Rangka adalah
Sistem rangka
rangkaian tulang
Tulang ada di dalam Rangka bisa
yang mendukung
dihubungkan oleh tubuh dan bergerak karena
dan melindungi
persendian dilindungi kulit dibantu oleh otot
organ tubuh yang
dan otot
lunak
Fungsi Rangka
Sebagai penyokong
Kerjasama antara
Tempat melekatnya otot otot dan rangka
akan menimbulkan
pergerakan.
Sehimgga hewan
Sistem kekebalan tubuh dan dan manusia bisa
produksi sel bergerak
middle distal
Macam t u l a n g b e r d a s a r k a n bentuk
Tl. Tidak
Di wajah dan ruas tulang belakang
beraturan
• terdiri atas sel-sel
Tl.rawan(kartilago)
Tulang keras
• megandung osteoblas
tulang rawan, bersifat yang menghasilkan zat
lentur dan pengikat disekitar
elastic, banyak sel-sel tulang.
mengandung zat perekat Osteoblas juga
atau kondrob ast, dan membentuk sel tulang
sedikit zat kapur. (osteosit). Selain
Contoh pada tulang osteoblas juga
hidung, ujung tulng terdapat osteoklas
pipa, daun yang merombak tulang
telinga, antar ruas dalam proses
tulang pembentukan rongga
belakang, trakea, dan sumsum tulang
ujung tulang rusuk.
Fibrosa
Hial in
memiliki kandungan
matriks homogen yang memiliki kandungan matriks
kaya akan serabut berupa berkas-berkas serabut
kolagen, transparan dan kolagen, bersifat kurang
halus, bersifat lentur.
lentur/elastic dan kuat.
k a r t i l a go
El as t in
k a r t i l a go
Tulang keras terdiri dari
O s t e o b l a s : s e l t u l a n g m u d a ya n g a ka n
membentuk osteosit
O st e o s i t : t u l a n g d e w a s a
O s t e o k l a s : s e l p e n g h a n cu r t u l a n g
Sel Mesenkim
Kartilago
Osifikasi
Bagian dalam terisi proses perubahan
osteoblas tulang rawan/tulang
Terbentuk sel tulang dari muda menjadi tulang
dalam ke luar sejati atau tulang
keras.
Sistem havers
Osteon
Struktur
mikrokopis • Pembuluh
tulang Sistem darah
havers • Saraf
• limpe
• Lempengan
lamela
tulang yang
tersusun
konsentris
• Ruang kecil
lakuna
yang
mengendung
sel tulang
• Tempat difusi
Kanalikuli
makanan
sampai ke
osteon
merupakan tulang yang
Tulang berdasarkan matriksnya: memiliki matriks padat
dan rapat. Tidak
dijumpai adanya celah
tanpa matriks dalam
rongga tulang ini.
Dapat dijumpai pada
tulang pipa/tulang
panjang.
merupakan tulang
yang memiliki
matriks yang tidak
padat/berongga.
Dapat dijumpai pada
tulang pipih dan
tulang pendek.
