Anda di halaman 1dari 13

Bab VI

Tata Cara
Pembayaran
Tata Cara Pembayaran

BAB VI
TATA CARA PEMBAYARAN

6.1 Penyelesaian Tagihan

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan


pengeluaran negara, dilakukan melalui pembuatan komitmen. Pembuatan komitmen
sebagaimana dimaksud dilakukan dalam bentuk:
• Perjanjian/kontrak untuk pengadaan barang/jasa; dan/atau
• Penetapan keputusan.
Bentuk perjanjian/kontrak untuk pengadaan barang atau jasa lainnya sampai dengan
batas nilai tertentu serta tahapan proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan
Perpres Nomor 16 tahun 2018, sebagaimana telah diuraikan pada Bab 5.
Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan
pengeluaran negara, antara lain untuk pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan
secara swakelola maupun pelaksanaan kegiatan swakelola lainnya, termasuk pembayaran
honorarium kegiatan dan pembiayaan rapat, seminar, dan sejenisnya.

A. Perjalanan Dinas

i. Perjalanan Dinas Melewati Batas Kota

Perjalanan Dinas Melewati Batas Kota disediakan pada akun 524111 Beban
Perjalanan Dinas Biasa. Digunakan antara lain untuk perjalanan dinas dalam
rangka supervisi/monitoring dari satker BPS Provinsi ke BPS Kabupaten/Kota,
perjalanan dinas BPS Provinsi dalam rangka rapat pembahasan ke BPS Pusat.

Jenis Perjalanan Komponen Biaya Kelengkapan


Dinas Biaya Uang Biaya Dokumen
Transpor Harian Penginapan
Perjalanan Dinas Surat tugas, SPD,
Melewati Batas √ 1) √ 2) √ 3) laporan perjalanan
Kota

Keterangan :
1) Dibayarkan sesuai bukti riil (at cost) atau sesuai SK KPA.
2) Dibayarkan secara lumpsum sesuai standar biaya yang berlaku dan
diberikan sesuai jumlah hari riil pelaksanaan Perjalanan Dinas.
3) Apabila diperlukan dapat diberikan biaya menginap di hotel atau

Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan 55


Tata Cara Pembayaran

tempat menginap lainnya, sesuai bukti riil. Biaya menginap ini tidak
dapat diberikan untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan pergi dan
pulang pada hari yang sama.

ii. Perjalanan Dinas Dalam Kota

Kegiatan pengawasan/monitoring ke kecamatan, task force, dan kegiatan


pencacahan lapangan lainnya yang dilakukan pegawai organik BPS dapat
dibiayai dari akun perjalanan dinas dalam kota. Perjalanan dinas dalam kota
terdiri atas perjalanan dinas dalam kota lebih dari 8 jam dan perjalanan dinas
dalam kota sampai dengan 8 jam.

Jenis Perjalanan Komponen Biaya Kelengkapan


Dinas Biaya Uang Biaya Dokumen
Transpor Harian Penginapan
Perjalanan Surat tugas,
Dinas Dalam √ 1) √ 2) √ 3) SPD, laporan
Kota lebih dari 8 perjalanan
jam
Perjalanan Surat tugas,
Dinas Dalam √ 4) form bukti
Kota sampai kehadiran
dengan 8 jam

Keterangan :
1) Dalam hal biaya transpor melebihi biaya transpor dalam kota
sebagaimana diatur dalam SBM, maka Pelaksana SPD dapat diberikan
biaya transpor sesuai bukti riil moda tranportasi yang digunakan.
2) Dibayarkan secara lumpsum sesuai standar biaya yang berlaku dan
diberikan sesuai jumlah hari riil pelaksanaan Perjalanan Dinas.
3) Apabila diperlukan dapat diberikan biaya menginap di hotel atau
tempat menginap lainnya, sesuai bukti riil. Biaya menginap ini tidak
dapat diberikan untuk perjalanan dinas yang dilaksanakan pergi dan
pulang pada hari yang sama.
4) Diberikan secara lumpsum dan merupakan batas tertinggi sebagai
mana diatur dalam SBM. Penugasan yang dilaksanakan lebih dari satu
tujuan pelaksanaan perjalanan dinas dan merupakan satu kesatuan
penugasan hanya diberikan sebesar 1 (satu) kali biaya transpor dalam
kota.
Surat Tugas diterbitkan oleh atasan langsung. Penerbit Surat Tugas
membatasi pelaksanaan perjalanan dinas dalam kota hanya sampai 8 jam,
kecuali pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud memang sangat diperlukan

