Anda di halaman 1dari 7

MODUL AJAR 1a TAHFIDZ KELAS 7

SMP FASE D

A. Informasi Umum

Kode Modul Ajar TAHFIDZ .D.VII.1a


Penyusun/Tahun Husnul Khatimah, S.Pd
Kelas/Fase Capaian VII/Fase D
Elemen/Topik Hafalan/ Q.S. An-Naas – Q.S. Al-Falaq
Alokasi Waktu 40 Menit ( 1 Jam Pelajaran)
Pertemuan Ke- 1
Profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
Berakhlak Mulia, Bergotong-royong, Kreatif
Sarana Prasarana Papan Tulis, Al-Qur’an dan Terjemahan
Mode Pembelajaran Tatap Muka

B. Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat membaca Q.S An-Naas-Q.S Q.S. Al-Falaq dengan lafaz huruf
hijaiyyah dan hukum tajwid yang benar
2. Peserta didik dapat menghafal Q.S An-Naas-Q.S Q.S. Al-Falaq dengan lafaz huruf
hijaiyyah dan hukum tajwid yang benar

Pertanyaan Pemantik
1. Apakah Anda pernah membaca Q.S An-Naas- Q.S. Al-Falaq?
2. Apakah Sulit menghafal Q.S An-Naas- Q.S. Al-Falaq?

Persiapan Pembelajaran
1. Guru melakukan asesmen diagnostik bagi siswa penguasaan membaca Al-Qur’an
untuk pemetaan dan merancang strategi pembelajaran pada peserta didik sebelum
pembelajaran.
2. Guru menyiapkan Al-Qur’an materi Q.S An-Naas- Q.S. Al-Falaq.

Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
b. Perwakilan siswa memimpin doa memulai pelajaran.
c. Guru mengecek kehadiran siswa dan perkenalan singkat di awal pertemuan.
d. Guru memberikan apersepsi surat-surat dalam Al-Qur’an.
e. Guru memberikan manfaat membaca dan menghafal Al-Qur’an serta.
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam Q.S An-Naas-
Q.S. Al-Falaq.
2. Kegiatan Inti
Langkah 1. Orientasi masalah
a. Guru bertanya tentang apa saja keuntungan bagi orang yang lancar membaca Al-
Qur’an dan bagi orang yang membacanya ?.
b. Guru memulai dengan membaca Q.S An-Naas- Q.S. Al-Falaq.
(kedua ayat tersebut ditampilkan secara bergantian) bersama-sama dengan
menunjuk siswa yang mahir membaca Al-Qur’an untuk memandunya, peserta
didik membaca berulang-ulang hingga bacaan semuanya benar.
c. Peserta didik diminta membaca, dan menghafal.

Langkah 2. Mengorganisasi peserta didik


a. Peserta didik saling menyimak bacaan temannya dan membenarkan bacaan yang
salah.
b. Peserta didik bersama-sama berusaha membaca Q.S An-Naas- Q.S. Al-Falaq
dengan baik dan benar.

Langkah 3. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


a. Guru meminta dengan sukarela perwakilan peserta didik untuk mempresentasikan
hasil bacaannya.
b. Peserta didik lain diminta menanggapi dan memberikan argumen apa yang
dipresentasikan.

Langkah 4. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah


a. Guru meminta semua peserta didik untuk mempresentasikan hasil bacaan serta
hafalannya agar aktif dalam pembelajaran.
b. Guru memberikan penguatan/ trik menghafal apabila ada peserta didik yang
berniat menghafalkannya.
c. Guru mengecek pemahaman peserta didik dan memberikan umpan balik
pembelajaran.

3. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang
telah dilakukan yaitu membaca dan menghafal Q.S An-Naas- Q.S. Al-Falaq.
b. Guru mengkonfirmasi materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

Rencana Asesmen
Peserta didik menyetorkan hafalannya secara lisan ke depan kelas

Pengayaan dan Remedial


 Pengayaan: peserta didik diminta belajar bersama teman sekelas yang masih
mengalami hambatan belajar membaca dan menulis dengan menjadi tutor sebaya.
 Remedial: Peserta didik diminta mengulangi bacaan yang belum baik dan benar.

Refleksi Peserta Didik dan Guru


Refleksi Peserta Didik
 Dapatkah Anda menuliskan kembali Q.S An-Naas- Q.S. Al-Falaq ?
 Cobalah baca kembali Q.S An-Naas- Q.S. Al-Falaq.dengan hukum bacaan yang
dikuasai?
Refleksi Guru
 Apakah pembelajaran dapat berlangsung sesuai rencana?
 Apakah peserta didik yang mengalami hambatan, dapat teridentifikasi dan terfasilitasi
dengan baik?

