Anda di halaman 1dari 41

SISTEM INDRA

Program Studi S1 PGSD


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu: Universitas Panca Marga Probolinggo
Ani Anjarwati, M.Pd. 2019

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN (KAD)
 Mengingat, memahami serta menerapkan sistem koordinasi pada manusia

INDIKATOR

Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan macam-macam indera manusia
2. Menyebutkan bagian-bagian alat indera manusia,
3. Mengidentifikasi fungsi alat indra manusia.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


SISTEM INDRA DAN ALAT INDRA
 Sistem indera adalah salah satu bagian dari sistem koordinasi yang merupakan
penerima rangsang atau reseptor.
 Alat indera adalah reseptor yang peka terhadap rangsangan dan perubahan di
sekitarnya.
ADA BERAPAKAH ALAT INDERA YANG KITA KENAL?

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


5 ALAT INDERA/ PANCA INDERA
NO ALAT INDRA GAMBAR RESEPTOR KEPEKAAN PENGATURAN
1 Mata Retina (Fovea Fotoreseptor Lobus
Centralis) (Cahaya) Oksipetalis

2 Telinga Organ Korti, Sel Fonoreseptor Lobus


Rambut, Otolith (Suara) dan Temporalis
keseimbangan

3 Hidung Saraf Olfaktori Kemoresptor Lobus Parietalis


Gas (bau)

4 Lidah Papilla Kemoreseptor Lobus Parietalis


Cair (Rasa)

5 Kulit Korpus Saraf Mekano/Tanggare Lobus Parietalis


septor (Sentuhan)
MATA

 Mata berfungsi sebagai indra penglihatan (fotoreseptor).


 Reseptor mata adalah fovea centralis pada retina yang merupakan lapisan mata
terdalam yang peka terhadap cahaya.

Gambar 1. Bagian-bagian mata


LAPISAN BOLA MATA

 Bola mata terdiri dari 3 (tiga) lapisan:


1) Sklera (tunika fibrosa)
 Lapisan terluar yang berwarna putih dan tidak bening.
2) Koroid (tunika vaskulosa)
 Lapisan tengah yang mengandung pembuluh darah
dan pigmen.
 Pembuluh darah mensuplai nutrisi bagi mata dan
pigmen berfungsi menyerap refleksi cahaya pada
mata.
3) Retina (tunika nervosa)
 Lapisan terdalam mata yang banyak mengandung sel-
sel fotoreseptor. Gambar 2. Lapisan bola mata

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


LAPISAN BOLA MATA

Lanjutan..

Sel-sel fotoreseptor pada retina mata, antara lain:


a. Sel kerucut (konus): Peka terhadap intensitas cahaya tinggi dan warna.
• Sel konus terdiri dari sel yang peka terhadap warna merah, biru dan hijau.
• Sel konus menghasilkan iodopsin berupa retinin untuk melihat saat terang.
b. Sel batang (basil): Peka terhadap intensitas cahaya rendah dan tidak peka terhadap
warna.
• Sel basil menghasilkan rhodopsin berupa retinin dan opsin untuk melihat saat
gelap.
• Mata butuh adaptasi untuk memproduksi rhodopsin saat gel mendadak, sehingga
mata mengalami kebutaan sementara.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