56 Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan


Tata Cara Pembayaran

dan penyelesaiannya lebih dari 8 jam, maka dapat diberikan perjalanan dinas
dalam kota lebih dari 8 jam. Pelaksana SPD perjalanan dinas dalam kota
sampai dengan 8 jam tetap mendapatkan Uang Makan.

iii. Perjalanan Dinas Mengikuti Kegiatan Paket Meeting

Kegiatan paket meeting yang diselenggarakan di luar kantor dapat


dilaksanakan di dalam kota maupun di luar kota penyelenggara kegiatan.
Sebagai contoh, suatu kegiatan paket meeting fullboard dilaksanakan di
dalam kota penyelenggara kegiatan. Semua biaya kegiatan meeting fullboard
tersebut, yang meliputi biaya transportasi, uang harian dan paket meeting
(termasuk biaya penginapan) ditanggung oleh panitia penyelenggara.
Pertanggungjawaban semua biaya perjalanan dinas kegiatan meeting
fullboard tersebut menggunakan akun belanja perjalanan (akun 524), dengan
rincian sebagai berikut:
• Biaya transportasi seluruh peserta, baik peserta dan panitia dari dalam
kota maupun peserta dari luar kota menggunakan akun 524114.
• Uang harian yang dibayarkan berupa uang saku paket meeting fullboard
sesuai standar biaya, baik peserta dan panitia dari dalam kota maupun
peserta dari luar kota menggunakan akun 524114.
• Paket meeting (termasuk biaya penginapan) dibayarkan menggunakan
akun 524114.

B. Pembayaran Honorarium Kegiatan

i. Honor Tim Penanggung Jawab

Kelengkapan SPJ berupa :


• Surat Keputusan yang terdapat pernyataan bahwa biaya yang timbul
akibat penerbitan surat keputusan dimaksud dibebankan pada DIPA
satker bersangkutan;
• Daftar penerima honorarium yang ditandatangani oleh KPA/PPK dan
Bendahara Pengeluaran;
• SSP PPh Pasal 21 yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran; dan
• Bukti fisik atas kinerja, yang berupa: Laporan kegiatan tim yang dibuat
dalam periode tertentu, Laporan notula rapat, dan/atau laporan lainnya
yang menunjukkan keluaran (output) yang jelas dan terukur.

ii. Honor Innas/Inda Pelatihan

Honor Innas/Inda digunakan untuk pembayaran honor Innas/Inda


mengajar dalam pelatihan Inda/petugas. Kelengkapan SPJ sebagaimana

Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan 57


Tata Cara Pembayaran

diuraikan pada poin i dengan bukti fisik atas kinerja berupa Laporan kegiatan
mengajar.

iii. Honor Petugas Lapangan

Honor petugas lapangan terdiri atas honor kortim dan honor PCL. Petugas
lapangan yang dapat diberikan honor tersebut terbatas pada petugas non
organik BPS.
Kelengkapan SPJ pembayaran honor petugas adalah sebagai berikut:
• Rekomendasi pembayaran dari Ketua/Anggota Bidang Teknis;
• Daftar Honor Petugas;
• Perjanjian Kerja Petugas Lapangan;
• Berita Acara Penyelesaiaan Pekerjaan;
• SSP sesuai ketentuan yang berlaku.

iv. Honor Penunjuk Jalan

Untuk kelancaran pelaksanaan pencacahan di lapangan, petugas


dapat dibantu oleh Penunjuk Jalan yang memahami tentang keadaan dan
karakteristik khusus suatu wilayah. Penunjuk Jalan diutamakan adalah Ketua/
Pengurus SLS setempat. Kelengkapan SPJ sebagaimana diuraikan pada poin i
dengan bukti fisik atas kinerja berupa Laporan kegiatan penunjuk jalan.

v. Honor Petugas Pengolahan

Honor petugas pengolahan tersedia dalam akun Belanja Honor Output


Kegiatan (521213). Petugas pengolahan yang dapat diberikan honor tersebut
terbatas pada petugas non organik BPS. Kelengkapan SPJ pembayaran honor
petugas pengolah adalah sebagaimana diuraikan pada poin iii.

