Anda di halaman 1dari 21

PMK NOMOR 119 TAHUN 2023

TENTANG PERUBAHAN ATAS


PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 113/PMK.05/2012
TENTANG PERJALANAN DINAS
DALAM NEGERI BAGI PEJABAT
NEGARA, PEGAWAI NEGERI, DAN GAMBAR/FOTO TEMATIK
PEGAWAI TIDAK TETAP

Materi ini disampaikan pada acara Sosialisasi PMK No. 119 Tahun
2023 tentang Perubahan Atas PMK Nomor 113/PMK.05/2012
tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai
Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap

Direktorat Pelaksanaan Anggaran


Tahun 2024

© 2023 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


DASAR HUKUM PERJALANAN DINAS

PMK Nomor 113/PMK.05/2012 Jo. PMK Nomor 119 Tahun 2023


DN Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan
Pegawai Tidak Tetap

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2023


DN Standard Biaya Masukan Tahun Anggaran 2024

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-22/PB/2013


DN Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi
Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 2


LATAR BELAKANG PERUBAHAN PMK 113/PMK.05/2012

Penyesuaian • PMK 62 Tahun 2023 tentang Simplifikasi dan modernisasi


Perencanaan Anggaran, pelaksanaan perjalanan dinas dalam
Regulasi Pelaksanaan Anggaran, Serta negeri secara lebih tertib, efisien,
Akuntansi, dan Pelaporan ekonomis, efektif, transparan, dan
Keuangan bertanggung jawab menggunakan
sistem elektronik perjalanan dinas
• PMK 196/2018 jo PMK 97/2021
tentang Tata Cara Pembayaran
Penggunaan KKP untuk pembayaran
dan Penggunaan Kartu Kredit
biaya perjalanan dinas.
Pemerintah

Perkembangan • Penggunaan sistem elektronik dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan


pertanggungjawaban perjalanan dinas.
Teknologi • Pemanfaatan geotagging sebagai bukti pelaksanaan perjalanan dinas
• Digitalisasi birokrasi dalam kerangka Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 3


KETENTUAN UMUM
Pejabat Negara adalah pejabat negara Tempat Sah adalah lokasi Kota
sebagaimana dimaksud dalam peraturan Pelaksana SPD berada secara sah,
perundang-undangan mengenai aparatur diantaranya lokasi pelaksanaan
sipil negara dan pejabat negara lainnya fleksibilitas tempat bekerja (flexible
yang ditentukan oleh Undang-Undang. working space), lokasi cuti, lokasi
ketika sedang menjalani libur resmi,
Pegawai Negeri adalah pegawai negeri dan Tempat Tujuan penugasan
sipil sebagaimana dimaksud dalam Perjalanan Dinas lainnya.
peraturan perundang-undangan
mengenai aparatur sipil negara. Sistem Elektronik Perjalanan Dinas
adalah sistem terintegrasi atas
Pegawai Tidak Tetap adalah pegawai seluruh proses perjalanan dinas,
pemerintah dengan perjanjian kerja yang dikelola oleh kementerian
sebagaimana dimaksud dalam peraturan yang melaksanakan urusan
perundang-undangan mengenai aparatur pemerintahan di bidang keuangan
sipil negara. negara, meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan
Pihak Lain adalah pihak selain Pejabat pertanggungjawaban pelaksanaan
Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai kegiatan Perjalanan Dinas.
Tidak Tetap
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 4
RUANG LINGKUP DAN PRINSIP
Perjalanan Dinas Dalam Negeri yang selanjutnya disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke luar Tempat
Kedudukan yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan negara.
Pasal 2 Pasal 3

RUANG PRINSIP
LINGKUP Pejabat Negara

Selektif Ketersediaan Anggaran Efisiensi Transparansi


Pegawai Negeri Sipil dan Kesesuaian dan dan
Calon Pegawai Negeri Sipil
Pegawai Negeri Sipil
Pencapaian Kinerja efektivitas Akuntabilitas
Anggota TNI
Anggota POLRI
Pegawai Tidak Tetap
Pasal 2 Per-22/PB/2013

