Anda di halaman 1dari 13

Hari/Tanggal :

Pukul :
Tempat :

HASIL PENELITIAN TESIS

ANALISIS PENGARUH WHOLE BODY VIBRATION


TERHADAP KELUHAN MUSCULASKELETAL
DISORDERS (MSDs) PADA OPERATOR ALAT
BERAT DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG KABUPATEN MUARA ENIM

OLEH :
NAMA : DOLLYAN TAMELA TARI
NIM 10012682125069

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S2)


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2023
HASIL PENELITIAN TESIS

ANALISIS PENGARUH WHOLE BODY VIBRATION


TERHADAP KELUHAN MUSCULASKELETAL
DISORDERS (MSDs) PADA OPERATOR ALAT
BERAT DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG KABUPATEN MUARA ENIM
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
(S2) Magister Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sriwijaya

OLEH :
NAMA : DOLLYAN TAMELA TARI
NIM 10012682125069

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S2)


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan sekumpulan gejala yang
berkaitan dengan jaringan otot, tendon, ligamen, kartilago, sistem saraf, struktur
tulang, dan pembuluh darah (Yasobant, 2015;Evayanti Dkk, 2020;Mozafari, 2014).
Menurut beberapa peneliti, keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-
bagian otot skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan ringan
sampai yang sangat fatal.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan pekerja
menderita gejala MSDs. Semakin banyak faktor risiko yang melekat pada suatu
pekerjaan, risiko ganguan MSDs yang mungkin terjadi juga semakin besar
(Iridiastadi, 2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya MSDs antara lain
faktor individu, faktor pekerjaan dan faktor lingkungan (Hafzi, 2011). Menurut
penelitian terdahulu (Sjarifah, 2019), gangguan gangguan Musculoskeletal
Disorders (MSDs) ditandai dengan terjadinya sebuah luka pada otot, tendon,
ligamen, saraf, sendi, kartilago, tulang atau pembuluh darah pada tangan, kaki,
kepala, leher, atau punggung.
Hasil penelitian Ariani menunjukkan bahwa berbagai penelitian dari berbagai
negara yang menunjukkan MSDs adalah satu satu kasus kesehatan kerja terbanyak.
Hasil survey Departemen Kesehatan RI dalam profil masalah kesehatan tahun 2005
menunjukkan bahwa sekitar 40,5% penyakit yang diderita pekerja berhubungan
dengan pekerjaannya, gangguan kesehatan yang dialami pekerja menurut studi
yang dilakukan terhadap 482 pekerja di 12 kabupaten/kota di Indonesia, umumnya
berupa gangguan MSDs (16,0%), kardiovaskuler (8,0%) , gangguan syaraf (6,0%),
gangguan pernafasan (3,0%) dan gangguan THT (1,5%). Beberapa penelitian
sebelumnya mengenai WBV dilakukan oleh Natan (2015) yang dilakukan di
Makassar pada 220 responden pengemudi angkutan kota menunjukkan bahwa 94
responden (42,7%) mengeluhkan keluhan MSDs dengan kategori risiko rendah, 43
responden (19,5%) dengan kategori risiko sedang dan 21 (9,5%) responden dengan
kategori risiko tinggi.
Salah satu faktor fisik yang dapat mengakibatkan keluhan MSDs yaitu

