Anda di halaman 1dari 224

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI

LAPORAN EVALUASI DIRI

INSTITUT COKROAMINOTO PINRANG

KABUPATEN PINRANG
TAHUN 2024

i
IDENTITAS PERGURUAN TINGGI

Nama Perguruan Tinggi : Institut Cokroaminoto Pinrang


Alamat : Jl Teuku Umar No 36 Kel Laleng Bata Kec Paleteang Kab
Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan
No. telepon : 0421 - 3920299
Email dan Website : institutcokroaminotopinrang@gmail.com
Nomor SK Pendirian PT (*) :
Nomor SK Pendirian PT : 560/E/O/2022
Pejabat Penandatangan
SK Pendirian PT : Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan
Teknologi
Tahun Pertama Kali
Menerima Mahasiswa : 2022
Peringkat Terbaru Akreditasi PT :-
Nomor SK BAN PT :-
Daftar Program Studi, Status, dan Peringkat Akreditasi

Status dan
Tanggal
No. Program Program Studi Peringkat Nomor dan Tgl. SK
Kadaluarsa
Akreditasi
1 Sarjana (S- Ilmu Hukum Aktif dan B 8937/SK/BAN- 18 Juni 2026
1) PT/Ak-PPJ/S/VI/
202, 22 Juli 2021
2 Sarjana (S- Pendidikan Bahasa Aktif dan 3004/SK/BAN- 01 Januari
1) dan Sastra Baik PT/Ak-PNB/S/VII/ 2027
Indonesia 2023, 26 Juli 2023
3 Sarjana (S- Pendidikan Ekonomi Aktif dan 3005/SK/BAN- 01 Januari
1) Baik PT/Ak-PNB/S/VII/ 2027
2023, 26 Juli 2023
4 Sarjana (S- Pendidikan Guru Aktif dan 4128/SK/BAN- 10 Oktober
1) Sekolah Dasar Baik PT/Ak.P/S/X/2023, 2025
10 Oktober 2023
5 Sarjana (S- Pendidikan Aktif dan 3003/SK/BAN- 22 Maret
1) Matematika Baik PT/Ak-PNB/S/VII/ 2027
2023, 26 Juli 2023
6 Sarjana (S- Pendidikan Aktif dan 3006/SK/BAN- 28
1) Pancasila dan Baik PT/Ak-PNB/S/VII/ Desember

ii
Kewarganegara-an 2023, 26 Juli 2023 2026

IDENTITAS PENYUSUN
LAPORAN EVALUASI DIRI

iii
Nama : Dr. Thamrin Pawalluri, M.Pd.
NIDN : 0931017001
Jabatan : Wakil Rektor I Institut Cokroaminoto Pinrang
Tanggal Pengisian : 18 Januari 2024
Tanda Tangan :

Nama : Widanah H, S.Ag.,M.H


NIDN : 0929067601
Jabatan : Wakil Rektor II Institut Cokroaminoto Pinrang
Tanggal Pengisian : 18 Januari 2024
Tanda Tangan :

Nama : H. Ali Abar, S.Pd.,M.Pd


NIDK : 8922840022
Jabatan : Wakil Rektor III Institut Cokroaminoto Pinrang
Tanggal Pengisian : 18 Januari 2024
Tanda Tangan :

Nama : Muhammad Rizal Hasim, S.H.,M.H


NIDN : 0918048602
Jabatan : Ketua Prodi Ilmu Hukum

iv
Tanggal Pengisian : 18 Januari 2024
Tanda Tangan :

Nama : Nashrah Amin, S.Pd.,M.Pd.


NIDN : 09107907
Jabatan : Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia
Tanggal Pengisian : 18 Januari 2024
Tanda Tangan :

Nama : Andi Martini, S.KM.,M.M


NIDN : 0912128303
Jabatan : Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi
Tanggal Pengisian : 18 Januari 2024
Tanda Tangan :

Nama : Damir Pada, S.Pd.,M.Pd.


NIDN : 0916127202
Jabatan : Ketua Prodi Pendidikan PKn

v
Tanggal Pengisian : 18 Januari 2024
Tanda Tangan :

Nama : Muhammad Zakkir, S.Pd.,M.Pd.


NIDN : 0917098503
Jabatan : Ketua Prodi Pendidikan Matematika
Tanggal Pengisian : 18 Januari 2024
Tanda Tangan :

Nama : Drs. Muhammad Tahir,M.Pd.


NIDN : 0031126554
Jabatan : Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tanggal Pengisian : 18 Januari 2024
Tanda Tangan :

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah Swt. Karena hanya atas rakhmat-
Nya naskah Laporan Evaluasi Diri Institut Cokroaminoto Pinrang ini selesai disusun.
Evaluasi diri dalam hal ini merupakan upaya Institut Cokroaminoto Pinrang untuk

vi
mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan
analisis yang dilakukan oleh institut sendiri berkenaan dengan kekuatan, kelemahan,
peluang, tantangan, kendala, bahkan ancaman. Pengkajian dan analisis ini dapat
dilaksanakan oleh sejumlah orang di lingkungan internal institut.
Proses evaluasi diri dilakukan dengan menilai, menelaah dan menganalisis
keseluruhan sistem perguruan tinggi, yang mencakup masukan, proses, keluaran,
hasil, dan dampak (input, process, output, outcome, and impact) berdasarkan
data, informasi dan bukti-bukti lainnya yang berkenaan dengan komponen-
komponen sistemik dari seluruh penyelenggaraan perguruan tinggi.
Laporan ini merupakan hasil evaluasi yang komprehensif sebagai salah satu
instrumen penilaian, khususnya dalam kaitan dengan proses akreditasi Institut
Cokroaminoto Pinrang. Meskipun diusahakan materi yang terkandung dalam
laporan ini bersifat komprehensif menyangkut indikator-indikator kinerja kunci
(penyelenggaraan, aset fisik, aset finansial, aset sumberdaya manusia, dan aset
informasi), tetapi dalam penyajiannya tak akan lepas dari kekurangan. Untuk itu
segala saran demi perbaikan naskah ini dari berbagai fihak akan kami terima
dengan penuh rasa syukur.
Semoga Allah Swt. senantiasa memberkati usaha kita.
Rektor

Iqbal Mukaddas, ST.,M.Pd.

RINGKASAN EKSEKUTIF
Evaluasi diri merupakan upaya Institut Cokroaminoto Pinrang untuk mengetahui
gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis

vii
yang dilakukan oleh institusi. Institut Cokroaminoto Pinrang sendiri. Evaluasi ini
bertujuan untuk menjelaskan keadaan dan performance lembaga secara
komprehensif, menyangkut perencanaan, pengembangan serta perbaikan diri (self
improvement) yang berkesinambungan, penjaminan mutu internal, dan sebagai
persiapan untuk evaluasi eksternal (akreditasi).
Institut Cokroaminoto Pinrang memiliki visi “Menjadi Perguruan Tinggi Unggul dan
Berdaya saing di Bidang Ilmu Hukum, Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tahun 2027”.
Perguruan Tinggi Berbasis Ilmu Hukum dan Ilmu Pendidikan pada hakekatnya adalah
perguruan tinggi yang mengimplementasikan keterpaduan antara konsep pendidikan
nasional. Perguruan Tinggi Berbasis Ilmu Hukum dan Pendidikan merupakan
akumulasi dari proses pengembagan Kompetensi dan Keilmuan dari generasi ke
generasi. Unggul menunjukan keberadaan dan produk yang dihasilkan Institut
Cokroaminoto Pinrang diakui, dibutuhkan dan memiliki nilai lebih (distingtif) serta
dijadikan sebagai alternatif utama oleh masyarakat, baik tingkat lokal, regional
maupun nasional. Terdepan menunjukan posisi kompetitif Institut Cokroaminoto
Pinrang yang berada pada posisi paling muka dan paling depan dalam mutu dan nilai
keunggulan.
Dengan berpedoman pada visi di atas, Institut Cokroaminoto Pinrang mempunyai misi
(a) Menyelengarakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan lulusan yang
memiliki kemampuan akademik dan riset di bidang ilmu keagamaan Islam serta dapat
menerapkannya dalam kehidupan di masyarakat, (2) Mengembangkan semangat
kesolehan individu dan sosial, kemandirian dan kewirausahaan, serta wawasan
keumatan dan kebangsaan, (3) Mengembangkan program riset dan pengabdian
masyarakat berbasis pesantren, (4) Mewujudkan center of study bidang pendidikan
dan Hukum di Indonesia dan dunia.
Sesuai dengan visi, misi di atas, tujuan Institut Cokroaminoto Pinrang adalah (1)
Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan akademik di bidang ilmu pendidikan
dan hukum berbasis iptek dengan kekayaan literatur klasik dan kontemporer serta
dapat beradaptasi dalam konteks dinamika dan trend zaman, (2) Menghasilkan lulusan
profesional di bidang ilmu pendidikan dan hukum.
Institut Cokroaminoto Pinrang memiliki sistem tata pamong yang memungkinkan
terlaksananya sistem manajemen secara konsisten berdasarkan prinsip-prinsip tata
pamong, terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong juga sistem
ketatapamongan yang baik, mencakup kelembagaan, instrumen, perangkat
pendukung, serta kebijakan dan peraturan juga kode etik dalam pemenuhan 5 pilar,
yaitu: (1) Kredibel, (2) Transparan, (3) Akuntabel, (4) Bertanggung jawab dan (5) Adil.
Sistem tata Pamong ICP disusun berdasarkan perubahan tata kelola ICP yang berada
di bawah yayasan Pembina Pendidikan Cokroaminoto.
Kredibilitas Institut Cokroaminoto Pinrang diwujudkan dengan memanfaatkan SDM
yang diseleksi dan dikembangkan untuk memenuhi standar kualitas. Transparansi

viii
Institut Cokroaminoto Pinrang telah terlaksana dengan menerapkan prinsip
transparansi dalam pelayanan publik. Akuntabilitas Institut Cokroaminoto Pinrang
diketahui dari pertanggungjawaban pengelolaan sumberdaya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan dalam mencapai tujuan.
Organ utama dalam sistem tata pamong di ICP terdiri dari Yayasan Pembina
Pendidikan Cokroaminoto, Pelaksana, dan Senat Institut. Gambaran umum ketiga
organ utama dan rincian anggotanya adalah sebagai berikut:
Yayasan Pembina Pendidikan cokroaminoto adalah lembaga penanggung jawab yang
memiliki tanggung jawab sepenuhnya sebagai owner ICP. Yayasan Pembina
Pendidikan Cokroaminoto menetapkan, memberikan pertimbangan pelaksanaan
kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan di bidang akademik dan non
akademik.
Unsur Pelaksana adalah organ yang memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan
institusi ICP. Unsur pelaksana dipimpin oleh Rektor dan dibantu oleh perangkat
organisasi sebagai mana tertuang dalam Peraturan Rektor Cokroaminoto Pinrang
Nomor 02 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja.
Penyelenggaraan pendidikan ditunjang oleh sarana dan prasarana yang cukup
memadai, seperti lokasi kampus yang strategis dan nyaman di ibu kota Kabupaten
Pinrang yang religius, ruang kuliah, laboratorium, alat bantu pengajaran, dan
sebagainya.
Rencana strategi Institut Cokroaminoto Pinrang meliputi rencana pengembangan fisik
dan non fisik. Rencana pengembangan fisik dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak
Institut dan yayasan, sedangkan rencana pengembangan non fisik merupakan urusan
Institut.
Fungsi perencanaan dan penjaminan mutu di lingkup ICP dilaksanakan oleh Lembaga
Penjaminan Mutul (LPM). Penjaminan mutu dimaksudkan untuk mempertahankan dan
menjamin kualitas secara berkesinambungan berdasarkan pemenuhan standar input,
proses, dan output. Penjaminan mutu dilakukan dengan perbaikan dan penyesuaian
struktur kurikulum dengan visi, misi dan tujuan prodi; perbaikan dan penyesuaian
prosedur implementasi kurikulum dan program untuk mengetahui tuntutan dan
kepuasan stakeholders. Evaluasi dan penjaminan mutu didapatkan pula dari umpan
balik dosen, mahasiswa, alumni dan pengguna lulusan.
Sistem rekrutmen mahasiswa baru Institut Cokroaminoto Pinrang, dilakukan sistem
seleksi melalui sistem online, yaitu Tes Potensi Akademik, dan Bahasa Inggris serta
wawancara bagi pendaftar yang memenuhi syarat pendaftaran. Penentuan kelulusan
ditentukan oleh hasil ujian online dan wawancara serta pertimbangan nilai akademik.
Lululusan Institut Cokroaminoto Pinrang dihimpun dalam organisasi Ikatan Keluarga
Alumni (IKA ICP) yang merupakan bagian dari Komunitas Alumni Institut
Cokroaminoto Pinrang (KAICP). Penggalangan berbagai bentuk bantuan dari alumni

ix
dilakukan secara terpusat oleh IKA Institut Cokroaminoto Pinrang yang berasal dari
IKA Prodi. Pengembangan jejaring dilakukan dengan selalu melakukan updating data
alumni sehingga kontak dengan alumni selalu terjaga dengan baik.
Jejaring IKA Institut Cokroaminoto Pinrang dan KAICP sudah menjangkau beberapa
Propinsi di Indonesia. Sumbang pikir alumni Institut Cokroaminoto Pinrang diwujudkan
antara lain di dalam Reuni (Tahunan) .
Institut Cokroaminoto Pinrang memiliki sistem pengelolaan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang cukup transparan, dan akuntabel, meliputi aspek: (1) Perencanaan, (2)
Rekruitmen, Seleksi, Pemberhentian Pegawai, Penghargaan, dan Sanksi, (3)
Pengembangan Karier
Sesuai dengan struktur organisasi di ICP, perencanaan dan pengembangan SDM
pada dasarnya disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk jumlah dan kompetensi
setiap program studi/unit pelaksana teknis, serta kebijakan pengembangan ICP ke
depan. Kebijakan pengelolaan SDM di ICP diarahkan supaya setiap SDM mulai dari
unsur pimpinan, dosen, sampai tenaga kependidikan dapat memberikan kinerja dan
prestasi yang terbaik serta mendukung terhadap visi, misi, tujuan, serta strategi ICP
dalam menghadapi era persaingan global.
Pola pengembangan dosen tetap dilakukan secara terencana dan terprogram, dosen
diarahkan untuk memiliki gelar akademik minimal Magister. Bidang ilmu yang
dikembangkan sesuai dengan Kelompok Bidang Ilmu (KBI) yang ditekuni melalui
Program Studi. Dosen tetap diprogramkan untuk dapat meningkatkan jabatan
fungsionalnya secara teratur.
Kurikulum di lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang dikembangkan untuk
meningkatkan kemapanan ilmu Hukum dan Pendidikan yang disertai dengan
kompetensi yang mumpuni yang selaras dengan tuntutan dan dinamika era
kontemporer, sehingga lulusan dapat berkompetisi dengan baik. Oleh karena itu,
kurikulum di ICP diorientasikan untuk mengantisipasi perkembangan kemajuan
Revolusi Industri 4.0. dan Society 5.0. Kurikulum yang dikembangkan terutama untuk
dapat memenuhi outcome based learning dan keunggulan dari program studi masing-
masing
Kurikulum di lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang memuat standar kompetensi
lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan lainnya yang
mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program
studi. Kurikulum Institut Cokroaminoto Pinrang memuat mata kuliah yang mendukung
pencapaian kompetensi lulusan dan memberikan keleluasaan pada mahasiswa untuk
memperluas wawasan dan memperdalam keahlian sesuai dengan minatnya, serta
dilengkapi dengan deskripsi mata kuliah, silabus, rencana pembelajaran dan evaluasi.
Kebebasan akademik dilaksanakan dalam upaya mendalami, menerapkan,
mengembangkan dan mendiseminasikan ilmu agama melalui kegiatan pendidikan,

x
penelitian, dan PKM secara berkualitas dan bertangung jawab. Suasana akademik di
ICP sudah sangat kondusif yang terlihat melalui pemanfaatan sarana dan prasarana
oleh sivitas akademika yang optimal, terutama oleh mahasiswa untuk kegiatan-
kegiatan akademik di luar kelas. Keberadaaan ”hot spot” memungkinkan mahasiswa
secara mudah dan efisien mengakses internet dalam areal kampus. Interaksi
mahasiswa berkontribusi pada terciptanya suasana akademik yang sangat baik
dengan mengadakan diskusi-diskusi kelas, diskusi baik melalui lembaga formal
kemahasiswaan maupun diskusi dengan kelompok-kelompok yang dibentuk secara
mandiri oleh mahasiswa.
ICP memiliki dua sumber dana yang menjamin keberlangsungan proses pendidikan.
Sumber dana penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, pembimbingan dan penelitian
utamanya berasal dari sumber-sumber: Yayasan Pembina Pendidikan Cokroaminoto,
Mahasiswa, Pemerintah Daerah Kabupaten Kota dan provinsi, dan pusat, masyarakat
dan alumni.
Dana dari Yayasan digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan sumber daya
manusia, diantaranya pembangunan ruang kuliah, laboratorium dan tugas belajar.
Sementara dana yang didapatkan dari mahasiswa digunakan untuk pemenuhan
kebutuhan operasional kegiatan pendidikan seperti honorarium dosen, gaji karyawan,
pemenuhan sarana dan prasarana proses belajar mengajar.
Pada saat ini, ICP telah membangun Sistem Informasi Akademik Terpadu dan
mengintegrasikannya ke dalam seluruh proses tridharma perguruan tinggi, mulai dari
penerimaan mahasiswa baru, reg/heregistrasi, penetapan rencana studi, perwalian,
kehadiran dalam proses pembelajaran, pelaksanaan ujian dan pemberian nilai akhir,
proses KKN, PPL, Praktik Peradilan, tugas akhir, seminar usulan penelitian, ujian
kualifikasi dan batas ujian akhir studi, lama masa studi pendaftaran wisuda, sampai
kepada penerbitan ijazah.
Sistem informasi yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan administratif seperti
kegiatan akademik, keuangan, dan personil. Sistem informasi dan fasilitas yang
digunakan dalam administrasi baik yang bersifat akademik maupun umum mencakup
(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas atau internet, (2) software (3)
akses terhadap data yang relevan sangat cepat. Seluruh proses kegiatan tersebut
diintegrasikan pada Sistem Informasi Online Berbasis WEB yang dapat diakses oleh
dosen (portal staf), mahasiswa (portal mahasiswa), dan pengelola serta operator.
Salah satu program prioritas Institut Cokroaminoto Pinrang adalah peningkatan produk
ilmiah hasil penelitian, terutama tentang Ilmu Hukum dan Pendidikan. Hal ini
diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan kalangan akademis di tingkat nasional
bahkan internasional. Untuk itu, dilakukan kegiatan pembinaan komunitas peneliti,
penetapan tema-tema penelitian yang aktual dan strategis melalui koordinasi dan
konsolidasi unit-unit akademik dengan lembaga-lembaga eksternal, mengusahakan
skema penelitian unggulan yang ditawarkan oleh berbagai penyandang dana,

xi
meningkatkan kompetensi penelitian dan penulisan karya ilmiah hasil penelitian,
dan menerbitkan jurnal ilmiah.
Abdimas secara struktur menjadi tugas dan tanggung jawab LPPM ICP yang mana
kajian utama di institut adalah tentang bagaimana ICP menjadi bagian penting
dari pusat penelitian dan pengabdian masyarakat dengan fokus pada Ilmu Hukum
dan Kependidikan dengan segala derivasi yang melekat di dalamnya.
Pelaksanaan Abdimas mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Rektor ICP.
Sumber daya utama Abdimas ICP adalah para akademisi (dosen, peneliti),
terutama para dosen tetap yang diberi anggaran untuk melakukan implementasi
pendampingan kepada masyarakat. Oleh karena itu, ICP menyelenggarakan
program Abdimas terintegrasi dengan KKN dan pendampingan daerah tertinggal.
ICP memiliki kebijakan bidang kerjasama yang menjamin terlaksananya 4
(empat) aspek yakni (1) Mutu kegiatan kerja sama; (2) Relevansi kegiatan
kerja sama; (3) Produktivitas kegiatan kerja sama; dan (4) keberlanjutan kegiatan
kerja sama.
Kebijakan kerjasama di Institut Cokroaminoto Pinrang dikembangkan berdasarkan
pada Pedoman Kerjasama ICP. Kebijakan ini dilakukan dengan cara meningkatkan
dan memperkuat kerja sama dengan mitra strategis yang terdiri dari para akademisi,
birokrat pemerintah, pengusaha swasta, lembaga NGO dan lembaga swasta.
Dewasa ini ICP telah menjalin kerjasama yang luas dengan berbagai lembaga,
baik pemerintah maupun swasta di tingkat local, nasional, maupun internasional.
Di samping sisi positif yang telah digambarkan di atfras, ada beberapa hal yang
menunjukan keterbatasan Institut Cokroaminoto Pinrang, antara lain keterbatasan
dana penelitian yang bersumber dari pihak internal, belum optimalnya atmosfer
akademik bagi mahasiswa dan dosen.
Dalam upaya meningkatkan mutu kinerjanya, Institut Cokroaminoto Pinrang terus
meningkatkan kualitas pengelolaan, meliputi aspek (1) tata pamong, sistem
pengelolaan, dan penjaminan mutu, (2) sumber daya manusia, (3) pembiayaan,
sarana/ prasarana, sistem informasi, dan (4) penelitian, pelayanan / pengabdian
kepada masyarakat.

xii
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................i

IDENTITAS PERGURUAN TINGGI..............................................................ii

IDENTITAS PENYUSUN LAPORAN EVALUASI DIRI................................iv

KATA PENGANTAR....................................................................................vii

RINGKASAN EKSEKUTIF...........................................................................viii

DAFTAR ISI..................................................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Penyusunan ............................................................................1

B. Tim Penyusun dan Tanggungjawabnya.............................................2

C. Mekanisme Kerja Penyusunan Evaluasi Diri......................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kondisi Eksternasl .............................................................................7

B. Profil Institut Cokroaminoto Pinrang...................................................10

C. Kriteria................................................................................................21

D. Analisis dan Penetapan Program Pengembangan Institusi...............194

xiii
PENDAHULUAN
A. Dasar Penyusunan
1. Dasar Strategis
Evaluasi diri merupakan upaya perguruan tinggi untuk mengetahui
gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan
analisis yang dilakukan oleh perguruan tinggi sendiri berkenaan dengan
kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala, bahkan ancaman.
Evaluasi diri juga merupakan refleksi dari sikap mawas diri dengan
mengungkap fakta dan data yang berkaitan dengan situasi objektif sebuah
lembaga pendidikan tinggi, dalam hal ini Institut Cokroaminoto Pinrang. Karena
sifatnya yang evaluatif, di bagian ini diungkap data atau informasi tentang
kondisi ICP sesuai dengan realitas yang menyatakan diri, tanpa
mengurangi atau sebaliknya menambahkan.
Dalam konteks ini, evaluasi diri menjadi penting sebab akan menjadi
dasar bagi peningkatan kualitas institusionalnya di kemudian hari, antara
lain dengan mengembangkan dan memperbaiki mutu penyelenggaraan
institusi perguruan tinggi yang dilakukan secara berkesinambungan.
Evaluasi diri di lingkungan ICP bertujuan untuk a) untuk memperlihatkan
pencapaian mutu dan program yang dicapai Institut Cokroaminoto Pinrang, b)
sebagai alat manajerial yang ditujukan untuk menjaga agar kinerja institusi
yang telah tercapai tetap terjaga keberlangsungannya. c) sebagai alat
manajerial yang ditujukan untuk penyusunan rencana pengembangan
institusi di masa yang akan datang.
2. Dasar Hukum
- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
- Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
- Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2005 tentang
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi;
- Peraturan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi ;
- Peraturan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;
- Peraturan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;
- Peraturan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Nomor 100 Tahun 2016
tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri,
dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta;
- Peraturan BAN-PT Nomor 2 tahun 2017 tentang Sistem Akreditasi Nasional
Pendidikan Tinggi.

xiv
B. Tim Penyusun dan Tanggungjawabnya
Tim Penyusun Evaluasi Diri Institut Cokroaminoto Pinrang melibatkan berbagai
unsur, baik pimpinan di tingkat rektorat, maupun program studi serta dosen-
dosen di lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang. Sesuai dengan Surat
Keputusan Rektor Institut Cokroaminoto Pinrang, Tim Penyusunan Evaluasi Diri
terdiri dari :
Penganggung Jawab : Rektor Institut Cokroaminoto Pinrang
Ketua Tim : Dr. Thamrin Pawalluri, M.Pd.
Koord. Kriteria I : Damir Pada S.Pd.,M.H
Anggota : Azwan Anwar, S.Pd.,M.Si
Anggota : Ismail H Mawi, S.I.P.,M.Si
Koord. Kriteria II : Muhammad Zakkir, S.Pd.,M.Pd.
Anggota : Kasman, S.Pd.,M.Pd
Anggota : A. Martini, S.Km.,M.M
Anggota : Roni Hakim, S.Pd.,M.Si
Koord. Kriteria III : H. Ali Abar, S.Pd.,M.Pd
Anggota : Hendrik Lalla, S.Pd.,M.Pd
Anggota : Hariady, S.Pd.,M.Pd
Koord. Kriteria IV : Drs. Muhammad Tahir, M.Pd
Anggota : Drs. Muhammad Arafa Wadud, M.Pd
Anggota : Evi Sahra, S.Pd.M.Pd
Koord. Kriteria V : Wildanah H, S.Ag.,M.H
Anggota : Nisba Silvana, S.E.,M.M
Anggota : Ernawati Tajuddin, S.E.,M.Pd
Anggota : Sutriani Adnan, S.Pd
Koord. Kriteria VI : Muhammad Rizal Hasim, S.H.,M.H
Anggota : Sartika, S.H.,M.H
Anggota : Sunarti Sudirman, S.H.,M.H
Koord. Kriteria VII : Rasma Samma, S.H.I,M.H
Anggota : A. Yusdarwati Yusuf, S.Pd.,S.H.,M.Pd
Anggota : Muhammad Rusli, S.Pd.,M.Pd
Anggota : Bambang Ady Gunawan, S.H.,M.H
Koord. Kriteria VIII : Nashrah Amin, S.Pd.,M.Pd
Anggota : Indahwaty, S.Pd.,M.Pd
Anggota : Ulfa Ramdani, S.Pd.,M.Pd
Koord. Kriteria IX : Hariady, S.Pd.,M.Pd
Anggota : Bunjamin, S.Pd
Anggota : Hendrik Lalla, S.Pd.,M.Pd
Anggota : Abd. Rahman, S.Pd.,S.H.,M.Pd

xv
C. Mekanisme Kerja Penyusunan Evaluasi Diri
1. Penetapan TIM Penyusun Laporan Evaluasi Diri
Tim penyusun Laporan Evaluasi Diri ditetapkan dan diketuai Rektor,
meliputi sekretaris, wakil ketua, bagian sekretariat, serta anggota. Setiap unsur
tim memiliki tupoksi yang disesuaikan dengan kesiapan serta
kompetensinya. Komposisi tugas berdasarkan kompatibilitas tim ini
ditetapkan dalam rapat pimpinan, kemudian diusulkan ke Rektor. Dengan
demikian, berdasarkan pengajuan ini Rektor menetapkan unsur tim
penyusun di samping pertimbangan personal-institusional dari Rektor sendiri.
2. Penyusunan Jadwal Kerja Tim Penyusun
Setelah terbit SK Rektor tentang komposisi tim penyusun evaluasi diri, tim
perumus kemudian mengadakan pertemuan untuk menentukan jadwal kerja
berdasarkan alokasi waktu yang tersedia. Setiap unsur tim memiliki tugas
khusus terkait dengan sub bagian pembahasan evaluasi diri, yang meliputi
kondisi eksternal, profil institusi, kriteria, serta analisis dan penetapan program
pengembangan. Tugas khusus dibahas secara general kemudian tersebut
dikerjakan masing-masing terlebih dahulu, kemudian dibahas dalam pertemuan
berkala per satu minggu. Dalam pertemuan berkala tersebut, ditargetkan
menyelesaikan satu tema sehingga tema yang lain diselesaikan secara
bertahap per satu minggu sampai laporan evaluasi diri selesai.
Untuk memenuhi pemenuhan akurasi informasi yang disusun oleh masing-
masing unsur secara personal, tim perumus membuka akses online selama
24 jam melalui media Whatsapp di mana setiap anggota bebas bertanya,
berpendapat, serta sharing informasi mengenai tema yang sedang dibahas.
Jadwal kerja Tim dialokasikan mulai November sampai Desember 2023.
Dengan demikian, pertemuan berkala dilakukan sekitar delapan kali,
dengan rincian sebagai berikut:

No Waktu Pembahasan Target


1 11 september 2023 Pembagian Tugas TIM Kerja Menyelesaikan
bagian tersebut
2 18 September 2023 Pemenuhan Kerja Tiap Menyelesaikan
Kriteria LED bagian tersebut
3 2 Oktober 2023 Evaluasi Diri Kriteria 1 Menyelesaikan
bagian tersebut
4 9 Oktober 2023 Evaluasi Diri Kriteria 2 Menyelesaikan
bagian tersebut
5 16 Oktober 2023 Evaluasi Diri Kriteria 3 Menyelesaikan
bagian tersebut
6 23 Oktober 2023 Evaluasi Diri Kriteria 4 Menyelesaikan

xvi
bagian tersebut
7 30 Oktober 2023 Evaluasi Diri Kriteria 5 Menyelesaikan
bagian tersebut
8 6 November 2023 Evaluasi Diri Kriteria 6 Menyelesaikan
bagian tersebut
9 13 November 2023 Evaluasi Diri Kriteria 7 Menyelesaikan
bagian tersebut
10 20 November 2023 Evaluasi Diri Kriteria 8 Menyelesaikan
bagian tersebut
11 27 November 2023 Evaluasi Diri Kriteria 9 Menyelesaikan
bagian tersebut
12 11 Desember 2023 Analisis Kinerja Utama Menyelesaikan
bagian tersebut

Sehubungan dengan revisi format laporan menjadi format 3.0, maka tim
melakukan kegiatan revisi dokumen Laporan Kinerja Perguruan Tinggi dan
Laporan Evaluasi Diri dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:

No Waktu Pembahasan Target


1 18 Desember 2023 Analisis SWOT Menyelesaikan
bagian tersebut
2 26 Desember 2023 LKPT Menyelesaikan
bagian tersebut
3 4 Januari 2023 LKPT Menyelesaikan
bagian tersebut
4 10 januari 2023 LED dan LKPT Menyelesaikan
bagian tersebut

3. Pembagian Kerja
Untuk memenuhi tuntutan efektivitas dan efisiensi, proses penyelesaian
laporan evaluasi diri direncanakan, dikoordinasi, yang untuk selanjutnya
dievaluasi oleh ketua. Ketua memimpin, memberi arahan, serta
mendistribusikan tugas-tugas khusus pada setiap anggota. Penanggung jawab
dari setiap bidang / sembilan kriteria dalam kegiatan evaluasi diri ini
adalah sebagai berikut:

xvii
No Bidang Garapan Penanggungjawab
1 Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi Damir Pada, S.Pd.,M.Pd.
2 Tata Pamong, Tata Kelola, dan Muhammad Zakkir, S.Pd.,M.Pd.
Kerjasama
3 Mahasiswa H. Ali Abrar, S.Pd.,M.Si
4 Sumber Daya Manusia Drs. Muhammad Tahir, M.Pd.
5 Keuangan, Sarana, dan Prasarana Widanah, S.Ag, M.H
6 Pendidikan Muhammad Rizal Hasyim,
S.H.,MH
7 Penelitian Rasma Samma, S.Hi.,M.H
8 Pengabdian Kepada Masyarakat Nashrah Amin, S.Pd.,M.Pd.
9 Luaran dan Capaian Tridharma Hariady, S.Pd.,M.Pd.

Secara praktis, pekerjaan ketua dibantu oleh sekretaris, antara lain dalam
pembuatan jadual percepatan penyusunan evaluasi diri. Secara administratif,
tim sekretariat menyelesaikan persoalan teknis administratif seperti pengurusan
surat menyurat serta membantu dalam penyediaan data.
4. Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data mengacu pada pengadaan data yang diidentifikasi dan
diklasifikasi sebelumnya. Karena sifatnya yang belum memiliki makna, maka
data perlu dianalisis dan diinterpretasi. Data-data tersebut diperoleh
berdasarkan teknik pengumpulan data yang terbakukan, seperti observasi,
wawancara, angket, analisis isi, serta studi dokumentasi. Data-data
diperoleh berdasarkan instrumen yang relevan, seperti pedoman angket yang
berbentuk tracer study atau pedoman wawancara yang pertanyaan-
pertanyaannya diturunkan dari indikator yang relevan.
Setelah semua data diperoleh, selanjutnya dilakukan tahap analisis data
melalui kegiatan verifikasi data dengan merujuk kepada standar dan kebijakan
yang telah diputuskan oleh pimpinan institusi dalam renstra atau statuta institut.
5. Penulisan Laporan Evaluasi diri
Penulisan laporan evaluasi diri dilakukan setelah ada pertemuan berkala yang
dietapkan berdasarkan kesepakatan bersama. Setelah melalui tahap analisis,
data disusun secara sistematis berdasarkan sistem penyajian laporan evaluasi
diri. Draft awal laporan evaluasi diri disusun oleh penanggung jawab bidang
(kriteria) yang telah ditetapkan.
6. Sosialisasi Laporan Evaluasi Diri

xviii
Setelah selesai disusun, laporan evaluasi diri disosialisasikan pada semua
pemangku kepentingan yang terkait dengan tujuan penyusunan evaluasi diri itu
sendiri sebagai sarana untuk melakukan refleksi dan mawas diri yang
menjadi motivasi serta dasar peningkatan kualitas institusi ke depan.
Dengan demikian, laporan evaluasi diri disosialisasikan ke seluruh civitas
akademika IAIC, mulai unsur pimpinan, dosen, pimpinan unit pelaksana teknis,
karyawan, mahasiswa, petugas teknis operasional, dan kepada alumni.
7. Perbaikan Laporan Evaluasi Diri
Perbaikan laporan evaluasi diri dilakukan ketika sosialisasi laporan evaluasi
diri menstimulasi munculnya beberapa masukan, seperti missing data atau ada
beberapa data yang tidak terimput secara tuntas, ada data yang belum
dihimpun, atau adanya data yang esensial tetapi tidak dikalsifikasi sbagai data
primer. Perbaikan laporan juga mungkin dilakukan apabila ada
ketidakcermatan dalam melakukan analisi data. Dengan demikian, tim
penyusun terbuka dengan kemungkinan-kemungkinan tersebut.

xix
BAB II
LAPORAN EVALUASI DIRI
A.Kondisi Eksternal
Era revolusi industri 4.0 telah menjadi sebuah revolusi besar dalam
perkembangan kehidupan manusia. Era revolusi industri 4.0 tidak berkembang
dengan sendirinya melainkan dengan adanya masyarakat yang terus belajar serta
karena berbagai permasalahan yang terus berkembang. Diantara permasalahan-
permasalahan tersebut adalah gejala semakin menguatnya arus globalisasi,
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan perubahan arah
kebijakan pendidikan, khususnya pendidikan tinggi.
Aspek Ekonomi
Millenium ketiga merupakan era globalisasi dan informasi. Dalam kaitannya
dengan globalisasi, Indonesia merupakan salah satu negara yang ikut menyetujui
dan terlibat aktif dalam berbagai kesepakatan perdagangan global, seperti WTO,
GATT, APEC dan sebagainya. Dalam era globalisasi dan informasi, hampir semua
faktor produksi, seperti uang, teknologi, jasa, pabrik dan peralatan dapat bergerak
melintasi tapal batas negara tanpa kesulitan berarti. Dunia terasa menjadi semakin
sempit, jarak terasa semakin dekat, waktu terasa berjalan semakin cepat, dan
mobilitas orang dan barang semakin tinggi. Kondisi tersebut akan mempunyai
implikasi langsung terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional. Implikasi-
implikasi yang dimaksud adalah: Pertama, tenaga kerja terdidik dari luar negeri
yang masuk ke Indonesia akan semakin besar, sehingga persaingan dunia kerja
bagi lulusan perguruan tinggi semakin ketat. Kedua, perguruan tinggi luar negeri
akan semakin mudah menyelenggarakan pendidikan di Indonesia, sehingga calon
mahasiswa mempunyai peluang yang tinggi untuk memilih perguruan tinggi yang
berkualitas. Hal demikian berarti bahwa persaingan antar perguruan tinggi untuk
menarik mahasiswa akan semakin ketat. Persaingan tersebut tidak hanya
meyangkut output, melainkan juga biaya penyelenggaraan perguruan tinggi dan
kinerja penyelenggaraan pendidikan tinggi, baik yang terkait dengan sumberdaya
manusia, fasilitas maupun manajemen.

xx
Aspek Perkembangan Iptek
Di samping itu, perkembangan industri sudah sedemikian pesat. Era industri
yang disebut sebagai era 4.0 ini dicirikan dengan big data, internet of things, cloud
computing, dan cognitive computing, yang semuanya bermuara pada kelahiran
cyber physical system dan secara sederhana dimaknai dengan robotisasi, banyak
dipilih dan digunakan di dunia industri. Sebagai implikasinya, banyak pekerjaan
yang sebelumnya ditangani manusia, kini diganti oleh mesin dengan orientasi
pemenuhan prinsip efektif dan efisien yang menjadi tuntutan zaman ini. Walhasil,
komoditas manusia kemudian menjadi sumber daya sekunder bahkan terpinggirkan
dari peran asalnya yang sangat sentral sebagai pelaku dan pengendali sejarah.
Kondisi ini tentunya menuntut manusia untuk dapat beradaptasi sehingga
peran manusiawinya dapat tetap merealisasi dalam setiap dinamika zaman.
Adaptasi ini diharapkan dapat melibatkan manusia kembali dalam hiruk pikuk
konstelasi industri 4.0 karena, bagaimanapun, manusia adalah subjek sejarah dan
pada hakikatnya era ini pun lahir dari pikiran manusia. Karena lahir dari pikiran
manusia, maka seharusnya manusialah yang menjadi pengendalinya dan bukan
sebaliknya.
Salah satu yang dapat dilakukan adalah meningkatkan skill untuk menguasai
teknologi yang dikembangkan era ini secara lintas sektoral. Bahwa penguasaan
teknologi kemudian menjadi keterampilan yang mutlak dimiliki oleh semua
kalangan, sebab apabila tidak, era 4.0 akan memarjinalisasi siapapun yang tidak
mengakrabi teknologi pada peran yang tidak signifikan dalam sejarah. Hal ini tidak
terkecuali bagi lembaga pendididikan tinggi, semisal Institut Cokroaminoto Pinrang
(ICP).
Sebagai lembaga pendidikan tinggi, ICP juga menyadari situasi ini dan
berusaha untuk mengadaptasi seluruh proses akademisnya dengan tuntutan dan
tantangan zaman tanpa harus kehilangan identitasnya sebagai Perguruan Tinggi
yang berbasis pada ilmu hukum dan ilmu pendidikan. Bagaimanapun ICP berbasis
pada ilmu hukum dan ilmu pendidikan adalah sebuah nilai yang senantiasa
dipertahankan sebagai sesuatu yang esensial bagi eksistensi lembaga ini.

xxi
Dalam konteks peningkatan skill yang berbasis tekologi 4.0 ini, ICP memiliki
harapan supaya seluruh civitas akademik di lembaga ini dapat secara aktif dan
selektif menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang terjadi. Program ini
diharapkan supaya out put ICP dapat eksis dalam berbagai situasi zaman, berperan
aktif dalam pengembangan ilmu hukum dan ilmu pendidikan yang dikemas dengan
muatan-muatan teknologis.
Rencana tersebut sudah merealisasi pada penyelenggaraan tridharma
Perguruan Tinggi berbasis teknologi seperti digunakan perangkat multi media di
setiap ruang kelas, penyediaan akses internet untuk seluruh civitas akademik di
ICP, realisasi pembelajaran berbasis teknologi dan sebagainya. Di samping itu, ICP
mengembangkan kegiatan-kegiatan yang menempatkan program-program berbasis
IT.
Aspek Kebijakan
Perguruan tinggi pada hakekatnya merupakan lembaga yang berfungsi untuk
melestarikan, mengembangkan, menyebarluaskan, dan menggali ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Selain itu perguruan tinggi juga berfungsi
mengembangkan kualitas sumberdaya manusia dan menghasilkan jasa-jasa.
Dalam era globalisasi, informasi, dan interpedensi sebagaimana yang telah,
sedang, dan akan berlangsung, peran perguruan tinggi menjadi semakin penting.
Dalam era tersebut keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditentukan oleh kekayaan
sumberdaya alam yang dimilikinya, tetapi lebih ditentukan oleh kualitas sumberdaya
manusia, penguasaan informasi, serta penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
Berkaitan dengan persoalan tersebut, eksistensi Institut ICP kedepan
ditentukan oleh kemampuannya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan-kebutuhan
sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut,
ICP perlu secara terus-menerus mempertinggi daya saing dan daya juang guna
mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan.
Isu lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah implementasi otonomi
pendidikan. Pemberlakuan otonomi perguruan tinggi mempunyai implikasiimplikasi
sebagai berikut: (1) pengurangan subsidi pemerintah terhadap perguruan tinggi

xxii
negeri (PTN), (2) strategi yang ditempuh oleh PTN dalam menggali sumber dana
lain di luar subsidi pemerintah, dan (3) strategi yang ditempuh oleh perguruan tinggi
(PTN dan PTS) dalam memenangkan persaingan antar perguruan tinggi, terutama
dalam menjaring calon mahasiswa.
Aspek pesaing
Dalam kaitannya dengan strategi yang ditempuh oleh perguruan tinggi (PTN
dan PTS) dalam memenangkan persaingan antar perguruan tinggi terutama dalam
menjaring calon mahasiswa, terdapat kecenderungan bahwa masing-masing
perguruan tinggi akan bersikap proaktif, terutama dalam membangun berbagai
jaringan (networking) dengan berbagai intitusi untuk berbagai keperluan, baik
pendidikan, penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. Konsekuensinya
adalah bila PTS tidak siap dengan langkah-langkah serupa, maka dapat
diperkirakan bahwa PTS akan selalu tertinggal di belakang dan tidak mampu
mengakses berbagai resources yang ada di berbagai institusi.
Jumlah PTS menjadi pesaing di kabupaten pinrang ada 6 Perguruan tinggi
swasta STKIP DDI Pinrang, STAI DDI Pinrang, STT Baramuli Pinrang, STIKES
Baramuli Pinrang, STIKES Nusantara Lasinrang. ICP adalah perguruan tinggi tertua
yang memiliki alumni atau lulusan yang tersebar di kabupaten Pinrang ini terbukti
dari jumlah Alumni yang lolos pada penerimaan Seleksi CPNS dan P3K di berbagai
kementerian. Program Studi di Institut Cokroaminoto Pinrang adalah perguruan
tinggi berbasis IPTEK.

B.Profil Institut Cokroaminoto Pinrang


1. Sejarah Institut Cokroaminoto Pinrang
Awal berdirinya pada tahun 1966, masih berada di bawah naungan
Universitas Cokroaminoto Makassar. Kemudian pada tahun 1982, telah
berbadan hukum dengan nomor akta notaris No. 59 Tanggal 25 Januari 1982,
notaris Abu Yusuf, S.H. dengan nama Yayasan Pembina Pendidikan
Cokroaminoto yang berkedudukan di Pinrang. Pada hari selasa, 26 januari 1982
telah didaftarkan pada buku register di kantor Pengadilan Negeri Pinrang dengan
nomor : 08/88/Leg-C/1982, oleh para pendiri Yayasan yaitu Bapak Mukaddas

xxiii
Thalib, Drs. Muh. Thamrin, Drs. Subhuhana Tjama, dan St. Maryam BA.
Kemudian pada tahun 1999, bapak Mukaddas Thalib wafat maka ditunjuk bapak
Drs.Ali Tadjo sebagai Ketua Yayasan.

Pada tahun 2000, diusulkan STIH Cokroaminoto Pinrang yang sama


dengan BP Stkip berdasarkan Akta Notaris tahun 1982, namun telah terjadi
kesalahan terhadap nama Yayasan yang menambahkan kata Pinrang pada akhir
nama Yayasan. Setelah terbit izin operasional STIH Cokroaminoto Pinrang
dengan nomor 61/D/O/2001, terjadi kesalahan lebih fatal lagi yang
menambahkan nama "Pinrang, Sulawesi Selatan" pada akhir nama Yayasan.
Kemudian pada tahun 2002, bapak Drs. H. Ali Tadjo wafat, maka
ditunjuklah bapak Drs.H.Moh. Thamrin sebagai ketua Yayasan. Pada tahun
2015,sesuai hasil konsultasi dengan Kopertis Wilayah IX Sulawesi,maka
disarankan untuk membuat Yayasan baru yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, yang merupakan turunan dari akta notaris tahun 1982 No.
59 tanggal 25 Januari 1982, Notaris Abu Yusuf, S.H.
Pendiri yang masih hidup sepakat membuat akta Yayasan baru dengan
No. 179tanggal 28 Januari 2015 Notaris So'imah R. Pida, S.H., M.Kn. yang
terdaftar pada Kemenkumham No. AHU.00001198.AH.01.04 Tahun 2015
dengan nama Yayasan sesuai akta 1982 yakni: Yayasan Pembina Pendidikan
Cokroaminoto.
Tanggal 15 November 2021 dalam acara BIMTEK Aspek Hukum pada
Akselerasi Penyatuan dan Penggabungan PTS, pemateri ibu Dr. Lita Tesya,
S.H., M.H.menyarankan untuk merubah tujuan pendidikan formal menjadi
Pendidikan PAUD sampai Pendidikan tinggi yang termaktub pada Akte
Perubahan Yayasan No. 31 tanggal 29 November 2021, notaris So'imah R. Pida.
S.H., M.Kn. dan terdaftar pada Kemenkumham No.AHU-001646.AH.01.05 Tahun
2021.
Berdasarkan program pemerintah dalam Peraturan Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penggabungan
dan Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta maka dengan ini Sekolah Tinggi

xxiv
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) dan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Cokroaminoto Pinrang melakukan Penggabungan berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 560/E/O/2022
ditetapkan pada tanggal 27 Juli 2022 Menjadi Institut Cokroaminoto Pinrang yang
diselenggarakan oleh Yayasan Pembina Pendidikan Cokroaminoto.
2. Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan Tata Nilai
a. Visi
Visi merupakan gambaran atau tujuan jangka panjang yang ingin dicapai
oleh lembaga pendidikan tinggi dan merupakan panduan strategis bagi
perguruan tinggi dalam mengarahkan kebijakan, program serta aktivitas untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
Visi Institut Institut Cokroaminoto Pinrang disusun dengan mengacu
pada visi, misi, tujuan, dan sasaran Yayasan Pendidikan Cokroaminoto
Pinrang dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Visi Institut Institut Cokroaminoto Pinrang dirumuskan dengan singkat,
agar mudah diingat dan dijiwai civitas akademika, yakni “Menjadi Perguruan
Tinggi unggul dan berdaya saing di bidang Ilmu Hukum, Keguruan dan Ilmu
Pendidikan tahun 2027”.
Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam visi di atas antara lain :
1) Unggul menunjukan keberadaan dan produk yang dihasilkan Institut
Cokroaminoto Pinrang diakui, dibutuhkan dan memiliki nilai lebih
(distingtif) serta dijadikan sebagai alternatif utama oleh masyarakat.
2) Berdaya saing menunjukan kemampuam Institut Cokroaminoto Pinrang
untuk bersaing dan mencapai keunggulan dalam lingkungan yang
kompetitif.
b. Misi
Dengan berpedoman pada visi di atas, Institut Cokroaminoto Pinrang
mempunyai misi :
1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berbasis kepada
pengembangan kecerdasan intelektual (hard skills) dan kecerdasan
emosional (soft skills) untuk memperolah kecakapan hidup (life skills)

xxv
dalam rangka menghasilkan tenaga hukum dan pendidik yang profesional
serta memiliki kompetensi berdaya saing global yang unggul di bidang
hukum dan pendidikan .
2) Melakukan penelitian yang berorientasi kepada pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan pembelajaran
sehingga menghasilkan proses pembelajaran yang bermutu dan
relevan dengan harapan dan kebutuhan masyarakat di era globalisasi.
3) Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara
profesional yang merupakan penjabaran dan wujud bakti terhadap
masyarakat melalui penyebarluasan dan penerapan ilmu hukum,
pendidikan, dan pengajaran serta bidang lain sesuai dengan keilmuan
program studi.
4) Mengembangkan dan mengokohkan jejaring kemitraan dengan
stakeholder, user, perguruan tinggi lain, dan lembaga-lembaga pada
tingkat lokal dan nasional untuk mengoptimalkan fungsi dan peran Institut
Cokroaminoto Pinrang.
c. Tujuan
Sesuai dengan visi, misi di atas, tujuan Institut Cokroaminoto
Pinrang adalah :
1) Menghasilkan tenaga ahli di bidang hukum dan pendidik yang cakap
serta terampil (akademik dan profesional) dalam berbagai kebutuhan
tenaga pembangunan nasional khususnya dalam bidang hukum dan
pendidikan yang mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan mampu
bersaing di tingkat lokal, regional dan nasional.
2) Menghasilkan tenaga ahli di bidang hukum dan pendidik profesional
dalam proses pembelajaran yang bermutu dan relevan dengan harapan
dan kebutuhan masyarakat di era globalisasi.
3) Menghasilkan tenaga ahli di bidang hukum dan pendidik yang mampu
memecahkan masalah dalam bidang hukum, pendidikan,sosial, budaya,
dan lain-lain dengan menggunakan ilmu hukum dan pendidikan sebagai
kekuatan moral yang mandiri.

xxvi
4) Menghasilkan tenaga ahli di bidang hukum dan pendidik yang dapat
mengoptimalkan fungsi jejaring kemitraan dan kerjasama dengan berbagai
pihak terkait ditingkat lokal, nasional dan internasional

d. Strategi
1) Strategi Pencapaian bidang Pembelajaran
a) Perkuliahan dilakukan dengan model student center learning
b) Materi perkuliahan, selain dari buku-buku yang telah dianjurkan, juga
digunakan dari sumber lain.
c) Pengembangan Silabus Rencana Pembelajaran Semester (RPS) mata
kuliah dengan mempertimbangkan masukan dari stakeholder.
d) Sistem perkuliahan lebih ditekankan pada kemahiran pendidikan, oleh
karena itu setiap mata kuliah mahasiswa harus menyusun tugas mandiri
atau kelompok .
e) Penyusunan proposal skripsi dievaluasi melalui seminar proposal.
Evaluasi akan menentukan kelayakan proposal untuk dilanjutkan menjadi
skripsi, dan ujian skripsi akan diuji oleh tim penguji minimal 3 (tiga) orang.
2) Strategi Pencapaian bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia
Staf Akademik dan Non Akademik
a) Meningkatkan jabatan akademik dosen tetap secara teratur, dari Tenaga
Pengajar kepangkat Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan
seterusnya,sehingga tidak ada lagi dosen yang tidak memiliki jabatan
akademik pada tahun 2024.
b) Mengupayakan jumlah dosen yang tersertifikasi (Sertifikasi Dosen).
c) Mewajibkan dosen untuk mengikuti kegiatan seminar baik sebagai
peserta maupun sebagai narasumber (minimal sekali dalam satu
semester).
d) Mewajibkan dosen tetap setiap semester melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat.

xxvii
e) Menekankan tingkat disiplin tenaga staf untuk memberikan pelayanan
yang cepat dan mengacu pada standar pelayanan yang telah ditetapkan.
f) Untuk menghasilkan tenaga ahli di bidang hukum dan pendidik
profesional, disiapkan ruang pengadilan semu dan Microteaching.
3) Strategi Pencapaian Bidang Penjaminan Mutu
a) Perancangan sistem penjaminan mutu akademik dan non akademik;
melalui penentuan sasaran mutu sesuai dengan visi, misi, tujuan,
sasaran, prodi yang kemudian dirancang prosedurnya dalam bentuk
Buku Pedoman Prosedur Mutu.
b) Implementasi sistem penjaminan mutu merupakan implementasi dari
prosedur dan manual mutu yang telah dibuat dan telah dilaksanakan
secara lengkap SPMI-PT (Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi)
c) Setiap akhir semester Audit Mutu Internal dilakukan oleh pimpinan atau
pejabat monitoring dan evaluasi bekerja sama dengan Ketua Prodi untuk
mengevaluasi aktivitas yang dilakukan dan memantau kesesuaiannya
terhadap mutu yang telah ditetapkan.
4) Sosialisasi.
a) Pada saat penerimaan mahasiswa baru, Institut Cokroaminoto Pinrang
melakukan sosialisasi visi, misi dalam kegiatan Orientasi Mahasiswa
Baru.
b) Pada awal kegiatan perkuliahan (Kuliah Perdana), dosen menyampaikan
sinkronisasi mata kuliah dengan Visi, Misi dan Tujuan lembaga.
c) Melalui pemasangan spanduk yang dipasang di depan kantor, tempat-
tempat yang strategis dan di papan pengumuman selalu ditampilkan visi
dan misi Institut Cokroaminoto Pinrang.
d) Ditampilkan pula dalam blog web, facebook, dan sosial media lainnya.
e) Pada kegiatan Bakti Sosial oleh Badan Eksekutif Mahasiswa.
f) Pada waktu pelaksanaan KKN di lokasi KKN.
g) Pada saat pelaksanaan Wisuda Sarjana Institut Cokroaminoto Pinrang

xxviii
e. Tata Nilai
Tata nilai di Institut Cokroaminoto Pinrang merupakan prinsip yang
menjadi dasar operasi lembaga dalam mencapai visi dan misinya. Nilai-nilai
tersebut mengekspresikan kepercayaan dan cita-cita institusi, sekaligus
memandu dan memberikan arah institusi. Nilai-nilai Institut Cokroaminto
Pinrang disesuaikan dengan lingkungan dan diyakini menanamkankan
hubungan kuat dengan civitas akademika.