UU 20 Tahun 2023; pelaksana SPD


Atasan pelaksana SPD
Pejabat Negara
ASN: PNS dan P3K

PPK Bendahara Pengeluaran


+Pihak lain di luar Pejabat
Negara/Pegawai Negeri/
Pegawai Tidak Tetap (Pasal 38)
PPSPM

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 5


PERJALANAN DINAS JABATAN

PERJADIN JABATAN

Pasal 4 dan Pasal 5 a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;
b. mengikuti rapat, seminar, dan sejenisnya;
Perjalanan Dinas Jabatan Melewati Batas Kota c. pengumandahan (Detasering);
Perjadin Biasa (akun 524111), Perjalanan Dinas Tetap (akun 524112), d. menempuh ujian dinas/ujian jabatan;
Fullboard Meeting Luar Kota (rapat di luar kantor sehari penuh dan e. menghadap penguji kesehatan yang ditunjuk, untuk
menginap) (akun 524119) mendapatkan surat keterangan dokter guna kepentingan
jabatan;
f. memperoleh pengobatan berdasarkan surat keterangan
Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di Dalam Kota dokter karena mendapat cedera pada waktu/karena
• Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Kota sampai dengan 8 Jam melakukan tugas;
Perjadin Dalam Kota Biasa (akun 524113), Perjalanan Dinas Tetap (akun g. mendapatkan pengobatan berdasarkan keputusan Majelis
524112), Penguji Kesehatan Pegawai Negeri;
Halfday Meeting (rapat di luar kantor min 5 jam tanpa menginap) (akun h. mengikuti pendidikan setara Diploma/S1/S2/S3;
524114) i. mengikuti pendidikan dan pelatihan;
j. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah
• Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Kota Lebih dari 8 Jam Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dalam
Perjadin Dalam Kota Biasa (akun 524113), Perjalanan Dinas Tetap (akun melakukan Perjalanan Dinas; atau
524112), k. menjemput/mengantarkan ke tempat pemakaman jenazah
Fullday (rapat di luar kantor minimal 8 jam tanpa menginap) (akun 524114), Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia dari
Fullboard Meeting Dalam Kota (akun 524114) Tempat Kedudukan yang terakhir ke Kota tempat pemakaman.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 6


ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS JABATAN
Pasal 6

Penerbitan surat tugas


Penerbitan SPD
Perjalanan dinas dilakukan sesuai
Pertanggungjawaban Biaya
perintah atasan pelaksana SPD yang Surat Tugas menjadi dasar
penerbitan SPD SPD dibuat Pertanggungjawaban biaya
tertuang dalam Surat Tugas.
sesuai Format dilakukan dengan melampirkan
Surat Tugas, dan bukti pengeluaran
yang sah.
Surat Tugas diterbitkan oleh:
a. Kepala satker untuk perjalanan dinas
yang dilakukan oleh pelaksana SPD Dalam penerbitan SPD, PPK
pada satker berkenaan; berwenang menetapkan tingkat
b. Atasan langsung kepala satker untuk biaya perjalanan dinas dan alat
perjalanan dinas yang dilakukan oleh transport yang digunakan untuk
kepala satker; melaksanakan perjalanan dinas
c. pejabat eselon II untuk perjalanan
jabatan yang bersangkutan
dinas yang dilakukan oleh pelaksana
SPD dalam lingkup unit Eselon dengan memperhatikan
II/setingkat; atau kepentingan serta tujuan
d. Menteri/Pimpinan Lembaga/Pejabat perjalanan dinas.
Eselon I untuk perjalanan dinas yang Perjalanan dinas jabatan yang
dilakukan oleh Menteri/Pimpinan dilaksanakan sampai dengan 8
Lembaga/Pejabat Eselon I/Pejabat
jam dapat dilakukan tanpa
Eselon II.
penerbitan SPD.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 7
KOMPONEN BIAYA PERJALANAN DINAS
Uang Harian Representasi Dalam hal bukti pengeluaran transportasi dan/atau
penginapan/hotel tidak diperoleh, pertanggungjawaban
Uang makan, uang transpor Representasi dapat diberikan kepada Pejabat
biaya Perjalanan Dinas Jabatan dapat hanya menggunakan
lokal, uang saku dan dibayarkan Negara, Pejabat Eselon I, dan Pejabat
Daftar Pengeluaran Riil
secara lumpsum dan merupakan Eselon II selama melakukan Perjalanan
batas tertinggi sebagaimana Dinas dalam rangka pelaksanaan tugas dan
Dalam hal Pelaksana SPD tidak menggunakan biaya
diatur dalam PMK SBM. fungsi yang melekat pada jabatan.
penginapan, diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga
puluh persen) dari tarif hotel di Kota Tempat Tujuan
.
Biaya Transpor
Sewa Kendaraan Biaya penginapan dapat diberikan sebesar 30% dari SBM tarif
dibayarkansesuai dengan Biaya hotel di Kota Tempat Tujuan, dengan ketentuan:
Dalam Kota a. tidak terdapat hotel atau tempat menginap lainnya,
Riilberdasarkan Fasilitas sehingga Pelaksana SPD menginap di tempat menginap
Sewa kendaraan dalam Kota dapat
Transpor diberikan kepada Pejabat Negara untuk yang tidak menyediakan kuitansi/bukti biaya penginapan;
keperluan pelaksanaan tugas di Tempat atau
Tujuan. b. terdapat hotel atau tempat menginap lainnya, namun
Biaya Penginapan Sewa kendaraan dibayarkan sesuai dengan Pelaksana SPD tidak menginap di hotel atau tempat
Biaya Riil dan berpedoman pada PMK SBM. menginap lainnya tersebut.
dibayarkan sesuai dengan Biaya
Riil dan berpedoman pada PMK Biaya penginapan sebesar 30% tidak diberikan untuk:
SBM a. Perjalanan Dinas Jabatan dalam Kota lebih dari 8
(delapan) jam yang dilaksanakan pergi dan pulang dalam
Biaya Jenazah hari yang sama;
b. Perjalanan Dinas Jabatan untuk mengikuti rapat, seminar,
Pemetian dan Pengangkutan jenazah dan sejenisnya yang dilaksanakan dengan paket meeting
termasuk yg berhubungan dengan fullboard; dan
pengruktian/pengurusan jenazah c. Perjadin Jabatan untuk mengikuti pendidikan dan
Pasal 8 dan Pasal dibayarkan sesuai dengan Biaya Riil pelatihan.
10 ayat (5)
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 8
BIAYA TRANSPORT DAN TEMPAT SAH
Biaya Tempat
Tempat
Transpor

Perjalanan Dinas dari Tempat Kedudukan sampai


Tempat
dengan Tempat Tujuan keberangkatan dan kepulangan
termasuk biaya perjalanan ke terminal Tujuan
bus/stasiun/bandara/pelabuhan keberangkatan
retribusi yang dipungut di terminal bus/stasiun/bandara Tempat
/pelabuhan keberangkatan dan kepulangan Kedudukan
biaya layanan dan sejenisnya yang tidak dapat dihindari
pada pengadaan dan pembayaran tiket, moda
transportasi, dan penginapan, diantaranya biaya
platform/biaya penyedia layanan, biaya bagasi, dan
biaya lainnya dalam hal tidak termasuk dalam harga Tempat Sah
tiket.
Perjalanan Dinas dapat dilakukan dari dan ke selain
Tempat Kedudukan dengan memperhatikan efisiensi
dan efektivitas, serta dibayarkan sesuai dengan Biaya
Biaya layanan dan sejenisnya dapat diberikan sepanjang Riil, paling banyak sebesar estimasi biaya transportasi
terdapat pernyataan, baik secara tertulis maupun secara dari Tempat Kedudukan ke Tempat Tujuan sesuai
sistem, dari Pelaksana SPD setelah mendapat persetujuan dari dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
PPK bahwa biaya dimaksud dibutuhkan untuk pelaksanaan mengenai standar biaya
tugas Pelaksana SPD.
Pasal 8)
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 9
TINGKAT GOLONGAN PERJALANAN DINAS JABATAN
Pasal 10

Perjalanan Dinas Jabatan digolongkan:


a. Tingkat A untuk Ketua/Wakil Ketua dan Anggota pada Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Menteri, Wakil Menteri,
Pejabat setingkat Menteri, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Wakil Walikota, Ketua/Wakil Ketua/
Anggota Komisi, Pejabat Eselon I, serta Pejabat lainnya yang setara;
b. Tingkat B untuk Pejabat Negara Lainnya, Pejabat Eselon II, dan Pejabat Lainnya yang setara; dan
c. Tingkat C untuk Pejabat Eselon III/PNS Golongan IV, Pejabat Eselon IV/PNS Golongan III, PNS Golongan II dan I.

Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas di lingkungan Kementerian Pertahanan/Tentara Nasional Indonesia ditetapkan oleh
Menteri Pertahanan setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan.
Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia ditetapkan oleh Kepala Kepolisian
Republik Indonesia setelah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan.

Penyetaraan tingkat biaya Perjalanan Dinas untuk Pegawai Tidak Tetap yang melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan
negara ditentukan oleh KPA sesuai dengan tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan.

Pihak lain yang melakukan Perjalanan Dinas untuk kepentingan negara, digolongkan dalam tingkat sebagaimana pada pasal 10
dan ditentukan oleh PPK dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan/kepatutan/tugas yang bersangkutan (Pasal 38).

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 10


PERJALANAN DINAS PINDAH
a. Pindah tugas dari Tempat Kedudukan yang lama
ke Tempat Tujuan Pindah;
PERJADIN PINDAH b. Pemulangan Pejabat Negara/Pegawai Negeri yang
Perjadin Biasa (akun 524111) diberhentikan dengan hormat dengan hak
pension atau mendapat uang tunggu dari Tempat
Perjalanan Dinas Pindah adalah Perjalanan Dinas dari tempat kedudukan yang lama ke Kedudukan ke Tempat Tujuan menetap;
tempat kedudukan yang baru berdasarkan surat keputusan pindah. c. Pemulangan keluarga yang sah dari Pejabat
Negara/Pegawai Negeri yang meninggal dunia
dari tempat tugas terakhir ke Tempat Tujuan
menetap;
Penerbitan Surat Tugas Penerbitan SPD d. Pemulangan Pegawai Tidak Tetap yang
diberhentikan karena telah berakhir masa
Perjalanan Dinas Pindah oleh kerjanya dari Tempat Kedudukan ke Tempat
Perjalanan Dinas Pindah oleh Pelaksana
Pelaksana SPD dilakukan Tujuan menetap, sepanjang diatur dalam
SPD dilakukan berdasarkan Surat
berdasarkan Surat Keputusan perjanjian kerja;
Keputusan Pindah.
Pindah. e. Pemulangan keluarga yang sah dari Pegawai Tidak
Surat Keputusan Pindah diterbitkan oleh
Surat Keputusan Pindah diterbitkan tetap yang meninggal dunia dari tempat tugas
pejabat yang berwenang sesuai
oleh pejabat yang berwenang yang terakhir ke Tempat Tujuan menetap,
ketentuan peraturan perundang-
sesuai ketentuan peraturan sepanjang diatur dalam perjanjian kerja;
undangan.
perundang-undangan. f. Atau pengembalian Pejabat Negara/Pegawai
Negeri yang mendapat uang tunggu dari Tempat
Kedudukan ke Tempat Tujuan yang ditentukan
untuk dipekerjakan Kembali.

Pasal 16, Pasal 17, dan Pasal 34


Direktorat Jenderal Perbendaharaan 11
KOMPONEN PERJALANAN DINAS PINDAH
Uang Harian Biaya Pengepakan dan
Angkutan Barang
Uang Harian dibayarkan secara Pengepakan dan angkutan barang
lumpsum dan merupakan batas dibayarkan secara lumpsum dan
tertinggi sebagaimana diatur merupakan batas tertinggi sebagaimana
dalam PMK SBM. diatur dalam PMK SBM.
Perjalanan Dinas Pindah yang dilakukan dalam
rangka pindah tugas atas permintaan sendiri, tidak
diberikan biaya Perjalanan Dinas.

Biaya Perjalanan Dinas Pindah dibebankan pada


DIPA satuan kerja yang menerbitkan surat
keputusan pindah/mutasi.
Biaya Transpor Pegawai Biaya Transpor Keluarga
Transpor pegawai dibayarkan Tranpor keluarga dibayarkan
secara lumpsum dan secara lumpsum dan
merupakan batas tertinggi merupakan batas tertinggi
sebagaimana diatur dalam PMK sebagaimana diatur dalam PMK
SBM. SBM.