1
Universitas Sriwijaya
2

getaran. Getaran (vibrasi) adalah suatu faktor fisik yang menjalar ke tubuh
manusia, mulai dari tangan sampai keseluruh tubuh turut bergetar (oscilation)
akibat getaran peralatan mekanis yang dipergunakan dalam tempat kerja (Salim,
2002). Getaran yang dihasilkan alat berat adalah getaran mekanis yang berasal dari
mesin alat berat. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama
proyek- proyek konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan
skala yang besar (Rostiyanti, 2008:57). Kegiatan pembangunan jalan dan
pengairan tentunya diiringi dengan penggunaan beragam jenis alat berat yang
dijalankan oleh mesin sehingga menimbulkan landasannya menjadi bergetar.
Getaran mekanis menyebabkan resonansi organ dan jaringan tubuh, sehingga
pengaruhnya kepada tenaga kerja yang terpapar keseluruh tubuh disebut dengan
WBV (Whole Body Vibration).
Selain itu, pekerjaan operator alat berat yang bekerja dengan masalah
ergonomi dimana posisi duduk memiliki beban maksimal lebih berat 6-7 kali dari
berdiri karena ada penekanan pada bantalan saraf tulang belakang. Tingkat dan efek
getaran pada seluruh tubuh operator seperti getaran WBV (Whole Body Vibration)
dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan operator (Retya dkk, 2019). Getaran
adalah gerakan bolak balik (reciprocating), memantul ke atas dan kebawah atau ke
belakang dan kedepan. Gerakan tersebut terjadi secara teratur dari benda atau media
dengan arah bolak balik dari kedudukannya. Hal tersebut dapat berpengaruh
terhadap semua atau sebagian tubuh (ILO, 2013). Kondisi tersebut tentu dapat
mempengaruhi knyamanan operator dalam bekerja dan menyebabkan kelelahan
pada otot punggung belakang bahkan getaran yang di hasilkan dapat berdampak
keseluruh tubuh sehingga dapat menyebabkan keluhan Musculoskeletal Disorders
(MSDs).
Pengendalian getaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) pada
PERMENAKER Nomor 5 Tahun 2018 dilakukan pada tempat kerja yang memiliki
sumber bahaya getaran dari operasi peralatan kerja. PERMENAKER Nomor 5
Tahun 2018 juga menjelaskan terkait Nilai Ambang Batas getaran untuk pemaparan
getaran seluruh tubuh untuk pajanan maksimal 8 jam adalah 0,8661 m/det2. Standar
atau nilai ambang batas tingkat getaran seluruh tubuh atau whole body vibration
yang berlaku di tingkat internasional mengacu pada ISO 2361 tentang getaran untuk
kesehatan pekerja dan kenyamanan Standart ini menggunakan ‘coution zone’ untuk

Universitas Sriwijaya
3

mengkasifikasikan letak pemaparan getaram antara penetapan batasan tergantung


pada lamanya pemaparan. Diatas pemaparan coution zone ini dianggap sebagai
‘Liky To Cause Injury’ standart ini memberikan panduan terhadap kenyamanan dan
gerakan kesakitan.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Getaran Seluruh Tubuh (Whole Body Vibration) dengan Keluhan
Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Operator Alat Berat di Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang di Kabupaten Muara Enim. Instansi tersebut dinilai
cocok karena mempunyai 30 operator alat berat dengan 25 buah alat berat. Alat
berat tersebut sering digunakan di berbagai kegiatan kontruksi seperti perbaikan
jalan, pembangunan pemukiman, pengirigasian, dan lain sebagainya. Berdasarkan
keterangan dari kepala bagian Sumber Daya Manusia dinas PUPR tersebut, para
operator alat berat tidak pernah melakukan kegiatan MCU baik dari instansi
maupun secara pribadi, namun telah banyak yang mengeluh terkait kesehatan yang
mengarah kepada gangguan otot, tendon, ligamen dan lain sebagainya. Hal ini
dikarenakan operator alat berat menghabiskan waktu kerja di atas landasan yang
bergetar dengan tuntutan produktivitas kerja yang tinggi sehingga tidak dapat
beranjak meninggalkan alat berat sebelum waktu istirahat yang sudah ditentukan
supaya mendapatkan hasil yang diharapkan agar berjalan secara optimal. Selain itu,
sejauh ini Dinas PUPR setempat juga menerangkan bahwa belum ada penelitian
terkait kesehatan pekerja sejuah ini yang turut mendorong peneliti untuk meneliti
tingkat keluhan MSDs berdasarkan faktor individu, faktor pekerjaan, dan faktor
lingkungannya yaitu getaran. Maka dari itu, Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim
merupakan lokasi yang tepat untuk dijadikan lokasi penelitian. Hasil penelitian ini
diharapkan operator alat berat mampu mencegah terjadinya keluhan MSDs supaya
terbentuk pekerja yang berkualitas sehingga mampu menghasilkan produktivitas
kerja yang optimal.

