Week 9/ Sesi 13
GROUP 7 – J9EA
INTRODUCTION TO MANAGEMENT AND BUSINESS
Bisnis kuliner memang cepat besar jika tepat bertemu pasarnya. Ayam Gepuk Pak Gembus
salah satu yang cepat bertumbuh. Hanya dalam waktu 5 tahun sudah 700 gerainya yang
tersebar dari Medan sampai Merauke.
Adalah Rido Nurul Adityawan memulai usaha Ayam Gepuk Pak Gembus pada Oktober
2013. Keinginannya untuk sukses di perantauan di Jakarta, sangat kuat, sedangkan dengan
menjadi pegawai di sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit susah mewujudkan
mimpinya itu. Pria kelahiran Magelang 1988 ini mengaku suka makan. Melihat belum
banyak masakan dengan sambal bawang kala itu mendorong niatnya membuka usaha ayam
gepuk dengan sambal bawang. Usaha awalnya dengan tenda di daerah Pesanggrahan. Nama
Gembus diambil dari nama panggilan Rido saat masih kecil, sedangkan ayam gepuk berarti
ayam yang dipukul-pukul.
Bisnisnya mulai berkembang setelah Januari 2015 ada seorang pelanggan yang ingin
mengambil waralaba bisnisnya. “Sekolah saya tidak tinggi. Saya pelajari usaha di warnet,
dari sebuah konsep waralaba sebuah usaha donat, saya menggunakan konsep itu untuk
diajukan proposalnya,” ungkap lukusan D3 Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Semarang.
Rido tidak mengira, proposal waralaba Ayam Gepuk Pak Gembus yang ditawarkannya pada
pelanggannya itu dengan harga Rp 15 juta langsung diterima. Malahan dia langsung
membuka dua gerai jadi total Ridho mendapat Rp 30 juta. “Saya kaget juga dapat uang kok
segitu banyak cepat,” ungkap ayah dua anak ini.Dari sana makin banyak yang ingin
mengambil waralaba Ayam Gepuk Pak Gembus. Sekarang sudah 700 gerai dari Medan
sampai Merauke. “Semua pulau sudah ada gerai. Kami akan terus melakukan pengembangan
bisnis ini,” jelasnya.
Di bawah bendera PT Yellow Food Indonesia, waralaba Ayam Gepuk Pak Gembus ini
dikembangkan. Untuk meningkatkan awareness di tengah makin maraknya bisnis kuliner,
Rido menggandeng duo kocak Edwinan Jhody sebagai brand ambassador-nya. “Untuk
Permintaan ke luar negeri juga ada Malaysia 4 cabang, New Zeland, Singapura, Vietnam dan
sebagainya.
Saat ini untuk membeli waralabanya harus merogoh kocek Rp 35-40 juta per gerai untuk
membayar biaya kemitraan. Pada gathering nasional mitra usahanya seluruh Indonesia hingga
Asia Tenggara pada Oktober 2018, pihaknya akan menyampaikan standardisasi yang
diperbahrui agar makin terjaga kualitas menu yang disuguhkan. Baik Edwin dan Jhody,
mengatakan hal senada, bahwa mereka bukan sekadar brand ambassador, tapi juga pemilik
waralaba Ayam Gepuk Pak Gembus ini. “Jadi kami ketika cerita menu Ayam Gepuk Pak
Gempus ini karena tahu apa isi dan dapurnya,” kata Edwin.
By Herning Banirestu - September 18, 2018, Editor: Eva Martha Rahayu
https://swa.co.id/youngster-inc/ayam-gepuk-pak-gembus-miliki-700-gerai-selama-5-tahun
Pertanyaan:
1. Dengan melihat usaha yang dilakukan oleh Rido dan rekannya, apakah Rido layak
disebut entrepreneur yang sukses? (20 Point)
JAWAB : Menurut kelompok kami, melihat usaha yang telah dilakukan Ridho
sebagai founder Ayam Gepuk Pak Gembus, Ridho layak disebut sebagai entrepreneur
yang sukses. Hal ini didukung oleh beberapa alasan, yaitu :
Memiliki keinginan yang sangat kuat untuk menjadi orang yang sukses di
perantaunnya ke Jakarta. Memiliki keinginan yang kuat merupakan salah satu
pondasi utama dan karakteristik yang harus dimiliki seorang entrepreneur
sukses.
Berawal dari memiliki kegemaran terhadap makanan dan suka makan, beliau
terdorong untuk memulai membuka bisnis dibidang makanan sambil melihat
peluang yang ada pada saat itu. Beliau melihat belum banyak usaha makanan
dengan sambal bawang, sehingga hal itulah yang mendorong beliau untuk
memulai usaha ayam gepuk dengan sambal bawang.
Dengan strategi STPD ini, Ayam Gepuk Pak Gembus dapat mengakomodasi
beragam preferensi konsumen, meraih pasar yang luas, dan membangun citra
merek yang kuat di pasar kuliner.
3. Lakukan analisis secara detail strategi pemasaran yang dilakukan oleh Rido. (40
Point)
JAWAB: Berikut dibawah ini beberapa strategi pemasaran yang dilakukan pelaku
usaha Ayam gepuk Pak Gembus:
1. Targeting: Melakukan target pasar dengan melakukan strategi pemasaran
tanpa pembedaan, contohnya dengan menawarkan ayam geprek di harga
yang sangat ekonomis.
2. Segmentasi Psikografi: Membagi kelompok konsumen berdasarkan gaya
hidup dan karakter personal, menargetkan masyarakat yang menyukai cita
rasa pedas Indonesia.
--Selamat mengerjakan--