C. Lampiran

Lembar Aktivitas
Buku setoran siswa

Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


Buku Al-Qur;an Tajwid dan Terjemahan

A. Q.s An-Naas
Tajwid surat An Nas ayat 1
‫ُقْل َاُع ْو ُذ‬
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah
dan wawu mati setelah dlommah. Panjang mad thabi’i yaitu 1 alif (dua harakat).
“Hukum Ra”
Hukum Ra
‫ِبَر ِّب‬
Tajwid pada kata diatas adalah Huruf Ra dibaca tafkhim (tebal), sebab berharakat fathah.
Alif lam syamsiyah
‫الَّنا ِس‬
Tajwid pada kata diatas adalah:
1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid.
Cara membaca alif lam syamsiyah yaitu huruf lam diidghamkan (dimasukkan)
kedalam huruf yang ada didepannya, jadi bunyi huruf lam tidak tampak.
2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca
dengung ditahan antara 2-3 harakat.
3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah)
menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf. Panjang mad ‘aridl lissukun adalah 2, 4
atau 6 harakat.
Tajwid surat An Nas ayat 2
‫َم ِلِك الَّنا ِس‬
Tajwid pada kalimat diatas adalah:
1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid.
2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca
dengung ditahan antara 2-3 harakat.
3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah)
menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat An Nas ayat 3
‫ِاٰل ِه‬
Tajwid pada kata diatas adalah Mad ashli (mad thabi’i), sebab fathah berdiri diatas huruf
Lam.
“Contoh Idgham bighunnah”
Ghunnah
‫الَّنا ِس‬
Tajwid pada kata diatas adalah:
1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid.
2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca
dengung ditahan antara 2-3 harakat.
3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah)
menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat An Nas ayat 4
“Hukum Ikhfa”
Ikhfa ausath
‫ِم ْن َشِّر‬
Tajwid pada kata diatas adalah Ikhfa Ausath (pertengahan), sebab Nun mati menghadapi
huruf Syin. Cara membaca ikhfa ausath adalah bacaan ikhfa dan ghunnahnya sama (sedang).
Alif lam qomariyah
 ۙ‫اْلَو ْس َو ا ِس‬
Tajwid pada kata diatas adalah:
1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Wawu, tandanya ada sukun.
2. Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf alif mati setelah fathah.
‫اْلَخ ـَّنا ِس‬
Tajwid pada kata diatas adalah:
1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid.
2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca
dengung ditahan antara 2-3 harakat.
3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah)
menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat An Nas ayat 5
‫اَّلِذْي ُيَو ْس ِو ُس‬
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah.
“Pengertian Mad Thabi’i”
Mad thabi’i
‫ِفْي ُص ُد ْو ِر‬
Tajwid pada kata diatas adalah Mad thabi’i (mad ashli), sebab huruf ya mati setelah kasrah
dan wawu mati setelah dlommah.
‫الَّنا ِس‬
Tajwid pada kata diatas adalah:
1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid.
2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca
dengung ditahan antara 2-3 harakat.
3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah)
menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.
Tajwid surat An Nas ayat 6
‫ِم َن اْلِج َّنِة‬
Tajwid pada kata diatas adalah:
1. Alif lam qomariyah, sebab alif lam menghadapi huruf Jim, tandanya ada sukun.
2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid.
Mad ‘aridl lissukun
‫َو ا لَّنا ِس‬
Tajwid pada kata diatas adalah:
1. Alif lam syamsiyah, sebab alif lam menghadapi huruf Nun, tandanya ada tasydid.
2. Ghunnah, sebab huruf Nun ditasydid. Cara membaca ghunnah yaitu huruf nun dibaca
dengung ditahan antara 2-3 harakat.
3. Mad ‘aridl lissukun (bila dibaca waqaf), sebab mad thabi’i (Alif mati setelah fathah)
menghadapi huruf hidup lalu dibaca waqaf.

B. Q.S Al-FALAQ

Penjelasan lengkap dari nomor-nomor tersebut ialah :


1. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ‘ain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
2. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf fa’. Dibaca secara jelas.
3. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
4. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat.
Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati
huruf syin.
5. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
6. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
7. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap
lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin.
8. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ghain berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
9. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
10. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah ba’ diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
11. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap
lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin.
12. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu
huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun ).
Kedua, ghunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
13. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa’ berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
14. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf tsa berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat
15. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ‘ain. Dibaca secara jelas.
16. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
17. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap
lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin.
18. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha’ berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
19. Idzhar sebab huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas
tidak berdengung sama sekali.
20. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang
2 harakat.
21. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal

Anda mungkin juga menyukai