Universitas Sriwijaya
4

1.2 Rumusan Masalah


Tingkat risiko ergonomi dan keluhan musculoskeletal pada operator alat berat
di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim belum
diketahui secara pasti karena belum adanya penelitian maupun pengukuran yang
dilakukan secara langsung, oleh karena itu perlu dilakukan analisis berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan di atas, sehingga rumusan permasalahan dari
penelitian ini yaitu menganalisis hubungan Whole Body Vibration terhadap keluhan
Musculaskeletal Disorders (MSDs) pada operator alat berat di Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim.

1.3 Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum


Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan getaran
seluruh tubuh (Whole Body Vibration) dengan keluhan Musculaskeletal Disorders
(MSDs) pada operator alat berat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Muara Enim.

1.3.2. Tujuan Khusus


a. Menganalisis hubungan keluhan Musculaskeletal Disorders (MSDs) dengan
faktor lingkungan (getaran seluruh tubuh atau Whole Body Vibration) pada
operator alat berat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Muara Enim.
b. Menganalisis hubungan keluhan Musculaskeletal Disorders (MSDs) dengan
faktor individu (usia, kebiasaan olahraga, indeks masa tubuh, masa kerja,
kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit) pada operator alat berat di Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim.
c. Menganalisis hubungan keluhan Musculaskeletal Disorders (MSDs) dengan
faktor pekerjaan (tahun alat berat, pemeliharaan, jenis alat berat) pada
operator alat berat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten
Muara Enim.

Universitas Sriwijaya
5

1.4 Hipotesis
Ha: Ada hubungan antara variabel WBV terhadap variabel dependen yaitu
keluhan Musculaskeletal Disorders (MSDs) pada operator alat berat di
dinas PUPR Kabupaten Muara Enim.

1.5 Manfaat
1.5.1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan ilmu kesehatan
masyarakat bidang Kesehatan Keselamatan Kerja terutama mengenai getaran seluruh tubuh
(Whole Body Vibration) dan keluhan Musculaskeletal Disorders (MSDs) pada operator alat
berat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Muara Enim.

1.5.2. Manfaat Praktis


a. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai literatur di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya dan sebagai refensi untuk
berbagai pihak untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai WBV dan
keluhan Musculaskeletal Disorders (MSDs) pada operator alat berat di Dinas
PUPR Kabupaten Muara Enim.
b. Bagi Peneliti
Melalui penelitian yang dilakukan, diharapkan peneliti dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian getaran seluruh
tubuh (Whole Body Vibration) dan keluhan nyeri Musculaskeletal Disorders
(MSDs) pada operator alat berat di Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim.
c. Bagi Instansi Terkait
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan acuan
terkait kajian Whole Body Vibration dan Musculaskeletal Disorders (MSDs)
pada operator alat berat di Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Andini, F. 2015, ‘Risk Factors of Low Back Pain in Workers’, Jurnal Faculty
of Medicine Universitas Lampung. Volume 4(1): 12-18

Anies. 2014, ‘Kedokteran Okupasi Berbagai Penyakit Akibat Kerja dan


Penanggulangannya dari Aspek Kedokteran’, Cetakan I. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.

Astuti, R.D. 2007, ‘Analisa Pengaruh Aktivitas Kerja dan Beban Angkat
Terhadap Kelelahan Muskuluskeletal’. Jurnal. 2: 28-29

Bernard, BP. 1997, ‘Musculoskeletal Disorders and Workplace Factors: A Critical


Review of Epidemiologic Evidence For Work Related Musculoskeletal
Disorders of the Neck, Upper Extremity, and Low Back’, Cincinnati OH :
Department of Health and Human Services, NIOSH.

Bungin, Burhan. 2010, ‘Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,


ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya’. Jakarta:
Kencana.

Budiono, A. M. S. 2005, ‘Bunga rampai hiperkes dan KK : higiene perusahaan,


ergonomi, kesehatan kerja, dan keselamatan kerja’. Semarang: Badan
Penerbit Undip.

Cheisario, H. A., dkk. 2022, ‘Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya


Keluhan Muskuloskeletal Disorder Pada Pekerja Di PT. X. Indonesian
Journal of Public Health and Nutrition’, Vol 2(3), 329-338.

Chou,R., dkk. 2007, ‘Diagnosis And Treatment Of Low Back Pain’, A Join Clinical
Practice Guideline From The America College Of Physicians And The
Amerika Pain Society, pp. 147–478.