Rangka manusia t e r d i r i d a r i
aksial apendikular
orbital
zygomatic
occipita
l
maxila
mandible
Clavicula
7 true
ribs
Tulang rusuk Skapula
Ribs
3 false ribs
2 Floating ribs
Clavicula
Humerus
Palanges
Sacrum Illum
Acetabulum
Ischium Apendikular
Pubis
Femur
Patela
Fibula
Tibia
Tarsal
Metatarsal
Palanges
Apendikular
Tempurung kepala yang besar serta pipih
terdiri atas
Digestive System/
Sistem Pencernaan Vertebrata
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Sistem pencernaan manusia tersusun dari
saluran dan kelenjar pencernaan
Pada saat makanan dikunyah maka
akan masuk ke dalam saluran
pencernaan dengan gerakan peristaltik
• Gerakan peristaltik adalah kontraksi
dinding otot saluran pencernaan yang
teratur
• Otot spingter mengatur pergerakan
makanan pada saluran pencernaan
Oral cavity
Mouth
Tongue Pharynx
Salivary
glands
Esophagus
Liver
Stomach
Pyloric
sphincter
Gall- Stomach
bladder
Small
Pancreas intestine Small
intestine
Large
intestine
Rectum
Incisors
Canine
Premolars
Molars
“Wisdom”
tooth
Tongue
Salivary
glands
Opening of a
salivary gland duct
Figure 21.5
21.6 The food and breathing passages both
open into the pharynx
Larynx
Esophageal Larynx Larynx
sphincter up down
Trachea
Esophagus Esophagus
(windpipe)
Figure 21.6
21.7 The esophagus squeezes food along to
the stomach
Stomach
Longitudinal
muscle layer
Figure 21.7
Lambung menghancurkan makanan dengan
enzim-enzim dan asam
Lambung mencampur makanan
dengan cairan gastric
• Cairan gastrik terdiri dari pepsin, yang
mengawali proses penghancuran protein
Interior surface Pits
of stomach Gastric juice
(mucus, HCI,
Food particle and pepsinogen)
3
Epithelium
Gastric
juice Pepsinogen Pepsin (active
2 enzyme)
Mucous
cells HCI
Pyloric
sphincter
Gastric 1
STOMACH
gland Chief cells
Pariental cells
Figure 21.8
21.9 Connection: Bacterial infections can
cause ulcers
Gall- Stomach
bladder
Duodenum of
Pancreas
small intestine
Figure
21.10A
Enzym dinding usus halus mencerna
bahan makanan menjadi sari-sari
makanan
Table 21.10
Dinding usus halus berlipat-lipat dan
dilapisi oleh lapisan kecil seperti jari
yang disebut villi
– Villi memperluas permukaan penyerapan
Epithelial
cells
Lumen
Muscle
layers
Blood
Circular folds capillaries
Villi
Lymph EPITHELIAL
vessel CELLS
Nutrient
absorption
Figure
21.10B
Usus Besar melakukan penyerapan air
Bahan makanan
yang tidak dicerna
Large
intestine
dimasukkan ke
(colon)
Rectum
Produksi Feces Anus
Nutrient
flow
Appendix
Cecum
Figure 21.11
ADAPTASI PENCERNAAN
Small
intestine Stomach
Cecum
Colon
(large
intestine)
Esophagus
Rumen
4 Abomasum 2 Reticulum
Figure
21.12B
ALAT PENCERNAAN PISCES
Secara Umum : Mulut & rongga mulut
perut usus rectum/ anus
Organ pelengkap : Pancreas, hati, Pyloric
caeca (jumlah tdk sama)
Embrio : berupa tabung dr mulut (lapisan
ectoderm disebut stomadeum) anus
(proctodeum)
Dewasa : mulut sbg tempat masuknya
makanan ke dalam pencernaan
Pengolahan makanan dalam empat
tahapan
Small
molecules
Pieces
of food Nutrient
molecules
Pemecahan Kimia enter body
Pemecahan (enzymatic hydrolysis) cells Undigested
Mekanik material
Food
Figure 21.2
Keterangan:
1. Cyclostomata (Aghnatha)
- Mulut selalu terbuka (tidak ada alat lain
untuk menutup)
- Hag fish dilengkapi alat pengisap untuk
mengambil makanan & membuat sarang
pemijahan (memindah batu-batu)
- Lamprey dilengkapi gigi
2. Elasmobranchia
- Umumnya terletak di bawah
kepala
- rahang dilengkapi gigi yg
umumnya berbentuk segitiga,
tepinya tajam, untuk menggigit
secara aktif
3. Teleostei
- Bentuk & letak bermacam-
macam sesuai adaptasinya
Letak dan Bentuk Mulut
- Letak : a. inferior (di bwh
kepala)
b. terminal (diujung)
c. superior (diatas)
Bentuk:
1. spt paruh, utk ikan2 yg mencari makan di