58 Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan


Tata Cara Pembayaran

C. Pembiayaan Rapat, Seminar, dan Sejenisnya

i. Rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di dalam kantor

Rincian Pembiayaan Rapat, Seminar, dan Sejenisnya


yang Dilaksanakan di Dalam Kantor

No. Jenis Komponen Biaya Kelengka-


Rapat di Kon- Uang Uang Uang Biaya pan SPJ
Dalam sumsi Saku Harian Trans- Pengina-
Kantor Rapat Rapat por pan
1. Rapat di √ 1) - √ 3) √ 4) √ 5) √ *)
Dalam
Jam Kerja
No. Jenis Komponen Biaya Kelengka-
Rapat di Kon- Uang Uang Uang Biaya pan SPJ
Dalam sumsi Saku Harian Trans- Pengina-
Kantor Rapat Rapat por pan
2. Rapat √ 1) √ 2) √ 3) √ 4) √ 5) √ **)
di Luar
Jam Kerja
Pada Hari
Kerja

Keterangan:
√ 1) : Konsumsi rapat dapat dibayarkan untuk
biaya pengadaan makan dan kudapan
termasuk minuman, dengan ketentuan:
a. rapat koordinasi dengan Gubernur/Walikota/Bupati/setara
maupun rapat biasa yang pesertanya melibatkan eselon II
lainnya/eselon I lainnya/kementerian negara/lembaga lainnya/
Instansi Pemerintah/masyarakat; dan
b. rapat dilaksanakan minimal selama 2 (dua) jam
√ 2) : Uang saku rapat di dalam kantor dapat
dibayarkan sepanjang rapat di dalam kantor
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. rapat dihadiri peserta dari eselon II lainnya/ eselon I lainnya/
kementerian negara/lembaga lainnya/instansi pemerintah/
masyarakat; dan
b. dilaksanakan minimal 3 (tiga) jam di luar jam kerja pada hari
kerja.

Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan 59


Tata Cara Pembayaran

√ 3) : Uang harian dapat dibayarkan kepada peserta rapat, dengan


ketentuan sebagai berikut:
a. Peserta rapat yang mengalami kesulitan transportasi sehingga
harus berangkat/pulang pada 1 hari sebelum/sesudah
pelaksanaan;
b. Uang Harian dapat diberikan 1 (satu) hari pada saat kedatangan
dan 1 (satu) hari pada saat kepulangan; dan
c. Peserta rapat tersebut disertai surat tugas dan SPD.

√ 4) : Uang Transpor diberikan sesuai tanda bukti pengeluaran (at cost).


Dalam hal tidak diperoleh tanda bukti pengeluaran, dibayarkan
sesuai rate transpor sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan mengenai standar biaya masukan. Ketentuan pembayaran
uang transpor sebagai berikut:
a. tidak menggunakan kendaraan dinas;
b. disertai dengan surat tugas;
c. tidak bersifat rutin; dan
d. rapat tidak dalam kompleks perkantoran yang sama.

√ 5) : Biaya Penginapan dapat dibayarkan kepada peserta rapat, dengan


ketentuan sebagai berikut:
a. Peserta rapat yang mengalami kesulitan transportasi sehingga
memerlukan waktu untuk menginap; dan
b. Peserta rapat tersebut disertai surat tugas dan SPD.

√ *): Kelengkapan SPJ berupa:


a. KAK;
b. Undangan rapat;
c. Daftar hadir;
d. Notula rapat;
e. Foto dokumentasi;
f. Bukti pembelian konsumsi;
g. Jika ada peserta rapat yang dapat dibayarkan uang transpor,
uang harian, dan/atau biaya penginapan, maka disertai: Surat
tugas dan SPD, Daftar pengeluaran, Bukti pengeluaran transpor
dan/atau biaya penginapan.

√ **): Kelengkapan SPJ berupa:


a. Kelengkapan SPJ sebagaimana disebutkan pada √ *); dan
b. Daftar penerimaan uang saku.

60 Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan


Tata Cara Pembayaran

Rincian Kegiatan Pelatihan Petugas yang Dilaksanakan di Dalam Kantor


(Ruang Rapat/Aula/Serbaguna dan Sejenisnya)
No. Kategori Komponen Biaya
Peserta/ Uang Uang Uang Biaya Honor Biaya
Instruktur/ Saku Harian Transpor Pengi- Menga- Kon-
Panitia napan jar sumsi
1. Peserta
(Pegawai
Organik
dan Mitra
A. Dari Da- √ 1) - - - - √
lam Kantor
Penye-
lenggara
B. Dari √ 2) √ 3) √ 4) √ 6) - √
Luar Kan-
tor
Penye-
lenggara
C. Dari Da- √ 2) √ 3) √ 5) √ 7) - √
lam Kota
Penye-
lenggara

