Anda di halaman 1dari 16

AUDIT

PERJALANAN
DINAS

AUDIT KEUANGAN NEGARA


PERJALANAN DINAS

Perjalanan dinas pegawai diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor
113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara,
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap meliputi:

Perjalanan Dinas Jabatan Perjalanan Dinas Pindah


PERJALANAN DINAS
1) Perjalanan Dinas Jabatan
Perjalanan dinas melewati batas kota dan/atau dalam kota dari tempat kedudukan ke
tempat yang dituju, melaksanakan tugas, dan kembali ke tempat kedudukan semula
di dalam negeri
Komponen biaya perjalanan dinas jabatan:
a. uang harian (uang makan, uang transpor lokal, uang saku)
b. biaya transpor
c. biaya penginapan sesuai standar biaya PMK, bila tidak hanya diganti 30%
d. uang representasi (khusus Pejabat Negara, Pejabat Eselon I dan II)
e. sewa kendaraan dalam kota
f. biaya menjemput/mengantar jenazah
PERJALANAN DINAS
Pelaksana SPD mempertanggungjawabkan pelaksanaan perjalanan dinas paling
lambat 5 (lima) hari kerja setelah perjalanan dinas dilaksanakan dengan
melampirkan dokumen:
a. Surat tugas yang sah dari atasan pelaksana SPD;
b. SPD yang telah ditandatangani oleh PPK dan pejabat di tempat pelaksanaan
perjalanan dinas tempat tujuan perjalanan dinas;
c. Tiket pesawat, boarding pass, airport tax, retribusi, dan bukti pembayaran
moda transportasi lainnya;
d. Daft ar pengeluaran riil;
e. Bukti pembayaran yang sah untuk sewa kendaraan dalam
f. Bukti pembayaran hotel atau tempat menginap lainnya.
PERJALANAN DINAS

2. Perjalanan Dinas Pindah


Perjalanan Dinas Pindah adalah perjalanan dinas dari tempat kedudukan yang
lama ke tempat kedudukan yang baru berdasarkan Surat Keputusan Pindah.
Biaya perjalanan dinas pindah terdiri atas komponen sebagai berikut:
a. biaya transpor pegawai;
b. biaya transpor keluarga;
c. biaya pengepakan dan angkutan barang; dan/atau
d. uang harian.
PERJALANAN DINAS

Pelaksana SPD mempertanggungjawabkan pelaksanaan perjalanan dinas paling


lambat 5 (lima) hari kerja setelah perjalanan dinas dilaksanakan dengan melampirkan
dokumen:
a. Fotokopi surat keputusan pindah;
b. SPD yang telah ditandatangani pihak yang berwenang;
c. Kuitansi/bukti penerimaan untuk uang harian;
d. Kuitansi/bukti penerimaan untuk biaya transpor; dan
e. Kuitansi/bukti penerimaan untuk biaya pengepakan dan angkutan barang
AUDIT PERJALANAN DINAS
Pengembangan Rencana Audit:
1. Pemeriksaan Tiket Perjalanan
Beberapa hal yang perlu dilakukan atas pemeriksaan tiker pesawat adalah sebagai
berikut:
a. Periksa apakah tiket yang digunakan sesuai dengan nama dan tanggal
keberangkatan pegawai yang bersangkutan.
b. Periksa apakah dalam tiket disertakan boarding pass,
c. Periksa apakah harga tiket sesuai dengan harga pasar biaya perjalanan dalam
negeri, jika itu perjalanan dalam negeri.
d. Jika memungkinkan, periksa manifest penerbangan sesuai dengan jadwal dan
keberangkatan yang bersangkutan
AUDIT PERJALANAN DINAS
2. Pemeriksaan Tarif Uang Harian dan Lama Keberangkatan
Sesuai dengan Permenkeu No. 113/PMK.05/2012 bahwa setiap perjalanan dinas berhak mendapatkan:
a) Uang Harian, berupa uang saku dan uang makan.
b) Uang Transport
c) Uang Penginapan
d) Uang Representasi
e) Uang Kendaraan dalam kota
Pemeriksaan yang dapat dilakukan:
1) Periksa besaran tarif masing-masing item perjalanan, apakah sudah sesuai dengan keputusan
Menteri Keuangan mengenai tarif perjalanan Dinas.
2) Periksa jumlah hari perjalanan apakah sudah sesuai dengan surat tugas yang diberikan oleh
pimpinan atau atasan langsung.
AUDIT PERJALANAN DINAS

