Anda di halaman 1dari 69

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL

DAN KERJA TIM TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI


BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
(study kasus di Badan Amil Zakat Nasional Lombok Timur)

Usulan Penelitian Untuk Skripsi S-1


Program Studi Ilmu Administrasi Publik

Diajukan oleh
VINA WIRA NURAINI
19.2.1.114

Kepada
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN
MATARAM
2023
YAYASAN PENDIDIKAN DARUL MUJAHIDIN NAHDLATUL WATHAN
MATARAM
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Alamat: Jln. Kaktus No. 1-3 tlp 0370) 641275 Mataram Nusa Tenggara Barat

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN

Fakultas : Ilmu Administrasi


Program Studi : Ilmu Administrasi Publik
Komisi Pembimbing : 1. H. Lalu Hidir, S.Sos., MH
2. Hamdi, S.Pd., MPA
Nama Mahasiswa : Vina Wira Nuraini
NIM : 19.21.114
Judul : Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan Kerja Tim
Terhadap Kinerja Pegawai di Badan Amil Zakat Nasional
Kabupaten Lombok Timur

Menyetujui,
Dosen Pembimbing I; Dosen Pembimbing II;

H. Lalu Hidir, Sos., MH Hamdi, S.Pd., M.AP


NIDN : 0812118502 NIDN : 0801127804
Mengetahui,
Program Studi Administrasi Publik
Ketua;

M. Adib Zata Ilmam, S.Sos., M.Sc


NIDN : 0818038701
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama Mahasiswa : Vina Wira Nuraini


Nomor Induk Mahasiswa : 19.21.114
Program Studi : Ilmu Admnistrasi Publik Fakultas Ilmu
Admnistrasi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang disusun

seluruhnya merupakan hasil karya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam

penulisan Skripsi yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan

sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulis ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Skripsi ini

bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, maka

saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademi yang saya sandang dan

sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Mataram, 5 September 2023


Yang Membuat Pernyataan

Vina Wira Nuraini


NIM: 19.21.114
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN KERJA
TIM TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI BADAN AMIL ZAKAT
NASIONAL KABUPATEN LOMBOK TIMUR ( STUDI KASUS DI
BAZNAS LOMBOK TIMUR)

Vina Wira Nuraini

FAKULTAS ILMU ADMNISTRASI PUBLIK

UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “ Pengaruh Kepemimpinan Transaksional


dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Pegawai di Badan Amil Zakat Nasional
Kabupaten Lombok Timur (studi kasus di BAZNAS Lombok Timur)”.
Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang apakah pengaruh
kepemimpinan transaksional dan kerja tim terhadap kinerja pegawai ,
serta apa saja penghambat pegawai BAZNAS Lombok Timur dalam
bekerja tim.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan


kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi,
wawancara, serta dokumentasi untuk mendapatkan data yang akurat dan
konkrit. Adapun informan penelitian ini adalah Wakil Ketua IV di bagian
SDM dan Admnistrasi dan Kabag Admnistrasi.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transaksioanl


sudah di terapkan dengan baik, dengan adanya gaya kepemimpinan
transaksional dapat mempererat hubungan antara pegawai dan pimpinan.
Adapun penghambat yang dialami oleh pegawain di BAZNAS adalah: 1.
Kurangnya media, 2. Keterbatasan sumber daya, 3. Seringnya
masyarakat mengajukan proposal yang tidak sesuai dengan ranah
BAZNAS.

Kata Kunci : Pengaruh, BAZNAS, Kepemimpinan Transaksional


THE INFLUENCE OF TRANSACTIONAL LEADERSHIP AND
TEAMWORK ON EMPLOYEE PERFORMANCE AT THE
NATIONAL AMIL ZAKAT AGENCY EAST LOMBOK
REGENCY (CASE STUDY IN BAZNAS EAST LOMBOK)

Vina Wira Nuraini

FACULTY OF PUBLIC ADMINISTRATION

NAHDLATUL WATHAN UNIVERSITY

ABSTRACT

This research is entitled "The Effect of Transactional Leadership


and Teamwork on Employee Performance at the National Amil Zakat
Agency of East Lombok Regency (case study at BAZNAS East
Lombok)". In this study, the author examines the influence of
transactional leadership and teamwork on employee performance, as well
as what are the obstacles to East Lombok BAZNAS employees in
teamwork.

This research is a descriptive research with a qualitative


approach. Data collection is carried out by observation, interview, and
documentation methods to obtain accurate and concrete data. The
informant of this research is Vice Chairman IV in the HR and
Administration section and Head of the Administration Department.

The results showed that transactional leadership has been applied


well, with the existence of a transactional leadership style can strengthen
the relationship between employees and leaders. The obstacles
experienced by employees at BAZNAS are: 1. Lack of media, 2. Limited
resources, 3. Often people submit proposals that are not in accordance
with the realm of BAZNAS.

Keywords : Influence, BAZNAS, Transactional Leadership


KATA PENGANTAR

Bismillahiwabihamdihi

Assalamu’alaikumWarohmatullohiWabarokatuh

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang

telah melimpahkan rahmat dan pertolongannya. Shalawat serta salam semoga

tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad ShallahuAlaihi Wasallam, yang telah

menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat.

Skripsi ini merupakan kajian singkat tentang.”PENGARUH KEPEMIMPINAN

TRANSAKSIONAL DAN KERJA TIM TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN LOMBOK TIMUR’’

Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dr.H. Lalu Abdul Muhyi Abidin. MA selakuRektor Universitas Nahdlatul

Wathan Mataram.

2. H. Lalu Hidir, S.Sos., MH selaku Dekan Fakultas Ilmu Administrasi .

3. H. Lalu Hidir, S.sos., dan Hamdi, S.Pd., M. AP Selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah memberikan penelitian arahan, motivasi dan bimbingan

dalam menyelesaikan Skripsi. Semoga semua kebaikan bapak Dosen

Pembimbing tercatat sebagai amal ibadah dan mendapat balasan dari Allah

SWT, Aminn..
4. Seluruh Dosen Pengajar di Jurusan Administrasi Publik maupun Bisnis

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Nahdlatul Wathan Mataram.

5. Orang tua Tercinta Bapak H. Patra Wijaya, Ibu Sukaini serta seluruh keluarga

yang telah memberikan dukungan baik dari do’a motivasi dan materi yang

takterhingga sehingga peneliti bisa sampai dititik ini.

6. Sahabat-sahabat Peneliti Siti Humairo Aprili, Fatin Nur Aulia, Emma

Wulandari, Ayuni dan adek saya zian, hesti, rizki, icak yang telah membantu

dan memberikan dukungan dalam penyusunan Skripsi ini dan untuk diri sendiri

terimakasih sudah berjuang dan bertahan sampai berhasil dalam penyelesaian

tugas akhir ini.

7. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat

peneliti sebutkan disini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunanT

ugas Akhir Skripsi ini.

8. Semua pihak secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat peneliti

sebutkan disini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas Akhir

Skripsi ini.

Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak diatas

menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah swt.

Peneliti menyadari bahwa tugas akhir skripsi ini tidak lepas dari segala

kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat peneliti harapkan dan

penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya peneliti berharap semoga tugas akhir

skripsi ini memenuhi harapan dan dapat menjadi informasi bermanfaat bagi
pembaca atau pihak lain yang membutuhkannya. Apabila dalam penyusunan

kalimat dalam skripsi ini terdapat kesalahan peneliti mohon maaf.

Mataram, 5 september 2023

Yang Menyatakan

Vina Wira Nuraini

19.2.1.114
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL SKRIPSI.................................................................................


HALAMAN ABSTRAK............................................................................................
HALAMAN ABSTRACT..........................................................................................
HALAMAN KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................
DAFTAR TABEL.......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
B. Identifikai Masalah...............................................................................
C. Pembatasan Masalah.............................................................................
D. Rumusan Masalah.................................................................................
E. Tujuan Penelitian..................................................................................
..............................................................................................................
F. Manfaat Penelitian................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................
A. Deskripsi Konseptual..........................................................................
B. Hasil Yang Penelitian yang Relevan...................................................
BAB III METODE PENELITIAN................................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................
B. Metode Penelitian..........................................................................
C. Subyek Penelitian/Sumber Data....................................................
D. Teknik Pengumpulan Data.............................................................
E. Teknik Analisis Data......................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................
A. Temuan Penelitian.........................................................................
B. Pembahasan Hasil Penelitian.........................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 1.4 RKAT Badan Amil Zakat Nasional Lombok Timur...................................

Tabel 2.4 Data Karyawan/ Pegawai Badan Amil Zakat Lombok Timur....................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 komponen dan analisis data..............................................................

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Lombok Timur koordinator penempatan UPZ........

Gambar 4.2 Struktur Organisasi BAZNAS Lombok Timur..................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan transaksional harus memiliki informasi

yang jelas tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan

bawahannya dan harus memberikan balikan yang konstruktif untuk

mempertahankanbawahannya pada tugasnya. Pemimpin

transaksional pada hakekatnya menekankan bahwa seorang

pemimpin perlu menentukan apa yang perlu di lakukan para

bawahannya untuk menncapai tujuan lembaga, disamping itu

pemimpin transaksional cenderung memfokuskan diri pada

penyelesaian tugas-tugas lembaga. (Tumbol dkk., 2014)

Menurut Yuki “Kepemimpinan transaksional adalah

kepemimpinan yang memotivasi bawahan atau pengikut dengan

minat-minat pribadinya. Kepemimpinan transaksional juga

melibatkan nilai-nilai akan tetapi nilai itu relevan sebatas proses

pertukaran (exchange process) tidak langsung menyentuh

substansi perubahan yang di kehendaki” (YukI,2010:96)

Gaya kepemimpinan transaksional mengidentifikasi serta

menjelaskan tugas kepada bawahan, dan mengkomunikasikan bagaimana


menjalankan secara baik dan tugas tersebut yang dapat di terima sesuai

keinginan pimpinan dicirikan dengan reward dan punshiment.

