Anda di halaman 1dari 6

Peran Jabatan Fungsional Perekayasa

di Fungsi PKKPTI
Direktorat Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi

- Dalam rangka pengembangan ekonomi berbasis pada Ilmu Pengetahuan,


Teknologi dan Inovasi, Platform Science Technology and Innovation Policy
menjadi sangat penting. Untuk dapat menghasilkan kebijakan berbasis pada
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi tersebut salah satu
strategi yang harus dilakukan adalah memetakan/mengidentifikasi kebutuhan
riset, teknologi (termasuk didalamnya : penguasaan teknologi kunci) dan
inovasi yang tepat. Direktorat Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi dan
Inovasi – DKRI, dalam melakukan salah satu tugasnya/fungsinya adalah
menyelenggarakan Program Kajian Kebijakan Penerapan Teknologi dan
Inovasi, baik berupa program inisiatif dari Direktorat maupun kolaborasi
dengan Pusat Riset/OR di BRIN, untuk menghasilkan suatu rekomendasi
kebijakan yang bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan
Kementerian/Lembaga terkait.

Hasil rumusan kajian kebijakan inilah yang menjadi salah satu output (KPI
Unit Organisasi) melalui penetapan kinerja Direktorat, disamping jenis output
yang lain yaitu Karya Tulis Ilmiah.

- Penjabaran tugas dan fungsi Program Kajian Kebijakan Penerapan Teknologi


dan Inovasi tergambar jelas sesuai dengan keberhasilan pelaksanaan
program tahun 2022 yang dibuktikan dengan Surat Pernyataan Manfaat dari
Mitra Penggunanya. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2022 ini adalah
a) PKKPTI BBO; b) PKKPTI EBT (Mitra KemenESDM); c) PKKPTI TKDN
Migas (KemenPerindustrian, P3DN).

Selain kegiatan tersebut di Atas, Tim Pelaksana Fungsi PKKPTI juga


mendapatkan penugasan untuk melakukan penyusunan draft Rancangan
Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Stranas KA (Kecerdasan Artifisial).
- Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2022 dikaitkan dengan Managemen Kinerja
Pegawai sesuai dengan Permenpan-RB no 6 Tahun 2022, antara lain:

a) Telah disusun Sasaran Kerja Pegawai yang dibuat secara cascading,


merupakan turunan dari Penetapan Kinerja (Penkin) Unit Kerja, kemudian
dijabarkan lebih lanjut menjadi Rencana Hasil Kerja Pegawai, yang dirinci
masing pegawai menjadi 2 target, yaitu target kuantitatif dan kualitatif. Dan
Pada akhir tahun 2022, telah dilakukan evaluasi kinerja pegawai dengan
hasil yang sesuai dengan aturan penilaian evaluasi kinerja pegawai.
b) SDM Pelaksana Fungsi PKKPTI terdiri dari 18 dengan perincian : 13
Orang Perekayasa; 2 Orang Peneliti ; 2 Orang Penyusun Bahan Kebijakan
dan 1 Orang Analis Kebijakan.
Selain luaran yang menjadi target Kinerja Unit Kerja seperti yang diuraikan
di atas tercapai, maka luaran dari masing-masing pegawai diharapkan
juga bermanfaat untuk masing-masing pegawai.

- Untuk dapat menghasilkan suatu rumusan STI-Based Policy yang


implementatif dan bermanfaat bagi pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, melalui pengembangan sector industry (sebagai contoh), maka
kegiatan yang meliputi 1) Pemetaan Kebutuhan Riset, Teknologi dan Inovasi;
2) Kajian Rantai Pasok ; 3) Kajian Peningkatan Kemampuan TKDN Tinggi; 4)
Kajian Teknoekonomi dll, haruslah didukung oleh SDM “Periset Kebijakan”
antara lain Perekayasa dan Peneliti.

Dan bila dikaitkan dengan diberlakukannya Peraturan Kepala BRIN No 1


Tahun 2023, Periset Kebijakan pun bisa diberlakukan KKM, tentunya dengan
penyesuaian melalui dialog penugasan bersama Kepala Unit Kerja sesuai
dengan pasal 14 Perka BRIN Nomor 1 Tahun 2023 tersebut.

A. Penugasan
Berdasarkan Perka Badan Riset dan Inovasi Nasional No. 1 Tahun 2023
Tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Badan Riset Dan
Inovasi Nasional, pada Pasal 14 menyatakan:
“Pemenuhan hasil kerja Sumber Daya Manusia Manajemen Iptek
berdasarkan pemberian tugas oleh Pimpinan dapat dilakukan secara individu
atau dalam tim kerja”.

Catatan:
Pasal 14 ini ditujukan untuk SDM manajemen IPTEK. Namun, dengan asumsi
bahwa periset kebijakan yang terdiri dari antara lain perekayasa dan peneliti
dapat menggunakan pasal ini. Sehingga penugasan sesuai dengan target unit
kerja bisa menggunakan pasal ini.

B. Penetapan KKM
Berdasarkan pasal 9, 10, dan 11
Pasal 9:
Keluaran Kerja Minimal Sumber Daya Manusia Iptek terdiri atas:
a. Keluaran Kerja Minimal kategori I untuk Pegawai:
1. jenjang jabatan fungsional ahli utama; dan
2. jenjang jabatan fungsional ahli madya.
b. Keluaran Kerja Minimal kategori II untuk Pegawai:
1. jenjang jabatan fungsional ahli muda;
2. jenjang jabatan fungsional ahli pertama; dan
3. Sumber Daya Manusia Iptek lainnya.
Pasal 10:
Keluaran Kerja Minimal kategori I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
huruf a meliputi:
a. karya tulis ilmiah yang accepted atau diterbitkan pada tahun berjalan di
jurnal ilmiah terindeks global bereputasi menengah dan/atau terindeks
global bereputasi tinggi;
b. buku ilmiah, bagian dari buku ilmiah, atau bunga rampai yang
diterbitkan oleh penerbit internasional;
c. transaksi lisensi berbasis Kekayaan Intelektual dengan mitra nasional
dan/atau mitra global yang dituangkan dalam perjanjian lisensi;
d. Kekayaan Intelektual yang telah dikabulkan dalam bentuk paten
internasional atau paten reguler nasional;
e. perlindungan varietas tanaman internasional, perlindungan varietas
tanaman nasional, atau pelepasan varietas tanaman, rumpun, benih
unggul tanaman hutan, atau galur hewan/ikan yang telah dikabulkan;
f. naskah akademis undang-undang, naskah urgensi peraturan
pemerintah, atau naskah urgensi peraturan presiden; atau
g. memperoleh dana kegiatan yang bersumber dari dana mitra luar
negeri.
2. Jurnal ilmiah terindeks global bereputasi menengah dan/atau terindeks
global bereputasi tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
tercantum dalam sistem informasi indeksasi BRIN.

Pasal 11
Pasal 11 (1) Keluaran Kerja Minimal kategori II sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
huruf b meliputi:
a. karya tulis ilmiah yang accepted atau diterbitkan pada tahun berjalan di jurnal ilmiah
terakreditasi nasional, jurnal ilmiah terindeks lainnya, dan/atau jurnal ilmiah terindeks
global bereputasi;
b. buku ilmiah, bagian dari buku ilmiah, atau bunga rampai yang diterbitkan oleh
penerbit nasional;
c. Kekayaan Intelektual yang telah dikabulkan dalam bentuk paten sederhana nasional;
d. Kekayaan Intelektual terdaftar dalam bentuk paten internasional, paten reguler
nasional, atau paten sederhana nasional;
e. perlindungan varietas tanaman terdaftar nasional atau internasional, atau penetapan
varietas, rumpun, tanaman hutan, atau galur hewan/ikan;
f. hak cipta perangkat lunak/algoritma, desain industri, atau desain dan tata letak sirkuit
terpadu;
g. naskah akademis peraturan daerah atau peraturan kementerian/lembaga; atau
h. memperoleh dana kegiatan yang bersumber dari dana eksternal BRIN.
(2) Jurnal ilmiah terakreditasi nasional, jurnal ilmiah terindeks lainnya, dan/atau jurnal
ilmiah terindeks global bereputasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
tercantum dalam sistem informasi indeksasi BRIN.
Untuk periset kebijakan KKM yang dapat diacu menurut pasal 10 huruf a
dan f untuk kategori 1. Sedangkan untuk kategori II dapat mengacu pada
pasal 11 huruf a dan h.
C. Perencanaan dan Penetapan Kinerja Fungsi Program Kajian Kebijakan
Perapan Teknologi dan Inovasi (PKKPTI) 2023 dan Peta Jabatan

Berikut merupakan usulan kebutuhan SDM PKKPTI 2023:

Program Usulan PKKPTI Kebutuhan SDM


1. Peningkatan TKDN Alat 1. Perekayasa Ahli Utama 1
Mesin Pertanian orang
(ALSINTAN) 2. Perekayasa Ahli Madya 1
orang
3. Perekayasa Ahli Muda 2
orang
4. Peneliti Ahli Pertama 1
orang
5. Penyusun Bahan Kebijakan
1 orang
2. Bahan Baku Obat 1. Perekayasa Ahli Utama 2
orang
2. Perekayasa Ahli Madya 1
orang
3. Perekayasa Ahli Muda 2
orang
4. Peneliti Ahli Pertama 1
orang
5. Penyusun Bahan Kebijakan
1 orang
3. Industri Pendukung PLTS 1. Perekayasa Ahli Utama 1
orang
2. Perekayasa Ahli Madya 1
orang
3. Perekayasa Ahli Muda 1
orang
4. Peneliti Ahli Pertama 1
orang
5. Penyusun Bahan Kebijakan
1 orang

Berikut merupakan uraian tugas pada setiap jabatan:

Jabatan Uraian Tugas


1. Perekayasa Ahli Utama Memimpin dan pengelola Program
Kajian Kebijakan Pengembangan
Teknologi dan Inovasi

2. Perekayasa Ahli Madya Membantu dalam pelaksanaan


teknis dan hasil program, serta
perencanaan SDM Pelaksana
Program.
3. Perekayasa Ahli Muda Mengkoordinasikan Pelaksanaan
Kegiatan Program Kajian
Kebijakan Pengembangan
Teknologi dan Inovasi
4. Perekayasa Ahli Pertama Melakukan Pengelolaan teknis
5. Peneliti Ahli Pertama Kegiatan Program Kajian
6. Penyusun Bahan Kebijakan Kebijakan Pengembangan
Teknologi dan Inovasi

Anda mungkin juga menyukai