STRUKTUR BOLA MATA
 Struktur Bola Mata

Keterangan:
a. Kornea
 Bagian sklera yang bening dan
dilindungi oleh lapisan konjungtiva
untuk melindungi kornea dari
gesekan.
 Fungsi kornea: memfokuskan
bayangan yang masuk ke mata.
a. Aqueous humor
 Cairan yang dihasilkan badan siliaris
dan mengisi bagian depan lensa.
 Fungsi aqueous humor: memberi
nutrisi bagi kornea dan lensa, dan
Gambar 3. Struktur/ Bagian-bagian bola mata membiaskan cahaya yang masuk ke
mata.
UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id
STRUKTUR BOLA MATA
Lanjutan..
 Struktur Bola Mata
Keterangan:
c. Kanal Schlemm
 Pengatur volume aqueous humor dengan mengalirkannya ke
pembuluh darah.
d. Pupil
 Jalan masuknya cahaya ke mata.
e. Iris (selaput pelangi)
 Bagian koroid yang mengatur diameter pupil yang mempengaruhi
jumlah cahaya masuk.
 Saat terang, iris akan mempersempit pupil, dan saat gelap, iris
akan memperlebar pupil.
 Otot yang mengatur diameter pupil adalah otot sfingter (sirkuler)
Gambar 4. Struktur/ Bagian-bagian bola mata dan dilator (radial).

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


PERBEDAAN OTOT SFINGTER DAN OTOT DILATOR

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


STRUKTUR BOLA MATA
Lanjutan..
 Struktur Bola Mata Keterangan:
f. Lensa mata
 Lensa bikonkaf bening dari serat protein.
 Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk
mengubah kecembungan sehingga bayangan jatuh
tepat pada retina.
g. Badan siliaris
 Kumpulan ligamen suspensor yang berfungsi
mengubah cembung-cekung lensa mata dengan
kontraksi-relaksasi.

Gambar 5. Struktur/ Bagian-bagian bola mata

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


STRUKTUR BOLA MATA
Lanjutan..
 Struktur Bola Mata
Keterangan:
h. Vitreous humor
Cairan yang mengisi bagian belakang lensa mata (isi bola mata).

Fungsi vitreous humor adalah menjaga bentuk dan tekanan bola


mata.
i. Makula lutea (bintik kuning)
Bagian retina berpigmen kuning dan terdapat fovea sentralis yang

mengandung sel konus dan sangat peka dan tajam dalam


menerima rangsangan cahaya.
j. Bintik buta
Bagian yang tidak mengandung sel- sel fotoreseptor. Bintik buta
Gambar 6. Struktur/ Bagian-bagian bola mata adalah daerah awal saraf optik meninggalkan bola mata.
k. Saraf optik (II)
Saraf yang mengatur indra penglihatan

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


JALANNYA RANGSANGAN BERUPA CAHAYA
MELALUI MATA MENUJU OTAK

1. Cahaya masuk ke mata melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa mata, vitreous
humor, lalu retina.
2. Cahaya diterima sel-sel fotoreseptor di retina.
3. Pada retina terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil.
4. Reseptor mengirim impuls ke saraf optik (II), lalu ke lobus oksipetalis otak untuk
diinterpretasikan menjadi bayangan tidak terbalik.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


REFRAKSI
TELINGA

 Telinga berfungsi sebagai indra pendengaran (fonoreseptor) dan pendeteksi


keseimbangan (ekuilibrium).
 Reseptor telinga untuk pendengaran adalah organ korti pada koklea, dan untuk
keseimbangan adalah otolith.

Gambar 7. Struktur/ Bagian-bagian telinga


Lanjutan..
 Struktur telinga:
Keterangan:
a. Daun telinga (aurikula)
 Berfungsi mengumpulkan suara masuk ke dalam
telinga.
b. Saluran telinga
 Berfungsi meneruskan suara ke telinga tengah.
Saluran telinga menghasilkan serumen yang
berfungsi menggumpalkan kotoran.
c. Membran timpani (gendang telinga)
 Berfungsi meneruskan getaran suara ke tulang-
Gambar 8 . Struktur/ Bagian-bagian telinga
tulang pendengaran.
UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id
Lanjutan..
 Struktur telinga:
Keterangan:
d. Tulang-tulang pendengaran
Secara berurutan terdiri dari tulang martil (maleus),
landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Berfungsi
meneruskan getaran suara ke tingkap oval.
e. Saluran Eustachius: saluran yang berhubungan
dengan tenggorokan yang berfungsi untuk
menyeimbangkan tekanan dalam dan luar.