Adapaun tata nilainya yaitu:

a) Kualitas Akademik
Institut Cokroaminoto Pinrang menekankan pentingnya kualitas
akademik dalam bentuk penelitian, pengajaran, dan pencapaian akademik
lainnya. Ini mencakup kejujuran dalam bekerja, dedikasi terhadap
keunggulan, dan semangat belajar.

b) Kerjasama dan kolaborasi


Institut Cokroaminoto Pinrang mendorong kerjasama dan kolaborasi
antara mahasiswa, fakultas, dan staf administrasi. Kolaborasi ini dapat
meliputi proyek penelitian bersama, diskusi kelompok, atau kegiatan
ekstrakurikuler
c) Etika Profesional
Institut Cokroaminoto Pinrang menanamkan nilai-nilai etika
profesional, termasuk integritas, tanggung jawab, dan rasa hormat.
Mahasiswa dan staf diharapkan untuk menghormati kode etik yang relevan
dengan bidang studi mereka, serta bertindak secara bertanggung jawab
dalam tugas-tugas mereka.
3. Organisasi dan Tata Kerja
Institut Cokroaminoto Pinrang memiliki sistem tata pamong yang
memungkinkan terlaksananya sistem manajemen secara konsisten

xxix
berdasarkan prinsip-prinsip tata pamong, terutama yang terkait dengan
pelaku tata pamong juga sistem ketatapamongan yang baik.
Organ utama dalam sistem tata pamong di ICP terdiri dari
Yayasan Pembina Pendidikan Cokroaminoto, Pelaksana, dan Senat
Institut. Termuat dalam Statuta ICP Tahun 2022. Yayasan Pembina
Pendidikan Cokroaminoto adalah lembaga penanggung jawab yang
memiliki tanggung jawab sepenuhnya sebagai owner ICP. Yayasan
Pembina Pendidikan Cokroaminoto menetapkan, memberikan
pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan
pengawasan di bidang akademik dan non akademik.
Unsur Pelaksana adalah organ yang memimpin penyelenggaraan
dan pengelolaan institusi ICP. Unsur pelaksana dipimpin oleh Rektor
dan dibantu oleh perangkat organisasi sebagai mana tertuang dalam
Peraturan Rektor Institut Cokroaminoto Pinrang Nomor 04 Tahun 2020
tentang Organisasi dan Tata Kerja.
Perangkat dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Rektor yang dibantu oleh Wakil Rektor, yang terdiri dari:
1) Wakil Rektor I Bidang Akademik;
2) Wakil Rektor II Bidang Non Akademik;
3) Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama.
b. Lembaga-lembaga: LP2M, LPPM;
c. Biro-biro;
d. UPT;
e. Program Studi;

Senat Institut (SI) merupakan organ yang menjalankan fungsi


penetapan kebijakan, pemberian pertimbangan, dan pengawasan di bidang
akademik.

Adapun keanggotaan dari Senat Institut terdiri dari:

a. Rektor, Wakil Rektor, Ketua LPPM, Ketua LPM dan Prodi;

xxx
b. Dosen terpilih yang mewakili bidang keilmuan dan dipandang
mampu melaksanakan fungsi dan tugas sebagai anggota Senat Institut
c. Unsur lain yang ditetapkan oleh Peraturan SI.
Sistem tata kelola di Institut Cokroaminoto Pinrang disusun
untuk bisa merealisasikan visi, misi, dan tujuan senantiasa mengacu
pada peraturan perundang-undangan, yakni Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Mahasiswa dan Lulusan

ICP menyelenggrakan program pendidikan Akademik Program


Sarjana (S-1) dengan enam program studi. Jumlah mahasiswa pada tahun
TS 718, pada TS-1 630 dan pada TAhun TS-2 564. Komposisi jumlah
mahasiswa yang masuk ke ICP setiap tahunnya memperlihatkan
peningkatan jumlah mahasiswa yang signifikan. Ini menunjukkan bahwa
kepercayaan masyarakat kepada Institut Cokroaminoto Pinrang ini sangat
baik.
lulusan Institut Cokroaminoto Pinrang dihimpun dalam organisasi
Ikatan Keluarga Alumni (IKA ICP). Pengembangan jejaring dilakukan dengan
selalu melakukan updating data alumni sehingga kontak dengan alumni
selalu terjaga dengan baik. Tahun ini jumlah lulusan ICP seluruhnya
berjumlah 133 lulusan yang bekerja diberbagai instansi baik swasta mauun
pemerintah di dalam maupun diluar negeri.
5. Dosen dan Tenaga Kependidikan

Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pemenuhan capaian


pembelajaran Setiap dosen tetap diwajibkan memiliki kualifikasi akademik
minimal pada jenjang pendidikan S2. Jumlah dosen tetap di Institut
Cokroaminoto Pinrang berdasarkan Pendidikan Tertinggi di tiap unit

xxxi
pengelola di 6 (enam) Program Studi (Prodi) seluruhnya adalah sebanyak 62
(enam puluh dua) orang. Dengan rincian jumlah dosen tetap berdasarkan
pendidikan tertinggi Program Doktor (S3) 8 (delapan) orang dan Magister
(S2) adalah sebanyak 54 (lima puluh empat) orang. Dari 62 (enam puluj dua)
dosen tetap tersebut ada 6 (enam) dosen tetap DPK dengan rincian; 2 (dua)
orang kualifikasi Doktor (S3) dengan jabatan fungsional Lektor Kepala (LK),
1 (satu) orang kualifikasi Magister (S2) dengan jabatan fungsional Lektor
Kepala (LK), 1 (satu) orang kualifikasi Magister (2) dengan jabatan
fungsional Lektor (L) dan 2 (dua) orang kualifikasi Magister (S2) dengan
jabatan fungsional Asisisten Ahli (AA).

Tenaga kependidikan di Institut Cokroaminoto Pinrang terdir dari


tenaga administrasi 7 orang berpendidikan S1, tenaga perpustakaan 2
orang berpendidikan S1, tenaga laboratorium 3 orang berpendidikan S1
dan S2, tenaga Teknis 6 orang dengan Pendidikan SMA.

6. Keuangan, Sarana dan Prasarana

a. Keuangan
Pengelolaan sistem keuangan Institut Cokroaminoto Pinrang meliputi
perencanaan anggaran baik perencanaan sumber anggaran maupun
perencanaan alokasi anggaran, realisasi serta pelaporan kepada yayasan
melalui pimpinan perguruan tinggi. Hal ini dilakukan berdasarkan prinsip
dinamis, terbuka, akuntabel dan skala prioritas sesuai dengan apa yang
tercantum dalam statuta ICP.
1) Perencanaan

Rencana kerja dan anggaran ICP mencakup perencanaan


keuangan yang merupakan realisasi pengelolaan keuangan ICP yang
ditetapkan setiap tahun sebagai penjabaran dari usulan dari setiap
satuan yang ada dalam lingkup ICP
RKAT ICP harus diserahkan kepada Yayasan sebelum tahun
anggaran dimulai untuk mendapatkan pengesahan dari Yayasan
setidaknya tiga puluh hari setelah tahun anggaran berjalan. Jika belum

xxxii
mendapatkan pengesahan, maka RKAT tahun sebelumnya dijadikan
acuan dalam pengelolaan anggaran pada tahun berjalan.

2) Penerimaan

Penerimaan dana ICP dapat bersumber dari:


a. Yayasan

b. Mahasiswa
c. Sumbangan lain dari berbagai pihak yang tidak mengikat.
3) Pengalokasian

Rencana kegiatan dan program yang disetujui oleh Rektor dan


Yayasan, kemudian Secara umum, pengeluaran dialokasikan
berdasarkan pada:
a. Penganggaran diarahkan berdasarkan pada skala prioritas kepada
kegiatan-kegiatan penting yang menunjang terwujudnya tridharma
perguruan tinggi.
b. ;Pengelolaan anggaran dan pemanfaatan sumber daya dilakukan
secara bersamaan agar efesiensi anggaran dapat dilakukan serta
pemanfaatan dan pengelolaan anggaran dapat ditingkatkan secara
signifikan;

c. Alokasi untuk biaya sarana dan prasarana bukan hanya


diperuntukkan pada belanja modal tetapi juga untuk biaya
pemeliharaan dan peningkatan kualitas layanan;
4) Pelaporan

Yayasan menerima laporan pertanggungjawaban dari Rektor


secara teratur agar yayasan dapat mengevaluasi serta memantau
kinerja keuangan perguruan tinggi.
b. Sarana dan Prasarana

Institut Cokroaminoto Pinrang sebagai salah satu perguruan tinggi


di Pinrang memilki lahan yang memadai yang dapat menunjang
penyelenggaraan kegiatan akademik serta pelaksanaan tri dharma

xxxiii
perguruan tinggi
. Sarana dan Prasarana yang dimiliki ICP yang digunakan dalam
pelaksanaan tridharma perguruan tinggi pada umumnya memiliki kondisi
baik dan berstatus milik sendiri. Adapaun prasarana antara lain:
mushallah, ruang rector, ruang dosen, secretariat Lembaga
kemahasiswaa, ruang lab computer dan IT, kantor LBH, Pantry, Ruang
Kelas, Ruang Microteaching, Ruang peradilan semu, Gedung Rektorat,
aula, Perpustakaan, WC dan Kantin, kemudian sarana yang tersedia
antara lain: computer, printer, scanner, mesin foto copy, pemotong
kertas, AC, TV, Kipas angin, , yang dilengkapi dengan perabot ruangan

7. Sistem Penjaminan Mutu


Fungsi perencanaan dan penjaminan mutu di ICP dilaksanakan
oleh Lembaga Penjaminan Mutul (LPM) yang dibentuk berdasarkan SK
Rektor Nomor 04/SK-Rektor/ICP/VIII/2022. Penjaminan mutu dimaksudkan
untuk mempertahankan dan menjamin kualitas secara berkesinambungan
berdasarkan pemenuhan standar SN Dikti dan Standar Perguruan Tinggi.
Dokumen yang dijadikan acuan untuk melaksakan system penjaminan mutu
internal di ICP antara lain: kebijakan mutu, manual mutu, standar mutu (24
SN Dikti dan 2 Standar Perguruan Tinggi). Implementasi system penjaminan
mutu internal menggunakan siklus PPEPP.
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh Lembaga penjaminan
mutu dengan membentuk TIM Auditor untuk melakukan audit mutu internal
(AMI) yang selanjutnya hasil temuan AMI dibahas melalui rapat tinjauan
manajemen (RTM) yang menghasilkan rekomendasi untuk dilakukan tindak
lanjut dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan berkelanjutan.
8. Kinerja Institusi
Kinerja ICP terdiri dari berbagai prestasi yang dicapai oleh Dosen dan
mahasiswa baik di bidang Akademik maupun dibidang non Akademik antara
lain: Jurnal Nasional Terakreditasi, HAK, Jurnal Internasional Bereputasi dan
buku ber ISSBN. Untuk mahasiswa, memperoleh prestasi ditingkat Provinsi,

xxxiv
juara Duta Pelajar Tingkat Mahasiswa sebagai juara II, Juara I Pencak Silat,
Juara II Piala Kasad Tingkat Nasional, Juara III Tinju tingkat Provinsi.
Penghargaan perguruan tinggi sebagai Penerima Dana UMKM berbasis
kemitraan.

C. Kriteria
a. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi dan Tata Nilai
1. Latar Belakang
Institut Cokroaminoto Pinrang (ICP) adalah satu perguruan tinggi
swasta di kabupaten Pinrang yang merupakan hasil penggabungan dari
STKIP Cokroaminoto Pinrang dan STIH Cokroaminoto Pinrang
berdasarkan keputusan menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi nomor 560/E/O/2022. Perannya besar dalam menumbuh
kembangkan pendidikan di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.
Dengan memiliki banyak jaringan alumni ICP dan juga jaringan
lembaga pendidikan formal dari pendidikan dasar SD sampai
perguruan tinggi, Institut Cokroaminoto Pinrang (ICP) telah membuktikan
diri sebagai lembaga pendidikan yang tangguh dan bisa bertahan hingga
kini.

Dari fakta ini, rumusan Visi Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) tidak
terlepas dari kekuatan ICP sebagai pendidikan tinggi yang telah
melahirkan banyak alumni yang berkiprah dalam banyak hal, baik
dalam bidang pendidikan maupun di bidang hukum.

Para lulusan ICP telah terbukti menjadi bagian penting dalam


pembangunan bangsa terutama dalam bidang Pendidikan. Sehingga hal
ini membuat keyakinan bahwa pendidikan tinggi berbasis bidang
pendidikan maupun di bidang hukum adalah cara utama kami dalam
menyusun kerangka dasar VMTS. Hal ini juga menjadi semangat kami
dalam membangun nilai perguruan tinggi yang berkembang, seperti nilai
kualitas akademik, nilai kerjasama dan kolaborasi, dan etika profesional.

xxxv
Melalui nilai inilah, kami berkeyakinan bahwa ICP akan terus
mengemban dua tugas utama yakni menjadi bagian pembangun bangsa
sekaligus harus memastikan lulusan yang memiliki ilmu pengetahuan,
dan bermanfaat.

Hal ini sangat rasional mengingat nilai yang kami bangun adalah
nilai yang berkembang dan kami percaya nilai ini tidak lekang
dimakan zaman. Nilai ini sangat universal yang bisa menjadi nilai penting
dalam membangun manusia seutuhnya.

Untuk merumuskan VMTS yang sesungguhnya telah tumbuh dan


berkembang di dunia sejak lama, maka kami pun harus melibatkan
seluruh stake holders terkait atas perumusan VMTS ini, kami pun
mengundang unsur pemerintah, tokoh masyarakat, pelaku pendidikan,
pelaku hukum untuk bersama-sama merumusakan VMTS yang
diinginkan oleh masyarakat secara bersama. Tentu saja, setelah
dihasilkan kami melakukan analisis, rekonstruksi secara logis dan
realistis bersama pengurus Yayasan dan para dosen untuk

menyusun VMTS secara rasional, logis dan bertanggung jawab.

Dalam merumuskannya, ada tiga pertimbangan pokok: (1) tidak


keluar dari nilai-nilai perguruan tinggi. (2) harus mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir sesuai dengan program studi
yang dibangun (3) penggunaan teknologi mutakhir yang mendukung
tumbuh kembang ICP menjadi perguruan tinggi yang adaptif dan
replikatif terhadap teknologi masa kini. Ketiga pertimbangan pokok itu
diintegrasikan untuk mencapai VMTS ICP yang lebih kokoh dan benar-
benar dapat diaplikasikan secara nyata.

2. Kebijakan

Untuk membangun VMTS yang implementatif, Rektor telah


menggunakan instrument kebijakan berupa peraturan rektor, SK rektor

xxxvi
dan dokumen lain yang dipandang perlu sebagai penguat VMTS yang
sudah dibangun. Beberapa dokumen itu adalah:

a. Dokumen pemetaan sebagai basis raw material input mahasiswa


ICP. Dokumen ini sebagai mapping kekuatan ICP sebagai
lembaga berbasis Pendidikan dan hukum

b. Mengundang seluruh stake holders untuk public hearing tentang


VMTS melalui prensentasi awal dan diskusi. Dokumen ini didukung
oleh berita acara dan daftar hadir;

c. Mengundang pemerintah yaitu Kepala Dinas Pendidikan, Kepala


Kejaksaan, Kepala Pengadilan, Kepala Sekolah, Para Tokoh
Pendidikan dan pelaku pendidikan di kabupaten Pinrang, untuk
dimintai pendapatnya tentang VMTS ICP. Prosesnya adalah
presentasi, diskusi dan rekomendasi;

d. Menerbitkan SK Rektor No. 01/SK-Rektor/ICP/VIII/2022 tentang


perintah kepada dosen untuk menganalisis rekomendasi VMTS
dari seluruh stake holders dan pihak lainnya. Hal ini dibuktikan dengan
adanya SK pengangkatan dosen terpilih untuk melakukan analisis
VMTS dengan produk utama adalah VMTS yang bisa divalidasi;

e. Menerbitkan Peraturan Rektor No. 01/Per-Rektor/ICP/VIII/2022


tentang VMTS 2022.

f. Menerbitkan Surat Tugas No. 01/ST-Rektor/ICP/VIII/2022 untuk


mensosialisasikan VMTS melalui berbagai media dan kegiatan
kepada civitas akademika ICP;

g. Menerbitkan SK Rektor No. 02/SK-Rektor/ICP/VIII/2022 untuk


menggunakan VMTS Sebagai basis tridarma perguruan tinggi di
lingkungan ICP dan mewajibkan seluruh unit kerja untuk menggunakan
VMTS sebagai ruh pengembangan perguruan tinggi di ICP.

xxxvii
h. Menerbitkan SK Rektor No.03/SK-Rektor/ICP/VIII/2022 untuk
mengevaluasi VMTS pada tahun 2022 terkait dengan pencapaian dan
tantangan implementasi VMTS. Hasil evaluasi ini menjadi dokumen
laporan analisis sehingga akan menjadi acuan penting dalam
merumuskan ulang VMTS pada tahun 2027.

i. Renstra Tahun 2022 – 2027 berdasarkan SK Rektor Nomor 05/SK-


Rektor/ICP/VIII/2022

j. Renop Tahun 2022 – 2023 berdasarkan SK Rektor Nomor 06/SK-


Rektor/ICP/VIII/2022

Beberapa proses yang telah dilakukan oleh ICP seperti yang

digambarkan oleh flowchart di bawah ini:

xxxviii
3. Strategi Pencapaian VMTS

Ada tiga strategi utama dalam pencapaian VMTS. Setiap strategi


memiliki sasaran berbeda dengan tujuan yang sama yakni mencapai
target VMTS. Strategi itu adalah:

a. Strategi Eksternalisasi. Strategi ini adalah sekumpulan upaya


bagaimana VMTS yang telah dirancang dapat dieksternalisasikan
kepada sasaran utama. Mereka adalah para karyawan ICP, para dosen
ICP dan para mahasiswa. Sumber daya yang digunakan adalah (1)
rekognisi civitas akademika dalam setiap kegiatan bahwa VMTS ICP
adalah ruh dari semua aktivitas ICP. (2) mendesain seluruh informasi
dengan menyertakan VMTS terutama VMTS yang telah didesain
sebagai motto yang mudah di ingat. (3) memberikan pengarahan dan
sosialisasi massif kepada mahasiswa dalam pemahaman VMTS secara
komunal. Setiap acara diupayakan diingatkan kembali tentang VMTS.
Hal ini pun diperkuat dengan media sosialisasi yang terstruktur seperti
website, brosur, banner, backdrop dan spanduk yang menjadi bagian
organic dari seluruh aktivitas ICP. Dari strategi ini akan muncul sebuah
persepsi bersama tentang VMTS untuk civitas akademika ICP dan
bahkan untuk pihak luar dalam memahami VMTS ICP yang menjadi ruh
dari seluruh aktivitas ICP terutama aktivitas Tridarma Perguruan
Tingginya.
b. Strategi Objektivasi. Strategi ini adalah sekumpulan tahapan
bagaimana VMTS itu menjadi objek yang bisa dipahami sebagai basis
civitas akademika ICP. Paling tidak ada dua sumber daya yang
bisa digunakan yaitu sumber daya visual (audio-visual) melalui
elektronik dan nonn elektronik dan sumber daya verbal yakni
bagaimana VMTS ini diungkapkan secara verbal di smua kegiatan
yang ada di lingkungan ICP. Cara yang paling ampuh dalam
memastikan VMTS ini dapat diobjektivasi oleh seluruh civitas

xxxix
akademika adalah (1) saat kuliah di program sarjana, Mahasiswa harus
mengetahui secara komprehensif VMTS yang telah disusun melalui
spanduk, buku pedoman, dan ada evaluasi yang berkenaan dengan
VMTS. (2) saat rekruitmen karyawan dan dosen serta proses orientasi
karyawan dan dosen. Setiap dosen baru diberi kuliah umum oleh tutor
tentang bagaimana memahami VMTS sebagai ruh ICP.(3) saat
proses pengembangan karir dosen Proses tridarma perguruan tinggi
tentu harus memiliki basis yang mengakar dengan ICP sehingga VMTS
harus menjadi bagian penting dalam penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh dosen.
c. Strategi Internalisasi. Strategi ini adalah bagaimana VMTS menjadi
bagian penting dalam proses Tridarma Perguruan Tinggi dan dapat
menjadi ruh dalam setiap aktivitas di ICP. Beberapa produk Tridarma
diharapkan selalu mengacu pada VMTS dan beberapa bagian
mendukung pada program ICP.

Untuk mengontrol pencapaian VMTS, maka beberapa langkah yang


dilakukan oleh manajemen adalah sebagai berikut:

1. Memastikan sosialisasi VMTS dalam semua bentuk kegiatan Tridarma;

2. Mengukur tingkat pemahaman VMTS kepada semua civitas


akademika sesuai dengan kapasistasnya, yaitu: (1) mahasiswa melalui
pemahaman di kuliah umum, (2) karyawan melalui rekruitmen
pegawan dan kenaikan pangkat pegawai, (3) dosen melalui
rekrruitmen dan orientasi dosen baru serta peningkatan kompetensi
dosen atau peningkatan karir dosen. Setiap pejabat baru harus diberi
pengarahan dan diuji pemahaman VMTS ini secara verbal.

3. Memberikan respon positif dan bahkan bila perlu memberikan reward


berupa barang atau insentif kepada seluruh karyawan dan dosen yang
memiliki produk untuk mendukung implementasi pencapaian VMTS.
Seperti produk penelitian yang berhubungan dengan Ilmu Hukum dan

xl
Pendidikan atau pengabdian masyarakat yang berhubungan dengan
Ilmu Hukum dan Pendidikan.

Secara teknis sosialisasi VMTS disosialisasikan secara


sistematis dan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan dan
kepada pihak-pihak internal maupun eksternal. Sosialisasi dimaksudkan
agar visi, misi, tujuan, serta sasaran institusi dapat dipahami dengan
sangat baik oleh stakeholder internal maupun eksternal. Sosialisasi
dilakukan melalui media cetak, elektronik, internet maupun media luar
ruang. Sosialisasi di tingkat institusi melalui media cetak diwujudkan
dengan memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi program dalam
buku Pedoman Umum ICP atau dalam bentuk standing banner yang
ditempatkan di lobi rektorat dan setiap ruang program studi.

Visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi ICP diturunkan ke dalam visi,
misi, tujuan sasaran dan strategi di tingkat fakultas, kemudian
disosialisasikan kepada dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa,
calon mahasiswa dan masyarakat dengan cara sebagai berikut:

1. Dosen
Pemahaman visi, misi, tujuan, dan sasaran ICP kepada dosen
disosialisasikan melalui berbagai cara di antaranya:
a. Pertemuan berkala yang diadakan oleh Dekan kepada dosen
di tingkat program studi secara rutin yaitu dua kali setiap semester;
b. Dalam rapat koordinasi Rektor, Wakil Rektor dan Ketua Program
Studi di kalangan ICP yang kemudian disampaikan kembali
dalam rapat rutin bulanan dosen-dosen di tingkat program studi;
c. Disampaikan secara tertulis dalam bentuk dokumen,
seperti dokumen kebijakan akademik (buku pedoman, buku
laporan milad dan wisuda ICP, laporan pertanggung jawaban);
d. Ditulis dalam standing banner, spanduk, atau baligo;
e. Dipublikasi dalam situs ICP yang terintegrasi pada masing-
masing program studi.

xli
2. Tenaga Kependidikan
Pemahaman akan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi
disosialisasikan dalam:
a. Rapat berkala di tiap unit kerjanya;
b. Dalam kegiatan pelatihan-pelatihan tenaga kependidikan;
c. Dalam berbagai dokumen (buku pedoman, buku panduan
kerja tenaga kependidikan);
d. Poster di setiap unit kerja;
e. Situs ICP yang terintegrasi pada masing-masing program studi.
3. Mahasiswa
Pemahaman visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi ICP
dilakukan melalui berbagai kegiatan:
a. Dalam event penerimaan mahasiswa baru;
b. Dalam buku pedoman akademik yang dibagikan untuk
setiap mahasiswa baru;
c. Poster, standing banner di lembaga-lembaga dan
kegiatan kemahasiswaan;
d. Disisipkan secara lisan pada mata kuliah tertentu
yang berhubungan dengan pembahasan visi, misi, tujuan,
sasaran, dan strategi;
e. Situs ICP dan situs penerimaan mahasiswa baru
4. Calon Mahasiswa
Kepada calon mahasiswa sosialisasi dilakukan dengan
serangkaian kegiatan roadshow atau kunjungan dari SMA/SMK/MA ke
Program studi yang ada di lingkungan ICP baik melalui penyebaran
digital maupun non digital seperti web resmi ICP, laman penerimaan
mahasiswa baru dan beberapa jaringan media sosial seperti
facebook, tweeter dan Instagram.
5. Penyebaran kepada Masyarakat

Kepada masyarakat sosialisasi dilakukan lewat serangkaian acara,


seperti Milad dan wisuda sarjana dan magister ICP di mana Rektor

xlii
melaporkan hasil kinerja tahunannya yang mengundang pihak
stakeholder, kemudian lewat pekan ilmiah di mana stakeholder dapat
turut serta baik sebagai pengunjung ataupun ada yang secara khusus
diundang. Selain itu, stakeholder dapat membuka serta
mengakses situs ICP

Sosialisasi dengan menggunakan cara-cara tersebut dilakukan untuk


menjamin efektivitas dan efisiensi berbagai kegiatan yang merupakan
implementasi dari penjabaran visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi
institusi. Kemudian untuk mengetahui tingkat pemahaman sivitas
akademika ICP tentang visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi
institusi, dapat dilihat dari penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi
program sebagai implementasi dari visi, misi, tujuan, sasaran, dan
strategi ICP, antara lain:

a. Survei kepuasan dari mahasiswa terhadap proses


pembelajaran
b. Review pada saat rapat pencapaian program;
c. Angket yang disebarkan kepada dosen dan tenaga
kependidikan
d. Angket disebarkan kepada user lulusan ICP
4. Indikator Kinerja Utama

VMTS ICP telah merumuskan rencana pengembangan jangka


panjang (RPJP) yang dapat digambarkan dibawah ini:

xliii
Indikator RPJP dan tergetnya adalah sebagai berikut:

a. Pada tahun 2022 ICP menjadi Institut Pembelajaran Berbasis


Pendidikan, Keguruan dan Hukum yang Unggul berdaya saing
Seajatappareng serta memiliki mutu manajemen yang baik. Untuk
mengukur ketercapaiannya, maka indikator dan targetnya adalah
sebagai berikut:

Memiliki system manajemen yang dapat bersinergi dengan seluruh


stake holders. Targetnya adalah memulai digitalisasi data serta
menggunakan ekosistem internet sebagai basis implementasi
Tridarma Perguruan Tinggi, baik dalam bidang akademik maupun
non-akademik. Target ini tercapai pada tahun 2024.

b. Pada tahun 2027, ICP menjadi Institut Pembelajaran Berbasis


Pendidikan, Keguruan dan Hukum yang Unggul berdaya saing
propinsi. Indikator untuk mencapai RPJP ini adalah:

1. Tersedianya insfrastruktur dan sumber daya untuk merubah


ICP dari teaching university ke research university. Salah satu
indikatornya adalah mulai dibangun jurnal OJS yang bisa diakses
oleh siapapu.
2. Telah terimplementasikannya manajemen untuk akademik dan
non-akademik. Penggunaan ekosistem online akan menjadi

xliv
bagian penting dalam penguatan manajemen. Sampai saat ini
untuk kegiatan akademik dan kegiatan non akademik, system
masih dibangun secara sistematik. Targetnya, pada tahun 2027
sistem akademik dan non akademik secara online dapat
diimplementasikan secara massif.
c. Pada tahun 2032, ICP menjadi Institut Pembelajaran Berbasis
Pendidikan, Keguruan dan Hukum yang Unggul berdaya saing
nasional serta mengimplementasikan manajemen berteknologi.
Indikator untuk mencapai RPJP ini adalah:

1. Setelah propinsi dengan targetan dapat menjadi Perguruan


tinggi berbasis pendidikan, Keguruan dan Hukum yang unggul di
tingkat propinsi, maka saatnya secara nasional pada tahun 2032..
Targetnya adalah menguatkan digitalisasi data serta
menggunakan ekosistem internet sebagai basis implementasi
Tridarma Perguruan Tinggi, baik dalam bidang akademik
maupun non-akademik.
2. Pada tahun 2025 diharapkan ICP telah tumbuh menjadi
perguruan tinggi dengan ditopang oleh teknologi yang memiliki
sifat faster, simpler dan accessible. Hal ini harus diintegrasikan
antara pembelajaran klasik dan online learning. Maka tahun
2025 harus melakukan perubahan mendasar melalui penerapan
hybrid atau blended learning.
Dalam Rencana Jangka Menengah dan Pendek ICP maka indicator
dan targetnya pada periode 2022-2027 adalah:

1. Meningkatnya kualitas SDM yang berkarakter knowledgeable, piety,


rewarding dengan program utama peningkatan kualifikasi professional
dosen serta tenaga kependidikan ICP
2. Meningkatnya kualitas tata kelola dan kelembagaan melalui
penerapan prinsip Peningkatan Mutu Berkelanjutan (Continuing

xlv
Quality Improvement) dengan program utama peningkatan kualitas
tata kelola dan kelembagaan;
3. Meningkatnya pengelolaan sarana prasarana yang berhasil dan
berdaya guna melalui penggunaan bersama (resource sharing)
dengan stakeholder dengan program utama optimalisasi pemanfaatan
teknologi informasi;
4. Mewujudkan sistem informasi yang terintegrasi untuk mencapai
keunggulan akademik dengan program utama peningkatan dan
optimalisasi Sistem Informasi Akademik dan digital information
5. Meningkatnya kualitas tridharma perguruan tinggi yang terintegrasi
dengan nilai-nilai ICP yang melandasinya, mendialogkannya dengan
tema-tema universal dan aktual komunitas ilmuwan di bidangnya
tanpa meninggalkan tradisi dan kearifan lokal melalui program utama
peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran, riset, dan
pengabdian kepada masyarakat;
6. Meningkatnya kapasitas inovasi dan produk akademis dalam
bidang pendidikan, hukum dengan program utama peningkatan
inovasi tridharma Perguruan Tinggi;
7. Meningkatnya peran serta ICP dan mitra strategisnya (akademisi,
lembaga pendidikan, pelaku usaha, pemerintah, masyarakat,
media) sebagai upaya meningkatkan kualitas sehingga dapat
melahirkan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dalam konteks
kesatuan Bangsa Indonesia;
8. Terpenuhinya mutu standar nasional pendidikan tinggi berdasarkan
hasil evaluasi eksternal BAN PT dengan target Sangat BAIK
9. Pada tahun 2027 telah terbentuk brand image institusi yang
memiliki keunggulan kompetitif pada bidang akademik, penelitian, dan
pengabdian masyarakat sebagai pusat dengan mutu lulusan
yang mumpuni pendidikan dan hukum, memiliki kecerdasan dan
keshalihan individual maupun sosial, memiliki semangat
kemandirian dan kewirausahaan, dan bermanfaat bagi kemanusiaan;

xlvi
10. Lulusan mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kompetensi
yang dibutuhkan di lapangan pekerjaan, yang dituangkan dalam
Student Portofolio, antara lain:
a. Masa studi tepat waktu, yaitu 4 tahun untuk sarjana, dengan
Indeks Prestasi Kumulatif minimum pada tingkat sangat
memuaskan;
b. Lulusan telah mengikuti dan memiliki bukti keikutsertaan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
c. Lulusan telah mengikuti dan memiliki bukti keikutsertaan
organisasi kemahasiswaan, seminar dan workshop seputar
keilmuan di bidangnya dan kewirausahaan, pelatihan soft skill,,
TOEFL, dan teknologi informasi;
d. Lulusan telah mempunyai proyeksi mengenai arah dan rencana
kerja sebagai profesional atau wirausaha.
Untuk mencapai RPJM dan RPJ Pendek maka dibutuhkan Strategi
Pencapaian. Strategi pencapaian sasaran ini dituangkan dalam strategi
pengembangan institusi, yaitu:
1. Rencana Pengembangan Akademik dan Kemahasiswaan
a. Penyempurnaan dan pemantapan kurikulum intrakulikuler dan
ekstrakulikuler yang fleksibel sesuai dengan perkembangan iptek,
tuntutan pasar kerja, dinamika masyarakat, dan kemandirian
lulusan untuk menciptakan pekerjaan secara mandiri dan atau
bekerja secara profesional sesuai dengan bidang keahliannya;
b. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan
terutama penambahan bahan pustaka secara berkelanjutan;
c. Peningkatan kualitas lulusan dalam bidang pendidikan dan
pengajaran, penelitian, serta pengabdian pada masyarakat yang
ditunjukkan oleh meningkatnya Indeks Prestasi;
d. Peningkatan kegiatan ekstrakulikuler melalui peningkatan fungsi
organisasi kemahasiswaan khususnya di tingkat himpunan
mahasiswa program studi;

xlvii
e. Optimalisasi koordinasi dengan Lembaga Pengembangan
Bahasa Asing dalam pelatihan bahasa dan penyelenggaraan tes
TOEFL.
f. Pemaksimalan fungsi laboratorium untuk praktikum
2. Rencana Pengembangan Penelitian
a. Peningkatan kualitas penelitian dasar dan terapan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan
kebutuhan dunia praktis, serta dinamika masyarakat.
b. Peningkatan kuantitas penelitian baik melalui dana yang
berasal dari internal atau dana yang digali dari instansi
pemerintah maupun swasta.
c. Pengembangan wilayah penelitian melalui kajian khusus yang
berkaitan dengan pendidikan dan hukum
d. Peningkatan jumlah keikutsertaan mahasiswa dalam
kegiatan penelitian.
e. Peningkatan mutu pembelajaran berbasis riset yang
berorientasi pada produk atau hasil penelitian.
f. Penyebarluasan hasil-hasil penelitian melalui jurnal seluruh Prodi
maupun jurnal lain yang terakreditasi tingkat nasional maupun
internasional kepada stakeholders yang potensial.
3. Rencana Pengembangan Pengabdian Kepada Masyarakat,
meliputi:
a. Peningkatan peran program studi dalam pengembangan
pendidikan baik di lembaga pendidikan, hukum, maupun baik formal
maupun non formal sesuai bidang keahliannya berdasarkan
temuan riset sebelumnya atau berdasarkan usulan dari
masyarakat;
b. Peningkatan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat baik
melalui dana yang berasal dari internal atau dana yang digali dari
instansi pemerintah maupun swasta;

xlviii
c. Peningkatan jumlah keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan
pengabdian masyarakat;
d. Penyebarluasan hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat melalui
Jurnal Pengabdian Masyarakat, berbagai media massa baik media
cetak, media elektronik, maupun media online.
4. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia, meliputi:
a. Peningkatan kualitas tenaga dosen dengan meningkatkan
kualifikasi pendidikan formal S3 dan non-formal (Post Doctoral,
homestay, recharging program, dan sertifikasi profesi),
b. Peningkatan kualitas tenaga dosen di bidang penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat dengan berbagai program up
grading kompetensi keilmuan,
c. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan melalui
pendidikan formal dan non-formal (pelatihan dan workshop yang
terkait dengan tugas pokok dan fungsinya).
5. Rencana Peningkatan Sarana dan Prasarana, meliputi:
a. Pengembangan sistem informasi manajemen terkomputerisasi
dalam bentuk sistem informasi akademik;
b. Penambahan ruang perkuliahan;
c. Melengkapi ruang perkuliahan dengan fasilitas ICT;
d. Peningkatan peralatan dan fungsi UPT;
e. Peningkatan layanan internet di kampus dengan layanan
hotspot area;
f. Peningkatan jumlah bahan pustaka;
g. Peningkatan sarana kegiatan kemahasiswaan;
h. Peningkatan jumlah dan kualitas ruang kerja tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.

Strategi pencapaian sasaran Institut Cokroaminoto Pinrang


dielaborasi pada langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tahap pertama (2022-2024) memperkuat aspek kelembagaan:

xlix
a. Penyempurnaan dan pelengkapan sistem jaminan mutu
berupa manual mutu sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan akademik,
b. Penyesuaian isi program kerja, struktur kelembagaan,
prosedur kerja dan tata kelola sebagai dasar penting
pengelolaan, penyelenggaraan, dan pengembangan program
studi sesuai prinsip good governance dan Total Quality
Education yang dibangun di atas nilai-nilai ICP,
c. Pengembangan sistem informasi manajemen terkomputerisasi
dalam bentuk sistem informasi akademik,
d. Penguatan peningkatan kompetensi tenaga akademik
melalui studi lanjut, kegiatan seminar, workshop, pelatihan,
magang, serta peningkatan publikasi ilmiah,
e. Peningkatan kemampuan dosen pada aspek metodologi
pengajaran melalui pelatihan dan praktek model-model
pengajaran efektif,
f. Peningkatan kemampuan dosen pada aspek metodologi
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat melalui
pelatihan,
g. Peningkatan kemampuan tenaga kependidikan dalam
bidang tata administrasi melalui studi lanjut, pelatihan, dan
pendampingan,
h. Penciptaan suasana akademik yang mendorong
pembiasaan perilaku taat terhadap kaidah-kaidah akhlak mulia
di kalangan civitas akademika,
2. Tahap kedua (2024-2025) menekankan pada peningkatan mutu:
a. Peningkatan kinerja ketua program studi, tenaga pendidik, dan
tenaga kependidikan, melalui penguatan komitmen,
peningkatan kompetensi, perbaikan sistem monitoring dan
evaluasi, dan sistem penghargaan dan sanksi,

l
b. Peningkatan efektifitas operasional dalam fungsi proses
belajar mengajar dan melengkapi sumber belajar,
c. Peninjauan kurikulum melalui up grading Satuan Acara
Perkuliahan, relevansi material mata kuliah dengan tuntutan serta
dinamika zaman,
d. Peningkatan monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat,
e. Pengembangan usaha berbasis potensi lokal dan online
melalui pelatihan dan praktek kewirausahaan kepada
mahasiswa,
f. Peningkatan jaringan kerjasama untuk kepentingan magang,
peningkatan kualitas kelembagaan, dan pasar kerja.
3. Tahap ketiga (2025-2027) memperluas dan memperkuat
jaringan kerjasama, baik pada tingkat nasional maupun
internasional:
a. Peningkatan implementasi kerjasama dalam negeri dan luar
negeri,
b. Penyebarluasan hasil-hasil penelitian dan ide-ide inovatif
kepada masyarakat melalui berbagai media, baik bedia cetak,
media elektronik, maupun media online,
c. Bekerja sama dengan berbagai institusi yang terkait dengan
kekhususan bidang ilmu yang dikembangkan di tingkat program
studi atau dengan karakter yang dikembangkan di tingkat institusi,
baik di dalam negeri maupun lembaga di luar negeri

d. Monitoring lulusan untuk dijadikan dasar reformulasi


kebijakan institusional dalam peningkatan kualitas tridharma
Perguruan Tinggi mulai level konseptual sampai ke dataran
aplikasi.

e. Perguruan Tinggi memiliki rencana pengembangan jangka


panjang, menengah, dan pendek yang memuat indikator

li
kinerja utama dan targetnya untuk mengukur ketercapaian tujuan
strategis yang telah ditetapkan.

5. Indikator Kinerja Tambahan

Indikator tambahan dan VMTS adalah:

1. Tersedianya lembaga yang menjadi penyokong ICP.

2. Tersedianya peneliti-peneliti handal dalam bidang Pendidikan dan


hukum yang mampu mengkaji dalam dimensi pendidikan dan hukum,
Targetnya adalah kajian- kajian pendidikan dan hukum akan menjadi
kajian pokok serta brandmark ICP sebagai sebuah lembaga riset.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Untuk mengevaluasi capaian VMTS, maka beberapa analisis ini
bisa menjadi informasi valid.

1. Dari hasil pengukuran kepada mahasiswa. VMTS ICP dapat dipahami


oleh sebagian besar mahasiswa, yaitu dengan data:

2. Untuk dosen dan karyawan, terbagi menjadi kategori dosen


yaitu, Dosen Tetap DPK Dosen tetap, Dosen Tidak Tetap dan
Karyawan. Dari yang diuji, maka ditemukan lebih dari 85% dosen
paham VMTS kecuali dosen tidak tetap.

Indikator Keberhasilan VMTS:

lii
1. Nilai kualitas akademik, kerjasama dan kolaborasi, dan Etika
profesional di ICP menjadi indicator yang paling mudah dideteksi
atas keberhasilan VMTS. Mahasiswa dan dosen serta karyawan
selalu menunjukan nilai itu dalam aktivitasnya.
2. Seluruh dokumen resmi menggunakan logo yang mewakili VMTS
segai bagian sosialisasi massif di lingkungan ICP ataupun untuk
pihak eksternal;
3. Hadirnya kajian-kajian pendidikan dan hukum baik riset
maupun pengabdian masyarakat di bidang pendidikan dan hukum.
Faktor pendukung pencapaian VMTS:

1. VMTS yang disimplifikasi dengan logi dan mudah diingat adalah


salah satu factor pendukung VMTS mudah dicerna. Walaupun,
secara teknis logo itu tidak mampu menerjemahkan seluruh isi VMTS
secara komprehensif. Tapi, paling tidak stake holder yang ada di
lingkungan ICP dapat mengetahui serta memahami ruh ICP secara
sederhana.
2. VMTS yang disosialisasikan secara massif melalui berbagai
media seperti spanduk, banner, website, logo surat dan secara verbal
diungkapkan oleh pejabat civitas akademika ICP mampu merekognisi
seluruh civitas terkait dengan VMTS yang dibangun;
3. Sistem rekrutmen mahasiswa, dosen dan karyawan melalui
oreintasi dan kuliah penjengan karir dapat membantu seluruh stake
holder dalam memahami rumusan VMTS yang ada.
Faktor Penghambat:

1. VMTS dengan mengintegrasikan budaya perguruan tinggi


menemukan kebekuan. Perlu ada formula khusus untuk
meningkatkan SDM dalam dunia akademik perguruan tinggi.
2. Penghambat poin 1 berdampak kepada modernisasi manajemen
dan penggunaan teknologi tingkat tinggi (ekosistem internet). VMTS
yang menghendaki modernisasi seluruh bidang baik akademik

liii
maupun non- akademik memiliki masalah tersendiri. Kesadaran
telah ada namun kemampuan belum seutuhnya. Hal ini perlu
diupayakan terus menerus agar perubahan dan keinginan yang
dirumuskan dalam VMTS bisa direalisasikan secara utuh. Hal ini
sudah dimulai sejak 2022 dan sedang berjalan. Harapannya,
seluruh stake holder bisa mengikuti tren perguruan tinggi .
7. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak Lanjut

Sesuai dengan analisa VMTS, maka bisa disimpulkan bahwa VMTS


ICP memiliki kemudahan dalam perumusan dan sosialisasi. Nilai-nilai
ICP secara abstrak dapat membantu ICP merealisasikan VMTS-nya
secara mudah karena memang nilai itu adalah sudah ada dan menjadi
bagian sejarah panjang dari yayasan Pembina Pendidikan Cokroaminoto
dan ICP itu sendiri. Namun, beberapa perubahan yang sifatnya tidak
sesuai dengan kultur pesantren harus diperjuangkan. Modernisasi
manajemen dan migrasi dari manual ke virtual (digital) membutuhkan
waktu yang panjang. Masalah SDM dan perlu diberikan penekanan.
Dalam konteks ICP, itu sangat mungkin karena jaringan dan pendanaan
bisa membantu peningkatan kinerja SDM menjadi lebih baik.

Tindak lanjut yang akan dilaksanakan oleh ICP adalah:

1. Merumuskan model integrasi manajemen baik di bidang


pendidikan maupun bidang hukum.
2. Menyelenggarakan program peningkatan dosen yang massif
dalam mencapai VMTS melalui kegiatan ilmiah, pertemuan ilmiah dan
mengupayakan peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi
pendidik professional;
3. Memperkuat Pusat Studi untuk mendampingi dosen dalam
peningkatan literasi menulis dan kajian-kajian di bidang pendidikan
dan hukum

liv
4. Memperkuat jaringan akademik antar perguruan tinggi sejenis dan
atau berbeda baik di dalam negeri maupun di luar negeri sebagai
bagian peningkatan SDM dosen yang mumpuni;
5. Melanjutkan upaya-upaya positif dalam memahamkan VMTS kepada
seluruh civitas akademika ICP atau pun pemerintah agar ruh ICP
bisa mengikuti dengan era yang semakin berkembang. Perubahan-
perubahan itu akan selalu di upgrade dan menjadi bagian progresif
dari ICP.
b. Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama

1. Latar Belakang
Dalam sebuah organisasi perguruan tinggi, tata pamong
merupakan sistem yang memungkinkan organisasi berjalan secara
efektif dan efisien. Tata pamong berkaitan dengan kepemimpinan
dalam mengembangkan kebijakan, pengelolaan, pengambilan keputusan
dan penjaminan mutu perguruan tinggi. Tata pamong yang baik akan
memungkinkan perguruan tinggi mewujudkan visinya. Untuk itu Institut
Cokroaminoto Pinrang mengembangkan tata pamong yang
memungkinkan terlaksananya sistem manajemen secara konsisten
berdasarkan prinsip-prinsip tata pamong, terutama terkait dengan
pelaku tata pamong dan sistem ketatapamongan yang baik, mencakup
kelembagaan, instrumen, perangkat pendukung, serta kebijakan dan
peraturan juga kode etik dalam pemenuhan 5 pilar, yaitu: (1) Kredibel,
(2) Transparan, (3) Akuntabel, (4) Bertanggung jawab dan (5) Adil.
Sistem tata Pamong Institut Cokroaminoto Pinrang dikembangkan
berdasarkan tata kelola Yayasan Pembina Pendidikan Cokroaminoto
Sistem tata pamong Institut Cokroaminoto Pinrang ditetapkan
dengan mengacu kepada Peraturan Kementerian Ristek dan Perguruan
Tinggi, Yayasan Pembina Pendidikan Cokroaminoto, dan peraturan
internal Institut Cokroaminoto Pinrang sendiri. Sistem tata pamong di
lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang diarahkan untuk mewujudkan

lv
mekanisme memperoleh kesepakatan dan mengakomodasikan
kepentingan dari semua stakeholders.
Prosedur tata pamong di lingkungan Institut Cokroaminoto
Pinrang disusun untuk menggambarkan struktur organisasi, mekanisme
dan tata hubungan antar organ di lingkungan institusi serta mekanisme
pengendalian dan pengawasan untuk mewujudkan visi dan misi
institusi Penetapan berdasarkan prinsip-prinsip tata pamong perguruan
tinggi yang baik (good university governance).
Hal-hal yang menjadi fokus di dalam tata pamong termasuk
bagaimana kebijakan dan strategi disusun secara jelas, rasional, dan
etis sehingga memungkinkan terpilihnya pemimpin dan pengelola dan
sistem penyelenggaraan program studi secara kredibel, transparan,
akuntabel, bertanggung jawab, serta menerapkan prinsip-prinsip keadilan.
Organisasi dan sistem tata pamong yang baik (good governance)
mencerminkan kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, loyalitas, dan
keadilan institusi perguruan tinggi.
Institut Cokroaminoto Pinrang sebagai institusi yang memiliki sumber
daya manusia yang cukup banyak dengan latar belakang berbagai disiplin
ilmu, disertai ketersediaan fasilitas pendukung yang cukup memadai,
tentunya memiliki kemampuan dalam melaksanakan berbagai kegiatan
Tridarma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat) sehingga dapat berkontribusi untuk
pembangunan bangsa melalui kerjasama antar lembaga. Namun demikian,
kerjasama yang dibangun tidak saja terbatas di bidang akademik,
namun dapat lebih luas di bidang nonakademik.
Sejak beberapa tahun terakhir, Institut Cokroaminoto Pinrang sudah
banyak mengelola kegiatan kerjasama secara melembaga. Kerjasama
tersebut akan semakin meningkat, baik kuantitasnya maupun
kualitasnya pada masa masa mendatang. Hal ini sejalan dengan
semakin terbukanya arus informasi dan semakin meningkatnya
kebutuhan di antara berbagai institusi, baik akademik maun non-

lvi
akademik. Oleh karena itu, keunggulan dan kekuatan yang dimiliki oleh
Institut Cokroaminoto Pinrang seyogyanya dimanfaatkan sebesar-besarnya
untuk menangkap peluang- peluang yang ada di lingkungan eksternalnya.
2. Kebijakan
a. Statuta ICP berdasarkan SK Yayasan Nomor 18/YANADIK/VIII/2022
b. Peraturan Rektor ICP No. 02/Per-Rektor/ICP/VIII/2022 tentang sistem
Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama
c. Sosialaisasi tentang tugas pokok dan fungsi masing-masing
bagian dalam struktur organisasi ICP.
d. Keputusan Rektor Nomor 04/SK-Rektor/ICP/VIII/2022 tentang Lembaga
penjaminan mutu
e. Keputusan Rektor Nomor 07/SK-Rektor/ICP/VIII/2022 tentang
dokumen SPMI
f. Keputusan Rektor Nomor 08/SK-Rektor/ICP/VIII/2022 tentang
pengelolaan kerja sama.
3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar

Penetapan standar Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama di


lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang dilakukan melalui mekanisme :
a. Rektor menunjuk tim untuk melakukan pengkajian terhadap regulasi
yang berlaku terkait dengan tata pamong, penjaminan mutu, dan
kerjasama perguruan tinggi.
b. Tim melakukan pengajian peraturan peraturan yang berlaku, baik di
tingkat pusat maupun di tingkat institut,
c. Tim menyusun draft standar Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama
dalam bentuk aturan aturan (pedoman) teknis.
d. Tim melakukan pembahasan draft pedoman yang disusun, dengan
melibatkan dosen/ nara sumber di luar tim penyusun.
e. Atas dasar saran-saran yang berkembang dalam kegiatan
pembahasan, tim kemudian melakukan revisi draft pedoman.
f. Tim melakukan penyelarasan (revisi akhir) dari draft yang disusun.

lvii
Pengusulan draft Tata pamong, penjaminan mutu, dan kegiatan
Kerjasama melalui Keputusan Rektor.
4. Indikator Kinerja Utama

a. Tata Pamong dan Tata Kelola

1) Ketersediaan dokumen formal sistem tata pamong dan tata


kelola.

Di Institut Cokroaminoto Pinrang telah tersedia dokumen


sistem tata pamong dan tata kelola untuk menyusun arah strategis
sesuai dengan konteks institusi untuk menjamin akuntabilitas,
keberlanjutan dan transparansi, serta memitigasi potensi
risiko,termasuk dalam pengembangan organisasi.

Intititut Cokroaminoto Pinrang memiliki sistem tata pamong


yang memungkinkan terlaksananya sistem manajemen secara
konsisten berdasarkan prinsip-prinsip tata pamong, terutama
yang terkait dengan pelaku tata pamong juga sistem
ketatapamongan yang baik, mencakup kelembagaan, instrumen,
perangkat pendukung, serta kebijakan dan peraturan
Pengangkatan pegawai yaitu tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan dilaksanakan dengan berpedoman pada Peraturan
Rektor ICP No. 02/Per-Rektor/ICP/VIII/2022 tentang Tata Pamong,
Tata Kelola, dan Kerjasama. Peraturan tersebut sudah sangat jelas
mengatur tentang perencanaan pengangkatan pegawai,
pengangkatan pegawai, pemberhentian pegawai, pengembangan
dan promosi, dan hak haknya. Ketentuan mekanisme dan tata
cara seleksi ditetapkan melalui keputusan

2) Ketersediaan bukti upaya insitusi melindungi integritas


akademik dan kualitas pendidikan

Di Insitut Cokroaminoto Pinrang telah tersedia dokumen

lviii
kebijakan dan peraturan yang menjamin integritas dan kualitas
insitutsi yang dilaksanakan secara konsisten, efektif, dan efisien
dalam statuta

3) Ketersediaan dokumen formal struktur organisasi dan tata


kerja institusi

Di Insitut Cokroaminoto Pinrang telah tersedia dokumen


struktur organisasi dan tata kerja institusi beserta tugas pokok dan
fungsinya.

Gambaran struktur organisasi perguruan tinggi serta tugas

dan fungsi dari tiap unit yang ada.

lix
No Unit Nama Unit Tugas dan Fungsi

1 Yayasan Pimpinan a. Menetapkan Statuta Institut Cokroaminoto


Pinrang;
Yayasan b. Menetapkan kebijakan umum ICP ;
c. Mengesahkan norma dan tolok ukur
penyelenggaraan ICP;
d. Mengangkat dan memberhentikan Rektor;
e. Menyetujui Dewan Penyantun;
f. Melaksanakan pengawasan dan
pengendalian umum atas pengelolaan
Nonakademik ICP;
g. Melakukan penilaian tahunan terhadap
kinerja Rektor;
h. Membuat keputusan tertinggi terhadap
permasalahan yang tidak dapat diselesaikan
oleh Rektor;
i. Membina jejaring dengan institusi
dan/atau individu di luar ICP; dan
j. Memberikan pertimbangan dan
melakukan pengawasan dalam rangka
mengembangkan kekayaan dan menjaga
kesehatan keuangan.

Senat Senat Institut a. Menyusun dan menetapkan kebijakan


akademik mengenai:
Perguruan  Kurikulum Program Studi;
 Persyaratan akademik untuk
Tinggi pembukaan, perubahan, dan penetapan
Program Studi
 Persyaratan akademik untuk pemberian
gelar akademik; dan
 Persyaratan akademik untuk
pemberian penghargaan akademik.
b. Menyusun dan mengawasi pelaksanaan
kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;
c. Menyusun dan mengawasi pelaksanaan
norma, etika, dan peraturan akademik sivitas
akademika;
d. Merekomendasikan sanksi terhadap
pelanggaran norma, etika dan peraturan
akademik oleh sivitas akademika kepada
Rektor;
e. Mengawasi kebijakan dan pelaksanaan
kegiatan akademik oleh Rektor berdasarkan
norma dan arah yang ditetapkan SI;
f. Mengawasi penerapan kebijakan
akademik sebagaimana dimaksud dalam huruf
a.;
g. Mengawasi kebijakan dan pelaksanaan
penjaminan mutu pendidikan tinggi;
h. Mengawasi dan mengevaluasi pencapaian

lx
proses penyelenggaraan tridharma perguruan
tinggi dengan mengacu pada tolok yang
ditetapkan dalam rencana strategis;
i. Memberikan pertimbangan kepada
Rektor tentang rencana induk
pengembangan, rencana strategis, serta
rencana kerja dan anggaran bidang akademik
ICP yang diusulkan Rektor;
j. Memberikan pertimbangan kepada
Yayasan mengenai kinerja Rektor di bidang
akademik;
k. Memberikan persetujuan atas pendirian,
penggabungan,dan/atau pembubaran
Fakultas/Program, atau Program Studi;
l. Memberikan saran dalam
penyusunan rancangan perubahan Statuta ICP
bersama Yayasan dan Rektor; dan
m. Memberikan pertimbangan atas
pemberhentian
Rektor oleh Yayasan.

Pimpinan Rektor a. Menyusun dan menetapkan


kebijakan operasional akademik dan
Institusi nonakademik;
b. Menyusun dan menetapkan rencana
induk pengembangan, rencana strategis dan
rencana kegiatan serta anggaran tahunan;
c. Mengelola pendidikan, riset, dan pengabdian
pada masyarakat;
d. Mengangkat dan memberhentikan pejabat di
bawah Rektor;
e. Mengangkat dan memberhentikan pegawai
ICP dan mengembalikan kepada Yayasan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan;
f. Membina dan mengembangkan hubungan
baik dengan lingkungan masyarakat, dan
alumni;
g. Mendirikan, menggabungkan, dan/atau
membubarkan Fakultas/Program, Program
Studi dengan persetujuan SI (Senat Institut);
h. Menyampaikan pertanggung-jawaban
kinerja dan keuangan kepada Yayasan
Pembina Pendidikan Cokroaminoto;
i. Mendelegasikan pelaksanaan tugas Rektor
di tingkat Program Studi dan unit kerja
lainnya kepada pimpinan Program Studi dan
pimpinan unit lainnya di lingkungan ICP;
j. Menyusun dan menetapkan kode etik
Tenaga Kependidikan;
k. Menjatuhkan sanksi kepada Civitas
Akademika yang melakukan pelanggaran
terhadap norma, etika, dan/atau peraturan

lxi
akademik;
l. Membina dan mengembangkan karier
Dosen dan Tenaga Kependidikan;
m. Menyusun rancangan Statuta ICP
atau perubahan Statuta ICP bersama
dengan Yayasan dan SI
n. Mengajukan usulan penyusunan Peraturan
SI atau perubahannya kepada Yayasan; dan
o. Melaksanakan kewenangan lain yang
ditetapkan dengan Peraturan Yayasan
Pembina Pendidikan Cokroaminoto.
Wakil Rektor I a. Mewakili Rektor dalam memimpin
pengelolaan kegiatan di bidang akademik,
Bidang penelitian dan pengabdian masyarakat serta
Akademik, kerjasama, serta memiliki fungsi:
b. Menyusun rencana strategis di bidang
Penelitian, akademik, penelitian, dan pengabdian
masyarakat dan kerjasama bersama
Pengabdian dan
Wakil Rektor lainnya, dan Ketua Program
Kerjasama; Studi
c. Merumuskan program dan kegiatan
sebagai penjabaran kebijakan strategis
Rektor pada bidang akademik dan
penelitian, pengabdian masyarakat dan
kerjasama
d. Mengoordinasikan program dan kegiatan
dalam bidang akademik, penelitian, dan
pengabdian masyarakat dan kerjasama
bersama Dengan prodi dan Kepala UPT
yang berada di bawah Wakil Rektor Bidang
Akademik, Penelitian, Pengabdian
Masyarakat dan kerjasama;
e. Mengoordinasikan kegiatan
LPPM, perpustakaan, dan kepala UPT
laboratorium
Wakil Rektor II Mewakili Rektor dalam memimpin pengelolaan
Bidang Keuangan kegiatan tridharma perguruan tinggi,
dan Sumber membantu Rektor dalam perumusan kebijakan
umum, dan merumuskan kebijakan-kebijakan
Daya; strategis di bidang keuangan dan sumber daya,
serta memiliki fungsi:
a. Menyusun rencana strategis di bidang
keuangan dan sumber daya bersama Wakil
Rektor lainnya, dan Ketua Program Studi.
b. Merumuskan program dan kegiatan sebagai
penjabaran kebijakan strategis Rektor
pada bidang keuangan dan sumber daya;
c. Menetapkan indikator kinerja, standar
pelayanan, prosedur operasional baku,
dan instrument pengukuran capaian kinerja
di bidang keuangan dan sumber daya;

lxii
d. Mengoordinasikan pelaksanaan program dan
kegiatan di bidang keuangan dan sumber
daya bersama Ketua Program studi yang
berada di bawah Wakil Rektor Bidang
Keuangan dan Sumber Daya;
e. Mengoordinasikan pelaksanaan
program, kegiatan, dan anggaran tahunan
di bidang keuangan dan sumber daya
bersama Ketua Program studi yang berada
di bawah Wakil Rektor Bidang Keuangan
dan Sumber Daya;
f. Mengoordinasikan kegiatan Kepala
Bagian Keuangan, serta Kepala UPT
Lingkungan Kampus, sesuai rencana strategis
dan kebijakan ICP dan sistem manajemen
yang telah ditetapkan;
g. Mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi pelaksanaan standar
pelayanan di bidang keuangan dan
sumber daya;
h. Secara khusus berkoordinasi dan menerima
pelaporan terkait pengelolaan dan
perolehan sumber dana dari Kabag
Keuangan Kepala UPT Lingkungan Kampus;
i. Mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi pelaksanaan program,
kegiatan dan perencanaan anggaran
tahunan di bidang keuangan dan sumber
daya yang dilaksanakan oleh Kabag
Keuangan, serta Kepala UPT Lingkungan
Kampus; dan
j. Menyusun dan menyerahkan laporan
berkala kegiatan keuangan dan sumber
daya kepada Rektor.
Wakil Rektor III Mewakili Rektor dalam memimpin
Bidang Kemaha- pengelolaan kegiatan di bidang
siswaan kemahasiswaan, serta memiliki fungsi:
a. Menyusun rencana strategis di bidang
kemahasiswaan bersama Wakil Rektor
lainnya, dan Ketua Program Studi;
b. Merumuskan program dan kegiatan sebagai
penjabaran kebijakan strategis Rektor pada
bidang kemahasiswaan;
c. Mengoordinasikan program dan kegiatan
dalam bidang kemahasiswaan bersama
Dekan, Direktur dan Kepala UPT yang berada
di bawah Wakil Rektor kemahasiswaan;
d. Mengoordinasikan kegiatan BEM, HIMA
Prodi dan UKM;

lxiii
Ketua Program Ketua Program Studi dan Sekretaris
Studi Prodi memimpin Program Studi. Ketua Program
Studi dan Sekretaris memiliki tugas
merencanakan, melaksanakan mengembangkan,
mengendalikan, dan mengevaluasi mutu
pembelajaran untuk mencapai kompetensi
lulusan yang diharapkan. Ketua Program Studi
memiliki fungsi:
a. Menyusun rencana, program, dan anggaran
di tingkat Program Studi;
b. Menyelenggarakan dan
mengembangkan pembelajaran sesuai
dengan kurikulum;
c. Menjamin mutu pendidikan dalam rangka
terwujudnya Program Studi yang unggul
dan bereputasi;
d. Melaksanakan evaluasi dan monitoring
pelaksanaan pembelajaran untuk
menjamin dihasilkannya lulusan unggul
dan studi tepat waktu;
e. Mengoordinasikan kegiatan
kemahasiswaan bersama Manajer yang
berorientasi pada peningkatan prestasi;
f. Memberikan pertimbangan penilaian kinerja
staf Program Studi kepada Wakil
Rektor;Dan Melaporkan penyelenggaraan
pembelajaran kepada Wakil Rektor Bagian
Akademik
Kepala Lembaga Lembaga adalah unsur yang membantu
Biro bagian Wakil Rektor dalam merumuskan dan
Umum melaksanakan kebijakan startegis, program, dan
kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya.
Lembaga dipimpin oleh seorang Kepala.
a. Kepala yang berada di bawah Wakil
Rektor Bidang Akademik, Riset, dan
Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama terdiri
atas:
1) LPPM
2) UPT Laboratorium (Micro Teaching,
dan Simulasi Sidang)
3) UPT Perpustakaan
4) UPT Teknologi Informasi
b. Kepala yang berada di bawah Wakil
Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya
terdiri atas:
1) LP2M;
2) Bagian Umum
3) Bendahara.
c. Kepala yang berada di bawah Wakil

lxiv
Rektor Bidang Kemahasiswaan terdiri atas:
1) Pembina Dewan Mahasiswa
2) Pembina Dewan Mahasiswa Program
Studi
3) Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa

4) Ketersediaan Bukti Terkait Praktek Perwujudan GUG


Tata pamong di Institut Cokroaminoyo Pinrang dibangun untuk
memperoleh budaya organisasi yang mencerminkan aspek-aspek:
(1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab,
dan (5) menerapkan prinsip-prinsip keadilan.

 Kredibililitas
Aspek kredibel antara lain dicerminkan dalam tata cara
pemilihan pejabat struktural di lingkungan ICP. Untuk menjamin
kredibilitas tata pamong institusi, ditetapkan peraturan agar
unsur dan penyelenggaraan tata pamong dapat
merealisasikan visi, misi, tujuan dan sasaran. Mekanisme
penunjukkan unsur tata pamong pada tingkat institusi mengikuti
peraturan dan tata kerja yang ditetapkan. Struktur organisasi
Institut Cokroaminoto Pinrang ditetapkan melalui SK Rektor
Institut Institut Cokroaminoto Pinrang diuraikan lebih lanjut dalam
buku Tata Pamong tentang Tugas Pokok, Wewenang, dan
Standard Operating Procedure (SOP) Institut Cokroaminoto
Pinrang.

 Transparansi
Transparansi merupakan salah satu aspek yang dijadikan
acuan dalam tata pamong dan tata kelola di Institut
Cokroaminoto Pinrang. Hal ini antara lain dicerminkan
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan
RKA perubahan serta merancang dan menyusun program

lxv
berkelanjutan sesuai RPJP ICP 2025. Selain itu, semua pihak
dilibatkan langsung dalam Penyusunan Program Kerja dan
Anggaran, Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Keuangan, dan
Tata Kepegawaian dan Kelembagaan di tingkat institusi dalam
Rapat Kerja Tahunan (RKT). Program kerja dan anggaran yang
telah ditetapkan kemudian disosialisasikan ke semua unit kerja
untuk kemudian dilaksanakan. Kondisi ini merupakan kondisi
nyata terwujudnya transparansi khususnya dalam hal keuangan.

Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi, Rektor


berkoordinasi dengan Satuan Pengawas Internal (SPI). Pada
saat pengajuan dan pelaporan kegiatan, Rektor mendelgasikan
perencanaan pada LP2M dan pengawasan pada SPI sehingga
semua unit kerja bisa berjalan sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan. Unit kerja harus membuat laporan pelaksanaan
kegiatan yang dievaluasi dalam Rapat Bulanan dan Evaluasi
Semesteran. Laporan pelaksanaan kegiatan tersebut kemudian
dikompilasi menjadi Laporan Tahunan unit kerja. Setiap unit
kerja secara berkala mengadakan rapat internal evaluasi
perkembangan pelaksanaan akademik dan non akademik
sekurang-kurangnya satu kali dalam setiap semester dihadiri
oleh tenaga akademik dan tenaga kependidikan.

 Akuntabilitas
Aspek akuntabel antara lain dicerminkan dalam tata cara
pertanggungjawaban kinerja Rektor yang disajikan dan
merupakan bagian dari Pidato Rektor pada kegiatan Dies
Natalis, audit akademik, audit non-akademik. Akuntabilitas juga
dicerminkan pada pemilihan Ketua Jurusan (Ketua Program
Studi), Dekan, dan Rektor dilakukan secara pemilihan langsung
oleh dosen dan tenaga kependidikan.

 Tanggung Jawab

lxvi
Aspek bertanggung jawab dicerminkan Peraturan Rektor
Institut Cokroaminoto Pinrang Nomor 15 Tahun 2020 tentang
Organisasi dan Tata Kelola ICP dan tata kerja (laman
https://ICP.ac.id/peraturan-rektor-tentang-tata-kelola-ICP/),
sistem komunikasi antar organ dan pertanggung jawabannya.
ICP adalah organisasi yang dipimpin oleh Rektor sebagai
pemimpin tertinggi.

Sistem organisasi ICP bersifat fungsional karena


menempatkan para pengelola yang kompeten sesuai dengan
tugas dan fungsi organ yang dikelolanya. Pembagian kerja
dilakukan berdasarkan fungsi manajemennya, yaitu kapabilitas
pengelola yang ditempatkan pada posisi tertentu. Proses
pelaksanaannya dilakukan sesuai SOP. Dengan demikian,
setiap organ memiliki tanggung jawab penuh atas tugas dan
fungsinya di samping merupakan tuntutan tugas dan juga
merupakan refleksi kecakapan kapabilitasnya.

 Berkeadilan
Keadilan dalam penyelenggaraan kegiatan tata pamong
dicerminkan oleh adanya pedoman tentang tugas pokok,
wewenang, dan Standard Operating Procedure (SOP) Institut
Cokroaminoto Pinrang. Dalam pelaksanaannya diimbangi
dengan sistem penghargaan dan sanksi. Institusi membuat
penilaian kinerja dosen dari aspek pengajaran dan
pembimbingan melalui sistem BKD (laman
https://ICP.ac.id/beban-kerja-dosen-dan-laporan-kinerja-dosen-
CP/). Dosen yang berkinerja baik diberi insentif sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan dalam sistematika
BKD LKD. Pada setiap kegiatan selalu dilibatkan unsur dosen,
tenaga kependidikan, dan mahasiswa dengan
mempertimbangkan aspek pemerataan dan kinerja personal.

lxvii
Prinsip keadilan telah dilaksanakan dan dirasakan oleh civitas
akademika, dan terus diupayakan peningkatannya.

5) Keberadaan dan keberfungsian Lembaga Komisi Etik (LKE) yang


dibentuk berdasarkan SK Rektor Nomor 09/SK-Rektor/ICP/VIII/2022
sebagai pelaksana dalam penegakan kode etik dan Sanksi di lnsitut
Cokroaminoto Pinrang
a. Sanksi Pelanggaran Kode Etik bagi Dosen dan Tenaga
Kependidikan

1. Dosen dan tenaga kependidikan yang melakukan


pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi teguran dan
tertulis.
2. Sanksi teguran terdiri atas teguran lisan dan teguran tertulis
3. Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis memberi
sanksi teguran adalah atasan langsung yang bersangkutan.
4. Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis memberi
sanksi tertulis adalah Pimpinan Institusi atas usul atasan
langsung yang bersangkutan.
b. Sanksi Pelanggaran Kode Etik Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa yang melanggar kode etik diberikan sanksi atau
hukuman oleh Ketua Program Studi.
2. Sanksi bagi mahasiswa dapat berupa sanksi ringan,
sedang atau berat.
3. Sanksi ringan berupa teguran/peringatan lisan atau tertulis.
Sanksi sedang berupa larangan mengikuti kegiatan akademik
dan kegiatan di ICP dalam jangka waktu tertentu. Sanksi
berat berupa pencabutan kedudukannya sebagai mahasiswa
ICP.

b. Kepemimpinan

lxviii
Ketersediaan dokumen formal dan bukti efektivitas kepemimpinan
efektif mengarahkan dan mempengaruhi perilaku semua unsur dalam
program studi, mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang
disepakati bersama, serta mampu membuat keputusan yang tepat dan
cepat.
1) Kepemimpinan Operasional
Kepemimpinan di tingkat institusi dan seluruh unit kerja di
lingkungan ICP berjalan efektif. Rektor dan seluruh jajaran pimpinan
unit kerja sampai tingkat Program Studi terbuka menerima saran
dan kritik konstruktif, tidak segan meminta pendapat, menampung,
dan mensinskripsikannya. Model seperti ini telah menciptakan
adanya goal congruence atas pelaksanaan program. Rektor dan
pimpinan unit kerja mematuhi peraturan operasional terutama
Standard Operating Procedure (SOP). ( laman: https://ICP.ac.id/)

Secara nyata, kiprah ini tercermin dalam kemampuan


manajerial dan penetapan tenaga akademik dalam proses belajar
mengajar, evaluasi proses belajar mengajar, penentuan pembimbing
akademik, penjadwalan dosen tamu, penguatan jaringan kerjasama
dengan stakeholders, peningkatan mutu karya ilmiah serta
pengabdian pada masyarakat, dan mengatasi persoalan dosen,
karyawan, atau mahasiswa baik dalam bidang akademik maupun
non akademik. Keberhasilan operasional secara umum terlihat dari
terlaksananya program kerja yang tepat sasaran dan tepat
anggaran.

2) Kepemimpinan Organisasi
Rektor selalu berupaya memimpin perilaku semua unsur unit
kerja untuk mengikuti nilai, norma, etika, dan budaya organisasi yang
disepakati bersama. Pengambilan keputusan bersifat partisipatif dan
demokratis dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Rektor
mengendalikan tata kerja semua unsur melalui mekanisme Struktur

lxix
Organisasi, Tugas Pokok, Wewenang, dan Standard Operating
Procedure (SOP). Rektor selalu mengapresiasi prestasi kerja tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan melalui model intrinsic maupun
extrinsic reward sesuai mekanisme reward system yang berlaku
(sumber di laman https://ICP.ac.id/peraturan-rektor-ICP-tentang-
kepegawaian/)

Kiprah Rektor juga tampak dalam membaca peluang dan


tantangan organisasi masa depan. Rektor aktif mendorong para
dosen untuk berinovasi dalam hal pengajaran, penelitian, maupun
pengabdian masyarakat dan meningkatkan kompetensi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan. Rektor mampu
menggerakkan semua elemen unit kerja sampai kepada
Program Studi untuk menjalin kerjasama dengan stakeholders dan
meningkatkan citra fakultas, program studi dan lembaga serta unit
pelaksana teknis lainnya.

3) Kepemimpinan Publik
Rektor dalam kapasitasnya sebagai pimpinan, mampu
memposisikan Institusi yang dipimpinnya di masyarakat. Kondisi ini
menandakan kepemimpinan publik pada ICP telah berjalan dengan
baik. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya apresiasi publik pada ICP
dan sumberdaya manusianya serta tercermin dalam prestasi yang
dicapai oleh dosen sebagai representasi Institusi dalam berbagai
kegiatan berbagai organisasi kemasyarakatan, birokrasi, sosial, dan
profesi di luar Institut Cokroaminoto Pinrang seperti ;
Muhammadiyah, NU, KNPI, HMI, KAHMI, PMII, PMI, LBH, MGMP,
PGRI, ADPERTISI, ISNU, Komunitas Dosen Matematika (KDM),
Literasi Paroki, Himpunan Dosen Bahasa Indonesia, Himpunan
Dosen Ekonomi, Himpunan Dosen PKn, Himpunan Dosen Hukum.

c. Pengelolaan
1) Ketersediaan Bukti Formal Keberfungsian Sistem Pengelolaan

lxx
Fungsional dan Operasional

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional Insitut


Cokroaminoto Pinrang mencakup perencanaan, pengorganisasian,
pengembangan staf, pengawasan, pengarahan, representasi, dan
penganggaran

a. Planning and Budgeting

Perencanaan di tingkat institusi dilakukan dengan terlebih


dahulu dirumuskan Rencana Strategis yang berisi visi, misi,
tujuan, serta sasaran yang terukur dan secara realistik
dapat dicapai. Renstra institusi diturunkan menjadi renstra di
lingkungan ICP. Berdasarkan renstra tersebut, kemudian
disusun program kerja dan anggaran institusi. Perencanaan-
perencanan yang bersifat lebih teknis dilakukan dalam
mekanisme rapat institusi secara berkala, yaitu rapat koordinasi
bulanan dan semesteran. Program kerja disusun dengan
berpedoman pada standar akreditasi BAN-PT dan Yayasan
Pembina Pendidikan Cokroaminoto. Anggaran disusun
berdasarkan prinsip-prinsip manajemen keuangan yang sehat
untuk menjamin likuiditas keuangan. Program kerja dan
anggaran tersebut kemudian diintegrasikan dengan kalender
akademik ICP sebagai timeline supaya pelaksanaan program
tepat waktu. (laman: https://ICP.ac.id/renstra-ICP-2020-2025/)

b. Organizing and Staffing

Fungsi kerja rektor Institut Cokroaminoto Pinrang


dituangkan dalam struktur organisasi yang menempatkan
institusi sebagai pelaksana tridharma perguruan tinggi di
tingkat institut. Sesuai prinsip organizing yang efektif, bidang
pengelolaan lain di luar manajerial dikoordinasi oleh unit kerja

lxxi
terpisah sesuai fungsinya (laman:
https://ICP.ac.id/category/LP2M/).

Staffing, ICP menetapkan staf sesuai dengan keputusan


Rektor ICP. Rekrutmen dilakukan melalui rotasi atau rekrutmen
tenaga baru sesuai perencanaan pegawai. Untuk mendapatkan
staf pengajar, program studi men ajukan usulan mengenai
jumlah dosen dan tenaga kependidikan yang dibutuhkan kepada
Rektor. Dalam menjalankan fungsinya, setiap unsur dalam
struktur organisasi berpedoman pada Tugas Pokok, Wewenang,
dan Standard Operating Procedure (SOP). yang inti
keilmuannya bersifat manajerial, selalu aktif melakukan
koordinasi dan pendampingan pada unit kerja lain perihal tata
kelola yang baik.

c. Directing dan Controling

Pengarahan atau pendelegasian wewenang (directing)


akademik dilakukan oleh Rektor dalam bentuk pembagian
tugas program kerja dan pelaksanaannya berpedoman pada
Standard Operating Procedure (SOP, silahkan cek di laman
https://ICP.ac.id/peraturan-rektor-ICP-tentang-kepegawaian/).

Pengawasan (controlling) dilakukan secara berlapis. Setiap


pelaksanaan program di tingkat institusi harus diketahui oleh
Rektor dan lolos verifikasi Lembaga Perencanaan dan
Penjaminan Mutu Internal (LP2M), sebelum, saat proses, dan
setelah pelaksanaan program. Proposal kegiatan yang
relevan dan riil serta laporan kegiatan yang jujur
dijadikan fokus perhatian. Hal ini sebagai implementasi
pengendalian manajemen supaya tetap pada jalur
perencanaan dan meminimalisir system failure. Tenaga
pendidik dimotivasi dan dipantau dalam pendidikan, penelitian,
pengabdian masyarakat, dan kewajiban administratif,

lxxii
sedangkan tenaga kependidikan dipantau dalam kualitas
layanan. Upaya ini terus dilaksanakan supaya tidak
menimbulkan ketidakpuasan layanan (laman
https://ICP.ac.id/survey-kepuasan-mahasiswa-ICP-terhadap-
institusi-dan-dosen/)

2) Ketersediaan Dokumen dan Pedoman Pengelolaan


Di Institut Cokroaminoto Pinrang telah tersedia dokumen
dan pedoman pengelolaan yang mengatur aspek: a)
pendidikan, b) pengembangan suasana akademik dan otonomi
keilmuan, c) kemahasiswaan, d) penelitian, e) PkM, f) SDM,
Keuangan, h) Sarana dan Prasarana, i) Sistem Penjaminan
Mutu, dan j) Kerjasama. Dokumen-dokumen ini termuat dalam
(laman: https://ICP.ac.id/produk-hukum/)

3) Ketersediaan Bukti tentang Implementasi Kebijakan dan


Pedoman Pengelolaan
Implementasi Kebijakan dan Pedoman Pengelolaan di
lingkungan ICP telah tersedia dan dapat dilihat dalam Standard
Operating Procedure (SOP) tata pamong, SOP tata kelola, SOP
Kemahasiswaan, SOP Penjaminan Mutu, dan SOP Kerjasama
Institut Cokroaminoto Pinrang.

4) Ketersediaan Dokumen dan Bukti Mekanisme Persetujuan dan


Penetapan terhadap Rencana Strategis
Institut Cokroaminoto Pinrang menetapkan tonggak-tanggak
capaian (milestones), tujuan sebagai penjabaran atau
pelaksanaan rencana strategis yang disertai dengan mekanisme
kontrol ketercapaiannya. Untuk mencapai visi, misi, tujuan,
sasaran, dan strategi ICP maka telah disusun Rencana
Pengembangan Jangka Panjang ICP (RPJP ICP) (laman:
https://ICP.ac.id/renstra-ICP-2020-2025/.

lxxiii
d. Sistem Penjaminan Mutu
1) Ketersediaan dokumen pengembangan sistem penjaminan mutu
perguruan tinggi.
Fungsi perencanaan dan penjaminan mutu di lingkup ICP
dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) berdasarkan
SK rector Nomor 04/SK-Rektor/ICP/VIII/2022. Penjaminan mutu
dimaksudkan untuk mempertahankan dan menjamin kualitas secara
berkesinambungan berdasarkan pemenuhan standar input,
proses,dan output. Pengembangan sistem penjaminan mutu di ICP
berpedoman pada Peraturan Rektor No.
03/Per-Rektor/ICP/VIII/2022 tentang sistem penjaminan mutu dan
Pedoman Penjaminan Mutu ICP.

2) Sistem penjaminan mutu.


a. Dokumen formal pembentukan unsur pelaksana penjaminan
mutu internal.
Pelaksanaan penjaminan mutu institusi dilakukan secara
berkelanjutan dan selalu dilakukan perbaikan untuk
meningkatkan kualitasnya. Peran LPM memberikan manfaat
bagi peningkatan mutu institusi, terutama dalam hal
ketersediaan panduan tertulis yang menjadi acuan dalam
penyelenggaraan tata kelola yang baik (laman
https://ICP.ac.id/sistem-penjaminan- mutu-internal-spmi/).

b. Ketersedian dokumen mutu.


Dokumen yang dijadikan acuan untuk melaksakan system
penjaminan mutu internal di ICP antara lain: kebijakan mutu,
manual mutu, standar mutu (24 SN Dikti dan 2 Standar
Perguruan Tinggi). Implementasi system penjaminan mutu
internal menggunakan siklus PPEPP dan berpedoman pada
Peraturan Rektor No. 03/Per-Rektor/ICP/VIII/2022 tentang
sistem penjaminan mutu dan Pedoman Penjaminan Mutu ICP

lxxiv
Penjaminan mutu input mahasiswa distandarisasi melalui
berbagai sistem seleksi dalam rangkaian kegiatan penerimaan
mahasiswa baru. Mutu dosen distandarisasi dalam pemetaan
keahlian dosen sesuai kompetensinya. Mutu input program
kerja dan sarana belajar distandarisasi melalui mekanisme
perencanaan dengan berpedoman pada standar akreditasi.
(laman https://ICP.ac.id/survey-kepuasan-mahasiswa-ICP-
terhadap-institusi-dan-dosen/).

c. Ketersediaan rencana strategis penjaminan mutu


Di Insitut Cokroaminoto Pinrang telah tersedia rencana
strategi penjaminan mutu yang mencakup: strategi, kebijakan,
pemberdayaan para pemangku kepentingan yang merupakan
bagian dari rencana jangka menengah maupun jangka panjang.
Dokumen tersebut dapat diakses (laman:
https://ICP.ac.id/sistem- penjaminan-mutu-internal-spmi/)

d. Bukti yang sahih terkait efektivitas pelaksanaan penjaminan


mutu yang ditetapkan, dilaksanakan, dievaluasi, dikendalikan,
dan ditindak lanjuti untuk perbaikan yang berkelanjutan
(PPEPP).
Implementasi efektivitas pelaksanaan penjaminan mutu
ditindaklanjuti dengan menyusun dan menetapkan seluruh
dokumen kebijakan, menerapkan isi dari semua dokumen yang
telah disusun, melakukan evaluasi dan pengendalian
pelaksanaan, meningkatkan efektivitas penjaminan mutu
sebagai suatu sistem perbaikan rencana sehingga semakin
mampu mewujudkan budaya institusi.

e. Bukti sahih pelaksanaan monitoring dan evaluasi


penjaminan mutu yang terstruktur, ditindaklanjuti, dan
berkelanjutan.

lxxv
Mutu lulusan diantisipasi sejak dini dengan
pemberlakuan student portofolio yang dikelola oleh pembimbing
akademik. Ukuran mutu dilakukan dengan menghitung Indeks
Prestasi Kumulatif, predikat kelulusan, lama studi, skor TOEFL
dan TOAFL, keaktifan dalam organisasi ekstrakulikuler, tingkat
partisipasi dalam event ilmiah, dan kegiatan lain yang
mendukung peningkatan kompetensi.

Penjaminan mutu proses, antara lain dikendalikan dengan


menyediakan daftar presensi untuk setiap perkuliahan sebagai
monitoring kehadiran dosen yang disediakan secara manual.
Setiap dosen diharuskan menandatangani Daftar Hadir Dosen
dan menuliskan hari dan tanggal mengajar, materi dan sub
materi pembelajaran, dan jumlah mahasiswa yang hadir pada
Berita Acara Mengajar yang diperoleh secara manual deprogram
studi masing-masing Hal ini sebagai monitoring frekuensi dan
kesesuaian materi dengan Satuan Acara Perkuliahan.
Mahasiswa juga diharuskan menandatangani daftar hadir kuliah
dan memenuhi jumlah kehadiran minimum sebagai syarat
mengikuti ujian. Hal ini tidak semata untuk memenuhi kewajiban
administratif, tetapi juga sebagai monitoring keseriusan
mahasiswa dalam pembelajaran. Dokumen tersebut dapat dilihat
(laman: https://ICP.ac.id/survey-kepuasan-mahasiswa-ICP-
terhadap- institusi-dan-dosen/

f. Bukti sahih sistem perekaman dan dokumentasi mutu, serta


publikasi hasil penjaminan mutu internal kepada para pemangku
kepentingan.
Input mahasiswa distandarisasi melalui berbagai sistem
seleksi dalam rangkaian kegiatan penerimaan mahasiswa baru.
Mutu dosen distandarisasi dalam pemetaan keahlian dosen
sesuai kompetensinya. Mutu input program kerja dan sarana

lxxvi
belajar distandarisasi melalui mekanisme perencanaan dengan
berpedoman pada standar akreditasi.

Mahasiswa juga diharuskan menandatangani daftar hadir kuliah


dan memenuhi jumlah kehadiran minimum sebagai syarat
mengikuti ujian. Hal ini tidak semata untuk memenuhi kewajiban
administratif, tetapi juga sebagai monitoring keseriusan
mahasiswa dalam pembelajaran. Setiap akhir perkuliahan
dilakukan evaluasi mutu pengajaran staf akademik
dengan melakukan survey dan atau dialog kepuasan kepada
mahasiswa dan hasilnya digunakan sebagai bahan perbaikan.

Keaktifan mahasiswa dipantau dengan cara memonitor


jumlah SKS dan IPK setiap mahasiswa per semester
untuk menghindari drop-out, mengetahui perkembangan
prestasi mahasiswa, dan peninjauan ulang kurikulum. Di
Insitut Cokroaminoto Pinrang dokumen praktek bagi
pengembangan budaya mutu dengan kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, pengembangan usaha
berbasis potensi lokal dan on line melalui pelatihan dan
praktek kewirausahaan kepada mahasiswa, peningkatan
jaringan kerjasama untuk kepentingan magang, peningkatan
kualitas kelembagaan, dan pasar kerja.

3) Bukti terkait hasil Sertifikasi/ Akreditasi/ Audit Eksternal.


Insitut Cokroaminoto Pinrang sampai saat ini belum melakukan
sertifikasi/ akreditasi eksternal oleh lembaga internasional atau
nasional bereputasi, belum memperoleh akreditasi program studi
oleh lembaga akreditasi internasional bereputasi, juga belum
melaksanakan hasil audit eksternal keuangan.

Insitut Cokroaminoto Pinrang telah memperoleh status


terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

lxxvii
untuk 5 program studi di program Strata Satu (S1) dengan predikat
Baik, dan satu program studi berperingkat B yakni Ilmu Hukum

ICP juga telah melakukan benchmarking ke berbagai


perguruan tinggi untuk melakukan pemagangan staf dan Dosen
yang menangani penjaminan mutu internal, antara lain; universitas
bosowa makassar, UMI Makassar, dan Universitas Negeri
Makassar.

e. Kerjasama

1) Ketersediaan dokumen formal kebijakan dan prosedur


pengembangan jejaring dan kemitraan

Kerjasama bidang akademik dilakukan antara Institut

Cokroaminoto Pinrang dengan perguruan tinggi lain maupun

antara Institut Cokroaminoto Pinrang dengan dunia usaha atau

pihak lain. Bentuk-bentuk kegiatan yang dapat dikerjasamakan

antara Institut Cokroaminoto Pinrang dengan perguruan tinggi lain

di antaranya adalah (1) Penyelenggaraan pendidikan, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat, (2) Penjaminan mutu

internal, (3) Pertukaran dosen dan/atau mahasiswa (staff and

student exchange), (4) Pemanfaatan Bersama berbagai sumber

daya (resource sharing), (5) Penerbitan berkala ilmiah (joint

publication), (6) Penyelenggaraan seminar Bersama (joint

seminar), dan (7) Bentuk-bentuk kerjasama lain yang dianggap

perlu.

lxxviii
2) Ketersediaan dokumen perencanaan pengembangan jejaring dan
kemitraan yang ditetapkan untuk mencapai visi, misi dan tujuan
strategis institusi.
Sementara itu, kerjasama di bidang akademik antara Institut
Cokroaminoto Pinrang dengan dunia usaha dan/atau pihak lain
dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut (1)
Pengembangan sumber daya manusia, (2) Penelitian dan/ atau
pengabdian kepada masyarakat, (3) Pemanfaatan bersama
berbagai sumber daya (resource sharing), (4) Layanan keahlian
praktis oleh dosen tamu yang berasal dari dunia usaha, (5)
Pemberian beasiswa atau bantuan biaya pendidikan, dan/atau
(6) Bentuk lain yang dianggap perlu.

3) Ketersediaan data jumlah, lingkup, relevansi, dan kemanfaatan


kerjasama.
Kerjasama antara Institut Cokroaminoto Pinrang dengan perguruan
tinggi lain melalui pendayagunaan aset merupakan kerjasama
yang dilaksanakan dengan cara saling memanfaatkan sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh masing-masing pihak untuk
penyelenggaraan kegiatan di bidang non-akademik. Sementara itu
kerjasama penggalangan dana dilaksanakan dengan cara saling
memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki masing-masing pihak
dalam upaya penggalangan dana untuk biaya investasi, biaya
operasional, beasiswa, dan bantuan biaya pendidikan. Sedangkan
kerjasama bidang non-akademik yang dilakukan melalui jasa dan
royalti hak kekayaan intelektual dilaksanakan dengan cara
memanfaatkan hak kekayaan intelektual yang dimiliki oleh
masing-masing pihak tanpa imbal jasa dan pembayaran royalti
kepada pihak lain.

4) Ketersediaan evaluasi pelaksanaan program kemitraan, tingkat


kepuasan mitra

lxxix
Kerjasama antara Institut Cokroaminoto Pinrang dengan dunia
usaha dan/atau pihak lain yang dilakukan melalui pengembangan
sumberdaya manusia di antaranya kerjasama dalam bentuk layanan
pelatihan, magang/ praktek kerja (internship), dan penyelenggaraan
bursa tenaga kerja.

5) Bukti sahih kerjasama tridharma yang dilengkapi dengan hasil


analisis data terkait manfaat kerjasama bagi perguruan tinggi.
Dengan adanya kerjasama Insitut Cokroaminoto Pinrang
dengan dunia usaha dan/atau pihak lain dapat bermanfaat bagi
lulusan program studi di lingkungan ICP banyak yang
mengabdikan diri pada lembaga legislatif, BUMN/ BUMD maupun
organisasi kemasyarakatan.

5. Indikator Kinerja Tambahan


Institut Cokroaminoto Pinrang sebagai sebuah perguruan tinggi
memiliki tata pamong, kepemimpinan dan tata kelola sebagaimana
perguruan tinggi pada umumnya. Tetapi sebagai perguruan tinggi
memiliki sistem tata pamong dan karakteristik kepemimpinan khas yang
berbeda dengan perguruan tinggi lain.

6. Evaluasi Capaian Kinerja


Analisis pencapaian standar yang telah ditetapkan, diukur dengan
menggunakan angket kepuasan terhadap dosen, karyawan, dan
mahasiswa.

Evaluasi kinerja dosen dimaksudkan untuk mengukur kinerja dosen


serta mendorong dosen untuk meningkatkan kualitas sesuai dengan
standar yang diharapkan. Angket ini juga diharapkan dapat menjadi
panduan bagi dosen untuk dapat meningkatkan kinerjanya.

Angket ini juga dimaksudkan untuk memperoleh data tentang


kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen meliputi perencanaan,

lxxx
proses dan evaluasi pembelajaran dosen di semua tingkat dengan
ketentuan mencakup; kinerja dosen, perencanaan pembelajaran,
proses pembelajaran, layanan dosen, gaya mengajar dosen,
kepedulian dosen terhadap masalah yang timbul di mahasiswa.

Angket ini guna untuk memperoleh data tentang kepuasan


mahasiswa terhadap layanan institusi meliputi layanan pimpinan di
semua tingkat, unit kerja dan pemanfaatan fasilitas institusi yang
tersedia dengan ketentuan mencakup; Sikap keramahan pimpinan

Kelancaran penggunaan fasilitas internet, sikap keramahan staf


keuangan, kecepatan layanan staf umum, ketersediaan
pengembangan diri mahasiswa (Orgamawa), kenyamanan tempat
parkir kendaraan mahasiswa.

ICP menyelenggarakan para lulusan dan pengguna lulusan atas


kinerja dan standar pelayanan minimal (SPM) yang diberikan akan
digunakan dalam proses audit internal kelembagaan ICP. Aspek yang
dinilai mencakup; memiliki kompetensi pedagogik (menguasai interaksi
belajar mengajar), memiliki kompetensi profesional (menguasai
keilmuan yang diajarkan), memiliki kompetensi personal (kepribadian),
memiliki kompetensi sosial (bermasyarakat), memilki kompetensi
spiritual (keagamaan dan keberagamaan), memilki kompetensi
leadership (kepemimpinan), memiliki kemampuan menulis karya
ilmiah, memiliki kemampuan meneliti.

7. Penjaminan Mutu Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama


Insitut Cokroaminoto Pinrang dalam menetapkan sistem penjaminan
mutu untuk tata pamong, tata kelola, dan kerjasama yang bertanggung
jawab membuat dan merumuskan sesuai PPEPP dengan
mempertimbangkan visi dan misi ICP, peraturan perundang-undangan
yang relevan dan berlaku sesuai kegiatan, melakukan evaluasi diri
dengan melakukan analisis SWOT, melakukan studi banding kepada
pemangku kepentingan internal atau eksternal.

lxxxi
Lembaga penjamin mutu menjamin kebenaran isi standar dengan
melakukan pemeriksaan, pengeditan dan verifikasi pernyataan, rektor
melakukan rapat pimpinan untuk membahas melakukan pengesahan
dalam bentuk Surat Keputusan (SK)

8. Kepuasan Pengguna
Pengukuran kepuasan layanan manajemen terhadap para
pemangku kepentingan: mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan,
lulusan, pengguna dan mitra di Insitut Cokroaminoto Pinrang dengan
aspek:

1) Instrumen kepuasan yang sahih, andal, mudah digunakan,


termuat dalam laman:
https://ICP.ac.id/kepuasan-dosen-dan-karyawan-ICP-
terhadap- institusi/ https://ICP.ac.id/survey-kepuasan-
mahasiswa-ICP-terhadap-institusi- dan-dosen

2) Dilaksanakan secara berkala, serta datanya terekam


secara komprehensif, termuat dalam laman: https://ICP.ac.id/
3) Dianalisis dengan metode yang tepat serta bermanfaat
untuk pengambilan keputusan, termuat dalam laman:
https://ICP.ac.id/
4) Tingkat kepuasan dan umpan balik ditindaklanjuti untuk
perbaikan dan peningkatan mutu luaran secara berkala dan
tersistem.
5) Review terhadap pelaksanaan pengukuran kepuasan para
pemangku kepentingan.
6) Hasilnya dipublikasikan dan mudah diakses oleh para
pemangku kepentingan. (laman: https://ICP.ac.id/)
9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Tata Pamong,
Tata kelola dan Kerjasama serta Tindak Lanjut
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
secara umum sistem tata pamong di Institut Cokroaminototo Pinrang

lxxxii
berlangsung efektif. Tata pamong Institut Cokroaminototo Pinrang
didukung dengan budaya organisasi yang mendukung tegaknya aturan,
etika dosen, etika mahasiswa, etika tenaga kependidikan, sistem
penghargaan dan sanksi serta pedoman dan prosedur pelayanan
(administrasi, perpustakaan, laboratorium, dan studio). Efektivitas
keberlangsungan sistem tata pamong (input, proses, output dan
outcome serta lingkungan eksternal cukup menjamin terlaksananya tata
pamong yang baik dengan tidak kehilangan prinsip-prinsip etis yang
menjadi basisnya, yaitu nilai-nilai pendidikan dan Hukum.

Meskipun demikian di lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang


masih dirasakan adanya kelemahan dalam tata pamong dan tata kelola,
antara lain dalam pengelolaan di tingkat program studi, akibatnya belum
ada program studi yang mendapat peringat A dan unggul. Untuk itu
peningkatan sistem pengelolaan di program studi ini terus menerus
dilakukan.

c. Mahasiswa
1. Latar Belakang
Pendidikan nasional yaitu pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Udang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan dan tangap terhadap
tuntutan perubahan zaman (Pasal 1 ayat (2) UU RI No 20 tahun 2003).
Sesuai dengan visi misi Institut Cokroaminoto Pinrang, mahasiswa
mampu mengimplementasikan konsep pendidikan nasional.
Institut Cokroaminoto Pinrang merupakan perguruan tinggi yang
berbasis ilmu pendidikan dan ilmu hukum, yang mampu mencetak
sarjana yang berkualitas sebagai upaya kaderisasi penerus estapet
perjuangan para pahlawan pendidikan.
Program pendidikan yang diselenggarakan di ICP terdiri atas
program pendidikan Akademik Program Sarjana (S-1) dengan enam
Prodi, yang dapat di unduh

lxxxiii
https://www.institutcokroaminotopinrang.ac.id/.
Selanjutnya Institut Cokroaminoto Pinrang memiliki sistem
penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur kebijakan,
kriteria, prosedur, instrumen, sistem pengambilan keputusan yang
dilaksanakan secara konsisten.
2. Kebijakan
Untuk pembinaan program kemahasiswaan, Rektor telah
menggunakan instrument kebijakan berupa peraturan rektor, SK rektor
dan dokumen lain yang dipandang perlu sebagai landasan pembinaan
program kemahasiswaan, antara lain:
a. Peraturan Rektor Nomor 04/Per-Rektor/ICP/VIII/2022 tentang
Penerimaan Mahasiswa Baru.
b. Panduan PMB di laman resmi
https://www.institutcokroaminotopinrang.ac.id/.
c. Semua proses pendaftaran dilakukan melalui dua mekanisme
yakni online melalui situs
https://www.institutcokroaminotopinrang.ac.id/. dan offline
langsung datang ke kampus Jl. Teuku Umar No. 36 Pinrang
Sulawesi Selatan.
d. Keputusan Rektor ICP Nomor 010/SK-Rektor/ICP/VIII/2022
Tentang Daya Tampung dan Pola Penerimaan Mahasiswa Baru
Institut Cokroaminoto Pinrang.
e. Peraturan rektor Nomor 04/Per-Rektor/ICP/VIII/2022 Tentang etika
mahasiswa.
Dokumen yang tersedia sebagai pedoman Kebijakan seputar
Mahasiswa diantaranya Buku Panduan Akademik dimana
didalamnya memberikan gambaran tentang kondisi akademik yang
perlu di ikuti oleh Mahasiswa ICP, dengan adanya buku panduan
ini, mahasiswa dapat memahami kegiatan akademik yang
merupakan rangkuman proses akademik baik yang bersifat
peraturan maupun kebijakan, Kemudian ICP menyediakan

lxxxiv
Dokumen SOP Penerimaan Mahasiswa Baru dimana dokumen
tersebut mendeskripsikan memuat kebijakan, panduan, kriteria dan
prosedur pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru program
sarjana agar terlaksana secara transparan dan akuntabel.

3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar


Mekanisme penetapan standar perguruan tinggi terkait
mahasiswa adalah sebagai berikut:
a. Tahun Akademik

Tahun Akademik dibagi menjadi delapan semester yang


kegiatannya disesuaikan dengan kalender akademik ICP.
b. Penerimaan Mahasiswa Baru

Penerimaan mahasiswa baru diselenggarakan oleh Panitia


Penerimaan Mahasiswa Baru ICP (PPMB ICP) sebanyak satu kali
setiap tahunnya.
Calon mahasiswa bisa mendaftar Online (Mendaftar di website
resmi ICP http://bit.ly/mabaicp2023) atau mendaftar Offline
langsung dating ke kantor pusat Panitia Penerimaan Mahasiswa
Baru ICP (PPMB ICP).
c. Setelah mendaftar calon mahasiswa diwajibkan melengkapi
dokumen- dokumen (masing-masing rangkap dua), sebagai berikut:
1) Memberikan formulir dan bukti registrasi pembayaran
pendaftaran ke PPMB ICP.
2) Fotokopi Transkrip yang telah dilegalisir dan disyahkan oleh
perguruan tinggi asal.
3) Fotokopi Ijazah yang telah dilegalisir dan disyahkan oleh
perguruan tinggi asal.
4) Pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak lima buah.
5) Menyertakan surat keterangan bekerja untuk calon mahasiswa
yang sudah bekerja.
d. Calon mahasiswa diwajibkan mengikuti Tes Potensi Akademik

lxxxv
(TPA) dan tes wawancara yang dikoordinasi oleh PPMB ICP dan
tes muatan bidang pada masing-masing Studi dengan waktu
pelaksanaan yang telah ditentukan.
e. Tes dilaksanakan dalam II gelombang, yaitu gelombang satu pada
pada minggu I , hingga gelombang II minggu ke IV.
f. Calon mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa ICP akan
diumumkan melalui website ICP
(https://www.institutcokroaminotopinrang.ac.id/.) dan di kantor pusat
ICP.
a. Registrasi Mahasiswa Baru

1) Mahasiswa yang dinyatakan lulus setelah menempuh TPA dan


wawancara diwajibkan melakukan registrasi ke Bagian Akademik
ICP dengan membawa bukti pembayaran pendaftaran,
perpustakaan, kemahasiswaan, Sumbangan Penyelenggaraan
Pendidikan (SPP) dan Sumbangan Pengembangan Sarana
Prasarana Operasional Akademik (BPP), membayar uang
registrasi sesuai dengan jumlah yang berlaku pada Prodi ICP.
2) Bagi mahasiswa yang tidak melakukan registrasi, yang
bersangkutan dinyatakan mengundurkan diri sebagai mahasiswa
baru ICP.
b. Mahasiswa Lama

1) Setiap semester semua mahasiswa ICP diwajibkan registrasi di


Bagian Akademik ICP dengan melampirkan: bukti pembayaran
SPP dari Bank, membayar uang registrasi sebesar yang
ditentukan, dan tidak mempunyai tunggakan SPP pada semeter-
semester sebelumnya.
2) Registrasi ini diberlakukan pula bagi mahasiswa yang sedang
melaksanakan penelitian dan konsultasi. Mereka yang tidak
memenuhi kewajiban ini namanya tidak akan tercantum dalam
daftar resmi mahasiswa , dan tidak berhak memperoleh
pelayanan akademik.

lxxxvi
3) Kepada mahasiswa yang mendaftarkan diri dan memenuhi
persyaratan administrasi akan diberikan Kartu Rencana Studi
(KRS). KRS diisi oleh mahasiswa setelah berkonsultasi dengan
Penasehat Akademik atau Ketua Program Studi, dan diserahkan
kembali ke bagian akademik ICP selambat- lambatnya 2 minggu
sejak semester berjalan.
c. Inagurasi Mahasiswa Baru

1) Calon mahasiswa yang diterima sebagai mahasiswa baru ICP


akan dikukuhkan melalui sebuah SK Rektor dalam acara
inagurasi yang dilaksanakan oleh ICP.
2) Inagurasi mahasiswa baru dilaksanakan sebanyak satu kali pada
semester ganjil
3) Mahasiswa akan memperoleh Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
yang diterbitkan oleh ICP.

d. Penerimaan Mahasiswa Pindahan

1) Mahasiswa pindahan adalah mahasiswa yang pindah dari


/ universitas lain dengan alasan tertentu ke ICP.
2) Calon mahasiswa menulis surat permohonan pindah kepada
Dekan ICP disertai dengan kelengkapan berikut:
a) Surat lamaran untuk menjadi calon mahasiswa ICP dengan
menyatakan studi yang diminati;
b) Surat keterangan dari Universitas asal yang bersangkutan
tentang alasan kepindahan;
a) Transkrip hasil perkuliahan dari Universitas asal;

b) Fotocopi ijazah S1 yang dilegalisasi;

c) Fotocopi transkrips S1 yang dilegalisasi;

d) Formulir pendaftaran yang disiapkan oleh ICP;

3) Formulir yang telah diisi dan dokumen-dokumen kelengkapan


transfer akan diproses oleh dengan berkonsultasi dengan Studi
yang dituju.

lxxxvii
4) Keputusan mahasiswa tersebut diterima atau tidak diterima
dilakukan setelah ada keputusan bersama
5) Surat keputusan akan ditandatangi oleh Ketua Prodi dan akan
dikirimkan kepada pemohon dan ditembuskan kepada Studi yang
dituju.
6) Calon mahasiswa yang dinyatakan diterima akan memenuhi
kewajiban, seperti halnya mahasiswa biasa, yaitu registrasi,
membayar uang SPP, dan lain-lain.
e. Beban dan Lama Studi

1) Beban Studi untuk ICP adalah minimal 145 SKS.

2) Batas waktu studi di ICP minimal 8 semester, dan maksimal 10


semester .
3) Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya selama 10
(lima) semester, membayar uang SPP sebanyak 50% dari besar
uang SPP pada masing-masing Studi, atau menurut ketentuan
lain dari Rektor ICP
4) Mahasiswa ICP yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan
dalam waktu 12 semester dinyatakan gagal studi.
a) Cuti Akademik

Bagi mahasiswa yang karena sesuatu hal sehingga


tidak dapat mengikuti perkuliahan pada semester berikutnya
dapat mengajukan permohonan cuti akademik dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Cuti akademik hanya boleh dilakukan setelah semester
satu.
2. Sepengetahuan Ketua Program Studi.
3. Cuti akademik maksimal 2 (dua) semester atau satu
tahun selama masa studi.
4. Masa cuti akademik tidak dimasukkan dalam perhitungan
lamanya studi efektif.
b) Mata Kuliah

lxxxviii
1. Mata kuliah di ICP dikelompokkan sebagai berikut:

a. Mata kuliah Wajib.


b. Mata kuliah Studi
c. Mata kuliah Pilihan.
2. Mata kuliah Wajib, Studi dan Mata kuliah Pilihan
ditetapkan dalam kurikulum Prodi di Lingkungan ICP.
c) Nilai Akhir Perkuliahan

1. Ujian perkuliahan meliputi UTS dan UAS.

2. UTS diselenggarakan oleh ICP secara terpadu dan atau


diadakan oleh dosen yang bersangkutan.
3. UAS diadakan secara terjadwal pada akhir semester
sesuai dengan kalender akademik.
4. Seorang mahasiswa berhak mengikuti UAS bila telah
mengikuti kuliah minimal 80% dari tatap muka mata kuliah
yang telah dilaksanakan.
5. Nilai Lengkap Akhir Semester (NLAS) suatu mata kuliah
adalah gabungan dari nilai UTS, UAS, dan tugas lainnya.
6. Penyerahan NLAS oleh dosen pengampu kepada Ketua
Program Studi paling lambat dua minggu setelah
pelaksanaan ujian mata kuliah yang bersangkutan,
selanjutnya diserahkan ke Bagian Akademik Prodi.
7. Nilai suatu Mata kuliah dinyatakan dengan Nilai Mutu (NM)
yaitu A, B, C, D dan E yang dalam Angka Mutu (AM)
adalah 4,00; 3,00; 2,0; 1,00 dan 0;
8. Nilai lulus untuk perkuliahan adalah sama dengan atau
lebih besar dari C.
9. Dalam hal memperoleh nilai E, peserta berhak
memperbaiki nilai pada semester berjalan dengan
persetujuan dosen pengampu mata kuliah yang
bersangkutan. Jika pada kegiatan perbaikan diperoleh

lxxxix
nilai kurang dari C, yang bersangkutan harus mengikuti
kuliah.
10. Hasil perbaikan maksimal memperoleh nilai B atau AM
3,0.
11. Mahasiswa yang memperoleh nilai D atau kurang
diwajibkan mengikuti kuliah ulang.
12. Seorang mahasiswa yang tidak atau belum dapat
menyelesaikan semua persyaratan tugas-tugas akademik,
dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) suatu mata
kuliah, dengan suatu alasan yang wajar, dapat diterima
oleh
KPS, untuk sementara dapat diberikan nilai Tunda (T)
dengan persetujuan dosen pengampu mata kuliah yang
bersangkutan.
13. Nilai T harus dilengkapi dalam batas waktu paling lambat 1
(satu) bulan setelah nilai T diumumkan. Untuk perubahan
nilai T harus segera diserahkan oleh dosen pengampu
mata kuliah kepada KPS dan selanjutnya diserahkan ke
Bagian Akademik ICP.
14. Untuk perhitungan IPS adalah: penjumlahan dari perkalian
AM masing-masing Mata kuliah dengan SKS dari masing-
masing Mata kuliah yang diambil dalam suatu semester,
dibagi jumlah SKS dari semua Mata kuliah yang diambil
dalam suatu semester.
15. NLAS yang telah diserahkan kepada Bagian Administrasi
ICP tidak dapat diubah lagi.
16. Jika terjadi kekeliruan dalam pencatatan, maka usul
perubahannya harus menggunakan formulir yang telah
ditentukan dengan memberikan alasan yang wajar dan
dapat diterima.
17. Transkrip Akademik yang merupakan nilai prestasi

xc
akademik mahasiswa dapat diberikan kepada mahasiswa
setelah ia menyelesaikan studi atau masih dalam masa
studinya atas permintaan yang bersangkutan, maupun
atas permintaan resmi instansi terkait.
d) Hak dan Kewajiban Mahasiswa
1. Setiap mahasiswa berhak memperoleh penjelasan dan
nasihat dari Dosen Penasihat Akademik dalam mengisi
KRS, serta mengatasi berbagai kesulitan yang
berhubungan dengan studinya.
2. Setiap mahasiswa wajib berkonsultasi dalam
permasalahan studi.
e) Usul Penelitian (Usulan Skripsi)

1. Untuk menyelesaikan studi, mahasiswa wajib menyusun


karya ilmiah dalam bentuk skripsi.
2. Persyaratan mengajukan usulan skripsi:

a. terdaftar sebagai mahasiswa dalam tahun akademik


yang bersangkutan;
b. minimal telah lulus semua mata kuliah pada semester
pertama dan kedua.
3. Usulan Penelitian dinilai kelayakannya oleh tim penilai
yang terdiri dari pembimbing dan dosen lain yang ditunjuk
oleh KPS.

4. Keputusan hasil penilaian usulan penelitian adalah


sebagai berikut:
a. Dapat diajukan sebagai materi penelitian;

b. Dapat diajukan sebagai materi penelitian dengan


perbaikan;
c. Belum dapat diajukan sebagai materi penelitian, dan
masih harus diperbaiki dan dinilai kembali.

f) Ujian Skripsi

xci
1. Pada akhir pendidikan dilaksanakan ujian skripsi oleh tim
penguji skripsi.
2. Untuk dapat mengikuti ujian skripsi mahasiswa harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. terdaftar sebagai mahasiswa dalam tahun akademik
yang bersangkutan;
b. telah lulus semua mata kuliah;

c. mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal


3,0;
d. telah melaksanakan penelitian skripsi;
e. Tim penguji skripsi berjumlah 3 sampai 4 orang terdiri
atas KPS atau yang mewakili, pembimbing dan tenaga
pengajar lainnya yang ditetapkan oleh Prodi masing-
masing berdasarkan keterkaitan ilmu.
f. Ujian skripsi dipimpin oleh dosen pembimbing selama
2 X 60 menit.
3. Penilaian.

a. Penilaian dinyatakan dengan AM 1 s.d. 4

b. Dasar Penilaian

g) Penulisan skripsi

1. Kualitas tulisan
(1) bobot masalah yang diteliti

(2) kecermatan merumuskan masalah

(3) ketajaman teori yang dipergunakan

(4) kesesuaian metode penelitian yang digunakan.

2. Penguasaan penulisan
(1) Penyajian Skripsi

(2) kemampuan Penyajian Skripsi

(3) kemampuan berdiskusi mengklarifikasi bahasan


penguji.

xcii
h) Hasil ujian Skripsi dalam bentuk kriteria sebagai berikut:

1. lulus tanpa perbaikan;


2. lulus dengan perbaikan;
3. tidak Lulus.
i) Nilai skripsi dinyatakan dengan Nilai Mutu (NM) yaitu A, B, C,
D dan E yang dalam Angka Mutu (AM) adalah 4,00; 3,00; 2,0;
1,00 dan 0
j) Mahasiswa yang dinyatakan lulus bila mencapai nilai B atau
AM 3,0 (tiga koma nol).
k) Pengumuman hasil ujian dilakukan setelah selesai ujian.

l) Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian skripsi, wajib


memperbaiki skripsi dan atau menempuh ujian ulangan.
Pelaksanaan ujian ulangan ditetapkan oleh Tim Penguji
Skripsi, yang dilaksanakan dalam waktu 3 bulan s.d. 6 bulan,
dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh
Prodi masing-masing sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali dan
tidak melebihi batas waktu studi yang telah ditentukan.
m) Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dengan perbaikan,
wajib memperbaiki sesuai dengan petunjuk penguji.
n) Skripsi yang telah disetujui oleh komisi pembimbing dijilid
Hard Cover berwarna Hijau, ditandatangani oleh Komisi
pembimbing dan ketua program studi, diserahkan ke bagian
administrasi akademik ICP untuk disahkan oleh Ketua Prodi
masing-masing.
o) Setiap mahasiswa yang dinyatakan lulus diwajibkan
membuat artikel publikasi ilmiah dari skripsi/disertasi yang
bersangkutan (seperti format terlampir) diserahkan paling
lambat 1 minggu sebelum yudisium dalam bentuk soft copy.
p) Jumlah eksemplar skripsi yang ditandatangani oleh Prodi
masing-masing adalah sebagai berikut:
1) yang bersangkutan 1 eksemplar;

xciii
2) Pembimbing masing-masing 1 eksemplar;

3) Program Studi 1 eksemplar;

4) Perpustakaan ICP 1 eksemplar.

q) Perbaikan skripsi harus selesai dan diserahkan paling lambat


7 (tujuh) hari sebelum wisuda Sarjana pada semester
tersebut
r) Mahasiswa harus memperlihatkan bukti penyerahan skripsi
dan publikasi ilmiah untuk dapat mengambil ijazah. Lembar
Bukti Penyerahan Skripsi dan publikasi ilmiah dapat diperoleh
pada Prodi masing-masing.

4. Indikator Kinerja Utama


a) Kualitas input mahasiswa

1) Seleksi Mahasiswa Baru:

Berdasarkan analisis data PMB ICP data jumlah


mahasiswa baru pada TS Program Sarjana adalah 720 orang
dan jumlah pendaftar yang lulus seleksi yaitu 718 orang, apabila
dihitung rasio pendaftar dengan jumlah pendaftar yang lulus
seleksi terhadap jumlah yang mendaftar ulang adalah 99,47 %
Mahasiswa yang diterima.
b) Layanan mahasiswa

Layanan mahasiswa yang disediakan oleh perguruan tinggi


untuk seluruh mahasiswa dalam bentuk pembinaan, peningkatan
dan pengembangan:
1) Pengembangan Minat dan Bakat
(a) Tersedianya kegiatan Pengembangan Penalaran bagi
Mahasiswa Seperti ,Bengkel Sastra, dan Paroki yang
dilaksanakan oleh BEM ICP
(b) Tersedianya bimbingan konseling untuk program Sarjana
dilakukan oleh dosen Penasehat Akademik pada masing-
masing prodi.

xciv
2) Peningkatan Kesejahteraan
Untuk membantu mahasiswa yang tidak mampu dan
berprestasi, maka ICP memberikan beberapa jenis beasiswa
yaitu Beasiswa bantuan pemerintah seperti beasiswa KIP-K,
Beasiswa PEMDA dan beasiswa Yayasan serta Layanan
Kesehatan bekerjasama Rumah Sakit Sitti Khadijah .
3) Bimbingan Karier dan Kewirausahaan
Untuk membantu mahasiswa dalam bimbingan karier dan
kewirausahaan, maka ICP menyediakan sarana atau wadah
kepada Mahasiswa untuk berwirausaha melalui Koperasi
Mahasiswa (Kopma) dan mengikutsertakan mahasiwa dalam
program UMKM berbasis Kemitraan.
5. Indikator Kinerja Tambahan
Untuk lebih meningkatkan kualitas Mahasiswa Institut
Cokroaminoto Pinrang, ada beberapa Indikator Tambahan
diantaranya:
a. Tersedianya perencanaan, pengembangan peningkatan kualitas
Mahasiswa sesuai dengan minat dan bakat, sehingga mampu
mendorong meningkatkan nilai jual kualitas mahasiswa tersebut.
b. Terciptanya budaya akademik yang berbasis ilmu pendidikan dan
hukum, sehingga memberikan suasana yang berbeda dengan
perguruan tinggi yang lain.
c. Di dukung dengan Sumber Daya Manusia yang mayoritas berlatar
belakang Praktisi pendidikan dan hukum, sehingga mampu
memberikan pelayanan dan pembelajaran yang maksimal dan
berbeda.
6. Evaluasi Capaian Kinerja
Sistem evaluasi lulusan di ICP mencakup: ICP menekankan
seluruh program studi untuk melakukan proses pelacakan dan
evaluasi lulusan, memiliki instrumen yang sahih dan andal sesuai
dengan kondisi ICP, melakukan monitoring dan evaluasi untuk

xcv
mengukur efektivitas proses pelacakan dan pemberdayaan lulusan,
serta ada tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang sudah
ditetapkan.

a. Kebijakan dan Strategi

Studi pelacakan dan saluran feedback dari para alumni serta


stakeholders lainnya diformalkan dan menjadi bagian dari program
kerja setiap Program Studi/Prodi di lingkungan ICP. Melalui
program formalisasi alumni ke dalam wadah alumni mulai tingkat
program studi, Prodi, dan institusi yang terformalisasi dengan baik.
Melalui formalisasi ini, institusi mengharapkan alumni tidak hanya
memberikan feedback bagi pengembangan almamater, tetapi juga
menjadi jembatan informasi antara dunia pendidikan tinggi dengan
dunia kerja sekaligus memberikan masukan positif kepada program
studi untuk senantiasa meningkatkan kualitas tridharma perguruan
tinggi sesuai dengan tuntutan dan dinamika yang dihadapi di dunia
kerja atau di masyarakat. Informasi mengenai kompetensi yang
relevan bagi dunia kerja sangat penting bagi institusi sebab
dinamika yang terjadi di dunia kerja senantiasa mengalami
perubahan yang signifikan dan kontinyu. Dengan demikian,
informasi dari alumi yang di antaranya mengenai dunia kerja sangat
diperlukan untuk menjadi dasar bagi upaya perbaikan kurikulum dan
sistem pembelajaran sekaligus menjadi langkah antisipatif untuk
menyiapkan diri bagi sarjana yang dibutuhkan di kerja baru.
Selain itu, para alumni diharapkan pula mampu memberikan
dukungan pendanaan dan informasi sumber-sumbernya bagi
pengembangan institusi. Dengan demikian diharapkan akan terjalin
suatu komunikasi dan tanggung jawab yang berlangsung dua arah
yang lebih baik antara alumni dengan almamaternya.Strategi
pelacakan lulusan ICP sampai saat ini dilakukan Program
Studi/Prodi adalah melalui studi pelacakan (tracer study) secara
berkala, Ikatan Alumni (IKA) ICP melalui program kerja dan

xcvi
kegiatannya, serta Information Communication Technology (ICT)
yang telah dikembangkan di ICP melalui pemanfaatan website yang
dapat diakses oleh seluruh alumni.
Secara umum, pengumpulan informasi alumni maupun saran
umpan balik (feedback) dari mereka dilakukan secara online juga
offline melalui kegiatan temu alumni yang diadakan setiap tahun
berkaitan dengan acara wisuda dan milad ICP atau agenda tahunan
Prodi masing-masing. Studi pelacakan alumni yang dilakukan oleh
Program Studi/Prodi dilakukan dalam bentuk survey secara berkala.
Survey mengenai potensi alumni ini dilakukan melalui penyebaran
kuesioner yang memuat antara lain biodata, profil pekerjaan, masa
tunggu lulusan, serta saran/masukan dalam rangka
mengembangkan almamater (perbaikan proses belajar mengajar,
kurikulum, dan kompetensi lulusan); juga tidak menutup
kemungkinan adanya alumni yang berpotensi memberikan
kontribusi terhadap pengembangan institusi (misalnya dana
beasiswa, buku, perlengkapan laboratorium, atau fasilitas
komputer).
Untuk lebih banyak menjaring informasi dari alumni, dalam
pelaksanaannya penyebaran kuesioner juga dibantu oleh IKA pada
setiap unit Prodi/unit kerja/unit domisili. Mekanisme lain yang sudah
dilakukan untuk pelacakan lulusan dilakukan melalui pemanfaatan
organisasi profesi dengan kegiatan-kegiatannya yang banyak diikuti
oleh dosen-dosen ICP. Di samping itu, perkembangan teknologi
informasi semakin mempermudah mekanisme pelacakan ini. Secara
non formal, institusi maupun ikatan alumni memanfaatkan media
sosial seperti facebook, grup wats up, instagram, dan sebagainya
untuk saling bertukar informasi.
b. Instrumen

Instrumen tracer study yang digunakan merupakan


pengembangan dari instrumen yang dikeluarkan oleh Direktorat

xcvii
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa)
Kemenristekdikti. Dengan cara ini, pelaksanaan tracer study pada
tingkat perguruan tinggi menjamin standar desain, metodologi, dan
kuesioner yang digunakan sehingga memungkinkan kompilasi dan
komparasi data antar Prodi/Program Studi/Departemen di ICP dan
tingkat Nasional. Tracer study ditargetkan pada seluruh populasi
dan bukan pada kelompok sampel yang sudah dipilih sebelumnya.
Populasi target pada pelaksanaan tracer study tahun berjalan
adalah seluruh lulusan yang menjadi anggota cohort lulusan yaitu:
dari 0 (nol) sampai 4 (empat) tahun setelah lulus untuk jenjang
Sarjana dan Magister.
Tracer study yang dilaksanakan mencakup seluruh pertanyaan
inti Tracer Study Online dengan pertanyaan-pertanyaan sesuai
dengan kepentingan ICP. Hal ini untuk menjamin standarisasi
instrumen untuk kepentingan kompilasi dan komparasi data
nasional. Pelaksanaan tracer study yang dilakukan secara berkala
sangat penting bagi ICP terutama untuk memenuhi kebutuhan
akreditasi, perbaikan kurikulum dan perbaikan pembelajaran serta
pengembangan institusi.
7. Penjaminan Mutu Mahasiswa
a. Latar Belakang

Fungsi perencanaan dan penjaminan mutu di lingkup ICP


dilaksanakan oleh Lembaga Perencanaan dan Penjaminan Mutu
Internal (LP2MI). Penjaminan mutu dimaksudkan untuk
mempertahankan dan menjamin kualitas secara berkesinambungan
berdasarkan pemenuhan standar input, proses, dan output.
a. Penjaminan Mutu Input

Penjaminan mutu input mahasiswa distandarisasi melalui


berbagai sistem seleksi dalam rangkaian kegiatan penerimaan
mahasiswa baru. Mutu dosen distandarisasi dalam pemetaan
keahlian dosen sesuai kompetensinya. Mutu input program kerja

xcviii
dan sarana belajar distandarisasi melalui mekanisme
perencanaan dengan berpedoman pada standar akreditasi.
b. Penjaminan Mutu Proses

1) Monitoring dan evaluasi perkuliahan


Penjaminan mutu, antara lain dikendalikan dengan
menyediakan daftar presensi untuk setiap perkuliahan
sebagai monitoring kehadiran dosen yang disediakan secara
manual dan digital. Setiap dosen diharuskan
menandatangani Daftar Hadir Dosen dan menuliskan hari
dan tanggal mengajar, materi dan sub materi pembelajaran,
dan jumlah mahasiswa yang hadir pada Berita Acara
Mengajar yang diperoleh secara online dan dicetak oleh prodi
masing-masing. Hal ini sebagai monitoring frekuensi dan
kesesuaian materi dengan Satuan Acara Perkuliahan.
Mahasiswa juga diharuskan menandatangani daftar hadir
kuliah dan memenuhi jumlah kehadiran minimum sebagai
syarat mengikuti ujian. Hal ini tidak semata untuk memenuhi
kewajiban administratif, tetapi juga sebagai monitoring
keseriusan mahasiswa dalam pembelajaran. Setiap akhir
perkuliahan dilakukan evaluasi mutu pengajaran staf
akademik dengan melakukan survey dan atau dialog
kepuasan kepada mahasiswa dan hasilnya digunakan
sebagai bahan perbaikan.
2) Monitoring dan evaluasi keaktifan mahasiswa.
Keaktifan mahasiswa dipantau dengan cara memonitor
jumlah SKS dan IPK setiap mahasiswa per semester untuk
menghindari drop-out, mengetahui perkembangan prestasi
mahasiswa, dan peninjauan ulang kurikulum. Perwalian
akademik menjadi sangat berperan dalam bimbingan
mahasiswa secara akademik maupun non akademik,
sehingga setiap gangguan yang dapat menghambat proses

xcix
belajar dapat dihindari. Sistem kekeluargaan yang diterapkan
di institusi semakin membantu proses monitoring dan
evaluasi keaktifan mahasiswa sebab semua dosen dan
tenaga kependidikan pada gilirannya menjadi dosen wali
yang tidak formal bagi mahasiswa.
3) Monitoring dan evaluasi layanan administrasi.
Mutu layanan administrasi dilakukan terutama dalam hal
ketepatan waktu layanan. Sistem absen manual menjamin
kehadiran staf administrasi tepat waktu.

4) Penjaminan Mutu Output


Mutu lulusan diantisipasi sejak dini dengan pemberlakuan
student portofolio yang dikelola oleh pembimbing akademik.
Ukuran mutu dilakukan dengan menghitung Indeks Prestasi
Kumulatif, predikat kelulusan, lama studi, keaktifan dalam
organisasi ekstrakulikuler, tingkat partisipasi dalam event
ilmiah, dan kegiatan lain yang mendukung peningkatan
kompetensi.
Pelaksanaan penjaminan mutu institusi dilakukan secara
berkelanjutan dan selalu dilakukan perbaikan untuk
meningkatkan kualitasnya. Peran LP2MI memberikan
manfaat bagi peningkatan mutu institusi, terutama dalam hal
ketersediaan panduan tertulis yang menjadi acuan dalam
penyelenggaraan tata kelola yang baik.
b. Keberlanjutan

1) Upaya untuk peningkatan animo calon mahasiswa ICP


melakukan kegiatan pemasaran dalam tahapan dan bentuk :
a) Penyusunan Marketing Strategy berdasarkan Tujuh (7)
Dimensi Bauran Pemasaran;
b) Roadshow ke SMA/MA bersama mahasiswa dengan alat
pemasaran brosur;
c) Melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah di

c
Kabupaten Pinrang dan sekitarnya (Se-Ajatappareng);
d) Pemasangan spanduk Penerimaan Mahasiswa Baru di setiap
titik strategis.
e) Penyebaran informasi Penerimaan Mahasiswa Baru baik
secara manual maupun digital (laman:
http://bit.ly/pendaftaranmabaicp2023);
f) Online promotion melalui website
www.institutcokroaminotopinrang.ac.id
g) Pembukaan Pos Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru

2) Upaya peningkatan mutu manajemen:

a) Membuat perencanaan program dan anggaran yang terwujud


di dalam penyusunan anggaran, evaluasi dan perbaikan
manual prosedur. Berbagai upaya tersebut tercermin dalam
keikutsertaan ICP dalam Tim Kerja Pengelolaan Keuangan,
Tim Kerja Penyusunan Program dan Anggaran, serta Tim
Draft Kepegawaian dan Kelembagaan;
b) Secara internal ICP mengadakan rapat internal evaluasi
bulanan dan semesteran;
c) Mengadakan pelatihan metodologi pembelajaran, metodologi
riset, manajemen, serta pelatihan atau seminar yang
materinya berkaitan dengan keahlian dan keilmuan khusus
setiap unit kerja.
3) Upaya untuk peningkatan mutu lulusan
a) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang
akademik dengan mendatangkan dosen tamu sesuai proporsi
mata kuliah
b) Penguatan muatan praktek pada mata kuliah yang persifat
praktikan yang dituangkan dalam inovasi SAP
c) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang
akademik dengan mendatangkan praktisi ahli dalam kegiatan
diluar perkuliahan

ci
d) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang
kewirausahaan dalam kegiatan Sharing Bisnis
e) Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang
kepemimpinan dalam kegiatan pelatihan Leadership
f) Memetakan kompetensi khusus mahasiswa kemudian
diwadahi dan diberi ruang ekspresi sehingga bakat dan
potensi mahasiswa dapat diaktualkan.
g) Peningkatan kompetensi lulusan melalui value creation
dengan penguatan muatan soft skill yang dituangkan dalam
inovasi SAP
4) Upaya untuk pelaksanaan dan hasil kerjasama kemitraan:

a) Kerjasama dengan lembaga Dinas Pendidikan dan Kemenag


Kota dan Kabupaten Pinrang, Kejaksaan, Pengadilan Negeri
dan Agama, Lembaga Pemasyarakatan dan Kecamatan yanag
ada di kabupaten Pinrang untuk kepentingan KKN.
b) Kerjasama dengan lembaga perbankan seperti Bank BRI
(Prodi Pendidikan Ekonomi).
c) Kerjasama Dinas dan Lembaga terkait pemerintah daerah
dalam pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat melalui
kegiatan KKN,
d) Kerjasama dengan Organisasi masyarakat dan organisasi
keagamaan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat
membangun daerah dan media lainnya,
c. Capaian Mahasiswa

Capaian mahasiswa bukti nyata keberhasilan Institut


Cokroaminoto Pinrang dalam melakukan tridarmanya sebagai
lembaga Perguruan Tinggi yang mampu mencetak sarjana yang
berkualitas dan mampu bersaing dalam bidang ilmu pendidikan dan
hukum. Mahasiswa Institut Cokroaminoto Pinrang membuktikan
dengan beberapa perstasinya baik dalam bidang keilmuan ataupun
dalam bidang pengabdiannya pada masyarakat. Selanjutnya

cii
Mahasiswa Institut Cokroaminoto Pinrang selalu ikutserta dalam
berbagai kegiatan yang diselenggaran oleh pemerintah ataupun
kegiatan kemasyarakatan pemerintah tingkat lokal, sehingga
perguruan tinggi Institut Cokroaminoto Pinrang banyak
mendapatkan berbagai penghargaan dan apresiasi dari masyarakat.
d. Kepuasan Pengguna

Institut Cokroaminoto Pinrang, melakukan pengukuran


kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan setiap
semester. Untuk itu dikembangkan instrumen yang sahih dan
handal serta mudah digunakan dan dilaksanakan secara berkala.
1) Instrumen Pengukuran (Sahih) kepuasan mahasiswa terhadap
layanan institusi dan dosen
Survey kepuasan mahasiswa dilaksanakan secara berkala
pada tiap awal semester akademik dengan tujuan mengukur
kinerja pelayanan sebagai bahan perbaikan berkelanjutan.
Kriteria mahasiswa yang dijadikan responden adalah
mahasiswa yang telah menempuh minimal 2 (dua) semester
pada tahun akademik 2020– 2025. Mekanisme input kepuasan
layanan ini dengan cara mengisi tabel isian kuesioner oleh
mahasiswa secara online atau offline pada tiap awal
tahun akademik.
Melalui Survey kepuasan tersebut, instrumen
pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan
kemahasiswaan akan muncul pada saat login dengan akun
mahasiswa pada awal semester akademik
ketika mahasiswa sudah melakukan
Heregistrasi.
e. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Mahasiswa
serta Tindak Lanjut
Institut Cokroaminoto Pinrang setelah mengevaluasi
ketercapaian standar Mahasiswa di perguruan tinggi ini, melalui

ciii
pembuktian indikator kinerja utama yang di berlakukan di
perguruan tinggi ini, yang tidak terlepas dari beberapa faktor
pendukung, ya itu Manajemen, dan pendidikan. Dengan
keberhasilannya Institut Cokroaminoto Pinrang sudah melahirkan
banyak alumni. Institut Cokroaminoto Pinrang telah mendirikan
dan mengembangkan Ikatan Keluarga Alumni (IKA ICP). Laman
https://bit.ly/alumnikita
Penggalangan berbagai bentuk bantuan dari alumni
dilakukan secara terpusat oleh IKA Institut Cokroaminoto Pinrang
yang berasal dari IKA. Pengembangan jejaring dilakukan dengan
selalu melakukan updating data alumni sehingga kontak dengan
alumni selalu terjaga dengan baik.
Jejaring IKA Institut Cokroaminoto Pinrang sudah
menjangkau beberapa propinsi di Indonesia. Sumbang pikir alumni
Institut Cokroaminoto Pinrang diwujudkan antara lain di dalam
Reuni (Tahunan) yang selalu mengundang pejabat struktural di
Institut Cokroaminoto Pinrang dan Kementerian.
Ikatan alumni ICP memiliki struktur kepengurusan yang
meliputi Dewan Kehormatan, Ketua dan wakilnya, Sekretaris dan
wakilnya, Bendahara dan wakilnya, Bidang Pengembangan
Keorganisasian, Pengembangan Kewirausahaan, Pengembangan
Sumber Daya Manusia, serta Bidang Kerjasama dan Hubungan
Masyarakat. Sekretaris. Keberadaan alumni ikatan alumni ICP
sangat membantu ICP dalam memberikan informasi mengenai
dunia kerja serta memberikan dukungan terhadap program
akademis ICP. Alumni IKA ICP yang tersebar ke dalam berbagai
profesi dan keahlian. Di antara alumni ada yang menjadi pejabat
struktural, tenaga pendidik, dan kependidikan di dinas pendidikan
dan kementerian agama, pejabat struktural dan staf Pemda,
tenaga pendidik dan kependidikan serta pengelola lembaga
pendidikan swasta, menjadi hakim, panitera, notulen Peradilan

civ
Agama, Kepala KUA, staf Kominfo, jurnalis, dan sebagainya.
Keberadaan alumni ini berperan dalam mendukung program
institusi seperti pada program KKN atau PPL. Alumni bersikap
terbuka ketika ICP menyampaikan usulan program magang para
mahasiswa ICP di wilayah kerja mereka, dan dalam posisinya
sebagai alumni, wilayah kerja mereka menjadi tempat magang
yang nyaman bagi mahasiswa ICP. Secara umum, kegiatan yang
dilakukan alumni adalah sebagai berikut:
1) Membantu rekrutmen mahasiswa di daerahnya masing-masing

2) Bakti sosial

3) Pengembangan pendidikan tingkat Dini dengan metode (baca


tulis al-Qur’an), lembaga bantuan hukum, pengembangan
lembaga-lembaga ekonomi dan bisnis, atau pengembangan
dan optimalisasi lembaga-lembaga penyiaran
4) Mengadakan kegiatan dan kajian ilmiah

5) Menggalang dana untuk pengembangan program studi

6) Menjaring masukan-masukan untuk meningkatkan kualitas


program studi
7) Melakukan jejaring seluruh Indonesia.
Secara khusus, ikatan alumni juga terdapat di tingkat Prodi
dan bahkan program studi. Hal ini dimaksudkan untuk mewadahi
informasi serta program yang bersifat khusus yang hanya
berkaitan dengan karakter prodi masing-masing. Sebagai contoh,
Prodi memiliki wadah khusus alumninya dengan nama IKA ICP
(Alumni Prodi). Di samping itu, sebagai bagian dari unsur
eksternal Prodi, IKA ICP selalu dilibatkan dalam kegiatan Prodi
terutama yang berkaitan dengan kegiatan kemahasiswaan seperti
program family gathering dan sosialisasi Prodi. Sampai saat ini,
IKA ICP telah memberikan kontribusi positif kepada Prodi seperti
memediasi informasi pekerjaan untuk mahasiswa Prodi menjadi
jurnalis di Televisi, Radio, Media Cetak, serta Media online atau

cv
bidang pekerjaan yang disesuaikan dengan potensi khusus
mahasiswa yang sebelumnya telah dipetakan Prodi melalui
pembentukan divisi unit kegiatan mahasiswa, sehingga beberapa
mahasiswa sudah memperoleh pekerjaan ketika masih menjadi
mahasiswa. “Bekerja tidak harus menunggu lulus kuliah”
kemudian menjadi kalimat motivasi bagi mahasiswa Prodi. IKA
ICP juga berkontribusi dalam pengembangan kualitas keilmuan
mahasiswa Prodi, misalnya memberikan pelatihan secara gratis
mengenai materi yang berkaitan dengan hal praktis di lapangan
yang tidak diliput secara teoretis dalam pembelajaran di kampus.

d. Sumber Daya Manusia

1. Latar Belakang

Dalam Peratutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


(Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi didalamnya dijelaskan bahwa
pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program
magister, program doktor, program profesi, program spesialis yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa
Indonesia. Perguruan tinggi menyelenggarakan pembelajaran yang
melibatkan interaksi antara mahasiswa dan dosen.

Dalam Permendikbud ini juga dijelaskan bahwa dosen adalah


pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.

Institut Cokroaminoto Pinrang (ICP) adalah satu perguruan tinggi


swasta di Kabupaten Pinrang yang menjalankan berlangsungnya aktivitas
transfer knowledge, attitude dan skill dari sumber kepada subjek melalui

cvi
media pembelajaran tertentu. Salah satu media belajar dan controller
sebuah proses pembelajaran yang dapat membantu aktivitas tersebut
adalah dosen.

Penyelenggaraan proses pendidikan dan pembelajaran yang unggul


dan berkualitas, selain dosen, lembaga pendidikan tinggi juga
membutuhkan sumber daya manusia lain yaitu tenaga kependidikan yang
berarti anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara lain,
pustakawan, tenaga administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata
teknik informasi. Tenaga kependidikan merupakan sumber daya manusia
yang turut andil dalam memberikan kontribusi terhadap keberhasilan
pendidikan dalam sebuah lembaga pendidikan tinggi. Dengan demikian,
kehadiran tenaga kependidikan dalam sebuah perguruan tinggi sangat
diperlukan.

Masih merujuk pada Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 bahwa


dalam pasal 28 menjelaskan bahwa dosen dan tenaga kependidikan
merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi dan kompetensi dosen dan
tenaga kependidikan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Oleh karena itu Insstitut
Cokroaminoto Pinrang memiliki komitmen dan integritas yang tinggi untuk
menghadirkan dosen dan tenaga kependidikan yang unggul, berkualitas,
dan kompeten dalam bidangnya dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kualifikasi pendidikannya yang relevan dengan
bidang keilmuan dan keahliannya.

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan pencapaian pembelajaran


lulusan menetapkan visi, misi, tujuan dan strategi Institut Cokroaminoto
Pinrang sebagaimana pada pembahasan VMTS yang telah diuraikan di
atas.

1. Strategi Pencapaian bidang Pengembangan Sumber Daya


Manusia Staf Akademik dan Non Akademik

cvii
g) Meningkatkan jabatan akademik dosen tetap secara teratur, dari
Tenaga Pengajar ke pangkat Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala dan
seterusnya, sehingga tidak ada lagi dosen yang tidak memiliki jabatan
akademik pada tahun 2024.
h) Mengupayakan jumlah dosen yang tersertifikasi (Sertifikasi Dosen).
i) Mewajibkan dosen untuk mengikuti kegiatan seminar, baik sebagai
peserta maupun sebagai narasumber (minimal sekali dalam satu
semester).
j) Mewajibkan dosen tetap setiap semester melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat.
k) Menekankan tingkat disiplin tenaga staf untuk memberikan pelayanan
yang cepat dan mengacu pada standar pelayanan yang telah
ditetapkan.
l) Untuk menghasilkan tenaga ahli di bidang hukum dan pendidik
profesional, disiapkan ruang pengadilan semu dan Microteaching.
2. Strategi Pencapaian Bidang Penjaminan Mutu
a) Perancangan sistem penjaminan mutu akademik dan non akademik;
melalui penentuan sasaran mutu sesuai dengan visi, misi, tujuan,
sasaran, prodi yang kemudian dirancang prosedurnya dalam bentuk
Buku Pedoman Prosedur Mutu.
b) Implementasi sistem penjaminan mutu merupakan implementasi dari
prosedur dan manual mutu yang telah dibuat dan telah dilaksanakan
secara lengkap SPMI-PT (Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan
Tinggi)
c) Setiap akhir semester Audit Mutu Internal dilakukan oleh pimpinan atau
pejabat monitoring dan evaluasi bekerja sama dengan ketua prodi untuk
mengevaluasi aktivitas yang dilakukan dan memantau kesesuaiannya
terhadap mutu yang telah ditetapkan.
3. Sosialisasi
a) Pada saat penerimaan mahasiswa baru, Institut Cokroaminoto Pinrang
melakukan sosialisasi visi, misi dalam kegiatan Orientasi Mahasiswa

cviii
Baru.
b) Pada awal kegiatan perkuliahan (Kuliah Perdana), dosen
menyampaikan sinkronisasi mata kuliah dengan Visi, Misi dan Tujuan
lembaga.
c) Melalui pemasangan spanduk yang dipasang di depan kantor, tempat-
tempat yang strategis dan di papan pengumuman selalu ditampilkan visi
dan misi Institut Cokroaminoto Pinrang.
d) Ditampilkan pula dalam blog web, facebook, dan sosial media lainnya.
e) Pada kegiatan Bakti Sosial oleh Badan Eksekutif Mahasiswa.
f) Pada waktu pelaksanaan KKN di lokasi KKN.
g) Pada saat pelaksanaan Wisuda Sarjana Institut Cokroaminoto Pinrang
Institut Cokroaminoto Pinrang dalam merealisasikan Visi dan Misinya
memandang bahwa dosen dan tenaga kependidikan merupakan
komponen utama sumber daya manusia. Oleh karena itu, ICP selalu
berupaya mengupgrade kualifikasi dosen dan tenaga kependidikan, baik
dari aspek akademis yang merupakan tuntutan professional maupun dari
sisi kepribadian yang sangat dibutuhkan dalam pelayanan kepada
mahasiswa.

Untuk memastikan ketersediaan dosen dan tenaga kependidikan di


Institut Cokroaminoto Pinrang maka pada bagian Laporan Evaluasi Diri
(LED) kriteria 4 (empat) ini akan dideskripsikan beberapa hal terkait
dengan profil dosen mencakup (1) kecukupan dosen (2) jabatan akademik
dosen (3) sertifikasi dosen (4) dosen tidak tetap (5) beban kerja dosen.
Sedangkan untuk kinerja dosen mencakup prestasi dalam (1) bidang
penelitian dan (2) bidang pengabdian kepada masyarakat (PkM).

2. Kebijakan

Manajemen sumber daya manusia pada perguruan tinggi adalah


suatu keniscayaan yang harus dikedepankan. Dimana tersedianya
sumber daya masnusia yang unggul dan berkualitas baik dosen maupun

cix
tenaga kependidikan lainnya adalah sangat dibutuhkan, sehingga perlu
dilakukan manajemen yang baik.

Berbagai kebijakan yang mengatur tentang sumber daya manusia di


Institut Cokrominoto Pinrang antara lain:

a. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan dosen Minimal


berpendidikan S2
b. UU no 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan tinggi
c. Statuta ICP
d. Renstra ICP
e. Pengelolaan SDM (Dosen dan tenaga Kependidikan) yang
mengacu pada pedoman system tata pamong dan tata Kelola
yang termuat dalam Statuta.

Salah satu faktor yang sangat erat kaitannya dengan implementasi


manajemen sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas adalah
kebijakan. Oleh karena itu kebijakan merupakan asas yang dapat
menjadi pedoman dasar rencana dalam pelaksanaan pekerjaan,
kepemimpinan dan cara bertindak dalam institusi termasuk dalam Institut
Cokroaminoto Pinrang.

Kebijakan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di ICP


diarahkan supaya setiap SDM mulai dari unsur pimpinan, dosen, sampai
tenaga kependidikan dapat memberikan kinerja dan prestasi yang terbaik
serta mendukung terhadap visi, misi, tujuan, serta strategi ICP dalam
menghadapi era persaingan saat ini.

Kebijakan yang dimaksud dalam konteks manajeman sumber daya


manusia di perguruan tinggi Institut Cokroaminoto Pinrang terefleksi
dengan tersedianya beberapa dokumen formal kebijakan yang termuat di
dalam Renstra dan ketentuan Unit Penjaminan mutu Institut
Cokroaminoto Pinrang dengan beberapa SOP-nya yang mencakup
penetapan beberapa standar perguruan tinggi terkait perencanaan,

cx
pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi. Sistem manajemen sumber
daya manusia tersebut meliputi kriteria perencanaan, rekrutmen dan
sefleksi, orientasi dan penempatan pegawai, pengembangan karir,
retensi, pemberhentian pegawai, dan pensiun untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, dan PkM yang telah ditetapkan serta
dikomunikasikan. Secara spesifik, pengembangan sumber daya manusia
meliputi studi lanjut, seminar, konferensi, workshop, simposium. Skema
tentang pemberian reward and punishment, pengakuan, mentoring juga
diimplementasikan untuk memotivasi dan mendukung pelaksanaan tri
dharma. Semua tahapan proses perencanaan dan pengembangan
dosen mengikuti rencana pengembangan SDM di Institut Cokroaminoto
Pinrang secara konsisten.

Selanjutnya, dalam Rencana Kegiatan Tahunan dituangkan rencana


program studi untuk memberikan kesempatan dan dukungan kepada
setiap dosen tetap untuk mengikuti kegiatan (sebagai peserta ataupun
pembicara) di dalam seminar, lokakarya, pelatihan, dan berbagai jenis
kegiatan lainnya.

3. Penetapan Standar dan Strategi Pencapaian Standar

Berkaitan dengan mekanisme penetapan standar sumber daya


manusia di lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang dilakukan
berdasarkan sistem manajemen SDM yang lengkap, transparan, dan
akuntabel, meliputi aspek: (1) Perencanaan, (2) Rekruitmen, Seleksi,
Pemberhentian Pegawai, Penghargaan, dan Sanksi, (3) Pengembangan
Karier. Sesuai dengan struktur organisasi di Institut Cokroaminoto
Pinrang, perencanaan dan pengembangan SDM pada dasarnya
disesuaikan dengan kebutuhan, termasuk jumlah dan kompetensi setiap
program studi/unit pelaksana teknis, serta kebijakan pengembangan
Institut Cokroaminoto Pinrang ke depan.

Penetapan standar diawali dengan penyiapan dokumen sebagai


pedoman pelaksanaan manajemen secara visualisasi digambarkan

cxi
sebagai berikut:

Dokum Doku
en men
Buku /

Pener Dok
apan ume
SPMI
Penyia
Selanjutnya, melihat
pan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
SPMI
perguruan tinggi. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset
dan Teknologi Nomor 62 Tahun 2016:

Penetapan Standar Dikti


P
Pelaksanaan Standar Dikti
P

P Evaluasi Standar Dikti

P Pengendalian Standar Dikti


E
Peningkatan Standar Dikti

Berdasarkan siklus SPMI di atas, Institut Cokroaminoto Pinrang


menetapkan mekanisme Penetapan dan Mekanisme Pencapaian Standar
sebagai perikut

Peren
canaan

Seleksi,
Pemberhentia
n Pegawai,
Penghargaan,
Pengemba dan Sanksi
ngan karir

Rekrutme
n
cxii
Perencanaan sumber daya manusia dibuat setelah penyusunan dan
penetapan kebutuhan. Penyusunan kebutuhan SDM dilakukan
berdasarkan analisis jabatan dan beban kerja, dilakukan dalam jangka
waktu 5 tahun yang diperinci per tahun berdasarkan prioritas kebutuhan
sesuai dengan siklus anggaran. Rencana pemenuhan kebutuhan
ditetapkan Rektor Institut Cokroaminoto Pinrang dengan memperhatikan
masukan dari Ketua Program Studi serta Pimpinan Unit kerja lainnya di
lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang. Penetapan rencana
pemenuhan SDM dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:

a. Beban kinerja dosen yang mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi


yang harus dipenuhi sebanyak 12-16 sks.

b. Pemenuhan jumlah dosen bergelar Magister dan/atau Doktor, minimal


6 orang dosen tetap di setiap prodi.

c. Rasio dosen tetap dengan mahasiswa ditetapkan oleh institusi


a dalah 1:24 (1.493 Mahasiswa / 62 dosen tetap).

Selanjutnya, sistem rekrutmen dosen tetap dilakukan dengan


mengacu pada ketentuan Unit Penjaminan mutu Institut Cokroaminoto
Pinrang. Dalam ketentuan tersebut diatur pokok-pokok tentang: a)
persyaratan dan prosedur mengajukan lamaran, b) penyaringan atas
pelamar, c) penentuan pelamar yang diterima, d) pengangkatan dan
penempatan, e) pembinaan dan penilaian dosen tetap. Sementara itu,
prosedur penerimaan dan pembinaan dosen tetap melalui beberapa
tahapan, yaitu: pengajuan lamaran, rencana pengembangan dosen
tetap, penyaringan berdasarkan kompetensi akademik, kompetensi
interpersonal, tahap penyaringan, penentuan penerimaan, pembinaan
dan penilaian.

cxiii
Di lain pihak, tenaga kependidikan yang ditempatkan p a d a
P r o g r a m S t u d i d i lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang adalah
pegawai tetap yayasan yang bekerja purna waktu, ditambah dengan
tenaga paruh waktu (honorer). Proses rekrutmen tenaga kependidikan
mengikuti prosedur yang berlaku di Institut Cokroaminoto Pinrang yaitu
menjalani tes keterampilan, psikotes, dan wawancara. Secara umum
tenaga kependidikan terdiri dari dua tingkat yaitu bagian administrasi/tata
usaha termasuk pustakawan, laboran dan teknisi serta bagian pembantu
pelaksana meliputi tenaga kebersihan, satpam dan supir. Proses
rekrutmen dan seleksi untuk tenaga kependidikan dilaksanakan oleh
Institut. Semua tenaga kependidikan di bagian tata usaha memiliki
kualifikasi pendidikan dan keterampilan untuk menangani pekerjaan
administrasi, dan tenaga kependidikan lainnya memiliki keterampilan
sesuai dengan pekerjaannya masing-masing.

Pola pengembangan dosen tetap dilakukan secara terencana dan


terprogram, dosen diarahkan untuk memiliki gelar akademik minimal
Magister. Bidang ilmu yang dikembangkan sesuai dengan Kelompok
Bidang Ilmu (KBI) yang ditekuni melalui Program Studi. Dosen tetap
diprogramkan untuk dapat meningkatkan jabatan fungsionalnya secara
teratur. Dengan melakukan pengembangan keilmuan dosen berbasis
kelompok bidang ilmu yang menjadi kekhususannya sehingga
profesionalitas keilmuannya menjadi semakin kuat.

Sebagai bagian dari pengembangan dosen tetap Institut


Cokroaminoto Pinrang juga memberikan kesempatan dan dukungan
kepada setiap dosen tetap untuk mengikuti (sebagai peserta ataupun
pembicara) di dalam seminar, lokakarya, pelatihan, dan berbagai jenis
kegiatan lainnya. Seluruh kegiatan ini harus direncanakan di setiap
program studi sebelum suatu tahun akademik dilaksanakan dan
dituangkan di dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan. Selain
itu, peningkatan layanan dalam pengembangan dosen tetap, Institut

cxiv
Cokroaminoto Pinrang mendorong dan memediasi untuk mendapatkan
sertifikat sertifikasi dosen.

Berkaitan dengan strategi Institut Cokroaminoto Pinrang dalam


pencapaian standar yang ditetapkan perguruan tinggi terkait input sumber
daya manusia baik dosen sebagai pendidik, peneliti, pelaksana PkM,
maupun tenaga kependidikan yang berkualitas mengacu pada ketentuan
Unit Penjaminan mutu Institut Cokroaminoto Pinrang dengan
memperhatikan pokok-pokok tentang persyaratan kualifikasi pendidikan
dan prosedur rekrutmen yang terencana, teratur dam sistematis mulai
dari pengajuan lamaran sesuai keahlian, penyaringan atas pelamar
berdasarkan kompetensi akademik, kompetensi interpersonal, penentuan
pelamar yang diterima, pengangkatan dan penempatan. Selain itu, untuk
mempertahankan input yang berkualitas dilakukan pula pembinaan dan
penilaian dosen tetap.

Kriteria dosen yang mengajar di Institut Cokroaminoto Pinrang


mengacu pada aturan yang berlaku di lingkungan Institut Cokroaminoto
Pinrang, antara lain: a) gelar akademik bagi seluruh dosen minimal
magister dengan keahlian yang sesuai dengan mata kuliah yang diasuh,
b) jabatan akademik bagi dosen disyaratkan minimal Asisten Ahli, c)
tenaga profesional yang mempunyai keahlian dan kepakaran yang
memenuhi persyaratan untuk mengasuh mata kuliah yang ada dapat
diusulkan menjadi dosen tamu atau dosen tidak tetap. Selain harus
memenuhi kriteria gelar akademik dan jabatan fungsional, program studi
juga mensyaratkan bahwa dosen pengampu mata kuliah harus sesuai
dengan latar belakang pendidikan serta pengalamannya. Pengalaman
tersebut dilihat dari bidang pengajaran, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan
bidang ilmu yang dikuasai. Secara umum peran dosen dalam mengasuh
mata kuliah dapat diklasifikasi menjadi mata kuliah yang diselenggarakan
dalam kelas, laboratorium, dan skripsi. Pengalaman dalam bidang

cxv
pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat dari para dosen
dapat tercermin dari jabatan fungsionalnya. Keterlibatan dosen dalam
proses pembimbingan Skripsi pada setiap program studi di Institut
Cokroaminoto Pinrang juga menjadi ukuran terhadap pengalaman dosen.

Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK)


memiliki kualifikasi pendidikan pascasarjana, memiliki pengalaman dalam
bidangnya, mampu memimpin dan bekerjasama, menguasai teknologi
komputer/informasi, mampu berkomunikasi dengan baik. Staf BAAK
memiliki kualifikasi pendidikan serendah-rendahnya SLTA, memiliki
kemampuan yang sesuai dengan pekerjaannya, mampu bekerjasama,
menguasai teknologi komputer/informasi, berpotensi untuk dikembangkan
lebih lanjut. Pustakawan memiliki kualifikasi pendidikan tertinggi adalah
Sarjana Perpustakaan, memiliki kemampuan yang sesuai dengan
pekerjaannya, mampu bekerjasama, berpotensi untuk dikembangkan
lebih lanjut. Laboran memiliki kualifikasi pendidikan tertinggi adalah
pascasarjana (S2), memiliki kemampuan yang sesuai dengan
pekerjaannya, mampu bekerjasama, berpotensi untuk dikembangkan
lebih lanjut. Teknisi memiliki kualifikasi pendidikan tertinggi untuk teknisi
komputer adalah serendah-rendahnya SLTA memiliki kemampuan yang
sesuai dengan pekerjaannya, mampu bekerjasama, berpotensi untuk
dikembangkan lebih lanjut. Tenaga kebersihan, supir, dan satpam
memiliki kualifikasi pendidikan tertinggi adalah SMA/SMK, memiliki
kemampuan yang sesuai dengan pekerjaannya, mampu bekerjasama.
Sementara itu, uraian tentang kesejahteraan tenaga kependidikan sama
dengan uraian tentang kesejahteraan dosen dan uraian tentang
pemberhentian tenaga kependidikan sama dengan uraian tentang
pemberhentian dosen.

Pembinaan bagi dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan


kompetensi selain menempuh studi lanjut dilakukan melalui kegiatan
pelatihan, penataran, dan lokakarya. Berikut adalah beberapa kegiatan

cxvi
yang dilakukan untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi dosen
Institut Cokroamnoto Pinrang: a) Training of Trainer (TOT) tugas pokok
dan fungsi dosen Penasehat Akademik (PA), b) pelatihan pengelolaan
OJS, c) pelatihan turnitin atau gramarly (plagiarism checker), d)
pelatihan multimedia bagi dosen, e) lokakarya sistem pengukuran
produktivitas dosen, Workshop Asessor RPL, f) Bimbingan Teknis SPMI.

4. Indikator Kinerja Utama

a. Profil Dosen
Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 12/E/KPT/2021 tentang Pedoman
Operasional Beban Kerja Dosesn dalam keputusan tersebut ada 3 (tiga)
hal mendasar sebagai dosen professional yaitu dosen (1) mampu
melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat (2) merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembedalajaran, dan (3)
meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan rekrutmen dosen tetap


yang dilakukan dengan mengacu pada ketentuan Unit Penjaminan Mutu
Institut Cokroaminoto Pinrang. Dalam ketentuan tersebut diatur
mengenai Persyaratan dan prosedur mengajukan lamaran, Penyaringan
atas pelamar, Penentuan pelamar yang diterima, Pengangkatan dan
penempatan, Pembinaan dan penilaian dosen tetap.

Selanjutnya mengenai Prosedur penerimaan dan pembinaan dosen


tetap sebagai berikut: Pengajuan lamaran, Rencana pengembangan
dosen tetap, Penyaringan berdasarkan kompetensi akademik,
kompetensi interpersonal, Tahap penyaringan, Penentuan penerimaan,
Pembinaan dan penilaian.

cxvii
1) Kecukupan Dosen Perguruan Tinggi
Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pemenuhan
capaian pembelajaran Setiap dosen tetap diwajibkan memiliki kualifikasi
akademik minimal pada jenjang pendidikan S2. Jumlah dosen tetap di
Institut Cokroaminoto Pinrang berdasarkan Pendidikan Tertinggi di tiap
unit pengelola di 6 (enam) Program Studi (Prodi) seluruhnya adalah
sebanyak 62 (enam puluh dua) orang. Dengan rincian jumlah dosen tetap
berdasarkan pendidikan tertinggi Program Doktor (S3) 8 (delapan) orang
dan Magister (S2) adalah sebanyak 54 (lima puluh empat) orang. Data
kecukupan dosen perguruan tinggi tersebut dapat dilihat dari diagram
berikut ini:

KECUKUPAN DOSEN TETAP

60
50
40
30
20
10
0
Pendidikan Tertinggi

Doktor Magiter Profesi

2) Jabatan Akademik Dosen


Institut Cokroaminoto Pinrang selalu berupaya meningkatkan
jabatan akademik para dosen agar memiliki kompetensi akademik dan
kepakaran disesuaikan dengan jenjang Pendidikan masing-masing
dosen. Jumlah dosen tetap yang telah memiliki jabatan akademik adalah
sebanyak 62 (enam puluh dua) orang. Jabatan Akademik sebagai Lektor
Kepala dengan Pendidikan Tertinggi Program Doktor ada 2 (dua) dan
Program Magister adalah sebanyak 1 (satu) orang dan jabatan Lektor
dengan Pendidikan Tertinggi Program Doktor adalah sebanyak 3 (dua)
orang, sedangkan Jabatan Akademik sebagai Lektor dengan Pendidikan
Tertinggi Program Magister adalah sebanyak 22 (dua puluh dua) orang,

cxviii
dan jabatan Asisten Ahli dengan Pendidikan tertinggi Magister adalah
sebanyak 21 (dua puluh satu) orang.

Berikut akan disajikan dalam diagram dibawah ini:

Jabatan Akademik Dosen


20
10
0
an
/ er l is
p i st ia
er
a g a es
Sp
rT r/M /
to e an
Dok g is t rap
r/ M
a Te
kto
Do Besar
Guru Lektor kepala Lektor Lektor
Asisten Ahli Pengajar Pengajar

3) Sertifikasi Dosen (Pendidik Profesional/Profesi/Industri/ Kompetensi)

Jumlah dosen tetap yang memiliki sertifikat pendidik profesional,


sertifikat profesi, sertifikat kompetensi dan/ atau sertifikat industri di tiap
unit pengelola yang relevan dengan program studi, jumlah seluruhnya
adalah sebanyak 6 (enam) orang dosen bersertifikat dari jumlah seluruh
dosen yaitu sebanyak 62 (enam puluh dua) orang. Dengan rincian 1
(satu) orang dari Prodi Ilmu Hukum, 1 (satu) orang dari Prodi Ekomoni, 1
(satu) orang dari Prodi PGSD, dan 3 (tiga) orang dari Prodi PPKn. Data
Sertifikasi Dosen tersebut dapat dilihat dalam diagram berikut:

SERTIFIKASI DOSEN
15
0
m sa i D ka Kn
uku aha nom PGS ati PP
o
H
u n B Ek em
at
Ilm dika ikan M
i d n
nd di ika
Pe Pen d id
n
Pe
Unit Pengelola Fakultas/Departemen/Jurusan) Jumlah Dosen
Jumlah Dosen Bersertifikat**)

Berdasarkan data diatas bahwa jumlah dosen tetap yang sudah


tersertifikasi di Institut Cokroaminoto Pinrang jika di presentasikan

cxix
adalah sebanyak 11% dari jumlah seluruh dosen tetap.

4) Dosen Tidak Tetap


Dosen tidak tetap yaitu dosen yang berasal dari dosen tetap
perguruan tinggi lain, PNS dari Instansi lain yang memiliki NIDK atau
individu mandiri yang ditugaskan menjadi dosen di Institut
Cokroaminoto Pinrang berdasarkan kontrak kerja legal yang berlaku.
Dosen tidak tetap dengan jabatan akademik Lektor Kepala dengan
pendidikan tertinggi Program Doktor sebanyak 1 (satu) orang, Lektor
dengan pendidikan tertinggi program Doktor sebanyak 2 (dua) orang.
Sedangkan tenaga pengajar dengan pendidikan tertinggi Doktor 1
(satu) orang. Dosen tidak tetap dengan pangkat akademik Asisten Ahli
1 (satu) orang.

Sehingga jumlah seluruhnya dosen tidak tetap yang telah


memperoleh kontrak kerja dengan Institut Cokroaminoto Pinrang adalah
sebanyak 5 (lima) orang. Berikut ini diagram mengenai data pendidikan
dan jabatan akademik Dosen tidak tetap:

DOSEN TIDAK TETAP


2
1.5
1
0.5
0
Guru Besar Lektor Lektor Asisten Ahli Tenaga
Kepala Pengajar
Doktor Mahister Profesi

Dosen tidak tetap Lektor Kepala Pendidikan S3 dari Universitas


Muhammadiyah Sidrap 1 (satu) orang, 1 (satu) orang Lektor Pendidikan
S3 dari Sidrap, 1 (satu) orang Lektor Pendidikan S3 mantan Kepala
SMPN 2 Pinrang sedangkan Pendidikan S3 status tenaga pengajar dari
MTsN Pinrang, sedangkan Pendidikan S2 Asisten Ahli 1 (satu) orang

cxx
berasal dari Mantan Pengawas Sekolah Tingkat Menengah Dinas
Provinsi Sulawesi Selatan.

5) Beban Kerja Dosen


Setiap dosen diharuskan mengisi Laporan Beban Kerja Dosen yang
merupakan kegiatan tridharma perguruan tinggi, meliputi bidang:
pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan penunjang kegiatan tridharma perguruan tinggi. Oleh
karena itu, beban kerja dosen harus terdistribusi secara proposional dan
terukur pada semua bidang kegiatan tridharma perguruan tinggi tersebut.
Rasio dosen tetap dengan mahasiswa ditetapkan oleh institusi adalah
1:24 (1.493 Mahasiswa / 62 Dosen tetap). Rasio dosen terhadap
mahasiswa tersebut dapat dilihat dari Jumlah dosen aktif, jumlah
mahasiswa (student body) dan jumlah mahasiswa terdaftar yang
mengikuti Tugas Akhir (TA) pada saat tahun sekarang. Beban kinerja
dosen yang mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dipenuhi
sebanyak 12 sampai dengan 16 sks. Pemenuhan jumlah dosen
bergelar Magister dan/atau Doktor, minimal 6 orang dosen tetap di setiap
prodi.

Dasar yang digunakan untuk menentukan rasio dosen dan mahasiswa


ideal merujuk pada regulasi yang berlaku. Salah satu yang menjadi
rujukan pada laporan ini adalah Surat Edaran Menristekdikti Nomor
105/M/VI/2015 tanggal 5 Juni 2015 perihal Pangkalan Data Pendidikan
Tinggi (PPDikti) dalam menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Melalui surat edaran ini dijelaskan
bahwa rasio dosen yang ideal adalah 1:20 untuk ilmu eksakta dan 1:30
untuk ilmu sosial. Secara sederhana rasio dosen diperoleh dengan
membagi jumlah mahasiswa dengan jumlah dosen tetap.

Jumlah Mahasiswa
Rasio dosen=
Jumlah Dosen

cxxi
Rasio dosen tetap Institut Cokroaminoto Pinrang secara keseluruhan
adalah 1:24 (dari jumlah mahasiswa 1493 dan jumlah dosen tetap
62). Sedangkan secara rinci berdasarkan Unit Pengelola Program
Studi dapat dilihat pada grafik berikut:

RASIO DOSEN DAN MAHASISWA


1200
800
400
0

Jumlah Dosen Jumlah Mahasiswa Mahasiswa TA*)

- Ilmu Hukum 1 : 46 (1023 Mahasiswa dan 22 Dosen)


- Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1 : 14 (141 Mahasiswa
dan 10 Dosen)
- Pendidikan Ekonomi 1 : 18 (143 Mahasiswa dan 8 Dosen)
- Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1 : 5 (30 Mahasiswa dan 7 Dosen)
- Pendidikan Matematika 1 : 8 (62 Mahasiswa dan 8 Dosen)
- Pendidikan Pancasisa dan Kewarganegaraan 1 : 13 (94
Mahasiswa dan 7 Dosen
Dari keseluruhan Unit Pengelola Program Studi disimpulkan bahwa rasio
dosen tetap dan mahasiswa adalah ideal, kecuali pada Program Studi
PGSD rasio dosen dan mahasiswa sangat besar karena Prodi PGSD baru
memasuki tahun kedua penerimaan mahasiswa baru sejak keluarnya SK
izin operasional tanggal 27 Juli 2022.

Dosen yang sudah tersertifikasi, diharuskan mengisi beban kerja


dosen (BKD) di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, dan penunjang lainnya. BKD ini menjadi

cxxii
salah satu penilaian/sistem monitoring kinerja dosen. Tugas utama dosen
tersebut adalah melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan beban
kerja paling sedikit eqivalen dengan 12 (dua belas) SKS dan paling
banyak 16 (enam belas) SKS pada setiap semester sesuai dengan
kualifikasi akademiknya.

Dosen yang mendapat penugasan sebagai pimpinan perguruan


tinggi sampai dengan tingkat program studi diwajibkan melaksanakan
dharma pendidikan paling sedikit sepadan dengan 3 (tiga) SKS.

b. Kinerja Dosen
1. Produktivitas Penelitian dan PkM
Tugas Utama dosen dalam Bidang Penelitian yaitu menghasilkan
karya penelitian, menerjemahkan/menyadur buku ilmiah,
mengedit/menyunting karya ilmiah, membuat rancangan dan karya
teknologi, membuat rancangan karya seni. Jumlah judul penelitian yang
dilaksanakan oleh dosen tetap pada TS-2 sampai dengan TS
berdasarkan sumber pembiayaan jumlah seluruhnya adalah sebanyak
168 (Seratus enam Puluh Delapan) judul penelitian yang sumber
pembiayaannya berasal dari perguruan tinggi atau mandiri sebanyak 168
(Seratus enam Puluh Delapan).

5. Indikator Kinerja Tambahan

Tersedianya beberapa standar yang ditetapkan oleh Institut


Cokroaminoto Pinrang malampaui SN-DIKTI antara lain:

a. Setiap calon pegawai Institut Cokroaminoto Pinrang baik Dosen


maupun tenaga kependidikan harus memiliki kompetensi di bidangnya.
selain memiliki kualifikasi pendidikan yang relevan sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.

b. Setiap pegawai di Institut Cokroaminoto Pinrang baik dosen maupun


tenaga kependidikan harus memiliki karakteristik personal berbasis
Ilmu Hukum dan Ilmu Pendidikan.

cxxiii
c. Dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM),
refleksi karakteristik Ilmu Hukum dan Ilmu Pendidikan.

d. Penilaian kinerja pegawai antara lain mengacu kepada kode etik dosen
dan tenaga kependidikan berbasis Ilmu Hukum dan Ilmu Pendidikan.

6. Evaluasi Capaian Kinerja

Evaluasi Capaian kinerja dilakukan Institut Cokroaminoto Pinrang


melalui sistem monitoring dan evaluasi (monev). Pedoman tentang sistem
monitoring dan evaluasi serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga
kependidikan yang dilaksanakan secara konsisten. Sistem monitoring dan
evaluasi (monev) serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga
kependidikan didasarkan pada pedoman tertulis yang lengkap dan
dilaksanakan secara konsisten.

Program studi melakukan evaluasi KBM pada akhir tiap semester,


dengan melakukan survey, yakni menyebarkan angket kepada
mahasiswa di setiap mata kuliah yang diselenggarakan tiap akhir
semester. Pengisian kuesioner ini dilakukan mahasiswa ketika akan
melihat nilai dari setiap mata kuliah yang dilakukan melalui online.
Setiap mahasiswa tidak akan bisa melihat nilai mata kuliah yang telah
mereka tempuh jika belum mengisi kuesioner tersebut. Dengan demikian,
seluruh dosen akan senantiasa mendapat penilaian dari mahasiswa
tentang sistem PBM yang dilakukannya dalam satu semester. Kuesioner
ini bersifat kuantitatif dan kualitatif sehingga dapat memberikan penilaian
dengan komprehensif. Hasil dari pengisian kuesioner yang dilakukan
oleh mahasiswa inilah yang menjadi salah satu landasan evaluasi
pimpinan terhadap kinerja dosen dalam bidang PBM.

Untuk setiap penilaian kinerja yang dilakukan, unsur-unsur yang


dinilai meliputi: aspek kesetiaan, aspek prestasi kerja, aspek tanggung
jawab, aspek ketaatan, aspek kejujuran, aspek kerja sama, aspek
prakarsa, dan aspek kepemimpinan. Setiap unsur yang dinilai diberi

cxxiv
angka penilaian dengan sebutan berikut: nilai 91-99 : sangat baik, nilai
80-90 : baik, nilai 70-79 : cukup dan nilai 60-69 : kurang. Pemantauan
dan evaluasi untuk tenaga kependidikan meliputi: pemantauan kehadiran
tenaga kependidikan pada setiap hari kerja dengan menggunakan sistem
daftar hadir dan laporan kinerja bulanan. Monitoring kehadiran tenaga
kependidikan melalui daftar hadir. Penilaian secara administratif dilakukan
oleh masing-masing kepala bagian dan kepala tata usaha, dan
pengawasan pelaksanaan TUPOKSI dalam bentuk SKP dilakukan oleh
para Ketua Prodi untuk dilaporkan ke Wakil Rektor.

7. Penjaminan Mutu SDM

Fungsi perencanaan dan penjaminan mutu di lingkup Institut


Cokroaminoto Pinrang dilaksanakan oleh Lembaga Perencanaan dan
Penjaminan Mutu Internal (LP2MI). Penjaminan mutu dimaksudkan untuk
mempertahankan dan menjamin kualitas secara berkesinambungan
berdasarkan pemenuhan standar input, proses, dan output.

Penjaminan mutu input (perencanaan) sumber daya manusia


distandarisasi melalui berbagai sistem seleksi dalam rangkaian sistem
rekrutmen sumber daya manusia baru. Mutu sumber daya manusia
distandarisasi dalam pemetaan keahlian dosen sesuai kompetensinya,
jumlah, kualifikasi dan jabatan akademik, dosen bersertifkat pendidik
yang cukup sesuai perundang-undangan yang berlaku, penetapan beban
tugas dosen dalam bidang tri dharma dengan komposisi yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memiliki kode etik
dosen dan tenaga kependidikan serta kepemilikan tenaga kependidikan
yang berkualifikasi pendidikan dan bersertifikat kompetensi.

Penjaminan mutu proses (pelaksanaan) sumber daya manusia


distandarisasi melalui langkah-langkah untuk pemenuhan standar
dosen dan tenaga kependidikan, sosialisasi substansi standar, serta
upaya pencapaian/pemenuhan standar secara konsisten mencakup
kecukupan kualifikasi dan jabatan akademik dosen, rasio dosen tetap dan

cxxv
mahasiswa, dosen tetap berpendidikan magister dan doktor, survey
kepuasan dosen dan tenaga kependidikan.

Penjaminan mutu output mencakup kegiatan monitoring dan


evaluasi melalui survey secara reguler dengan menggunakan instrumen
untuk mengukur kepuasan Dosen dan tenaga kependidikan. Selain itu
dilakukan renumerasi, penghargaan dan sanksi berbasis kinerja yang
transparan dan akuntabel serta berbasis kode etik. Pelaksanaan
penjaminan mutu sumber daya manusia ini dilakukan secara
berkelanjutan dan selalu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan
kualitasnya.

8. Kepuasan Pengguna

Dalam rangka mengukur tingkat kepuasan pengguna, Institut


Cokroaminoto Pinrang menyusun instrumen kepuasan dosen,
pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem
pengelolaan sumber daya manusia yang valid, reliable, serta mudah
digunakan. Penyusunan kuesioner tingkat kepuasan pegawai ini
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perhitungan kepuasan yang akan
digunakan untuk akreditasi perguruan tinggi dan pengukuran tingkat
kepuasan pada indikator kinerja kegiatan pendukung program strategis.
Proses tersebut dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:

Studi Studi Penyusunan


Literatur Kebijaka Instrumen

Lapora Perhitung Penyebaran


m an Hasil Kuisioner

Gambar

Langkah-langkah Studi Kepuasan Tenaga Pendidik dan


Kependidikan Institut Cokroaminoto Pinrang

cxxvi
Kuesioner dilakukan secara online dengan memanfaatkan google
form yang diproteksi melalui user. Dengan cara ini, yang mengisi form
hanya stakeholder dan pengisian lebih dari satu kali dapat dihindari.
Identitas responden tidak ditanyakan supaya konfidensialitas responden
dapat terjamin.

Instrumen kepuasan dosen disusun dalam bentuk kuesioner


disebarkan ke setiap dosen menjelang akhir semester dan atau akhir
kegiatan akademik. Instrumen kepuasan dosen ini pada dasarnya
merupakan bagian dari pelaksanaan sistem penjamian mutu dan
merupakan bagian dari perangkat sistem penjaminan mutu yang
dikembangkan Institut Cokroaminoto Pinrang. Oleh karena itu, penilaian
tersebut pada dasarnya bersifat konsisten dan berkelanjutan karena
didasarkan pada visi, misi, dan rencana pengembangan Institut
Cokroaminoto Pinrang dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna
lulusan. Di bawah ini adalah contoh lembar kuesioner yang digunakan
untuk mengukur tingkat kepuasan dosen di Institut Cokroaminoto Pinrang.

Gambar : Tampilan Instrumen Kepuasan Tenaga Pendidik dan Kependidikan


Institut Cokroaminoto Pinrang

Survey dilakukan dengan cara mengirimkan link google form


ke setiap tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, cek laman
https://forms.gle/nWRShcm3857ETLkc8 link laman ini berlaku baik
tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan. Contoh untuk setiap
bagian intrumen tersebut seperti gambar berikut:

cxxvii
Gambar : Instrumen Survey Kepuasan Tenaga Pendidik (Dosen)

Gambar : Instrumen Survey Kepuasan Tenaga Administrasi dan Kemahasiswaan

Gambar : Instrumen Survey Kepuasan Tenaga Perpustakaan

Gambar : Instrumen Survey Kepuasan Tenaga Laboratorium

cxxviii
Gambar : Instrumen Survey Kepuasan Tenaga Teknis

Institut Cokroaminoto Pinrang telah mengembangkan instrumen untuk


menilai kepuasan tenaga pendidik dan kependidikan terutama terhadap
pembinaan dan layanan kesejahteraan yang diperoleh. Instrumen yang
telah dikembangkan tersebut mencakup aspek fisik dan non fisik.

Data di atas menunjukkan bahwa kepuasan tenaga pendidik dan


tenaga kependidikan terhadap institusi dalam pengelolaan sumber daya
manusia berada pada tingkat rata-rata puas dengan p r e d i k a t
sangat baik (SB).

9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar SDM serta Tindak


Lanjut

Secara keseluruhan di Institut Cokroaminoto Pinrang tersedia


sumber daya manusia (dosen dan tenaga kependidikan) yang unggul
dan berkualitas baik dilihat dari aspek input, proses, output maupun
outcome nya. Input pegawai yang terseleksi sebagai dosen dan tenaga
kependidikan di lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang telah
memenuhi persyaratan berdasarkan perundang-undangan yang berlaku
baik dari aspek kompetensi maupun kualifikasi pendidikan yang dimiliki
oleh setiap pegawai relevan dengan linieritas keilmuan dan bidang
pekerjaan serta memiliki kompetensi Hukum dan Kependidikan yang
mumpuni. Intitut Cokroaminoto Pinrang juga memiliki dosen PNS
dipekerjakan (PNS DPK) sebanyak 6 (enam) orang. Masing-masing

cxxix
dosen DPK memiliki kualitas sesuai bidangnya yakni 2 (dua) orang
Doktor dan 4 (empat) orang Magister.

Dari aspek proses, pegawai di Institut Cokroaminoto Pinrang dapat


melaksanakan semua tugas yang dibebankan oleh institusi dengan baik.
Sementara itu dari aspek output serta outcome dapat dikatakan unggul
juga karena berkat kontribusi pegawai di lingkungan Institut
Cokroaminoto Pinrang telah melahirkan lulusan-lulusan yang memiliki
kompetensi keilmuan yang dikehendaki oleh kurikulum yang diterapkan
serta kebutuhan para stakeholder melihat tingkat kepuasan mereka yang
sangat tinggi terhadap lulusan Institut Cokroaminoto Pinrang sebagai
output dan outcome yang dihasilkan oleh para dosen dan tenaga
kependidikan di lingkungan perguruan tinggi Institut Cokroaminoto
Pinrang.

Meskipun sumber daya manusia (dosen dan tenaga kependidikan)


yang ada di lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang dapat
dikategorikan unggul dan berkualitas, akan tetapi untuk lebih
meningkatkan dan mengembangkan kompetensi serta keahlian pegawai,
Institut Cokroaminoto Pinrang memiliki rencana perbaikan dan
pengembangan yang telah dan akan dilakukan baik di internal maupun
luar lembaga Institut Cokroaminoto Pinrang.
Institut Cokroaminoto Pinrang memiliki kebijakan dan juga
pelaksanaan dalam meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga
kependidikan yang meliputi, (1) kesempatan belajar/pelatihan, (2)
pemberian fasilitas serta dana, (3) jenjang karier yang jelas.

Tenaga kependidikan di lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang


meliputi pegawai tetap yayasan dan pegawai tidak tetap yayasan.
Berdasarkan hal tersebut terdapat penyesuaian penetapan-penetapan di
mana kebijakan manajemen pegawai di Institut Cokroaminoto Pinrang
perlu ditetapkan berdasarkan beberapa peraturan.

cxxx
e. Keuangan, Sarana, dan Prasarana
1. Latar Belakang
Standar pengelolaan keuangan dalam lingkup Institut Cokroaminoto Pinrang
berdasarkan pada prinsip dinamis, terbuka, akuntabel dan skala prioritas yang
menjadi kerangka acuan untuk memenuhi standar mutu dalam pengelolaan
anggaran serta pengadaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang
terlaksananya tri dharma perguruan tinggi berdasarkan visi dan misi serta tujuan
perguruan tinggi.
Pengelolaan keuangan merupakan sebuah proses yang disusun secara
bertahap dan sistematis yang meliputi perencanaan, pengadaan, realisasi serta
pemantauan sumber keuangan untuk tercapainya tujuan yang diharapkan.
2. Kebijakan
1) Kebijakan pengelolaan keuangan
Institut Cokroaminoto Pinrang sebagai lembaga pendidikan swasta telah
memberikan ruang kebijakan yang lebih luas terutama dalam bidang keuangan
agar mahasiswa dapat terbantu dalam menyelesaikan kuliahnya tanpa terkendala
pada pembiayaan.

Kebijakan pengelolaan keuangan antara lain;

a. Statuta tahun 2022 pasal 61 tentang Pengelolaan Anggaran dan Anggaran


pendapatan
b. Panduan tentang penerimaan mahasiswa baru tentang keringanan biaya
perkuliahan mahasiswa.
c. Peraturan Yayasan tentang pelaporan keuangan ICP.

Namun, selain pertimbangan untuk membantu mahasiswa, maka pengelolaan


keuangan juga mempertimbangkan dan bertumpu pada asas manfaat, efisiensi
dan efektifitas anggaran agar seluruh pembiayaan bisa terlaksana secara tepat.
Untuk itu, dibuat dokumen yang meliputi: (1) perencanaan, (2) sumber anggaran
(3) alokasi anggaran dan (3) realisasi anggaran yang berdasarkan pada aturan
yang berlaku dalam ilngkup Institut cokroaminoto pinrang.

cxxxi
a. Perencanaan Anggaran
Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) disusun secara
sistematis yang merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran yang
berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan rencana kegiatan
yang dijadikan platform dalam pengelolaan keuangan dan pelaksanaan
kegiatan di lingkup Institut Cokroaminoto Pinrang (ICP).

Dokumen RKAT disusun setiap tahun sebagai penjabaran dari program


yang telah ditetapkan untuk dillaksanakan dengan berdasarkan pada rencana
prioritas program kerja serta analisis biaya program kerja pada setiap satuan
kerja yang terdiri dari program studi, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM),
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Biro-Biro dan satuan-
satuan kerja yang lain Institut Cokroaminoto Pinrang.

Hasil dari dokumen RKAT yang telah disusun kemudian diusulkan oleh
Ketua atau Rektor kepada Yayasan untuk disahkan paling lambat 30 (tiga
puluh) setelah tahun anggaran berjalan.

Alur Pembuatan RKAT memakai sistem Buttom Up

Tahun 2021 dan 2022


(Pra perubahan bentuk)

Prodi dan Waket Bid.


Ketua Yayasan
lembaga PT Keuangan

   
Keterangan:
1. Setiap prodi dan lembaga-lembaga PT mengajukan anggaran sesuai
tupoksinya
2. Wakil ketua Bidang keuangan Menerima ajuan anggaran prodi
3. Menerima ajuan keuangan dari semua program studi dan lembaga-lembaga
dalam lingkup STIH/STKIP
- Membuat rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT)
4. Menerima RKAT dan mengesahkannya

cxxxii
Tahun 2023
(Pasca perubahan bentuk)
SK Nomor :560/E/o/2022

Prodi dan Warek Bid.


lembaga PT Rektor Yayasan
keuangan

   
Keterangan:

1. Setiap prodi dan lembaga-lembaga mengajukan anggaran sesuai


tupoksinya
2. Warek Bidang keuangan Menerima ajuan anggaran dari masing-masing
prodi
3. Menerima ajuan keuangan dari semua program studi dan lembaga-lembaga
dalam lingkup ICP
- Membuat rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT)
4. Menerima RKAT dan mengesahkannya
b. Sumber Anggaran
Adapun sumber anggaran Institut Cokroaminoto Pinrang (ICP) adalah :
a. Yayasan
b. Mahasiswa
d. Sumbangan lain dari berbagai pihak yang tidak mengikat.
c. Alokasi Anggaran
Penggunaan atau alokasi anggaran dari dana yang dimiliki oleh ICP
yang diperoleh dari berbagai sumber harus disesuaikan pada rencana kegiatan
dan besaran anggaran yang telah disahkan oleh yayasan berdasarkan atas
usulan rektor yang berkaitan dengan :
1. Anggaran biaya rutin primer
Anggaran biaya ini dialokasikan untuk menunjang aktivitas utama
dalam pengelolaan perguruan tinggi yang wajib dialokasikan yang meliputi :
a. Biaya personalia diantaranya gaji dosen, staf dan tenaga kependidikan
b. Biaya operasional untuk menunjang aktivitas utama dalam pengelolaan

cxxxiii
perguruan tinggi dan menunjang terwujudnya tridharma perguruan tinggi
2. Anggaran biaya rutin sekunder
Anggaran biaya ini diperuntukkan untuk menunjang aktivitas pendukung
pengelolaan perguruan tinggi yang meliputi biaya-biaya yang bersifat tidak
wajib dan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan perguruan tinggi.
Anggaran ini meliputi biaya pemeliharaan sarana dan prasarana, biaya
publikasi dan biaya-biaya lain.

3. Anggaran biaya kegiatan (pengembangan dan non pengembangan)


a. Anggaran biaya kegiatan pengembangan
Anggaran biaya ini diarahkan kepada beberapa kompenen
pembiayaaan yang memberikan manfaat untuk pengembangan
perguruan tinggi dalam proses pelaksanaan tri dharma perguruan
tinggi. Alokasi anggaran ini diarahkan kepada biaya-biaya:
1. Biaya pengelolaan penelitian;
2. Biaya pengelolaan pengabdian kepada masyarakat
3. Biaya-biaya lain yang mengedepankan pengembangan perguruan
tinggi baik di dalam kampus maupun di luar kampus;
b. Anggaran biaya kegiatan non pengembangan
Alokasi anggaran biaya kegiatan ini untuk mendukung kegiatan
yang tidak berkaitan dengan pengembangan tetapi lebih pada aspek
administrative dan operasional yang mendukung terlaksananya
pengembangan layanan perguruan tinggi.
d. Realisasi
Realisasi dari anggaran dalam lingkup Institut Cokroaminoto Pinrang
berdasarkan dan mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
e. Pertanggung Jawaban
Laporan keuangan Institut Cokroaminoto Pinrang disampaikan oleh rektor
kepada yayasan setiap tahun agar yayasan dapat memantau kinerja keuangan
perguruan tinggi secara teratur. Laporan pertanggungjawaban ini disusun untuk
memaparkan penggunaan dana perguruan tinggi kepada yayasan yang
memuat beberapa hal yakni :

cxxxiv
a. Sumber anggaran

Dalam laporan ini diuraikan beberapa sumber anggraan yang menjadi


sumber pendapatan perguruan tinggi yang dikelolah dalam mewujudkan tri
dharma perguruan tinggi;
b. Alokasi anggaran

Alokasi anggaran ini disesuaikan dengan anggaran yang diterima dengan


mempertimbangkan program kerja prioritas dan pemanfaatan yang
menunjang penyelenggaraan tri dharma dan pengelolaan perguruan tinggi;
c. Realisasi anggaran

Pada bagian ini memuat tentang realiaisasi penggunaan anggaran yang


telah dilakukan selama tahun berjalan yang didasarkan pada rencana kerja
dan anggaran tahunan (RKAT).
d. Evaluasi kinerja

Evaluasi ini meliputi penilaian terhadap efektivitas dan efisiensi penggunaan


dana serta pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan termasuk
analisis terhadap kendala dan tantangan yang dihadapi dalam penggunaan
dana.
2) Kebijakan pengelolaan Sarana dan Prasarana
Pengelolaan sarana dan prasarana di setiap perguruan tinggi memiliki
kebijakan yang berbeda. Kebijakan di Institut Cokroaminoto Pinrang dalam
pengelolaan sarana dan prasarana bertujuan untuk memastikan sarana dan
prasarana yang dimiliki dapat menunjang pelaksanaan tri dharma perguruan
tinggi secara efektif.. Kebijakan tersebut meliputi :
a. Perencanaan dan Pengembangan
Kebijakan ini bertumpu pada dokumen kebijakan yang dibuat melalui
pendataan sarana dan prasarana yang dilakukan untuk mendukung dalam
pengambilan keputusan untuk dituangkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) dan sebagai acuan dan penilaian dalam
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) .

cxxxv
Kebijakan di bidang sarana dan prasarana merupakan kebijakan jangka
panjang dan pengembangan berkerlanjutan sehingga perlu dilakukan
identifikasi kebutuhan, penetapan prioritas dan penetapan alokasi
anggaran yang tepat. Rencana pengembangan yang menjadi fokus utama
perguruan tinggi Institut Cokroaminoto Pinrang setelah adanya perubahan
bentuk diarahkan pada pembangunan gedung rektorat serta
pengembangan sarana perkuliahan dan sarana-sarana penunjang tri
dharma perguruan tinggi.
b. Pengadaan dan Peningkatan Kualitas
Kebijakan pengadaan sarana dan prasarana merupakan implementasi
dari rencana yang tertuang rencana kerja anggaran dan tahunan (RKAT)..
Kebijakan ini tidak hanya mencakup pada pengadaan semata, tetapi juga
mencakup perbaikan-perbaikan dan peningkatan kapasitas sarana
sebagai upaya dalam peningkatan kualitas sarana dan prasarana
perguruan tinggi.
c. Pemanfaatan
Pengaturan pemanfaatan sarana dan prasarana yang menjadi hak
semua program studi yang ada di lingkungan Institut Cokroaminoto
merupakan hal yang penting agar pemanfaatan sarana dan prasarana yang
tersedia bisa dimanfaatkan secara optimal serta memiliki akses yang
memadai dan merata terhadap pemanfaatan sarana dan prasarana yang
tersedia oleh semua program studi. Pengaturan ini diatur oleh bagian
akademik.
d. Pemeliharaan
Sarana dan prasarana merupakan aspek yang penting sehingga
diperlukan pemeliharaan berkelanjutan baik pemeliharaan preventif maupun
perbaikan-perbaikan yang diperlukan untuk menjaga agar kondisi sarana
dan prasarana tetap baik
Adapaun prasarana antara lain: mushallah, ruang rektor, ruang dosen,
secretariat Lembaga kemahasiswaa, ruang lab computer dan IT, kantor

cxxxvi
LBH, Pantry, Ruang Kelas, Ruang Microteaching, Ruang peradilan semu,
Gedung Rektorat, aula, Perpustakaan, WC dan Kantin, kemudian sarana
yang tersedia antara lain: computer, printer, scanner, mesin foto copy,
pemotong kertas, AC, TV, Kipas angin, , yang dilengkapi dengan perabot
ruangan

Prasarana yang mengalami perbaikan

Pra perbaikan Pasca perbaikan

Pemeliharaan sarana dan prasarana ini dilakukan dengan melakukan


pemeliharaan secara rutin dengan melibatkan tim yang khusus melakukan
pemeliharaan sesuai dengan ruang lingkup kewenangan yang diberikan.
Tim dalam melaksanakan tugasnya terlebih dahulu melakukan identifikasi
kebutuhan pemeliharaan agar pemeliharaan tetap berksinambungan.

Khusus untuk kebersihan lingkungan kampus diberikan kewenangan


beberapa orang yang ditugaskan untuk menjaga kebersihan kampus baik
yang berada di dalam gedung kantor, gedung perkualiah dan gedung
pendukung lainnya maupun kebersihan yang ada di luar kampu dan taman.

e. Penghapusan
Penghapusan sarana dan prasarana dilakukan jika hasil evaluasi
kebutuhan dan kelayakan sarana dan prasarana tidak lagi memenuhi
standar kualitas untuk digunakan dengan mempertimbangkan beberapa
kriteria, antara lain:

cxxxvii
1. Kelayakan teknis yang terkait dengan penilaian terhadap kondisi fisik
sarana dan prasarana yang rusak berat dan tidak bisa lagi diperbaiki
serta sarana dan prasarana yang membutuhkan biaya perawatan
yang tidak ekonomis, nilai penyusutan yang terlalu tinggi, hilang serta
rusak akibat bencana alam menjadi pertimbangan untuk dihapus.

Sarana yang telah dihapus

penghapusan Pengganti
2. Kebutuhan dan relevansi menjadi bagian dari kriteria dalam
penghapusan sesuai dengan hasil evaluasi pemanfaatan sarana dan
prasarana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak
relevan lagi digunakan oleh berbagai pihak dalam lingkup perguruan
tinggi dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.
Proses penghapusan yang dilakukan setelah hasil evaluasi tersedia
dilaksanakan melalui penjualan, penghapusan fisik dan beberapa cara yang
disesuaikan dengan kondisi fisik sarana dan prasarana yang akan dihapus.

3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar


a. Mekanisme Penetapan
Biaya pendidikan Institut Cokroaminoto Pinrang ditetapkan berdasarkan
hasil analisis secara menyeluruh terhadap kondisi keuangan yang meliputi
pendapatan, pengeluaran serta rasio keuangan yang relevan dan target
keuangan yang spesifik dan terukur yang akan dicapai.
Mekanisme penetapan biayaa pendidikan ini melibatkan seluruh
komponen dalam lingkup Institut Cokroaminoto Pinrang yang berkepentingan

cxxxviii
antara lain:
a. Yayasan
b. Rektor
c. Wakil rektor
d. Kepala Biro Keuangan
Demikian juga untuk mekanisme penetapan standar sarana dan
prasarana berdasarkan hasil evaluasi kondisi fisik dan kualitas sarana dan
prasarana yang dimiliki sebagai penunjang dalam pengelolaan perguruan tinggi
dengan melibatkan berbagai pihak yang berkompeten diantaranya:
a. Yayasan
b. Rektor
c. Wakil rektor
d. Kepala Biro Keuangan
b. Strategi Pencapaian Standar
Strategi yang efektif perlu dimplementasikan sebagai strategi pencapaian
standar dalam pengelolaan baik pada pengelolaan keuangan, maupun sarana
dan prasarana. Adapun strategi pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana
antara lain:
a. Strategi keuangan
- Melakukan perencanaan anggaran yang matang termasuk alokasi dana
secara tepat dan efisien yang terkait dengan kegiatan-kegiatan
akademik, penelitian, pengabdian masyarakat atau kegiatan-kegiatan
yang lainnya
- Melakukan pengelolaan pengeluaran anggaran secara efisien, efektif,
cermat dan tepat sasaran agar pengelolaan anggaran dapat menunjang
terlaksananya tri dharna perguruan tinggi dengan menetapkan skala
prioritas
- Melakukan upaya peningkatan jumlah mahasiswa sebagai salah satu
sumber pendapatan agar pendapatan dapat meningkat.
- Mengupayakan kerja sama dengan pihak lain baik dari pemerintah,
perguruan tinggi maupun pihak-lain yang bersifat akademik baik dalam

cxxxix
pemberian bantuan berupa beasiswa kepada mahasiswa yang kurang
mampu atau pun mahasiswa yang berprestasi.
- Menyampaikan informasi kepada mahasiswa agar melakukan
pembayaran tepat waktu.
- Mengoptimalisasi proses administrasi secara sederhana untuk
mengurangi biaya operasional.
b. Strategi sarana dan prasarana
- Melakukan perencanaan yang holistik guna pengembangan sarana dan
Prasarana Institut Cokroaminoto Pinrang.
4. Indikator Kinerja Utama
a) Keuangan
1. Pengelolaan keuangan di ICP dilakukan dengan melakukan pengkajian
secara berkelanjutan untuk mengevaluasi kondisi keuangan agar tetap sehat
yang meliputi pendapatan yang terkait dengan kondisi peningkatan jumlah
mahasiswa serta pengeluaran baik pengeluaran rutin, biaya operasional,
pengeluaran akademik dan biaya-biaya lain yang dapat mendukung
tercapainya visi, misi dan tujuan Institut Cokroaminoto Pinrang. Perolehan
dana Institut Cokroaminoto Pinrang 3 (tiga) tahun terakhir ini yakni: TS-2 Rp.
2.736.650.000, TS-1 Rp. 3.163.700.000, TS Rp. 3.359.400.000 dengan jumlah
total Rp. 9.254.150.000 ( data terurai di Tabel 4a dan 4b LKPT)

b) Sarana dan prasarana


1) Kecukupan sarana dan prasarana, aksebilitas dan mutu sarana

cxl
Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai menjadi penunjang
dalam pelaksanaan proses kegiatan-kegiatan pembelajaran, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat serta kegiatan-kegiatan lain dalam
rangka pengembangan perguruan tinggi.
Kebijakan pemeliharaan dan perawatan terhadap sarana dan prasarana
yang ada senantiasa terus dilaksanakan sebagai strategi untuk
mempertahankan serta meningkatkan sarana dan prasarana yang
tersedia berdasarkan kebutuhan dan sesuai standar mutu yang terjamin.

2) Kecukupan, Aksebilitas dan Mutu Sistem Informasi


Sistem informasi merupakan hal yang perlu diperhatikan agar informasi
terkait dengan keuangan, sarana dan prasarana serta pendukung kegiatan
akademik dapat diakses untuk memberikan kemudahan dan dapat memberikan
respon yang cepat bila mana ada hal-hal yang membutuhkan perhatian untuk
segera ditinjaklanjuti. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh ICP untuk
memberikan aksesbilitas dan kecukupan sistem informasi kepada
penggunanya antara lain:
- Layanan keuangan melalui kerja sama dengan salah satu bank swasta
untuk memberikan kemudahan dalam transaksi oleh mahasiswa, dosen
dan seluruh unsur yang terkait dalam pengelolaan ICP.
- Sarana yang menunjang pelaksanaan pendidikan terpusat dan dikelola
oleh staf yang diberikan kewenangan khusus agar memberikan
kemudahan dan memastikan kecukupan, aksesbilitas bagi penggunanya
- Seluruh layanan administrasi terintegrasi agar dapat dievaluasi
- Untuk memberikan kemudahan pada penerimaan mahasiswa baru maka
diberikan akses secara online melalui link pendaftaran :
http://bit.ly/pendaftaran_maba

cxli
5. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan yang ditetapkan oleh ICP di bidang keuangan sebagai
upaya yang dilakukan agar dapat melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi
yang merupakan satuan standar Struktur Permenristekdikti No.44/2015 Bab II
Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Pembiayaan Pembelajaran dan
Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran. maka dalam pengelolaan keuangan
ICP menggunakan Mandiri Cash Management (MCM) sebagai fasilitas layanan
perbankan digital yang memberikan kemudahan akses transaksi dan evaluasi
dalam pengelolaan aktivitas transaksi keuangan
Selain itu, ICP juga bekerja sama dengan bank untuk memberikan kemudahan
kepada mahasiswa dalam melakukan pembayaran agar pembayaran bisa diterima
secara tunai di kampus dan pihak bank yang akan datang ke kampus melakukan
transaksi jika dibutuhkan yang diawasi dan dievaluasi langsung oleh Biro
keuangan.
6. Evaluasi Capaian Kinerja
a. Analisis Capaian Kinerja
Evaluasi capaian kinerja ini sebagai upaya menganalisis kinerja keuangan,
sarana dan prasarana serta sistem informasi agar dapat diketahui tujuan dan
target bisa tercapai. Berdasarkan analisis bahwa capaian kinerja ICP dalam
bidang keuangan, sarana dan prasana berjalan secara optimal sesuai dengan
alur rotasi keuangan yang ada di Rencana Kerja Anggran dan Tahunan
(RKAT) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP). Penerimaan
dana dan penggunaannya yang dilakukan secara terencana dan terukur

cxlii
sesuai dengan apa yang telah ditetapkan serta terpenuhinya kebutuhan
sarana dan prasarana inti yang menunjang terlaksananya proses perkuliahan
sebagai indikator keberhasilan capaian kinerja ini, meskipun disadari masih
ada beberapa sarana dan prasarana pendukung yang belum ada, namun
sarana dan prasana dapat digunakan secara maksimal sehingga kegiatan
akademik dan kegiatan-kegian lain dapat terlaksana.
b. Identifikasi akar masalah
Akar masalah secara spesifik hasil identifikasi berdasarkan pada analisa
capaian kerja pada bidang keuangan, sarana dan prasarana meskipun
perguruan tinggi berusaha memprioritaskan manajemen keuangan yang efektif
serta melakukan perencanaan yang baik dalam pengembangan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana yang berkelanjutan, maka ada beberapa
akar masalah yang ada pada lCP, diantaranya :
- Manajemen keuangan
- Pengelolaan pendapatan
- Pengadaan sarana dan prasarana.
- Keterbatasan sumber daya
- Perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
c. Faktor pendukung keberhasilan
Adapun faktor pendukung keberhasilan kinerja keuangan, sarana dan
prasarana pada Institut Cokroaminoto Pinrang (ICP) adalah :
- Pengelolaan anggaran yang efektif
- Sumber pendanaan dari yayasan dikelola untuk pengembangan sarana
dan prasana
- Adanya beasiswa dari berbagai pihak yang diterima oleh mahasiswa yang
memenuhi syarat baik dari beasiswa KIP, Pemerintah daerah, Baznas dan
bantuan-bantuan lainnya.
d. Faktor penghambat ketercapaian standar
Adapaun faktor yang menghambat ketercapaian standar sarana dan
prasarana pada ICP antara lain :
- Adanya kebijakan terkait pembayaran mahasiswa yang diangsur sehingga

cxliii
tingkat akurasi dalam mengestimasi anggaran terkadang tidak tepat.
- Usia dan kondisi sarana dan prasarana yang mempengaruhi fungsi dan
kwalitas sarana dan prasarana,
- Biaya pemeliharaan sarana dan prasarana.
e. Tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.
Adapun tindak lanjut yang akan dilakukan oleh institusi sebagai upaya
memastikan keberlanjutan dan pengembangan perguruan tinggi adalah :
- Meningkatkan diversifikasi pendapatan dan meningkatkan efisiensi dalam
pengelolaan keuangan serta pengembangan sarana dan prasarana.
- Menyusun rencana pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana
jangka panjang,
- Menjalin kemitraan dengan pihak eksternal untuk memperoleh dukungan
sarana dan prasarana
- Menjalin kerja sama dan memperluas jaringan dalam rangka mencari
bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa kurang dan mahasiswa
berprestasi
- Meningkatkan etos kerja dan sumber daya bagi pengelolah perguruan
tinggi
- Mengoptimalkan sosialiasi dan publikasi untuk meningkatkan jumlah
mahasiswa
- Mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan.
7. Penjaminan Mutu Keuangan, Sarana dan Prasarana

cxliv
Penjaminan mutu keuangan, sarana dan prasarana dalam lingkup Institut
Cokroaminoto Pinrang tidak hanya terkait kebijakan dan sistem pembiayaan
penyelenggaraan perguruan tinggi tetapi juga terkait dengan kebijakan dan sistem
penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan
perguruan tinggi, hal ini dilaksanakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) ICP
untuk memastikan keberlanjutan keuangan, sarana dan prasarana dan pemenuhan
standar mutu perguruan tinggi sesuai dengan dokumen sistem penjaminan mutu
internal pada kode SPMI nomor SPMI-ICP/MPent/Std.SPP/02/6/1 .Bukti dari hasil
penjaminan mutu pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana bisa dilihat padan
Laporan kinerja perguruan tinggi pada tabel 4.a dan tabel 4.b yang terdiri dari
penerimaan dana serta penggunaannya.
8. Kepuasan Pengguna

Kepuasan pengguna dilakukan untuk mengevaluasi kepuasan pengguna dan


stakeholder ICP dengan layanan dan fasilitas yang disediakan sekaligus sebagai
bahan evaluasi terhadapa kualitas layanan dan fasilitas yang ada agar dapat
mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan.

Survei penilaian kepuasan ini dilakukan oleh Lembaga Penjaminan Mutu


dengan menggunakan koesioner sebagai bahan untuk menilai dan mengetahui
persepsi dan pendapat pengguna terkait dengan beberapa kriteria yang
dicantumkan dalam angket, antara lain :

- Kualitas dan profesionalisme layanan staf keuangan


- Kualitas layanan pendukung pengelolaan keuangan
- Efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangaan
- Komitmen perguruan tinggi terhadap mutu layanan keuangan
- Kualitas sarana dan prasarana yang tersedia
Dari hasil survei yang dilakukan melalui link
https://bit.ly/SurveiPenggunaSaprasICP maka hasilnya sangat beragam yang
didasarkan tingkat kepuasan pengguna yang dipantau secara berkala.

cxlv
9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Keuangan, Sarana dan
Prasarana serta Tindak Lanjut
a. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian
Rencana Kerja Anggaran (RKAT) dan Rencana Program Jangka Panjang
(RPJP) dijadikan platform dalam pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana
Institut Cokroaminoto Pinrang yang telah disepakati agar keuangan, sarana dan
prasarana terkelola secara sistematis, teratur dan berkelanjutan.
Peran serta semua pihak dalam pengelolaan dan pengawasan sarana dan
prasarana merupakan hal yag penting agar fungsi dan perawatan sarana dan
prasarana tetap terjaga dan senantiasa mengevaluasi sarana dan parasaran
yang layak dan tidak layak lagi untuk digunakan agar dapat ditindaklanjuti secara
dini sarana dan prasarana yang tidak layak lagi untuk diperbaiki, dihapus atau
diganti sesuai dengan RKAT dan RPJP.
Pengelolaan anggaran, sarana dan prasarana meskipun telah diupayakan
secara maksimal agar semua pihak dapat mengakses dan menggunakan dengan
baik yang menunjang terwujudnya penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi,
namun ada beberapa upaya yang masih perlu dtingkatkan dalam pengelolaan
keuangan perguruan tinggi yaitu :
- Meningkatkan pengelolaan keuangan, sarana dan praasarana yang
berbasis internet

cxlvi
- Mengembangkan sistem pengendalian internal yang lebih efektif
b.Tindak lanjut yang akan dilakukan institusi.
Adapun tindak lanjut yang akan dilakukan oleh institusi sebagai upaya
memastikan keberlanjutan dan pengembangan perguruan tinggi adalah :
- Meningkatkan diversifikasi pendapatan dan meningkatkan efisiensi dalam
pengelolaan keuangan serta pengembangan sarana dan prasarana.
- Menyusun rencana pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana
jangka panjang,
- Menjalin kemitraan dengan pihak eksternal untuk memperoleh dukungan
sarana dan prasarana
- Menjalin kerja sama dan memperluas jaringan dalam rangka mencari
bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa kurang dan mahasiswa
berprestasi
- Meningkatkan etos kerja dan sumber daya bagi pengelolah perguruan
tinggi
- Mengoptimalkan sosialiasi dan publikasi untuk meningkatkan jumlah
mahasiswa
- Mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan

f. Pendidikan
1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan dan latihan yang
dilakukan oleh setiap individu guna menghasilkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan
kepribadian yang lebih baik. Pendidikan di perguruan tinggi sebagai tumpuan akhir
seluruh jenjang pendidikan yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, doktor dan spesialis. Pendidikan tinggi diharapkan mampu menyiapkan
lulusan sebagai tenaga ahli dibidang keilmuannya dan mengimplementasikan
keahlihannya dalam kehidupan masyarakat.
Untuk menghasilkan generasi muda dengan sumber daya manusia yang unggul
dan berkualias memerlukan proses pendidikan yang bermutu. Dalam menciptakan

cxlvii
pendidikan yang bermutu, perlu ditunjang dengan berbagai unsur dan faktor-faktor
pendukung seperti kurikulum, pembelajaran yang berbasis pada penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, serta suasana akademik yang mendukung
terciptanya peserta didik yang berkompetensi dan memiliki daya saing.
Institut Cokroaminoto Pinrang (ICP) sesuai dengan visi dan misinya, berusaha
merealisasikan nilai visi dan misi tersebut dalam segala hal yang berhubungan
dengan proses pendidikan, termasuk dalam menyusun dan mengembangkan
kurikulum. Kurikulum yang ada di ICP dikembangkan dalam rangka meningkatkan
kompetensi yang berdaya saing dan selaras dengan tuntutan dan dinamika
perkembangan zaman, sehingga lulusan dapat berkompetisi dengan baik. Oleh
karena itu, kurikulum di ICP diorientasikan untuk mengantisipasi perkembangan
kemajuan Revolusi Industri 4.0. dan Society 5.0. Kurikulum yang dikembangkan
terutama untuk dapat memberikan keunggulan dari program studi masing-masing.
Elemen yang diperhatikan yaitu persiapan pembelajaran inovatif, melalui
penyesuaian kurikulum pembelajaran dan peningkatan kemampuan mahasiswa.
Sistem pembelajaran yang dilaksanakan di ICP didasarkan pada paradigma
pembelajaran transformatif yang mengintegrasikan pembelajaran dengan riset dan
pengabdian kepada masyarakat, dan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi
informasi dan literasi sebagai sumber daya pembelajaran. Dengan pendekatan
pembelajaran ini, dosen meng- upload informasi yang diperlukan mahasiswa terkait
mata kuliah yang diasuhnya mulai upload Rencana Pembelajaran Semester, Slide
materi kuliah, pengumunan aksidental terkait teknis perkuliahan, atau suplemen
materi kuliah.

Untuk terciptanya suasana akademik yang kondusif dan tidak overlap dengan
kegiatan perkuliahan maka ICP mengembangkan beberapa langkah strategis
dengan mengintegrasikan kegiatan kemahasiswaaan dengan kegiatan tridarma
perguruan tinggi. Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat difahami bahwa ICP
selalu berusaha meningkatkan kualitas dan potensi akademik, menjadi pusat studi
ilmu yang unggul dalam menyelenggarakan tridarma perguruan tinggi dan
menghasilkan lulusan yang memiliki kecerdasan dan kesalihan baik secara individu
dan social, memiliki semangat kemandirian dan kewirausahaan.

cxlviii
2. Kebijakan

ICP dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pendidikan


dan pembelajaran dan atau penyusunan kurikulum pendidikannya mengacu kepada
beberapa kebijakan formal external dari pemerintah terkait yang menjadi pijakan
untuk mencapai sebuah keberhasilan. Kebijakan tersebut tertuang dalam:

a. Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0 oleh


Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

b. Standar Nasional Direktorat PerguruanTinggi (SNDIKTI)

c. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Kebijakan diatas juga diperkuat dan diperjelas oleh kebijakan internal ICP
sebagai kebijakan turunan dari kebijakan pemerintah yang tertuang dalam :

a. Dokumen statuta ICP. Di dalamnya dinyatakan bahwa kurikulum ICP dievaluasi


dan dikembangkan secara berkala, berkelanjutan, dan komprehensif sesuai
kebutuhan perkembangan keilmuan di tingkat regional dan nasional.

b Dokumen Renstra ICP bahwa pembelajaran dikembangkan dalam kerangka


pembelajaran transformatif. Dengan adanya kebijakan ini perubahan kurikulum
dijadikan sebagai aktivitas rutin yang harus dilakukan ICP sebagai tanggapan
terhadap perkembangan ilmu sosial dan teknologi, kebutuhan masyarakat serta
kebutuhan pengguna lulusan, juga disesuaikan dengan visi dan misi ICP.

ICP dalam menentukan pedoman akademik atau panduan pendidikan


berdasar pada kebijakan formal pemerintah yang telah baku tentang pedoman
akademi yang tertera dalam pedoman penyusunan kurikulum yang sesuai dengan SN
DIKTI. Disamping itu, ICP juga dalam meningkatkan kualitas pendidikannya telah
menyusun buku pedoman akademik dan buku pengembangan kurikulum sebagai
standar Panduan Pendidikan institusi yang mengatur tentang proses belajar
mengajar yang perlu diikuti demi kelancaran dan keberhasilan peserta didik, sehingga
Buku Panduan tersebut dibuat, sesuai dengan perkembangan kebijakan akademik

cxlix
dan peraturan akademik ICP. Tujuan penyusunan Buku pedoman akademik dan
pengembangan kurikulum adalah untuk memberikan informasi dan penjelasan
penting dalam proses pendidikan dan proses belajar mengajar pada Institut
Cokroaminoto Pinrang yang sesuai dengan visi, misi, tujuan dan strategi Institut
Cokroaminoto Pinrang. Untuk itu penyusunan buku panduan pendidikan program
studi dilakukan dengan melibatkan pimpinan, semua koordinator program studi dan
tim satuan penjaminan mutu. Buku pedoman akademik dan pengembangan
kurikulum juga dijelaskan kepada mahasiswa baru dalam kegiatan orientasi
pengenalan lingkungan kampus, sekaligus dalam rangka mensosialisasikan visi, misi
dan tujuan Institut Cokroaminoto Pinrang serta program studi.

Bentuk kebijakan yang terkait langsung dalam strategi pendidikan terutama


dalam pengembangan kurikulum program studi yaitu:
a. Kurikulum program studi disusun dengan berpedoman pada ketentuan,
peraturan akademik yang terkait, serta visi dan misi institut.
b. Kurikulum harus mencerminkan kekhasan suatu program studi.
c. Peninjauan kembali kurikulum dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan
ilmu, sains dan teknologi, serta dengan memperhatikan masa studi terprogram
dan kepentingan masyarakat.
d. Mencantumkan capaian pembelajaran lulusan secara jelas dan rinci berdasarkan
pada aspek sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus.
e. Mengupayakan adanya integrasi penguasaan keempat aspek tersebut.
f. Bahan ajar mendukung untuk tercapainya capaian pembelajaran lulusan.
g. Pembelajaran menerapkan metode/strategi berpusat pada mahasiswa, berbasis
riset, dan aplikasi di masyarakat dan e-learning.
h. Penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan dalam pemecahan
masalah (mengkolaborasikan dasar pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi
yang benar dan tindakan tepat).
Kebijakan ini dijadikan acuan bagi semua program studi yang ada di ICP
untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran secara berkala
dan berkesinambungan untuk menjamin mutu, relevansi, pencapaian kompetensi,

cl
dan daya saing lulusan. Kurikulum bagi Program Studi yang ada di ICP wajib
diperbaiki atau ditinjau ulang dalam 4-5 tahun.
Kurikukum yang dikembangkan di ICP adalah kurikulum yang relevan dengan
perkembangan kemajuan era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, dengan pola
atau metode pengembangan sebagai berikut :
a. Efektif, yaitu menghasilkan lulusan yang memiliki tiga kompetensi utama yakni
berilmu dan berwawasan luas, memiliki kepribadian yang baik, dan bermanfaat
bagi masyarakat.
b. Efisien, yaitu pencapaian tujuan yang telah direncanakan dengan menggunakan
sumber daya, waktu, pikiran, serta dana yang minimal.
c. Fleksibel, yaitu mudah disesuaikan sehingga dapat mengikuti perubahan
baik dalam perkembangan keilmuan dan teknologi maupun perubahan
kebutuhan masyarakat dengan pemberian muatan karakter yang disesuaikan
dengan wawasan kebangsaan dan budaya lokal.
Disamping mengacu pada ketentuan tersebut serta ditambah dengan
kebijakan ICP, pengembangan kurikulum juga senantiasa disesuaikan dengan visi
dan misi ICP, seperti yang tertuang dalam Renstra Periode 2022-2027 yaitu
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berbasis kepada
pengembangan kecerdasan intelektual (hard skills) dan kecerdasan emosional
(soft skills) untuk memperolah kecakapan hidup (life skills) dalam rangka
menghasilkan tenaga di bidang hukum dan pendidik yang profesional serta memiliki
kompetensi berdaya saing global yang unggul di bidang hukum dan pendidikan.
Dalam mengukur efektifitas penggunaan strategi dan metode yang digunakan
Institut Cokroaminoto Pinrang mengadakan beberapa kegiatan akademik sebagai
berikut: Pelatihan Pengembangan Kompetensi, Penyediaan Dokumen Kurikulum dan
Silabus, Workshop Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum Program Studi,
Workshop dan Evaluasi Pengembangan Silabus Mata Kuliah, Penyusunan Satuan
Acara Perkuliahan Program Studi, Rapat Penyusunan Kalender Akademik,
Pelaksanaan Perkuliahan, Penyusunan Skripsi/Tugas Akhir, Kuliah Kerja Nyata
(KKN), Praktek Perkuliahan Lapangan (PPL), Praktek Lab. Micro Teaching, Kuliah
Matrikulasi Prodi, Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS),

cli
Penerbitan Nilai, Survey Kepuasan Mutu Layanan Pendidikan Prodi, Penyusunan
Laporan Evaluasi Program Studi.
3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar
Mekanisme penetapan standar pendidikan yang dilakukan oleh Institut
Cokroaminoto Pinrang adalah dengan terlebih dahulu menganalisis peraturan
standar pendidikan tinggi yang tertuang dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(SNDIKTI) yang kemudian dituangkan dalam pedoman akademik dan pedoman
pengembangan kurikulum Institut Cokroaminoto Pinrang.

Kurikulum yang dikembangkan oleh program studi yang ada di lingkungan


ICP dirumuskan secara menyeluruh dari mulai perencanaan, penyusunan,
pelaksanaan, serta evaluasi, selanjutnya dikembangkan dalam rangka
menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran tertentu sesuai rencana.
Tim pengembang kurikulum secara khusus menjalankan pengkajian dan
pengembangan sistem serta mutu pembelajaran. Tim pengembang kurikulum
melaksanakan fungsinya secara optimal dan hasilnya dilaksanakan oleh institut
untuk perbaikan. Tim ini berupaya mengembangkan pembelajaran yang mendorong
program studi untuk mengelaborasi detail pembelajaran yang unik dan spesifik.
Sekalipun demikian, pola pengembangannya tetap berorientasi pada pemenuhan
tujuan bangsa dan pembelajaran kontekstual yang bercirikan kreativitas dan inovasi
supaya berkontribusi secara maksimal dalam mewujudkan masyarakat yang dicita-
citakan.
Seperti dalam perkuliahan TPB (Tahapan Perkuliahan Bersama), kurikulum
ICP mengintegrasikan para mahasiswa dari berbagai program studi dalam
melaksanakan perkuliahan berbagai mata kuliah umum seperti Agama, Pancasila,
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris dengan mengambil tema
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, serta mata kuliah Kewirausahaan yang
merupakan mata kuliah dasar terpadu bagi seluruh mahasiswa semester 1 di ICP
yang beraktivitas ditengah-tengah masyarakat sekitar Kabupaten Pinrang.
Beberapa pendekatan pembelajaran transformatif yang diterapkan di ICP dilihat
dari beragam aspek sebagai berikut :
a. Keaktifan mahasiswa;

clii
b. Disusun berdasarkan kemampuan;
c. Integrasi antara hardskill dan softskill;
d. Integrasi antara pengetahuan, keterampilan,dan sikap;
e. Prinsip pendidikan orang dewasa;
f. Tersusun secara sistematis;
g. Kerjasama antar mahasiswa;
h. Penekanan pada pengalaman belajar (experiential learning) dalam bentuk
simulasi, role playing;
i. Penggunaan berbagai media pembelajaran;
j. Pengintegrasian dalam kegiatan kemahasiswaan.
Dengan beberapa aturan tersebut, maka pelaksanaan pembelajaran
mahasiswa dapat mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis, bereksplorasi,
bereksperimen, serta memiliki integritas sesuai dengan standar kompetensi lulusan
yang memiliki.
Tahapan perancangan pembelajaran:
a. Mengidentifikasi CPL yang dibebankan pada mata kuliah;
b. Merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) yang bersifat spesifik
terhadap mata kuliah berdasarkan CPL yang dibebankan pada mata kuliah
tersebut;
c. Merumuskan sub-CPMK yang merupakan kemampuan akhir yang direncanakan
pada tiap tahap pembelajaran, dan dirumuskan berdasarkan CPMK;
d. Analisis pembelajaran (analisis tiap tahapan belajar);
e. Menentukan indikator dan kriteria Sub-CPMK;
f. Mengembangkan instrumen penilaian pembelajaran berdasarkan indikator
pencapaian kemampuan akhir tiap tahapan belajar;
g. Memilih dan mengembangkan model/metode/strategi pembelajaran;
h. Mengembangkan materi pembelajaran;
i. Mengembangkan dan melakukan evaluasi pembelajaran;
Terdapat beragam metode Student- Centered Learning (SCL) yang
dikembangkan dan dilaksanakan oleh program studi yang ada di lingkungan ICP,
semuanya pada prinsipnya digolongkan kedalam 3 (tiga) kategori:

cliii
a. Berbagi informasi (information sharing) dengan cara:
1) Curah gagasan (brainstorming)
2) Cooperative Learning (CL)
3) Collaborative Learning (Cbased Learning)
4) Diskusi kelompok (Small Group Discussion)
5) Diskusi Panel
6) Simposium dan seminar
7) Teaching in Large Group
b. Belajar dari pengalaman dengan cara:
1) Simulasi/bermain peran( Simulation and Role–Play)
2) Discovery Learning (DL)
3) Pro Based Learning Based Learning and Inquiry (PBL)
c. Belajar melalui pemecahan masalah dengan cara:
1) CaseStudy
2) Pro Based Learning Based Learning and Inquiry (PBL)
3) Discovery Learning (DL)
4) Project Based Learning (PjBL)
5) Self-Directed Learning (SDL)
6) Contextual Instruction (CL)
Selain model-model tersebut, masih banyak model pembelajaran lain, bahkan
setiap dosen dapat mengembangkan model pembelajarannya sendiri sesuai dengan
capaian pembelajaran, mendorong satu atau lebih proses-proses di bawah ini:
a. Concrete Experience: pengalaman nyata, melakukan kegiatan secara aktif
b. Reflective Observation : menganalisis hal-hal yang sudah dilakukan
c. Abstract Conceptualization: menggeneralisasi sebuah konsep berdasarkan
peristiwa-peristiwa khusus
d. Active Experimentation : menerapkan perilaku baru atau alternative
practicing/new alternative behaviours;
e. Challenge based learning, yaitu mahasiswa diberikan beberapa tantangan untuk
menyelesaikan segala tugas yang dihadapio leh mahasiswa di kelas maupun di
luar kelas;

cliv
f. Project based learning, yaitu mahasiswa diberi tugas projek untuk menyelesaikan
produk yang ditugaskan oleh dosen.
Dengan pemilihan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan konteks
maka capaian pembelajaran lulusan yang sudah ditetapkan diawal dapat terpenuhi.
Sistem pembelajaran dan pengajaran tersebut termuat dalam dokumen-
dokumen sebagai berikut:
a. Rencana Strategis ICP 2020-2025.
b. Peraturan Rektor Nomor 02 Tahun 2020 tentang Pedoman Akademik di
Lingkungan ICP
Untuk menjamin mutu pembelajaran dilakukan langkah-langkah yang dimulai
dari penyusunan materi perkuliahan, pelaksanaan perkuliahan, monitoring, evaluasi,
dan pemanfaatannya.
a. Materi Perkuliahan
Materi perkuliahan disusun oleh dosen pengampu mata pelajaran dan saling
memberikan masukan dari dosen lain atau antar kelompok keahlian. Penyusunan
materi perkuliahan juga melibatkan external stakeholder yang diperoleh dalam
kegiatan-kegiatan kuliah umum atau ceramah para pakar di bidangnya serta para
pengguna lulusan yang berisi masukan tentang kemampuan yang sebaiknya dimiliki
lulusan
b. Monitoring Perkuliahan
Dalam penyelenggaraan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ditentukan
jumlah pertemuan sebanyak 14 kali dengan minimal kehadiran 75%. Sumber-sumber
pembelajaran sudah ditetapkan didalam RPS yang berisikan rujukan-rujukan buku
ataupun jurnal. Setiap kehadiran perkuliahan dimonitoring dalam berita acara
perkuliahan yang berisikan tanggal perkuliahan, pokok bahasan,sub pokok bahasan,
jumlah mahasiswa yang hadir, serta keterangan lain yang ditandatangani dosen dan
mahasiswa. Berita acara perkuliahan ini dilakukan untuk memonitoring keselarasan
antara RPS dengan materi yang disampaikan.
c. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir semester melalui kuesioner yang
berisikan 12 poin evaluasi mahasiswa terhadap proses pembelajaran yang

clv
disampaikan dosen, meliputi: kuesioner kegiatan pembelajaran, materi perkuliahan,
kompetensi dosen, dan feedback hasil evaluasi kinerja mahasiswa. Hasil evaluasi
tersebut menjadi bahan bagi pimpinan untuk menilai kinerja dosen dalam
pelaksanaan perkuliahan.
d. Kelulusan mahasiswa
Untuk dinyatakan lulus dalam suatu matakuliah tertentu, mahasiswa harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Kehadiran minimal 75% sebagai syarat mengikuti ujian akhir semester
2) Memenuhi tugas yang terdiri dari tugas mandiri dan tugas terstruktur, kuis, atau
praktikum yang disyaratkan pada mata kuliah
3) Mengikuti UTS dan UAS (atau tugas lain yang disetarakan sesuai dengan
kontrak pembelajaran)
Nilai kumulatif dan huruf mutu untuk tingkat Sarjana dan ditetapkan sebagai
berikut :

Nilai Akhir Huruf Angka Mutu


Mutu
91–100 A 4.00
81–90 B 3.00
71–80 C 2.00
61–70 D 1.00
< 60 E 0.00
Pemanfaatan hasil monitoring dan evaluasi pembelajaran digunakan pimpinan
sebagai tindak lanjut untuk penetapan kebijakan maupun perbaikan proses
pembelajaran.
e. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran mengacu pada RPS yang telah disusun oleh
Dosen. Di dalam RPS tersebut, dicantumkan metode pembelajaran dan sarana/alat
pembelajaran yang diperlukan, termasuk juga sumber literatur yang digunakan. RPS
selanjutnya diajukan oleh Program Studi kepada Institut. Institut berperan untuk
mengkoordinasikan kebutuhan sarana/alat pembelajaran, sehingga pemenuhannya
dapat lebih efektif dan efisien.
Semua Program Studi yang ada di ICP mempersiapkan perencanaan
pembelajaran dengan melakukan:

clvi
1) Pembuatan dokumen yang berisi: identitas mata kuliah, analisis pembelajaran,
deskripsi mata kuliah, rencana pembelajaran secara lengkap termasuk deskripsi
tugas-tugas yang akan diberikan, dan Kontrak Perkuliahan.
2) Pemilihan strategi/bentuk pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai pada masing-masing Program Studi.
3) Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tatap muka yang diselenggarakan
selama 14-16 pertemuan. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini termasuk
kegiatan penilaian pencapaian kompetensi dengan menggunakan rubrik
penilaian tertentu yang memuat nilai kehadiran, nilai tugas (presentasi,
pembanding materi, makalah, dan tugas-tugas lainnya), nilai Ujian Tengah
Semester (UTS), dan nilai Ujian Akhir Semester (UAS)
dengan pemberian feedback yang konstruktif bagi perkembangan masa depan
mahasiswa. Penilaian akhir dapat berupa angka mutu yang dikonversi menjadi huruf
mutu berdasarkan standar penilaian yang disepakati.
Selain itu dalam proses pembelajaran, beberapa hal harus dipenuhi antara
lain:
1) Berita acara tatap muka / perkuliahan yang berisikan data dan informasi tentang
materi pembelajaran, waktu, nama dosen, dan tugas yang diberikan beserta alat
bantu ajar yang dibutuhkan.
2) Daftar hadir mahasiswa dan dosen untuk memantau standar kehadiran
mahasiswa dan dosen (DHD).
f. Sumber Daya Pembelajaran
Dalam sumber daya pembelajaran, ICP sudah menerapkan blended-learning
system yakni perpaduan pembelajaran tatap muka dan online distance learning.
Fasilitas sistem perkuliahan online menggunakan Aplikasi web dosen masing-masing
atau menggunakan digital library yang dibangun di institutcokroaminotopinrang.ac.id.
semua silabus dan RPS disampaikan di laman resmi ICP. Silabus, penyampaian
materi, tugas, kuis, presentasi mahasiswa, ujian, forum diskusi serta penilaian
diserahkan sepenuhnya kepada dosen.
Fasilitas yang digunakan di ICP dalam proses pembelajaran, meliputi :

clvii
Ruang kelas yang sudah distandarisasi dengan minimal ada Proyektor, papan
tulis dan beberapa kelas lainnya.
Komputer yang terhubung dengan jaringan internet
Untuk mendukung proses pembelajaran, setiap dosen memiliki laptop yang
bisa mengakses internet secara luas.
Fasilitas e-learning
Sistem pembelajaran e-learning telah dikembangkan di ICP dengan
menggunakan digital library diweb resmi institutcokroaminotopinrang.ac.id. Sistem ini
dibangun untuk meningkatkan pengembangan elearning mahasiswa dan dosen
sebagai bagian dari upaya integrasi pembelajaran manual dan virtual.
Mahasiswa juga dapat mengakses hasil penelitian dosen melalui jurnal yang
diterbitkan secara resmi oleh ICP melalui laman institutcokroaminotopinrang.ac.id.

Mekanisme kontrol pencapaian standar pendidikan/Syarat Kelulusan


Sebagai salah satu mekanisme kontrol pencapaian standar pendidikan ICP
telah menerapkan persyaratan kelulusan suatu program studi dengan mengacu pada
SNPT dan capaian pembelajaran lulusan, yaitu harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
Pendidikan Sarjana (S-1)
1. Lulus semua mata kuliah dalam beban belajar kumulatif yang ditetapkan.
2. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 2,75.
3. Tidak terdapat huruf mutu D.
4. Telah menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi serta dinyatakan layak uji
oleh pembimbing.
5. Lulus ujian sidang skripsi sebagai ujian akhir pendidikan sarjana yang terdiri dari
ujian mata kuliah skripsi atau laporan tugas akhir,
6. Telah menyusun atau menulis skripsi
7. Ujian seminar proposal skripsi, work in progress skripsi sampai bab III, ujian sidang
skripsi atau ujian yang sejenis, diatur oleh Prodi masing-masing.
4. Indikator Kinerja Utama
a. Kurikulum

clviii
Kurikulum yang terdapat di ICP dikembangkan untuk meningkatkan
kemapanan ilmu pendidikan dan Ilmu hukum yang disertai dengan kompetensi yang
mumpuni yang selaras dengan tuntutan dan dinamika era kontemporer, sehingga
lulusan dapat berkompetisi dengan baik, dengan mengacu kepada Peraturan
Akademik ICP yang memuat; pengembangan kurikulum, impelementasi kurikulum,
dan evaluasi dan pemutakhiran kurikulum. Oleh karena itu, kurikulum di ICP
diorientasikan untuk mengantisipasi perkembangan kemajuan Revolusi Industri 4.0.
dan Society 5.0.
Kurikulum yang dikembangkan terutama untuk dapat memenuhi outcome
based learning dan keunggulan dari program studi masing-masing.
Elemen yang diperhatikan yaitu persiapan pembelajaran inovatif, melalui
penyesuaian kurikulum pembelajaran dan peningkatan kemampuan mahasiswa
dalam hal studi kependiidikan dan Hukum, ICT, internetof things, literasi informasi,
dan bigdata. Supaya penyajian kurikulum program studi selalu aktual dan menyajikan
pembelajaran yang transformatif (transformative learning).
Kurikulum di ICP dikembangkan juga melalui keterlibatan pemangku
kepentingan dalam proses evaluasi. Evaluasi dan pemutakhiran kurikulum melibatkan
pemangku kepentingan internal dan eksternal serta direview oleh pakar bidang ilmu
Program Studi. Sehingga hal tersebut menghasilkan dokumen kurikulum yang
lengkap dan konperhenship karena Kesesuaian CP dengan profil lulusan, Ketepatan
struktur kurikulum dalam pembentukan CP dan tersedianya dokumen pemetaan CP,
bahan kajian dan mata kuliah.
Hal tersebut di atas dapat dibuktikan dengan beberapa hal berikut :
1) Tersedianya Kebijakan, peraturan dan pedoman dalam perencanaan,
pengembangan dan pemutakhiran kurikulum yang tertuang dalam Buku Statuta
ICP Tahun 2022 pada Bab IX Pasal 52 ayat 1, 2, dan 3 tentang kurikulum
Sarjana sebagai berikut :
a) Kurikulum yang berlaku adalah kurikulum inti dan kurikulum institusi.
b) Kurikulum disusun mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia.

clix
c) Kurikulum institusi disusun sesuai dengan visi dan misi Institut Berdasarkan
statuta di atas maka kurikulum ICP bersifat Nasional yaitu kurikulum utama
dan institusional yaitu kurikulum yang ditetapkan oleh Senat ICP atas dasar
hasil identifikasi kebutuhan belajar mahasiswa yang disesuaikan dengan Visi,
Misi, dan Tujuan ICP.
Dokumen tentang kebijakan perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran
kurikulum juga termuat dalam dokumen-dokumen sebagai berikut:
a) Rencana Strategis Institut Cokroaminoto Pinrang 2020-2025
b) Surat Keputusan Rektor Institut Cokroaminoto Pinrang tentang Tim
Pengembangan Kurikulum.
c) Surat Keputusan Rektor tentang Penetapan kurikulum ICP. Kebijakan-kebijakan
tersebut di atas dijadikan acuan bagi semua program studi yang ada
dilingkungan ICP untuk melaksanakan perencanaan, pengembangan dan
pemutakhiran kurikulum secara berkala dan berkesinambungan guna menjamin
mutu, relevansi, pencapaian kompetensi dan daya saing lulusan sesuai dengan
Visi Misi ICP
2) Tersedianya dokumen pedoman pengembangan kurikulum Program studi yang
ada di ICP memiliki dokumen analisis kurikulum yang lengkap dan komprehensif.
Dokumen analisis yang berkaitan langsung dengan pengembangan kurikulum dibuat
melalui tahapan- tahapan berikut :
a) Tahapan penetapan profil lulusan
b) Tahapan perumusan CP lulusan; penyusunan roadmap penelitian; penyusunan
roadmap pengabdian masyarakat
c) Tahapan pengkajian kandungan elemen kompetensi
d) Tahapan pemilihan bahan kajian
e) Tahapan pembentukan mata kuliah
f) Penyusunan capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK)
g) Tahapan penyusunan mata kuliah/struktur kurikulum
h) Distribusi mata kuliah dalam setiap semester.
i) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang mengacu kepada program
MBKM dan peraturan serta isu-isu terkini.

clx
Tahapan - tahapan pengembangan kurikulum di atas dilaksanakan dengan
melibatkan tim perancang, pengembangan dan pemutakhiran dari unsur LP2M, Ketua
Prodi, dan lain-lain untuk menghasilkan penetapan kurikulum yang transparan dan
akuntabel. Semua Kurikulum yang dikembangkan diharuskan sesuai dengan program
MBKM serta sesuai dengan peraturan-peraturan dan isu-isu terkini.
Kurikulum terbaru dari semua Prodi bisa diakses di web
institutcokroaminotopinrang.ac.id.
3) Setiap tahun capaian pembelajaran dievaluasi dalam capaian pembelajaran mata
kuliah. Analisis capaian pembelajaran yang telah dirumuskan oleh setiap program
studi di lingkungan ICP selanjutnya dilakukan assesment untuk mengetahui tingkat
ketercapaian CP maupun CPMK. Institut memiliki dokumen analisis dan evaluasi
pemutakhiran kurikulum program studi yang dilakukan oleh tim auditor yang
tercakup didalam pelaksanaan audit mutu akademik internal oleh LPM setiap tahun
dan disahkan melalui SK Rektor. Tersedianya dokumen pelaksanaan kurikulum
tersebut juga telah melalui umpan balik (berupa angket pemantauan dan
peninjauan) daripara pemangku kepentingan dan penyesuaian dengan isu-isu
strategis.
b. Pembelajaran
Proses pembelajaran atau perkuliahan di Institut Cokroaminoto Pinrang dengan
berdasarkan Data Pendidikan yang relevan dan komprehensif berupa Struktur
Program dan Beban Belajar Mahasiswa dalam mewujudkan Capaian Pembelajaran.
Selain itu, Capaian Pembelajaran juga diarahkan dalam bentuk praktikum, praktik, dan
praktik lapangan.
Terkait mengenai Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan pembelajaran meliputi
beberapa hal yakni; karakterisktik, perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran
dan beban belajar. Institut Cokroaminoto Pinrang untuk mengukur mutu pelaksanaan
penilian pembelajaran mahaiswa dengan berdasarkan prinsip penilaian edukatif,
otentik, akuntabel dan transparan.
a) Adanya bukti dokumen tentang sistem penugasan dosen berupa Surat keputusan
Rektor tentang Penugasan Dosen. Berdasarkan kebutuhan, kualifikasi Pendidikan

clxi
minimal S2, memiliki keahlian atau keterampilan mengajar dengan pengalaman
minimal 2 tahun.
b) Adanya bukti dokumen tentang Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dari setiap
dosen pengampu mata kuliah, yang didalamnya mencakup penetapatan strategi,
metode pembelajaran, kriteria dan bentuk penilaian pembelajaran, capain
pembelajaran, materi pembelajaran (bahan kajian), waktu dan tahapan, assesmen
hasil pembelajaran. Kemudian RPS tersebut, dimasukkan dalam website resmi
Institut Cokroaminoto Pinrang sehingga setiap mahasiswa dapat mengakses
secara berkala. Implementasi RPS dalam proses pembelajaran harus sesuai
antara isi materi pembelajaran dengan apa yang telah direncanakan dalam RPS.
Hal ini, akan terbukti kebenaraanya dalam Berita Acara Perkuliahan sebagai bahan
tinjauan ulang secara berkala.
c) Adanya bukti dokumen tentang monitoring, evaluasi dan mutu proses
pembelajaran berupa:
1) Berita Acara perkuliahan
2) Daftar hadir mahasiswa dan dosen untuk memantau standar kehadiran
mahasiswa dan dosen
3) Daftar Nilai Akhir Mahasiswa yang terdiri dari Nilai kehadiran, Nilai Tugas, Nilai
Ujian Tengah Semester dan Nilai Ujian Akhir Semester dalam BKD dan LKD
setiap dosen pengampu mata kuliah dan dapat diakses secara transparan
dalam web resmi ICP oleh setiap mahasiswa.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran
yang telah disebutkan diatas, selanjutnya pimpinan Prodi dan LPM menganalisis untuk
ditindak lanjuti secara berkala setiap tahun.
c. Integrasi kegiatan penelitian dan PkM dalam pembelajaran
Institut Cokroaminoto Pinrang telah memiliki pedoman pelaksanaan Tridarma
Perguruaan Tinggi merupakan satu kesatuan yang utuh harus diimplementasikan
dalam mewujudkan capain pembelajaran. Capain pembelajaran hendaknya terwujud
dengan integrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu, untuk
mengefisiensikan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang sering bersingguhan
dengan proses pembelajaran, juga diperlukan integrasi kegiatan kemahasiswaan

clxii
dalam Tridarma Perguruan Tinggi. Dokumen formal yang dijadikan acuan untuk
pelaksanaan integrasi kegiatan penelitian dan pengabdian Masyarakat dalam
pembelajaran termuat dalam panduan penelitian dan PKM.
Bentuk integrasi tri dharma perguruan tinggi yaitu dengan diberlakukan program
pembelajaran berbasis riset di setiap Prodi. Melalui program ini, ketua prodi
menugaskan kepada dosen untuk membimbing mahasiswa melakukan riset dan
menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah yang telah memenuhi kriteria. Setiap
kegiatan penelitian dan PKM yang telah dilakukan oleh dosen tetap dapat
diintegrasikan dalam pembelajaran dalam bentuk; buku ajar, modul ajar dan materi
ajar.
Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara formal merealisasi dalam
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan melibatkan mahasiswa. Bentuk
pengabdiannya disesuaikan dengan bidang ilmu yang dikembangkan setiap prodi yaitu
hukum, keguruan dan ilmu pendidikan.
Melalui pola integrasi ini, pembelajaran, penelitian serta pengabdian kepada
masyarakat di Institut Cokroaminoto Pinrang sudah menjadi kesatuan yang utuh baik
berupa dalam konsep, strategi maupun implementasi. Dalam pengintegrasian kegiatan
penelitian dan PKM kedalam proses pembelajaran dan dilaksanakan secara
konsisten, unit pelaksana Institut Cokroaminoto Pinrang berpedoman pada
pelaksanaan integrasi Tridarma Perguruan Tinggi. Setiap hasil penelitian dosen
Institut Cokroaminoto Pinrang dan PKM disimpan di jurnal sehingga dapat diakses
oleh mahasiswa secara berkala.
a) Suasana akademik
Terdapat beberapa dokumen yang dikeluarkan senat akademik Institut
Cokroaminoto Pinrang yang meliputi; kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik dan otonomi keilmuan termuat dalam Statuta ICP.
1) Kebebasan Akademik
Kebebasan akademik di Institut Cokroaminoto Pinrang ialah
kebebasan sivitas akademik bagian dari komunitas akademik, baik sebagai
individu maupun koletif. Yang bertujuan untuk mengali, mengembangkan,

clxiii
dan menyebarluaskan pengetahuain melalui kegiatan penelitian,
pencipataan, pengajaran, dan penulisan secara bertanggung jawab.
Pelaksanaan kebebasan akademik di Institut Cokroaminoto Pinrang
sebagai upaya mendalami, mengembangkan dan mendiseminasikan ilmu
hukum, keguruan dan ilmu pendidikan melalui kegiatan pendidikan,
penelitian dan PKM secara berkualitas dan bertanggung jawab.
Salah satu contoh kegitan kebebasan akademik dilingkungan ICP
adalah kegiatan yang disebut dengan DUPLIK atau Diskusi Publik. Kegiatan
ini merupakan kegiatan dari prodi ilmu hukum yang membahas dan
mendiskusikan secara mendalam tentang isu-isu terkini yang berkembang di
masayarakat maupun secara nasional.
2) Kebebasan Mimbar Akademik
Institut Cokroaminoto Pinrang telah melaksanakan kebebasan mimbar
akademik dengan menyebarluaskan hasil penelitian melalui kegiatan, sebagai
berikut ;
a) Perkuliahan
b) Ujian Sidang
c) Seminar
d) Simposium
e) Ceramah
f) Publikasi Ilmiah
g) Pertemuan ilmiah lain sesuai dengan kaidah keilmuan
3) Otonomi Keilmuan
Suasana akademik di Institut Cokroaminoto Pinrang dapat dilihat
melalui pemanfaatan sarana dan prasarana oleh sivitas akademika secara
optimal, terutama oleh mahasiswa untuk kegiatan-kegiatan akademik
didalam maupun diluar kelas. Keberadaaan ”Wifi” memungkinkan
mahasiswa secara mudah mengakses internet di dalam area kampus.
Interaksi mahasiswa berkontribusi pada terciptanya suasana akademik yang
sangat baik dengan mengadakan diskusi-diskusi kelas, diskusi baik melalui

clxiv
lembaga formal kemahasiswaan maupun diskusi dengan kelompok-
kelompok yang dibentuk secara mandiri oleh mahasiswa.
Dalam seting tersebut, otonomi keilmian sivitas akademika Institut
Cokroaminoto Pinrang terbangun. Dosen diberi ruang untuk menemukan,
mengembangkan, dan mempresentasikan, serta mempertahankan
kebenaran yang ditemukan dalam penelitian berdasarkan metode keilmuan
dan budaya akademik. Program studi dilingkungan Institut Cokroaminoto
Pinrang memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang melibatkan dosen dan
mahasiswa untuk menjamin otonomi keilmuan melalui :
a) Pengembangan penelitian sehingga tercapai otonomi keilmuan setiap
dosen program studi.
b) Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari hasil
riset dan inovasi.
5. Indikator Kinerja Tambahan
a. Tersedianya perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran kurikulum
dalam struktur kurikulum Institut Cokroaminoto Pinrang. Hal tersebut,
tertuang dalam kebijikan institusi dan Renstra berupa SK Rektor tentang
panduan kurikulum dan pembelajaran di Institut Cokroaminoto Pinrang.
b. Tersedianya dokumen monitoring, pengkajian dan analisis kurikulum,
pembelajaran dan suasana akademik. Institut Cokroaminoto Pinrang
dalam melakukan proses evaluasi dan pengembangan kurikulum,
pembelajaran dan suasana akademik melibatkan pemangku
kepentingan internal dan eksternal untuk memberikan saran, yang
didahului dengan studi pelacakan lulusan yang tujuannya untuk
memberikan kualitas yang terbaik dalam pengelolaan perguruan tinggi
sehingga menciptakan transparansi dan akuntabilitas. Peninjauan
kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik program studi sesuai
dengan dinamika perkembangan bidang keilmuan dan kebutuhan
masyarakat, dan diselaraskan dengan rencana pencapaian standar
pendidikan Institut Cokroaminoto Pinrang.
6. Evaluasi Capaian Kinerja

clxv
Sejauh ini, Institut Cokroaminoto Pinrang telah berhasil menjalankan
standar pendidikan yang sesuai dengan kebijakan formal baik kebijakan
eksternal melaui SNDIKTI dan program MBKM maupun kebijakan internal
institusi. Namun keberhasilan standar pendidikan Institut Cokroaminoto
Pinrang tentunya tidak lepas dari beberapa faktor baik faktor pendukung
maupun faktor penghambat. Berikut Faktor pendukung keberhasilan yakni :
1. Manajemen institusi pendidikan
2. Pemanfaatan Sumber Belajar.
3. Penggunaan Media Pembelajaran.
4. Penggunaan Strategi dan Model-model Pembelajaran.
5. Kualitas Kinerja Dosen.
6. Monitoring Pelaksanaan Kurikulum (Pembelajaran)
Adapun faktor penghambat ketercapaian standar adalah sebagai berikut :
1. Masih belum lengkapnya dukungan sarana fisik,
2. Belum cukupnya standar kesejahteraan dosen,
3. Kualitas Kinerja Dosen
Dari beberapa masalah, akar masalah dan faktor-faktor tersebut
yang telah terinventalisis secara komperhensip maka ICP melakukan
tindak lanjut berupa:
1. Meningkatkan sarana fisik untuk mendukung pencapaian standar
pendidikan.
2. Meningkatkan kualitas dosen dengan memberikan kesempatan
melanjutkan pendidikan, mengikutsertakan dalam kajianilmiah, seminar,
pelatihan, dan lain- lain yang mendukung peningkatan mutu dan
kualitas dosen.
3. Meningkatkan kesejahteraan dosen dengan standar yang lebih baik
untuk meningkatkan kinerja yang sesuai dengan standar pendidikan.
4. Memberikan motivasi belajar kepada para mahasiswa untuk
meningkatkan prestasi akademik maupun nonakademik.
5. Mengadakan umpan balik dari mahasiswa untuk mengembangkan
standar pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.

clxvi
7. Penjaminan Mutu Proses Pendidikan

Penjaminan Mutu Proses Pendidikan di Institut Cokroaminoto Pinrang


telah tercantum dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut
Cokroaminoto Pinrang secara lengkap dan komperhenship sesuai dengan
siklus Penetapan Standar, Pelaksanaan Standar, Evaluasi Standar,
Pengendalian Standar, dan Peningkatan Standar.

8. Kepuasan Pengguna

a. Untuk dapat mengetahui kepuasan pengguna proses pendidikan,


Institut Cokroaminoto Pinrang menggunakan instrumen berupa angket
kepuasan mahasiswa terhadap institusi dan kinerja dosen.
Pelaksanaan pelacakan kepuasan pengguna proses pendidikan
dilakukan secara berkala yaitu satu tahun satu kali setiap akhir
semester genap dan terdokumentasi secara komperhenship. Hasil
dari angket kepuasan pengguna proses pendidikan, dianalisis dan
menjadi acuan dasar institusi untuk mengambil keputusan dalam
memperbaiki standar pendidikan di Institut Cokroaminoto Pinrang.
b. Setelah hasil angket kepuasan pengguna proses pendidikan
dianalisis, maka pihak institusi mengadakan review. Dalam
pelaksanaan review terhadap pelaksanaan analisis dengan
melibatkan pihak-pihak stakeholder dan mahasiswa. Kemudian hasil
review tersebut, diditindak lanjuti oleh pihak Institut Cokroaminoto
Pinrang sebagai acuan perbaikan dan peningkatan mutu luaran
secara berkala dan tersistem.
9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Pendidikan serta
Tindak Lanjut

clxvii
Pemosisian Institut Cokroaminoto Pinrang setelah mengevaluasi
ketercapaian standar pendidikan perguruan tinggi melalui pembuktian
indikator kinerja utama dan tambahan memposisikan standar
pendidikannya dalam beberapa aspek posisi (positioning) :

a. Positioning berdasarkan perbedaan produk : Produk pendidikan di


Institut Cokroaminoto Pinrang berbeda dengan Perguruan Tinggi lain.
Selain sebagai perguruan tingi pertama di Kabupaten Pinrang, Institut
Cokroaminoto Pinrang merupakan perguruan tinggi swasta di
Kabupaten Pinrang yang menyediakan beberapa prodi terbaik bagi
setiap mahasiswa, dan satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki
Program Studi Ilmu Hukum dan Program Studi PGSD.
b. Positioning berdasarkan manfaat produk. Institut Cokroaminoto
Pinrang memiliki kelebihan dalam beberapa manfaat produk
pendidikkannya yang berbeda dengan perguruaan tinggi lainnya
yaitu:
1) Letak kampus yang berada ditengah kota dan pemukiman
sehingga mudah diakses oleh masyarakat Pinrang dan sekitarnya,
2) Biaya pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat menengah
kebawah dengan tetap mempertahankan kualitas pendidikan yang
baik.
c. Positioning berdasarkan pemakaian : Para lulusan ICP banyak
diserap oleh lapangan kerja terutama diInstitusi pendidikan dan
keguruan serta bidang hukum sesuai dengan profil lulusan yang
dirancang dalam standar pendidikan ICP.
d. Positioning berdasarkan kategori produk : ICP adalah salah satu
perguruan tinggi yang berbasis ilmu pendidikan dan keguruan serta
ilmu hukum yang mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain.
Masalah : Setelah mengevaluasi capaian kinerja standar pendidikan di
ICP maka dapat disimpulkan beberapa masalah yang dihadapai yaitu :

a) Rendahnya saranafisik

clxviii
b) Rendahnya kualitas dosen,
c) Rendahnya kesejahteraan dosen,
d) Rendahnya prestasi mahasiswa,
e) Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan mahasiswa
Akar masalah : Dari masalah yang ditemukan diatas maka dapat
disimpulkan bahwa akar masalah standar pendidikan di ICP adalah:

a) Tidak maksimalnya ketersediaan anggaran institusi untuk


meningkatkan mutu standar pendidikan ICP.
b) Perubahan kebutuhan pengguna pendidikan (mahasiswa) dan
penggunalulusan (masyarakat) dan munculnya beberapa isu-isu
krusial dalam dunia pendidikan.
Rencana perbaikan dan pengembangan pendidikan : ICP tentunya
merasa perlunya menindak lanjuti masalah yang telah ditemukan dalam
pengembangan standar pendidikannya agar terciptanya standar
pendidikan yang bermutu dan berkualitas sehingga dapat mencapai
keberhasilan yang maksimal. Oleh karena itu ICP merumuskan beberapa
Langkah-langkah/rencana strategis perbaikan dan pengembangan
suasana akademik sebagai berikut :

a) Meningkatkan sarana fisik untuk mendukung pencapaian standar


pendidikan
b) Meningkatkan kualitas dosen dengan memberikan kesempatan
melanjutkan pendidikan dengan diberikan beasiswa, mengikut
sertakan dalam kajian ilmiah, seminar, pelatihan,dan lain- lain yang
mendukung peningkatan mutu dan kualitas dosen.
c) Meningkatkan kesejahteraan dosen dengan memberikan upah
yang layak untuk meningkatkan kinerja yang sesuai dengan
standar pendidikan
d) Memberikan motivasi belajar kepada para mahasiswa untuk
meningkatkan prestasi akademik maupun nonakademik.

clxix
e) Mengadakan umpan balik dari mahasiswa untuk mengembangkan
standar pendidikan sesuai dengan kebutuhannya.
g. Penelitian
1. Latar Belakang
Sebagai institusi pendidikan yang akan menjadi bagian dari transmisi
keilmuan dan menjadi bagiamn dari transmisi pada disiplin ilmu pendidikan dan
Ilmu Hukum Institut Cokroaminoto Pinrang menyelenggarakan penelitian, sejalan
dengan tujuan pengembangan ilmu sebagaimana yang tercantum dalam Undang-
undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 45.
Untuk menjamin pelaksanaan penelitian yang berkelanjutan, Institut
Cokroaminoto Pinrang membentuk wadah LPPM Institut Cokroaminoto Pinrang.
LPPM merupakan wadah yang umumnya didirikan di perguruan tinggi untuk
mengelola kebijakan dan aktivitas penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.
LPPM bertanggung jawab dalam mengembangkan dan memfasilitasi kegiatan
penelitian yang berkelanjutan di lingkungan perguruan tinggi.
Dengan adanya LPPM Institut Cokroaminoto Pinrang dapat memiliki struktur
yang terorganisir untuk mengoordinasikan penelitian dan aktivitas-aktivitas terkait.
LPPM akan bertanggung jawab dalam merumuskan kebijakan penelitian,
mengembangkan rencana strategis, dan memfasilitasi pelaksanaan penelitian di
institut tersebut. Hal ini dapat membantu memastikan adanya arah yang jelas dan
fokus dalam kegiatan penelitian yang dilakukan di Institut Cokroaminoto Pinrang.
Fokus penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang tertuang dalam RENSTRA
LPPM. Arahnya adalah pemantapan organisasi yang mengolah kegiatan
penelitian termasuk subjek penelitiannya. Fokus penelitian ini bertujuan untuk
memperkuat organisasi dalam mengelola kegiatan penelitian, termasuk subjek
penelitian yang menjadi fokus penelitian. Penelitian tersebut meliputi bidang ilmu
pendidikan dan ilmu hukum, dengan harapan dapat memberikan kontribusi dalam
memecahkan persoalan praktis yang ada di masyarakat serta berperan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.
Misi Institut Cokroaminoto Pinrang dalam ranah penelitian adalah untuk
menjadikan pusat kajian penelitian yang berorientasi kepada pengembangan ilmu

clxx
pengetahuan dan teknologi yang bermutu dan relevan dengan harapan dan
kebutuhan masyarakat di era globalisasi. Selain itu, hasil penelitian yang
dihasilkan yang relevan dengan bidang-bidang tersebut akan diunggah ke jurnal
program studi masinf- masing di Institut Cokroaminoto Pinrang. Hal ini
menunjukkan komitmen lembaga dalam mempublikasikan penelitian mereka dan
berbagi temuan-temuan yang dapat memberikan manfaat bagi komunitas
akademik dan masyarakat luas.
2. Kebijakan
Institusi menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi pada bidang
penelitian dengan mengacu pada
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 20
b. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 45
yang menyatakan bahwa kebijakan penelitian di perguruan tinggi adalah
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat, dan daya saing bangsa.
c. Pedoman penelitian dan PkM ICP tahun 2022
d. Renstra tahun 2022 – 2027
e. Statuta
f. Rencana Strategis
g. Standar Operasional Prosedur (SOP) Penelitian ICP
Secara tema, penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang mengacu pada hasil
rapat para pimpinan, ketua LPPM dan dosen yang dibahas dalam agenda rapat
tahunan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang
dinahkodai oleh LPPM Institut Cokroaminoto Pinrang yang secara struktur
dilaksanakan oleh Ketua LPPM dibantu oleh ketua bidang penelitian dalam
penyusunan, koordinasi, dan monitoring evaluasi program LPPM, antara lain
menyusun dan melaksanakan program penelitian, program penjaminan mutu
penelitian, program peningkatan kemampuan meneliti bagi dosen dan mahasiswa,

clxxi
mengawal implementasi penelitian unggulan, serta rencana kerja dan anggaran
juga laporan kinerja penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang.
Secara umum, penelitian Institut Cokroaminoto Pinrang memiliki kebijakan
dan pedoman internal yang mengatur standar penelitian. Standar-standar ini dapat
mencakup berbagai aspek, seperti metodologi penelitian, etika penelitian,
pelaporan hasil, pengelolaan data, dan penilaian kualitas penelitian. Pedoman
tersebut meliputi:
a. Kebijakan dasar penelitian harus menetapkan arah dan fokus penelitian yang
ingin dicapai. Hal ini mencakup penentuan bidang-bidang penelitian yang
diutamakan, seperti ilmu pengetahuan dasar, teknologi terapan, atau penelitian
sosial. Kebijakan juga dapat menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang yang ingin dicapai dalam bidang penelitian tertentu.
b. Penanganan plagiasi, paten, dan hak atas kekayaan intelektual (HKI) adalah
aspek penting dalam melindungi karya-karya kreatif dan inovasi
c. Rencana dan pelaksanaan penelitian yang berkiblat pada hasil rapat para
pimpinan, ketua LPPM dan dosen setiap tahunnya.
d. Pedoman dan Peraturan usulan proposal penelitian dan teknis pelaksanaannya.
Hasil penelitian dimusyawarahkan terlebih dahulu dalam Forum Discussion
(FD) dan seminar/workshop peneitian kemudian diterbitkan pada jurnal masing-
masing program studi yang ada.
3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar
Mekanisme penetapan dan pencapaian standar penelitian di perguruan tinggi
melibatkan beberapa tahapan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan penelitian. Untuk memenuhi dan/atau melampaui Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
Penyusunan standar baku penelitian dilakukan dengan menempuh langkah-
langkah sebagai berikut; Pertama, Rektor Institut Cokroaminoto Pinrang
menyampaikan pengarahan tentang pengembangan kelembagaan, termasuk visi,
misi, tujuan, sasaran, dan strategi pencapaian institusi. Kedua, Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Cokroaminoto Pinrang, yang memiliki

clxxii
komitmen untuk mengembangkan karakter penelitian yang berkualitas dan relevan
dengan kebutuhan masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, LPPM telah
merumuskan kebijakan, arah, fokus, rencana, tema, serta hal-hal teknis lainnya
yang berkaitan dengan penelitian yang dikembangkan di lembaga kami. Lembaga
ini bertujuan untuk melakukan pengkajian terkait dengan objek material dan objek
formal penelitian yang menjadi perhatian para dosen secara menyeluruh. Ketiga,
tim khusus auditor internal Institut Cokroaminoto Pinrang melakukan analisis
Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT) dan mengkajinya dalam
rapat koordinasi institusi sebagai upaya peningkatan kualitas penelitian di Institut
Cokroaminoto Pinrang. Keempat, hasil analisis yang berupa langkah-langkah
penting pengembangan tradisi penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang disahkan
oleh Rektor.

4. Indikator Kinerja Utama


Institut Cokroaminoto Pinrang telah merumuskan dokumen formal rencana
strategis penelitian yang terformulasi dalam dokumen panduan penelitian.
Sebagai landasan, dokumen tersebut mendasari pengelolaan penelitian yang
mencakup kebijakan dasar penelitian, penanganan plagiasi, rencana dan
pelaksanaan penelitian, serta peraturan pengusulan proposal penelitian dan
pelaksanaannya. Pedoman pengelolaan penelitian tersebut, secara detail
dipublikasikan dan dapat diakses umum melalui website dengan kategori LPPM,
yaitu di laman http://institutcokroaminotopinrang.ac.id/page/detail/panduan-penelitian-
dan-pengabdian-kepada-masyarakat
Dalam dokumen tersebut dinyatakan tugas pokok bidang penelitian
mencakup beberapa kegiatan, yaitu menghasilkan karya penelitian. Tugas ini
melibatkan merencanakan, melaksanakan, dan menerbitkan penelitian ilmiah
dalam bidang yang relevan. Hal ini melibatkan pengumpulan dan analisis data,
serta menyusun laporan penelitian yang lengkap dan terperinci, memfasilitiasi
untuk penerbitan buku serta membuat rancangan karya lainnya.
Dalam pedoman tersebut dideskripsikan mengenai pemetaan
keberlangsungan penelitian yang diperuntukkan bagi para akademisinya terkait

clxxiii
dengan tugas utamanya dalam bidang penelitian, yaitu menghasilkan karya
penelitian, menerjemahkan atau menyadur buku ilmiah, mengedit atau
menyunting karya ilmiah, membuat rancangan dan karya teknologi, serta membuat
rancangan karya lainnya.
Buku pedoman yang dapat diakses melalui website Institut Cokroaminoto
Pinrang, yang mencakup pedoman penulisan skripsi/tesis dan template penelitian
untuk artikel jurnal. Buku pedoman ini memberikan ketentuan mengenai
pengusulan rencana penelitian, penyusunan skripsi/tesis, etika penelitian terkait
dengan plagiarism, serta ketentuan dan sistematika usulan penelitian.
Adapun sosialisasi pedoman tersebut, diseminasikan ke seluruh dosen dan
mahasiswa Institut Cokroaminoto Pinrang sebagai peneliti baik secara online
maupun offline. Secara online, pedoman-pedoman tersebut dapat diakses di
website Institut Cokroaminoto Pinrang dan secara offline, pedoman tersebut antara
lain disajikan dalam bentuk buku pedoman. Penulisan skripsi/tesis Institut
Cokroaminoto Pinrang dan diberikan kepada dosen dan mahasiswa secara
langsung.
Dalam hal ini, penelitian dapat berbentuk penelitian individual baik untuk
dosen maupun mahasiswa, serta penelitian kolaboratif dosen dan mahasiswa.
Bukti pelaksanaan proses penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang adalah
dibangunnya open journal. Jurnal dikelola dengan menggunakan gaya selingkung
Institut Cokroaminoto Pinrang yang dilengkapi dengan pedoman Penulisan jurnal
ilmiah. jurnal tersebut dapat diakses di laman
http://ejurnal.institutcokroaminotopinrang.ac.id/index.php/jurnalcokro
Untuk mereview hasil penelitian yang berbentuk jurnal, Institut
Cokroaminoto Pinrang menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyeragamkan ukuran font dan tata telak cover
2. Memformat satu halaman kata pengantar
3. Membuat satu halaman daftar isi
4. Membuat satu sampai dua halaman pendahuluan yang memuat latar belakang,
rumusan masalah dan tujuan penelitian.
5. Membuat tiga sampai enam halaman ringkasan jurnal yang memuat

clxxiv
identitas jurnal, ringkasan setiap batang tubuh jurnal
6. Menyajikan lima sampai tujuh halaman pembahasan yang memuat relevansi
topik dengan keahlian penulisnya, pokok argumentasi penulis, pemilihan dan
ruang lingkup kajian teori, metode, kerangka pikir, kesimpulan dan saran
7. Merumuskan satu sampai dua halaman kesimpulan dan saran
Untuk menjamin kualitas mutu jurnal, penentuan reviewer untuk jurnal Institut
Cokroaminoto Pinrang sangat penting. Biasanya, didasarkan pada kriteria
pengangkatan reviewer yang ditetapkan oleh lembaga tersebut yang mengacu
pada Keahlian dan kompetensi, pengalaman, reputasi dan legalitas penugasan
reviewer.
Institut Cokroaminoto Pinrang sebagai lembaga perguruan tinggi yang
berkomitmen terhadap pelaksanaan tridharma perguruan pada bidang penelitian
dan pengabdian yang jujur, berkelanjutan, sistematis, terstruktur, dan berkualitas
adalah langkah yang sangat penting dalam mendukung pengembangan ilmu
pengetahuan dan kontribusi institusi terhadap masyarakat. Dengan menjalankan
penelitian yang baik, institut dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam
memecahkan masalah, meningkatkan pemahaman, dan menghasilkan inovasi di
berbagai bidang. Dengan demikian diharapkan penelitian tersebut memastikan
relevansi teoretis dan praktis. Relevansi teoretis mengacu pada kontribusi
penelitian terhadap pengembangan keilmuan dan pemahaman yang lebih baik
dalam bidang yang diteliti. Untuk itu, hal yang berhubungan dengan penelitian
dijelaskan secara keseluruhan, jelas, relevan, mutakhir, dan disampaikan tepat
waktu, sebagaimana tertuang dalam dokumentasi/bukti hasil penelitiannya.
a. Penjelasan secara keseluruhan
Dokumentasi hasil penelitian dilaporkan oleh pengelola penelitian kepada
Rektor Institut Cokroaminoto Pinrang dan atau mitra pemberi dana penelitian.
Dokumentasi pelaporan penelitian meliputi laporan yang terdiri dari:
1. Bagian identitas yang juga memuat dana penelitian
2. Bagian pendahuluan yang memuat latar belakang, dan tujuan penelitian.
3. Berisi jenis dan metode penelitian.
4. Pelaporan hasil penelitian.

clxxv
5. Tindak lanjut hasil penelitian yang mencakup publikasi hasil penelitian di
jurnal, hasil penelitian untuk pengembangan Masyarakat
b. Jelas
Setiap bagian dijelaskan secara detail. Sebagai contoh, mengenai tujuan
penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang, dijelaskan bahwa sesuai bidang
keilmuan yang dikembangkan di Institut Cokroaminoto Pinrang yaitu tentang ilmu
pendidikan dan ilmu hukum, secara jelas Institut Cokroaminoto Pinrang
senantiasa selalu terlibat dengan aktif dalam meluruskan permasalahan faktual
yang dihadapi oleh para peneliti, bahwa segala penelitian yang dilakukan di
Institut Cokroaminoto Pinrang baik dalam wilayah penelitian dasar maupun
terapan diarahkan untuk menjadi bagian dari proses perkembangan ilmu serta
diupayakan bermanfaat secara praktis bagi masyarakat, bahwa kegiatan
penelitian dilakukan secara multidisipliner di Institut Cokroaminoto Pinrang,
bahwa situasi ini juga ditujukan untuk penelitian di tingkat mahasiswa sehingga
penelitian mahasiswa yang berbentuk skripsi atau dengan kata lain tugas akhir
antara lain menjadi bagian dari master plan penelitian di Institut Cokroaminoto
Pinrang, bahwa Pendekatan kolaboratif dalam penelitian merupakan strategi
yang baik untuk meningkatkan kualitas dan dampak penelitian. Dengan
melibatkan peneliti internal dan eksternal dari berbagai institusi, penelitian dapat
mendapatkan keuntungan dari pengetahuan dan keahlian yang beragam.
Melibatkan peneliti eksternal juga dapat membawa perspektif baru, metode
penelitian yang berbeda, dan akses ke sumber daya yang lebih luas. Ini dapat
membantu memperkaya penelitian dan meningkatkan validitas temuan yang
diperoleh.

Dengan melakukan kolaborasi penelitian, Institut Cokroaminoto Pinrang


menunjukkan komitmen untuk menghasilkan penelitian berkualitas tinggi dan
relevan. Ini juga dapat membantu memperluas jaringan penelitian dan
memperkuat reputasi institusi dalam komunitas akademik dan ilmiah. Secara
keseluruhan, penelitian kolaboratif dengan melibatkan peneliti internal dan
ekternal dapat menjadi sarana yang efektif untuk berbagi kualifikasi peneltiian
dan meningkatkan kualitas penelitian dalam Institut Cokroaminoto Pinrang.

clxxvi
c. Relevan
Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan di Institut Cokroaminoto Pinrang
haruslah mendukung dan berkontribusi terhadap pencapaian visi dan misi
tersebut. Berikut adalah contoh bagaimana penelitian di institut ini dapat
diarahkan untuk selaras dengan visi dan misi. Sesuai dengan visi Institut
Cokroaminoto Pinrang “Menjadi Perguruan Tinggi unggul dan berdaya saing
di bidang Ilmu Hukum, Keguruan dan Ilmu Pendidikan tahun 2027” Untuk
mengembangkan kualitas sumber daya penelitian di Institut Cokroaminoto
Pinrang agar memiliki kualifikasi penelitian berstandar nasional. Pengakuan
terhadap hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen Institut Cokroaminoto
Pinrang adalah salah satu indikator penting dalam perkembangan akademik dan
kontribusi ilmiah. Jika hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal
atau buku yang tersebar di tingkat nasional, ini menunjukkan bahwa penelitian
tersebut diakui oleh komunitas akademik dan dapat diakses oleh para pembaca
yang berkepentingan. Sesuai dengan misi Institut Cokroaminoto Pinrang yang
hendak menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, melakukan penelitian,
mengembangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta
mengembangkan dan mengkokohkan jejaring kemitraan baik dalam skala
regional maupun nasional, maka Institut Cokroaminoto Pinrang juga
mengupayakan agar sumber daya penelitiannya memiliki kapasitas yang
memadai dalam hal penguasaan teknologi informasi. Relevansi lainnya dilihat
berdasarkan relevansi akademiknya, yaitu memenuhi tuntutan teoretis dan
praktis sebagai penelitian.
d. Modern
Tema-tema unggulan penelitian Institut Cokroaminoto Pinrang adalah tema
terbaru yang terderivasi dari wilayah penelitian yang dikembangkan di Institut
Cokroaminoto Pinrang. Karakter penelitian dapat tetap mengikuti pemikiran
terbaru dan menjadi perhatian peneliti tanpa meninggalkan karakter esensial
atau trade mark perguruan tinggi yang memiliki latar belakang ilmu pendidikan
dan ilmu hukum. Di samping dari sisi tema, pembaruan penelitian di Institut

clxxvii
Cokroaminoto Pinrang juga sedapat mungkin dilakukan dari sisi metodologi yang
secara teknis merangkul keilmuan lintas disiplin sebagai ilmu pendamping.
e. Disampaikan dengan tepat waktu
Sebagai implikasi dari kontinuitas pelaksanaan penelitian, penting untuk
menyampaikan pelaporan penelitian dalam waktu yang tepat sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini pada dasarnya menjadi
prasyarat kontuitas itu sendiri. Di samping itu, penelitian diupayakan disampaikan
dengan tepat waktu sebagai bentuk disiplin dan tanggungjawab moral lembaga
penelitian Institut Cokroaminoto Pinrang kepada Rektor sebagai pimpinan
tertinggi institusi serta bentuk disiplin moral terhadap lembaga yang memberi
dana penelitian, jika penelitian diselenggarakan oleh lembaga mitra tersebut.
Di Institut Cokroaminoto Pinrang, keberadaan kelompok penelitian
terkonsentrasi di beberapa kelompok kajian yang terpusat dan diinisiasi oleh
kelompok penelitian beranggotakan 6 orang yang masing-masing mewakili
program studi di Institut Cokroaminoto Pinrang pada program Strata Satu (S.1).
Keenam anggota dari kelompok penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
a. Muhammad Rizal Hasim, S.H., M.H
b. Damir Pada, S.Pd., M.Pd
c. Muhammad Zakkir, S.Pd., M.Pd.
d. Nashrah Amin, S.Pd., M.Pd.
e. Andi Martini, SKM., MM
f. Drs. Muhammad Tahir, M.Pd.
Setiap anggota kelompok penelitian menjadi perwakilan dari program studi
yang berbeda, dan budaya penelitian tersebut diperkuat dan disahkan melalui
Surat Keputusan (SK) dari Rektor. Ini adalah pendekatan yang baik untuk
mengembangkan budaya penelitian yang kuat di lingkungan program studi.
Keberadaan kelompok penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang ini diperkuat
dengan adanya legalitas dalam bentuk Surat Keputusan Rektor Institut
Cokroaminoto Pinrang Nomor 031.a/KEP/ICP/XII/2022
Aktivitas kelompok penelitian dalam jejaring regional ditunjukkan dengan
keterlibatan aktif anggota-anggotanya dalam kegiatan ilmiah dalam skala

clxxviii
regional seperti seminar baik sebagai pembicara, moderator atau peserta
seminar, berupaya menyelenggarakan seminar nasional dan menghasilkan
proceeding yang dialokasikan dalam bentuk referensi, menulis artikel di jurnal,
dan sebagainya. Di antara buku yang ditulis dalam skala lokal dalam bidang Ilmu
Hukum yaitu Karya Abdul Rahman, S.H.,M.H dengan judul bukunya “Hukum
Persaingan Usaha”, sedangkan dari bidang Ilmu Pendidikan diantaranya adalah
Drs. Muhammad Tahir, M.Pd dengan judul bukunya “Sinar Terang Lahir Dari Hati
Seorang Tuna Netra” serta “Kamus Bahasa Daerah Bugis”.
Sumber Daya Penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang cukup baik.
Keberadaan dosen yang juga berperan sebagai peneliti dengan kredibilitas yang
tinggi tentu menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas penelitian di
institut Cokroaminoto Pinrang. Keberhasilan penelitian dan pengakuan publik
tersebut juga dapat memotivasi rekan dosen lainnya untuk terlibat dalam
penelitian. Kolaborasi dalam penelitian dapat menghasilkan sinergi antara para
peneliti, memperluas cakupan penelitian, dan meningkatkan kualitas hasil
penelitian secara keseluruhan, mendapatkan penghargaan berupa permintaan
untuk menjadi pembicara pokok dalam berbagai kegiatan ilmiah yang
dilaksanakan di dalam maupun di luar institusi.

Peran dosen di Institut Cokroaminoto Pinrang dalam bentuk literasi sangat


penting dan beragam, seperti menjadi pembina komunitas penulisan karya
termasuk karya mahasiswa salah satunya adalah “Si Mahasiswa Baperan”,
editor jurnal, menulis buku, menjadi kontributor penulisan artikel jurnal,
penggagas kegiatan literasi di lingkungan kampus dan di luar kampus, dan
sebagainya.

Posisi dosen sebagai peneliti memainkan peran yang sangat penting


dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penemuan baru. Keaktifan dosen
dalam berbagai organisasi yang menunjang karir penelitiannya dapat
memberikan banyak manfaat dan dukungan bagi kegiatan penelitiannya. Dosen
Institut Cokroaminoto Pinrang terhimpun dalam organisasi keilmuan dan profesi.

Selain dari itu, kewajiban dosen untuk melaporkan kinerjanya melalui

clxxix
aplikasi SISTER di bidang penelitian, yang berbentuk laporan kinerja dosen
(LKD) yang disampaikan setiap semesternya, menjadi salah satu dorongan kuat
bagi para dosen untuk konsisten dan selalu menghasilkan penelitian dalam
bentuk karya ilmiah, baik karya ilmiah yang ditulis secara individu maupun yang
ditulis atau dihasilkan secara kolaborasi, kolaborasi tersebut dapat ditempuh
dengan kolaborasi internal maupun kolaborasi eksternal dari kampus lain. Bagi
dosen tersertifikasi, melaksanakan penelitian adalah bagian dari tugas wajib,
yaitu menyatu dengan bidang pendidikan dengan bobot SKS 9 (sembilan).

Semangat penelitian yang ada di kalangan dosen, ditunjang oleh


dukungan pembiayaan dari institut yang menetapkan standar pendanaan yang
disesuaikan dengan kondisi anggaran tahunan yang tertuang dalam bentuk
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Institut Cokroaminoto Pinrang. Standar
tersebut memuat kriteria minimal sumber dana, pengelolaan dana, dan
manajemen penelitian internal mulai dari seleksi proposal, pemantauan dan
evaluasi, sampai pelaporan penelitian, peningkatan kapasitas peneliti, serta
insentif publikasi ilmiah atau insentif Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Pelaksanaan penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang diarahkan pada


sasaran program strategis sebagaimana tertuang dalam misi Institut
Cokroaminoto Pinrang, yaitu mewujudkan penyelenggarakan pendidikan dan
pengajaran, melakukan penelitian, melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dan mengembangkan dan mengkokohkan jejaring kemitraan. Misi
ini diderivasi dari rumusan visi Institut Cokroaminoto Pinrang yaitu “Menjadi
Perguruan Tinggi unggul dan berdaya saing di bidang Ilmu Hukum,
Keguruan dan Ilmu Pendidikan tahun 2027”.

Kinerja Institut Cokroaminoto Pinrang dalam bidang penelitian dapat


ditunjukkan melalui indikator kinerja di bidang ini. Secara jelas, indikator ini
dapat dilihat dari matrik yang berisikan variabel kunci kinerja penelitian sebagai
berikut:
No Unsur Kinerja Indikator
1 Landasan pengembangan Pemenuhan dokumen formal

clxxx
2 Peta jalan penelitian Perencanaan, pelaksanaan, dan publikasi
Sumber daya (alokasi biaya Karir penelitian dosen, alokasi biaya
3
penelitian internal)
Sasaran dan orientasi Pencapaian visi dan misi institut
4
program strategis
5. Indikator Tambahan
Institut Cokroaminoto Pinrang menetapkan indikator penelitian lain sebagai
indikator kinerja tambahan. Penelitian yang dimaksud adalah penelitian yang
dilakukan oleh peneliti lain dari perguruan tinggi lain dimana budaya literasinya
sudah terbentuk dengan baik. Prosesnya dapat berupa menjalin hubungan kerja
sama dengan dinas, instansi, dan lembaga pendidikan yang terkait sebagai
upaya pengembangan profesionalisme sumber daya manusia dalam bidang
penelitian. Tujuannya antara lain untuk memahami secara mendalam tentang
peran lembaga penelitian pada masing-masing perguruan tinggi.
Pengembangan budaya penelitian dianggap penting untuk pemenuhan
tuntutan kualitas penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat berupa buku, model
penelitian, menjalin hubungan kerjasama dengan perguruan tinggi lain,
pemerolehan HAKI, dan lain-lain yang terkait dengan penelitian.
Di antara kerjasama yang sudah dilakukan Institut Cokroaminoto Pinrang
adalah kerjasama dengan lembaga pemerintahan, Peguruan Tinggi Swasta,
khususnya di lingkungan Asosiasi Perguruan Tingkat Swasta
Jalinan kerjasama merupakan strategi yang dapat digunakan oleh LPPM
(Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Institut Cokroaminoto
Pinrang untuk menghasilkan temuan-temuan baru dan memperluas jaringan
kerjasama di bidang penelitian. Dengan melakukan program studi banding,
LPPM dapat mempelajari praktik terbaik dan mengakses sumber daya di
lembaga atau institusi lain yang memiliki keahlian atau fasilitas yang relevan.
Melalui kerjasama dengan institusi lain, LPPM dapat memperoleh manfaat
berupa peningkatan akses terhadap sumber daya, pengetahuan, dan teknologi
yang mungkin tidak tersedia di tempatnya. Misalnya, dengan menjalin kerjasama
dengan institusi atau lembaga penelitian yang memiliki pengalaman dan keahlian

clxxxi
dalam mengajukan hak paten, LPPM dapat mempelajari langkah-langkah yang
diperlukan untuk mengajukan hak paten atas temuan-temuan baru yang
dihasilkan oleh dosen-dosen Institut Cokroaminoto Pinrang.
Dengan adanya program studi banding dan kerjasama yang baik, LPPM
Institut Cokroaminoto Pinrang memiliki peluang yang lebih besar untuk
menghasilkan temuan-temuan baru, mengajukan hak paten, dan meningkatkan
kualitas penelitian serta pengelolaan lembaga secara keseluruhan.
6. Evaluasi Capaian Kinerja
Penyelenggaraan penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang sedang
berjalan dan menghasilkan karya ilmiah. Hal ini dapat dilihat dari publikasi artikel
dosen tetap di jurnal-jurnal ilmiah baik dalam skala nasional maupun
internasional serta publikasi buku yang dihasilkan. Karya ilmiah yang
dipublikasikan dalam jurnal-jurnal ilmiah merupakan indikator penting dari
produktivitas penelitian di sebuah institusi. Publikasi di jurnal menunjukkan
bahwa penelitian yang dilakukan oleh dosen tetap di Institut Cokroaminoto
Pinrang diakui dan diapresiasi Selain itu, publikasi buku juga merupakan bentuk
yang penting dalam penyebaran pengetahuan dan hasil penelitian. Buku dapat
memberikan kesempatan kepada dosen untuk menjelaskan secara rinci hasil
penelitian mereka dan berbagi pengetahuan dengan audiens yang lebih luas.
Hal ini menunjukkan adanya komitmen dan dedikasi dosen tetap di Institut
Cokroaminoto Pinrang dalam melaksanakan penelitian yang berkualitas. Hal ini
juga dapat memberikan dampak positif bagi institusi dalam hal reputasi dan
peringkat akademik.
Karya ilmiah dapat juga berupa penelitian kolaborasi antara mahasiswa
dengan dosen, dosen dengan dosen baik itu mitra kerja dalam lingkup kampus
atau mitra kerja di luar lingkup kampus, Karya seni yang yang dihasilkan adalah
menciptakan tarian kreasi yang dibentuk sebagai karya kolaborasi antara dosen
dan mahasiswa Institut Cokroaminoto Pinrang yang diperankan dan ditampilkan
ke berbagai acara yang diikuti. Karya seni Institut Cokroaminoto Pinrang secara
keseluruhan saat ini baru sampai pada tingkat lokal dan akan direncanakan
untuk sampai pada tahap nasional.

clxxxii
Kualitas dosen dapat mencakup aspek pendidikan, pengalaman, dan
keahlian di bidang penelitian. Mereka harus memiliki kualifikasi pendidikan yang
sesuai dengan bidang yang mereka ajarkan, seperti gelar sarjana, magister,
atau bahkan doktor dalam bidang yang relevan. Dengan memiliki latar belakang
pendidikan yang kuat, dosen dapat memberikan pengetahuan yang mendalam
kepada mahasiswa dan melakukan penelitian yang berkualitas.
Penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang berhasil dibawa ke tiitk fokus
minat pengkajian pada bidang keilmuan masing-masing program studi.
Pengarahan tersebut tidak mendapat banyak kendala sebab secara
menyeluruh, para dosen memiliki latar belakang disiplin ilmu yang sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Namun demikian, ada hal yang harus
mendapatkan perhatian lebih ditingkatkan lagi, terutama terkait dengan misi
Institut Cokroaminoto Pinrang yang ingin menyelengarakan pendidikan
pengajaran, melakukan penelitian, melaksanakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat serta mengembangkan dan mengkokohkan jejaring kemitraan.
Pengelolaan LPPM di Institut Cokroaminoto Pinrang yang saat ini berjalan
telah mengacu pada standar operasional LPPM sendiri baik standar hasil, isi
penelitian, standar proses penelitian, standar penilaian penelitian, standar
peneliti, standar sarana dan prasarana penelitian, standar pengelolaan
penelitian, dan standar pendanaan dan pembiayaan penelitian.
7. Penjaminan Mutu Proses Penelitian
Upaya yang dilakukan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut
Cokroaminoto Pinrang untuk menjamin mutu proses penelitian terdiri dari dua
komponen utama: pengembangan kompetensi dosen di bidang penelitian
secara berkala dan berkelanjutan, serta pengelolaan kegiatan penelitian yang
profesional oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(LPPM). Pertama, LPPM Institut Cokroaminoto Pinrang mengembangkan
kompetensi dosen di bidang penelitian secara berkala dan berkelanjutan. Hal ini
dilakukan dengan mengutus dosen untuk mengikuti kegiatan yang berkaitan
dengan kompetensi penelitian yang diselenggarakan oleh lembaga lain.
Contohnya, dosen dapat diutus untuk mengikuti seminar, konferensi, atau

clxxxiii
workshop penelitian yang relevan dengan bidang keahlian mereka. Melalui
partisipasi aktif dalam kegiatan tersebut, dosen dapat memperluas pengetahuan
dan keterampilan penelitian mereka, serta mengikuti perkembangan terkini
dalam bidang ilmu pengetahuan. Kedua, kegiatan penelitian di Institut
Cokroaminoto Pinrang dikelola secara profesional oleh LPPM sebagai upaya
peningkatan menjadi institusi penelitian.
LPPM memiliki peran dalam mengoordinasikan dan mengawasi kegiatan
penelitian di institut, termasuk pengelolaan proposal penelitian, pengawasan
pelaksanaan penelitian, serta penilaian dan pengawasan terhadap publikasi dan
hasil penelitian yang dihasilkan. LPPM juga bertanggung jawab dalam
memastikan bahwa penelitian yang dilakukan sesuai dengan standar etika dan
kualitas yang tinggi.
Fungsi penjaminan mutu ini dilaksanakan oleh LPM (Lembaga Penjaminan
Mutu) untuk menjamin mutu penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang secara
berkelanjutan berdasarkan pemenuhan standar input, proses, dan output.
a. Penjaminan Mutu Input
Dalam konteks penjaminan mutu input penelitian untuk jurnal, Institut
Cokroaminoto Pinrang telah membuat buku pedoman penulisan jurnal ilmiah.
Buku pedoman ini memberikan panduan tentang cara melakukan proses
penerbitan jurnal melalui sistem open journal system (OJS). Dalam pedoman
tersebut, dijelaskan secara teknis hal-hal yang perlu dipersiapkan dan
langkah-langkah yang harus diikuti dalam proses penerbitan jurnal ilmiah.
b. Penjaminan Mutu Proses
1) Monitoring dan evaluasi penelitian
Penjaminan mutu, antara lain dikendalikan dengan menyediakan
buku pedoman penulisan karya ilmiah, membuat template untuk artikel
jurnal, menghadiri forum discussion untuk menentukan konsistensi
pembahasan dengan visi dan misi Institut Cokroaminoto Pinrang yang
diterjemahkan dalam bahasa penelitian.
Setiap dosen diwajibkankan menggunakan buku pedoman tersebut

clxxxiv
sebagai gaya selingkung karya akademik di Institut Cokroaminoto Pinrang
dan menyampaikannya ke kalangan mahasiswa dengan menugaskan
penggunaan template Institut Cokroaminoto Pinrang pada penyusunan
tugas-tugas kuliahnya, Dosen juga diwajibkan untuk menulis dan
melakukan penelitian minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester yang
akan dimuat di jurnal program studi masing-masing peneliti.
2) Monitoring dan evaluasi aktivitas penelitian
Pemantauan dan evaluasi kualitas serta kuantitas penelitian
merupakan bagian penting dari penjaminan mutu di Institut Cokroaminoto
Pinrang. Dalam konteks ini, forum diskusi menjadi salah satu mekanisme
yang digunakan untuk menilai kualitas penelitian tersebut. Dengan
memantau aktivitas penelitian secara sistematis dan terkendali, Institut
Cokroaminoto Pinrang dapat memastikan bahwa penelitian yang dilakukan
oleh para dosen memenuhi standar yang ditetapkan. Pemantauan ini juga
membantu dalam mengidentifikasi area penelitian yang perlu ditingkatkan
dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan penelitian di masa
mendatang.
c. Penjaminan Mutu Output
Mutu hasil penelitian dilaksanakan oleh LPM terhitung sejak awal dan
dilakukan secara periodik serta dilakukan penyesuaian untuk meningkatkan
kualitasnya. LPM memiliki peran yang penting dalam meningkatkan mutu
penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang.
8. Kepuasan Pengguna
Pengguna proses penelitian yang merupakan dosen atau peneliti dapat
memperoleh manfaat yang berupa penambahan kum/nilai pada saat
pengurusan jabatan fungsional. Mitra kerjasama Institut Cokroaminoto Pinrang
berminat bekerjasama dengan Institut Cokroaminoto Pinrang karena Institut
Cokroaminoto Pinrang memiliki sumber daya manusia dan kompetensi yang
yang sesuai dengan hal-hal yang ingin dicapai oleh mitra baik dari sisi
kompetensi disiplin keilmuan maupun sisi materi yang menjadi titik fokus kajian
di Institut Cokroaminoto Pinrang. Kajian ilmiah yang ditelaah berdasarkan

clxxxv
paradigma keilmuan masing-masing merupakan teori yang menarik dan belum
banyak dilakukan institusi lainnya. Dengan demikian di satu sisi memiliki daya
saing yang tinggi sehingga menarik banyak peminat dari berbagai kalangan
akademisi yang berprofesi sebagai peneliti.
Kepuasan pengguna lainnya yaitu mitra kerjasama jangka panjang yang
memperoleh manfaat berupa perluasan jaringan kerjasama dengan perguruan
tinggi khususnya pada perguruan tinggi swasta yang ada, peningkatan
kredibilitas mitra dalam konteks posisi Institut Cokroaminoto Pinrang di antara
Perguruan Tinggi lainnya yang sudah lama berkecimpung di bidang ilmu
pendidikan dan ilmu hukum . Terjalin peningkatan berbagai informasi di bidang
penelitian dengan mitra melalui hasil-hasil penelitian.
9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Penelitian serta Tindak
Lanjut
Disimpulkan bahwa penelitian yang ada di Institut Cokroaminoto Pinrang
dibangun di atas masalah-masalah yang bersifat darurat serta dipayungi oleh
kebijakan yang mengarah pada proses penelitian di Institut Cokroaminoto
Pinrang. Penjaminan mutu proses penelitian sedapat mungkin diusahakan
hasilnya, kemudian dilakukan evaluasi dan monitoring berdasarkan indikator
sampai penentuan mekanisme dan strategi pencapaian standar yang disepakati
bersama.
Secara keseluruhan, proses penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang
sudah mengembangkan mutu penelitian yang lebih baik dan representatif di
kemudian hari. Namun demikkian, faktanya belum menunjukkan hasil yang
maksimal sebagaimana yang ada di wilayah tersebut. Namun demikian bukan
berarti LPPM Institut Cokroaminoto Pinrang tidak berhasil sama sekali, tetapi
kualitas tetap harus menjadi standar prioritas pelaksanaan penelitian di Institut
Cokroaminoto Pinrang untuk mencapai sebuah peningkatan yang signifikan.
Kebijakan yang bersifat memberikan kemudahan dalam berkarya
khususnya menulis dan mempublikasi hasil penelitian, muatan ilmu pendidikan
dan ilmu hukum dijadikan sebagai brand image penelitian dan menjadikan ciri
khusus penelitian di Institut Cokroaminoto Pinrang, Nilai era global dijadikan

clxxxvi
dasar muatan kurikulum; menjalin jejaring kerjasama dengan perguruan tinggi
lain yang budaya penelitiannya sudah terbangun dengan baik, serta
meningkatan pendanaan khusus kegiatan penelitian.
Untuk menciptakan iklim etos kerja yang kondusif bagi terbentuknya
budaya penelitian yang baik dan optimalisasi seluruh perangkat institusi, Institut
Cokroaminoto Pinrang dapat mengambil langkah-langkah yang mampu
mengoptimalkan pelaksanaan penelitian diantaranya adalah membangun
fasilitas penelitian, meningkatkan kualifikasi dosen, mendorong kolaborasi
penelitian dan memberikan insentif.

h. Pengabdian kepada Masyarakat


1. Latar Belakang
Institut Cokroaminoto Pinrang (ICP) merupakan perguruan tinggi yang
berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Cokroaminoto. Sebagai salah
satu perguruan tinggi di Kabupaten Pinrang, ICP berkomitmen untuk ikut
berkontribusi membantu masyarakat dalam mengembangkan kemampuan dan
memecahkan berbagai permasalahan di masyarakat sesuai dengan kepakaran
sivitas akademika melalui program pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian
kepada Masyarakat merupakan salah satu bentuk pelaksanaan tri dharma
perguruan tinggi yang melibatkan segenap sivitas akademika sebagai bentuk
kepedulian terhadap masyarakat dengan mengembangkan, menyebarkan, dan
dan menerapkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu hukum,
keguruan, dan ilmu pendidikan.
Latar belakang pendidikan sivitas akademika ICP adalah ilmu hukum,
keguruan dan ilmu pendidikan. Hal tersebut juga berpengaruh pada keterlibatan
sivitas akademika dalam bidang hukum dan dunia pendidikan di kabupaten
Pinrang. Hal tersebut menjadi salah satu kekuatan bagi ICP dalam
mengoptimalkan gerak pengabdian kepada masyarakat. Apalagi masyarakat
Kabupaten Pinrang khususnya, dimana ICP berada, membutuhkan
pemberdayaan berbasis ilmu hukum dan kependidikan yang menjadi wilayah

clxxxvii
kajian di ICP. Hal tersebut menjadi peluang yang sangat terbuka bagi ICP dalam
melaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat.
Era globalisasi saat ini, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan tentang hukum. Kesadaran dan pengetahuan
tentang hukum dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran hukum di
masyarakat sehingga diharapkan ke depannya mengurangi pelanggaran hukum
di masyarakat serta dapat mengurai masalah-masalah hukum yang sedang
dialami oleh masyarakat Kab. Pinrang. Selain kesadaran dan pengetahuan
tentang hukum, tantangan lain yang juga sering menjadi kendala perkembangan
masyarakat adalah berkaitan dengan dunia pendidikan. Di era ini manusia
dituntut untuk meningkatkan keterampilan atau skill dalam menyeimbangkan
perkembangan zaman yang semakin masif. Pendidikan menjadi salah satu
solusi dalam menjalini tantangan zaman tersebut.
ICP merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi tertua di Kab.
Pinrang. Oleh karena itu, posisi ICP dalam hal pemberdayaan masyarakat sudah
teruji di tengah-tengah masyarakat ditinjau dari lamanya institusi ini dalam
melaksanakan pengabdian masyarakat. Dampak dari program pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan sivitas akademika ICP sudah dirasakan oleh
masyarakat Kab. Pinrang. Eksistensi ICP sebagai perguruan tinggi di bawah
naungan Yayasan Pembina Pendidikan Cokroaminoto menjadi dasar dalam
penetapan pengabdian masyarakat. Disamping itu, penetapan standar
pengabdian kepada masyarakat itu juga melihat kepada kekuatan, peluang dan
ancaman yang dihadapi di tengah-tengah pendidikan tinggi lainnya di wilayah
Kab. Pinrang.
2. Kebijakan
Ketercapaian tujuan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat
diatur dalam kebijakan-kebijakan formal yang memuat peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan oleh lembaga. Peraturan-peraturan tersebut tertuang dalam
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 20
b. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 45

clxxxviii
yang menyatakan bahwa kebijakan penelitian di perguruan tinggi adalah
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat, dan daya saing bangsa.
c. Pedoman penelitian dan PKM ICP tahun 2022
d. Renstra tahun 2022 – 2027
e. Statuta
f. Standar Operasional Prosedur (SOP) PkM ICP
Program pengabdian kepada masyarakat dilakukan di bawah koordinasi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ICP sesuai
dengan statuta. Dalam statuta ICP, PkM diatur sebagai kegiatan yang
dilaksanakan berdasarkan kompetensi keilmuan sivitas akademika baik secara
perorangan maupun berkelompok. Dalam statuta juga mengatur tentang
penyebarluasan hasil pengandian masyarakat baik melalui seminar, lokakarya,
media cetak, maupun media elektronik. Selain itu, dalam statuta juga mengatur
sumber dana untuk mendukung kegiatan PkM bisa diperoleh dari hibah
pemerintah, Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) ICP, bantuan ataupun
dana hasil kerjasama dengan pemerintah daerah dan atau pihak swasta, serta
sumber-sumber lain yang tidak mengikat dan dimungkinkaan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Rencana Starategis ICP tahun 2020-2025 mengatur tentang misi, tujuan,
sasaran, target, serta kinerja indikator utama PkM. Selanjutnya dalam Rencana
Strategis PkM ICP diatur tentang landasan pengembangan yang didalanya
menjelaskan tentang visi dan misi LPPM, analisis kondisi saat ini, analisis
SWOT, strategi, indikator kinerja serta roadmap PkM ICP. Sedangkan dalam
SOP PkM ICP diatur tentang ruang lingkup, prosedur dan alur pengajuan PkM
yang dikelola oleh LPPM.
3. Mekanisme Penetapan dan Strategi Pencapaian Standar
Kinerja LPPM ICP untuk mengukur PkM baik Kuliah Kerja Nyata (KKN)
maupun PkM masing- masing dosen diukur berdasarkan delapan standar, yakni:
(1) standar hasil;(2) standar isi; (3) standar proses; (4) standar penilaian; (5)

clxxxix
standar pelaksana; (6) standar sarana dan prasarana; (7) standar pengelolaan;
dan (8) standar pendanaan dan pembiayaan.
a. Standar Hasil
Standar hasil PkM merupakan kriteria minimal hasil dari program
pengabdian kepada masyarakat. Hasil pengabdian kepada masyarakat
diperoleh dengan menerapkan, mengamalkan, dan membudayakan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan tujuan memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilaksanakan oleh sivitas
akademika. Hasil pengabdian kepada masyarakat dapat berupa penyelesaian
masalah yang dihadapi oleh masyarakat sesuai dengan bidang keahlian
sivitas akademika, pengembangan model pembelajaran, pengembangan
modul pelatihan atau pengembangan bahan ajar.
Kepakaran sivitas akademika yang berada di ruang lingkup ICP
diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
masyarakat berdasarkan roadmap PkM, pemanfaatan teknologi tepat guna
yang menghasilkan:
1) Pelayanan hukum terhadap masyarakat
2) Bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar
Esensi keberhasilan PkM ICP adalah kemampuan untuk
memberdayakan dan memandirikan masyarakat dengan teknologi dan ilmu
pengetahuan yang dihasilkan oleh institusi. Proses tersebut disebut integrasi,
internalisasi, dan institusionalisasi, yakni melekatkan atribut ICP dengan
atribut masyarakat. Dalam hal ini, program LPPM yang dilakukan oleh ICP
diakui dan melekat dalam keberdayaan dan kemandirian masyarakat.
b. Standar Isi
Standar isi PkM merupakan kriteria minimal dalam hal kedalaman dan
keluasan materi pengabdian pada masyarakat. Kedalaman dan keluasan
materi pengabdian pada masyarakat sebagaimana dimaksud pada poin (a)
mengacu pada standar hasil PkM LPPM ICP. Kedalaman dan keluasan materi
PkM LPPM sebagaimana dimaksud pada poin (b) bersumber dari hasil

cxc
penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat antara lain:
1) Hasil penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dijabarkan
2) Hasil penelitian yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan oleh
masyarakat pengguna;
3) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
memberdayakan masyarakat;
4) Teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan dalam rangka
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat;
5) Model pemecahan masalah, rekayasa sosial, dan/atau rekomedasi
kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia usaha,
industri, dan/atau Pemerintah;
6) Kekayaan intelektual yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat,
dunia usaha, dan/atau industri.
c. Standar Proses
Standar Proses PkM merupakan kriteria minimal berkaitan dengan
kegiatan PkM, yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga
pelaporan kegiatan.
1) Pada perencanaan program, pelaksana diharapkan mempunyai rencana
kegiatan yang jelas dengan mengikuti panduan pelaksanaan.
2) Pada proses pelaksanaan, PkM harus diselenggarakan secara terarah,
terukur, dan terprogram sesuai dengan standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan dan keamanan pelaksanaan, masyarakat, dan
lingkungan. Selain itu, program PkM juga harus sesuai dengan proposal
kegiatan dan panduan PkM.
3) Pada tahap pelaporan, setiap tim menyusun laporan kegiatan PkM di
bawah koordinasi ketua tim pelaksana.
d. Standar Penilaian
Standar penilaian pengabdian pada masyarakat merupakan kriteria
minimal tentang penilaian terhadap proses dan hasil pengabdian pada

cxci
masyarakat. Penilaian proses dan hasil pengabdian pada masyarakat LPPM
ICP dilakukan secara terintegrasi dengan memenuhi unsur:
1) Edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi pelaksana agar terus
meningkatkan mutu pengabdian pada masyarakat;
2) Objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria penilaian dan
bebas dari pengaruh subjektivitas;
3) Akuntabel, yang merupakan penilaian yang dilaksanakan dengan kriteria
dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh pelaksana pengabdian pada
masyarakat
4) Transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil
penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
Penilaian proses dan hasil pengabdian pada masyarakat memenuhi
prinsip penilaian dan memperhatikan kesesuaian dengan standar hasil,
standar isi, dan standar proses pengabdian pada masyarakat. Kriteria
penilaian hasil pengabdian pada masyarakat meliputi:
1) Tingkat kepuasan masyarakat;
2) Terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada
masyarakat sesuai dengan sasaran program;
3) Dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat
secara berkelanjutan;
4) Terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau pembelajaran serta
pematangan sivitas akademika sebagai hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi; atau
5) Teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat
dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.
6) Penilaian pengabdian pada masyarakat dilakukan dengan menggunakan
metode dan instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran
ketercapaian kinerja proses serta pencapaian kinerja hasil pengabdian
pada masyarakat.
e. Standar Pelaksana

cxcii
Standar pelaksana PkM ICP merupakan kriteria minimal kemampuan
pelaksan dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Standar
pelaksana PkM ICP diharapkan memiliki penguasaan metodologi penerapan
keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian jenis kegiatan, serta tingkat
kerumitan kedalaman sasaran kegiatan.
Kemampuan pelaksana kegiatan PkM ICP ditentukan berdasarkan:
1) Kualifikasi akademik
2) Hasil pengabdian kepada masyarakat
f. Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana merupakan kriteria minimal yang
diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses PkM ICP dalam rangka
memenuhi hasil PkM. Sarana dan prasarana adalah fasilitas yang dibutuhkan
oleh pelaksana dalam mendukung proses PkM.
Sarana dan prasarana pengabdian pada masyarakat merupakan
fasilitas ICP yang dikelola oleh LPPM yang digunakan untuk memfasilitasi
pengabdian pada masyarakat paling sedikit yang terkait dengan penerapan
bidang ilmu dari program studi yang dikelola ICP dan area sasaran kegiatan;
proses pembelajaran; dan kegiatan penelitian.
g. Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat merupakan
kriteria minimal tentang perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Standar pengelolaan PkM ICP dibuat untuk menjamin mutu
pengelolaan PkM.
Standar pengelolaan pengabdian pada masyarakat, meliputi :
1) Standar pengelolaan PkM ICP merupakan kriteria minimal tentang
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi,
serta pelaporan kegiatan PkM LPPM.
2) Pengelolaan PkM LPPM dilaksanakan oleh LPPM yang dibantu oleh tim
dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk mengelola PkM LPPM.

cxciii
3) Tim yang dimaksud pada poin (2) adalah Tim Ad Hoc LPPM yang ditunjuk
oleh Ketua LPPM yang ditunjuk oleh Rektor ICP
h. Standar Pendanaan dan Pembiayaan
Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian pada masyarakat
merupakan kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan
pembiayaan pengabdian pada masyarakat. Dengan demikian ICP wajib
mengatur mekanisme pendanaan, pencairan dana, dan pembiayaan PkM.
ICP melalui LPPM wajib menyediakan dana internal untuk pengabdian
pada masyarakat yang berasal dari RKA (Rencana Kerja dan Anggaran) ICP
pertahun. Sumber dana PkM ICP selain dari dana internal perguruan tinggi
juga dapat diperoleh dari sumber-sumber berikut:
1) Pemerintah,
2) Kerja sama dengan lembaga lain
3) Dana dari masyarakat.
Dana yang diperoleh pelaksana pengabdian kepada masyarakat
digunakan untuk membiayai hal-hal berikut:
1) Perencanaan pengabdian pada masyarakat;
2) Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat;
3) Pengendalian pengabdian pada masyarakat;
4) Pemantauan dan evaluasi pengabdian pada masyarakat;
5) Pelaporan pengabdian pada masyarakat; dan
6) Diseminasi hasil pengabdian pada masyarakat.
Dalam mencapai standar PkM ICP, perlu dilakukan langkah-langkah
pemanfaatan sumber daya yang ada, baik berkaitan dengan sumber daya
manusia maupun sumber pembiayaan. Untuk mengontrol mutu PkM, maka
dilakukan review terhadap setiap usulan (proposal) dan hasil PkM melalui tim
reviewer internal.
4. Indikator Kinerja Utama
Renstra PkM ICP Tahun 2020-2025 yang telah ditetapkan Rektor ICP
dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan PkM lingkup sivitas akademika ICP.
Renstra PkM ICP disusun ke dalam 6 bab yang terdiri dari bab pendahuluan,

cxciv
landasan pengembangan, garis besar rencana strategis, sasaran, program
strategis dan indikator kinerja, pelaksanaan rencana strategis PkM, serta
penutup.
Bab pendahuluan berisi dasar pemikiran, standar pengelolaan PkM,
rencana strategis PkM institusi serta roadmap program PkM. Bab landasan
pengembangan menjabarkan tentang visi dan misi ICP, visi dan misi LPPM ICP,
analisis kondisi saat ini, peran LPPM, dan analisis SWOT. Bab garis besar
rencana strategis menjelaskan tentang tujuan pelaksanaan serta program
strategis dan strategi pencapaiannya. Bab sasaran, program strategis dan
indikator kinerja membahas tentang indikator kinerja, topik unggulan dan
roadmap PkM. Pada bab pelaksanaan rencana strategis dijabarkan tentang
peningkatan kegiatan PkM serta estimasi dan sumber dana PkM. Pada bab
terakhir yaitu penutup dijelaskan tentang kesimpulan berkenaan dengan
penyusunan renstra PkM tahun 2020-2025.
Berikut disajikan alur prosedur PkM ICP yang dikembangkan dan
dikoordinir oleh LPPM dengan pembiayaan internal:

Selain berpedoman pada renstra, kegitan PkM dalam ruang lingkup ICP juga
berpedoman pada Standar Operasional Prosedur (SOP) PkM. SOP PkM berisi
tahapan, langkah-langkah, serta prosedur operasional standar sebagai panduan
pelaksanaan kegiatan PkM. SOP PkM ICP dirancang untuk dijadikan sebagai
panduan bagi pelaksana program PkM dalam meningkatkan kualitas program

cxcv
serta memudahkan pihak LPPM untuk melakukan evaluasi kinerja program
PkM.
Pelaksanaan PkM dalam ruang lingkup ICP telah dilaksanakan sesuai
dengan SOP. Dengan demikian data dan dokumen yang berkaitan dengan tata
cara penilaian dan review, legalitas pengangkatan reviewer, bukti tertulis hasil
penilaian usul PkM, legalitas penugasan pengabdi/kerjasama PkM, berita acara
hasil monitoring dan evaluasi, serta dokumentasi luaran PkM, laporan periodik
terkait kegiatan yang dilaksanakan oleh LPPM maupun satuan akademik kepada
pihak pimpinan internal (rektor) dan eksternal (mitra) tersedian di LPPM ICP.
5. Indikator Kinerja Tambahan
Indikator kinerja tambahan adalah alat ukur keberhasilan PkM lainnya
yang ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi untuk melampaui SN dikti.
Indikator kinerja tambahan secara spesifik diterapkan oleh ICP yang merupakan
indikator kinerja turunan dari indikator kinerja utama.
ICP merupakan perguruan tinggi yang berfokus pada pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang ilmu hukum, keguruan, dan ilmu kependidikan. Sebagian
besar dosen ICP merupakan praktisi hukum dan berperan aktif dalam bidang
hukum. Bidang kependidikan dengan berperan aktif mengabdi di masyarakat
dengan memberikan penyuluhan hukum, pengajaran dan pengabdian di
lingkungan masing-masing.
Berpegang pada karakteristik yang dimiliki oleh ICP, kegian PkM
memfokuskan diri pada pengembangan materi keilmuan yang berkaitan dengan
ilmu hukum, keguruan, dan ilmu kependidikan melalui indikator sebagai berikut:
a. Tersedianya pusat bantuan hukum bagi masyarakat. Adanya pusat bantuan
ini menjadi wadah bagi amsyarakat untuk memperoleh bantuan atau
perlindungan hukum.
b. Tersedianya unit kegiatan mahasiswa khususnya prodi pendidikan dengan
adanya literasi Parroki sebaagi wadah literasi dalam penulisan.
c. Tersedianya jurnal Pengabdian masyarakat yaitu Mappinra
6. Evaluasi Capaian Kinerja

cxcvi
Untuk memastikan tingkat keberhasilan program PkM maka dilakukan
evaluasi kinerja melalui analisis keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian
standar yang telah ditetapkan oleh institusi. Proses evaluasi ini dilakukan oleh
LPPM dengan berpedoman pada cara pengukuran dengan metode yang tepat
sehingga hasil dari program PkM dapat dianalisis dan dievaluasi.
Analisis capaian kinerja dapat dilakukan dengan berpedoman pada
langkah-langkah berikut:
a. Melakukan identifikasi akar masalah yang berhubungan dengan pengabdian
kepada masyarakat yang ditemukan di lapangan,
b. Institut mencari dan mengidentifikasi faktor pendukung keberhasilan dalam
proses pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat,
1) Dosen mempunyai kemampuan yang memadai dalam melaksanakan
penelitian dan pengabdian masyarakat.
2) Institusi mendukung dan memfasilitasi semua bentuk pengabdian
masyarakat yang dilaksanakan dosen maupun mahasiswa.
3) Tersedianya fasilitas publikasi untuk penerbitan hasil kegiatan pengabdian
masyaraat melalui jurnal Mappinra.
c. Institut mencari dan mengidentifikasi faktor penghambat ketercapaian standar
PkM,
1) Rendahnya minat sivitas akademika ICP untuk melaksanakan PkM
2) Dana pelaksanaan PkM masih belum optimal
3) Upaya dosen untuk mendapatkan dana hibah dari pemerintah masih
kurang maksimal
4) Variasi pengabdian kepada masyarakat yang memerlukan penajaman
fokus pengabdian kepada masyarakat
5) Publikasi hasil PkM masih banyak yang belum dimuat pada jurnal berskala
nasional terakreditasi
6) Masih sedikitnya akses terhadap sumber daya luar berupa jurnal berbayar
dengan reputasi baik
d. Institut mengidentifikasi peluang terhadap pengembangan pengabdian
kepada masyarakat

cxcvii
1) Kerjasama program pengabdian masyarakat dengan pemerintah daerah
2) Tersedianya berbagai jenis hibah pengabdian kepada masyarakat
e. Institut mengidentifikasi ancaman yang dapat menjadi faktor penghambat
pengembangan pengabdian kepada masyarakat
1) Adanya persaingan akademik di tingkat daerah dengan berkembangnya
perguruan tinggi lain.
2) Banyak proyek diluar pekerjaan yang lebih menjanjikan dari segi
penghasilan.
Masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi tersebut dijadikan sebagai
data untuk melakukan tindak lanjut program berikutnya yang lebih berkualitas.
Kelompok pelaksana PkM yang berjalan dalam ruang lingkup ICP telah
terdiri dari dosen yang berada lingkup prodi di lingkungan ICP yang ditetapkan
oleh ketua LPPM. Produk yang telah dihasilkan oleh kelompok pelaksana PkM
ini antara lain:
a. Perencanaan dan Pengorganisasian Program Pengembangan Potensi
Pendidikan.
b. Pemberdayaan lembaga keagamaan melalui program pendidikan non-
formal
c. Pemberdayaan ekonomi masyarakat.
d. Pembentukan sikap keagamaan masyarakat dalam pendidikan islam
e. Pembentukan sikap keagamaan masyarakat dalam ekonomi islam
f. Pembentukan sikap keagamaan masyarakat dalam penyiaran islam
7. Penjaminan Mutu PkM
Sistem penjaminan mutu pengabdian kepada masyarakat ICP tercantum
dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) ICP yang secara lengkap dan
komprehensif diatur sesuai dengan siklus Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi,
Pengendalian, dan Peningkatan Standar (PPEPP).
Fungsi perencanaan dan penjaminan mutu di lingkup ICP dilaksanakan
oleh Lembaga Perencanaan dan Penjaminan Mutu Internal (LP2MI). Penjaminan
mutu bertujuan untuk mempertahankan dan menjamin kualitas secara
berkesinambungan berdasarkan pemenuhan standar input, proses, dan output.

cxcviii
Untuk penjaminan mutu PkM tertera dalam Standar Pengabdian yang
memuat program dan kegiatan, sebagai berikut:
No Program Kegiatan Unit Kerja
1 Pengabdian dosen Penyusunan Lembaga Penelitian
pedoman pengabdian dan Pengabdian
dosen Kepada Masyarakat
(LPPM)
Penyediaan sistem Lembaga Penelitian
informasi pengabdian dan
Pengabdian Kepada
Masyarakat (LPPM)
Workshop dan pelatihan Lembaga Penelitian
metodologi, penyusunan dan Pengabdian
proposal, laporan dan Kepada Masyarakat
artikel Pengabdian (LPPM)
Penerimaan, seleksi, dan Lembaga Penelitian
seminar proposal dan Pengabdian
pengabdian Kepada Masyarakat
(LPPM)
Aplikasi hasil penelitian Lembaga Penelitian
dalam pengabdian dan Pengabdian
kepada masyarakat Kepada Masyarakat
(LPPM)
Pelaksanaan dan Lembaga Penelitian
pendokumentasian hasil dan Pengabdian
pengabdian Kepada Masyarakat
(LPPM)
Seminar hasil Lembaga Penelitian
pengabdian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
(LPPM)
2 Publikasi Hasil Penerbitan hasil Lembaga Penelitian
Pengabdian pengabdian dalam dan Pengabdian
bentuk buku atau media Kepada Masyarakat
lain (LPPM)
3 Peningkatan Mutu Penggalangan dan Lembaga Penelitian
Pembiayaan penyerapan sumber dan Pengabdian
Pengabdian pembiayaan pengabdian Kepada Masyarakat
dari APBN/APBD, hibah, (LPPM)
kerjasama, dan sumber
usaha Lain.
4 Penjaringan Umpan Survey kepuasan Lembaga Penelitian
Balik Mutu Pengabdian layanan dan Pengabdian
pengabdian Kepada Masyarakat
(LPPM)

cxcix
8. Kepuasan Pengguna
Lembaga Perencanaan dan Penjaminan Mutu Internal (LP2MI) Institut
Cokroaminoto Pinrang menjadi lembaga yang bertanggung jawab dalam
mengukur tingkat kepuasan pengguna PkM perguruan tinggi baik pengabdi
maupun mitra. Untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna, dikembangkan
instrumen yang valid dan andal serta mudah untuk digunakan dan dilaksanakan
secara berkala. Instrumen yang digunakan LP2MI berupa angket berkaitan
dengan kepuasan pengguna PkM.
Angket yang digunakan dalam proses pelacakan kepuasan pengguna
terhadap pelaksanaa PkM ICP dianalisis dan diukur. Hasil analisis angket
tersebut digunakan pihak institusi sebagai bahan untuk mereview pelaksanaan
PkM dengan melibatkan pihak-pihak steakholder. Hasil dari review yang
dilakukan institusi dijadikan sebagai acuan perbaikan dan peningkatan mutu
pengabdian kepada masyarakat.
Tingkat kepuasan pengguna terhadap program PkM yang dilaksanakan
Institut sebagai berikut:

Berdasarkan data pada diagram di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat


kepuasan pengguna terhadap kegiatan PkM sangat baik. Terlihat dari 150
pengguna merespons dengan sangat puas, 75 di antaranya merasa puas,
sisanya merespons dengan kurang puas dan tidak puas dengan persentase 20
dan 5 persen.
Data yang telah diperoleh dari diagram tersebut menjadi sangat penting
untuk melakukan evaluasi, terutama pada faktor yang membuat sekitar 5 persen
pengguna yang merespons kurang puas terhadap kegiatan PkM yang dilakukan

cc
oleh Institusi, untuk tindak lanjutnya. Penilaian kepuasan pelanggan PkM ini
semantiasa dilaksanakan secara konsisten dan ditindaklanjuti secara berkala
dan tersistem.
9. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar PkM serta Tindak Lanjut
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bagian integral tri
dharma perguruan tinggi yang wajib dilaksanakan oleh sivitas akademik. PkM ini
menjadi salah satu alat ukur keterlibatan perguruan tinggi dalam berkontribusi
membantu masyarakat dalam mengembangkan kemampuan dan memecahkan
berbagai permasalahan di masyarakat.
ICP merupakan perguruan tinggi yang berdiri sejak 27 Juli 2022. (sebelum
berganti nama, ICP dulunya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dan Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Sejak berdirinya di tahun 2022 tersebut,
sivitas akademika telah banyak melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan pelaksaan program PkM ini, institusi dapat melihat kebutuhan
masyarakat secara nyata dan mampu menawarkan solusi terhadap masalah
yang ada di masyarakat terutama bidang hukum, keguruan, dan ilmu pendidikan.
Pelaksanaan PkM ICP harus dilakukan dengan bepediman pada renstra
dan pedoman pelaksanaan PkM. Dengan demikian kegiatan PkM yang
dilakukan sivitas akademika ICP lebih terarah. Selain itu, akan lebih mudah
dalam melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan PkM serta
melakukan pengembangan PkM.
Secara keseluruhan, pelaksanaan PkM telah mengikuti standar yang
ditetapkan oleh institusi meski dalam pelaksanaannya masing ditemui beberapa
kekuranga, di antaranya:
a. Rendahnya minat sivitas akademika ICP untuk melaksanakan PkM
b. Dana pelaksanaan PkM masih belum optimal
c. Upaya dosen untuk mendapatkan dana hibah dari pemerintah masih kurang
maksimal
d. Variasi pengabdian kepada masyarakat yang memerlukan penajaman fokus
pengabdian kepada masyarakat

cci
Oleh karenanya perencanaan perbaikan harus dilakukan, terutama dalam
memberikan akses kepada dosen untuk dapat memanfaatkan hibah pemerintah
terkait PkM dan memberikan peluang hasil kegiatan PkM untuk di publikasikan di
jurnal nasional berakreditasi.

i. Luaran dan Capaian Tridharma


1. Indikator Kinerja Utama
a. Pendidikan
1) Capaian Pembelajaran
Sistem Pendidikan Institut Cokroaminoto Pinrang berpusat pada
pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan akademik dan riset di bidang ilmu pendidikan dan ilmu hukum
serta dapat menerapkannya dalam kehidupan di masyarakat
(knowledgeable); Mengembangkan semangat individu dan sosial,
kemandirian dan kewirausahaan, serta wawasan dan kebangsaan (piety);
Mengembangkan program riset dan pengabdian masyarakat berbasis
keguruan dan ilmu hukum..
Dalam implementasinya sistem Pendidikan Institut Cokroaminoto
Pinrang telah berhasil mencetak lulusan-lulusan mahasiswa yang kompeten
dalam pengembangan pendidikan dan ilmu hukum. Rata-rata Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Institut Cokroaminoto Pinrang lulusan
untuk setiap program dalam 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Rata-Rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Lulusan ICP

RATA-RATA IPK SARJANA


3.60
3.59 3.59
3.58 Series 1
3.57 3.57
3.56 3.56
3.55
2022-2023 2021-2022 2020-2021
TAHUN AKADEMIK

ccii
Dengan mengamati Diagram Batang diatas, kita melihat capaian rata-
rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa program pendidikan sarjana
dalam kurun waktu tiga tahun terakhir sebagai berikut:
a) Setiap tahunnya Mahasiswa program pendidikan sarjana mendapatkan
predikat sangat memuaskan dengan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) mencapai antara 3.57 sampai 3.59
b) mahasiswa program pendidikan sarjana mengalami sedikit peningkatan
capaian rata- rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) walaupun tidak
signifikan.
c) Dari tahun ajaran 2020/2021 ke tahun ajaran 2021/2022 dan Selanjutnya
ke tahun ajaran 2022/2023 mahasiswa program pendidikan sarjana
mengalami sedikit peningkatan rata-rata IPK dari 3,57 turun menjadi 3,56
dan terus mengalami peningkatan IPK menjadi 3,59.
Dari anasilis diagram diatas bisa disimpulkan bahwa capaian
pembelajaran mahasiswa program pendidikan sarjana mengalami perubahan
dari tahun ketahun berupa adanya peningkatan walupun tidak signifikan.
2) Prestasi Akademik/Non-akademik Mahasiswa
Mahasiswa Institut Cokroaminoto Pinrang sangat aktif dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan akademik baik perlombaan, seminar pelatihan dan
kegiatan-kegiatan akademik lainnya yang diselenggarakan dalam cakupan
wilayah propinsi hingga nasional. Sejak tahun 2019 ada 2 kegiatan akademik
yang pernah diikuti oleh para mahasiswa Institut Cokroaminoto Pinrang
Selain kegiatan akademik, para mahasiswa juga sangat aktif terlibat
dalam kegiatan-kegiatan non akademik. Keterlibatan para mahasiswa dalam
kegiatan tersebut sangat beragam dari mulai menjadi peserta, panitia hingga
masuk menjadi nominasi juara-juara terbaik 1,2,3 dan peserta.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir Mahasiswa Institut
Cokroaminoto Pinrang telah aktif mengikuti kegiatan non-akademik
sebanyak 16 kegiatan. (tertuang di LKPT 5b1 dan 5b2)
3) Efektivitas dan Produktifitas Pendidikan
Pendidikan yang diselenggarakan di Institut Cokroaminoto Pinrang

cciii
sangat efektif karena di topang oleh SDM dan Sarana Prasarana yang cukup
baik. Selain itu kurikulum yang dijalankan juga sangat bagus dan relevan
dengan sub kultur di daerah Kabupaten Pinrang sehingga menjadikan para
mahasiswa dapat menjalani proses pendidikan secara efektif dan produktif.
Hal tersebut bisa dilihat dari Rata-rata masa studi lulusan mahasiswa
Institut Cokroaminoto Pinrang program pendidikan sarjana dalam 3 (tiga)
tahun terakhir sesuai dengan target tuntutan akademik program sarjana
selama 4 tahun. Lebih jelasnya bisa dilihat pada diagram dibawah ini:

RATA-RATA MASA STUDI MAHASISWA


2022 Series
4.02 1
2021
4.00
2020
4.01
3.99 4.00 4.01 4.02 4.03

4) Daya Saing Lulusan


Kualitas sumber daya manusia (SDM) memiliki kaitan sangat erat
dengan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, Institut Cokroaminoto Pinrang
mempersiapkan sedini mungkin kualitas pendidikannya agar lulusan yang
dihasilkan memiliki daya saing.
Sejauh ini daya saing mahasiswa lulusan Institut Cokroaminoto Pinrang
sangat baik dan cukup diperhitungkan di tengah tuntutan relevansi
pendidikan dan pekerjaan. Hasil Tracer Study Kesesuaian Akademik dan
Pekerjaan Mahasiswa lulusan Institut Cokroaminoto Pinrang menunjukan
lebih dari 84,00% Mahasiswa lulusan Institut Cokroaminoto Pinrang
mendapatkan pekerjaan yang berkaitan erat dengan pendidikan
akademiknya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat diagram dibawah ini:

cciv
TINGKAT KETERKAITAN PENDIDIKAN DAN PEKER-
50.00 JAAN MAHASISWA LULUSAN ICP
39.30
40.00
28.60
30.00
5) Kinerja
20.00Lulusan 16.10
10.70
10.00
Hasil Tracer Study menunjukan bahwa 57,20 % Mahasiswa Lulusan
0.00
0.00
ICP bekerja
SangatdiErat
dunia Erat
pendidikan (sekolah)
Cukup Erat dan Tidak
Kurang Erat instansi
Sama pemerintah ini
Sekali
menunjukan bahwa kinerja Mahasiswa lulusan ICP itu sangat baik dan
sangat sesuai dengan program pendidikan yang dijalankan di ICP. Untuk
lebih jelasnya data tempat bekerja mahasiswa lulusan ICP bisa dilihat pada
diagram dibawah:

50.00
TEMPAT BEKERJA MAHASISWA LU-
42.90
LUSAN ICP
40.00
30.00
20.00
10.00 14.30
0.00 0.00 0.00
0.00
0.00

b. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat


Pedoman pengelolaan penelitian yang lengkap, dikembangkan,
kemudian dipublikasikan melalui website
http://institutcokroaminotopinrang.ac.id/page/detail/panduan-penelitian-dan-
pengabdian-kepada-masyarakat dan dipublikasikan melalui Open Journal
System pada laman
http://ejurnal.institutcokroaminotopinrang.ac.id/index.php/jurnalcokro. Semua
data yang berkaitan dengan pedoman pengelolaan ini terdokumentasi
dengan baik dan dapat diakses oleh semua pihak, baik internal maupun
eksternal melalui website dengan kategori LPPM.
Penyelenggaraan riset di ICP berjalan dengan baik.Ini dapat dilihat dari
hasil karya ilmiah.Setiap dosen, terutama dosen tetap berkontribusi dengan
menulis artikel yang dimuat di jurnal masing- masing program studi. Selama

ccv
tiga tahun terkhir, karya ilmiah dosen tetap dimuat di jurnal ilmiah dalam skala
nasional dan internasional.Demikian juga denga karya yang berbentuk buku
dan karya seni.

Pengabdian Pada Masyarakat (Abdimas) merupakan tahapan dari


pendidikan dan penelitian yang terikat dalam Tridharma Perguruan Tinggi.
Secara filosofis, Abdimas merupakan wujud konkrit dari penerapan ilmu
(aksiologis) yang bersifat siklus (cyclic) atau umpan balik (feedback),
sehingga “jika dilaksanakan dengan baik, benar, sistematis dan konsisten
(sesuai peta jalan dan rencana strategis)”, maka hasilnya bukan hanya
memberdayakan dan memandirikan masyarakat serta menguatkan daya
saing bangsa, tetapi akan semakin membangun (mengkonstruksi) dan
menguatkan pendidikan dan penelitian.
Salah satu contoh konkrit pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh
ICP dapat dilihat dari contoh realisasinya pada Ilmu Hukum dalam bentuk
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) prodi Ilmu Hukum.
Bantuan hukum merupakan jasa hukum yang khusus diberikan kepada
fakir miskin yang memerlukan pembelaan secara cuma-cuma, baik di luar
maupun di dalam pengadilan, secara pidana, perdata dan tata usaha negara,
dari seseorang yang mengerti seluk beluk pembelaan hukum, asas-asas dan
kaidah hukum, serta hak asasi manusia.
Prodi Ilmu Hukum ICP Fakultas Syari’ah ICP membentuk wadah
Lembaga Bantuan Hukum disingkat LBH ICP (2019-Sekarang) sebagai ketua
dan pelaksana; Bakhtiar, S.H.,M.H dan dibantu oleh beberapa dosen dan
mahasiswa. Sebagai wujud melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu
pengabdian kepada warga masyarakat pencari keadilan khususnya
masyarakat miskin. Kerjasama ini untuk memberikan pelayanan hukum yang
terbaik bagi masyarakat pencari keadilan yang tidak mampu dan
meminimalisir kesalahan-kesalahan prosedural yang dimanfaatkan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab dan merugikan lembaga.
2. Indikator Kinerja Tambahan

ccvi
Kebutuhan akan tenaga pendidik dan hukum yang intelek dewasa ini
sangatlah besar. Pasalnya, masih minimnya tenaga pendidik dan hukum di
masyarakat. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, Institut Cokroaminoto
Pinrang menyadari situasi ini dan berusaha untuk mengadaptasi seluruh
proses akademisnya dengan tuntutan dan tantangan zaman tanpa harus
kehilangan identitasnya sebagai Perguruan Tinggi yang berorientasi pada
Ilmu Pendidikan dan Hukum. Bagaimanapun, bagi ICP harus tetap menjadi
identitas institusionalnya. Sebagai sebuah nilai, ICP akan senantiasa
dipertahankan sebagai sesuatu yang esensial bagi eksistensi lembaga ini.
Hal ini sesuai dengan beberapa indikasi fakta yang objektif, diantaranya
adalah:
a. Mayoritas mahasiswa dan mahasiswi berdomisili di Kabupaten Pinrang
sekitarnya (Ajatappareng)
b. Produktivitas program pendidikan dinilai dari efesiensi edukasi dan masa
studi mahasiswa
c. Pencapaian kualifikasi dan capaian pembelajaran lulusan berupa
gambaran yang jelas tentang profil dan capaian pembelajaran lulusan
dari program studi
d. Berperan aktif dan berpartisipasi dalam event dan program pemerintah
baik skala lokal, regional maupun skala nasional
e. Penelusuran lulusan, umpan balik dari pengguna lulusan, dan persepsi
publik terhadap lulusan sesuai dengan capaian pembelajaran
lulusan/kompetensi yang ditetapkan oleh program studi dan perguruan
tinggi dengan mengacu pada KMBK.
Dengan berlandaskan langkah-langkah dan program di atas, visi Institut
Cokroaminoto Pinrang merumuskan lembaga ini untuk mencapai visi
”Menjadi Perguruan Tinggi Unggul dan Berdaya Saing di Bidang Ilmu
Hukum, Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tahun 2027”., dengan
menyelengarakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kemampuan akademik dan riset di bidang ilmu pendidikan dan
hukum serta dapat menerapkannya dalam kehidupan di masyarakat;

ccvii
mengembangkan semangat individu dan sosial, kemandirian dan
kewirausahaan, serta wawasan keumatan dan kebangsaan; dan
mengembangkan program riset dan pengabdian masyarakat berbasis
pendidikan dan hukum; serta mewujudkan center of study bidang pendidikan
dan hukum di Indonesia dan dunia.
Melalui perguruan tinggi ini, diharapkan para civitas akademik ICP dapat
terus mengembangkan khazanah keilmuannya, tidak hanya di bidang
keilmuan saja, namun di bidang keilmuan yang lain, seperti ilmu ekonomi,
ilmu sosial, teknologi, humaniora hingga ilmu-ilmu pasti. Yang menjadi
pekerjaan rumah ICP pada masa sekarang dan mendatang, di mana
dinamika masyarakat bergulir dengan begitu cepat, adalah bagaimana agar
ICP mampu bersaing dan melahirkan tenaga pendidikan dan hukum, yang
intelek. Sebab, jenis seperti itulah yang dibutuhkan pada zaman sekarang.
3. Evaluasi Capaian Kinerja
Capaian kinerja yang hendak diraih oleh Institut Cokroaminoto Pinrang
tentunya perlu dievaluasi untuk dijadikan tolok ukur sejauhmana keberhasilan
yang telah dicapai, agar bisa dijadikan tumpuan dan acuan perbaikan dan
pembenahan capaian kinerjanya ke depan. Hal demikian tercermin dalam
berbagai langkah yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan tinggi Institut
Cokroaminoto Pinrang dengan menetapkan dan mewajibkan:
1) Penyelenggaraan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester
2) Mengadakan test kompetensi dan uji kelayakan dosen baik langsung atau
tidak langsung
3) Setiap Dosen diharuskan membuat BKD/LKD sebagai bukti dan
pertanggung jawaban kinerja dari mata kuliah yang diampu
Sebagai Perguruan Tinggi berbasis pendidikan dan ilmu hukum,
implementasi tridharma Perguruan Tinggi di ICP telah memadukan konsep
pendidikan nasional.
Atas dasar itu, lulusan ICP dapat dikatakan sebagai gambaran dari tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu memiliki kemampuan akademik di
bidang ilmu pendidikan dan ilmu hukum dengan kekayaan literatur klasik dan

ccviii
kontemporer serta dapat beradaptasi dalam konteks dinamika dan trend
zaman, sekalipun target menjadikan ICP sebagai pusat penyebaran ilmu
pendidikan dan ilmu hukum dalam skala nasional masih memerlukan proses.
Lulusan ICP memiliki karakter kesederhanaan, moderat, dan toleran.

4. Penjaminan Mutu Luaran


SPME atau akreditasi adalah kegiatan penilaian menentukan kelayakan
program studi dan perguruan tinggi. Dengan perkataan lain, akreditasi
program studi adalah kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan
program studi, sedangkan akreditasi perguruan tinggi adalah kegiatan
penilaian untuk menentukan kelayakan perguruan tinggi.
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau BAN-PT telah lama
dengan intens memeriksa dan mengaudit Institut Cokroaminoto Pinrang,
menguji dan memberikan penilaiannya terhadap kelayakan semua program
studi yang berada di bawah perguruan tinggi ICP. Kegiatan penilaian ini
secara rutin telah dilakukan dengan periodik selama 5 tahun sekali.
Kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan perguruan tinggi di
beberapa Program studi ICP ini dilaksanakan sebagai berikut:
1) Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2) Program Studi Pendidikan Ekonomi
3) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
4) Program Studi Pendidikan Matematika
5) Program Studi Ilmu Hukum
6) Program Studi Pendidikan Guru SD
5. Kepuasan Pengguna
Menurut Kotler & Amstrong (2003), ada empat metode yang bisa
digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen, yaitu: a) Sistem Keluhan
dan Saran Setiap perusahaan yang berorientasi pada konsumen (customer
oriented) akan memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya bagi
konsumen untuk menyampaikan pendapat, saran dan keluhan konsumen.
b) Survei Kepuasan Konsumen Penelitian mengenai kepuasan konsumen

ccix
banyak dilakukan dengan menggunakan metode survei, baik melalui pos,
telepon maupun wawancara pribadi. c) Ghost Shopping. Metode ini
dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang (ghost
shopper) untuk bersikap sebagai konsumen di perusahaan pesaing. d)
Analisa Konsumen yang Hilang Metode ini dilaksanakan dengan cara
perusahaan menghubungi para konsumennya yang telah berhenti membeli
atau yang telah beralih pemasok dan perusahaan menanyakan penyebab
konsumen berhenti membeli atau beralih pemasok.
Selanjutnya berdasarkan uraian di atas, hasil analisis terhadap data
kuesioner yang berhasil diverifikasi, maka gambaran mengenai
karakteristik alumni ICP, pekerjaan dan kaitan antara pendidikan yang
diterima dengan aplikasinya pada lingkungan pekerjaan. Dalam survey
alumni ini ditanyakan beberapa hal yang terkait dengan tujuan Survey
Alumni yaitu:
Jumlah Lulusan yang memberikan respon. Hasil studi pelacakan kepada
user dirangkum dalam tabel 5.e.1 LKPT

Tracer Studi Pada Lulusan


Pengembangan Diri 20.00
Kerjasama Tim 30.00
Komunikasi 70.00
Penggunaan Teknologi Informasi 15.00
Bahasa Inggris
Keahlian Berdasarkan Bidang Ilmu 15.00
Integritas (Etika dan Moral) 20.00
70.00
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00

6. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Standar Luaran dan Capaian


Tridharma serta Tindak Lanjut
Capaian pembelajaran mahasiswa program pendidikan sarjana dan
magister di ICP mengalami perubahan dari tahun ketahun berupa
peningkatan dan penurunan tetapi tidak signifikan. Mahasiswa Institut
Cokroaminoto Pinrang sangat aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan
akademik dan Non Akademik baik perlombaan, seminar pelatihan dan
kegiatan-kegiatan akademik lainnya yang diselenggarakan dalam cakupan

ccx
wilayah propinsi hingga nasional.
Pendidikan yang diselenggarakan di Institut Cokroaminoto Pinrang
sangat efektif karena ditopang oleh SDM dan Sarana Prasarana yang cukup
baik. Selain itu kurikulum yang dijalankan juga sangat bagus dan relevan
dengan sub kultur di daerah Ajatappareng yang berbasis ilmu hukum dan Ilmu
pendidikan sehingga menjadikan para mahasiswa dapat menjalani proses
pendidikan secara efektif dan produktif.
Kualitas sumber daya manusia (SDM) memiliki kaitan sangat erat
dengan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, Institut Cokroaminoto Pinrang
mempersiapkan sedini mungkin kualitas pendidikannya agar lulusan yang
dihasilkan memiliki daya saing. Sejauh ini daya saing mahasiswa lulusan
Institut Cokroaminoto Pinrang sangat baik dan cukup diperhitungkan di
tengah tuntutan relevansi pendidikan dan pekerjaan.

D. Analisis dan Penetapan Program Pengembangan Institusi


1. Analisis Capaian Kinerja
Kegiatan evaluasi diri ini merupakan upaya Institut Cokroaminoto Pinrang
(ICP) untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui
pengkajian dan analisis berkenaan dengan kekuatan, kelemahan, peluang,
tantangan, kendala, dan bahkan ancaman. Cakupan kegiatan evaluasi diri ini
meliputi (1) Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi, (2) Tata Pamong, Tata Kelola, dan
Kerjasama, (3) Mahasiswa, (4) Sumber Daya Manusia, (5) Keuangan, Sarana,
dan Prasarana, (6) Pendidikan, (7) Penelitian, (8) Pengabdian kepada
Masyarakat, dan (9) Luaran dan Capaian Tridharma.
Capaian kinerja dalam aspek-aspek yang dinilai dalam evaluasi diri ini
dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi
- Visi dan misi mencerminkan pembentukan nilai-nilai keunggulan dan moral
civitas akademika ICP.
- Visi ICP mengacu pada visi lembaga yang memiliki brand image yang baik
di masyarakat.

ccxi
- Visi dan misi ICP telah dijabarkan kedalam dokumen-dokumen
perencanaan turunannya antara lain Rencana Strategis dan Rencana
Operasional.
- Visi dan misi masih belum sepenuhnya dijiwai oleh seluruh civitas
akademika.
- Partisipasi sebagian dosen dan mahasiswa untuk mewujudkan visi, misi
serta tujuan institusi belum optimal.
-
b. Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama
- Institut Cokroaminoto Pinran (ICP) disusun untuk menggambarkan
struktur, mekanisme dan tata hubungan antar organ di lingkungan
institusi serta mekanisme pengendalian dan pengawasan untuk
mewujudkan visi dan misi institusi berdasarkan prinsip-prinsip tata
pamong perguruan tinggi yang baik (good university governance).
- ICP ditetapkan dengan mengacu kepada Peraturan Kementerian Ristek
dan Perguruan Tinggi, Yayasan Pembina Pendidikan Cokroaminoto, dan
peraturan internal Institut Cokroaminoto Pinrang.
- Sistem tata pamong di lingkungan ICP diarahkan untuk mewujudkan
mekanisme memperoleh kesepakatan dan mengakomodasikan
kepentingan dari semua stakeholders.
- ICP sebagai institusi yang memiliki sumber daya manusia yang cukup
banyak dengan latar belakang berbagai disiplin ilmu, disertai ketersediaan
fasilitas pendukung yang cukup memadai, tentunya memiliki
kemampuan dalam melaksanakan berbagai kegiatan Tridarma
Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat) sehingga dapat berkontribusi untuk
pembangunan bangsa melalui kerjasama antar lembaga. Namun demikian,
kerjasama yang dibangun tidak saja terbatas di bidang akademik,
namun dapat lebih luas di bidang nonakademik.
c. Mahasiswa

ccxii
- Komposisi jumlah mahasiswa yang masuk ke ICP setiap tahunnya
memperlihatkan jumlah yang signifikan dengan standar yang normal. Ini
menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada ICP ini sangat baik,
terlebih apabila melihat jumlah mahasiswa untuk tahun sekarang yang
peningkatannya cukup signifikan.
- Siginikansi mahasiswa ICP dari sisi kuantitas tampaknya linier dengan
signifikansi mahasiswa dari sisi kualitas. Hal ini ditunjukkan dengan prestasi
yang dicapai oleh mahasiswa ICP, baik yang bersifat akademik mapun
nonakademik. Mahasiswa ICP dapat dikatakan memiliki daya saing.
- Mahasiswa ICP selalu ikutserta dalam berbagai kegiatan yang
diselenggaran oleh pemerintah ataupun kegiatan kemasyarakatan
pemerintah tingkat lokal, sehingga perguruan tinggi ICP banyak
mendapatkan berbagai penghargaan dan apresiasi dari masyarakat.
- Keberhasilan ICP dalam melakukan tridarmanya sebagai lembaga
Perguruan Tinggi yang mampu mencetak sarjana yang berkualitas dan
mampu bersaing dalam bidang ilmu pendidikan dan hukum.
d. Sumber Daya Manusia
- Evaluasi Capaian kinerja Sumber Daya Manusia yang dilakukan ICP
dilakukan melalui sistem monitoring dan evaluasi (monev). Pedoman
tentang sistem monitoring dan evaluasi serta rekam jejak kinerja dosen dan
tenaga kependidikan dilaksanakan secara konsisten. Sistem monitoring dan
evaluasi (monev) serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan
didasarkan pada pedoman tertulis yang lengkap dan dilaksanakan secara
konsisten.
- Seluruh Dosen tetap ICP telah memiliki jabatan akademik, mulai dari
Asisten Ahli, Lektor, sampai dengan Lektor Kepala.
- Sejumlah 8 orang atau 12,9 % dosen ICP merupakan dosen dengan
kualifikasi Doktor (S-3). Sementara itu, sejumlah 54 atau 87,1% SDM dosen
ICP merupakan dosen dengan kualifikasi Magister (S-2).
- Rasio dosen tetap dengan mahasiswa ditetapkan oleh institusi adalah 1:24
(1.493 Mahasiswa / 62 Dosen tetap). Rasio dosen terhadap mahasiswa

ccxiii
tersebut dapat dilihat dari Jumlah dosen aktif, jumlah mahasiswa (student
body) dan jumlah mahasiswa terdaftar yang mengikuti Tugas Akhir (TA)
pada saat tahun sekarang. Beban kinerja dosen yang mencakup Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang harus dipenuhi sebanyak 12 sampai
dengan 16 SKS. Pemenuhan jumlah dosen bergelar Magister dan/atau
Doktor, minimal 6 orang dosen tetap di setiap prodi.
- Dalam rangka menunjang kegiatan akademik, ICP memiliki tenaga
kependidikan dalam jumlah dan kualifikasi yang memadai.
- Secara keseluruhan sumberdaya manusia (Dosen dan tenaga
kependidikan) yang ada di lingkungan ICP dapat dikategorikan baik. Dalam
rangka lebih meningkatkan kompetensi serta keahlian sumberdaya
manusia, ICP memiliki rencana perbaikan dan pengembangan yang
dilakukan baik di lingkungan internal maupun luar lembaga ICP.
e. Keuangan, Sarana, dan Prasarana
- Institut Cokroaminoto Pinrang adalah lembaga pendidikan yang bertujuan
pada pengembangan pendidikan yang senantiasa memberikan peluang dan
kebijakan pada mahasiswa yang mempunyai kekuarangan biaya memiliki
keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
- Pengelolaan keuangan Institut Cokroaminoto Pinrang dibuat dalam bentuk
dokumen yang meliputi (1) perencanaan, (2) Sumber anggaran, (3) alokasi
anggaran dan (4) realisasi anggaran.
- Hasil analisis alokasi dan pengggunaan anggaran senantiasa diarahkan
pada asas manfaat, efisiensi dan efektifitas sehingga keadaan keuangan
Institut Cokroaminoto Pinrang senantiasa stabil;
- Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Institut Cokroaminoto pinrang yang
menunjang terlaksananya tri dharma perguruan tinggi cukup memadai dan
dapat diakses dan digunakan baik oleh dosen maupun mahasiswa;
- Pemeliharaan sarana dan prasarana di Institut Cokroaminoto Pinrang
dilakukan secara rutin agar sarana dan prasarana dan terpelihara secara
berkesinambungan.
f. Pendidikan

ccxiv
- Evaluasi Capaian bidang pendidikan sejauh ini telah berhasil menjalankan
standar pendidikan sesuai dengan kebijakan formal baik kebijakan eksternal
melalui SN DIKTI dan program MBKM maupun kebijakan internal institusi.
Keberhasilan yang telah dicapai oleh ICP tentunya tidak lepas dari
beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat keberhasilan.
- Faktor pendukung keberhasilan tersebut diantaranya adalah manajemen
institusi pendidikan, pemanfaatan sumber belajar, penggunaan media
pembelajaran, penggunaan strategi dan model-model pembelajaran,
kualitas kinerja dosen, dan monitoring pelaksanaan kurikulum. Adapun
faktor penghambat ketercapaian standar adalah masih kurangnya
dukungan sarana fisik dan belum tercukupinya satandar kesejahteraan
dosen.
- Permasalahan yang dihadapi oleh ICP dalam bidang pendidikan pada
dasarnya merupakan permasalahan umum yang dihadapi oleh Lembaga
Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan yayasan, yakni
terbatasnya dukungan anggaran untuk meningkatkan mutu standar
pendidikan.
g. Penelitian
- Capaian kinerja penelitian pada ICP berjalan dengan baik. Dimana hal
tersebut dapat terlihat dari hasil karya ilmiah setiap dosen, terutama dosen
tetap yang berkontribusi menulis artikel-artikel yang dimuat di jurnal
program studi.
- Dalam tiga tahun terakhir, terdapat beberapa karya ilmiah dosen tetap yang
dimuat dalam jurnal ilmiah baik dalam skala nasional maupun internasional.
- Karya-karya yang berbentuk buku dan karya seni.
- Karya ilmiah ini dapat juga berupa penelitian kolaboratif antara dosen
dengan mahasiswa.
- Namun apabila melihat atensi seni di ICP, karya seni ciptaan hasil
kolaborasi antara mahasiswa dan dosen ICP tampaknya harus menjadi
perhatian khusus LPPM ICP guna memperoleh hak paten.

ccxv
- Pengelolaan LPPM di ICP berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari
kinerjanya yang telah mengacu pada standar operasional LPPM sendiri,
baik standar hasil, isi, proses, penilaian, pelaksanaan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, dan standar pendanaan serta pembiayaan.
Panduan kebijakan penelitian yang diberikan LPPM juga dapat meliput
varian model metodologi serta teknis yang tidak seragam.
h. Pengabdian kepada Masyarakat
- Capaian kinerja dalam bidang PkM di Institut Cokroaminoto Pinrang dapat
dilihat dari aspek ketercapaian standar yang sudah ditetapkan oleh Institut
melalui LPPM. Akar permasalahan dari pengabdian masyarakat adalah
sejauhmana pelaksanaan PkM yang dilaksanakan sesuai dengan standar,
dapat memberikan solusi permasalahan yang ada dimasyarakat dan
mampu berdaya saing secara nasional maupun internasional.
- Dilihat dari kepuasan pengguna PkM baik itu pengabdi atau mitra 85 % dari
koresponden menilai sangat puas, 10% puas dan 5% cukup puas dengan
pelaksanaan PkM yang dilaksanakan oleh Institusi. Data ini menjadi data
yang dapat dianalisi untuk perencanaan dan pengembangan PkM yang
akan datang, agar sesuai dengan masyarakat sebagai pelanggan dari PkM
yang dilakukan Institusi.
- Pengabdian kepada masyarakat di ICP juga mengedepankan prospek daya
saing baik secara nasional maupun internasional. Hibah pengabdian dari
pemerintah menjadi peluang untuk menunjang supaya pengabdian ICP
menjadi lebih baik.
i. Luaran dan Capaian Tridarma
- Institut Cokroaminoto Pinrang telah menetapkan sasaran yang akan dicapai
dalam periode yang akan datang demi tercapainya luaran dan capaian
tridharma yang lebih baik yaitu (a) meningkatnya kualitas pembelajaran, (b)
meningkatnya kualitas kegiatan mahasiswa, dan (c) meningkatnya relevansi
produktivitas hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
- Luluan ICP dapat dikatakan sebagai gambaran dari tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya, yaitu memiliki kemampuan akademik di bidang ilmu

ccxvi
pendidikan dan ilmu hukum dengan kekayaan literatur klasik dan
kontemporer serta dapat beradaptasi dalam konteks dinamika dan trend
zaman, sekalipun target menjadikan ICP sebagai pusat penyebaran ilmu
pendidikan dan ilmu hukum dalam skala nasional masih memerlukan
proses.
- Capaian Kinerja Luaran dan Tridharma ICP tercermin pada capaian
indikator kinerja utama. Secara umum target hasil dipenuhi bahkan terdapat
capaian yang melebihi target yang telah ditentukan, walaupun beberapa
indikator kinerja utama yang belum mencapai target.
2. Analisis SWOT
Institut Cokroaminoto Pinrang dalam menyelenggarakan program
pendidikan tinggi, tidak terlepas dari kondisi lingkungannya, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Lingkungan mana yang memiliki pengaruh
yang nyata terhadap kemungkinan keberhasilan atau kegagalan program
pendidikan tinggi yang diemban. Dari hal tersebut timbul peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) terhadap kegiatan pendidikan.
Hanya dengan memperlihatkan dan memperhatikan peluang dan
ancaman, strategi kegiatan pendidikan dapat disusun. Keterkaitan anatara
analisis faktor internal yang mencoba mengidentifikasi kekuatan (strenghts)
dan kelemahan (weaknesses) kegiatan pendidikan dengan lingkungan
pendidikan yang mengitarinya menjadi mutlak dilakukan. Dengan demikian
identifikasi kekuatan dan kelemahan diarahkan untuk mengembangkan
peluang dan mengurangi ancaman.
Dalam kaitan dengan strategi kegiatan pendidikan, maka
diidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal yang tidak dapat
dikontrol. Identifikasi ini tetap mengacu pada rambu-rambu penyusunan
portfolio yang diterbitkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi. Adapun rambu-rambu itu meliputi:
Penyelenggaraan program pendidikan tinggi, infrastruktur, finansial,
dosen dan tenaga pendukung, dan sistem informasi.
Analisis Faktor Internal

ccxvii
Analisis faktor internal ini mencoba mengindentifikasi kekuatan dan
kelemahan keberhasilan penyelenggaraan Program Studi yang ada.
1. Kekuatan dan Kelemahan
a. Integritas
Program Studi yantg dikelola oleh Institut Cokroaminoto Pinrang
dengan menggunakan open manajemen, transparansi dan akuntabilitas.
Hal ini merupakan tekad dan komitmen yang akan dilakukan oleh seluruh
pimpinan, staf yang ada di lingkungan Institut Cokroaminoto Pinrang.
Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
Kelemahannya, dapat terjadi apabila komitmen dan tekad tersebut
belum dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

b. Infrastruktur
Infrastruktur dalam bentuk tanah yang dimiliki oleh Institut
2
Cokroaminoto Pinrang sudah cukup memadai, yaitu 8962 m . Begitu pula
gedung perkuliahan, perpustakaan, dan laboratorium microteaching.
2
Kelemahannya, yaitu potensi tanah lebih kurang 8962 m
tersebut belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya. Khusus perpustakaan,
bukan hanya dari segi penggunaanya saja, tetapi juga jumlah judul dan
examplar buku masih terbatas. Sedangkan infrastruktur dalam bentuk
sarana, tampaknya sudah sebagian terpenuhi seperti: komputer dan
infokus.
Kelemahannya, yaitu setiap program studi baru memiliki tiga unit
komputer dan satu infokus, dan khusus internet pemanfaatannya masih
terbatas.
c. Sistem Informasi
Sistem informasi yang ada sudah berjalan dengan baik, meskipun
belum memadai. Sementara ini diusahakan dan disusun suatu program
informasi yang dapat online. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan

ccxviii
mendapatkan informasi mengenai data-data mahasiswa, dosen, dan
sebagainya.
Kelemahannya, yaitu masih terbatasnya media pendukungnya dan
operator komputer yang dapat menyusun dan mengoperasikan program
informasi yang sementara disusun tersebut.
2. Peluang dan Tantangan
a. Potensi Alumni SLTA
Jumlah alumni SLTA setiap tahun masih stabil, dan minat untuk
memasuki Perguruan Tinggi masih cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah pendaftar, baik pada PTN maupun pada PTS masih relatif banyak.
Mereka berkeyakinan, bahwa keluaran PTN dan PTS yang reputasinya
cukup bagus masih dapat bersaing memasuki pasar kerja. Selain itu, sejak
digulirnya pelaksanaan Otoda, dan Undang-Undang Guru dan Dosen,
banyak pegawai negeri yang bekerja dengan menggunakan ijazah SLTA,
Sarjana Muda, berlomba untuk kuliah. Bagi yang sudah sarjana tentunya ingin
menyesuaikan ilmu yang dimiliki dengan job/tempat kerjanya. Mereka dituntut
untuk mengikuti jenjang pendidikan tertentu atau ikut kuliah pada program
strata satu. Mereka ini pada umumnya memlilih PTS sebagai tempat kuliah.
Peluang lainnya adalah belum ada Institut yang berdiri baik di
Cokroaminoto Pinrang maupun di Kabupaten Pinrang. Tantangannya adalah,
bahwa ada PTN dan berbagai PTS yang membuka program yang sama di
daerah lain. Untuk memenangkan persaingan secara sehat, tentu Institut
Cokroaminoto Pinrang harus meningkatkan pelayanan dan jaminan mutunya.
b. Potensi Lokasi
Lokasi perkuliahan Institut Cokroaminoto Pinrang cukup strategis,
yaitu terletak di jalan Teuku Umar No. 36 Kelurahan Laleng Bata Kecamatan
Paleteang Kabupaten Pinrang. Lokasi ini juga merupakan perbatasan
antara Kabupaten Donggala dan Kabupaten Pinrang sehingga
diperkirakan Banyak calon mahasiswa dari Kabupaten Polman dan
Kabuapten Mamasa memilih Institut Cokroaminoto Pinrang sebagai
tempat kuliah karena pertimbangan lokasi tersebut

ccxix
Tantangannya adalah Institut Cokroaminoto Pinrang Selatan baru
akan berdiri dan tentu belum banyak dikenal masyarakat luas, maka untuk
mengantisipasi hal ini maka kampus Institut Cokroaminoto Pinrang harus
membenahi diri, terutama performancenya yang tampak dari luar.
c. Potensi Dosen
Banyak Sarjana S2 yang melamar menjadi tenaga dosen di Institut
Cokroaminoto Pinrang. Mereka rata-rata memiliki kualifikasi ilmu yang
memadai dan sangat relevan dengan program yang dituju. Meskipun di
antara mereka banyak pula yang mengetahui bahwa tingkat
kesejahteraan mengajar di Institut Cokroaminoto Pinrang masih tergolong
rendah dibandingkan dengan PTS lain. Bahkan ada yang bersedia
menjadi tenaga honorer dan sebagai pendamping dosen senior Institut
Cokroaminoto Pinrang. Padahal ini sesungguhnya merupakan potensi
yang luar biasa bila direkrut dengan baik sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhan Institut Cokroaminoto Pinrang sendiri.
Tantangannya adalah oleh karena Institut Cokroaminoto Pinrang
baru akan berdiri maka jabatan akademik yang dimiliki dosen masih
terbatas sehingga perlu diupayakan agar para dosen memiliki jabatan
akademik sebagai salah satu instrumen kualitas akademik dapat terjamin.
banyak PTS yang membuka peluang untuk menerima tenaga-tenaga
dosen yang berkualifikasi S2 dan sesuai dengan program yang dituju. Lagi
pula mereka mampu menawarkan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi
daripada Institut Cokroaminoto Pinrang.
3. Strategi Pengembangan
Berdasarkan analisis SWOT di atas, maka dapat disusun strategi
untuk mengembangkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap
pelaksanaan program pendidikan tinggi, maka Program Studi harus
banyak melakukan sosialisasi dan memperlihatkan keunggulannya dengan
cara-cara seperti:
a. Promosi

ccxx
Untuk memperkenalkan program-program yang ditawarkan pada
masyarakat harus dilakukan promosi yang terpadu dengan baik.
Sebab bagaimanapun baiknya program studi yang ditawarkan kalau tidak
dikenal masyarakat, maka tentu program studi tersebut tidak diketahui dan
diminati masyarakat. Oleh karena itu, tidak ada jalan lain kecuali
harus dilakukan sosialisasi dalam bentuk promosi bahwa Program
Studi yang ada di Institut Cokroaminoto Pinrang sangat luas
jangkauannya, karena tidak ada bidang pekerjaan yang tidak
membutuhkan norma peraturan. Hal lain yang patut dilaksanakan yaitu
melakukan kerjasama instansi-instansi yang masih banyak stafnya belum
berkualifikasi S1, agar mereka melanjutkan kuliah pada Institut
Cokroaminoto Pinrang.
b. Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pengembangan prasarana tidak dapat ditunda lagi. Apalagi yang
menjadi pusat perhatian dan pertama dipandang oleh calon mahasiswa
dan masyarakat adalah prasarana kampus, baik gedung maupun sarana
yang lainnya. Pengembangan ini akan dilakukan Institut Cokroaminoto
Pinrang Selatan tahap demi tahap sesuai dengan kemampuan finansial.
Semuanya ini harus dipikirkan secara bersama dan dilakukan secara
terpadu dan terencana dengan baik. Begitupulah sarana, seperti
pengadaan beberapa komputer, infokus, White Board, jumlah judul dan
examplar buku di perpustakaan sudah saatnya pula dilakukan sesuai
dengan kemampuan Institut Cokroaminoto Pinrang.
c. Peningkatan Kualitas Pelayanan Dosen
Pelayanan yang harus diberikan oleh dosen adalah bagaimana
setiap dosen menyiapkan materi kuliahnya dengan baik sebelum memulai
mengajar. Misalnya setiap dosen minimal harus membuat kontrak kuliah
dengan mahasiswa dalam bentuk Silabus dan SAP selama satu
semester. Dalam GBPP tersebut sudah tampak materi-materi yang akan
diajarkan, jumlah perkuliahan, waktu pertemuan setiap materi, dan

ccxxi
referensi yang digunakan. Bagaimana setiap dosen memberikan materi
dengan berbagai variasi metode pembelajaran dan sebagainya.
Tenaga Pendukung (staf administrasi)
Pelayanan staf administrasi tidak kalah pentingnya dengan
pelayanan dosen, mereka harus menyiapkan apa-apa yang dibutuhkan
mahasiswa dan dosen sebelum perkuliahan dimulai maupun
pengadministrasian segala bentuk berita acara, daftar hadir dosen dan
mahasiswa. Staf administrasi harus menyiapkan segala sesuatunya yang
berkaitan dengan proses belajar mengajar sebelum dosen masuk di
ruangan kuliah. Di sinilah perlunya kesadaran staf administrasi, bahwa
mereka harus tepat waktu datang di kantornya sebelum jam belajar
dimulai.
d. Membuka Diri
Membuka diri dimaksudkan di sini adalah bagaimana membuka
peluang bagi untuk merekrut dosen untuk mengantisipasi peningkatan
jumlah mahasiswa di masa yang akan datang. Seperti diketahui bahwa
salah satu point yang paling tinggi penilaiannya dalam akreditasi adalah
tenaga edukatif yang berkualifikasi S2 dan S3, dan pangkat akademik
yang memadai.
Selanjutnya posisioning sebagai kunci sukses dalam
pengelolaan Institut Cokroaminoto Pinrang, maka beberapa hal yang
perlu mendapat pethatian adalah:
1) Dosen yang professional, kompoten dan memiliki komitmen yang tinggi,
yang tidak hanya berkualitas dari aspek ilmu, namun juga mampu
melakukan transfer ilmu kepada mahasiswa.
2) Desain proses belajar mengajar yang kondusif yang mampu mendukung
tercapainya target-target pembelajaran pada aspek kognitif,
efektif, maupun psikomotorik.
3) Kemampuan organisasi dan manajemen yang baik dan
pengelolaannya serta didukung oleh proses transformasi akademik
yang efesien dan efektif.

ccxxii
4) Relevannya desain program kerikulum dengan kebutuhan-kebutuhan rill
program studi.
5) Dukungan dana dan fasilitas yang memadai serta citra lembaga secara
umum dimata masyarakat sangat baik.
6) Kepercayaan masyarakat umum, peserta program, pengguna alumni
dan pemerintah terhadap penyelenggaraan program.
7) Kerjasama dengan perguruan tinggi lain dalam rangka peningkatan
kualitas manajemen, dosen dan mahasisa.
8) Input mahasiswa yang bagus
4. Program Keberlanjutan
a. Mekanisme penjaminan keberlangsungan program dan good practices di
Institut Cokroaminoto Pinrang (ICP), ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) yang melibatkan
pimpinan ICP, pengguna lulusan dan stakeholder
2) Penyusunan perencanaan program
3) Pengesahan / persetujuan oleh pimpinan ICP
4) Implementasi program
5) Monitoring dan evaluasi program
b. Untuk keberlangsungan program ditunjang oleh ketersedian sumber daya
yang ada di ICP, antara lain:
1) Dosen yang memiliki kualifikasi akademik, etos kerja yang tinggi dan
professional
2) Tenaga kependidikan yang terlatih dan memiliki kualifikasi akademik
3) Fasilitas berbasis teknologi dan sarana prasarana yang memadai
4) Memanfaatkan sumber daya dari lembaga-lembaga yang telah
bekerjasama dengan ICP
5) Memanfaatkan sumber daya bantuan dana dari lembaga pemerintah
maupun swasta
c. Penjaminan mutu berkelanjutan

ccxxiii
1) Optimalisasi kinerja lembaga penjaminan mutu yang dikoordinasikan
oleh LPMI (Lembaga Perencanaan Penjaminan Mutu Internal) serta
lembaga pengawasan internal.
2) Melakukan evaluasi diri secara berkala setiap satu tahun sekali atau
setiap berakhirnya program
3) Evaluasi setiap program dengan menggunakan instrument
monitoring dan evaluasi yang tersedia
4) Evaluasi program yang melibatkan pengguna dan stakeholder

ccxxiv

Anda mungkin juga menyukai