Pasal 18 s.d. Pasal 24

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 12


MEKANISME PEMBAYARAN
Biaya perjadin dibayarkan sebelum pelaksanaan perjadin dilaksanakan*
(paling cepat 5 hari kerja untuk perjadin Jabatan atau lebih sesuai LLAT pada akhir tahun)

MEKANISME LS MEKANISME UP

UP Tunai
UP Kartu Kredit Pemerintah (KKP)
Pembayaran Perjalanan Dinas dengan
menggunakan mekanisme UP tunai Pembayaran Perjalanan Dinas dengan
dilakukan dengan memberikan uang menggunakan UP KKP dilaksanakan sesuai
muka kepada Pelaksana SPD oleh dengan ketentuan peraturan perundang-
bendahara pengeluaran. undangan mengenai kartu kredit
pemerintah.
Pasal 25 s.d. 27

Tata cara pengajuan tagihan kepada PPK, pengujian surat permintaan pembayaran,
penerbitan surat perintah membayar oleh pejabat penanda tangan surat perintah
membayar, dan penerbitan surat perintah pencairan dana oleh kantor pelayanan
perbendaharaan negara mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai
perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, serta akuntansi dan pelaporan
keuangan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 13


PERTANGGUNGJAWABAN

LaporanPelaksanaan Dokumen disampaikankepadapemberitugaspaling


Perjadin lambat5 harikerjasetelahperjadindilaksanakan

Pertanggungjawaban Dokumen disampaikankepadaPPK paling lambat5 hari


BiayaPerjadinJabatan kerjasetelahperjadindilaksanakan
Prosedur
Penyampaian a. ST yang sah dari atasan Pelaksana SPD;
b. SPD yang telah ditandatangani oleh PPK dan pejabat di tempat pelaksanaan Perjalanan Dinas atau
Perjalanan pihak terkait yang menjadi Tempat Tujuan Perjalanan Dinas;
Dinas c. tiket pesawat, boarding pass, retribusi, dan bukti pembayaran moda transportasi lainnya;
d. Daftar Pengeluaran Riil sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX PMK
Jabatan
113/2012; → Apabila bukti pada huruf c, e, f tidak diperoleh.
e. Bukti sewa kendaraan dalam Kota berupa kuitansi atau bukti pembayaran lainnya yang dikeluarkan
oleh badan usaha yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan; dan
f. Bukti pembayaran hotel atau tempat menginap lainnya.
Lampiran SPJ
a. FC surat keputusan pindah;
Perjadin Perjalanan b. SPD yang telah ditandatangani pihak yang berwenang;
Dinas c. kuitansi/bukti penerimaan untuk uang harian;
Pindah d. kuitansi/bukti penerimaan untuk biaya transpor; dan
e. kuitansi/bukti penerimaan untuk biaya pengepakan dan angkutan barang.

Pihak-pihak yang melakukan pemalsuan dokumen, menaikkan dari harga sebenarnya (mark up), dan/atau Perjalanan
Dinas rangkap (dua kali atau lebih) dalam pertanggungjawaban Perjalanan Dinas yang berakibat kerugian yang
diderita oleh negara, bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh tindakan yang dilakukan.

*Dalam hal Perjalanan Dinas Jabatan harus segera dilaksanakan, biaya Perjalanan Dinas dapat dibayarkan
setelah Perjalanan Dinas selesai. Direktorat Jenderal Perbendaharaan 14
PERJALANAN DINAS JABATAN MENGGUNAKAN SISTEM
ELEKTRONIK PERJALANAN DINAS

Pasal 36A
Ruang Lingkup:
Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri

Perjalanan Dinas yang menggunakan Sistem Elektronik Perjalanan Dinas dilakukan untuk:
a. Perjalanan Dinas Jabatan yang melewati batas Kota; dan
b. Perjalanan Dinas Jabatan yang dilaksanakan di dalam Kota.

Administrasi atas Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan menerapkan keamanan sistem dan
data elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
pengelolaan keamanan informasi.