2. Instruktur
A. Dari Da- - - - - √ √
lam Kantor
Penye-
lenggara
B. Dari - √ 3) √ 4) √ 6) √ √
Luar Kan-
tor
Penye-
lenggara
C. Dari Da- - √ 3) √ 5) √ 7) √ √√
lam Kota
Penye-
lenggara

3. Panitia √ 1) - - - - √

Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan 61


Tata Cara Pembayaran

Keterangan:
1. √ 1) : Dapat diberikan uang saku sebesar uang saku rapat di dalam kantor,
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. pelatihan diikuti oleh peserta yang berasal dari eselon II lainnya/
eselon I lainnya/kementerian negara/lembaga lainnya/instansi
pemerintah/ masyarakat; dan
b. dilaksanakan minimal 3 (tiga) jam di luar jam kerja pada hari
kerja.
√ 2) : Dapat diberikan uang saku sebesar uang saku fullboard
√ 3) : Dapat diberikan uang harian 1 (satu) hari pada saat kedatangan dan
1 (satu) hari pada saat kepulangan, apabila mengalami kesulitan
transportasi sehingga harus berangkat/pulang pada 1 hari sebelum/
sesudah pelaksanaan.
√ 4) : Uang transpor diberikan sesuai tanda bukti pengeluaran (at cost).
√ 5) : Uang Transpor diberikan sesuai rate transpor sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya
Masukan. Ketentuan pembayaran uang transpor pada √ 4) dan √ 5)
adalah sebagai berikut:
a. tidak menggunakan kendaraan dinas;
b. disertai surat tugas;
c. tidak bersifat rutin; dan
d. rapat tidak dalam kompleks perkantoran yang sama.
√ 6) : Biaya penginapan dapat dibayarkan kepada peserta/instruktur
pelatihan yang berasal dari luar kota yang mengalami kesulitan
transportasi sehingga memerlukan untuk menginap.
• Biaya Penginapan dibayarkan sesuai tanda bukti pengeluaran
(at cost). Dalam hal tidak menggunakan biaya penginapan atau
tidak diperoleh tanda bukti pengeluaran, maka dapat diberikan
biaya penginapan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari tarif hotel
di kota penyelenggaraan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan mengenai Standar Biaya Masukan
√ 7) : Biaya Penginapan dapat dibayarkan kepada peserta/instruktur
pelatihan yang berasal dari dalam kota penyelenggara yang
mengalami kesulitan transportasi sehingga memerlukan untuk
menginap.
• Biaya Penginapan dibayarkan sesuai tanda bukti pengeluaran (at
cost)

2. Biaya konsumsi dapat dibayarkan untuk biaya pengadaan makan dan


kudapan termasuk minuman, dengan ketentuan :
a. pelatihan diikuti oleh peserta yang berasal dari eselon II lainnya/
eselon lainnya/kementerian negara/lembaga lainnya/instansi

62 Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan


Tata Cara Pembayaran

pemerintah/masyarakat; dan
b. dilaksanakan minimal selama 2 (dua) jam.

3. Panitia dan peserta yang berasal dari dalam kantor penyelenggara tetap
melakukan presensi handkey

ii. Rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di luar kantor

Penyelenggaraan kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan


di luar kantor menggunakan mekanisme penyelenggaraan paket meeting
dengan bentuk perjanjian/kontrak serta tahapan proses pengadaan barang/
jasa sesuai dengan ketentuan Perpres Nomor 16 tahun 2018, sebagaimana
telah diuraikan pada Bab 5.

6.2 Uang Persediaan dan Tambahan Uang Persediaan

1. Uang Persediaan (UP)

a. UP terdiri dari UP Tunai dan UP Kartu Kredit Pemerintah.


b. Proporsi UP diatur sebagai berikut:
• UP Tunai sebesar 60% dari besaran UP.
• UP Kartu Kredit Pemerintah sebesar 40% dari besaran UP.
c. Kepala Kanwil DJPB dapat memberikan persetujuan atas perubahan proporsi
UP Kartu Kredit Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam poin b.
d. KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker
dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP.
e. UP dapat diberikan setinggi-tingginya.
• Rp100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa
dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp2.400.000.000 (dua miliar
empat ratus juta rupiah).
• Rp200.000.000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang
dibayarkan melalui UP di atas Rp2.400.000.000 (dua miliar empat ratus
juta rupiah) sampai dengan Rp6.000.000.000 (enam miliar rupiah).
• Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang
dibayarkan melalui UP di atas Rp6.000.000.000 (enam miliar rupiah).