Menurut Antonakis dan House “Kepemimpinan

transaksional adalah model kepemimpinan yang mirip dengan

transaksi.Pemimpin dan pengikut saling bertransaksi untuk hasil

yang di inginkan. Beberapa ciri-ciri kepemimpinan transaksional

yaitu: (1) Kepemimpinan untuk mengendalikan bawahan dengan

cara menggunakan kekuasaan untuk mencapai hasil. (2)

Mengelola bawahan dengan memberi rewaward dan

punishment. (3) Biasa menerapkan transaksi yang saling

menguntungkan dengan bawahan”( Antonakis dan

House,2002:10)

Kinerja merupakan perilaku organisasi yang secara langsung

berhubungan dengan hasil kerja. Informasi kinerja pegawai merupakan

suatu hal yang sangat penting untuk mengevaluasi apakah proses kinerja

yang di lakukan pada Baznas Kabupaten Lombok Timur selama ini sudah

berjalan dengan tujuan yang di harapkan atau belum. kinerja yang baik

adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai standar lembaga

dan mendukung tercapainya tujuan lembaga. Lembaga yang baik adalah

lembaga yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya

manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk

meningkatkan kinerja pegawai.


Tenaga kerja merupakan salah satu faktor utama yang harus di

perhatikan oleh perusahaan dalam mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini

perusahaan di tuntut untuk bisa mengelola dan memanfaatkan sumber

daya secara terencana. Pengelolaan ini di maksud untuk mencapai kinerja

karyawan yang sangat tinggi terutama untuk meningkatkan kinerja

perusahaan secara keseluruhan. Sehingga untuk mencapai semua itu

maka perlu satu sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang baik.

Zameer et al “menyatakan bahwa kinerja karyawan

merupakan seberapa banyak seorang karyawan memberikan

kontribusi kepada perusahaan meliputi kuantitas output, kualitas

output, jangka waktu, kehadiran di tempat kerja dan sifat

kooperatif”. Zameer. dkk.(2014:)

Kinerja seseorang yang baik dapat dilihat dari hasil kerjanya

yang telah sesuai dengan standar kinerja organisasi dan dapat mencapai

lembaga dan perusahaan tersebut. Kinerja karyawan yang meningkatkan

akan berdampak pada kemajuan perusahaan, dimana perusahaan dapat

bertahan dalam ketatnya suatu persaingan dalam lingkungan bisnis yang

tidak stabil.

Hasibuan menyatakan bahwa “kinerja merupakan suatu

hasil kerja karyawan yang di gunakan untuk menilai karyawan

tersebut, dengan kinerja yang baik maka tujuan perusahaan akan

terwujud. Meningkatkan kinerja seseorang memang tidak mudah


dikarenakan banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi

rendahnya kinerja seseorang” ( Hasibuan, 2009: 121)

Thao & Hwang “menyatakan bahwa ada faktor- faktor

yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu:

1) kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu

mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai

tujuan Bersama;

2) Coaching, cara yang dapat meningkatkan kinerja.

Dengan cara komunikasi dua arah dimana pelatih dapat

mengidentifikasi apa yang perlu di tingkatkan dan

bagaimana untuk cara untuk meningkatkannya;

3) Participation, “partisipasi merupakan suatu perlibatkan

karyawan dalam proses mengambil keputusan diman

karyawan memiliki kesempatan untuk memecahkan

masalah dan dapat mempengaruhi keputusan

organisasi. Dampak keseluruhan dari partisipasi

tersebut adalah meningkatnya kinerja karyawan;

4) Motivation, motivasi sangat penting untuk

meningkatkan kinerja karyawan”. ( Thao &

Hwang,2015)

Dalam pencapaian sebuah lembaga banyak unsur penting

dalam pemenuhannya, di antaranya adalah kepemimpinan dan


pemimpin. Kepemimpinan dan gaya kepemimpinan dalam lembaga

atau organisasi sangat berperan dalam mempengaruhi kinerja

seorang pegawai. Selain itu gaya kepemimpinan yang di tujukan

seorang pemimpin untuk memerikan arahan pada bawahan, hal lain

yang harus di pahami juga bahwa mengatur pegawai adalah hal

yang sangat rumit dan kompleks, karena perebedaan latar belakang

yang di bawa ke lembaga atau organisasi. Selain pemimpin

pegawai juga merupakan aset penting dalam sebuah lembaga atau

organisasi. Sehingga tujuan tidak mungkin akan terwujud apaila

mereka tidak berperan aktif untuk lembaga walaupun di dalamnya

terdapat alat-alat canggih. (Ade Kohar, 2018: )

“Kerja Tim adalah kelompok usaha-usaha individual

yang menghasilkan kinerja lebih tinggi dari pada jumlah

masukan individual. Harus di sadari bahwa kerjasama

merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu untuk

mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukan tujuan

pribadi,bukan tujuan ketua tim,bukan pula tujuan dari pribadi

yang paling populer di tim” (Robbins dan Timothy,2008).

Kerja Tim juga dapat meningkatkan kerja sama dan kinerja di

dalam dan bagian-bagian perusahaan.Team work menghasilkan sinergi

positif melalui usaha yang terkoordinasi. Berkaitan dengan pengaruh

kepemimpinan terhadap kinerja pegawai, penulis memilih Badan Amil


Zakat Nasional lombok timur sebagai objek penelitian. Badan Amil

Zakat Nasional merupakan lembaga pengelolaan zakat, infaq,shodaqoh.

Lembaga tersebut berperan penting untuk mensejahterakan masyarkat.

Badan Amil Zakat Nasional Lombok Timur merupakan

organisasi nonstruktural, Lembaga baznas di bentuk melalui peraturan

perundang-undangan. Badan Amil Zakat Nasional Lombok timur

memiliki tugas dan fungsi sebagai penghimpun zakat, infaq, dan

shodaqah.

Perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin

mengglobal saat ini membuat Badan Amil Zakat Nasional Lombok Timur

(Baznas) membutuhkan seorang pemimpin yang profesional dan mampu

mengendalikan dan mengelola Baznas dengan baik supaya bisa

menghasilkan kinerja yang efektif dan efesien dalam melaksanakan

pelayanan di lembaga. Dengan perkembangan zaman saat ini di perlukan

kempimpinan yang mampu mengelola dan memberikan pengaruh baik

untuk lembaga supaya bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas di

lembaga dan organisasi. Kepemimpinan di era sebelumnya sangat

berbeda dengan kepemimpinan era sekarang, karena harus menyesuaikan

situasi dan kondisi yang berbeda. Beberapa model kepemimpinan dalam

lembaga dan organisasi di antaranya kepemimpinan transaksional.

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh


Kepemimpinan Transaksional Dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Pegawai

Di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Lombok Timur (study di

Baznas Lombok Timur).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan maka dapat

didentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Pengaruh kepemimpinan dalam sebuah lembaga

2. Kinerja tim yang berdampak pada sebuah lembaga

3. Penulis adalah mahasiswa yang melakukan praktik lapangan (PPL) di

Baznas lombok timur.

C. Pembatasan Masalah

Karena luasnya permasalahan serta mengingat keterbatasan

waktu, dan biaya maka penelitian ini di batasi pada kepemimpinan dan

kerja tim terhadap kinerja pegawai di Badan Amil Zakat Nasional

Lombok Timur.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan di atas

maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah kepemimpinan trnsaksional berpengaruh terhadap kinerja

pegawai di Badan Amil Zakat Nasional Lombok Timur ?


E. Tujuan Penelitian

Untuk Mengetahui pengaruh dari kepemimpinan transaksional dan kerja

tim terhadap kinerja pegawai di Badan Amil Zakat Nasional Lombok

Timur;

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini di harapkan memberikan manfaat baik dari

segi teoritis maupun praktis sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Menambah wawasan penulis untuk mengetahui tentang

pengaruh kepemimpinan transaksional dan kerja tim terhadap kinerja

pegawai di Badan Amil Zakat Nasional Lombok Timur dan bisa menjadi

acuan untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a) Hasil dari penelitian ini dapat menambah wawasan dan dapat menjadi

refrensi bagi mahasiswi dan pembaca jika ingin meneliti tentang

pengaruh kepemimpinan transaksional dan tim kerja terhadap kinerja

pegawai di Baznas;

b) Hasil dari penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan kepemimpinan transaksional dan tim kerja.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual

1. Kepemimpinan

Dalam suatu lembaga, kepemimpinan memegang peranan

penting karena pemimpin itulah yang akan menggerakkan dan

mengarahkan lembaga untuk mencepai tujuan dan sekaligus merupakan

tugas yang tidak mudah. Karena itu seorang pemimpin di tuntut untuk

bisa memahami bawahan sehingga bisa memberikan pengabdian dan

partisipasinya kepada lembaga secara efektif dan efesien.

Menurut Kadarusman (2012), “Kepemimpinan di bagi

tiga yaitu: (1) Self Leadership, (2) Team Leadership dan (3)

Organizational Leadership. Leadership adalah memimpin diri

sendiri agar jangan sampai gagal menjalani hidup. Team

Leadership diartikan sebagai memimpin orang lain. Pemimpinya

di kenal dengan istilah team leader ( pemimpin kelompok) yang

memahami apa yang menjadi tanggung jawab kepemimpinanya,

menyelami kondisi bawahannya, kesediaanya untuk meleburkan

diri dengan tuntutan dan konsekuensi dari tanggung jawab yang

di pikulnya, serta memiliki komitmen untuk membawa setiap

bawahannya mengeksplorasi kapasitas dirinya hingga

menghasilkan prestasi tertinggi”.