Sistem Elektronik Perjalanan Dinas mencakup:


a. penerbitan surat tugas dan SPD;
b. perhitungan biaya Perjalanan Dinas;
c. pengadaan dan pembayaran tiket, moda transportasi, dan penginapan;
d. pelaksanaan Perjalanan Dinas dengan menggunakan pemindaian posisi berdasarkan
koordinat (geotagging);
e. pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas;
f. pertanggungjawaban pelaksanaan Perjalanan Dinas.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 15


PENERBITAN SURAT TUGAS DAN SPD
MELALUI SISTEM ELEKTRONIK PERJALANAN DINAS
Surat Tugas
Dasar
Penerbitan surat tugas dilakukan menggunakan Sistem Elektronik
Perjalanan Dinas paling sedikit mencantumkan hal-hal sebagai berikut: Perhitungan
a. Pemberi tugas; Biaya
b. Pelaksana tugas; Perjalanan
c. Waktu pelaksanaan tugas; dan
d. Tempat pelaksanaan tugas.
Dinas dalam
Sistem
Surat Perjalanan Dinas (SPD) Elektronik
Penerbitan SPD paling sedikit memuat: Perjalanan
a. nama PPK; Dinas
b. nama/nomor induk pegawai yang melaksanakan Perjalanan Dinas;
c. pangkat dan golongan; sesuai dengan
d. jabatan/instansi; ketentuan
e. tingkat biaya Perjalanan Dinas; perundang-
f. maksud Perjalanan Dinas; undangan yang
g. alat angkutan yang dipergunakan; mengatur
h. tempat berangkat; mengenai
i. Tempat Tujuan; standar biaya.
j. lamanya Perjalanan Dinas;
k. tanggal berangkat;
l. tanggal kembali;
m. pembebanan anggaran; dan
n. pemindaian posisi berdasarkan koordinat (geotagging) pelaksanaan Pasal 36B ayat (1), (2), dan (3)
Perjalanan Dinas.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 16
PENGADAAN DAN PEMBAYARAN TIKET, MODA TRANSPORTASI, DAN
PENGINAPAN MELALUI SISTEM ELEKTRONIK PERJALANAN DINAS

pengadaan tiket, moda transportasi, dan penginapan dilakukan melalui sistem


pengadaan tiket, moda transportasi, dan penginapan yang terinterkoneksi dengan
Sistem Elektronik Perjalanan Dinas;

dalam hal sistem pengadaan tiket, moda transportasi, dan penginapan belum
tersedia, mekanisme pengadaan tiket dan penginapan dilakukan di luar Sistem
Elektronik Perjalanan Dinas;

pembayaran pengadaan tiket, moda transportasi, dan penginapan dapat dilakukan


dengan menggunakan kartu kredit pemerintah atau mekanisme pembayaran yang
disediakan oleh sistem penyedia jasa.

Mekanisme pembayaran pengadaan tiket, moda transportasi, dan penginapan yang


disediakan oleh sistem penyedia jasa mengacu pada ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, serta akuntansi
dan pelaporan keuangan.