f. Untuk mengelola UP, bendahara pengeluaran dapat dibantu oleh satu atau
beberapa bendahara pengeluaran pembantu. Penanggungjawab uang
persediaan adalah bendahara pengeluaran.
g. Apabila UP didistribusikan kepada bendahara pengeluaran pembantu maka
bendahara pengeluaran pembantu bertanggung jawab kepada bendahara

Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan 63


Tata Cara Pembayaran

pengeluaran atas bagian UP yang dikelolanya.


h. Apabila diantara bendahara pengeluaran pembantu telah merealisasikan
penggunaan UP sekurang-kurangnya 50%, KPA dapat mengajukan SPM-GUP
bagi bendahara pengeluaran pembantu tersebut tanpa menunggu realisasi
bendahara pengeluaran pembantu lain yang belum mencapai 50%.
i. Bendahara pengeluaran melakukan pengisian kembali (revolving) UP setelah
UP dimaksud digunakan sepanjang masih tersedia dana dalam DIPA.
j. Pada akhir tahun anggaran sisa UP harus disetor kembali ke rekening Kas
Negara

2. Tambahan Uang Persediaan (TUP)

a. Apabila penggunaan UP tidak mencukupi, sedangkan satker BPS Provinsi atau


BPS Kabupaten/Kota memerlukan pendanaan melebihi sisa UP yang tersedia,
maka satker dimaksud dapat mengajukan TUP.
b. Syarat pengajuan TUP adalah:
1. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak/tidak dapat ditunda;
2. Digunakan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan;
3. Apabila tidak habis digunakan dalam satu bulan, sisa dana TUP yang ada
pada bendahara pengeluaran, harus disetor kembali ke rekening Kas
Negara;
4. Apabila ketentuan butir 3) tidak dipenuhi, maka satker yang bersangkutan
tidak dapat lagi diberikan TUP sepanjang sisa anggaran tahun berjalan.

3. Kewenangan Pemberian UP dan TUP

a. Kepala KPPN setempat dapat memberikan TUP untuk klasifikasi belanja yang
diperbolehkan diberi UP bagi satker dalam wilayah pembayaran KPPN yang
bersangkutan.
b. Tata cara pengajuan UP dan TUP harus berpedoman pada Peraturan Menteri
Keuangan nomor: 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam
rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

4. Penggunaan UP dan TUP

a. UP digunakan untuk keperluan membiayai kegiatan operasional sehari-


hari Satker dan membiayai pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui
mekanisme Pembayaran LS
b. Pembayaran dengan UP yang dapat dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran/
BPP kepada 1 (satu) penerima/penyedia barang/jasa paling banyak sebesar

64 Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan


Tata Cara Pembayaran

Rp50.000.000 (lima puluh juta rupiah) kecuali untuk pembayaran honorarium


dan perjalanan dinas.
c. Uang persediaan dapat digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran belanja
barang dengan akun:
5211 Belanja Barang Operasional;
5212 Belanja Barang Non Operasional;
5218 Belanja Barang Persediaan;
5221 Belanja Jasa;
5231 Belanja Pemeliharaan;
5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri;
5300 Belanja Modal.

d. Pengeluaran-pengeluaran belanja barang yang dapat dibiayai dengan


menggunakan uang persediaan dan/atau tambahan uang persediaan adalah:

Akun Keterangan
521213 Honor yang terkait output kegiatan
524111 Belanja Perjalanan Dinas Biasa
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
521211 Belanja Bahan
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya Untuk
transaksi di
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
bawah Rp
522114 Belanja Sewa 50.000.000,-
530000 Belanja Modal

6.3 Syarat dan Ketentuan Pembayaran untuk Kegiatan Tertentu

Ketentuan-ketentuan yang bersifat umum sebagaimana telah diuraikan diatas


berlaku untuk seluruh kegiatan dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan kebutuhan.
Sedangkan ketentuan yang bersifat spesifik untuk kegiatan tertentu mengacu pada
syarat dan ketentuan yang akan terus di-update sesuai dengan kebutuhan dalam bentuk
softcopy yang dapat diunduh pada link sebagai berikut: s.bps.go.id/update_PAK.

Buku 1B. Pedoman Administrasi Keuangan 65

Anda mungkin juga menyukai