Sedangkan organizational leadership dilihat dari

konteks suatu organisasi yang dipimpin oleh organizational

leadeship ( pemimpin organisasi) yang mampu memahami nafas

bisnis perusahaan yang di pimpinnya, membangun visi dan misi

pengembangan bisnisnya, kesediaan untuk melebur dengan

tuntutan dan konsekuensi tanggung jawab sosial, serta

komitmen yang tinggi untuk menjadikan perusahaan yang

dipimpinnya sebagai pembawa berkah bagi komunitas baik di

tingkat lokal, nasional, maupun internasional “

( Kadarusman,2012:30)

Beberapa definisi kepemimpinan menurut oleh para ahli sebagai

berikut :

a. Hemphil dan coons

Kepemimpinan adalah perilaku individu tertentu yang

menggerakkan aktivitas kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

b. D. Katz dan Khan

Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh yang melebihi

kepatuhan mekanis terhadap perintah rutin organisasi.

c. Rauch dan Behling

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitaskelompok

yang terorganisir untuk mencapai tujuan.

d. Richards dan Edgel


Kepemimpinan adalah tentang mengartikulasi visi, mewujudkan

nilai dan penciptaan lingkungan yang di dalamnya terdapat sesuati yang

bisa di capai.

e. Jacobs dan Jaques

Kepemimpinan adalah proses memberikan tujuan (arah

yang berarti) atas usaha kolektif dan menyebabkan adanya usaha

yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan ( Saefuddin Mubarok,

2014 ).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

adalah suatu proses pengarahan atau mempengerahui orang lain dengan

cara menggerakkan sumber daya yang ada secara efektif dan efesien

dalam proses manajmen untuk mencapai tujuan organisasi yang di

harapkan.

Menurut Sobry Sutikno, “Dalam sejarah kehidupan

manusia, sangat banyak pengalaman kepemimpinan yang dapat di

pelajari. Misalnya hadits nabi “setiap kamu adalah pemimpin” dan

memberikan pemahaman bahwa dalam pengalaman sehari-hari,

manusia telah melakukan unsur-unsur kepemimpinan seperti

“mempengaruhi, mengajak, memotivasi dan mengkoordinasi”

sesama mereka.

Kepemimpinan sesungguhnya tidak di tentukan oleh

pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu


yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan

seseorang untuk menjadi seorang pemimpin, baik bagi dirinya

sendiri, keluarga, lingkungan, pekerjaanya, maupun bagi

lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya. Kepemimpinan

adalah sebuah keputusan yang merupakan hasil proses perubahan

karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Masalah

kepemimpnan tidak terbatas di organisasi dan lembaga tertentu.

Kepemimpinan juga tidak hanya menjadi milik atau

monopoli seseorang yang menyandang predikat sebagai kepala

atau manajer dalam suatu perusahaan atau kantor.

Kepemimpinan dapat di pergunakan oleh setiap orang dalam

segala situasi (Sobry Sutikno 2018: 10).

“Kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan

seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan

kerja untuk mempengaruhi orang lai, terutama bawahannya,

untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui

perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam

pencapian tujuan organisasi” (Pahrizal Iqrom 2013 :88)

Ada bebrapa hal yang perlu diperhatikan agar kepemimpinan

dapat berperan dengan baik:


a. Yang menjadi dasar utama dalam efektivitas kepemimpinan bukan

pengangkatan atau penunjukanya, melainkan penerimaan orang lain

terhadap kepemimpinan yang bersangkutan

b. Efektivitas kepemimpinan dari kemampuannya untuk tumbuh dan

berkembang

c. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca”

situasi

d. Perilaku seseorang tidak terbentuk begitu saja melainkan melalui

pertumbuhan dan perkembangan

e. Kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi dapat tercipta bila

setiap anggota mau menyesuaikan cara berfikir dan bertindaknya

untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya sebagai pegawai sesuai dengan tanggung jawab yang di

bebankan atau di berikan. Kinerja pada dasarnya dapat di lihat dari dua

segi yaitu kinerja pegawai (perindividu) dan kinerja organisasi.Kinerja

pegawai adala hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi.

“Kinerja atau performance merupakan gambaran

mengenai tingkat pencapaian peleksanaan suatu program

kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, visi dan


misi organisasi yang di tuangkan melalui perencanaan strategis

suatu organisasi”. ( Prasadja Ricardianto, 2014)

Menurut Mangkunegara “kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seseorang

pegawai dalam melaksanaan tugasnya dengan tanggung jawab

yang diberikan oleh perusahaan.Kinerja di bedakan menjadi

menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi”

(Mangkunegara,2005)

“Kinerja individu adalah hasil kerja seorang karyawan

baik dari segi kualitas dan kuanitas berdasarkan standar kerja

yang telah di tentukan, sedangkan kinerja organisasi ialah

gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok.

Kinerja adalah tentang apa yang di kerjakan dan bagimana cara

mengerjakanya”. (Wibowo,2013)

Menurut sutrisno, “kinerja adalah kesuksesan seorang

dalam melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat di capai oleh

seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing atau tentang

bagaimana seseorang di harapkan dapat berfungsi dan

berperilaku sesuai dengan tugas yang telah di bebankan

kepadanya serta kuantitas, kualitas dan waktu yang di gunakan

dalam menjalakan tugas” (Sutrisno, 2010:46)


“Kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang di

gunakan sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu

organisasi pada suatu periode dengan suatu refrensi pada

sejumlah standar seperti biaya masa lalu yang di proyeksikan

dengan dasar efesiensi, pertanggung jawaban atau akuntabilitas

manajmen dan semacamnya” ( Rivai, 2013:604).

3. Kerja Tim

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Kerjasama tim

adalah suatu kemampuan untuk bekerja bersama dalam menuju visi dan

misi bersama. Dengan kata lain, kerjasama tim merupakan suatu

kemampuan yang kuat dalam mengarahkan dan mendorong para individu

dalam menuju dan meraih tujuan organisasi secara bersama-sama.

Stephen dan Timothy “menyatakan bahwa “kerja tim

adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan

kinerja lebih tinggi daripada hasil yang didapatkan jika

pekerjaan diselesaikan seorang diri. Kerja Tim menghasilkan

sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini

memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim

lebih baik daripada kinerja per individu di suatu organisasi

ataupun suatu perusahaan”. ( Stephen dan Timothy, 2008: 51).

Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja untuk mencapai

tujuan yang sama, dalam sistem kerja organisasi kerja tim merupakan inti dari

sebuah organisasi. Solidits sebuah tim sangat berpengaruh terhadap hasil kerja
dari sebuah organisaasi. Membangun soliditas tim merupakan hal pertama

yang harus di lakukan untuk mempermudah kerja sebuah organisasi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian terdahulu yang penulis temukan :

1. Skripsi yang berjudul: Pengaruh kepemimpinan transaksional dan team

work terhadap kinerja pegawai di Badan Amil Zakat Nasional Kota

Palembang, dalam penelitian ini penulis menjelaskan hasil temuan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai dan team

work. Sedangkan kepemimpinan transaksional dan team work secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

2. Jurnal yang berjudul: Pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap

kinerja pegawai karya imam fauzi . Dalam penelitian ini penulis

menjelaskan hasil temuan bahwa terdapat pengaruh yang

positif,signifikan kepemimpinan dan motivasi baik secara parsial maupun

simultan.

C. Kerangka Teoritik

1. Kinerja

Menurut Fahmi (2017:67) “ Kinerja adalah hasil dari

suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu

tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah di

tetapkan sebelumnya.”
Menurut Torang ( 2014: 74) “ Kinerja adalah kuantitas

atau kualitas hasil kerja individu atau sekelompok di dalam

organisasi dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang

berpedoman pada norma, standard operasional prosedur, kriteria

dan ukuran yang telah di tetapkan atau yang berlaku dalam

organisasi”.

2. Kepemimpinan

Menurut Wiliam G. Scoot (1962), Pengertian kepemimpinan

adalah proses memengaruhi kegiatan yang di selenggarakan dalam

kelompok, dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan yang di tetapkan.

Menurut P. Pigors (1935), “pengertian kepemimpinan

adalah proses mendorong dan mendorong melalui interaksi yang

berhasil dari perbedaan individu, pengendalian kekuatan

sesorang dalam mengejar tujuan Bersama”.

Menurut Moejiono (2002) “Kepemimpinan merupakan

satu arah, karena pemimpin bisa saja memiliki kualitas-kualitas

tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya, para

ahli teori sukarela ( compliance induction theorits) cenderung

memandang kepemimpian sebagai pemaksaan atau mendesak

pengaruh secara tidak langsung dan saran membentuk suatu

kelompok yang sesuai dengan keinginan pemimpinya”.


3. Kerja Tim

Kerja Tim adalah kolaborasi antara dua orang atau lebih untuk

saling berbagi waktu, bakat, dan pengetahuan dalam melaksanakan tugas

dan upaya mencapai tujuan yang telah di tentukan. Setiap orang dalam

tim kerja (team work) memiliki derajat yang sama penting, memahami

peran dan tugas, saling percaya dan mendukung, bertanggung jawab serta

saling berhubungan satu sama lain melalui pemimpin yang telah

ditunjuk.

Berikut beberapa definisi kerja tim menurut para ahli:

Menurut Dejanaz dan Dowd (2006), kerja tim adalah

kemampuan individu untuk melakukan kerja sama dengan baik

dalam mencapai maksud dan tujuan tim serta para anggotanya

mampu berpartisipasi di dalam tim dan memperoleh kepuasan di

dalam tim tersebut, dengan ciri memiliki tujuan, memahami

peran dan tugas, saling percaya dan mendukung serta

bertanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas untuk

mencapai tujuan.

