kornea Pembiasan sinar - Menjadi buram Kornea memiliki sel- Arcus senilis
cahaya serta dan kuning sel endotel yang Cincin berwarna
memfokuskan - Akumulasi berfungsi untuk abu-abu-putih di
lemak pada
mata terhadap mempertahankan tepi kornea
kornea
cahaya (Miller, - Berubahnya kejelasan fungsi kornea pengendapan
2012). bentuk bertambahnya usia dari kalsium dan
kelengkungan kepadatan sel-sel garam kolesterol
kornea endotel ini menurun (Miller, 2012)
sehingga akan
mempengaruhi
kejelasan fungsi
kornea.
Bentuk perubahan yang terjadi akan menyebabkan lansia mengalami kondisi seperti
(Miller, 2012)
2. Blepharochalasis kondisi kehilangan elastisitas lemak dan otot dari kelopak mata
sehingga kelopak mata menghalangi penglihatan.
3. Ectropin ialah sebuah kondisi kelopak mata bagian bawah jatuh melebihi dari
konjungtiva.
4. Entropin kondisi kelopak mata bagian bawah berbalik sehingga bulu mata menyentuh
kornea.
5. Arcus senilis akumulasi lemak di bagian luar kornea. Arcus senilis ini terdapat di antara
iris dan sclera.
6. Menurut Ah-Chan dan Downes (2006), bentuk perubahan penampilan mata lainnya ialah
ptosis. Ptosis merupakan kondisi atrofi retraktor kelopak mata atas sehingga kelopak
mata dapat menutupi sumbu visual
9) Kesembilan adalah proses informasi visual yang lebih lambat. Oleh karena
itu, lansia pun membutuhkan waktu lebih untuk melakukan proses
informasi visual, namun efek ini bisa diminimalkan jika tugas atau objek
yang dilihat lansia adalah sesuatu yang sudah familiar serta sering
dilakukan sehari-hari.
a. Katarak
Pada pasien dengan katarak akan mengalami perubahan seperti penglihatan yang kabur
atau redup, penglihatan yang kabur atau berawan, penglihatan menjadi ganda, peningkatan
kepekaan terhadap cahaya, sulit melihat dimalam hari dan kesulitan penginderaan warna kontras
karena adanya perubahan pada warna atau memudarnya warna. Penyebab utama dari katarak
ialah penuaan, akan tetapi banyak pula hal yang dapat menyebabkan terjadinya katarak seperti
diabetes, paparan sinar matahari, trauma, penggunaan kortikosteroid dan perokok berat. Katarak
dapat menyebabkan kebutaan jika tidak segera dilakukan pembedahan. Pembedahan pada
katarak bertujuan untuk memperbaiki lensa yang keruh dan mencegah terjadinya glukoma.
Pembedahan katarak dapat dilakukan dengan rawat jalan dan membutuhkan sedikit obat
sistemik. Komplikasi pembedahan katarak dapat berupa infeksi, perdarahan, nyeri, dan
peningkatan tekanan intraocular (Glaukoma).
b. Glaukoma
Glaukoma merupakan gangguan penglihatan pada lansia yang disebabkan oleh kerusakan
saraf optik yang terjadi karena peningkatan tekanan intraokular dan dapat menyebabkan
kehilangan penglihatan (Miller, 2012). Tingginya tingkat tekanan intraocular bergantung pada
keseimbangan produksi dan eksresi cairan aqueous humor. Aqueous humor atau cairan dalam
mata berfungsi untuk sumber makanan untuk jaringan disekitarnya. Cairan ini berfungsi untuk
mempertahankan rata-rata atau normal tekanan intraokular yaitu 15 mmHg (normal adalah 10
sampai 20 mmHg). Jika aliran terhambat, cairan aqueous humor akan terakumulasi dan tekanan
didalam mata akan meningkat dan merusak saraf optik. Ketika tekanan intraocular lebih besar
dari normal, saraf optik akan mengalami atrofi dan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.
Glaukoma dapat terjadi karena adanya peningkatan tekanan intraocular, usia diatas 60
tahun dan riwayat keluarga glaucoma. Penanganan glaukoma bertujuan untuk menurunkan
tekanan intraokular dan mencegah kerusakan penglihatan lebih lanjut. Terapi yang diberikan
pada glukoma dapat berupa terapi medis dan terapi bedah. Terapi medis dapat berupa pemberian
obat berupa obat-obatan topical dan terapi pembedahan (trabekulektomi) dilakukan dengan
membuat fistula diantara bilik posterior dengan ruang subkonjungtiva (menciptakan jalan
drainase baru).