Dosen Pembimbing:
Mauludiyah, M.T
Disusun oleh:
SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan terhadap sifat fisik, kimia dan hayati lingkungan hidup dapat
dipengaruhi oleh Tindakan perusakan lingkungan hidup (Undang – undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dalam As’ari dkk 2019). Setiap individu dalam masyarakat
pesisir memiliki sikap yang berbeda dalam menyikapi masalah, oleh karena itu
konflik sosial perlu diangkat sebagai topik penelitian karena sangat dinamis
(Awan dkk 2020)
Konflik yang terjadi akibat penambangan pasir tersebut dapat terjadi
karena ada salah satu pihak yang merasa dirugikan. Tentu saja pihak yang merasa
dirugikan adalah masyarakat. Lingkungan sekitar mereka rusak dan sebagian
besar kegiatan terganggu, serta banyak lagi dampak lainnya. Untuk itu diperlukan
adanya analisis terkait masalah konflik- konflik yang terjadi dimasyarakat pesisir
akibat penambangan pasir. Dari konflik tersebut peneliti bermaksud untuk
mengkaji lebih dalam permasalahan yang ada dengan judul “Analisis Konflik
Masyarakat Pesisir Pulau Jawa Akibat Penambangan Pasir”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apa penyebab konflik yang terjadi dalam
masyarakat pesisir Pulau Jawa akibat adanya penambangan pasir.
B. Rumusan Masalah
- Apa penyebab terjadinya konflik yang terjadi dalam masyarakat pesisir Pulau
Jawa akibat penambangan pasir?
- Bagaimana upaya untuk mengatasi konflik dalam masyarakat pesisir Pulau
Jawa akibat penambangan pasir?
C. Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik yang terjadi dalam masyarakat
pesisir Pulau Jawa akibat penambangan pasir.
- Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik dalam
masyarakat pesisir Pulau Jawa akibat penambangan pasir.
D. Manfaat Penelitian
E. Batasan Masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Kualitatif
Pengertian lain metode kualitatif menurut Strauss & corbin 2003 dalam
Surayya 2018 yaitu penelitian yang dilakukan tidak melalui prosedur statistic
tetappi memungkinkan data – datanya untuk dianalisis dengan suatu perhitungan.
Membandingkan antara penelitian kuantitatif dengan subjek yang terlibat relatif
sedikit. Biasanya metode penelitian ini menggunakan bahasa yang informal
seperti pemahaman (Understanding), nilai (meaning), dan temuan (discover).
Selama penelitian berlangsung penelitian ini menggunakan logika induktif melalui
kategori data yang didapatkan. Sehingga fenomena yang terjadi menghasilkan
pola atau teori. (Surayya 2018)
Metode ini lebih memusatkan kepada suatu objek tertentu untuk lebih
dipelajari sebagai sebuah kasus. Data – data kasus dapat diperoleh dari semua
yang bersangkutan. Adapun tujuan dari adanya metode kualitatif ini adalah untuk
dapat mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis secara
mendalam kualitasnya tanpa mengubah entitas kuantitatifnya. ( Mulayana, 2008;
150 dalam Prasanti 2018). Menurut (Yatim Riyanto, 2001:24 dalam Kusumawati
2013) penelitian ini memiliki tujuan untuk mengenali secara intensif unit sosial
meliputi kelompok, individu dan Lembaga masyarakat.
B. Konflik
a. Definisi Konflik
Ada beberapa pendapat para ahli tentang arti dari konflik seperti
dalam buku Stephen P. Robbins dalam Andri, 2016 para ahli memiliki
pendapat yang berbeda – beda. Namun ada beberapa kesamaan dari
definisi para ahli yaitu pertentangan. Dimana konflik timbul akibat adanya
pertentangan antar beberapa pihak. Konflik yang ada juga berdasarkan
persepsi.
1. Faktor manusia
Dalam suatu organisasi yang terdiri dari banyak orang sering kali
menimbulkan perbedaan pendapat, selisih dll. Adanya perbedaan tujuan,
fungsi atau tugas dari setiap unit di organisasi yang menyebabkan konflik.
Bisa juga karena adanya sifat ketergantungan, sehingga salah satu pihak
tidak menyelesaikan tugasnya sebelum tugas pihak lainnya selesai dan
menjiplak hasil kerjanya.