Cindyastira, D., dkk. 2014, ‘Intensitas Getaran Dengan Keluhan Muskuloskeletal


Disorders (MSDs)’. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 10(4), 234-

85
Universitas Sriwijaya
86

240.

Defriyan. 2011, ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri


Punggung Bawah pada Proses Penyulaman Kain Tapis di Sanggar
Family Art Bandar Lampung’. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Departemen Kesehatan RI. 2003, ‘Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi


Orang Dewasa dengan [25] Khaksar, Zeinab, Hojjat Ahmadi, dan Seyed
Saeid Indeks Massa Tubuh (IMT)’. Jakarta: Depkes RI.

EU. 2006, ‘Guide To Good Practice on Whole Body Vibration : Non-Binding Guide
to Good Practice with a view to implementation of Directive 2002/44/EC
on the Minimum Health And Safety Requirements Regarding The Exposure
Of Workers To The Risks Arising From Physical Agents’. EU Good Practice
Guide WBV V6.

EU-OHSA. 2002, ‘Guidance 2002/44/EC-Vibration. Europan Agency Safety and


Health at Work’. dari: https://osha.europa.eu/en/legislation/directives/19
[19 Mei 2023].

Fathoni, H., dkk. 2009, ‘Hubungan Sikap dan Posisi Kerja dengan Low Back
Pain pada Perawat di RSUD Purbalingga’. Jurnal Keperawatan
Soedirman, 4 (3): 131-139.

Gabriel, J. F. 1996, ’Fisika Kedokteran’. Cetakan VII. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC.

Ginanjar, R., dkk. 2018, ‘Analisis Risiko Ergonomi Terhadap Keluhan


Musculoskeletal Disorders (MSDs) Pada Pekerja Konveksi Di Kelurahan
Kebon Pedes Kota Bogor Tahun 2018’. 1(2), 124-129.

Gopanna, K., dkk. 2014, ‘Musculoskeletal Discomfort Analysis in Forklift


Operations’. International Journal of Vehicle Structures & Systems
(IJVSS), 6(4).

Universitas Sriwijaya
87

Griffin, M. J. (2008) „Negligent exposures to hand-transmitted vibration‟,


International Archives of Occupational and Environmental Health, 81(5),
pp. 645–659. doi: 10.1007/s00420-007-0251-7.

Habsari, N.D. 2003, ‘Aspek Penerangan, Kebisingan dan Getaran di Tempat


Kerja dan Pengendaliannya, Bunga Rampai Hyperkes dan Kesehatan
Kerja’. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

HSE. 2005, ‘The Control of Vibration at Work Regulations’. Guidance on


Regulations L141 HSE Books 2005 ISBN 978 0 7176 6126 8

International Labour Organization. 2013, ‘Keselamatan dan Kesehatan Kerja di


Tempat Kerja Sarana untuk Produktivitas, Clinics in Laboratory Medicine’.
jakarta: International Labour Office. doi: 10.1016/j.cll.2012.10.002.

International Organization for Standardization (ISO 2631-1). 1997, ‘Mechanical


Vibration and shock-evaluation of human exposure to Whole Body
Vibration Part 1 : General Requirement’. 1-3, ISO, Geneva

Kurniati, H., dkk. 2019, ‘Analisis Pengaruh Whole Body Vibration (Wbv) Terhadap
Keluhan Low Back Pain (LBP) Pada Operator Alat Berat Di Pt. X’,
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan), 4(1), p. 29. doi:
10.30829/jumantik.v4i1.3121.

Kurnianto, R. Y. 2017, ‘Gambaran postur kerja dan risiko terjadinya


muskuloskeletal pada pekerja bagian welding di area workshop bay 4.2 PT.
Alstom Power Energy Systems Indonesia’. The Indonesian Journal of
Occupational Safety and Health, 6(2), 245-256.

Lestari, N., dkk. 2018, ‘Pengaruh stretching terhadap keluhan muskuloskeletal pada
perawat di ruang Ratna dan Medical Surgical RSUP Sanglah’. Universitas
Udayana.

Mandal, B. B., dkk. 2010, ‘Musculoskeletal disorders in dumper operators exposed


to whole body vibration at Indian mines’. International Journal of Mining,
Reclamation and Environment, 24(3), 233-243.

