Anda di halaman 1dari 7

Introduction to Management and Business

Tugas Kelompok ke-4


Week 10, Sesi 15
Review 2.1 (Topic 6-8)

Di susun oleh :
Mohamad Ridzaldi (2301961866)
Fungki Silva Deven (2301961494)
Leny Putri Wahyudi (2301962692)
Vera Setiaoktaviani (2301962351)
Vivian Sanjaya (2301962995)

Business Management (J5EA)


Ayam Gepuk Pak Gembus Miliki 700 Gerai Selama 5 Tahun

Bisnis kuliner memang cepat besar jika tepat bertemu pasarnya. Ayam Gepuk
Pak Gembus salah satu yang cepat bertumbuh. Hanya dalam waktu 5 tahun sudah
700 gerainya yang tersebar dari Medan sampai Merauke.

Rido Nurul Adityawan memulai usaha Ayam Gepuk Pak Gembus pada Okto-
ber 2013. Keinginannya untuk sukses di perantauan di Jakarta, sangat kuat,
sedangkan dengan menjadi pegawai di sebuah perusahaan perkebunan kelapa
sawit susah mewujudkan mimpinya itu. Pria kelahiran Magelang 1988 ini men-
gaku suka makan. Melihat belum banyak masakan dengan sambal bawang kala itu
mendorong niatnya membuka usaha ayam gepuk dengan sambal bawang. Usaha
awalnya dengan tenda di daerah Pesanggrahan. Nama Gembus diambil dari nama
panggilan Rido saat masih kecil, sedangkan ayam gepuk berarti ayam yang
dipukul-pukul.

Bisnisnya mulai berkembang setelah Januari 2015 ada seorang pelanggan


yang ingin mengambil waralaba bisnisnya. “Sekolah saya tidak tinggi. Saya pela-
jari usaha di warnet, dari sebuah konsep waralaba sebuah usaha donat, saya meng-
gunakan konsep itu untuk diajukan proposalnya,” ungkap lukusan D3 Administrasi
Bisnis Politeknik Negeri Semarang. Rido tidak mengira, proposal waralaba Ayam
Gepuk Pak Gembus yang ditawarkannya pada pelanggannya itu dengan harga Rp
15 juta langsung diterima. Malahan dia langsung membuka dua gerai jadi total
Ridho mendapat Rp 30 juta. “Saya kaget juga dapat uang kok segitu banyak cepat,”
ungkap ayah dua anak ini.Dari sana makin banyak yang ingin mengambil waral-
aba Ayam Gepuk Pak Gembus. Sekarang sudah 700 gerai dari Medan sampai Mer-
auke. “Semua pulau sudah ada gerai. Kami akan terus melakukan pengembangan
bisnis ini,” jelasnya. Di bawah bendera PT Yellow Food Indonesia, waralaba Ayam
Gepuk Pak Gembus ini dikembangkan. Untuk meningkatkan awareness di tengah
makin maraknya bisnis kuliner, Rido menggandeng duo kocak Edwin dan Jhody se-
bagai brand ambassador-nya. “Untuk menjaga bisnis ini sustain, kami sudah
mendaftar merek usaha ini ke Kementerian Hukum dan HAM sub Bidang Hak
Atas Kekayaan Intelektual. Hal ini juga upaya kami dalam melindungi mitra us-
aha kami dan para konsumen dengan memastikan dan memberikan cita rasa Ayam
Gepuk Pak Gembus yang asli resep khusus,” jelas Rachmat Siregar Kuasa Hukum
PT Yellow Food Indonesia.
Rido awalnya ingin membuka sebanyak-banyaknya cabang di seluruh
Indonesia. Dengan warna kuning sebagai corporate color-nya, ia ingin “mengun-
ingkan” Jakarta. “Target sekarang justru sekarang lebih pada menjaga mutu, kual-
itas cabang-cabang itu sendiri,” ujarnya.

Permintaan ke luar negeri juga ada Malaysia 4 cabang, New Zeland, Singapura,
Vietnam dan sebagainya. Saat ini untuk membeli waralabanya harus merogoh ko-
cek Rp 35-40 juta per gerai untuk membayar biaya kemitraan. Pada gathering na-
sional mitra usahanya seluruh Indonesia hingga Asia Tenggara pada Oktober 2018,
pihaknya akan menyampaikan standardisasi yang diperbahrui agar makin terjaga
kualitas menu yang disuguhkan. Baik Edwin dan Jhody, mengatakan hal senada,
bahwa mereka bukan sekadar brand ambassador, tapi juga pemilik waralaba
Ayam Gepuk Pak Gembus ini. “Jadi kami ketika cerita menu Ayam Gepuk Pak
Gempus ini karena tahu apa isi dan dapurnya,” kata Edwin.
By Herning Banirestu - September 18, 2018, Editor: Eva Martha Rahayu

https://swa.co.id/youngster-inc/ayam-gepuk-pak-gembus-miliki-700-gerai-selama-5-

tahun

Pertanyaan :

1. Dengan melihat usaha yang dilakukan oleh Rido dan rekannya, apakah Rido
layak disebut entrepreneur yang sukses?

Di lihat dari pencapaian Rido bersama rekannya yang mampu membuka 700
gerai diseluruh Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun, tentunya hal tersebut meru-
pakan sebuah bentuk keberhasilan dalam segi ekspansi produk, dan membuka la-
pangan kerja serta memperkerjakan orang banyak, Rido dan rekannya layak disebut
sebagai entrepreneur yang sukses karena berani mengambil resiko tersebut. Selan-
jutnya masih banyak hal penting yang perlu diperhatikan untuk kedepannya agar
Rido dan rekannya masih layak untuk disebut entrepreneur, terutama dalam men-
jaga kualitas serta mutu dan jugam empertahankan keberadaan 700 gerai yang ter-
lah di miliki.
2. Jelaskan Segmentasi, Targeting, Positioning dan Diferensiasi (STPD) yang ada di
usaha ini!