Dalam hal pembayaran perjalanan dinas dilakukan dengan pemberian uang muka,
persetujuan pemberian uang muka dari PPK didasarkan pada dokumen/data
elektronik pada Sistem Elektronik Perjalanan Dinas. Pasal 36B ayat (4), (5), dan (6)
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 17
PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS
MELALUI SISTEM ELEKTRONIK PERJALANAN DINAS
Dasar pembayaran uang harian, uang representasi, dan uang saku Pasal 36C
rapat secara Lumpsum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai standar biaya:
pada tanggal
Pemindaian posisi berdasarkan koordinat (geotagging) keberangkatan di
Tempat Kedudukan/
Tempat Sah
dalam hal Pelaksana SPD tidak dapat melakukan pada tanggal tiba di
pemindaian posisi berdasarkan koordinat (geotagging), Tempat Tujuan
Pelaksana SPD mengunggah foto ke Sistem Elektronik
Perjalanan Dinas yang menunjukkan bahwa Pelaksana pada tanggal
SPD ada di Tempat Kedudukan, Tempat Tujuan, kepulangan di Tempat
Tujuan
dan/atau Tempat Sah;
pada tanggal tiba di
Tempat Kedudukan
semula/ Tempat Sah;
dalam hal Pelaksana SPD tidak dapat mengunggah foto
sebagaimana dimaksud dalam huruf e, Pelaksana SPD di lokasi transit jika
berakibat pada
menyampaikan surat pernyataan yang menyatakan tambahan biaya uang
bahwa Pelaksana SPD hadir dan melaksanakan tugas harian dan/atau
dengan persetujuan PPK ke Sistem Elektronik akomodasi;
Perjalanan Dinas.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 18
PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS
MELALUI SISTEM ELEKTRONIK PERJALANAN DINAS
Pasal 36D
Pelaksana SPD
Menyampaikan bukti pengeluaran *) dalam hal interkoneksi antara Sistem
dalam bentuk catatan elektronik Elektronik Perjalanan Dinas belum
melalui interkoneksi antara Sistem tersedia, Pelaksana SPD menyampaikan
Elektronik Perjalanan Dinas dengan bukti pengeluaran dengan mengunggah
mencantumkan komponen biaya bukti pengeluaran ke Sistem Elektronik
Perjalanan Dinas sebagaimana Perjalanan Dinas.
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) pada
rincian biaya Perjalanan Dinas pada **) dalam hal bukti pengeluaran tidak
Sistem Elektronik Perjalanan Dinas. diperoleh, rusak, atau hilang, Pelaksana
SPD menyampaikan pertanggungjawaban
biaya Perjalanan Dinas dengan
menyampaikan Daftar Pengeluaran Riil
PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
Melakukan pengujian terhadap ayat (3) melalui Sistem Elektronik
pertanggungjawaban biaya Perjalanan Dinas.
Perjalanan Dinas melalui Sistem
Elektronik Perjalanan Dinas Pasal 36E

Pertanggungjawaban pelaksanaan
Perjalanan Dinas dilakukan dengan
persetujuan atau penolakan melalui menyampaikan laporan kepada pemberi
Sistem Elektronik Perjalanan Dinas tugas

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 19


Belanja Perjalanan Dinas (2017-2023)
Pengendalian Internal dan Pencegahan Risiko
Dalam rangka menerapkan prinsip-prinsip perjalanan dinas, Menteri/Pimpinan Lembaga
menyelenggarakan pengendalian internal terhadap pelaksanaan perjalanan dinas.
Pengendalian internal, paling kurang meliputi:
a. Penyusunan SOP
b. Penyusunan Rencana Kerja/Proposal/ToR dan RAB;
c. Pengawasan penerbitan Surat Tugas; dan
d. Pengawasan pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas.

Penerbit Surat Tugas:


1. Melakukan monitoring penerbitan Surat Tugas;
2. Membatasi pelaksanaan perjalanan dinas dalam kota hanya sampai dengan 8 jam, kecuali
pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud memang sangat diperlukan penyelesaiaannya lebih dari 8
sumber: mebe per 10 Januari 2024 jam;
3. Memastikan pelaksanaan perjalanan dinas sesuai Surat Tugas dan bukti kehadiran.
Tren Temuan BPK terkait Belanja Perjalanan Dinas 2017-2023 PPK:
1. Melakukan pengujian kesesuaian pelaksanaan perjalanan dinas dengan pencapaian kinerjanya;
2. Melakukan pembebanan biaya perjalanan dinas dengan memperhatikan ketersediaan anggaran
dan tetap memprioritaskan pencapaian kinerja dengan berpedoman pada PMK SBM.
• PPK, PPSPM, dan Bendahara Pengeluaran melakukan pengujian sesuai tugas dan kewenangannya
dengan berpedoman pada PMK mengenai perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, serta
akuntansi dan pelaporan keuangan

Temuan BPK
Jenis temuan: Belanja Perjalanan DInas tidak sesuai ketentuan/kelebihan pembayaran, belum ada bukti
pertanggungjawaban, perjalanan dinas fiktif, penyimpangan perjalanan dinas lainnya.

sumber: LHP BPK atas LKPP Direktorat Jenderal Perbendaharaan 20


Terima Kasih

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan 21

Anda mungkin juga menyukai