C. Masyarakat Pesisir
Kehidupan masyarakat pesisir masih relatif tradisional dan semua hal yang
dilakukan oleh mereka masih dangat sederhana. Mulai dari struktur pihak,
bekerja, pengelolaan sumberdaya alam, budaya dll. Para nelayan juga melakukan
proses menangkap ikan dengan alat – alat sederhana. Masyarakat pesisir
umumnya masih berada pada garis kemiskinan, mereka hanya memiliki keahlian
terbatas dan mempunyai pendidikan rendah.
D. Pertambangan
E. Penelitian Terdahulu
8. Strategi Pengelolaan Tujuan dari penelitian ini Metode yang Hasil penelitian
Penambangan Pasir Laut adalah untuk dilakukan adalah menunjukkan bahwa
yang Berkelanjutan mendapatkan strategi wawancara dengan faktor dominan yang
(Studi Kasus Pulau pengelolaan penambangan responden ahli yang harus diperhatikan
Tunda, Provinsi Banten) pasir laut di perairan dipilih secara pada pengelolaan
Pulau Tunda yang purposive dengan penambangan pasir
berkelanjutan bantuan kuesioner. laut agar menjadi
Data yang telah berkelanjutan adalah
diperoleh dianalisis sumberdaya alam,
dengan AHP kebijakan
pemerintah dan
sosial ekonomi
masyarakat.
9. Community Resistance Untuk mengetahui Metode penelitian Hasil penelitian
Against Sand Mining bagaimana perlawanan yang digunakan menunjukkan bahwa
Activities At The Brown masyarakat terhadap adalah etnografi resistensi pola
Canyon Semarang kegiatan penambangan dengan instrument masyarakat yang
Pasir di Brown Canyon penelitian berupa terkena dampak
Semarang observasi didasarkan pada
partisipatif, empat faktor.
wawancara dan studi Pertama, masyarakat
literatur. Penentuan acuh tak acuh
narasumber terhadap akses
berdasarkan pada informasi tentang isu
masyarakat yang – isu lingkungan
paling terkena seperti dampak dan
dampak kegiatan izin pertambangan.
pertambangan Kedua, masyarakat
mengganggap bahwa
pemilik tambang
berasal dari
lingkungan yang
tidak boleh
ditolak/berkuasa.
Ketiga, masyarakat
merasa bahwa
pertambangan
menguntungkan
karena dapat
membuka lowongan
pekerjaan. Keempat,
masyarakat
menyadari bahwa
kekuatan pemilik
tambang sangat kuat
dalam politik
sehingga sulit untuk
ditentang.
10. Analysis of Sand Tujuan dari penelitian ini Metode penelitian Hasil penelitian
Mining Impact on adalah untuk mengetahui yang dilakukan menunjukkan bahwa
Riverbed in the dampak penambangan adalah dengan di Jembatan
Downstream of the pasir pada dasar sungai di menganalisis jumlah Srandakan yang
Progo River, Indonesia hilir Sungai Progo, penambangan pasir, mengarah ke Sungai
Ikhsan, J dkk 2020 Indonesia sosial dan dampak Progo volume
ekonomi, penambangan pasir
transportasi sekitar 459.576
sedimen, degradasi m3/tahun, salah satu
atau agradasi pada bidang sosial dan
titik tinjauan ekonomi dampak
berdasarkan data penambangan pasir
primer dan sekunder adalah terbukanya
dari hasil lapangan pekerjaan
pengukuran dan bagi masyarakat
pengujian sekitar lokasi
laboratorium. penambangan dan
degradasi dasar
sungai, dengan nilai
degradasi 0,43
m/tahun
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Studi Literatur
Menyusun Laporan
Selesai
DAFTAR PUSTAKA
Adhimah, S. (2020). Peran orang tua dalam menghilangkan rasa canggung anak
usia dini (studi kasus di desa karangbong rt. 06 rw. 02 Gedangan-
Sidoarjo). Jurnal Pendidikan Anak, Volume 9 No 1.
Astuti, E. Z. (2012). Konflik Pasir Besi: Pro dan Kontra Rencana Penambangan
Pasir Besi di Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Vol 16 No 1 ISSN 1410-4946.