima kedatangan mahasiswa


 Mahasiswa menjelaskan mengenai tujuan pertemuan
 Keluarga dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi
 Mahasiswa dapat menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami, jelas, dan dapat
dimengerti
 Keluarga mampu memahami penjelasan materi yang disampaikan mahasiswa
 Keluarga mampu redemonstrasi mengenai diet hipertensi yang sudah dijelaskan
 Diskusi berlangsung sesuai kontrak tempat dan waktu
 Mahasiswa memberikan kesempatan bertanya pada keluarga jika ada yang belum
dimengerti keluarga
 Mahasiswa memberikan reinforcement positif atas partisipasi dan keberhasilan keluarga

c. Kriteria Hasil

 Keluarga mampu membedakan makanan yang diperbolehkan, dibatasi, dan dihindari untuk
hipertensi
 Keluarga mampu mendemonstrasikan cara memilih makanan yang diperbolehkan, dibatasi
dan dihindari untuk hipertensi
 Keluarga mampu untuk memutuskan cara untuk menjaga pola makan agar dapat
mengendalikan tekanan darah tinggi yang dialaminya

REFERENSI

Bulechek, Butcher.,& Dotcherman. (2013). Nursing interventions classification (NIC) (6th Ed.).
USA: Mosby.
Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing diagnoses: definition & classification 2015-
2017, 10th Ed. Oxford: Wiley Blackwell.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcomes Classification
(NOC) 5th Edition. Philadelphia: Elsevier.
MEDIA

Nasi

Sayuran

Buah-buahan

Lauk pauk
MEDIA

Makanan yang dianjurkan

Makanan yang dibatasi

Bahan makanan yang dihindari

Anda mungkin juga menyukai