3. Pemeriksaan Pejabat Penerima di Lokasi Tujuan


Upaya pemeriksaan dapat dilakukan beberapa hal berikut:
1) Periksa siapakah nama pejabat yang menandatangani visum kedatangan
pegawai tersebut.
2) Periksa apakah pejabat yang bertanda tangan relevan dengan acara atau
kegiatan yang dilakukan untuk perjalanan dinas.
3) Periksa apakah pejabat yang bersangkutan memang ada di tempat tujuan
pada saat tanggal di tandatanganinya visum.
4) Periksa keaslian tanda tangan.
5) Periksa keaslian stempel.
PENYIMPANGAN PERJALANAN DINAS
Beberapa modus operasi penyimpangan perjalanan dinas, yang dapat
diidentifikasi antara lain:
(1) perjalanan dinas fiktif,
(2) perjalanan dinas tumpang tindih,
(3) perjalanan dinas dilaksanakan kurang dari waktu dalam surat penugasan,
(4) pembentukan “dana taktis”/non budgeter dengan SPJ perjalanan dinas,
(5) perjalanan dinas sebagai sumber tambahan penghasilan yang tidak sah,
(6) perjalanan dinas diberikan kepada yang tidak berhak,
(7) Sumber pendanaan perjalanan dinas dari 2 atau lebih sumber pendanaan,
(8) mark up biaya perjalanan dinas, dll.
PENYIMPANGAN PERJALANAN DINAS

Beberapa penyebab/alasan terjadinya penyimpangan perjalanan dinas, antara


lain:
(1) Rendahnya tingkat penghasilan;
(2) Adanya tuntutan pembentukan “dana taktis”, untuk membiayai kegiatan-
kegiatan yang tidak ada anggarannya;
(3) Tuntutan adanya “biaya politis” bagi para anggota DPRD;
(4) Kesengajaan pelaku perjalanan dinas untuk melakukan memperoleh
tambahan penghasilan dari perjalanan dinas yang tidak dilaksanakan;
(5) Lemahnya Sistem Pengendalian Intern;
(6) Political will dari Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, pegawai pemerintah
dan DPRD yang rendah;
AUDIT PEMBIAYAAN
PENGERTIAN PEMBIAYAAN
Pembiayaan
Peraturan Pemerintah no 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,
pembiayaan adalah setiap penerimaan/ pengeluaran yang tidak berpengaruh pada
kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun ahun-tahun anggaran
berikutnya yang dalam penganggaran pemerintah, terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau pemanfaatan surplus anggaran

Kewajiban
PSAP no.9, PP No.71 tahun 2010, kewajiban adalah hutang yang timbul dari
peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber
daya ekonomi pemerintah
AUDIT UTANG JANGKA PANJANG

Tujuan audit jangka panjang


1. Memastikan saldo utang telah benar dan disajikan dengan benar di laporan keuangan
2. Memastikan jumlah biaya utang, waktu dan dibayar ke siapa telah benar
3. Memastikan bahwa entitas telah sesuai dengan kesepakatan obligasi yang tercantum
dalam resolusi obligasi
4. Memastikan bahwa entitas telah benar menghitung potongan arbitase untuk penerbitan
obligasi
5. Memverifikasi utang telah disajikan dalam laporan keuangan
AUDIT UTANG

Masalah-masalah yang perlu diperhatikan:


1. Kewajiban utang mungkin tidak tercatat atau salah catat
2. Kewajiban utang tidak diterbitkan dengan persetujuan/ otorisasi yang
berwenang
3. Dana hasil utang tidak digunakan sesuai tujuan semula saat perjanjian dibuat
4. Penerbitan utang melanggar perjanjian misal waktu dan jumlah pembayaran
LANGKAH-LANGKAH
AUDIT

Anda mungkin juga menyukai