Gambar 9. Struktur/ Bagian-bagian telinga

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


Lanjutan..

Keterangan:
f. Kanal semisirkuler (saluran 1/2 lingkaran)
 Terdiri dari tiga saluran yang
mengandung cairan endolimfe dan sel-  Struktur telinga:
sel reseptor keseimbangan berupa
kupula yang dipengaruhi gerakan sel
rambut.
g. Vestibula
 Terdiri dari sakulus dan utrikulus yang
mengandung cairan endolimfe dan sel-
sel reseptor keseimbangan berupa
makula yang dipengaruhi gerakan
otolith.
Gambar10. Struktur/ Bagian-bagian telinga

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


Lanjutan..
 Struktur telinga:
Keterangan:
h. Koklea: saluran menggulung berisi cairan limfe yang
terdiri dari tiga saluran:
1) Skala vestibular
 Berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui
tingkap oval.
2) Skala koklea (media)
 Berada di antara skala vestibular dan timpani,
dibatasi oleh membran Reissner dan membran
basilar.
3) Skala timpani
 Berhubungan dengan rongga timpani melalui tingkap
bulat. Skala vestibular dan timpani mengandung cairan
perilimfe, dan skala koklea mengandung cairan
endolimfe dan reseptor suara.
i. Saraf auditori (VIII) saraf yang mengatur indra pendengaran
dan keseimbangan.
Gambar 11. Struktur/ Bagian-bagian telinga
JALANNYA RANGSANGAN BERUPA SUARA
MELALUI TELINGA MENUJU KE OTAK

Getaran suara
 Dari luar masuk melalui daun telinga, saluran telinga, membran timpani, dan tulang
pendengaran (martil, landasan, sanggurdi).
 Getaran kemudian diterima tingkap oval dan masuk ke skala vestibular dan kemudian
melingkari koklea sampai menuju skala timpani dan ke luar melalui tingkap bulat.
 Gerakan di atas menyebabkan membran basiler bergetar dan menyebabkan sel rambut
pada organ korti bersentuhan dengan membran tektorial.
 Sel-sel reseptor kemudian mengirim impuls ke saraf auditori (VIII), lalu menuju lobus
temporalis otak untuk diinterpretasikan sebagai suara.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


 Struktur fonoreseptor pada telinga berupa organ korti:

Gambar 12. Struktur/ Bagian-bagian telinga

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


 Struktur reseptor keseimbangan pada telinga
• Kupula pada kanal semisirkuler
 Terdapat sel-sel rambut yang peka terhadap gerakan
memutar kepala. Arah gerakan kupula berlawanan dengan
arah gerakan kepala

• Makula pada vestibula


 Terdapat batu otolith dan sel-sel rambut yang peka terhadap
gerakan vertikal kepala berdasarkan gaya gravitasi.
Gambar 13. Struktur reseptor keseimbangan pada telinga

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


HIDUNG

 Hidung berfungsi sebagai indra pembau


 Struktur saraf olfaktori:
(kemoreseptor gas).
 Reseptor hidung adalah saraf olfaktori yang

terletak pada langit-langit rongga hidung yang

peka terhadap molekul bau (odoran).

Gambar 14. Struktur/ Bagian-bagian hidung

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


JALANNYA RANGSANGAN BERUPA BAU
MELALUI HIDUNG MENUJU KE OTAK

 Bau masuk ke hidung bersama udara inspirasi kemudian diterima oleh sel-sel

kemoreseptor di rongga hidung.


  Reseptor mengirim impuls ke saraf olfaktori (I) untuk diinterpretasikan menjadi

bau.
 Tiap sel saraf olfaktori bertanggung jawab atas molekul bau yang berbeda, sehingga

dapat mengenali beragam bau.