Huges (2012), menjelaskan bahwa Kerja tim

merupakan kumpulan orang-orang yang mampu bekerja sama

dalam sebuah tim,setiap orang memiliki derajat yang sama dan

penting dalam organisasi, setiap individu berhubungan dengan

individu lain melalui seorang pemimpin yang di tetapkan”


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang penulis pilih adalah di Badan Amil Zakat

Nasional Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Waktu penelitian

yang penulis laksanakan pada tanggal 2 Agustus sampai 20 agustus 2023.

B. MetodePenelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualititatif.

Menurut Sugiyono (2015;9), Metode penelitian kualitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postfositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan

secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,

dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.

C. Subyek Penelitian/Sumber Data

Menurut Moleong (2005:157), sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya


adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Adapun

sumber data yang akan digunakan penelitian ini meliputi:

1. Data primer, data yang diperoleh dari hasil wawancara

secara langsung dan pengamatan secara mendalam

kepada para imforman.

2. Data sekunder, yaitu sumber data yang tidak langsung

namun dapat memberikan data tambahan yang

mendukung data primer. Sumber data sekunder dapat

diperoleh dari media cetak maupun media elektronik

seperti buku dan internet guna mendukung

pembahasan dan dari hasil-hasil penelitian lain”.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

wawancara (interview), observasi lapangan (pengamatan), dan

dokumentasi. Adapun jenis data metode tersebut akan dijelaskan sebagai

berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang komfleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologi. Dua diantaranya

yang terpenting adalah proes-proses pengamatan dan peringatan

(Sutrisno:1986).

2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari

responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya

sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada

laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada

pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Teknik yang dilakukan

dalam observasi penelitian ini adalah observasi yang terstruktur yang

ditujukan kepada;

1. Ir. Muhammad Nazri ( WAKA IV Bidang Admnistrasi, SDM

dan Umum)

2. Syamsul Hadi, S.Pd ( Kepala Bagian Admnistrasi SDM dan

umum)

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh

data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, tulisan angka dan gambar

yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung

penelitian. Dalam hal ini peneliti akan mengumpulkan dokumen-

dokumen yang terkait dengan permasalahan pada penelitian ini.

E. Tehnik Analisis Data

Analisis data menurut sugiyono (2018:482) adalah proses mencari

dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara ,
catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data

kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting, dan akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain.

1. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan

dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua

aspek, yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data

alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan,

disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan

penafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Sedangkan

catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar dan

tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan

rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. Untuk

mendapatkan catatan ini maka peneliti melakukan wawancara dengan

beberapa informan yang memang dianggap mengetahui tentang

masalah yang akan diteliti.

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Menurut sugiyono (2018: 247-249) Reduksi data adalah

merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting yang sesuai dengan topik penelitian, mencari tema dan

polanya, pada akhirnya memberikan gambaran yang lebih jelas dan


mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Dalam mereduksi data akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai dan

telah ditentukan sebelumnya.

Cara mereduksi data adalah dengan melakukan seleksi,

membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan kepola-pola

dengan membuat transkip penelitian untuk mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang bagian yang tidak penting

dan mengatur agar dapat ditarik kesimpulannya dan finalnya secara

tepat sesuai dengan permasalahan fokus utamanya. Istilah reduksi data

dalam penelitian kualitatif dapat disejajarkan maknanya dengan istilah

pengelolaan data (mulai dari editing, koding, hingga tabulasi data)

dalam penelitian kualitatif. Ia mencakup kegiatan mengikhtiarkan hasil

pengumpulan data selengkap mungkin, dan memilah-milahkannya

kedalam konsep tertentu, atau tema tertentu (Burhan Bungin, 2021:70).

3. Penyajian Data (Data display)

Setelah mereduksi data maka langkah selanjutnya adalah

menyajikan data. Dalam penelitian kulitatif penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk table grafik, flawchart, pictogram, dan

jenisnya. Elalui penyajian data tersebut maka data dapat

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah

dipahami. Selain itu dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat

dilakukan dalam bentuk uraan singkat, bagan, hubungan antar kategori


dan sejenisnya namun yang sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Melalui penyajian data tersebut, maa data terorganisasikan, dan

tersusun sehingga akan semakin mudah dipahami (Sugiyono,

2018:249).

4. Penarikan Kesimpulan (Verification)

Langkah terakhir dalam menganalisis penelitian kualitatif

adalah penarikan kesimpulan. Menurut sugiyono (2018:252-253)

kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,

karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan perumusan

masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah penelitian berada dilapangan. Kesimpulan dalam

penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek

yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi

jelas.
Gambar 3.1 komponen dalam analisis data
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

1. Profil Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Lombok Timur


(Peradaban Zakat Dari BAZDA Ke BAZNAS)

Sejak regulasi perundang-undangan zakat di buat mulai Undang-

undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat dan

Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 Tentang pelaksanaan

Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Dan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat dan

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan UU no

23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat, Kabupaten Lombok Timur

telah mengelola dan mengurusi zakat seperti BAZIS, BAZDA, dan

sekarang BAZNAS.

Ajaran islam berikut zakat sebagai salah satu rukun Islam, mulai

abad ke 12 masuk Indonesia dan menjadi bekal utama dalam penyebaran

da’wah di Nusantara terutama oleh para Alim Ulama dan wawli untuk

pengembangan pondok pesantren dan tempat-tempat peribadatan

(MASJID) sebagai media pembinaan, pendidikan dan pelatihan umat,

jamaah dan santri. Demikian pula sebagai modal perjuangan melawan

penjajah dan da’wah walaupun belum mencapai kesejahteraan umat.

Setelah kemerdekaan republik Indonesia, pengelolaan zakat memiliki 3

tahap.
Tahap Pertama : Zakat tidak di atur dalam peraturan perundang-

undangan tapi di serahkan sepenuhnya kepada

masyarakat/Umat Islam.

Tahap Kedua : Pengelolaan zakat diakui oleh pemerintah seperti

termasuk dalam binaan Kementerian Agama dan

pelaksanaan nya di serahkan kepada Umat Islam.

Tahap Ketiga : Pengelolaan zakat di atur oleh Negara/Pemerintahan

dan ada institusi yang di tugaskan atas nama Negara

untuk melaksanakan nya. Maka berdasarkan Undang-

Undang No 23 tahun 2011 dan peraturan yang

mengikutinya BAZNAS ditunjuk sebagai Lembaga

Pemerintah non Struktural (Baetul Maal nya Umat

Islam).

Dengan adanya lembaga pengelola zakat sebelumnya dengan

nama Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) maka berdasarkan Keputusan

Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI

Nomor DJ.II/568 Tahun 2014, tentang Pembentukan Badan Amil Zakat

Nasioanl Kabupaten/Kota junto Keputusan Dirjen Bimbingan

Masyarakat Islam Nomor DJ.II/37 Tahun 2015 tentang Pembentukan

Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten/Kota se Indonesia, maka

BAZNAS Kabupaten Lombok Timur terbentuk Juga.


Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi

Nusa Tenggara Barat yang terletak di antara 116º- 117º Bujur Timur dan

8º-9º Lintang Selatan. Kabupaten ini terdiri dari 21 Kecamatan dan 199

Desa dengan luas wilayah 267.988 ha. Luas daratannya 160.555 ha dan

luas perairan laut 107.433 ha. Wilayah daratan sebagian besar adalah

lahan kering 15.219 ha (71, 76), sawah 45. 366 ha (28,24%). Sedangkan

wilayah laut berupa pantai yang landai dengan kedalaman diantara 56

sampai dengan 300 m yang membentang dari selatan ke timur dan utara

serta sangat potensial untuk budidaya perikanan, pariwisata, dan

angkutan laut. Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur berdasarkan

data tahun 2003 berjumlah 1.015.150 jiwa dengan laju pertumbuhan

penduduk tahun 1999-2000 1,22% sehingga Kabupaten Lombok Timur

menjadi Kabupaten terpadat di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Dari luas wilayah pertanian dan beragam pariwisata yang beragam

ternyata belum bisa meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat dan

bersaing dengan Kabupaten lainnya, sehingga perlu adanya strategi yang

lebih untuk mengejar ketertinggalan kemajuan pendapatan masyarakat.

Dalam menapak perjalanan suatu lembaga ke depan, sejak sejarah awal

berdirinya dan perkembanagannya perlu menjadi perhatian. Karna

pengalaman masa lalu dapat menjadi iktibar untuk merajang masa depan.

BAZNAS Lombok Timur walaupun masih dalam usia yang sangat muda,

telah mampu berbuat banyak dalam membantu kaum dhu’afa. Namun

dalam perjalannya mengalami banyak tantangan dan rintangan.


Mengalami pasang surut dalam pengumpulan maupun dalam

pendayagunaan dana zakat.

Pelaksanaan ibadah zakat dipahami sebagai perintah agama yang

telah diatur dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulallah, bukan semata

karena undang-undang atau peraturan lainnya. Tetapi zakat adalah salah

satu dari lima rukun Islam yang lima. Oleh karena itu telah diperintahkan

kepada hambanya menunaikan zakat, untuk peduli kepada sesama yang

mengalami kekurangan, dan menetapkan kepada siapa zakat itu di

salurkan, yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqob, gharimin, sabilillah

dan ibnu sabil. Seiring perkembangan dunia zakat maka para amillah

yang menjadi aktor utama dibalik suksesnya pengelolaan zakat. Allah

SWT menetapkan amil pada urutan ketiga dari golongan yang menerima

zakat, menunjukkan kuatnya posisi amil sebagai penentu dan suksesnya

pengelolaan zakat.