Segmentasi yang dipilih usaha ini ialah kelompok masyarakat yang gemar
makan ayam, dilihat dari pemilihan nama usaha ini 'Ayam Gepuk Pak Gembus' ten-
tunya masyarakat akan langsung tahu bahwa menu yang ditawarkan ialah Ayam.
Selain itu terdapat segmentasi psikographic dimana Ayam Gepuk Pak Gembus
membagi kelompok konsumen berdasarkan gaya hidup dan karakter personal. Ayam
Gepuk Pak Gembus menyasar masyarakat yang menyukai cita rasa pedas khas In-
donesia dengan sambal bawang.

Target yang dipilih usaha ini ialah semua kalangan, dilihat pada saat per-
tama dibuka di daerah Pesanggrahan, dengan menggunakan tenda sehingga mem-
berikan kesan terjangkau untuk semua kalangan. Harga paket makan murah yang
di tawarkan mulai dari 20 ribu - 35ribu sangat menjangkau semua kalangan.

Positioning yang dilakukan usaha ini ialah dengan membuat tagline “Anda
pedas kami puas”, Ayam Gepuk Pak Gembus menunjukkan positioning yang unik
dengan khas sambal bawang ulek di campur kacang mede dan tambahan bumbu
rempah. Saat ini Ayam Gepuk Pak Gembus juga menawarkan tingkat kepedasan
tertentu sesuai selera konsumen. Pencinta masakan pedas akan langsung teringat
dengan sambal bawang uleknya yang memiliki cita rasa pedas asli rempah Indone-
sia. Selain itu dengan membuka cabang sebanyak-banyaknya melalui sistem kemi-
traan, Ayam Gepuk Pak Gembus dapat dikenal oleh masyarakat luas dalam waktu
yang singkat, dan kemudahan mendapatkannya akan membuat konsumen segmen
tertarik membelinya.

Diferensiasi yang diberikan oleh usaha ini melalui sambal bawang yang
menjadi pendamping ayam saat di sajikan, hal ini di sadari oleh pemilik karena
belum banyak masakan yang disajikan dengan sambal bawang pada awal usaha ini
akan di dirikan. Ayam Gepuk Pak Gembus jug membuat pembedaan/keunikan
dengan ayam gepuknya yang merupakan ayam goreng yang di sajikan gepeng
karena proses pembuatannya ayam dipukul-pukul dulu sampai gepeng sehingga
lebih mudah memakannya.

3. Lakukan analisis secara detail strategi pemasaran yang dilakukan oleh Rido!

Analisis 4 proses pemasaran :


(1)Merancang produk yang memuaskan keinginan, Ayam Gepuk Pak Gembus menya-
jikan masakan yang memiliki cita rasa extra pedas yang dapat memuaskan hasrat
kalangan penyuka makanan pedas dan cita rasa ayam goreng gepuk yang nikmat.
(2)Menentukan harga untuk produk tersebut, Ayam Gepuk Pak Gembus memberikan
harga yang terjangkau untuk semua kalangan
(3)Menempatkan produk tersebut di tempat orang-orang akan membelinya, melalui
sistem waralaba yang tersebar dimana mana, membuat konsumen mudah untuk
membelinya. Tempat yang di pilih adalah tempat tempat strategis seperti di kam-
pus, pinggir jalan raya dan juga perkantoran.
(4)Mempromosikan produk tersebut, menjadikan Edwin Jhody sebagai brand
ambasador yang juga salah satu mitra waralabanya, selain itu dengan bekerja
sama dengan Gofood dan Grabfood.

4. Bagaimana sistem pendanaan perusahaan ini ?

Berdasarkan artikel diatas bentuk produk yang ditawarkan perusahaan ini


ialah waralaba kuliner, maka dari itu para mitra yang ingin berkerjasama akan
membayar biaya kemitraan di awal. Biaya tersebut adalah franchise fee serta roy-
alty & advertising fee sebagai dana pengganti dari biaya training, prosedur serta pe-
masaran yang telah disiapkan sebelumnya oleh franchisor atau penyedia bisnis war-
alaba. Selajutnya ketika sudah berjalan para mitra di wajibkan membeli bahan baku
pada perusahaan untuk menjaga kualitas rasa masakan yang sama pada tiap-tiap
mitra. Keuntungan yang di dapat perusahaan dari biaya kerjasama waralaba yang
di bayarkan mitra dan penjualan bahan baku pada mitra waralaba menjadi sumber
pendanaan oleh perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai