Konseli : Begini bang, saya sudah 7 tahun berumah tangga, tetapi tinggal di rumah mertua saya Bersama satu adik perempuan yang sudah berumah tangga tetapi tidak bersama lagi dengan suaminya dan satu adik ipar laki-laki. Mertua laki-laki sudah tidak ada lagi, tinggal mertua perempuan. Konselor : Masalahnya apa bang? Konseli : Jadi gini bang, selama 7 tahun saya tinggal di rumah mertua, hanya 1 tahun yang kurasakan berumah tangga berjalan dengan baik, seterusnya jadi terus ada masalah yang selalu memojokkan saya, karena saya dianggap kurang kerja keras, kurang mengerti keadaan di rumah, selalu membandingkan penghasilan dengan istri oleh adik-adik ipar saya baik yang laki-laki maupun perempuan, jadi aku merasa direndahkan sebagai kepala rumah tangga, gimana menurut abang? Apa yang harus kuperbuat? Konselor : Jadi setelah masalah ini, apa yang sudah abang lakukan? Konseli : Sampai saat ini saya masih terus bertahan bang di rumah mertua, karena pikirku memang belum bisa berbuat sesuatu karena gajiku kerja belum mencukupi untuk bisa mandiri, tetapi rasanya semakin hari kok pikiranku semakin tak menentu bang. Konselor : Apa sudah pernah bicara baik-baik sama istri, mertua dan adik-adik bang? Konseli : Kalau sama istri sudah bang, tapi istri saya malah bilang, makanya bang kerja keraslah, Namanya kita numpang di rumah bapak, tapi saya bilang sama istri kalau bisa kita pindah aja dari rumah ini, malah istri saya bilang disini saja gak bayar abang gak mampu berusaha, gimana kalau sewa rumah? Karna memang kalau saya perhatikan bang, selama saya di rumah mertua, istri saya ini mudah dipengaruhi adik-adik ipar saya. Konselor : Kalau mertua abang, sudah pernah diajak bicara dengan baik bang? Konseli : Sudah bang, tetapi mertua saya perempuan bilang kalau urusan rumah tangga kalian, kalian lebih tau, tapi bang, nyatanya bukan seperti itu. Sering kali mertua bilang enak kali kalau tinggal gak nyewa rumah, gak perlu keluar uang, itulah bang yang sering saya dengar dia ngomong sama istri saya. Konselor : Jadi istri abnga apa pendapatnya kalau ibunya sendiri ngomong seperti itu tentang abang? Konseli : Itulah masalahnya bang, istri saya tidak pernah berpihak sama saya, maka istri saya bilang tau dirilah abang, Namanya numpang. Konselor : Memang bang, kalau sudah rumah tangga dicampuri pihak ketiga selalu ada aja yang buat kita kurang enak, apalagi kalau istri kita tidak mengerti dengan perasaan kita sebagai suami, tapi yang terpenting bang, harus abang berusaha bagaimana agar istri abang mau bicara baik-baik dan harus bisa sebagai kepala rumah tangga yang bijak menyelesaikan masalah tanpa kekerasan dan selalu berdoa agar kita dapat tenang dalam menyelesaikan setiap persoalan. Konseli : Ya bang, memang selama ini saya kurang berdoa Konselor : Cobalah bang, mudah-mudahan ada jalan keluar sehingga abang bisa lebih mandiri dan tinggal Bersama istri dan anak di rumah sendiri, tapi abang harus tetap menjaga kekeluargaan dengan saudara-saudara dan mertua abang, karena mereka juga bagian keluarga istri abang yang setiap saat bisa kita perlukan bantuannya. Semoga Tuhan Yesus Kristus menyertai dan menolong abang. Konseli : Terimakasih bang sarannya.