Universitas Sriwijaya
88

Maizura, F. 2015, ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri


Punggung Bawah (NBP) pada Pekerja di PT. Bakrie Metal Industries
Tahun 2015’. Tidak dipublikasikan. Kesehatan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah.

Mulianti, R. 2017, ‘Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah Pada Pekerja’. Jurnal
Kedokteran, 2(2), 419-429.

OSHA. 2007, ‘Introduction to work-Related Musculoskeletal Disorder’. European


Agency For Safety And Health At Work.

PERMENAKER Nomor 5 Tahun 2018

Rahmawati, U. 2018, ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan


Muskuloskeletal Disorders Pekerja Pengangkut Barang di Pasar Panorama
Kota Bengkulu’. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan
Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan, 17(1), 49-56.

Retya, Citra dkk. 2019, ‘Analisis Hubungan Whole Body Vibration (WBV)
dengan keluhan Musculoskeletal Disorder (MSDs) pada operator alat
berat pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera di PT. Adhi
Karya Tbk’. Biovalentia: Jurnal Penelitian Biologi. 5:1

Salim, E. 2002, ‘Green Company Pedoman Pengelolaan Lingkungan,


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3)’. Jakarta: PT. Astra
International.

SIA. 2012, ‘Physical Hazards: Noise & Vibration’. Australia: Safety Institute of
Australia Ltd.

Sastroasmoro, S. 2018, ‘Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis’. Jakarta:


Sagung Seto.

Setiawan, F, D. 2008, ‘Perawatan Mekanikal Mesin Produksi, Maximus’.


Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sriwijaya
89

Setyaningsih, S. K. M., dkk. 2013, ‘Analisis tingkat risiko musculoskeletal


disorders (MSDS) dengan the brieftm survey dan karakteristik individu
terhadap keluhan MSDS pembuat wajan di Desa Cepogo Boyolali’. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 2(2), 18726.

Shiri, R., dkk. 2009, ‘Association Between Obesity and Low Back Pain : A Meta-
Analysis’, doi: 10.1093/aje/kwp356.

Sitepu, D. S. 2015, ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Low Back


Pain Pada Petani Jeruk Di Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo’.
Lingkungan dan Kesehatan Kerja, 4(1), pp. 1–9.

Subaris, H., dkk. 2011, ‘Hygiene Lingkungan Kerja’. Jogjakarta: Mitra


Cendekia Press.

Sugiyono. 2012, ‘Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan


XVII. Bandung: Alfabeta

Subaris, H. 2012, ‘Higiene Perusahaan dan Kesehatan Tenaga Kerja’. Jogyakarta:


Mitra Cendikia Press.

Suma‟mur. 2009, ‘Higiene Perusahaan dan kesehatan kerja. jakarta. Susilo dan
Suyanto (2015) Metodologi Penelitian Cross Sectional Kedokteran &
Kesehatan’. Klaten: BOSSSCRIPT.

Tarwaka, 2014, Ergonomi Industri, Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi Dan


Aplikasinya Ditempat Kerja.

Upadhyay, R., dkk. 2022, ‘Association between Whole-Body Vibration exposure


and musculoskeletal disorders among dumper operators: A case-control
study in Indian iron ore mines’. Vol 71(1), 235-247.

Vitharana, VHP, dkk. 2014, ‘Paparan Getaran Seluruh Tubuh Pekerja di Lokasi
Konstruksi di Sri'Lanka’. Sri Lanka : Perhimpunan Insinyur Struktural.
hal.17-24.

Universitas Sriwijaya
90

Wicaksono, D. W. 2012, ‘Analisis Faktor Dominan yang Berhubungan dengan


Kualitas Tidur pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga’. Surabaya: Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Surabaya.

Widitia, R., dkk. 2020, ‘Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan


Muskuloskeletal Pada Pekerja di PT. X Tahun 2019. Contagion: Scientific
Periodical Journal of Public Health and Coastal Health, 2(2), 76-86.

Yantri, Priscalia Denni. 2017, ‘Getaran Seluruh Tubuh dan Keluhan Nyeri
Punggung Bawah pada Operator Alat Berat di Instansi Pemerintah
Kabupaten Jember’. Jember : FKM, Universitas Jember.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai