Nama kelompok:
Bab 1
1. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (LexyJ.Moleong,2010: 186).
Interview adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan makna dalam suatu topik tertentu.Peneliti
dalam teknik ini menggunakan teknik wawancara terstruktur.Teknik wawancara terstruktur
dilakukan dengan peneliti membuat pedoman wawancara yang sesuai dengan permasalahan
yang akan digunakan untuk tanya jawab dengan informan. Informan dalam penelitian ini
adalah masyarakat Desa Setrojenar yang terlibat konflik,masyarakat militer/TNI,Pemerintah
Desa Setrojenar.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa
catatan,transkrip,buku,surat kabar,majalah.Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu.Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang (Sugiyono, 2009: 240). Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto-foto
pada saat terjadiny akonflik,serta berita-beritayangdiambildari surat kabar.
3. Kepustakaan
Bab 4
Dalam penelitian ini, teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif
(Miles dan Huberman,2009: 15).
1. Pengumpulan Data(DataCollection)
Data yang telah diperoleh dari hasil wawancara,observasi,dan dokumentasi dicatat dalam
catatan lapangan. Catatan lapangan tersebut dikumpulkan dan kemudian diambil bagian-
bagian yang dianggap relevan dengan pokok permasalahan.
Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk laporan atau uraian yang rinci,
kemudian disederhanakan dan difokuskan pada hal yang penting dan dilakukan kategorisasi
yang sesuai dengan fokus penelitian. Dilapangan data yang didapat sangat banyak sehingga
perlu diteliti dan dirincikan sesuai dengan fokus penelitian yaitu tentang konflik perebutan
lahan antara masyarakat dengan TNI di Desa Setrojenar. Dalam mereduksi data,peneliti
melakukan seleksi, menggolongkan data untuk mempertegas, memperpendek, membuat
fokus dan kemudian membuang data yang tidak diperlukan. Reduksi data berlangsung terus-
menerus selama penelitian kualitatif berlangsung danmerupakan bagian dari analisis
(MilesdanHuberman,2009:16).
3. PenyajianData(DataDisplay)
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang memberikan kemungkinan-
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Informasi ini
termasuk didalamnya matrik, skema,tabel dan jaringan kerja yang berkaitan dengan
kegiatan. Dengan penyajian data peneliti akan mengerti apa yang akan terjadi dan dapat
mengerjakan sesuatu pada analisis data ataupun langkah-langkah lain berdasarkan penelitian
tersebut (MilesdanHubermen,2009:17).
Peneliti berupaya mencari makna dari data dan kemudian membuat kesimpulan. Sebelum
menarik kesimpulan, peneliti harus mencari pola, hubungan persamaan dan sebagainya antar
detail untuk dipelajari kemudian disimpulkan. Dalam proses penyimpulan data merupakan
suatu proses yang membutuhkan suatu pertimbangan yang benar-benar
dipertanggungjawabkan.
Bab 4
Pengolahan Data
Konflik yang terjadi antara masyarakat dengan TNI menyebabkan munculnya kekerasan
kolektif. Kekerasan tersebut ditandai dengan adanya bentrokan antarwarga.Konflik yang
terjadi menyebabkan bentrok antara masyarakat dengan TNI. Masyarakatjuga melakukan
unjuk rasa dan merobohkan papan Dislitbang (DinasPenelitian dan Pengembangan) milik
TNI (Tentara Nasional Indonesia) di gapuramasuk menuju tempat latihan. Konflik ini
berawal karena penolakan petanidi 15 desa dari tiga
Kecamatan(Milit,Ambal,BulusPesantren), diKabupaten Kebumen terhadap rencana
pembangunan Pusat Latihan Tempur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
(PUSLATPURTNIAD). TNI mengklaim batas tanah negar a sepanjang 500 meter dari garis
air pantai ke utara, dan membentang sepanjang 22,5 Km dari muara sungai Luk Ulo di Desa
Ayamputih, hingga muara sungai Wawar di perbatasan
KabupatenPurworejo.Namun,wargabersikerasbatastanahTNI(Tentara Nasional Indonesia)
hanya sampai sepanjang 220 meter dari garis pantai.Selama ini latihan tempur yang
dilakukanTNI(Tentara Nasional Indonesia)selalu saja mengakibatkan kerusakan tanaman
petani dan tidak ada kompensasi yang layak diberikan pada petani.
Akibatnya, konflik yang terjadi menyebabkan masyarakat dengan TNI berujung bentrok.
2. Dinamika Konflik
A. Tahap prakonflik
Sengketa lahan antara masyarakat dan tni mengklaim bahwa masing masing berhak
atas lahan
B. Tahan konfrontasi
Adanya sengketa tersebut, mereka akhirnya berebut
C. Tahap krisis
Dari masalah ini hubungan keduanya menjadi renggang dan terus saling berebut
D. Tahap pascakonflik
Hingga saat ini belum ada titik temu untuk masalah ini
3.
……………………………
Kronologi Konflik antara Masyarakat Desa Setrojenar dengan TNI (Tentara Na-
sional Indonesia)
Menurut Fisher et al(2001), menyatakan bahwa kronologi konflik disebut juga sebagai uru-
tan kejadian dimana merupakan suatu alat bantu yang dipergunakan untuk menunjukkan
pretasi berbagai pihak terhadap suatu kejadian. Interpretasi ini dapatberasal dari satu pi-
hakatau pihak lainyang nantinya digunakan untuk kepentingan sendiri atau bersama den-
gan pihak lain. Konflik ini mulai terjadi pada tahun2002,masyarakat sudah menya ri dan
mulai berani untuk memprotes kegiatan latihan militer.Pada tahun 2009 tepatnya pada
tanggal 14 Maret diadakan pertemuan, yangdihadiri oleh Wakil Pemkab Kebumen, DPRD
manen.
Padatahun2010,adanyaRaperdaRTRW(RencanaTataRuangWilayah) yang
petani geram dan mendatangi DPRD untukmeminta kejelasan. Pada saat itu belum terjadi
Dalam pertemuan tersebut tidak dihadiri olehpihak TNI AD. Hasil pertemuan tersebut
April, pihak dari Pemerintah Desa mendapatsurat pemberitahuan bahwa tanggal 11 April
serangan TNI (Tentara Nasional Indonesia) dengan warga Desa Setrojenar (padatang-
a. Faktor-faktoryangMelatarbelakangiTerjadinyaKonflikantara-
MasyarakatdenganTNI di desaSetrojenar
Faktor penyebab konflik sangat banyak sekali, seperti yang dikatakanoleh Soerjono
individu,perbedaankebudayaan,perbedaankepentingan,danperubahansosial.Samaseper-
saSetrojenar,pemerintahsetempat,danpihakTNIjuga,dapatdiketahuifaktor-faktor penyebab
nalpenyebabmunculnyakonflikperebutanlahanyangterjadidiDesaSetrojenar.Faktor-fak-
tortersebutadalahsebagai berikut:
Faktor Intern Penyebab KonflikPerebutanLahanantaramasyarakatDe-
saSetrojenardenganTNI(TentaraNasional internasional )
Faktorinternmerupakanfaktoryangterjadidaridalamindividumaupunkelompokyangberkon-
flik.SepertihalnyayangterjadipadakonflikperebutanlahanantaramasyarakatDesaSetrojenar
but,sebagai berikut:
(a) StatusKepemilikandanBatastanahyangtidakjelas
perebutanlahanantaramasyarakatDesaSetrojenardenganTNI.Sta-
tuskepemilikandanbatastanahyangtidakjelasmenimbulkanmasing-
masingpihakmelakukanpengklaimanterhadaptanahtersebut. Warga
merekamempunyaibukti-buktisurattanahataskepemilikan lahan di
NIAngkatanDarat.
.
Status kepemilikan dan batas tanah menyebabkan pengklaimand
yang legal dan sah sebagai pemilik sah pengguna lahan terse-
kawasan pertahanandanuntuklatihanmiliter.
militer.
Dalam pandangan Dahrendrof, konflik kepentingan menjadi-
tidak memilikikekuasaan(dalamNovriSusan,2009:49-50).Sama
saSetrojenardenganTNIyaituperbedaantujuanatau
kepentingandalampemanfaatanlahanantaramasyarakatDe-
gaipenyebabterjadinyakonflik.MasyarakatDesaSetrojenar-
menginginkanlanahtersebutsebagailahanpertaniandanpariwisata.
TanahdiDesaSetrojenarmemangsangatpentingsekali,karena itu
gangguaktivitaspertanianyangadadiDesaSetrojenar.
2) FaktorEksternalPenyebabKonflikPerebutanLahanantara-
masyarakatDesaSetrojenardenganTNI(TentaraNasionalIndonesia)
RencanaTataRuangWilayah(RTRW)untukkawasanDesaSetrojenar
. Sebagian besar masyarakat Desa Setrojenar adalah petani, jika lahan yang digunakan untuk
pertanian digunakan untuk latihan militer. Maka masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan nya.
Dari pihak pemerintah belum berani memutuskan bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi
masalah ini. Namun, upaya yang sudah dilakukan yaitu dengan mediation dimana pihak yang
menjadi penengah adalah pemerintah daerah Kebumen dengan membentuk pansus, tetapi
belum ada titik temu yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut.
D .DampakyangterjadiSetelahKonflik
dampakpositifmaupunberdampaknegatif.
DampakPositif
Konflik adalah suatu kenyataan hidup yang tidak terhindarkandan sering bersifat kreatif.
menghasilkansituasi yang lebih baik bagi sebagaian besar atau semua pihakyangterlibat
a.Bertambahnyasolidaritasin-group
dankepentinganyangsamayaitu,lahanpertaniandijadikansebagailahanuntuklatihanmiliter.Se-
hinggamasyarakatbersatuuntukmempertahankanlahanpertanianyangmemang menjadihak-
milikmereka.
b.Membuatberbagaipihakmenyadariadabanyakmasalah
2.Dampak negatif
a. Hancuranya harta benda dan jatuhnya korban
b.Membawa dampak pada psikologis
c.Hubungan interaksi dan komunikasi terjadi terganggu
A. PokokTemuanPenelitian
Pokoktemuandalampenelitianmengenaikonflikperebutanlahanantaramasyarakat denganT-
NIadalahsebagai berikut:
danfaktorekstern.
Faktor intern dari penyebab konflik perebutan lahan antara masyarakatdenganTNI adalahah
men.
2. KonflikyangterjadiantaramasyarakatdesaSetrojenardenganTNImerupakan
antaramasyarakatdenganTNI.
3. SolidaritasataupersaudaraanmasyarakatDesaSetrojenarsemakinkuatsetelah
terjadinyakonflik.
majukarena tidak ada lagi latihan militer di daerah Setrojenar dan warga
bisamelakukankegiatanpertaniandenganbebas dannyaman.
5. Padatanggal16April2012,diadakanperhelatanuntukmengenangsatu
“SetahunTragediSetr
Bab 5
Kesimpulan
Menurut Kardina Ari Setiarsih, seseorang yang pertama kali meneliti tentang perebutan tanah
oleh tni dan masyarakat ini terjadi akibat masyarakat yang tidak terima karena tni mengklaim
bahwa mereka juga mempunyai hak atas lahan tersebut.