Pengelolaan zakat harus berkembang dan memerlukan revitalisasi

agar tegaknya ibadah ini, dan kesejahteraan ummat akan lebih terjamin

dalam memerangi kebodohan dan keterbelakangan. Kunci dari pada itu

adalah bagaimana membangun peradaban zakat dan bagaimana

mengembangkan kedermawanan dalam kehidupan kita. Untuk mencapai

tujuan itu maka setelah Pemerintah Kabupaten Lombok Timur

mencanangkan ” Gerakan Sadar Zakat” untuk membangun masyarakat,

BAZDA Kabupaten berikhtiar secara optimal membuat program-program

inovatif dalam pengumpulan dan pendayagunaa dana ummat ini.


Dalam menapak perjalanan suatu lembaga ke depan, sejarah sejak

awal berdirinya dan perkembangannya perlu menjadi perhatian. Karena

pengalaman masa lalu dapat menjadi iktibar untuk merancang masa

depan. BAZDA Kabupaten Lombok Timur walaupun masih dalam usia

yang sangat muda, telah mampu berbuat banyak dalam membantu kaum

dhu’afa. Namun dalam perjalanannya mengalami banyak tantangan dan

rintangan. Mengalami pasang surut dalam pengumpulan maupun dalam

pendayagunaan dana zakat. Perkembangan keberadaannya dapat

diuraikan dalam beberapa priode sebagai berikut:

a. Periode Tahun 2002 - 2003

Pada kurun waktu ini seiring lahirnya UU No.38 Tahun 1999

Tentang Pengelolaan Zakat, dan Perda Kabupaten Lombok Timur No.9

Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Zakat, dibentuklah BAZDA Kabupaten

Lombok Timur untuk pertama kalinya. Lembaga amil ini diketahui oleh

Drs Lalu Muh. Saheh Sapardi. Tetapi pada periode ini BAZDA belum

bisa berbuat banyak. Bahkan sepi aktifitas karena bebagai permasalahan.

b. Periode Tahun 2003 - 2005

Pada periode ini diadakan pembaharuan kepengurusan, seiring

dengan pergantian kepemimpinan di daerah. BAZDA Kabupaten

Lombok Timur diambil alih oleh Bupati Lombok Timur H. Muh. Ali Bin

Dachlan sebagai Ketua Umum, sedangkan sebagai Ketua ditunjuk Drs.

Mahsun Said. Pada periode ini dibentuk Kantor Pelaksana Program

(KPP) BAZDA yang bertugas melaksanakan secara operasional


kebijakan yang telah ditetapkan oleh pengurus. Untuk memimpin KPP

BAZDA ditunjuk Drs. H. Ishlah El Wathan, SH. Sebagai Direktur

Eksekutif dan Mujahid Donny Supanra sebagai Sekretaris Eksekutif

/Program Officer.

Pada periode itulah BAZDA Lombok Timur mengalami kemajuan

yang sangat menonjol dengan pengumpulan zakat yang sangat fantastis.

Pada tgl 1 Muharram 1424 H bertepatan dengan tanggal 24 februari 2004

setelah dana zakat terkumpul sebesar Rp 1 Miliar diadakan penyaluran

perdana dana zakat kepada para Mustahik di Kabupaten Lombok Timur.

Keberhasilan ini menempatkan BAZDA Lotim berada diantara 7

BAZDA Provinsi dan Kabupaten/Kota yang paling potensial di

Indonesia, atau tiga BAZDA Kabupaten berdampingan dengan BAZDA

Kab. Muara Enim dan Kab. Serang. Zakat waktu itu dihimpun 2 ½

persen dari seluruh penghasilan/gaji PNS di daerah. Hasilnya dari akhir

tahun 2003 - 2005 yaitu selama kurun waktu kurang dari dua tahun dapat

terkumpul dana zakat mencapai Rp 10 Miliyar lebih.

c. Periode Tahun 2005 - 2009

Pada periode ini BAZDA Lombok Timur mengalami masa transisi

dan pemulihan. Dikarenakan sebelumnya pada tahun 2005 muncul

gejolak penentangan penerapannya oleh sebagian kalangan masyarakat.

Kalau dicermati penolakan ini adalah akibat kurangnya sosialisasi dan

transparansi pengelolaannya. Tetapi hikmah yang paling berharga dapat

diambil dari situasi ini adalah para pegawai negeri mulai mengenal zakat
penghasilan yang juga dikumpulkan dari gaji mereka, bukan hanya zakat

fitrah sebagaimana yang biasa ditunaikan pada setiap tahun.

Dampak dari gejolak ini pengumpulan dan pendistribusian dana

zakat waktu itu mengalami penurunan. Tetapi pada periode inilah dapat

diwujudkan pembangunan Gedung Daruzzakat di kota Selong, yang

sekarang menjadi kantor BAZDA Kabupaten Lombok Timur.

Pasca terjadinya penentangan itu (2006) diadakan perubahan

kepengurusan. Pada periode ini BAZDA Kabupaten Lombok Timur

diketahui oleh Ir. H. Lalu Gaffar Ismail. Kala itu dengan perubahan

kebijakan pengurus secara bertahap pengumpulan zakat mulai perlahan

kembali meningkat.

Kalau pada periode 2003-3005 pengumpulan mencapai Rp. 350

juta sebulan, dan pada tahun 2006 melorot hanya terkumpul sekitar Rp.

61 juta sebulan. Meskipun demikian pengaruh perubahan kebijakan

dalam masa satu tahun pada tahun 2007 dapat terkumpul dana zakat

mencapai 1 Miliyar lebih.

d. Periode Tahun 2009- 2012

Pada akhir tahun 2009 dengan berakahirnya masa bakti

kepengurusan periode sebelumnya, diadakan bagi pembaharuan

kepengurusan BAZDA Kabupaten Lombok Timur untuk periode tahu

2009- 2013. Periode ini diketahui oleh TGH. Nasrullah. Kepengurusan

ini dikukuhkan pada tanggal 30 agustus 2009 setelah satu tahun


dilantiknya kepemimpinan baru di daerah dengan H. M. Sukiman Azmy

dan H. M. Syamsul Lutfi, sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lombok

Timur periode 2008 – 2013.

BAZDA Kabupaten Lombok Timur pada periode ini melaksanakan

inovasi-inovasi dalam pengumpulan dan pendayagunaan yang lebih

terarah, dalam pelaksanaan Gerakan sadar Zakat sebagai program

penggalangan dana ummat yang telah dicanangkan oleh Bupati Lombok

Timur pada awal Muharram 1431 H. Hasilnya mulai nampak, kesadaran

para muzakki mulai tumbuh kembali.

Pengumpulan zakat, infaq atau sadaqah bergerak naik. Jumlah

dana yang terkumpul makin bertambah meskipun tidak menyamai

prestasi dimasa awal-awal menggeliatnya BAZDA tahun 2003 – 2005.

Pada tahun 2010 berdasarkan penilaian FOZ ( Forum Zakat Nasional)

BAZDA Lombok Timur berhasil menduduki peringkat ke 5 sebagai

BAZDA Kabupaten yang berhasil, setelah Tebing Tinggi, Aceh Besar,

Sukabumi, dan Cianjur.

e. Periode Tahun 2013 – Sekarang

Tahun 2013 adalah tahun kembalinya “ Pendekar Zakat” H. Moh.

Ali bin Dachlan memimpin Kabupaten Lombok Timur. Kehadiran

kepala daerahyang memiliki komitmen kuat dalam penerapan salah satu

syariat Islam ini sangat berpengaruh pada perkembangan BAZDA

dikemudian hari.
Pengurus baru dibawah kepemimpinan H Rawithah Asyari

dimulai pada bulan September 2013, menata kembali keberadaan

BAZDA ditengah-tengah masyarakat. Hasilnya terjadi perkembangan

yang sangat signifikan dari perolehan Zakat, Infaq, dan Sadaqah (ZIS).

Pada periode awal penghimpunan ZIS hanya Rp 201.364.446,

pada bulan Oktober 2013 naik menjadi Rp 309.721.100, kemudian naik

lagi menjadi Rp 363.292.301 di bulan November dan Rp 413.682.200

pada bulan Desember 2013.

Penghimpunan ZIS masih cukup fluktuatif setiap bulan. Sebutlah

dibulan Januari hingga Maret 2014 masing-masing Rp 372.271.081, Rp

584.832.137 dan Rp 600.093.764. Namun demikian, ada kecenderungan

kenaikan yang sangat cukup berarti dengan rata-rata per bulan mencapai

sekitar Rp 700.000.000 di tahun 2014.

Tahun 2015 terjadi perkembangan yang cukup menggembirakan

karna total ZIS yang berhasil dihimpun melampaui Rp 10 Miliyar atau

tepatnya sebesar Rp 11.038.474.822. Hal ini terjadi karena dilakukan

pelebaran peran BAZDA yang tidak hanya menyasar PNS, melaikan juga

menggarap sector swasta.

Sedangkan penyaluran konsisten dilakukan untuk para asnaf atau

masyarakat yang berhak sesuai tintinan agama untuk mendapatkan

bantuan ZIS. Sebagaimana yang dilakukan dalam setiap tahunnya,

program itu meliputi penyaluran bantuan bagi fakir miskin dan anak

yatim, orang sakit, bantuan ekonomi produktif. Setiap jenis program


penyaluran bantuan yang diusung BAZDA Lotim, sasarannya tetap pada

asnaf atau mereka yang berhak menerima ZIS.

Sebuah program tahun 2016 pun tengah berjalan, yaitu

pembangunan Rumah Sakit Islam Kita bagi kaum dhu’afa. Karena itu

BAZDA yang kemudian diubah namanya sebagai Basnas susuai amanat

Undang-Undang tetap mengupayakan peningkatan pencapaian perolehan

ZIS, agar rencana pembangunan Rumah Sakit tersebut segera terleksana

mengingat keberadaan rumah sakit bagi orang miskin sangat dibutuhkan.

Kiprah Basnas tidak hanya menghimpun zakat, melainkan

berupaya melakukan penyadaran di lingkungan masyarakat pedesaan

agar mereka membentuk Lembaga amil yang dikenal sebagai Badan

Amil Zakat Desa (BAZDES). Lembaga ini dikelola sendiri oleh

masyarakat desa dan penggunaan zakatnya dilakukan untuk lingkungan

masyarakat sekitarnya. Hasilnya, tidak sedikit desa yang sudah berhasil

menghimpun zakat sebanyak ratusan juta rupiah setiap tahun.

Selain itu, Kepala Daerah tidak bosan-bosannya menyampaikan

instruksi maupun imbauan terkait zakat. Setidaknya terdapat 12 instruksi

dan imbauan yang disampaikan Bupati Lombok Timur khususnya di

lingkungan SKPD. Disamping zakat ditarik dari Bupati dan Wakil

Bupati, juga dari para wakil rakyat, PNS, pihak swasta dan berbagai

jenjang profinsi. Sehingga, walaupun jumlahnya masih fluktuatif, hal itu

menunjukkan keseriusan dan kerja keras dalam menjalankan salah satu

amanah kepemimpinan, yaitu syariat islam.


Langkah-langkah yang dilakukan Baznas Lotim menuai pengakuan

dari Pemerintah Pusat. Pada tahun 2015, Baznas Lotim meraih peringkat

II Zakat Awards untuk kategori pengelolaan dana zakat. Atas prestasi

tersebut, beberapa kali kunjungan dan studi banding dilakukan Baznas

Kabupaten lain seperti Kota Mataram, Bima, Bantaeng, dan Sumedang

terkait pengelolaan zakat.

2. Visi dan Misi dan Tujuan Lembaga Badan Amil Zakat Nasional

Lombok Timur

1. Visi : Mewujudkan Lembaga Badan Amil Zakat yang amanah,

Profesioanal, Tranparan, dan Akuntabel menuju Lombok Timur yang

adil, sejahtera dana aman.

Dalam visi yang dijabarkan di atas bahwa BAZNAS Lombok

Timur ingin mengembangkan Lembaga BAZNAS menjadi lembaga

yang amanah untuk para muzakki, profesional dalam melayani,

transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola dan mendistribusikan

dana demi menjadi lembaga yang dapat mensejahterakan dan

memberikan keadilan bagi para muzakki dan mustahiq.

2. Misi :

a) Membangun tim kerja yang solid antara pemimpin dan pelaksana.

b) Membangun kapsitas Amil secara bertahap dan terencana melalui

pelatihan, studytour, dan sejenisnya.

c) Proaktif dalam membangun jaringan pengumpulan dengan setiap

individu atau lembaga lain yang potensial.


d) Memberikan layanan yang terbaik kepada muzakki dan mustahiq.

e) Membuat grand desain program pendistribusian dan

pendayagunaan yang terintegrasi dengan program pemerintah

daerah dan program pengumpulan ZIS.

f) Menyampaiakan laporan pertanggung jawaban kepada pihak-pihak

terkait secara tertib dan sistematis.

g) Mengoptimalkan peran teknologi informasi dan komunikasi untuk

syiar pengumpulan dan pendistribusian.

3. Tujuan

Setelah visi dan misi ditetapkan maka perlu juga untuk

menetapkan tujuan utama BAZNAS Lombok Timur menjadi patokan

dalam menggerakkan BAZNAS menjadi lebih baik, adapun tujuannya

yaitu:

a) Meningkatkan kesadaran mesyarakat menunaikan ibadah zakat.

b) Meningkatkan fungsi dan peran pranata keagamaan alam upaya

pelayanan ibadah zakat.

c) Meningkatkan fungsi pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan sosial dan keadilan.

d) Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat.


Peta Kabupaten Lombok Timur Dengan Penempatan
Koordinator Unit Pengumpul Zakat (KUPZ)
3. Struktur Organisasi BAZNAS Lombok Timur

Keterangan :

GARIS KOMANDO

GARIS KOORDINASI
4. Program-program Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Lombok

Timur

Untuk mencipatakan visi dan misi yang tepat sasaran, BAZNAS

Lombok Timur memiliki beberapa program unggulan, diantaranya

sebagai berikut:

1. BAZNAS Lotim Sehat

BAZNAS Lotim sehat merupakan program bantuan kepada

masyarakat yang sakit baik yang sedang dirawat di rumah sakit,

puskesmas maupun yang sakit di rumahnya. Program ini berfokus pada

pemenuhan hak mustahik untuk mendapatkan kehidupan yang sehat

melalui pelayanan kesehatan dan program kesehatan dari BAZNAS

bagi mereka yang kurang mampu untuk biaya pengobatan, pembelian

kursi roda, alat bantu mendengar, kaki palsu dan bantuan al-Qur’an

Braille.

2. BAZNAS Lotim Cerdas

Program Lotim Cerdas merupakan program bantuan yang

diberikan untuk bidang pendidikan dimana para mahasiswa yang sudah

berada di semester terakhir akan dibantu saat menyusun skripsi atau

melakukan penelitian dan lainnya. Selain itu BAZNAS Lotim Cerdas

mendistribusikan untuk Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak

Tetap (PTT) non sertifikasiimana yang jadi targetnya adalah guru

honorer.
3. BAZNAS Lotim Berdaya

BAZNAS Lotim Berdaya ini diperuntukkan untuk membantu

pemberdayaan ekonomi ummat, baik dalam bentuk bantuan modal

maupun usaha kecil. Program ini merupakan program peningkatan

kesejahteraan penerima mamfaat melalui dana zakat dan donasi dari

para muzakki kepada lembaga untuk diserahkan ke mustahik dengan

pola pemberdayaan dan pelatihan kewirausahaan yang untuk para

mustahik.

4. BAZNAS Lotim Peduli

BAZNAS Lotim Peduli merupakan program untuk membantu

masyarakat untuk mustahik yang tertimpa bencana alam, bantuan ini

berupa memberikan bahan pokok, pakaian, dan keperluan lain yang

dibutuhkan.

5. BAZNAS Lotim Religius

Baznas Lotim Religius merupakan program keagamaan yang

mendukung pengembangan masyarakat secara spiritual. Program ini

bertujuan untuk mengkokohkan peran lembaga dalam mendukung syiar

islam demi sempurnanya pengamalan agama.


RKAT 2022 Badan Amil Zakat Nasional Lombok Timur

Bidang
No. Program Prognosis 2021 % Rencana 2022 % Growth
Sosial
1 Kemanusiaan 275,601,670,839 63.30 % 196,103,180,000 38.00% -29,07
2 Sosial Kesehatan 31,173.901.472 7.16 % 51,606, 100,000 10.00% 65.00%
Sosial
3 Pendidikan 38.096,597,470 8.75 % 77,409,150,000 15.00% 102.53%
4 Ekonomi 40,099,390,022 9.21 % 129,015,250,000 25.00% 220.73%
Dakwah -
5 Advokasi 50,418,125,566 11.58 % 61,927,320,000 12.00% 22.46%
Subtotal 435,389,685,369 100.00% 516,061,000,000 100% 18.16%
Program
Penyaluran
UPZ 142,859,500,000
Total 658,920,500,000

Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa Anggaran Tahunan

untuk program BAZNAS yaitu berjumlah 658,920,500,000, dari anggaran

ini Baznas dapat melaksanakan semua program yang sudah di bentuk.

5. Data Pegawai/ Karyawan Baznas Lombok Timur

Tabel 4.2

No Nama Jabatan

1 Ismul Basar, SP KETUA


2 Drs. H.Muhammad K. WAKA 1 Pengumpulan
3 L. Muhir, S. Ag WAKA II pemberdayaan
4 Hamzani, SE WAKA III keuangan
5 Ir.M. Nazri WAKA IV SDM
6 Abdul Hayyi Zakaria, S.Pd Direktur pelaksana
7 Drs. Moh. Tauhid
8 H. Marjoko
9 H. Muh. Kadri, SY,S,Sos
10 Iman Taqwa, QH, S,Sos
11 H. Abdul Ghani, A. Md
12 L. Virgin Junaidi, S.E
13 L. Suhaimi, S. AP BID. Keuangan
14 Asep Kurnia Wardi, SE BID. Distribusi
16 M. Sari’in, S,pd BID . Pengumpulan
17 Samsul Hadi, Spd BID. SDM
18 Nurul Hadi, S,S IT
19 Moh. Haekal
20 Nani Handayani, A. Md
21 Zainuddin, S.Pd
22 Hasanuddin
23 Mujahidin
24 Alimuddin
25 Masyhur
26 Harpan
27 Hazrin
28 Fathurrahman, ST
29 Muhammad Ihsan
30 Dian Asmara Desa, S,Pd
31 Rodi Atmaja, S. AP
32 Junaidi Abdullah, S, Ag
33 Azizurrahman, S, Pd
34 Saidi
35 Armawan
36 H. Siradjuddin
37 Sirajun Nasihin, S,Pd, M.Pd.I
38 Suniardi
39 Feri Supriadi, S,Kom
40 Husni Mubaroq, QH, S.Pd.I
41 Muh. Faizun Fikri, S.IP
42 Siti Soerayya, SE
43 Yeni Maulida, A.Md
44 Susiyanti Juwita, A.Md Bendahara penerima
45 Sahnur, S.Pt Bendahara pemeliharaan
46 Bq. Rauhul Jannah, SEI
47 Bisri Syamsuri
48 Miraehan Hidayat
49 Yunita Rizantia Normandi
50 Muhammad Anita Asghari
51 M. Husnul Wajdi, S.Kom
52 Leny Linda Lestari, S.Pi
53 Samsul Rizal
54 Sahidun
56 Gusti Nyoman Sopian
57 Ahmad Dani Pebriadi
58 Rahmat
Sumber: Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas bahwa jumlah pegawai terdapat 58 (lima puluh delapan)

orang dan rata-rata pegawai di BAZNAS Lombok Timur pegawai kontrak.


B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang sifatnya deskriptif tentang

pengaruh kepemimpinan transaksional dan kerja tim terhadap kinerja pegawai

Di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Lombok Timur, peneliti akan

memaparkan hasil penelitian yang di dapatkan dari proses wawancara,

observasi, dan dokumentasi.

1. Kepemimpinan Transaksional dan Kerja Tim Terhadap kinerja

Pegawai

Kepemimpinan transaksional dan tim kerja adalah dua faktor yang

dapat mempengaruhi kinerja pegawai dalam suatu organisasi.

a) Kepemimpinan Transaksional adalah pendekatan kepemimpinan yang

fokus pada pertukaran antara pemimpin dan anggota tim. Ini melibatkan

penggunaan sistem hadiah dan hukuman untuk mengarahkan perilaku

anggota tim.Pemimpin Transaksional menetapkan harapan kinerja,

meluncurkan kemajuan, dan memberikan penghargaan atau hukuman

sesuai dengan pencapaian atau ketidaksesuaian dengan harapan

tersebut. Pendekatan ini dapat memberikan beberapa manfaat dalam

mengelola kinerja pegawai dengan jelasnya penghargaan dan

hukuman .

b) Tim Kerja merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja

pegawai. Tim yang efektif dapat menghasilkan sinergi, kreativitas.


c) Kinerja Pegawai bervariasi tergantung pada peran dan tanggung jawab

masing-masing pegawai. Namun umumnya kinerja pegawai di lembaga

seperti Baznas dapat diukur berdasarkan beberapa faktor antara lain:

pemenuhan tugas, efesiensi dan produktifitas, kualitas pelayanan,

inovasi, kepatuhan hukum, komunikasi dan kolaborasi, pengembangan

diri.

Kepemimpinan transaksional dapat memiliki pengaruh terhadap

kinerja pegawai. Dalam kepemimpinan transaksional,pemimpin

menggunakan sistem penghargaan dan hukuman untuk memotivasi

pegawai. Hal ini dapat mencakup penggunaan insentif finansial,promosi,

atau pengawasan yang ketat.Pengaruhnya tergantung pada sejauh mana

strategi kepemimpinan transaksional diterapkan dengan efektif dan sesuai

dengan kebutuhan organisasi dan pegawai. Di Baznas mengikut sistem

kolektif kolegial yang bersifat bersama, kolektif kolegial ( komesioner)

terdiri dari : Ketua, Waka I, Waka II, Waka III, Waka IV. Dalam hal ini

untuk mengoptimalisasikan peran amil di BAZNAS Lombok Timur

terdapat empat bagian yaitu ; sumber daya manusia dengan seumber daya

amil itu dipegang oleh Waka IV, berdasarkan perBaznasan No. 02 tahun

2019 dengan sistem kolektif kolegial peran pimpinan di BAZNAS sangat

strategis dan urgen dalam mengangkat sumber daya amil di kabupaten

Lombok Timur melalui program-program yang disebut dengan capacity

building amil zakat ( peningkatan kapasitas amil) yang di laksanakan oleh

BAZNAS melalui Waka IV.


Reward and Punishment merupakan dua hal yang berbeda yang di

gunakan dalam psikologi, dan berbagai bidang lainya untuk memotivasi

perilaku individu atau kelompok. Adapun yang di maksud dengan reward

and punishment akan di paparkan sebagai berikut:

a) Reward ( penghargaan) adalah jenis insentif positif yang diberikan

sebagai hasil dari perilaku yang diinginkan. Penghargaan dapat berupa

uang, pujian, hadiah, atau bentuk pengakuan lainnya. Penghargaan

bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan individu atau kelompok

akan kembali berperilaku positif tersebut.

b) Punishment ( Hukuman) adalah jenis insentif negatif yang diberikan

sebagai hasil dari perilaku yang tidak diinginkan. Hal ini bertujuan

untuk mengurangi kemungkinan individu atau kelompok akan

melakukan perilaku yang tidak diinginkan tersebut di masa depan.

Hukuman dapat berupa hukman sosial, atau kehilangan hak keuntungan

tertentu.

Kombinasi penghargaan dan hukuman sering digunakan untuk

membentuk perilaku yang diinginkan dalam berbagai konteks, seperti di

Lembaga BAZNAS reward and punishmant sudah di terapkan untuk

membentuk dan mengarahkan pegawai dalam meningkatkan kinerja

pada saat bekerja.

Adapun Reward and Punishment berdasarkan wawancara dengan

Bapak Muhammad Nazri di paparkan sebagi berikut:


“ Reward and Punishment yaitu memberikan penghargaan
bagi yang berprestasi dan memberikan sanksi bagi yang tidak
melaksanakan tugasnya. Di Baznas belum 100% menggunakan
sistem Transaksional karena ada namanya tunjangan kehadiran
yang diberikan kepada pegawai yang rajin, tanggapan pegawai
tentang sistem transaksional berjalan dengan baik, Punishment
yang di berikan kepada pegawai sebagai sebuah peringatan.
( wawancara Bapak Muhammad Nazri 9 Agustus 2023)”

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Samsul Hadi akan

dipaparkan sebagai berikut:

“ Respon Amil sangat bagus karena konsep berpikir


transaksional ini mengakomodir segala kebutuhan dan
kinerja amil, amil sangat mengapresiasikan pola kerja dan
mekanisme pimpinan terutama dari ketua sampai wakil-
wakil ketua. Transaksional ini sangat akomodotif bukan
pemimpin yang bertransaksi tapi gaya kepemimpinan yang
transaksional sebagai bentuk akomodotif terhadap
BAZNAS.( wawancara Bapak Samsul Hadi 9 Agustus
2023)”.

Dari hasil wawancara bersama Wakil Ketua IV dan Kabag

Admnistrasi peneliti bisa menganalisa bahwa Kepemimpinan

Transaksional dan Kerja Tim Terhadap Kinerja Pegawai mendapatkan

respon baik dari amil-amil karena gaya kepemimpinan transaksional dapat

menyediakan sesuatu yang memenuhi kebutuhan pegawai yang bekerja di

BAZNAS, seperti memberikan tunjangan hadir, dan bonus uang lembur.

2. Jenis Insentif atau penghargaan

Badan Amil Zakat Nasional ( BAZNAS) biasanya memberikan

insentif kepada pegawai bervariasi tergantung pada kebijakan organisasi


dan tingkat pencapaian masing-masing pegawai. Beberapa jenis insentif

yang umum:

a) Gaji dan Tunjangan : pegawai BAZNAS menerima gaji

bulanan dan tunjangan sesuai dengan jabatan, pengalaman

dan tingkat pendidikan mereka.

b) Insentif Kinerja : BAZNAS biasanya memiliki program

insentif kinerja yang memberikan bonus atau penghargaan

tambahan kepada pegawai

c) Penghargaan dan pengakuan: Penghargaan dan pengakuan

dapat di berikan kepada pegawai yang berkinerja tinggi

dalam upaya penggalangan zakat.

d) Program Pengembangan Karier: BAZNAS mungkin

menyediakan pelatihan dan pendidikan lanjutan bagi pegawai

yang ingin mengembangkan keterampilan dan karier mereka.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Nazri

( Wakil Ketua IV ) akan di paparkan sebagai berikut:

“ Kalau di BAZNAS Lombok Timur ini kita


menyiapkan reward seperti tunjangan dalam bentuk
pekerjaan dan di berikan uang lembur. ( wawancara
Bapak Muhammad Nazri 9 Agustus 2023)”

Berdasarkan hasil wawancaraa dengan Bapak Samsul Hadi

( Kabag Admnistrasi) akan di paparkan sebagai berikut:

“ Reward belum ada, karena reward gaji atau bonus itu sudah
cukup. (wawancara Bapak Samsul Hadi 9 Agustus 2023)”
Dari hasil wawancara di atas peneliti dapat menganalisa bahwa

pemberian Insentif kepada pegawai hanya berbentuk uang dan

untuk tambahanya berupa tunjangan lembur. Namun, penting

untuk memastikan bahwa sistem insentif tersebut adil,

transparan, sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku.

3. Kendala/ Hambatan Dalam Bekerja Tim

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pegawai BAZNAS

Lombok Timur, terdapat kendala/ hambatan yang dihadapi dalam

bekerja, beberapa hambatan/ kendala sebagai berikut :

a. Keterbatasan Sumber Daya : Sumber Daya, Keuangan,

Personel, dan teknologi yang terbatas bisa menjadi kendala

utama dalam menjalankan program dan proyek BAZNAS.

b. Tujuan yang beragam : Anggota tim mungkin memiliki

tujuan dan motivasi yang berbeda- berbeda, yang dapat

menganggu pencapaian tujuan bersama.

c. Motivasi yang rendah : Kurangnya dorongan atau semangat

untuk melakukan tindakan atau mencapai tujuan, hal ini di

sebabkan oleh berbagai faktor seperti kelelahan, kurangnya

minat, rasa putus asa, atau kurangnya penghargaan.

Motivasi yang rendah dapat menghambat produktifitas dan

kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan mereka.


d. Keterbatasan media : Salah satu hambatan/ kendala dalam

bekerja di BAZNAS yaitu belum tersertivikasinya amil

zakat, karena BAZNAS membutuhkan sertivikasi amil

untuk menutupi sarana yang belum memadai dalam

menunjang kerja tim dan output yang di laksanakan.

e. Kurangnya keterampilan atau pelatihan : jika anggota tim

tidak memiliki keterampilan atau pelatihan yang cukup

untuk tugas tertentu, hal ini dapat menghambat kemajuan

pekerjaan.

Adapun hasil wawancara dengan Wakil Ketua IV Bapak

Muhammad Nazri akan di paparkan sebagai berikut :

“ Selama bekerja di BAZNAS tidak ada hambatan yang


signifikan, karena bekerja di BAZNAS tidak membutuhkan
keahlian yang khusus, tugas pegawai hanya mengumpulkan,
mendistribusikan, melaporkan, biasanya kesulitan yang sering
di hadapi datang dari luar, misalnya : adanya permintaan yang
tidak sesuai dengan ranahnya baznas karena baznas hanya
bekerja sudah ada dasarnya yaitu ada 8 asnab, al-qur’an sudah
mengatur bahwa zakat ini harus di salurkan ke 8 asnab itu
( wawancara Bapak Muhammad Nazri 9 Agustus 2023) “
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Samsul Hadi akan di

paparkan sebagai berikut :

“Ada beberapa hambatan yaitu ; motivasi yang rendah,


kurangnya pengetahuan, skill, motivasi pimpinan. ( wawancara
Bapak Samsul Hadi 9 Agustus 2023)”
Dari hasil wawancara di atas peneliti dapat menganalisa bahwa

hambatan dalam kerja tim dapat menghambat produktifitas dan


pencapaian tujuan tim. Hambatan yang datang dari luar

biasanya di sebabkan oleh oknum yang menyerahkan

permintaan yang tidak sesuai dengan ranah BAZNAS, sehingga

menyebabkan pegawai yang bekerja di bidangnya

mendapatkan teguran dari ketua.Untuk pegawai biasanya

hambatannya karena kurangnya pengetahuan tentang apa yang

di laksanakan. Zakat wajib di salurkan ke 8 ashnaf yaitu ; fakir,

miskin, amil, muallaf, gharim riqab, fisabilillah, dan ibnu sabil.

4. Budaya kerja di Baznas Lombok Timur

Badan Amil Zakat Nasional memiliki budaya kerja yang

didasarkan pada prinsip-prinsip islam dan tugas utamanya adaalah

mengelola zakat dan dana sosial untuk membantu mereka yang

membutuhkan. Beberapa aspek budaya kerja di BAZNAS yang

meliputi :

a) Ketaatan pada Prinsip- Prinsip Islam : Budaya kerja di

BAZNAS sangat berkaitan dengan nilai-nilai islam,

termasuk keadilan, empati, dan kepedulian terhadap

sesama. Semua aktivitas dilakukan dengan mematuhi

prinsip-prinsip ini.

b) Transparansi : Baznas dikenal karena transparansi dalam

pengelolaan dana zakat. Mereka menjalankan budaya kerja

yang mendorong kejelasan dan akuntabilitas dalam

penggunaan dana.
c) Tim kerjasama : karena sifat pekerjaan yang melibatkan

pengelolaan dana zakat dan bantuan sosial, tim kerjasama

sangat penting. Ini melibatkan koordinasi yang baik antara

berbagai departemen dan individu dalam organisasi

d) Pendidikan dan Kesadaran : Bagian dari budaya kerja

Baznas adalah meningkatkan pemahaman tentang zakat dan

pentingnya memberikan bantuan kepada yang

membutuhkan bantuan kepada yang membutuhkan. Ini

dapat melibatkan pelatihan dan kampanye kesadaran.

e) Pelayanan Masyarakat : Organisasi ini fokus pada

pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Oleh

karena itu, pelayanan yang baik kepada penerima manfaat

adalah inti dari budaya kerja mereka.

f) Profesionalisme : Meskipun didasarkan pada nilai-nilai

agama, Baznas juga menekankan profesionalisme dalam

pengelolaan dana dan operasi mereka.

Adapun hasil wawancara dengan Bapak Muhammad Nazri akan di

paparkan sebagai berikut:

“ Kita di Baznas bekerja harus menjaga tiga hal yaitu ;1)


menjaga regulasi dalam bekerja, harus sesuai dengan
aturan aman regulasi. 2) Harus aman syar’i, di BAZNAS
harus sesuai dengan aturan -aturan keislaman, al-qur’an
dan hadits karena BAZNAS adalah lembaga agama. 3)
Harus aman NKRI. Dalam melaksanakan kegiatan harus
saling support satu sama lain. Dalam melayani harus
betul-betul karena kita di BAZNAS merupakan pelayan
dari pada masyarakat.” ( wawancara dengan bapak
Muhammad Nazri 9 Agustus 2023)

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Samsul Hadi akan di

paparkan sebagai berikut :

“ Budaya kerja di BAZNAS sangat kekeluargaan


saling membantu satu sama lain, tidak ada yang acuh
terhadap pekerjaan di masing-masing bidang yang
satu sudah selesai bukan berarti kita meninggalkan
pekerjaan yang lain.” ( wawancara dengan Bapak
Samsul Hadi 9 Agustus 2023)

Dari hasil wawancara di atas peneliti dapat menganalisa bahwa

bekerja di BAZNAS harus memenuhi aturan-aturan yang sudah tertera di

perBAZNASan , selain itu Baznas juga menerapkan budaya kerja yang

cerdas, kerja keras, kerja tuntas.Baznas juga mengedepankan nilai

keislaman dalam bekerja sehingga pegawai bisa saling menghargai dan

tidak saling meninggalkan ketika pekerjaan sudah selesai.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan Hasil Penelitian dan pambahasan yang telah dilakukan

mengenai Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan Kerja Tim Terhadap

Kinerja Pegawai Di Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Lombok Timur yang

dilakukan dengan cara Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi, maka pada BAB

ini penulis akan menarik kesimpulan dan memberikan saran yang mungkin dapat

menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan .

A. Kesmpulan

Kepemimpinan Transaksional merupakan gaya kepemimpinan dimana

pimpinannya fokus pada pertukaran atau transaksi antara dirinya dan para

bawahannya.

1. Kepemimpinan transaksional sudah di terapkan di Badan Amil

Zakat Nasional Lombok Timur dimana respon para pegawai sangat

baik, karena gaya pemimpin yang menggunakan sistem

transaksional.

2. Terdapat bebrapa hambatan dalam bekerja tim di BAZNAS yaitu :

a) Kurangnya media

b) Seringnya masyarakat mengajukan proposal yang tidak

sesuai dengan ranah BAZNAS

c) Keterbatasan Sumber Daya


B. Saran

Dari permasalahan yang diuraikan diatas, maka penulis akan memberikan

saran kepada pegawai Badan Amil Zakat Nasional Lombok Timur yang terkait

dengan kepemimpinan transaksional dan kerja tim terhadap pegawai, diharapkan

kedepan akan semakin baik dalam bekerja tim.

a) Menyediakan kelengkapan media agar kedepannya pegawai BAZNAS

Lombok Timur lebih leluasa untuk memberikan informasi kepada

masyarakat Terkait dengan Zakat,Infaq,Shadaqah.

b) Terus melakukan upaya dalam meningkatkan kinerja untuk

menciptakan tim kerja yang satu tujuan.


DAFTAR PUSTAKA

James Tatilu,Victor P.K Lengkong,Greris M. Sendow, 2014 .Kepemimpinan

Transaksional ,Transformasional,Servent leadership pengaruhnya

terhadap kinerja karyawan PT. Sinar Galesong Pratama Mando Vol.2

No. 1 Maret 2014, Hal.295-304 ISSN 2303-1174.

Sarboini,Jensurya dan Wahyu Safiansyah, Pengaruh kepemimpinan dan Team

Work Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT.PLN (PARSERO) Cabang

Banda Aceh, Jurnal Ekonomi dan Manajmen Teknologi. 1(2), 2017

Ade Kohar, Gaya Kepemimpinan dan motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Di

Lembaga Amil Zakat Marhamah Maimanah, Jurnal. Manajmen

Pendidikan Islam Vol. 1, No.,1, Januari 2018, Hal.23-24

Sugiyono, (2016), Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, Bandung,

Penerbit ALFABETA. Hal.80

Kusmira,Teta (2021) Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan Team Work

Terhadap Kinerja Pegawai Di Badan Zakat Nasional Kota Palembang.

Palembang ,UIN Raden Fatah Palembang.

Prasdja Ricardianto, Human Capital Management, (Bogor:In Media 2014) hal.67

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, Manajmen Sumber Daya Manusia

Perushaan . Cetakan Ketiga . ( Bandung: PT. Remaja Rosadakarya.2005)

hal.67

Saefuddin Mubarok, Manajmen Sumber Daya Manusia Pengantar Keunggulan

Bersaing ( Bogor:In Media ,2014) hal.145


Sugiyono.(2017). Statistikan Untuk Penelitian. Ed.29, Bandung: ALFABETA.

Sugiyono, (2016), Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D, Bandung,

Penerbit ALFABETA. Hal. 145

Sutikno, Sobry (2018) pemimpin dan Kepemimpinan,Tips Praktis untuk Menjadi

Pemimpin yang Diidolakan, Lombok, Penerbit Holistica Lombok

Fridayana,Y. 2013. Kepemimpinan, Konsep,Teori dan Karakternya, Vol (12),

1412-8683

Linda, W.R. 2019. Pengaruh Kerjasama Tim dan Kepuasan Kerja Terhadap

Kualitas Pelayanan.Psikoborneo,vol (7), 76-82

https://formasibisnis.com/artikel/pengertian-kepemimpinan

http://eprints.unry.ac.id

https://www.kajian pustaka.com/2021/03/teamwork

https:/web.syekhnurjati,ac,ide/lp2m

Anda mungkin juga menyukai