 Indra pembau bekerjasama dengan indra pengecap sebagai kemoreseptor untuk

mengenali rasa sekaligus bau.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


LIDAH
 Lidah berfungsi sebagai indra pengecap
(kemoreseptor cair).
 Lidah berdasarkan kepekaan rasa dominannya
terbagi menjadi 4 (empat), diantaranya  Reseptor lidah adalah papilla (tonjolan) yang
terletak di permukaan lidah dan di dalamnya
terdapat tunas pengecap yang peka terhadap
molekul yang dapat larut dalam air liur.

Gambar 15. Kepekaan rasa dominan pada lidah

Gambar 16. Struktur papilla dan tunas pengecap


Lanjutan..

 Struktur papilla dan tunas pengecap

Gambar 17. Struktur anatomi papilla dan tunas pengecap

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


PENYEBAB MUNCULNYA RASA-RASA UTAMA DI LIDAH

1) Rasa manis
Disebabkan oleh zat kimia organik, seperti glukosa
dan asam amino
2) Rasa asin
 Disebabkan oleh ionisasi garam- garaman, seperti
natrium klorida.
3) Rasa asam
 Disebabkan oleh ion H+ suatu zat, seperti asam sitrat
(jeruk).
4) Rasa pahit
 Disebabkan oleh perubahan struktur zat kimia
organik yang memiliki rasa manis. Rasa pahit juga
disebabkan oleh suatu zat yang bersifat racun/toksik.
5) Rasa umami
 Disebabkan oleh bumbu dan saus tertentu yang
bersifat gurih. Gambar 18. Kepekaan rasa dominan pada lidah

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


Lanjutan..

 Penyebab munculnya rasa-rasa lain tidak berhubungan dengan papilla


lidah.
Contoh: Rasa pedas disebabkan oleh zat yang mengiritasi permukaan
lidah dan memberi sensasi terbakar/panas.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


 Papilla terdiri dari 4 (empat) bentuk:

Gambar 19. bentuk/ tipe papilla lidah


BENTUK PAPILA

1. Papilla fungiform / fungiform Papillae


 Berbentuk seperti jamur.
Banyak terdapat di bagian depan dan
samping lidah.
 Terhubung dengan saraf fasial (V)

Gambar 20. Bentuk/ tipe papilla fungiform


BENTUK PAPILA

2. Papilla filliform / filliform Papillae


 Berbentuk benang halus panjang.
 Banyak terdapat di bagian depan
lidah.
 Tidak mengandung tunas pengecap,
tetapi merasakan tekstur makanan.
  Terhubung dengan saraf fasial (V).

Gambar 21. bentuk/ tipe papilla filliform


BENTUK PAPILA

3. Papilla sirkumvalata
 Berbentuk cincin/lingkaran.
 Banyak terdapat di bagian belakang
 lidah, membentuk huruf V terbalik.
  Kurang peka terhadap rasa.
 Terhubung dengan saraf.
glossofaringeal (IX)

Gambar 22. bentuk/ tipe papilla sirkumvalata


BENTUK PAPILA

4. Papilla foliata/ foliata Papillae


 Berbentuk lipatan pendek/palu.
  Banyak terdapat di bagian
samping lidah.
  Paling peka terhadap rasa.
 Terhubung dengan saraf fasial
(V) dan glossofaringeal (IX).

Gambar 23. Bentuk/ tipe papilla foliata


JALANNYA RANGSANGAN BERUPA RASA
MELALUI LIDAH MENUJU KE OTAK

1. Molekul makanan dan minuman larut dalam air liur.


2. Rasa masuk ke tunas pengecap dan diterima sel-sel reseptor sesuai rasa yang
dikenalnya.
3. Reseptor mengirim impuls ke saraf fasial (V) dan/atau saraf glossofaringeal (IX)
menuju lobus parietalis otak  untuk diinterpretasikan menjadi rasa.

UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id


KULIT
 Kulit berfungsi sebagai indra peraba (mekanoreseptor/tangoreseptor)
 Reseptor kulit terdiri dari korpus-korpus pada lapisan epidermis dan dermis yang dapat
merasakan berbagai rangsangan.

Keterangan:
1.  Reseptor ujung bebas: terletak pada lapisan
epidermis,  merasakan sakit/nyeri.
2. Reseptor ujung rambut: terletak di sekitar folikel
rambut,  merasakan gerakan rambut.
3.  Korpus Paccini,  merasakan tekanan kuat.
4. Korpus Ruffini,  merasakan panas.
5.  Korpus Krausse,  merasakan dingin.
6.  Korpus Meissner,  merasakan sentuhan.
7.  Diskus Merkel: terletak pada lapisan epidermis, 
merasakan sentuhan, tekanan ringan, dan sakit/nyeri.

Gambar: 24 Struktur Kulit


STRUKTUR LAPISAN KULIT

1. Epidermis (kulit ari)  jaringan epitel yang tersusun atas sel kulit hidup dan mati, terdiri dari
empat lapisan dari atas, yaitu:
a) Stratum korneum
b) Stratum lusidum
c) Stratum granulosum
d) Stratum spinosum
e) Stratum basal
2. Dermis/korium
3. Hipodermis
STRUKTUR LAPISAN EPIDERMIS
Lanjutan ..

1. Epidermis (kulit ari)  jaringan epitel yang tersusun atas


sel kulit hidup dan mati, yang terdiri dari 5 (Lima) lapisan
dari atas, yaitu:
a.Stratum korneum (kulit tanduk), mengalami deskuamasi
(pengelupasan) dan keratinisasi (pembentukan zat
tanduk), berfungsi melindungi kulit di bawahnya.
b.Stratum lusidum, lapisan bening dan tipis sebagai
pelindung kulit dari sinar UV.
c. Stratum granulosum, lapisan tempat terdapatnya butir- Gambar: 25 Struktur lapisan epidermis Kulit

butir melanin (pigmen kulit).


STRUKTUR LAPISAN EPIDERMIS

Lanjutan ..

d. Stratum spinosum,  lapisan malpighi atau disebut


juga prickle cell layer (lapisan akanta) merupakan
lapisan epidermis yang paling kuat dan tebal
e. Stratum basal,  lapisan terbawah dari epidermis.
Lapisan sel basal berfungsi melindungi epidermis
dengan terus menerus memperbarui selnya,
mengandung banyak keratinosit dan terdapat sel
melanosit untuk mensintesis melanin dan sel merkel
untuk sensasi sentuhan halus. Gambar: 26 Struktur lapisan epidermis Kulit
STRUKTUR LAPISAN DERMIS

2. Dermis/korium  Struktur terbesar kulit.


 Komponen utama dermis yaitu matriks ekstraseluler yang berfungsi menarik dan
mempertahankan air karena adanya molekul higroskopis yaitu proteoglikan.
 Dermis dilewati oleh saraf, pembuluh darah jaringan serta meliputi rambut, kelenjar keringat
dan kelenjar sebasea.
 Dermis berisi berbagai jenis sel seperti fibroblas, makrofag, sel mast, dan sel-sel sistem
kekebalan

Gambar: 27 Struktur
lapisan dermis
STRUKTUR LAPISAN HIPODERMIS

3. Hipodermis  Struktur terbesar kulit.


 Lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang
merupakan rumah dari kelenjar keringat dan lemak dan
juga sel-sel kolagen
 Dikenal juga sebagai sebagai jaringan subkutis atau
subkutan
 Merupakan lapisan yang paling dalam dan
mengandung pembuluh darah dan limfia, serta saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit
 Mengandung banyak jaringan lemak.
 Hipodermis mempunyai tanggung jawab pada tubuh 
untuk menjaga kestabilan panas pada tubuh manusia
dan melindungi organ internal vital dalam tubuh
manusia.

Gambar: 28 Struktur lapisan hipodermis


Sekian ,
dan Terimakasih . Selamat Belajar.

Dosen
Ani Anjarwati, S.Pd., M.Pd
UNIVERSITAS PANCA MARGA www.upm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai